aspect_noura dwi septiarani_um_permen iga (ikan gabus) sebagai inovasi pangan yang ramah dan kaya...

27
i The Learning University LOMBA KARYA TULIS ILMIAH PERMEN IGA (IKAN GABUS) SEBAGAI INOVASI PANGAN YANG RAMAH DAN KAYA MANFAAT disusun oleh: ARLINA DWI NUR ISMA 120332400223/ 2012 NOURA DWI SEPTIARANI 120332421440/ 2012 ZUL FARIDA ARINI 110321406367/ 2011 UNIVERSITAS NEGERI MALANG KOTA MALANG 2014

Upload: nouradwiseptiarani

Post on 21-Nov-2015

88 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Karya Tulis Ilmiah

TRANSCRIPT

  • i

    The Learning University

    LOMBA KARYA TULIS ILMIAH

    PERMEN IGA (IKAN GABUS) SEBAGAI INOVASI PANGAN YANG

    RAMAH DAN KAYA MANFAAT

    disusun oleh:

    ARLINA DWI NUR ISMA 120332400223/ 2012

    NOURA DWI SEPTIARANI 120332421440/ 2012

    ZUL FARIDA ARINI 110321406367/ 2011

    UNIVERSITAS NEGERI MALANG

    KOTA MALANG

    2014

  • ii

  • iii

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

    rahmat dan anugrah-Nya atas selesainnya karya tulis ini. Karya tulis ilmiah ini

    lahir karena penulis melihat semakin meningkatnya kebutuhan akan infus albumin

    sebagai penyembuh luka akibat operasi bedah namun harganya mahal. Penulis

    mempunyai tekad untuk mencarikan solusi atas semua permasalahan tersebut dari

    kajian berbagai referensi yang dapat diterima kebenarannya.

    Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak pihak yang telah membantu

    menyelesaikan karya ini :

    a. Kedua Orang Tua kami, yang senantiasa memberi dorongan dan doa

    restunya,

    b. Drs. Ridwan Joharmawan, M. Si selaku dosen pembimbing yang telah

    memberikan bimbingan kepada penulis untuk mendiskusikan

    permasalahan yang kami angkat,

    c. Teman-teman Jurusan Kimia dan Fisika, Chemistry Islamis Study

    (CIS) serta UKM Alquran Study Club (ASC) yang menjadi tempat

    menempa pengetahuan dan mendiskusikan kajian ilmiah ini.

    Semoga Allah membalas kebaikan dan ketulusan hati kalian semua.

    Akhirnya, tulisan ini tidak luput dari kesalahan, maka kami memohon maaf yang

    sebesar-besarnya dan penulis sangat berharap ada kritik yang membangun.

    Malang, 17 Desember 2014

    Tim Penulis

  • iv

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... i

    HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................................... ii

    KATA PENGANTAR .................................................................................................... iii

    DAFTAR ISI ................................................................................................................... iv

    DAFTAR TABEL ............................................................................................................. v

    ABSTRAK ...................................................................................................................... vi

    A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang ...................................................................................................... 1 2. Rumusan Masalah ................................................................................................ 2 3. Tujuan Penulisan ................................................................................................... 2 4. Manfaat Penulisan ................................................................................................. 2

    B. TINJAUAN PUSTAKA 1. Ikan Gabus ........................................................................................................... 3 2. Permen .................................................................................................................. 5 3. Luka Pasca Operasi ............................................................................................... 5 4. Golden Age ............................................................................................................ 6

    C. METODE PENULISAN 1. Teknik Pengumpulan Data .................................................................................... 8 2. Teknik Pengolahan Data ....................................................................................... 8 3. Kerangka Berpikir ................................................................................................. 8

    D. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Permen Ikan Gabus ............................................................................................... 9 2. Permen Ikan Gabus Sebagai Snack yang Ramah dan Kaya Manfaat ................. 10

    E. PENUTUP

    1. Kesimpulan ......................................................................................................... 12 2. Saran .................................................................................................................... 12

    DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 13

    LAMPIRAN

    1. Biodata Penulis .................................................................................................. 15 2. Biodata Dosen Pembimbing ............................................................................... 18 3. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana ...................................................................... 21

  • v

    DAFTAR TABEL

    Tabel 01. Kandungan gizi ikan gabus berdasarkan Suprapti (2008) per 100 gram

    bahan................................................................................................................. 4

    Tabel. 02. Alur Kerangka Berpikir ................................................................................... 8

    Bagan 1. Proses pembuatan permen IGA (Ikan Gabus) ................................................ 10

  • vi

    ABSTRAK

    Ikan gabus merupakan salah satu jenis ikan tawar yang kaya kandungan

    gizinya, yakni protein = 79,5 %, albumin = 30,5 %, mineral = 5,95 % , kadar air =

    2,84 %. Jika dibandingkan dengan konsumsi sumber protein umunya seperti telur

    dan daging, ikan gabus memiliki kandungan gizi yang lebih unggul, yakni kadar

    protein per 100 gram telur 12,8 gram; daging ayam 18,2 gram; dan daging sapi

    18,8 gram sehingga tak mengherankan apabila permintaan komoditas ikan gabus

    tiap tahun terus meningkat yang dibuktikan dengan data hasil tangkapan ikan

    gabus di perairan umum paling tinggi diantara jenis ikan-ikan lainnya yaitu sekitar

