askephipertensi

Upload: ayu-hada

Post on 04-Apr-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/29/2019 askepHipertensi

    1/20

    Let's Learn Together, Nurse

    Orang-orang hebat di bidang apapun bukan baru bekerja karena mereka

    terinspirasi, namun mereka menjadi terinspirasi karena mereka lebih suka

    bekerja. Mereka tidak menyia-nyiakan waktu untuk menunggu inspirasi. ~ Ernest

    Newman

    17 September 2011

    ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI HEART DISEASE

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Hipertensi adalah peninggian tekanan darah di atas normal. Ini termasuk golongan

    penyakit yang terjadi akibat suatu mekanisme kompensasi kardiovaskuler untuk

    mempertahankan metabolisme tubuh agar berfungsi normal. Apabila hipertensi tidak

    terkontrol akan menyebabkan kelainan pada organ-organ lain yang berhubungan dengan

    sistem-sistem tersebut. Semakin tinggi tekanan darah lebih besar kemungkinan timbulnya

    penyakit-penyakit kardiovaskuler secara premature1. Sejumlah 85-90% hipertensi tidak

    diketahui penyebabnya atau disebut hipertensi primer (hipertensi esensial atau idiopatik).

    Hanya sebagian kecil hipertensi yang dapat ditetapkan penyebabnya (hipertensi sekunder).

    Tidak ada data akurat mengenai prevalensi hipertensi sekunder dan sangat tergantung dimana

    angka itu diteliti. Diperkirakan terdapat sekitar 6% pasien hipertensi sekunder sedangkan di

    pusat rujukan dapat mencapai sekitar 35%. Hampir semua hipertensi sekunder didasarkan

    pada 2 mekanisme yaitu gangguan sekresi hormon dan gangguan fungsi ginjal. Pasien

    hipertensi sering meninggal dini karena komplikasi jantung (yang disebut sebagai penyakit

    jantung hipertensi). Juga dapat menyebabkan syok, gagal ginjal, gangguan retina mata.

    Peningkatan tekanan darah yang lama dan tidak terkontrol dapat menyebakan

    bermacam-macam perubahan pada struktur miokardial, vaskuler koroner, dan sistem

    konduksi dari jantung. Perubahan ini dapat menyebabkan hipertrofi ventrikel kiri (LVH) ,

    penyakit arteri koroner, kelainan system konduksi, dan disfungsi sistolik dan diastolic dari

    http://learntogether-aries.blogspot.com/http://learntogether-aries.blogspot.com/
  • 7/29/2019 askepHipertensi

    2/20

    miokardium, yang biasanya secara klinis tampak sebagai angina atau infark miokard, aritmia

    (khususnya atrial fibrilasi), dan gagal jantung kongestif (CHF).

    B. Rumusan masalah

    1. Bagaimanakah Konsep Dasar Penyakit dari Hipertensi Heart Disease?

    2. Bagaimanakah Konsep dasar Asuhan keperawatan pada pasien dengan Hipertensi Heart

    Disease?

    C. Tujuan

    1. Mengetahui Konsep Dasar Penyakit dari Hipertensi Heart Disease

    2. Mengetahui Konsep Dasar Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Hipertensi Heart

    Disease

    D. Metode Penulisan

    1. Metode Penelusuran melalui internet

    2. Metode Kajian Pustaka

    BAB II

    PEMBAHASAN

    Konsep Dasar Penyakit

    A.Pengertian

    Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya

    diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg.( Smith Tom, 1995 )

    Menurut WHO, penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan sistolik lebih besar

    atau sama dengan 160 mmHg dan atau tekanan diastolik sama atau lebih besar 95 mmHg (

    Kodim Nasrin, 2003 ).

    Hipertensi dikategorikan ringan apabila tekanan diastoliknya antara 95 104 mmHg,

    hipertensi sedang jika tekanan diastoliknya antara 105 dan 114 mmHg, dan hipertensi berat

  • 7/29/2019 askepHipertensi

    3/20

    bila tekanan diastoliknya 115 mmHg atau lebih. Pembagian ini berdasarkan peningkatan

    tekanan diastolik karena dianggap lebih serius dari peningkatan sistolik ( Smith Tom, 1995 ).

