asli

Upload: andrisbudiawan

Post on 01-Mar-2016

219 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

vjgjgjg

TRANSCRIPT

  • A Pengertian SahamSaham adalah instrumen investasi yang sampai saat ini masih

    menjadi primadona investor yang berinvestasi di pasar modal. Denganmemiliki saham sebuah perusahaan, investor berarti telah ikut atau ambilbagian dalam penyertaan modal perusahaan. Sebagai gantinya investorakan mendapatkan saham sebagai bukti kepemilikan. Investor bisamemiliki saham dengan cara membelinya baik di pasar perdana maupun dipasar sekunder atau bursa efek.1

    B Common Stock (Saham Biasa)dan Preferred Stock (Saham Istimewa)a Common Stock (Saham Biasa)

    Saham adalah tanda penyertaan, andil, atau kepemilikan seseorangatau lembaga dalam sebuah perusahaan. Saham biasa (atau biasa diseutsaham) adalah saham dimana pemegang saham mewakili kepemilikandi perusahaan sebesar modal yang ditanamkan. Artinya jika kitamemiliki saham suatu perusahaan, maka kita adalah pemilikperusahaan tersebut sebesar modal yang ditanamkan. Kepemilikan iniakan berhenti sampai saham tersebut dijual kepada investor lain.

    Dengan sifatnya yang biasa saham ini memiliki karakteristikantara lain : Jika perusahaan mendapatkan keuntungan, pemegang saham akan

    mendapatkan dividen. Namun apabila perusahaan dilikuidasi ataubangkrut, pemegang saham jenis ini adalah pihak yang paling akhirmendapatkan hak atas aset perusahaan setelah semua kewajibanperusahaan dilunasi.

    Capital gain yaitu keuntungan yang diperoleh dari penjualan sahamdimana harga jual lebih tinggi dari harga beli.

    Tidak ada tanggal jatuh tempo. Memiliki hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Pemegang saham tidak memiliki tanggung jawab terbatas secara

    pribadi dalam arti harta pribadi milik pemegang saham tersebuttidak ikut dipertanggungjawabkan.

    Saat perusahaan mengeluarkan saham baru, pemegang sahammemiliki hak untuk memesan efek terlebih dahulu.

    b Preffered Stock (Saham Istimewa)

    1 Taufik Hidayat, Buku Pintar Investasi Syariah, (Jakarta Selatan : PT TransMedia, 2011), hal 71.

  • Saham Istimewa (Preffered Stock) merupakan saham yangdiberikan atas hak untuk mendapatkan dividen dan/atau bagiankekayaan pada saat perusahaan dilikuidasi lebih dahulu dari sahambiasa, disamping itu mempunyai preferensi untuk mengajukan usulpencalonan direksi/komisaris.2

    Saham ini memiliki karakteristik yang sedikit berbedadibandingkan dengan saham biasa. Boleh dibilang, saham ini adalahhybrid alias campuran antara saham biasa dengan efek pendapatantetap karena pemilik saham ini akan mendapatkan pendapatan tetapyang dibagikan secara rutin dalam bentuk dividen.

    Bagi pihak yang menerbitkan, saham memiliki kelebihan karenadua hal :1 Tidak diperhitungkan dalam perhitungan earning per share (EPS).2 Tidak dianggap sebagai debt equity sehingga tidak menambah

    beban hutang perusahaan.

    Sedangkan bagi investor pemilik saham, saham ini memiliki

    beberapa kelebihan diantaranya adalah :

    1 Memberikan dividen secara rutin.2 Mendapatkan keuntungan dari capital gain. 3 Jika perusahaan dilikuidasi, saham istimewa mempunyai hak

    likuidasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan saham biasakarena pemilik saham ini akan didahulukan untuk menerimapembayaran.

    4 Memiliki hak memberikan suara.

    Namun, sebagai efek yang memiliki sifat pendapatan tetap, saham

    ini memiliki beberapa kelemahan diantaranya adalah :

    1 Seperti obligasi, saham ini sangat rentan terhadap inflasi danperubahan suku bunga.

    2 Jika tidak ada dividen yang dibagikan, hal ini tidak termasuk dalamtindakan wanprestasi.

    Karena saham ini menjanjikan dividen tetap, maka dalam emisi

    saham ada penyisihan sebagian keuntungan atau provisi yang harus

    2 Pandji Anoraga, Piji Pakarti, Pengantar Pasar Modal, (Jakarta : PT RINEKA CIPTA, 2001), hal 55.

  • dilakukan oleh perusahaan untuk pemegang saham. Provisi tersebut

    dapat dibedakan menjadi provisi kumulatif (cummulative provision)