    14,2% dari hasil total tangkapan (Kartamihardja, 1994). Berdasarkan data

    statistik, selama periode 1998-2008 tangkapan ikan gabus dari perairan umum

    mengalami kenaikan rata-rata 2,75% per tahun (KKP, 2010). Hal ini, mengingat

    terdapat banyak orang yang menjalani operasi bedah dan membutuhkan ekstrak

    ikan gabus sebagai obat atau sarana menyembuhkan luka dengan cepat, pengganti

    infus albumin yang biasanya diberikan oleh pihak rumah sakit, karena biaya infus

    albumin yang mahal, yakni untuk 1 kali pemakaian saja bisa mencapai Rp 1,5

    juta. Selain itu, ekstrak ikan gabus juga dibutuhkan oleh anak yang berada di fase

    periode emas pertumbuhan (golden age), yaitu usia 0 sampai 2-3 tahun untuk

    membantu pertumbuhan badan dan otaknya, karena jika seorang anak kekurangan

    albumin maka akan berdampak pada pertumbuhan badan dan otak menjadi lambat

    sehingga secara tidak langsung juga berpengaruh pada tingkat kecerdasan

    otaknya. Namun, di sisi lain ikan gabus sebagaimana ikan tawar pada umumnya

    memiliki rasa yang tidak enak jika dikonsumsi secara langsung karena berbau

    lumpur. Sementara pengolahan dengan cara digoreng atau dibakar bisa

    mengurangi kadar gizi ikan gabus tersebut. Inovasi pangan dengan jalan

    mengubah ikan gabus menjadi sebuah jajanan berupa permen bisa menjadi solusi

    untuk mengatasi masalah tersebut. Dua manfaat sekaligus yang diperoleh dari

    permen ikan gabus yakni rasanya enak sehingga semua kalangan bisa

    menikmatinya dan juga kaya akan kandungan gizinya sehingga sangat baik untuk

    kesehatan.

    Keyword : ikan gabus, kebutuhan akan ikan gabus, permen ikan gabus

  • vii

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I. Latar Belakang

    Kebutuhan infus albumin menjadi kebutuhan primer bagi Pasien penyakit

    berat yang berada di rumah sakit. Sebagaimana dilangsir dari Kompas (2013),

    biaya infus ini sangat mahal, yakni untuk 1 kali pemakaian infus albumin maka

    diperlukan biaya mencapai Rp 1,5 juta. Hal ini disebabkan, infus albumin ini

    memakai protein plasma dari darah manusia yang rata-rata masih impor dari luar

    negeri. Dan berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan oleh Prof. Dr. Ir. Eddy

    Suprayitno, MS, dari Universitas Brawijaya, Malang, telah membuktikan

    kemampuan ekstrak albumin dari ikan gabus untuk menggantikan serum albumin

    impor.

    Tidak hanya itu, kebutuhan ekstrak ikan gabus juga dibutuhkan oleh anak-

    anak yang berada pada fase periode emas pertumbuhan (golden age) yaitu usia 1-

    5 tahun. Ekstrak ikan gabus digunakan untuk membantu pertumbuhan badan dan

    otak anak. Jika seorang anak kekurangan albumin maka akan berdampak pada

    pertumbuhan badan dan otak menjadi lambat sehingga secara tidak langsung juga

    berpengaruh pada tingkat kecerdasan otaknya.

    Meskipun ikan gabus sudah banyak dimanfaatkan, namun sebagaimana

    ikan tawar pada umumnya, ikan gabus memiliki rasa yang tidak enak jika

    dikonsumsi secara langsung karena berbau lumpur. Sementara pengolahan dengan

    cara digoreng atau dibakar bisa mengurangi kadar gizi ikan gabus tersebut.

    Pengolahan ikan gabus perlu dilakukan untuk lebih meningkatkan nilai komersial

    dan memperpanjang umur simpan.

    Oleh karenanya, diperlukan inovasi dalam pengolahan ekstrak ikan gabus

    agar manfaat (kandungan gizi) ikan gabus tetap terjaga. Penulis mengusulkan

    inovasi pangan dengan jalan mengubah ikan gabus menjadi sebuah jajanan berupa

    permen sebagai pengembangan olahan ikan gabus yang variatif, lebih ramah

    karena bisa dikonsumsi oleh semua kalangan, namun tetap mempertahankan

    manfaatnya.

    1

  • viii

    2. Rumusan Masalah

    Berdasarkan uraian pada latar belakang maka permasalahan pokok dalam

    penulian karya tulis ilmiah ini adalah:

    1. Bagaimana proses pengolahan ikan gabus (C. striata) menjadi permen?

    2. Bagaimana pengembangan Permen IGA (Ikan Gabus) sebagai inovasi pangan

    yang ramah dan kaya manfaat?

    3. Tujuan Penulisan

    Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan karya tulis ini adalah:

    1. Mendeskripsikan proses pengolahan ikan gabus (C. striata) menjadi permen.

    2. Menciptakan dan mendeskripsikan inovasi pangan yang ramah dan kaya

    manfaat berbasis ikan gabus (C. striata) dalam bentuk permen.

    4. Manfaat Penulisan

    Manfaat dari penulisan karya tulis ini adalah:

    1. Mengoptimalkan peran mahasiswa sebagai agent of change sekaligus sebagai

    bentuk kepedulian mahasiswa terhadap pengembangan sektor perikanan dan

    kelautan Indonesia.

    2. Menawarkan solusi terhadap penggunaan salah satu komoditas hasil sektor

    perikanan dan kelautan.

    3. Sebagai langkah untuk mendorong inovasi pangan di sektor perikanan dan

    kelautan.