    Hipertensi adalah tekanan darah tinggi atau istilah kedokteran menjelaskan hipertensi

    adalah suatu keadaan dimana terjadi gangguan pada mekanisme pengaturan tekanan darah

    (Mansjoer,2000 : 144)

    Hipertensi adalah keadaan menetap tekanan sistolik melebih dari 140 mmHg atau

    tekanan diastolik lebih tinggi dari 90 mmHg. Diagnostik ini dapat dipastikan dengan

    mengukur rata-rata tekanan darah pada 2 waktu yang terpisah (FKUI, 2001 : 453)

    Patologi utama pada hipertensi adalah peningkatan tekanan vesikalis perifer arterior

    (Mansjoer, 2000 : 144)

    Hipertensi heart disease (HHD) adalah istilah yang diterapkan untuk menyebutkan

    penyakit jantung secara keseluruhan, mulai dari left ventricle hyperthrophy (LVH), aritmia

    jantung, penyakit jantung koroner, dan penyakit jantung kronis, yang disebabkan karena

    peningkatan tekanan darah, baik secara langsung maupun tidak langsung.

    A. Etiologi/Penyebab

    Hipertensi berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi 2 golongan besar yaitu : ( Lany

    Gunawan, 2001 )

    1. Hipertensi essensial ( hipertensi primer ) yaitu hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya.

    2. Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang di sebabkan oleh penyakit lain.

    Hipertensi primer terdapat pada lebih dari 90 % penderita hipertensi, sedangkan 10 % sisanya

    disebabkan oleh hipertensi sekunder. Meskipun hipertensi primer belum diketahui dengan

    pasti penyebabnya, data-data penelitian telah menemukan beberapa faktor yang sering

    menyebabkan terjadinya hipertensi.

    Pada umunya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik.

    Hipertensi terjadi sebagai respon peningkatan cardiac output atau peningkatan tekanan

    perifer.

    Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi:

    Genetik: Respon nerologi terhadap stress atau kelainan eksresi atau transport Na.

  • 7/29/2019 askepHipertensi

    4/20

    Obesitas: terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkan tekanan darah

    meningkat.

    Stress karena Lingkungan.

    Hilangnya Elastisitas jaringan dan arterisklerosis pada orang tua serta pelebaran pembuluh

    darah.

    Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya perubahanperubahan

    pada :

    Elastisitas dinding aorta menurun

    Katub jantung menebal dan menjadi kaku

    Kemampuan jantung memompa darah menurun

    1% setiap tahun sesudah berumur 20 tahun kemampuan jantung memompa darah menurunmenyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.

    Kehilangan elastisitas pembuluh darah

    Hal ini terjadi karenakurangnya efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi

    Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer

    Meskipun hipertensi primer belum diketahui dengan pasti penyebabnya, data-data penelitian

    telah menemukan beberapa faktor yang sering menyebabkan terjadinya hipertensi. Faktortersebut adalah sebagai berikut :

    a. Faktor keturunan

    Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan lebih besar

    untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita hipertensi.

    b. Ciri perseorangan

    Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah:

    Umur ( jika umur bertambah maka TD meningkat )

    Jenis kelamin ( laki-laki lebih tinggi dari perempuan )

    Ras ( ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih )

    c. Kebiasaan hidup

    Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi adalah :

    Konsumsi garam yang tinggi ( melebihi dari 30 gr )

    Kegemukan atau makan berlebihan

    Stress

    Merokok

  • 7/29/2019 askepHipertensi

    5/20

    Minum alkohol

    Minum obat-obatan ( ephedrine, prednison, epineprin )

    Sedangkan penyebab hipertensi sekunder adalah :

    a. Ginjal

    Glomerulonefritis

    Pielonefritis

    Nekrosis tubular akut

    Tumor

    b. Vascular

    Aterosklerosis

    Hiperplasia

    Trombosis

    Aneurisma

    Emboli kolestrol

    Vaskulitis

    c. Kelainan endokrin

    DM

    Hipertiroidisme

    Hipotiroidisme

    d. Saraf

    Stroke

    Ensepalitis

    SGB

    e. Obatobatan

    Kontrasepsi oral

    Kortikosteroid

    B. Patofisiologi

    Penyulit utama pada penyakit jantung hipertensif adalah hipertrofi ventrikel kiri yang

    terjadi sebagai akibat langsung dari peningkatan bertahap tahanan pembuluh darah perifer

    dan beban akhir ventrikel kiri. Faktor yang menentukan hipertrofi ventrikel kiri adalah derajat

    dan lamanya peningkatan diastole. Pengaruh beberapa faktor humoral seperti rangsangan

    simpato-adrenal yang meningkat dan peningkatan aktivasi system renin-angiotensin-

  • 7/29/2019 askepHipertensi

    6/20

    aldosteron (RAA) belum diketahui, mungkin sebagai penunjang saja. Fungsi pompa ventrikel

    kiri selama hipertensi berhubungan erat dengan penyebab hipertrofi dan terjadinya

    aterosklerosis primer.

