askepgagalginjalkronik

24
LAPORAN PENDAHULUAN GAGAL GINJAL A. Pengertian Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap akhir (ESRD) merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan irreversibel dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit, sehingga timbul uremia B. Etiologi Gag al ginjal kro nik mer upakan sua tu kea daan kli nis keru sakan ginjal yang pro gre sif dan irreversible dari berbagai penyebab. Sebab-sebab gagal ginjal kronik yang sering ditemukan dapat dibagi menjadi delapan kelas. Klasifikasi sebab-sebab gagal ginjal kronik 1. Infe ksi : Pie lone fr it is kro ni k  2. Pe ny ak it pe ra da ng an : Glo me rulo ne fr it is 3. Pe nyakit vasc ula r hi pe rte ns if : Ne froskle ros is be nig na, nefroskle ros is ma lig na , ste no sis arteria renalis 4. Ga ng gu an jari ng an pe ny ambu ng : Lu pu s er it emat os us si stemik, Po li arte ri ti s no do sa, sklerosis sistemik progresif. 5. Gan gguan kongerital dan her edit as : Penyakit ginjal polikistik, as idos is tu bul us g injal. 6. Pen yak it metab olic : Diabe tes mil itus , gout, hipe rpar a ti roid isme , am iloid osi s. 7. Nefropati obstruktif : Saluran kemih bagian atas kalkuli , neoplasma, fibrosisretroperitoneal. C. Patofisiologi Jumlah nefron turun secara progresif Ginjal melakukan adaptasi Sisa nefron mengalami hipertropi Peningkatan kecepatan filtrasi, beban solute dan reabsorbsi tubulus dalam tiap nefron, meskipun GFR untuk seluruh massa nefron menurun dibawah normal Kehilangan cairan dan elektrolit dapat dipertahankan Jika 75 % massa nefron hancur, kecepatan filtrasi dan beban solute bagi tiap nefron meningkat Keseimbangan glomerulus dan tubulus tidak dapat dipertahankan Fleksibilitas proses eksresi & konversi solute dan air Sedikit perubahan pada diet mengakibatkan keseimbangan terganggu Hilangnya kemampuan meningkatkan / mengencerkan kemih

Upload: ichie-rhian-ndhy-neutron

Post on 20-Jul-2015

48 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: askepgagalginjalkronik

5/17/2018 askepgagalginjalkronik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askepgagalginjalkronik 1/24

LAPORAN PENDAHULUAN GAGAL GINJAL

A. Pengertian

Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap akhir (ESRD) merupakan gangguan fungsi renalyang progresif dan irreversibel dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme

dan keseimbangan cairan dan elektrolit, sehingga timbul uremia

B. Etiologi

Gagal ginjal kronik merupakan suatu keadaan klinis kerusakan ginjal yang progresif dan

irreversible dari berbagai penyebab. Sebab-sebab gagal ginjal kronik yang sering ditemukan dapat

dibagi menjadi delapan kelas.

Klasifikasi sebab-sebab gagal ginjal kronik 

1. Infeksi : Pielonefritis kronik 

2. Penyakit peradangan : Glomerulonefritis

3. Penyakit vascular hipertensif : Nefrosklerosis benigna, nefrosklerosis maligna, stenosis

arteria renalis

4. Gangguan jaringan penyambung : Lupus eritematosus sistemik, Poliarteritis nodosa,

sklerosis sistemik progresif.

5. Gangguan kongerital dan hereditas : Penyakit ginjal polikistik, asidosis tubulus ginjal.

6. Penyakit metabolic : Diabetes militus, gout, hiperpara tiroidisme, amiloidosis.

7. Nefropati obstruktif : Saluran kemih bagian atas kalkuli , neoplasma,

fibrosisretroperitoneal.

C. Patofisiologi

Jumlah nefron turun secara progresif 

Ginjal melakukan adaptasi

Sisa nefron mengalami hipertropi

Peningkatan kecepatan filtrasi, beban solute dan reabsorbsi tubulus dalam tiap nefron, meskipun

GFR untuk seluruh massa nefron menurun dibawah normal

Kehilangan cairan dan elektrolit dapat dipertahankan

Jika 75 % massa nefron hancur, kecepatan filtrasi dan beban solute bagi tiap nefron meningkat

Keseimbangan glomerulus dan tubulus tidak dapat dipertahankan

Fleksibilitas proses eksresi & konversi solute dan air 

Sedikit perubahan pada diet mengakibatkan keseimbangan terganggu

Hilangnya kemampuan meningkatkan / mengencerkan kemih

Page 2: askepgagalginjalkronik

5/17/2018 askepgagalginjalkronik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askepgagalginjalkronik 2/24

 Nefron tidak dapat lagi mengkompensasi dengan tepat kelebihan dan kekurangan Na dan air 