    2

  • ix

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    1. Ikan Gabus

    Ikan gabus (Channa striata) merupakan sejenis ikan karnivora,

    pemangsa hewan-hewan lain yang memiliki ukuran tubuh lebih kecil dari

    tubuhnya. Habitat dari ikan gabus ini ialah di perairan tawar dan banyak

    dijumpai secara alami di sungai-sungai maupun bendungan. Oleh

    karenanya, sebagaimana ikan tawar pada umumnya, ikan gabus ini juga

    berbau lumpur sehingga rasanya tidak enak jika dikonsumsi secara

    langsung.

    Adapun klasifikasi ilmiah ikan gabus, adalah sebagai berikut:

    Kerajaan : Animalia

    Filum : Chordata

    Kelas : Actinopterygii

    Ordo : Perceformes

    Famili : Channidae

    Genus : Striata

    Spesies : Channa

    Kandungan gizi yang terdapat pada tubuh ikan gabus cukup tinggi,

    yakni protein 79,5 % (dengan porsentase kandungan albuminnya sebesar

    30,5 %), jika dibandingkan dengan konsumsi sumber protein umumnya

    seperti telur dan daging, yang hanya memiliki kadar protein 12,8 gram per

    100 gram telur; 18,2 gram per 100 gram pada daging ayam; dan daging sapi

    18,8 gram per 100 gramnya. Lebih lanjut, ikan gabus juga mengandung

    mineral lain seperti besi, kalsium dan fosfor. (Suprayitno, 2006).

    Kandungan albumin dalam ikan gabus umumnya lebih tinggi dari

    ikan tawar lainnya, bahkan tidak dimiliki pada ikan lainnya seperti ikan

    lele, ikan gurami, ikan nila, ikan mas, dan sebagainya. Albumin merupakan

    sejenis protein yang paling banyak dalam plasma darah, yakni mencapai

    60% dan mampu bersinergi dengan mineral Zn 0,001741% untuk

    3

  • x

    mempercepat proses penyembuhan luka sehingga sangat baik dikonsumsi

    bagi orang yang habis menjalani operasi bedah. Albumin dari ekstrak ikan

    gabus juga dapat digunakan sebagai pengganti infus albumin yang biasanya

    diberikan oleh pihak rumah sakit.

    Adapun ringkasan kandungan gizi ikan gabus menurut (Suprapti, 2008)

    dapat dilihat pada tabel berikut:

    Tabel 01. Kandungan gizi ikan gabus berdasarkan Suprapti (2008) per

    100 gram bahan

    No Unsur Gizi Jumlah Satuan

    1 Energi 116 Kal

    2 Air 69,6 g

    3 Protein 25,2 g

    4 Lemak 1,7 g

    6 Kalsium 62 Mg

    7 Fosfor 176 Mg

    8 Besi 0,9 Mg

    9 Vitamin A 45 Mg

    10 vitamin B 0,04 Mg

    Sumber: Daftar Analisis Bahan Makanan, Fakultas Kedokteran UI Jakarta 1966.

    Tidak hanya itu, ikan ini juga tergolong ke dalam jenis ikan yang bernilai

    ekonomis tinggi. Anak ikan gabus dapat dimanfaatkan sebagai makanan ikan hias.

    Sedangkan ikan gabus yang berukuran besar biasanya dimanfaatkan sebagai ikan

    konsumsi dan bahan baku pembuatan berbagai makanan seperti empek-empek

    dan kerupuk-kemplang.

    Berdasarkan data hasil tangkapan ikan gabus di perairan umum. Hasil

    tangkapan ikan gabus merupakan hasil paling tinggi di antara jenis ikan-ikan

    lainnya yaitu sekitar 14,2% dari hasil total tangkapan (Kartamihardja, 1994).

    Berdasarkan data statistik, selama periode 1998-2008 tangkapan ikan gabus dari

    perairan umum mengalami kenaikan rata-rata 2,75% per tahun (KKP, 2010). Hal

    4

  • xi

    ini tak mengherankan, mengingat tingginya kandungan gizi yang dimiliki ikan

    gabus dan juga kebermanfaatannya.

    2. Permen

    Permen merupakan suatu produk pangan yang disukai semua orang. Tidak

    hanya kalangan anak-anak, orang dewasa pun juga menyukainya. Hal ini

    disebabkan permen dapat dikonsumsi dimana pun dan kapan pun.

    Permen ataupun kembang gula dapat diklasifikasikan ke dalam empat jenis,

    yaitu permen keras, permen lunak, permen karet, dan permen nir gula. Permen

    jelly termasuk permen lunak yang memiliki tekstur kenyal atau elastik. Permen

    jelly memiliki karakteristik umum chewy yang bervariasi, dari agak lembut

    hingga agak keras (Farida, 2008). Kealotan dan tekstur permen jelly bergantung

    pada bahan gel yang digunakan. Bahan pembentuk gel yang biasa digunakan

    antara lain gelatin, karagenan dan agar.

    Permen jelly tergolong dalam semi basah dengan kadar air antara 20-40%

    dari beratnya, oleh karena itu produk ini cepat rusak bila tidak dikemas secara

    baik. Penambahan bahan pengawet diperlukan untuk memperpanjang waktu

    simpannya (Malik, 2010).

    3. Luka Pasca Operasi

    Luka pasca operasi dapat berdampak pada infeksi atau dalam istilah medis

    disebut dengan ILO (infeksi luka operasi). ILO merupakan salah satu komplikasi

    pasca-bedah abdomen yang dapat meningkatkan morbiditas, mortalitas, dan biaya

    pengobatan. Survei oleh WHO menunjukkan 5-34% dari total infeksi nosokomial

    adalah ILO. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit (PPIRS) Rumah

    Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) melaporkan insiden ILO pada tahun 2011 di

    ruang rawat bedah anak 4,3%. Sementara, Departemen Ilmu Bedah RSCM

    melaporkan insidens ILO pasca-bedah abdomen pada pasien dewasa 10% sejak 1

    Januari sampai 28 Februari 2007.