    Pada stadium permulaan hipertensi, hipertrofi yang terjadi adalah difus (konsentrik).

    Rasio massa dan volume akhir diastolik ventrikel kiri meningkat tanpa perubahan yang

    berarti pada fungsi pompa efektif ventrikel kiri. Pada stadium selanjutnya, karena penyakir

    berlanjut terus, hipertrofi menjadi tak teratur, dan akhirnya eksentrik, akibat terbatasnya

    aliran darah koroner. Khas pada jantung dengan hipertrofi eksentrik menggambarkan

    berkurangnya rasio antara massa dan volume, oleh karena meningkatnya volume diastolik

    akhir. Hal ini diperlihatkan sebagai penurunan secara menyeluruh fungsi pompa (penurunan

    fraksi ejeksi), peningkatan tegangan dinding ventrikel pada saat sistol dan konsumsi oksigen

    otot jantung. Hal-hal yang memperburuk fungsi mekanik ventrikel kiri berhubungan erat bila

    disertai dengan penyakit jantung koroner.

    Faktor Koroner

    Walaupun tekanan perfusi koroner meningkat, tahanan pembuluh koroner juga

    meningkat. Jadi cadangan aliran darah koroner berkurang. Perubahan-perubahan

    hemodinamik sirkulasi koroner pada hipertensi berhubungan erat dengan derajat hipertrofi

    otot jantung.

    Ada 2 faktor utama penyebab penurunan cadangan aliran darah koroner, yaitu:

    1) penebalan arteriol koroner, yaitu bagian dari hipertrofi umum otot polos pembuluh

    darah resistensi arteriol (arteriolar resistance vessels) seluruh badan. Kemudian terjadi retensi

    garam dan air yang mengakibatkan berkurangnya compliance pembuluh-pembuluh ini dan

    mengakibatkan tahanan perifer;

    2) hipertrofi yang meningkat mengakibatkan kurangnya kepadatan kepiler per unit

    otot jantung bila timbul hipertrofi eksentrik. Peningkatan jarak difusi antara kapiler dan serat

    otot yang hipertrofik menjadi factor utama pada stadium lanjut dari gambaran hemodinamik

    ini.

    Jadi, faktor koroner pada hipertensi berkembang menjadi akibat penyakit, meskipun

    tampak sebagai penyebab patologis yang utama dari gangguan aktifitas mekanik ventrikel

    kiri.

  • 7/29/2019 askepHipertensi

    7/20

    C. Tanda dan Gejala

    Tanda dan gejala pada hipertensi dibedakan menjadi : (Menurut : Edward K Chung, 1995 )

    1. Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan tekanan darah,

    selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial

    tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan arteri tidak terukur.

    2. Gejala yang lazim Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi meliputi

    nyeri kepala dan kelelahan. Dalam kenyataannya ini merupakan gejala terlazim yangmengenai kebanyakan pasien yang mencari pertolongan medis.

  • 7/29/2019 askepHipertensi

    8/20

    D. Klasifikasi

    Secara klinis derajat hipertensi dapat dikelompokkan sesuai dengan rekomendasi dari The

    Sixth Report of The Join National Committee, Prevention, Detection and Treatment of High

    Blood Pressure (JNC VI, 1997) sebagai berikut :

    No Kategori Sistolik(mmHg) Diastolik(mmHg)

    1. Optimal 120

    E. Penatalaksanaan

    Pengobatan pasien dengan penyakit jantung hipertensi terbagi dalam dua kategori

    pengobatan dan pencegahan tekanan darah yang tinggi dan pengobatan penyakit jantung

    hipertensi. Tekanan darah ideal adalah kurang dari 140/90 pada pasien tanpa penyakit

    diabetes dan penyakit ginjal kronik dan kurang dari 130/90 pada pasien dengan penyakit

    diatas.

    Berbagai macam strategi pengobatan penyakit jantung hipertensi :

    a. Pengaturan Diet

    Berbagai studi menunjukkan bahwa diet dan pola hidup sehat dan atau dengan obat-obatan

    yang menurunkan gejala gagal jantung dan bisa memperbaiki keadaan LVH.