D. Manifestasi Klinik 

1. Kelainan Kardiovaskuler 

- Hipertensi

- Gagal Jantung Kongestif 

- Edema Pumoner  

- Pitting edema

- Pembesaran vena leher 

2. Kelainan Gastrointestinal

- Mual, muntah, anoreksia

- Stomatitis, uremia, ulserasi dan perdarahan mulut

- Pankreatitis

- Konstipasi dan diare

3. Intergumen

- Warna kulit abu-abu mengkilat

- Kulit kering bersisik 

- Kuku tipis dan rapuh

- Rambut tipis dan kasar 

4. Pulmoner 

- Sputum kental

- Nafas dangkal

5. Neurologi- Kelemahan dan keletihan

- Disorientasi

- Kejang

- Kelemahan pada tungkai

- Perubahan perilaku

6. Muskuloskeletal

- Kram otot

- Kekuatan otot hilang

- Mudah fraktur tulang

7. Reproduksi

- Aminore- Atrofi testikuler 

8. Kelainan mata

- Visus hilang

- Red eye syndrome

D. Pemerikasaan Penunjang

Urine

Volume : Biasanya kurang dari 400 ml/24 jam (oliguria) atau urine tak 

keluar (anuria)

Warna : Secara abnormal urine keruh mungkin disebabkan oleh pus bakteri, lemak, partikel koloid, forfat atau urat. Sedimen kotor, kecoklatan menunjukan

adanya darah, HB, mioglobin.

Page 3: askepgagalginjalkronik

5/17/2018 askepgagalginjalkronik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askepgagalginjalkronik 3/24

Berat jenis : Kurang dari 1,015 (menetap pada 1,010 menunjukan kerusakan

ginjal berat).

Osmolalitas : Kurang dari 350 mosm/kg menunjukan kerusakan tubular, dan rasio

urine/serum sering 1:1

 Natrium : Lebih besar dari 40 m Eq/L karena ginjal tidak mampu mereabsorbsi

natrium

Protein : Derajat tinggi proteinuria (3-4+) secara kuat menunjukan kerusakanglomerulus bila SDM dan fragmen juga ada.

Darah

BUN / Kreatin : Meningkat, biasanya meningkat dalam proporsi kadar kreatinin 16

mg/dL diduga tahap akhir (mungkin rendah yaitu 5)

Hitung darah lengkap : Ht : Menurun pada adanya anemia Hb:biasanya kurang ari 78 g/dL

SDM : Waktu hidup menurun pada defisiensi aritropoetin seperti pada

azotemia.

GDA : pH : Penurunan asidosis metabolik (kurang dari 7,2) terjadi karena

kehilangan kemampuan ginjal untuk mengeksresi hydrogen dan amonia

atau hasil akhir katabolisme protein. Bikarbonat menurun, PCO2

menurun .

 Natrium Serum : Mungkin rendah (bila ginjal “kehabisan Natrium” atas normal

(menunjukan status dilusi hipernatremia).

Kalium : Peningkatan sehubungan dengan retensi sesuai dengan perpindahan

seluler (asidosis) atau pengeluaran jaringan. Pada tahap akhir, perubahan

EKG mungkin tidak terjadi sampai kalium 6,5 MPq atau lebih besar.

Magnesium/Fosfat : Meningkat

Kalsium : Menurun.

Protein (khususnya Albumin) : Kadar serum menurun dapat menunjukkan kehilangan protein

melalui urine, perpindahan cairan, penurunan pemasukan, atau penurunansintesis karena kurang asam amino esensial.

Osmolalitas Serum` : Lebih besar dari 285 mOsm/kg, sering sama dengan urine.

KUB fota : Menunujukkan ukuran ginjal / ureter / kandung kemih dan adanya

obstruksi (batu)

Piolegram Retrograd : Menunujukkan abnormallitas pelvis ginjal dan ureter.

Arteriogram Ginjal : Mengkaji sirkulasi ginjal dan mengidentifikasi ekstravaskular massa.

Sistouretrogram Berkemih : Menunjukan ukuran kandung kemih, refluks ke dalam ureter 

Ultrasono Ginjal : Menentukan ukuran ginjal dan adanya massa, kista, obstruksi pada

saluran perkemihan bagian atas.

Biopsi Ginjal : Mungkin dilakukan secara endoskopik untuk menentukan sel

 jaringan untuk diagnosis histoligis.Endoskopi Ginjal, Nefroskopi : Dilakukan untuk menentukan pelvis ginjal, keluar batu,

hematuria dan pengangkatan tumor selektif.

EKG : abnormal menunjukan ketidakseimbangan elektrolit dan asam/basa.

Rencana Askep, Marilyn E Doenges dkk)

E. Pengobatan / Penatalaksanaan

o Diet tinggi kalori dan rendah protein

Diet rendah protein (20-40 g/hari) dan tinggi kalori menghilangkan gejala anoreksia dan

nausea dari uremia, menyebabkan penurunan ureum dan perbaikan gejala. Hindari masukan berlebihan dari kalium dan garam.

o Optimalisasi dan pertahankan keseimbangan cairan dan garam

Page 4: askepgagalginjalkronik

5/17/2018 askepgagalginjalkronik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askepgagalginjalkronik 4/24

Biasanya diusahakan hingga tekanan vena juga harus sedikit meningkat dan terdapat edema

 betis ringan. Pada beberapa pasien, furosemid dosis besar (250-1000 mg/hari) atau diuretic

100p (bumetanid, asam etakrinat) diperlukan untuk mencegah kelebihan cairan, sementara

 pasien lain mungkin memerlukan suplemen natrium klorida atau natrium bikarbonat oral.