    yang berarti dividen saham istimewa yang belum dibayarkan pada

    periode-periode sebelumnya harus dibayarkan secara kumulatif kepada

    para pemegang saham istimewa sebelum perusahaan membagikan

    dividen tersebut kepada pemegang saham biasa. Dan provisi non-

    kumulatif (nono-cummulative provision), yakni dimana perusahaan

    tidak memiliki kewajiban untuk melunasi dividen saham istimewa

    yang terutang.3

    C JenisJenis Saham Biasa (Blue Chip Stock, Growth Stock, DefensiveStock, Cylical Stock, Seasonal Stock)a; Blue Chip Stock, saham dapat diklasifikasikan sebagai blue chip stock

    bila perusahaan penerbitnya memiliki reputasi baik. Juga dalamsejarah yang paling emiten mampu menghasilkan pendapatan yangtinggi dan konsisten dalam membayar dividen tunai.

    b; Income Stock yaitu saham yang memiliki kemampuan untuk membagidividennya lebih tinggi dari rata-rata dividen yang dibayarkan tahun-tahun sebelumnya. Emiten yang mampu melakukan hal ini adalahyang mampu menghasilkan pendapatan yang tinggi dengan teraturmemberikan pendapatan tunai.

    c; Growth stock (well known), jika emiten merupakan pimpinan di dalamindustrinya dan selama beberapa tahun terakhir berturut-turut mampumendapatkan hasil di atas rata-rata emiten saham ini biasanyamempunyai reputasi tinggi dan gaya publisitas yang tampak glamourdalam memperbaiki peningkatan atau penurunan harga sahamnya.

    d; Growth stock (lesser-known), yaitu saham yang umumnya pemiliknyatidak menjadi pemimpin dalam individunya. Namun selama ini tetapmemiliki ciri-ciri seperti growth stock (well-known) yaitu mampumendapatkan hasil yang lebih tinggi dari penghasilan rata-rata tahunterakhir.

    e; Speculative stock (saham spekulatif), yaitu saham yang emitennyatidak bisa secara konsisten mendapatkan penghasilan dari tahun ketahun, namun memiliki potensi untuk mendapatkan penghasilan yangbaik dimasa yang datang.

    3 Ibid, hal 72-74.

  • f; Cyclical stock (saham bersiklus) merupakan perkembangan sahamyang mengikuti situasi ekonomi makro atau kondisi bisnis secaraumum selain ekonomi makro sedang mengalami ekspansi. Emitensaham ini akan mampu mendapatkan penghasilan yang tinggi pulademikian pula sebaliknya.

    g; Defensive atau Counter Cyclical Stock (saham bertahan) merupakanjenis yang tidak mungkin terpengaruh oleh kondisi ekonomi makromaupun situasi bisnis secara umum. Pada saat resesi, harga sahamtetap mengisi sebab mampu memberikan dividen yang tinggi sebagaiakibat dari kemampuan emitennya mendapatkan penghasilan yangtinggi pada kondisi resesi.

    Dengan pengklasifikasian saham biasa seperti tersebut diatas maka

    dapat dilihat kelebihan dari investasi saham biasa ini satu kali

    kemampuannya dalam memberikan tingkat keuntungan (rate of return)

    yang tertinggi dalam arti tergantung pada perusahaan penerbitnya,

    meskipun pengklasifikasiannya atas beberapa kelompok saham tidak

    selalu tepat, namun setidaknya dapat membantu investor maupun pialang

    untuk membedakan maupun memiliki saham-saham yang di inginkan.4

    D Keuntungan Memiliki SahamInvestor yang melakukan pembelian saham, otomatis akan

    memiliki hak kepemilikan di dalam perusahaan yang menerbitkannya.Banyak sedikitnya saham yang dibeli akan menentukanpresentasekepemilikan dari investor tersebut.

    Secara umum, ada dua manfaat yang bisa diperoleh bagi pembelisaham, yaitu manfaat ekonomis dan manfaat non ekonomis. Manfaatekonomis meliputi perolehan dividen dan perolehan capital gain. Dividenmerupakan sebagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepadapemegang saham, sedangkan capital gain adalah keuntungan yangdiperoleh investor dari hasil ual beli saham, berupa selisih antara nilai jualyang lebih tinggi dibandingkan nilai beli yang lebih rendah. Nilai sahamakan meningkat sejalan dengan bertambahnya kekayaan perusahaanemiten dalam jangka waktu tertentu. Inilah keuntungan yang diharapkan

    4 Arixs, Skripsi dan Teori Akuntansi, Manajemen Keuangan, Jenis-Jenis Saham, http://arixsthecoolest.blogspot.com/2008/02/jenis-jenis-saham.html, diakses tanggal 7 Maret 2015, pukul 10.55 WIB.

    http://arixsthecoolest.blogspot.com/2008/02/jenis-jenis-saham.html

  • oleh investor khususnya dalam jangka panjang. Mereka akan mendapatkandeviden yang dibayarkan oleh perusahaan setiap tahunnya.