  • 7/29/2019 askepHipertensi

    9/20

    Beberapa diet yang dianjurkan:

    Rendah garam,beberapa studi menunjukan bahwa diet rendah garam dapat menurunkan

    tekanan darah pada pasien hipertensi.Dengan pengurangan komsumsi garam dapat

    mengurangi stimulasi system renin-angiotensin sehingga sangat berpotensi sebagai antihipertensi.Jumlah intake sodium yang dianjurkan 50100 mmol atau setara dengan 3-6 gram

    garam per hari.

    Diet tinggi potassium,dapat menurunkan tekanan darah tapi mekanismenya belum

    jelas.Pemberian Potassium secara intravena dapat menyebabkan vasodilatasi,yang dipercaya

    dimediasi oleh nitric oxide pada dinding vascular.

    Diet kaya buah dan sayur.

    Diet rendah kolesterol sebagai pencegah terjadinya jantung koroner. Tidak mengkomsumsi Alkohol.

    b. Olahraga Teratur

    Olahraga teratur seperti berjalan, lari, berenang, bersepeda bermanfaat untuk menurunkan

    tekanan darah dan dapat memperbaiki keadaan jantung. Olaharaga isotonik dapat juga bisa

    meningkatkan fungsi endotel, vasodilatasi perifer, dan mengurangi katekolamin plasma.

    Olahraga teratur selama 30 menit sebanyak 3-4 kali dalam satu minggu sangat dinjurkan

    untuk menurunkan tekanan darah.

    c. Penurunan Berat Badan

    Pada beberapa studi menunjukkan bahwa obesitas berhubungan dengan kejadian

    hipertensi dan LVH. Jadi penurunan berat badan adalah hal yang sangat efektif untuk

    menurunkan tekanan darah.

    Penurunan berat badan (1kg/minggu) sangat dianjurkan. Penurunan berat badan

    dengan menggunakan obat-obatan perlu menjadi perhatian khusus karena umumnya obat

    penurun berat badan yang terjual bebas mengandung simpatomimetik,sehingga dapat

    meningkatan tekanan darah, memperburuk angina atau gejala gagal jantung dan terjainya

    eksaserbasi aritmia.

    Menghindari obat-obatan seperti NSAIDs, simpatomimetik, dan MAO yang dapat

    meningkatkan tekanan darah atau menggunakannya dengan obat antihipertesni.d. Farmakoterapi

  • 7/29/2019 askepHipertensi

    10/20

    Pengobatan hipertensi atau penyakit jantung hipertensi dapat menggunakan berbagai

    kelompok obat antihipertensi seperti thiazide, beta-blocker dan kombinasi alpha dan beta

    blocker, calcium channel blockers, ACE inhibitor, angiotensin receptor blocker dan

    vasodilator seperti hydralazine. Hampir pada semua pasien memerlukan dua atau lebih obat

    antihipertensi untuk mencapai tekanan darah yang diinginkan.

    F. Pemeriksaan Penunjang

    1. Riwayat dan pemeriksaan fisik secara menyeluruh

    2. Pemeriksaan retina

    3.Pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kerusakan organ seperti ginjal dan jantung

    4. EKG untuk mengetahui hipertropi ventrikel kiri

    5. Urinalisa untuk mengetahui protein dalam urin, darah, glukosa

    6. Pemeriksaan; renogram, pielogram intravena arteriogram renal, pemeriksaan fungsi

    ginjal terpisah dan penentuan kadar urin

    7. Foto dada dan CT scan.

    G. Komplikasi

    Meningkatnya tekanan darah seringkali merupakan satu-satunya gejala pada

    hipertensi essensial. kadang-kadang hipertensi essensial berjalan tanpa gejala dan baru timbul

    gejala setelah komplikasi pada organ sasaran seperti pada ginjal, mata,otak, dan

    jantung.Gejala-gejala seperti sakit kepala, mimisan, pusing, migrain sering ditemukan

    sebagai gejala klinis hipertensi essensial.

    Pada survei hipertensi di Indonesia tercatat gejala-gejala sebagai berikut:

    pusing, mudah marah, telinga berdengung, mimisan(jarangan), sukar tidur, sesak nafas, rasa

    berat di tengkuk, mudah lelah, dan mata berkunang-kunang.