Pengawasan dilakukan melalui berat badan, urine, dan pencatatan keseimbangan cairan

(masukan melebihi keluaran sekitar 500 ml).

o Kontrol hipertensi

Bila tidak terkontrol dapat terakselerasi dengan hasil akhir gagal kiri pada pasien hipertensi

dengan penyakit ginjal, keseimbangan garam dan cairan diatur tersendiri tanpa tergantung

tekanan darah, sering diperlukan diuretik loop, selain obat anti hipertensi.

o Kontrol ketidaksemibangan elektrolit

Yang sering ditemukan adalah hiperkalemia dan asidosis berat. Untuk mencegah

hiperkalemia, dihindari masukan kalium yang besar (batasi hingga 60 mmol/hari), diuretik 

hemat kalium, obat-obatan yang berhubungan dengan eksresi kalium (misalnya penghambat

ACE dan obat anti inflamasi non steroid), asidosis berat, atau kekurangan garam yang

menyebabkan pelepasan kalium dari sel dan ikut dalam kaliuresis. Deteksi melalui kadar 

kalium plasma dan EKG.

o Mencegah dan tatalaksana penyakit tulang ginjal

Hiperfosfatemia dikontrol dengan obat yang mengikat fosfat seperti alumunium hidroksida

(300-1800 mg) atau kalsium karbonat (500-3000mg) pada setiap makan. Namun hati-hati

dengan toksisitas obat tertentu. Diberikan supplemen vitamin D dan dilakukan

 paratiroidektomi atas indikasi.

o Deteksi dini dan terapi infeksi

Pasien uremia harus diterapi sebagai pasien imuosupresif dan diterapi lebih ketat.

o Modifikasi terapi obat dengan fungsi ginjal

Banyak obat-obatan yang harus diturunkan dosisnya karena metabolitnya toksik dan

dikeluarkan oleh ginjal. Misalnya digoksin, aminoglikosid, analgesic opiat, amfoterisin dan

alupurinol. Juga obat-obatan yang meningkatkan katabolisme dan ureum darah, misalnya

tetrasiklin, kortikosteroid dan sitostatik.

o Deteksi dan terapi komplikasi

Awasi denagn ketat kemungkinan ensefelopati uremia, perikarditis, neurepati perifer,

hiperkalemia yang meningkat, kelebihan cairan yang meningkat, infeksi yang mengancam

 jiwa, kegagalan untuk bertahan, sehingga diperlukan dialysis.

o Persiapan dialysis dan program transplantasi

Segera dipersiapkan setelah gagal ginjal kronik dideteksi. Indikasi dilakukan dialysis biasanya

adalah gagal ginjal dengan klinis yang jelas meski telah dilakukan terapi konservatif atau

terjadi komplikasi.yakni Hemodialisis

o Hemodialisis

Suatu proses pemisahan zat-zat sisa metabolism dalam darah melalui membrane

semipermeable (zat-zat toksik dikeluarkan dari dalam darah dan air yang berlebih).

Komplikasi : Hipotensi, Emboli udara, Nyeri dada, Kram otot, mual muntah.

Page 5: askepgagalginjalkronik

5/17/2018 askepgagalginjalkronik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askepgagalginjalkronik 5/24

F. Pengkajian

• Riwayat Kesehatan Pasien dan Pengobatan sebelumnya

Berapa lama klien sakit, bagaimana penanganannya, mendapat terapi apa, bagaimana cara

minum obatnya apakah teratur atau tidak, apa saja yang dilakukan klien untuk menanggulangi

 penyakitnya.

• Aktifitas / istirahat :

Kelelahan ekstrem, kelemahan, malaise

Gangguan tidur (insomnia / gelisah atau somnolen)

Kelemahan otot, kehilangan tonus, penurunan rentang gerak 

• Sirkulasi

Adanya riwayat hipertensi lama atau berat, palpasi, nyeri dada (angina)

Hipertensi, nadi kuat, edema jaringan umum dan pitting pada kaki, telapak , tangan.

 Nadi lemah, hipotensi ortostatikmenunjukkan hipovolemia, yang jarang pada penyakit tahap

akhir. Pucat, kulit coklat kehijauan, kuning. Kecenderungan perdarahan

• Integritas Ego :

Faktor stress, perasaan tak berdaya, tak ada harapan, tak ada kekuatan. Menolak, ansietas,

takut, marah, mudah terangsang, perubahan kepribadian.

• Eliminasi :

Penurunan frekuensi urine, oliguria, anuria (pada gagal ginjal tahap lanjut)

Abdomen kembung, diare, atau konstipasi

Perubahan warna urine, contoh kuning pekat, merah, coklat, oliguria.

• Makanan / cairan :Peningkatan berat badan cepat (oedema), penurunan berat badan (malnutrisi).

Anoreksia, nyeri ulu hati, mual/muntah, rasa metalik tak sedap pada mulut (pernapasan

amonia)

Penggunaan diuretik 

Distensi abdomen/asites, pembesaran hati (tahap akhir)

Perubahan turgor kulit/kelembaban

•  Neurosensori

Sakit kepala, penglihatan kabur 

Kram otot / kejang, syndrome “kaki gelisah”, rasa terbakar pada telapak kaki, kesemutan dan

kelemahan, khususnya ekstremiras bawah.Gangguan status mental, contah penurunan lapang perhatian, ketidakmampuan berkonsentrasi,

kehilangan memori, kacau, penurunan tingkat kesadaran, stupor.