    Sedangkan manfaat non-ekonomis yang bisa diperoleh olehpemegang saham adalah kepemilikan hak suara dalam Rapat UmumPemegang Saham (RUPS) untuk menentukan jalannya perusahaan. Selainmanfaat yang bisa diperoleh oleh pemegang saham dari suatu perusahaan,seperti nvestasi pada umumnya, ada kemungkinan bahwa investor akanmengalami kerugian sebagai risiko yang harus ditanggungnya. Kerugianakan terjadi apabila investor membeli saham pada harga yang lebih tinggidaripada harga pada saat investor menjual kembali sahamnya (capitalloss). Disamping itu, kerugaian yang dialami bisa berupa opportunity loss,yaitu selisih suku bunga deposito dibandingkan dengan total hasil yangdiperoleh dari total investasi yang dilakukan. Kerugian lain adalah karenasuatu keadaan perusahaan emiten dilikuidasi, sedangkan nilai likuidasinyalebih rendah dibandingkan dengan harga beli saham.

    Untuk menghindari kemungkinan risiko kerugian, maka investordapat menghubungi penasehat investasi dan pialang yang dapatmemberikan nasehat mengenai investasi yang akan dilakukan. Disampingitu, untuk pemegang saham sebaiknya memprediksikan apakah perusahaanemiten mempunyai prospek yang bagus atau tidak. Selain itu, kinerjaperusahaan, perkembangan industri, dimana perusahaan berada, kondisimikro dan makro ekonomi juga perlu diperhatikan.5

    E Jenis Dividen dan Pembayarannya

    Dividen merupakan bagian dari laba yang tersedia bagi pemegangsaham biasa (earning available for common stockholders) yang dibagikankepada para pemegang saham biasa dalam bentuk tunai (Warsono, 2003:271). Menurut Hanafi (2004:361) menyatakan bahwa Dividenmerupakan kompensasi yang diterima oleh pemegang saham, disampingcapital gain. Dividen ini untuk dibagikan kepada para pemegangsaham sebagai keuntungan dari laba perusahaan. Dividen ditentukanberdasarkan dalam rapat umum anggota pemegang saham dan jenispembayarannya tergantung kepada kebijakan pimpinan.6

    5 Pandji Anoraga, Piji Pakarti, Pengantar Pasar Modal, (Jakarta : PT RINEKA CIPTA, 2001), hal 59-61. 6 Jurnal

  • Sedangkan dalam artian lain, dividen dapat diartikan sebagaipendapatan bersih perusahaan setelah pajak (net income after tax atauearnings after tax) dikurangi laba ditahan (retained earnings) yang ditahansebagai cadangan perusahaan.7

    Adapun Jenis-Jenis Dividen adalah sebagai berikut :

    Menurut Skousen (2004: 907) dividen dilihat dari alat

    pembayarannya dibagi menjadi lima jenis yaitu:

    1 Dividen tunai (Cash Dividend)Dividen jenis ini dibagikan dalam bentuk kas atau uang tunai.Dividen tunai paling umum dibagikan oleh perusahaan kepada parapemegang saham.besar kecilnya pembagian dividen tergantung padapembatasan-pembatasan, undang-undang, kontrak-kontrak dan jumlahuang yang dimiliki atau tersedia dalam perusahaan.

    2 Dividen saham (Stock Dividend)Pembayaran dividen dalam bentuk saham yaitu berupa

    pemberian tambahan saham kepada para pemegang saham tanpadiminta pembayaran dan dalam jumlah saham yang sebanding dengansaham yang dimiliki.

    3 Sertifikat dividen (Script Dividend)Dividen dalam bentuk skrip maksudnya perusahaan tidak

    membayar pada saat itu tetapi memilih membayar pada masa yangakan datang karena saldo kas yang ada di tangan tidak mencukupi.Dividen ini dibagikan dengan tujuan agar perusahaan tetap dapatmempertahankan citra dan nama baik perusahaan.

    4 Dividen hartaAktiva yang dibagi dapat berupa surat berharga yang diterbitkan

    oleh perusahaan lain,barang-barang persedian lain atau aktiva lain.5 Dividen likuiditas

    Dividen likuiditas merupakan pembayaran kembali modal yangdisetor atau ditanam. Pembagian dividen dalam bentuk ini biasanyaberasal dari selain laba ditahan.