    Gejala akibat komplikasi hipertensi yang pernah dijumpai adalah:

    gangguan penglihatan, gangguan saraf, gagal jantung,gangguan fungsi ginjal, gangguan

    serebral (otak), yang mengakibatkan kejang dan pendarahan pembuluh darah otak yang

    mengakibatkan kelumpuhan, gangguan kesadaran hingga koma, sebelum bertambah parah

    dan terjadi komplikasi serius seperti gagal ginjal, serangan jantung, stroke, lakukan

    pencegahan dan pengendalian hipertensi dengan merubah gaya hidup dan pola makan.

    beberapa kasus hipertensi erat kaitannya dengan gaya hidup tidak sehat. seperti kurang olah

    raga, stress, minum-minuman, beralkohol, merokok, dan kurang istirahat. kebiasaan makan

  • 7/29/2019 askepHipertensi

    11/20

    juga perlu diqwaspadai. pembatasan asupan natrium (komponen utama garam), sangat

    disarankan karena terbukti baik untuk kesehatan penderita hipertensi.

    Dalam perjalannya penyakit ini termasuk penyakit kronis yang dapat menyebabkan

    berbagai macam komplikasi antara lain :

    a. Stroke

    b. Gagal jantung

    c. Gagal Ginjal

    d. Gangguan pada Mata

    I.KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

    1.Pengkajian

    A. Aktivitas/ Istirahat

    Gejala : kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup monoton.

    Tanda :Frekuensi jantung meningkat, perubahan irama jantung, takipnea.

    B. Sirkulasi

    Gejala :Riwayat Hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner/katup dan penyakit

    cebrocaskuler, episode palpitasi,perspirasi.

    Tanda :Kenaikan TD, Nadi denyutan jelas dari karotis, jugularis,radialis, tikikardi, murmur

    stenosis valvular, distensi vena jugularis,kulit pucat, sianosis, suhu dingin (vasokontriksi

    perifer) pengisian kapiler mungkin lambat/ bertunda.

    C. Integritas Ego

    Gejala :Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, faktor stress multiple(hubungan,

    keuangan, yang berkaitan dengan pekerjaan.

    Tanda :Letupan suasana hati, gelisah, penyempitan continue perhatian,tangisan meledak,

    otot muka tegang, pernafasan menghela, peningkatan pola bicara.

    D. Eliminasi

    Gejala : Gangguan ginjal saat ini atau (seperti obstruksi atau riwayat penyakit ginjal pada

    masa yang lalu).

    F. Makanan/cairan

    Gejala: Maanan yang disukai yang mencakup makanan tinggi garam, lemak serta

    kolesterol, mual, muntah dan perubahan BB akhir akhir ini(meningkat/turun) Riwayat

    penggunaan diuretik

  • 7/29/2019 askepHipertensi

    12/20

    Tanda: Berat badan normal atau obesitas,, adanya edema, glikosuria.

    G. Neurosensori

    Genjala: Keluhan pening /pusing,sakit kepala,subojksipital (terjadi saat bangun dan

    menghilangkan secara spontan setelah beberapa jam) Gangguan penglihatan (diplobia,

    penglihatan kabur,epistakis).

    Tanda: Status mental, perubahan keterjagaan, orientasi, pola/isi bicara,efek, proses pikir,

    penurunan keuatan genggaman tangan.

    H. Nyeri/ ketidaknyaman

    Gejala: Angina (penyakit arteri koroner/ keterlibatan jantung),sakitkepala.

    I. Pernafasan

    Gejala: Dispnea yang berkaitan dari aktivitas /kerja takipnea,ortopnea,dispnea, batuk

    dengan/tanpa pembentukan sputum, riwayat merokok.

    Tanda: Distress pernafasan/penggunaan otot aksesori pernafasan buny inafas tambahan

    (krakties/mengi), sianosis.

    J. Keamanan

    Gejala: Gangguan koordinasi/cara berjalan, hipotensi postural

    2.Diagnosa Keperawatan

    1. Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung b.d peningkatan afterload,vasokonstriksi, iskemia miokard, hipertropi ventricular

    2. Intoleran aktivitas b.d kelemahan umum ketidakseimbangan antara suplai dankebutuhan oksigen.

    3. Nyeri ( sakit kepala ) b.d peningkatan tekanan vaskuler serebral4. Nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh b.d masukan berlebih5.

    Kurangnya pengetahuan b.d kurangnya informasi tentang proses penyakit danperawatan diri

    3. Perencanaan Keperawatan

    Dx 1 : Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung b.d peningkatan afterload,

    vasokonstriksi, iskemia miokard, hipertropi ventricular

  • 7/29/2019 askepHipertensi

    13/20

    Tujuan Intervensi Rasional

    Setelah diberikan

    asuhan

    keperawatandiharapkan klien

    mau berpartisipasi

    dalam aktivitas

    yang menurunkan

    TD/beban kerja

    jantung dengan

    KH :

    - TD dalam

    rentang individu

    yang dapat

    diterima

    - Irama dan

    frekuensi jantung

    stabil dalam

    rentang normal

    -Pantau TTD

    -Catat keberadaan,kualitas

    denyutan sentraldan perifer

    -Auskultasi tonus jantung

    dan bunyi nafas

    -Amati warna

    kulit,kelembaban,suhu,dan

    masa pengisian kapiler

    -Catat edema

    umum/tertentu

    -Perbandingan dari tekanan

    memberikan gambaran yang lebih

    lengkap tentang keterlibatan/bidangmasalah vascular.