Kejang, fasikulasi otot, aktivitas kejang.

Rambut tipis, kuku rapuh dan tipis

•  Nyeri / kenyamanan

 Nyeri panggul, sakit kepala, kram otot/ nyeri kaki

Perilaku berhati-hati / distraksi, gelisah

•Pernapasan

 Napas pendek, dispnea, batuk dengan / tanpa sputum kental dan banyak 

Takipnea, dispnea, peningkatan frekuensi / kedalaman.

Batuk dengan sputum encer (edema paru)

Page 6: askepgagalginjalkronik

5/17/2018 askepgagalginjalkronik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askepgagalginjalkronik 6/24

• Keamanan

Kulit gatal

Ada / berulangnya infeksi

Demam (sepsis, dehidrasi), normotermia dapat secara aktual terjadi peningkatan pada pasien

yang mengalami suhu tubuh lebih rendah dari normal

Fraktur tulang, keterbatasan gerak sendi

• Seksualitas

Penurunan libido, amenorea, infertilitas

• Interaksi sosial

Kesulitan menentukan kondisi, contoh tak mampu bekerja, mempertahankan fungsi peran

 biasanya dalam keluarga.

• Penyuluhan / Pembelajaran

Riwayat DM (resiko tinggi untuk gagal ginjal), , nefritis heredeter, kalkulus urenaria.

Riwayat terpejan pada toksin, contoh obat, racun lingkungan.

Penggunaan antibiotic nefrotoksik saat ini / berulang.

G. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan ditegakkan atas dasar data dari pasien. Kemungkinan diagnosa

keperawatan dari orang dengan kegagalan ginjal kronis adalah sebagai berikut : (Keperawatan

Medikal Bedah edisi 8 vol 2, Brunner & Suddart, hal 1452)

• Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan keluaran urine, diet berlebih dan

retensi cairan serta natrium.

• Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual danmuntah, pembatasan diet, dan perubahan membrane mukosa mulut.

• Intoleran aktivitas berhubungan dengan keletihan, anemia, retensi, produk sampah.

• Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang kondisi, pemeriksaan diagnostik,

dan rencana tindakan.

H. Rencana Intervensi

Diagnosa I

• Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan keluaran urine, diet berlebihan

dan retensi cairan serta natrium.

Tujuan : mempertahankan berat tubuh ideal tanpa kelebihan cairan.Kriteria hasil :

• Menunjukkan pemasukan dan pengeluaran mendekati seimbang

• Turgor kulit baik 

• Membran mukosa lembab

• Berat badan dan tanda vital stabil

• Elektrolit dalam batas normal

 No Intervensi Rasionalisasi

1 Kaji status cairan :

a. Timbang berat badan harian

 b. Keseimbangan masukan dankeluaran

c. Turgor kulit dan adanya oedema

Pengkajian merupakan dasar dan data dasar 

 berkelanjutan untuk memantau perubahan

dan mengevaluasi intervensi.

Page 7: askepgagalginjalkronik

5/17/2018 askepgagalginjalkronik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askepgagalginjalkronik 7/24

2

3

4

d. Distensi vena leher 

e. Tekanan darah, denyut dan irama

nadi

Batasi masukan cairan

Jelaskan pada pasien dan keluarga

rasional pembatasan

Pantau kreatinin dan BUN serum

Pembatasan cairan akan menentukan berat

 badan ideal, keluaran urine dan respons

terhadap terapi. Sumber kelebihan cairanyang tidak diketahui dapat diidentifikasi

Pemahaman meningkatkan kerjasama pasien

dan keluarga dalam pembatasan cairan

Perubahan ini menunjukkan kebutuhan

dialisa segera

Diagnosa II

• Perubahan nutrisi : Kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual

dan muntah, pembatasan diet perubahan membran mukosa mulut.

Tujuan : Mempertahankan masukan nutrisi yang adekuat

Kriteria hasil :

• Mempertahankan/meningkatkan berat badan seperti yang diindikasikan oleh situasi

individu.

• Bebas oedema

 No Intervensi Rasionalisasi

1

2

3

4

5

Kaji / catat pemasukan diet

Kaji pola diet nutrisi pasien

Riwayat diet

Makanan kesukaan

c. Hitung kalori

Kaji faktor yang berperan dalam

merubah masukan nutrisiAnoreksia, mual dan muntah

 b. Diet yang tidak menyenangkan

 bagi pasien

Depresi

d. Kurang memahami pembatasan

diet

Berikan makan sedikit tapi sering

Berikan pasien / orang terdekat daftar 

makanan / cairan yang diizinkan dan

Membantu dalam mengidentifikasi defisiensi

dan kebutuhan diet. Kondisi fisik umumgejala uremik dan pembatasan diet multiple

mempengaruhi pemasukan makanan.