    Trisari (2006) menyatakan bahwa penyembuhan luka adalah faktor penting

    pasca operasi yang selalu dihadapi. Penyembuhan luka pasca operasi melibatkan

    berbagai proses yang kompleks meliputi regenerasi sel parenkim, sintesis protein

    ekstraseluler, remodeling jaringan ikat dan komponen parenkim, kolagenasi dan

    5

  • xii

    akuisisi kekuatan luka. Luka pasca operasi perlu disembuhkan dengan baik karena

    pasca bedah biasanya pasien akan merasa nyeri. Rasa nyeri diakibatkan oleh

    adanya kerusakan jaringan.

    Berbagai sumber menyebutkan bahwa albumin berperan penting dalam

    penyembuhan luka pasca operasi. Martutik dan Marjiyanto (2013) melakukan

    penelitian tentang hubungan kadar albumin dengan penyembuhan luka pada

    pasien post operasi laparotomy. Pada penelitian tersebut disebutkan bahwa

    terdapat 160 pasien yang dioperasi dan sebagian besar mengalami nyeri yang

    tinggi setelah tindakan operasi. Di antara pasien yang mengalami nyeri, dijumpai

    pasien yang menjalani perawatan lebih dari 7 hari karena belum menyatunya

    jaringan kulit sehingga diperlukan waktu perawatan yang lebih lama. Pada

    penelitian tersebut disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara

    kadar albumin dengan penyembuhan luka pasien post operasi laparotomy. Sejalan

    dengan penelitian tersebut, Sulistyaningrum dan Puruhita dalam Said dkk (2013)

    menyatakan bahwa semakin tinggi albumin dalam tubuh pasien makan semakin

    cepat penyembuhan luka operasi.

    4. Golden Age

    Golden age (masa emas) atau fase tumbuh kembang otak anak merupakan

    istilah yang digunakan untuk menggambarkan betapa pentingnya masa tersebut.

    Pada masa emas, otak mengalami tumbuh kembang paling cepat dan paling kritis.

    Kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan dan stimulus motorik dan psikis untuk

    perkembangan pun menjadi prioritas utama yang harus dipenuhi karena jika tidak

    tumbuh kembang otak anak menjadi tidak optimal. Tumbuh kembang pada

    periode golden age perlu diperhatikan secara cermat agar dapat terdeteksi sedini

    mungkin apabila terjadi kelainan (Rosidi dan Syamsianah, 2012).

    Masa emas tumbuh kembang otak terbagi menjadi dua, yaitu fase dalam

    kandungan, sejak mulainya konsepsi sampai kelahiran dan fase usia 0 sampai 2-3

    tahun. Agar tumbuh kembang otak anak dapat optimal, salah satu hal penting

    yang dapat dilakukan yaitu memenuhi kebutuhan gizi anak demi perkembangan

    otaknya.

    Aritonang (2012) menyatakan bahwa usia 0-24 bulan selain disebut sebagai

    periode emas juga disebut sebagai periode kritis. Disebut dengan periode kritis

    6

  • xiii

    karena apabila bayi dan anak pada usia tersebut tidak memperoleh makanan

    sesuaia kebutuhan gizi maka tumbuh kembang akan terganggu.

    Salah satu nutrisi yang diperlukan pada usia golden age adalah albumin.

    Pada usia golden age, bila kadar albumin rendah maka pertumbuhan badan dan

    otak anak akan terganggu. Semakin sedikit albumin, pertumbuhan sel tubuh dan

    otak akan semakin lambat sehingga dampaknya anak dapat menjadi kurang cerdas

    (Kompas, 2013).

    7

  • xiv

    BAB III

    METODE PENULISAN

    1. Teknik Pengumpulan Data

    Pada penulisan karya tulis ilmiah ini, teknik pengumpulan data yang

    digunakan yaitu metode dokumentasi. Metode dokumentasi yang dimaksud ialah

    kegiatan mencari suatu data mengenai beberapa hal yang dapat berupa catatan,

    buku, artikel, media massa, dan beberapa sumber bacaan lainnya.

    Dalam hal ini, penulis mengumpulkan berbagai data yang mendukung atau

    relevan dengan tema yang diangkat dari berbagai sumber bacaan seperti buku,

    jurnal ilmiah, data pokok pemerintah, serta media massa, yang dapat diterima

    kebenarannya berdasarkan kajian ilmiah yang ada.

    2. Pengolahan Data

    Data yang telah terhimpun selanjutnya dianalisis dengan menggunakan

    metode analisis isi atau content analisys. Menurut Weber (dalam Kamilin,

    2013:9), content analisys merupakan metodologi penelitian yang memanfaatkan

    seperangkat prosedur untuk menarik kesimpulan yang shahih dari sebuah buku

    atau dokumen. Selanjutnya, data yang telah dianalisis isinya ini, digunakan untuk

    menjawab rumusan masalah yang telah diajukan sebelumnya.

    3. Kerangka Berpikir

    Tabel. 01 : Alur kerangka berpikir

    Penerapan atau Aplikasi Hasil

    Kajian Teori

    Rumusan Masalah

    dalam Kehidupan

    Masyarakat

    Pengumpulan Data dari Berbagai Sumber Bacaan yang Relevan

    Pengolahan Data dan Informasi untuk Menjawab Rumusan

    Masalah

    Penegcekan realibilitas, baik

    secara sumatif maupun formatif Pekerjaan akhir dari keseluruhan teks

    Revisi Kategori sesudah 10-15 % materi

    Hasil Kajian Ilmiah

    Formulasi langkah demi langkah kategori induktif dari materi.