    -Denyutan karotis,jugularis,radialis

    dan femolarismungkin

    teramati/terpalpasi.Denyut pada

    tungkai mungkin

    menurun,mencerminkan efek dari

    vasokontriksi(peningkatan SVR) dan

    kongesti vena.

    -S4 umumnya terdengar pada pasien

    hipertensi berat karena adanya

    hipermetrofi atrium(peningkatan

    volume/tekananatrium)Perkembangan

    S3 menunjukkan hipertrofi ventrikel

    dan kerusakan fungsi,adanya

    krakles,mengi dapat mengindikasikan

    kongesti paru skunder terhadap

    terjadinya atau gagal ginjal kronik.

    -adanya pucat,dingin,kulit lembab

    dan masa pengisian kapiler lambat

    mungkin berkaitan dengan

    vasokontriksi atau mencerminkan

    dekompensasi/penurunan curah

    jantung

    -Dapat mengindikasikan gagal

    jantung,kerusakan ginjal atau

  • 7/29/2019 askepHipertensi

    14/20

    -Berikan lingkungan tenang

    dan nyaman,kurangi

    aktivitas/keributan

    lingkungan .batasi jumlah

    pengunjung dan lamanya

    tinggal.

    -Pertahankan pembatasan

    aktivitas seperti istirahat

    ditempat tidur/kursi;jadwal

    periode istirahat tanpa

    gangguan;bantu pasien

    melakukan perawatan diri

    sesuai kebutuhan.

    -Lakukan tindakan-

    tindakan nyaman seperti

    pijatan punggung dan

    leher,miringkan kepala di

    tempat tidur.

    -Anjurkan tehnik

    relaksasi,panduan imajinasi

    ,aktivitas pengalihan.

    -Pantau respon terhadap

    obat untuk mengontrol

    tekanan darah

    vascular.

    -Membantu untuk menurunkan

    rangsang simpatis;meningkatkan

    relaksasi

    -Menurunkan stress dan ketegangan

    yang mempengaruhi tekanan darah

    dan perjalanan penyakit hipertensi.

    -Mengurangiketidaknyamanan dan

    dapat menurunkan rangsang simpatis.

    -Dapat menurunkan rangsangan yang

    menimbulkan stress,membuat efek

    tenang,sehingga menurunkan TD.

    -Respon terhadap terapi obat

    stepeed(yang terdiri atas

    diuretic.inhibitorsimpatis dan

    vasodilator)tergantung pada individu

    dan efek sinergis obat.karena efek

    samping tersebut,maka penting untuk

    menggunakan obat dalam jumlah

    paling sedikit dan dosis paling

    rendah.

    Dx 2 : Intoleran aktivitas b.d kelemahan umum ketidakseimbangan antara suplai dan

    kebutuhan oksigen.

  • 7/29/2019 askepHipertensi

    15/20

    Tujuan Intervensi Rasional

    Setelah diberikan asuhan

    keperawatan diharapkan

    klien klien mampumelakukan aktivitas yang

    ditoleransi KH :

    -Klien berpartisipasi dalam

    aktivitas yang

    diinginkan/diperlukan

    -melaporkan peningkatan

    dalam toleransi aktivitas

    yang dapat diukur

    -menunjukkan penurunan

    dalam tanda tanda

    intoleransi fisiologi

    -Kaji respon klien terhadap

    aktivitas,perhatian frekuensi

    nadi lebih dari20 X per menitdi atas frekuensi istirahat

    ;peningkatan TD yang nyata

    selama/sesudah

    aktivitas,dispnea,nyeri

    dada;keletihan dan

    kelemahan yang

    berlebihan;diaphoresis;pusing

    atau pingsan.

    -Intruksikan pasien tentang

    tehnik penghematan

    energi,mis; menggunakan

    kursi saat mandi,duduk saat

    menyisir rambut atau

    menyikat gigi,melakukan

    aktifitas dengan perlahan.