Pola diet dahulu dan sekarang dapat

dipertimbangkan dalam menyusun menu

Menyediakan informasi mengenai faktor lain

yang dapat diubah atau dihilangkan untuk 

meningkatkan masukan diet

Meminimalkan anoreksia dan mual

sehubungan dengan status

uremik/menurunnya peristaltic

Memberikan pasien tindakan kontrol dalam pembatasan diet. Makanan dan rumah dapat

meningkatkan nafsu makan

Page 8: askepgagalginjalkronik

5/17/2018 askepgagalginjalkronik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askepgagalginjalkronik 8/24

6

7

7

dorong terlibat dalam pilihan menu

Menyediakan makanan kesukaan pasien

dalam batas-batas diet

Tinggikan masukan protein yang

mengandung nilai biologis tinggi : telur,susu, daging

Timbang berat badan harian

Mendorong peningkatan masukan diet

Protein lengkap diberikan untuk mencapai

keseimbangan nitrogen yang diperlukan

untuk pertumbuhan dan penyembuhan

Untuk membantu status cairan dan nutrisi.

Diagnosa III

Intoleran aktifitas berhubungan dengan kelelahan, anemia dan retensi produk sampah

Tujuan : Berpartisipasi dalam aktifitas yang dapat ditoleransi

Kriteria hasil :

• Berkurangnya keluhan lelah• Peningkatan keterlibatan pada aktifitas social

• Laporan perasaan lebih berenergi

• Frekuensi pernapasan dan frekuensi jantung kembali dalam rentang normal setelah

 penghentian aktifitas.

 No Intervensi Rasionalisasi

1

2

3

4

Kaji faktor yang menimbulkan keletihan

a. Anemia

 b. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit

c. Retensi produk sampahd. Depresi

Tingkatkan kemandirian dalam aktivitas

 perawatan diri yang dapat ditoleransi,

 bantu jika keletihan terjadi.

Anjurkan aktivitas alternatif sambil

istirahat

Anjurkan untuk beristirahat setelah

dialisis

Menyediakan informasi tentang indikasi

tingkat keletihan

Meningkatkan aktivitas ringan/sedang dan

memperbaiki harga diri.

Mendorong latihan dan aktivitas dalam

 batas-batas yang dapat ditoleransi dan

istirahat yang adekuat

Istirahat yang adekuat dianjurkan setelah

dialisis, yang bagi banyak pasien sangat

melelahkan

Diagnosa IV

Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang kondis, pemeriksaan diagnostic,

rencana tindakan dan prognosis.

Tujuan : Ansietas berkurang dengan adanya peningkatan pengetahuan tentang penykit dan

 pengobatan.

Kriteria hasil :• Mengungkapkan pemahaman tentangkondisi, pemeriksaan diagnostic dan rencana tindakan.

• Sedikit melaporkan perasaan gugup atau takut.

Page 9: askepgagalginjalkronik

5/17/2018 askepgagalginjalkronik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askepgagalginjalkronik 9/24

 No Intervensi Rasionalisasi

1

2

3

4

Bila mungkin atur untuk kunjungan dari

individu yang mendapat terapi

Berikan informasi tentang :

a. Sifat gagal ginjal. Jamin pasien

memahami bahwa gagal ginjal

kronis adalah tak dapat pulih dan

 bahwa lama tindakan diperlukan

untuk mempertahankan fungsi

tubuh normal.

 b. Pemeriksaan diagnostic termasuk :

Tujuan

a. Diskripsi singkat b. Persiapan yang diperlukan

sebelum tes

c. Hasil tes dan kemaknaan hasil tes

Sediakan waktu untuk pasien dan orng

terdekat untuk membicarakan tentang

masalah dan perasaan tentang perubahan

gaya hidup yang akan diperlukan untuk 

memiliki terapi

Jelaskan fungsi renal dan konsekuensi

gagal ginjal sesuai dengan tingkat

 pemahaman dan kesiapan pasien untuk 

 belajar 

Bantu pasien untuk mengidentifikasi

cara-cara untuk memahami berbagai

 perubahan akibat penyakit dan

 penanganan yang mempengaruhi

hidupnya

Indiviodu yang berhasil dalam koping dapat

 pengaruh positif untuk membantu pasien

yang baru didiagnosa mempertahankan

harapan dan mulai menilai perubahan gaya

hidup yang akan diterima

Pasien sering tidak memahami bahwa dialisa

akan diperlukan selamanya bila ginjal tak 

dapat pulih. Memberi pasien informasi

mendorong partisipasi dalam pengambilan

keputusan dan membantu mengembangkan

kepatuhan dan kemandirian maksimum

Pengekspresian perasaan membantu

mengurangi ansietas. Tindakan untuk gagal

ginjal berdampak pada seluruh keluarga

Pasien dapat belajar tentang gagal ginjal dan

 penanganan setelah mereka siap untuk 

memahami dan menerima diagnosis dan

konsekuensinya

Pasien dapat melihat bahwa kehidupannya

tidak harus berubah akibat penyakit

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. “ H” DENGAN GAGAL GINJAL KRONIS DI

Page 10: askepgagalginjalkronik

5/17/2018 askepgagalginjalkronik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askepgagalginjalkronik 10/24

RUANG PERAWATAN PENYAKIT DALAM A

RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG

A. PENGKAJIAN

I. Identitas Klien dan Penanggung Jawab

a. Identitas Klien

 Nama : Tn. “H”

Umur : 50 tahun

Alamat : Jl. Karya Bakri No. 1908 Rt 40 ¾ ulu Kec. Seberang ulu 1

Palembang

Agama : Islam

Suku Bangsa : Indonesia

Jenis Kelamin : Laki - laki

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Buruh

Tanggal MRS : 09 November 2011 (11.30 WIB)

Tanggal Pengkajian : 21 November 2011 (15.00 WIB)