    Prosedur Pembayaran Dividen

    7 Taufik Hidayat, Buku Pintar Investasi Syariah, hal 75.

  • Prosedur pembayaran dividen yang sebenarnya adalah sebagai

    berikut

    (Brigham & Houston, 2001: 84) :

    1 Tanggal pengumuman (declaration date),2 Tanggal pencatatan pemegang saham (holder of record date),3 Tangal pemisahan dividen (ex-dividen date),4 Tanggal pembayaran (payment date).8

    F Yang Menentukan Saham Naik atau Turun

    G Alasan Perusahaan Menjual SahamAdapun alasan suatu perusahaan menjual saham adalah sebagai berikut :1; Jika sudah mencapai target harga

    Saat pertama kali membeli saham, investor yang cerdasmenetapkan target harga atau setidaknya kisarannya sebagaipertimbangan untuk kapan melepas sahamnya. Setiap pembelian sahamjuga harus mengikutsertakan analisa nilai saham itu dan apakah hargasaat ini idealnya berada di diskon substansial terhadap nilai perkiraanini.

    Sebagai contohnya, menjual saham ketika harganya dua kali lipatmerupakan hasil akhir yang memuaskan dan mengimplikasikan investorberpikir bahwa saham itu undervalued sebanyak 50%. Lebih sulit lagibagi investor musiman untuk mendapat target harga tunggal.Menggunakan kisaran akan lebih realistis dengan memutuskan menjualsaat posisi saham naik demi mengunci gain.

    2; Saat menyadari adanya kemunduran fundamental dalam perusahaanSetelah menetapkan target harga dan mengikuti pergerakan harga

    saham perusahaan, memonitor performa bisnis di baliknya sangatpenting. Alasan utama untuk menjual saham adalah jika fundamentalbisnis perusahaan itu menurun.

    Dalam dunia yang ideal, seorang investor akan menyadari jika adaperlambatan dalam penjualan, margin laba, aliran kas atau fundamentaloperasional penting lainnya sebelum harga saham keburu anjlok.

    8 Jurnal juga

  • Analis yang lebih berpengalaman mungkin membaca financialstatement dalam-dalam, seperti catatan kaki filing yang mungkinterlewatkan oleh investor lain. Penipuan mungkin salah satukekurangan fundamental yang paling serius.

    Investor yang terlebih dulu menemukan penipuan finansial dariWorldCom, Enron dan Tyco bisa menyelamatkan sejumlah uang yangcukup substansial seiring harga saham firma-firma itu anjlok.

    3; Ada kesempatan baru yang lebih bagusBeban kesempatan adalah keuntungan yang bisa diraih dengan

    memilih alternatif. Sebelum membeli saham, selalu bandingkan dengangain potensial yang bisa diperoleh dengan memiliki saham lain. Jikaalternatif itu lebih baik, maka masuk akal untuk menjual saham diposisi sekarang dan membeli saham lain.

    Mengidentifikasi beban kesempatan secara akurat sangatlah sulit.Anda bisa berinvestasi di kompetitor jika dia punya prospekpertumbuhan yang sama meyakinkannya namun diperdagangkan dipenilaian lebih rendah. Misalnya harga rendah berbanding pendapatanberlipat ganda.

    4; Setelah mergerRata-rata premi pengambilalihan atau harga pembelian sebuah

    perusahaan biasanya berkisar di 20% hingga 40%. Jika seorang investorcukup beruntung untuk memiliki saham perusahaan yang akhirnyadiakuisisi dalam premi signifikan, langkah terbaik adalah menjualnya.

    Mungkin banyak keuntungan jika meneruskan kepemilikan sahamitu setelah merger selesai. Misalnya, jika posisi kompetitif gabungankedua perusahaan telah membaik secara substansial. Bagaimanapunjuga, merger punya sedikit rekam jejak kesuksesan. Terlebih jika butuhbeberapa bulan hingga kesepakatan diselesaikan seluruhnya.

    Dari perspektif beban kesempatan, masuk akal jika menemukankesempatan investasi alternatif dengan potensial lebih baik.

    5; Setelah kebangkrutanHal ini sepertinya cukup jelas. Terutama karena di sebagian besar

    kasus kebangkrutan, perusahaan menjadi tidak berharga lagi bagipemegang saham. Bagaimana pun juga, untuk tujuan pajak, pentingmenjual saham Anda atau menyadari kerugian supaya hal itu bisa

  • digunakan untuk menutup kerugian capital gain di masa depan.Sekaligus meski kecil, bisa menjadi pendapatan reguler tahunan.9

    9 Raynaldofr, 5 Tips Menjual Saham, http://pojokbursa.widyatama.ac.id/5-tips-menjual-saham/, diakses tanggal 7 Maret 2015, pukul 11.00 WIB.

    http://pojokbursa.widyatama.ac.id/5-tips-menjual-saham/http://pojokbursa.widyatama.ac.id/5-tips-menjual-saham/