    8

  • xv

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    1. Permen IGA

    Permen IGA (Ikan Gabus) merupakan sejenis snack yang bisa dikonsumsi

    sebagaimana permen pada umumnya, namun permen IGA (Ikan Gabus) memiliki

    lebih banyak manfaat bagi para penikmatnya. Permen IGA (Ikan Gabus) dapat

    membantu menyembuhkan luka pasca operasi bedah dan sangat dianjurkan untuk

    dikonsumsi oleh anak-anak pada fase golden age karena bisa meningkatkan

    kecerdasan otak.

    Kandungan gizi yang terdapat pada ikan gabus tetap dipertahankan karena

    dalam pengolahan ikan gabus menjadi permen tidak melibatkan proses

    penggorengan ataupun proses pembakaran. Proses penggorengan ataupun

    pembakaran dapat mengakibatkan hilangnya sebagian atau seluruh komponen gizi

    pada ikan gabus. Cara membuat permen IGA (Ikan Gabus) tergolong cukup

    mudah, yakni dengan memasak gula dan estrak ikan gabus secara bersamaan pada

    suhu 80oC hingga larut. Di samping itu gelatin dilarutkan pada air (50

    oC)

    sebanyak 50 ml di tempat berbeda. Setelah gula larut sempurna ditambahkan

    larutan gelatin, pemasakan dilanjutkan hingga suhu 90oC hingga tercapai kadar

    gula 65% selama kurang lebih 25 menit yang ditandai dengan adonan menjadi

    pekat dan kental. Kemudian adonan dituang dalam cetakan dan didinginkan

    selama 24 jam pada suhu ruang. Proses pengolahan ikan gabus menjadi permen

    IGA (Ikan Gabus) disajikan pada bagan berikut ini :

    9

  • xvi

    Adapun cara mengkonsumsi permen IGA (Ikan Gabus) ini pun tergolong

    sangat mudah dan praktis karena tidak memerlukan metode khusus, atau dengan

    kata lain sama dengan cara mengonsumsi permen pada umumnya. Bentuk dan

    rasa permen IGA (Ikan Gabus) ini dirancang menyerupai permen pada umumnya

    sehingga anak-anak akan menyukainya.

    2. Permen IGA (Ikan Gabus) Sebagai Snack yang Ramah dan Kaya Manfaat

    Kebutuhan infus albumin dalam rangka mempercepat penyembuhan luka

    pasca operasi semakin meningkat namun tidak diimbangi dengan jumlah

    ketersediaan yang memadai. Selain itu biaya infus albumin tergolong mahal

    sehingga dibutuhkan solusi untuk mengatasi masalah ini.

    Hingga saat ini telah dilakukan berbagai uji yang membuktikan kandungan

    gizi ikan gabus. Ikan gabus terutama memiliki kandungan protein albumin yang

    melimpah sebesar 30,5%. Albumin ini dapat digunakan untuk membantu

    menyembuhkan luka pasca operasi sebagai ganti dari infus albumin. Keunggulan

    lain dari produk permen IGA (Ikan Gabus) yaitu sangat baik untuk dikonsumsi

    Ekstrak ikan gabus+

    gula Gelatin

    dilarutkan pada air 50 ml (50oC) dimasak pada suhu 80oC

    Campuran ekstrak ikan

    gabus+gula+gelatin

    Adonan pekat dan kental

    dimasak 25 menit hingga 90oC

    Permen IGA (Ikan Gabus)

    dituang pada cetakan, didiamkan 24 jam pada suhu ruang

    Bagan 1. Proses pembuatan permen IGA (Ikan Gabus)

    10

  • xvii

    oleh anak-anak yang sedang berada pada fase golden age karena semakin sedikit

    jumlah albumin yang dikonsumsi, maka pertumbuhan sel di tubuh dan otak akan

    semakin lambat. Pertumbuhan sel yang lambat dapat menyebabkan anak

    menjadi kurang cerdas, sehingga kebutuhan akan albumin untuk anak-anak pada

    masa golden age menjadi sangat penting demi menunjuang perkembangan otak.

    Mengingat permen IGA (Ikan Gabus) ini bisa dikonsumsi oleh orang tua

    maupun anak-anak maka penulis menamainya dengan permen IGA (Ikan

    Gabus) yang ramah dalam artian semua kalangan bisa mengonsumsinya.

    Tidak hanya ramah, permen IGA (Ikan Gabus) memiliki berbagai

    keunggulan, sebagaimana penulis telah sebutkan. Beberepa keunggulan dari

    permen IGA ini yaitu:

    1. Membantu proses penyembuhan luka pasca operasi sekaligus menjadi

    alternatif terhadap infus albumin yang harganya mahal.

    2. Jika dikonsumsi oleh anak-anak yang berada pada fase golden age

    dapat meningkatkan perkembangan otak. Hal ini disebabkan

    kandungan albumin yang terdapat pada ikan gabus tetap terjaga pada

    permen IGA (Ikan Gabus).

    3. Permen IGA (Ikan Gabus) memiliki cita rasa yang tidak kalah enak

    dengan permen yang beredar di pasaran pada umumnya.

    4. Penyajian permen IGA (Ikan Gabus) tergolong praktis karena dapat

    langsung dikonsumsi.