 No. Med. Rec : 03.97.97

Diagnosa Medis : Gagal Ginjal Kronis (GGK)

 b. Identitas Penanggung Jawab

 Nama : Tn “H”

Umur : 48 tahun

Alamat : Jl. KH. Wahid Hasyim Lr. Karya Bekti

Jenis Kelamin : Laki – laki

Page 11: askepgagalginjalkronik

5/17/2018 askepgagalginjalkronik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askepgagalginjalkronik 11/24

Agama : Islam

Suku Bangsa : Indonesia

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Buruh

Hub. dengan keluarga : Saudara

II. Riwayat Kesehatan

a. Keluhan Utama

Klien mengeluh pusing kepala dan mual muntah pada saat aktivitas nya

 b. Riwayat Perjalanan Penyakit Sekarang

± 2 bulan yang lalu. Pada saat klien beraktivitas ia sering mengalami pusing kepala dan

mual muntah pada saat aktivitas serta badan terasa berat pada saat penyakit tersebut datang.

c. Riwayat penyakit Terdahulu

Klien mengatakan belum pernah mengalami atau menderita penyakit ini sebelumnya

d. Riwayat Kesehatan Keluarga

Klien mengatakan tidak ada keluarganya yang mengalami penyakit ini.

e. Riwayat Psikososial dan Spiritual

1. Riwayat psiko

Sebelum sakit : Klien tidak ada gangguan kejiwaan (Baik )

Setelah sakit : Klien merasa gelisah dan cemas terhadap penyakit tersebut

2. Riwayat Sosial

Sebelum sakit : Hubungannya baik dengan keluarga dan lingkungan sekitar.

Page 12: askepgagalginjalkronik

5/17/2018 askepgagalginjalkronik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askepgagalginjalkronik 12/24

Setelah sakit : Hubungan klien tetap terjalin baik dengan keluarga dan

lingkungannya.

3. Riwayat spiritual

Klien selalu berdo’a agar penyakitnya dapat sembuh

III. Pola Aktivitas Sehari – hari

No. Aktivitas Sebelum sakit Selama di Rumah Sakit

1.

2.

3.

4.

Pola Nutrisi

Makan

Frekuensi

Porsi makanan

Minum

Frekuensi

Pola Eliminasi

BAK 

Frekuensi

Warna

BAB

Frekuensi

Warna

Pola Istirahat dan tidur 

Tidur 

- Siang

- Malam

3 x sehari

1 piring

7 – 8 gelas per hari

3 – 4 kali/hari

Kuning

1 – 2 kali sehari

Kuning

1 – 2 jam

5 – 8 jam

Dilakukan dengan mandiri

1 x sehari

1 piring

4 – 5 gelas per hari

2 –3 kali/ hari

Kuning

1 x sehari

Kuning

3 – 4 jam

6 – 7 jam

Dibantu oleh keluarga

Page 13: askepgagalginjalkronik

5/17/2018 askepgagalginjalkronik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askepgagalginjalkronik 13/24

5.

Pola Aktivitas

Personal Hygiene

Mandi

Gosok gigi

Mencuci rambut

2 x sehari

2 x sehari

3 x seminggu

Hanya di lap dengan air 

hangat

Tidak pernah

Tidak pernah

IV. Pemeriksaan Penunjang

Hasil Pemeriksaan Hematologi 09 November 2011

Parameter Metode Hasil

Nilai Normal

Hemoglobin

Leukosit

Trombosit

Faal Ginjal

Ureum

Creatinine

Karbohidrat/diabetes

BSS

Automatic

Automatic

Automatic

GLDH

Alkaline picoal

7,8

14.800

323.000

192

8,5

230

L 11,2 – 17,3 g/dl

4.000-11.000 / ul

200.000-400.000/mm3

10-50 mg/dl

0,8-1,2 mg/dl

80-120 mg/dl

Hasil Pemeriksaan Laboratorium

Tanggal 16 November 2011 (Pre HD)

Ureum : 229 mg/dl (10-50 mg/dl)

Tanggal 18 November 2011 (Post HD)

Ureum : 158 mg/dl (10-50 mg/dl)

Page 14: askepgagalginjalkronik

5/17/2018 askepgagalginjalkronik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askepgagalginjalkronik 14/24

Creatinin : 3,8 mg/dl (0,6-1,2 mg/dl) Creatinin : 6,7 mg/dl (0,6-1,2 mg/dl)

Uric Acid : 3,5 mg/dl (0,1-7,9 mg/dl)

Terapi yang diberikan (19 November 2011)

- Amlodipine : 1 x 1 mg

- Vit B12 : 3 x 1 Tab

- Diet N.B. 1900 Tinggi Kalori dan Rendah Protein

B. ANALISA DATA

NO. DATA ETIOLOGI MASALAH

1.

2.