    -Berikan dorongan untuk

    melakukan

    aktivitas/perawatan diri

    bertahap jika dapat ditoleransi

    .berikan bantuan sesuai

    kebutuhan.

    -menyebutkan parameter

    membantu dalam

    mengkaji respons fisiologiterhadap stres aktivitas

    dan bila ada merupakan

    indikator dari kelebihan

    kerja yang berkaitan

    dengan tingkat aktivitas.

    -Tehnik menghemat

    energi mengurangi

    penggurangan energy juga

    membantu keseimbangan

    antara suplai dan

    kebutuhan oksigen.

    -kemajuan aktifitas

    bertahap mencegah

    peningkatan kerja jantung

    tiba- tiba.memberikan

    bantuan hanya sebatas

    kebutuhan akan

    mendorong kemandirian

    dalam melakukan

    aktivitas.

    Dx 3 : Nyeri ( sakit kepala ) b.d peningkatan tekanan vaskuler serebral

    Tujuan Intervensi Rasional

    Setelah diberikan -mempertahankan tirah baring selama -meminimalkan

  • 7/29/2019 askepHipertensi

    16/20

    asuhan keperawatan

    diharapkan nyeri

    berkurang dengan KH

    :

    -Klien melaporkan

    nyeri/ketidaknyamana

    n hilang/terkontrol

    fase akut

    -berikan tindakan non farmakologi

    untuk menghilangkan sakit kepala

    mis; kompres dingin pada dahi,pijat

    punggung dan leher,tenang,redupkan

    lampu kamar lampu kamar,tehnik

    relaksasi(panduan

    imajinasi,diktraksi) dan aktifitas

    waktu senggang.

    -Hilangkan/minimalkan aktivitas

    vasokontriksi yang dapat

    meningkatkan sakit kepala mis;

    mengejan saat BAB,batuk panjang

    dan membungkuk.

    -Bantu pasien dalam ambulasi sesuai

    kebutuhan

    -berikancairan,makanan

    lunak,perawatan mulut yang teratur

    bila terjadi pendarahan hidung atau

    kompres hidung telah dilakukan

    untuk menghentikan pendarahan

    stimulasi/meningkatkan

    relaksasi

    -tindakan yang

    menurunkan tekanan

    vaskuler serebral dan

    yang

    memperlambat/memblo

    k respon simpatis

    efektif dalam

    menghilangkan sakit

    kepala dan

    komplikasinya.

    -Aktivitas yang

    meningkatkan

    vasokontriksi

    menyebabkan sakit

    kepala pada adanya

    peningkatan tekanan

    vascular serebral.

    -pusing dan penglihatan

    kabur sering

    berhubungan dengan

    sakit kepala.pasien juga

    dapat mengalami

    episode hipotensi

    postural.

    -meningkatkan

    kenyamanan

    umum.kompres hidung

    dapat mengganggu

    proses menelan atau

    membutuhkan napas

  • 7/29/2019 askepHipertensi

    17/20

    -kolaborasi pemberian obat

    analgesik,

    - kolaberasi pemberian obat

    Antiansietas mis;

    lorazepanm(ativan),diazepam,(valiu

    m)

    dengan mulut

    ,menimbulkan stagnasi

    sekresi oral dan

    mengeringkan

    membrane mukosa.

    -

    munurunkan/mengontro

    l nyeri dan menurunkan

    rangsang system saraf

    simpatis.

    -dapat mengurangi

    ketegangan dan

    ketidaknyamanan yang

    diperberat oleh stress.

    Dx 4 : Nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh b.d masukan berlebih

    Tujuan Intervensi Rasional

    Setelah diberikan asuhan

    keperawatan diharapkan

    nutrisi klien cukup/optimal

    sesuai kebutuhan dengan

    KH :

    - Berat badan klien dalam

    batas ideal

    -Kaji pemahaman pasien

    tentang hubungan langsung

    antara hipertensi dan

    kegemukan

    -Bicarakan pentingnya

    menurunkan masukan kalori

    dan batasi masukan

    lemak,garam,dan gula,sesuai

    indikasi.

    -kegemukan adalah resiko

    tambahan pada tekanan

    darah tinggi karena

    disproporsi antara

    kapasitas aorta dan

    peningkatan curah jantung

    berkaitan dengan

    peningkatan massa tubuh.

    -Kesalahan kebiasaan

    makan makan menujang

    terjadinya ateroskerosis

    dan kegemukan.