    5. Permen IGA (Ikan Gabus) dapat dibuat dengan bentuk yang beraneka

    ragam sehingga dapat menarik minat konsumen.

    6. Permen IGA (Ikan Gabus) memiliki ukuran yang sedemikian rupa

    sehingga mudah dibawa dan tidak memberatkan. Jadi dapat

    dikonsumsi di manapun.

    7. Permen IGA (Ikan Gabus) memiliki umur simpan yang relatif lama

    jika dibandingkan dengan bentuk olahan ikan gabus berupa pempek,

    bakso, dan lain-lain.

    11

  • xviii

    BAB V

    PENUTUP

    1. Kesimpulan

    Dari uraian pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa:

    Proses pengolahan ikan gabus (C. striata) menjadi permen meliputi proses

    pemasakkan glukosa, ekstrak ikan gabus dan juga gelatin dan pendinginan

    adonan permen pada suhu ruang.

    Pengembangan Permen IGA (Ikan Gabus) sebagai inovasi pangan yang

    ramah dan kaya manfaat yakni dengan membuat permen yang bisa

    digunakan untuk membantu menyembuhkan luka pasca operasi dan juga

    dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi anak pada masa golden age

    sehingga secara tidak langsung bisa meningkatkan kecerdasan otak anak.

    2. Saran

    Dengan adanya Permen IGA (Ikan Gabus) ini bisa menjadi solusi terhadap

    masalah kesehatan yakni membantu menyembuhkan luka akibat operasi

    bedah.

    Permen IGA menjadi snack yang dikonsumsi anak kecil untuk membantu

    meningkatkan kecerdasan anak

    Gagasan Permen IGA ini perlu dikembangkan dan dan diteliti lebih lanjut

    agar bisa digunakan dan diterapkan untuk mengobati luka akibat operasi

    bedah secara efektif. Selain itu, juga dapat dikonsumsi oleh semua

    kalangan agar kesehatan tubuhnya terjaga.

    12

  • xix

    DAFTAR PUSTAKA

    Rosidi, Ali, dan Syamsianah, Agustin. 2012. Optimalisasi Perkembangan Motorik

    Kasar dan Ukuran Antropometri Anak Balita di Posyandu Balitaku

    Sayang Kelurahan Jangli Kecamatan Tembalang Kota Semarang.

    Seminar Hasil-Hasil Penelitian-LPPM UNIMUS. (Online),

    (http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/psn12012010/article/view/508)

    diakses tanggal 19 Desember 2014.

    Martutik, Lilik, dan Marjiyanto (2013). Hubungan Kadar Albumin dengan

    Penyembuhan Luka pada Pasien Post Operasi Laparatomy di Ruang

    Mawar Rumah sakit Slamet Riyadi Surakarta. JIKI, 6 (3). (Online),

    (http://jurnal.usahidsolo.ac.id/index.php/Jiki/article/view/100/0) diakses

    tanggal 19 Desember 2014.

    Said, Syahrul, dkk. 2013. Gizi dan Penyembuhan Luka. Makassar: Indonesia

    Academic Publishing.

    Aritonang, E. 2012. Pengaruh Pola Pemberian MP-ASI terhadap Status Gizi Bayi

    6-12 Bulan di Kecamatan Medan Amplas Kota Medan Tahun 2011.

    (Online),

    (http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33100/5/Chapter%20I.pd

    f), diakses tanggal 19 Desember 2014.

    Kompas. 2013. Khasiat Albumin Ikan Gabus untuk Pertumbuhan Anak. (Online),

    (http://forum.kompas.com/kesehatan/315774-khasiat-albumin-ikan-gabus-

    untuk-pertumbuhan-anak.html) diakses tanggal 19 Desember 2014.

    Trisari, C. 2006. Pengaruh Infiltrasi Levobupivakain terhadap Ekspresi c-erbB-2

    Proliferasi Endotel Pembuluh Darah pada Proses Penyembuhan Luka

    Tikus Wistar. (Online), (http://eprints.undip.ac.id/29346/2/Bab_1.pdf)

    diakses tanggal 19 Desember 2014.

    Novi. 2007. Permen Makanan Kecil yang Sangat Disukai Anak-anak tetapi

    Miskin Zat Gizi. http://www.dradio1034fm.or.id/detail php?id=393.

    Desember 2014.

    13

  • xx

    Suprayitno, E. 2003. Potensi Serum Albumin dari Ikan Gabus. Kompas Cyber

    Media. 2014.

    Djuhanda, T. 1981. Dunia Ikan. Armico: Bandung.

    Utomo Deny, Dkk, Pemanfaatan Ikan Gabus (Ophiocephalus Striatus) Menjadi

    Bakso Dalam Rangka Perbaikan Gizi Masyarakat Dan Upaya

    Meningkatkan Nilai Ekonomisnya. Desember 2014.

    Suprapti, 2003. Teknologi Pengolahan Pangan. Kanisius. Yogyakarta.

    Kartamihardja ES 1994. Biologi reproduksi ikan gabus, Channa striata di Waduk

    Kedungombo. Bull. Perik. Darat 12(2):113-119

    Kementrian Kelautan dan Perikanan. 2010.Warta Pasar Ikan. Edisi Oktober 2010,

    volume 86.

    Faridah A, 2008. Patiseri Jilid 3. Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan

    Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

    Malik, Iwan. 2010. Permen Jelly Yup.

    http://iwanmalik.wordpress.com/2010/permenjelly/ (diakses 10 Desember

    2014)

    Kamilin, Asri Diana. 2013. Relaxation-Story Before Sleeping (R-Sbs): Pemanfaatan

    Instrumen Relaksasi (At-Tarwih) Berbasis Kisah Teladan (Al-Amtsal) Sebagai

    Media Internalisasi Nilai-Nilai Qurani Pada Anak. Malang : (Karya Tulis

    Ilmiah Al-Quran disampaikan pada Lomba Karya Tulis Al-Quran Nasional di

    ITS Surabaya).