DS :

Klien mengatakan bengkak 

didaerah kaki dan tangan

DO :

Terjadi oedeme pada

tangan dan kaki klien

Klien merasa risih

dengan kondisinya

sekarang

DS :

Klien mengatakan mual

dan muntah setelah

dilakukan tindakan

hemodialisa

DO :

Ekspresi klien tampak 

 pucat dengan

Frekuensi mual muntah :

2x / hari (malam hari)

KU : Lemah

Hilangnya kemampuan

mengencerkan kemih

 Nefron tidak dapat

mengkompensasi dengan tepat

terhadap kelebihan dan

kekurangan Na dan air 

Kelebihan volume cairan

(pitting edema, kaki, tangan)

Kemampuan tubuh gagal

untuk mempertahankanmetabolisme dan

keseimbangan cairan elektorlit

Prosedur dialisis

(Hemodialisis)

Mual, muntah

Ketidak seimbangan nutrisi

kurang dari kebutuhan tubuh

Kelebihan volume cairan

Ketidak seimbangan nutrisi

kurang dari kebutuhan tubuh

Page 15: askepgagalginjalkronik

5/17/2018 askepgagalginjalkronik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askepgagalginjalkronik 15/24

3.

TD : 130 / 80 mmHg

RR : 24 x/menit

T : 36,50C

 Nadi : 88 x/menit

DS :

Klien mengatakan bahwa

dirinya tidak dapat

 beraktivitas seperti

 biasanya dikarenakan

masih lemah

DO :

KU : Lemah

TD : 130 / 80 mmHg

RR : 24 x/menit

T : 36,50C

 Nadi : 88 x/menit

Tampak wajah

 pasien lemah dan pucat

Pasien bedrest dan

aktivitas nya dibantu

oleh keluarga

Kemampuan tubuh gagal

untuk mempertahankan

metabolisme dan

keseimbangan cairan elektorlit

Keletihan dan kelemahan fisik 

Intoleransi aktivitas

Intoleransi aktivitas

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan keluaran urine, diet berlebihan

dan retensi cairan serta natrium.

2. Kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual dan muntah

3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan/keletihan

D. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Keper-

awatanTujuan Intervensi Rasionalisasi

Tanggal 21 Novem- Tanggal 21 No-

Page 16: askepgagalginjalkronik

5/17/2018 askepgagalginjalkronik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askepgagalginjalkronik 16/24

1.

 ber 2011

Jam : 15.00 WIB

Kelebihan volume

cairan berhubungan

dengan penurunan

keluaran urine, diet

 berlebihan dan

retensi cairan serta

natrium.

DS :Klien mengatakan

 bengkak didaerah

kaki dan tangan

DO :

Terjadi oedeme

 pada tangan dan

kaki klienKlien merasa risih

dengan

kondisinya

sekarang

Tupan :

Memperta-

hankan berat

tubuh ideal

tanpa kelebi-

han cairan

Tupen:

Dalam waktu3 x 24 jam

oedeme dapat

 berkurang

Kriteria

Hasil :

• Menunjukk 

an pemasukan

dan

 pengeluaran

mendekati

seimbang

• Turgor 

kulit baik 

• Membran

mukosa

lembab

Berat badan dan

tanda vital

stabil

• Elektrolit

dalam

 batas nor-

mal

vember 2011

Jam : 15.00 WIB

• Kaji

status cairan :a. Timbang

 berat badan

harian

 b. Keseimbanga

n masukan

dan keluaran

c. Turgor kulit

dan adanya

oedema

d. Distensi vena

leher e. Tekanan

darah, denyut

dan irama

nadi

• Batasi

masukan

cairan

• Jelaskan

 pada pasien

dan keluarga

rasional pembatasan

• Pantau

kreatinin dan

BUN serum

• Pengkajianmerupakan

dasar dan data

dasar 

 berkelanjutan

untuk 

memantau

 perubahan dan

mengevaluasi

intervensi.

• Pembatasan

cairan akan

menentukan

 berat badan

ideal, keluaran

urine dan

respons terhadap

terapi.

• Sumber 

kelebihan cairan

yang tidak  

diketahui dapatdiidentifikasi

• Pemahaman

meningkatkan

kerjasama pasien

dan keluarga

dalam

 pembatasan

cairan

Perubahan ini

Page 17: askepgagalginjalkronik

5/17/2018 askepgagalginjalkronik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askepgagalginjalkronik 17/24

2.

Tanggal 21 Novem-

 ber 2011

Jam : 15.00 WIB

Kurang dari

kebutuhan tubuh

 berhubungan

dengan mual dan

muntah

DS :

Klien mengatakan

mual dan muntah

setelah dilakukan

tindakan

hemodialisa

DO :

Ekspresi klien

tampak pucat

dengan

Frekuensi mual

muntah : 2x / hari

(malam hari)

KU :

Lemah

TD : 130 / 80

mmHg

RR : 24 x/menit

T : 36,50C

 Nadi : 88 x/menit

Tupan :

Memperta-

hankan ma-

sukan nutrisi

yang adekuat

Tupen:

Dalam waktu

3 x 24 jam

nutrisi

sebagian

terpenuhi

Kriteria Hasil

• Memp

ertahankan/

meningkat

kan berat

 badan

seperti

yang

diindikasik 

an olehsituasi

individu.

• Bebas

oedema

Kaji / catat

 pemasukan diet

Kaji pola diet

nutrisi pasien

a.Riwayat

diet

 b.Makanan

kesukaan

 b.Hitung

kalori

Kaji faktor yang

 berperan dalam

merubah

masukan nutrisi

a.Anoreksi

a, mual dan

muntah

 b.Diet yangtidak 

menyenang

kan bagi

 pasien

c.Depresi

d.Kurang

memahami

 pembatasan

diet

Berikan makansedikit tapi sering

menunjukkan

kebutuhan dialisa

segera

Membantu dalam

mengidentifikasi

defisiensi dan

kebutuhan diet.