    Dx 5 : Kurangnya pengetahuan b.d kurangnya informasi tentang proses penyakit dan

    perawatan diri

    Tujuan Intervensi Rasional

  • 7/29/2019 askepHipertensi

    18/20

    Setelah diberikan asuhan

    keperawatan diharapkan

    terjadi peningkatan

    pengetahuan pada klien

    dengan KH :

    -Klien paham dengan

    tentang proses penyakit

    dan regimen pengobatan

    -Kaji kesiapan dan hambatan

    dalam belajar.termasuk orang

    terdekat.

    -Terapkan dan nyatakan batas

    TD normal.jelaskan tentang

    hipertensi dan efeknya pada

    jantung,pembuluh darah

    ,ginjal dan otak.

    -Hindari mengatakan TD

    normal dan gunakan

    istilahterkontrol dengan baik

    saat menggambarkan

    tekanan darah pasien TD

    pasien dalam batas yang

    normal.

    -kesalahan konsep dan

    menyangkal diagnose

    karena perasaan sejahtera

    yang sudah lama dinikmati

    mempengaruhi minat

    pasien dan/orang terdekat

    untuk mempelajari

    penyakit,kemajuan,dan

    prognosis.bila pasien tidak

    menerima realitas bahwa

    membutuhkan pengobatan

    continue,maka perubahan

    prilaku tidak akan

    dipertahankan.

    Memberikan dasar untuk

    pemahaman tentang

    peningkatan TD dan

    mengklarisifikasi istilah

    medis yang sering

    digunakan.pemahaman

    bahwa TD tinggi dapat

    terjadi tanpa gejala adalah

    ini untuk memungkinkan

    pasien melanjutkan

    pengobatan meskipun

    ketika merasa sehat.

    -Karena pengobatan untuk

    pasien hipertensi adalah

    sepanjang kehidupan,maka

    dengan penyampaian

    ideterkontrolakan

    membantu pasien untuk

    memahami kebutuhan

  • 7/29/2019 askepHipertensi

    19/20

    untuk melanjutkan

    pengobatan/medikasi.

    4. EvaluasiDx 1: Afterload tidak meningkat, tidak terjadi vasokonstriksi, tidak terjadi iskemia

    miokard

    Dx 2 : Sirkulasi tubuh tidak terganggu

    Dx 3:Tekanan vaskuler serebral tidak meningkat

    Dx 4 :Nutrisi seimbang

    Dx5:Klien terpenuhi dalam informasi tentang hipertensi

    BAB III

    PENUTUP

    A. KesimpulanHipertensi heart disease (HHD) adalah istilah yang diterapkan untuk menyebutkan

    penyakit jantung secara keseluruhan, mulai dari left ventricle hyperthrophy (LVH), aritmiajantung, penyakit jantung koroner, dan penyakit jantung kronis, yang disebabkan karena

    peningkatan tekanan darah, baik secara langsung maupun tidak langsung.

    DAFTAR PUSTAKA

  • 7/29/2019 askepHipertensi

    20/20

    Dongoes,Marlynn.E.dkk.1999.Rencana Asuhan Keperawatan,Ed-3,Jakarta:EGC

    Rilantono,L.dkk.2002.Buku Ajar Kardiologi,Jakarta:Universitas Indonesia

    Smeltzer,C Suzanne dan Bare,Brenda G.Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah,Ed-

    8,vol.2,Jakarta:EGC

    Mansjoer,arif.dkk.2001.Kapita Selekta kedokteran ,Ed-3, jilid I.Jakarta:FKUI Media

    Aesculapius

    www.emedicine.com

    Diposkan olehAgung Ariesti di01:08

    Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

    http://www.blogger.com/profile/17276878446602810692http://www.blogger.com/profile/17276878446602810692http://learntogether-aries.blogspot.com/2011/09/askep-hipertensi-heart-disease.htmlhttp://learntogether-aries.blogspot.com/2011/09/askep-hipertensi-heart-disease.htmlhttp://learntogether-aries.blogspot.com/2011/09/askep-hipertensi-heart-disease.htmlhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=1773585837577384335&postID=8384790546925292709&target=emailhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=1773585837577384335&postID=8384790546925292709&target=twitterhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=1773585837577384335&postID=8384790546925292709&target=twitterhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=1773585837577384335&postID=8384790546925292709&target=twitterhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=1773585837577384335&postID=8384790546925292709&target=twitterhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=1773585837577384335&postID=8384790546925292709&target=emailhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=1773585837577384335&postID=8384790546925292709&target=emailhttp://learntogether-aries.blogspot.com/2011/09/askep-hipertensi-heart-disease.htmlhttp://www.blogger.com/profile/17276878446602810692