    14

  • xxi

    LAMPIRAN

    BIODATA PENULIS

    A. Identitas Diri 1. Nama Lengkap Arlina Dwi Nur Isma

    2. Jenis Kelamin Perempuan

    3. Jurusan Kimia

    4. NIM 120332400223

    5. Perguruan Tinggi Universitas Negeri Malang

    6. Tempat dan Tanggal Lahir Bojonegoro, 03 Agustus 1993

    7. Alamat Rumah Ds. Jelu Kec. Ngasem Kab. Bojonegoro

    8. E-mail [email protected]

    9. Nomor Telepon/HP 082334308673

    A. Riwayat Pendidikan

    SD SMP SMA

    Nama Institusi SDN Jelu II SMP Negeri 1

    Kalitidu

    SMA Negeri 2

    Bojonegoro

    Jurusan - - IPA

    Tahun Masuk-Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012

    B. Pernghargaan dalam 1 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau instiusi lainnya)

    No Jenis Penghargaan Institusi Pemberian Penghargaan Tahun

    1.

    Finalis 20 Besar IWX Fakultas Teknik Informatika

    Institut Tekhnologi Sepuluh

    Nopember

    2014

    2. Juara 1 GID (Geological Islamic

    Day)

    Fakultas Geologi Universitas

    Padjadjaran 2014

    Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat

    dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai

    ketidaksesuaian dengan kenyataan, Saya sanggup menerima sanksi.

    Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam

    Lomba Karya Tulis Ilmiah Universitas Brawijaya.

    Malang, 17 Desember 2014

    Penulis,

    Arlina Dwi Nur Isma

    NIM. 120332400223

    15

  • xxii

    BIODATA ANGGOTA I

    A. Identitas Diri 1. Nama Lengkap Noura Dwi Septiarani

    2. Jenis Kelamin Perempuan

    3. Jurusan Kimia

    4. NIM 120332421440

    5. Perguruan Tinggi Universitas Negeri Malang

    6. Tempat dan Tanggal Lahir Tuban, 30 September 1994

    7. Alamat Rumah Jalan kenanga No.32 Sedayu-Lawas, Lamongan

    8. E-mail [email protected]

    9. Nomor Telepon/HP 0857 3346 4576

    B. Riwayat Pendidikan

    SD SMP SMA

    Nama Institusi MI Negeri Sedayu-

    Lawas 2

    MTS 3 Sedayu-

    Lawas

    SMA Negeri I

    BABAT

    Jurusan - - IPA

    Tahun Masuk-Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012

    C. Pernghargaan dalam 1 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau instiusi lainnya)

    No Jenis Penghargaan Institusi Pemberian Penghargaan Tahun

    1.

    2.

    Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat

    dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai

    ketidaksesuaian dengan kenyataan, Saya sanggup menerima sanksi.

    Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan

    dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Universitas Brawijaya.

    Malang, 17 Desember 2014

    Penulis,

    Noura Dwi Septyarani

    NIM 120332421440

    16

  • xxiii

    BIODATA ANGGOTA II

    A. Identitas Diri

    1. Nama Lengkap Zul Farida Arini

    2. Jenis Kelamin Perempuan

    3. Jurusan Fisika

    4. NIM 110321406367

    5. Perguruan Tinggi Universitas Negeri Malang

    6. Tempat dan Tanggal Lahir Tulungagung, 3 Oktober 1992

    7. Alamat Rumah Ds. Gilang Ngunut Tulungagung

    8. E-mail [email protected]

    9. Nomor Telepon/HP 087764184948

    B. Riwayat Pendidikan

    SD SMP SMA

    Nama Institusi SDN Kaliwungu 1 SMPN 1 Ngunut SMAN 1

    Kedungwaru

    Jurusan - - IPA

    Tahun Masuk-Lulus 1999-2005 2005-2008 2008-2011

    C. Pernghargaan dalam 1 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau instiusi lainnya)

    No Jenis Penghargaan Institusi Pemberian Penghargaan Tahun

    1.

    Juara 3 Esai dalam Kompetisi

    Penulisan Rubrik Majalah

    Komunikasi

    Universitas Negeri Malang 2014

    2.

    Finalis NDSC (National

    Development Student Conference)

    2014

    BEM FEB Universitas

    Airlangga 2014

    Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

    dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata

    dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, Saya sanggup menerima sanksi.

    Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

    persyaratan dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Universitas Brawijaya.

    Malang, 17 Desember 2014

    Penulis,

    Zul Farida Arini

    NIM 110321406367

    17

  • xxiv

    BIODATA DOSEN PEMBIMBING

    Nama lengkap : Drs. RIDWAN JOHARMAWAN, MSi

    Jenis Kelamin : Laki-laki

    Tempat, Tgl. Lahir : Yogyakarta, 16 Maret 1965

    NIP : 196503161990011001

    Pangkat/Golongan : Penata/III-c

    Jabatan : Lektor pada Jurusan Kimia

    Fakultas Matematika dan IPA Universitas Negeri Malang

    Bidang Keahlian : Kimia Katalis ,Sains Material dan Manajemen

    Sekolah

    Pendidikan Terakhir : Magister Sains (M.Si)

    Bidang Ilmu : Kimia Katalis, dan sains material

    Tahun Perolehan : 1997

    Perguruan Tinggi : PPS Universitas Gadjah Mada

    Alamat Perguruan Tinggi : Bulaksumur, Yogyakarta

    Telepon : (0274) 544976

    Fax : (0274) 564239

    Alamat Rumah Asal : Perum Lawang Indah B-13 Bedali Lawang Malang

    Telepon : (0341) 423222

    Email : [email protected]

    No. HP. : 081.233.15404

    B. RIWAYAT PENDIDIKAN:

    C. PENGALAMAN PEKERJAAN DAN JABATAN: 1. Dosen Jurusan Kimia FMIPA UM : tahun 1990 s.d.

    sekarang

    2. Kepala Lab. Kimia Anorganik : tahun 2000 s.d. 2005 3. Kepala SMA Laboratorium UM : tahun 2003 s.d. 2012 4. Trainer Lesson Study untuk Dosen dan guru di Wilayah Indonesia Bag.

    Timur.

    - Guru berprestasi dan pengurus MGMP MIPA Indonesia Bag. Timur

    - Dosen MIPA Universitas Menado

    Institusi Gelar Tahun

    Selesai

    Bidang Studi/

    Spesialisasi

    Universitas Negeri

    Yogyakarta

    Drs. (Sarjana) 1989 Pendidikan Kimia

    Universitas Gadjah

    Mada

    M.Si (Magister

    Sains)

    1997 Kimia Fisika

    Tokyo University - 2005 Lesson Study

    18

  • xxv

    - Dosen MIPA UM - Dosen Non- MIPA UM - Kepala Sekolah Wakil Kepala Sekolah Se Kota Malang - Guru MIPA Se-Jatim - Guru MIPA Banjar baru Kalsel dan Dosen MIPA

    Unlamulawesi Selatan

    - Guru SD dan SMP Lombok Tengah - Guru Bhs Inggris Se-Jombang - Kepala SD dan SMP Kota Blitar - Dll.

    5. Anggota Tim Pengembang dan Instruktur Program Induksi Guru Pemula Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan, Badan

    Pengembangan SDM DirektoraPendidikan dan Kebudayaan Dan

    Penjaminan Mutu Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan

    Kebudayaan: tahun 2010 s.d. sekarang

    D. PENGALAMAN MENGAJAR: 1. Mengajar Matakuliah dalam Bidang Kimia Program S1

    Jurusan Kimia FMIPA UM : tahun 1990 s.d

    sekarang

    2. Mengajar Mata Kuliah Kimia Terapan Program D3 dan D4 Sekolah Tinggi

    Teknologi Angkatan Darat : tahun 2005 s.d.

    sekarang

    E. DAFTAR KARYA ILMIAH:

    No Judul Kegiatan Jabatan Tahun

    Pelaks.

    Penye-

    lenggara/

    Penerbit

    1. Pengaruh penambahan Zeolit terhadap

    kadar persenyawaan fenol dalam asap

    cair dan aplikasinya pada pengawetan

    ikan

    Ketua

    Peneliti

    2001.

    2. Preparasi, karakterisasi, dan uji aktivitas

    na-zeolit dari zeolit alam sebagai

    adsorben kalsium untuk menggantikan

    resin na-zeolit impor

    Ketua

    Peneliti

    2003 DP3M

    3. LESSON STUDY: Suatu Strategi Untuk

    Meningkatkan Keprofesionalan Pendidik

    (Pengalaman Imstep-Jica)

    Anggota

    Penulis

    Tahun

    2006

    UPI PRESS

    4. LESSON STUDY BERBASIS

    SEKOLAH:

    Guru Konservatif Menuju Guru Inovatif

    Anggota

    Penulis

    Tahun

    2009

    Bayumedia

    5. Panduan dan Buku Kerja Pelatihan

    Pelatih Nasional Lesson Study

    Anggota

    Penulis

    Tahun

    2010

    Internasiona

    l

    19

  • xxvi

    Developme

    nt Center of

    Japan

    6. Penelitian HPT I dengan judul : Model

    Evaluasi Diri Sekolah Efektif: analisis

    Implementasi Manajemen Peningkatan

    Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS)

    Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

    Anggota

    Peneliti

    Tahun

    2009

    DP3M

    7. Penelitian HPT Tahun Ke 2 dengan Judul

    Model Evaluasi Diri Sekolah Efektif:

    analisis Implementasi Manajemen

    Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah

    (MPMBS) Sekolah Menengah Kejuruan

    (SMK)

    Anggota

    Peneliti

    Tahun

    2010

    DP3M

    Malang, 17 Desember 2014

    Tertanda,

    Drs. Ridwan Joharmawan, M.Si

    NIP. 196503161990011001

    20

  • xxvii

    KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM)

    Jalan Semarang 5, Malang 65145

    Telepon/ Fax: 0341-562180, 551312 Pesawat 265

    Laman: www.um.ac.id

    SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA

    Yang bertanda tangan di bawah ini:

    Nama : Arlina Dwi Nur Isma

    Nim : 120332400223

    Program Studi : S1-Kimia

    Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

    Dengan ini menyatakan Karya Tulis Ilmiah saya dengan judul:

    PERMEN IGA (IKAN GABUS) SEBAGAI INOVASI PANGAN YANG

    RAMAH DAN KAYA MANFAAT yang dibuat bersifat original dan belum

    pernah dipublikasikan.

    Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidak sesuaian dengan pernyataan ini,

    maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

    Demikian pernyataan ini dibuat sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.

    Malang, 17 Desember 2014

    Yang Menyatakan,

    Arlina Dwi Nur Isma

    NIM 120332400223

    21