Kondisi fisik umum

gejala uremik dan

 pembatasan dietmultiple

mempengaruhi

 pemasukan

makanan.

Pola diet dahulu dan

sekarang dapat

dipertimbangkan

dalam menyusun

menu

Menyediakan

informasi mengenai

faktor lain yang

dapat diubah atau

dihilangkan untuk 

meningkatkan

masukan diet

Meminimalkan

anoreksia dan mual

Page 18: askepgagalginjalkronik

5/17/2018 askepgagalginjalkronik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askepgagalginjalkronik 18/24

3.

Tanggal 21 Novem-

 ber 2011

Jam : 15.00 WIB

Intoleransi aktifitas

 berhubungandengan

kelemahan/keletiha

n

DS :

Klien mengatakan

 bahwa dirinya tidak 

dapat beraktivitas

seperti biasanya

Tupan :

Berpartisipasidalam aktifitas

yang dapat

ditoleransi

Tupen :

Dalam 1 x 24

 jam aktivitas

fisik dapat

terpenuhi

secara mandiri

Kriteria

hasil :

Berikan pasien /

orang terdekat

daftar makanan /

cairan yangdiizinkan dan

dorong terlibat

dalam pilihan

menu

Menyediakan

makanan

kesukaan pasien

dalam batas-

 batas diet

Tinggikan

masukan protein

yang

mengandung

nilai biologis

tinggi : telur,

susu, daging

Timbang berat

 badan harian

Kaji faktor yang

menimbulkankeletihan

a. Anemia

 b. Ketidakseim

 bangan

cairan dan

elektrolit

c. Retensi

 produk 

sampah

d. Depresi

Tingkatkan

sehubungan dengan

status

uremik/menurunnya

 peristaltic

Memberikan pasien

tindakan kontroldalam pembatasan

diet. Makanan dan

rumah dapat

meningkatkan nafsu

makan

Mendorong

 peningkatan

masukan diet

Protein lengkap

diberikan untuk 

mencapai

keseimbangan

nitrogen yang

diperlukan untuk 

 pertumbuhan dan

 penyembuhan

Untuk membantu

status cairan dan

nutrisi

Menyediakan

informasi tentang

indikasi tingkat

keletihan

Page 19: askepgagalginjalkronik

5/17/2018 askepgagalginjalkronik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askepgagalginjalkronik 19/24

dikarenakan masih

lemah

DO :

KU : LemahTD : 130 / 80

mmHg

RR : 24 x/menit

T : 36,50C

 Nadi : 88

x/menit

Tampak 

wajah pasien

lemah dan pucat

Pasien bedrest dan

aktivitas nya

dibantu oleh

keluarga

• Berkur 

angnya

keluhan

lelah

• Pening

katan

keterlibatan pada

aktifitas

social

• Lapora

n perasaan

lebih

 berenergi

• Frekue

nsi

 pernapasan

dan

frekuensi

 jantung

kembali

dalam

rentang

normal

setelah

 penghentia

n aktifitas

kemandirian

dalam aktivitas

 perawatan diri

yang dapat

ditoleransi, bantu

 jika keletihan

terjadi.

Anjurkan

aktivitas

alternatif sambil

istirahat

Anjurkan untuk 

 beristirahat

setelah dialisis

Meningkatkan

aktivitas

ringan/sedang dan

memperbaiki harga

diri.

Mendorong latihan

dan aktivitas dalam

 batas-batas yang

dapat ditoleransi

dan istirahat yang

adekuat

Istirahat yangadekuat dianjurkan

setelah dialisis, yang

 bagi banyak pasien

sangat melelahkan

E. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

NO.

DiagnosaImplementasi Evaluasi

1. Hari, tanggal : Senin, 21 November 2011

Pukul : 15.00 WIB

Kaji status cairan :

Timbang berat badan harian

Keseimbangan masukan dan keluaran

Turgor kulit dan adanya oedema

Distensi vena leher Tekanan darah, denyut dan irama nadi

Batasi masukan cairan

Hari, tanggal : Senin, 21 November 

2011 Pukul : 16.30 WIB

S : Klien mengatakan masih bengkak 

O : Klien tampak gelisah

Tanda-Tanda Vital :

- TD : 120 / 80 mmHg

- RR : 20 x/menit

Page 20: askepgagalginjalkronik

5/17/2018 askepgagalginjalkronik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askepgagalginjalkronik 20/24

2

3.

3) Jelaskan pada pasien dan keluarga

rasional pembatasan

4) Pantau kreatinin dan BUN serum

Hari, tanggal : Senin, 21 November 2011

Pukul : 17.00 WIB

1. Kaji / catat pemasukan diet

2. Kaji pola diet nutrisi pasien

a. Riwayat diet

 b. Makanan kesukaan

c. Hitung kalori

3. Kaji faktor yang berperan dalam

merubah masukan nutrisi

a. Anoreksia, mual dan muntah

 b. Diet yang tidak 

menyenangkan bagi pasien

c. Depresi

d. Kurang memahami

 pembatasan diet

4. Berikan makan sedikit tapi sering

5. Berikan pasien / orang terdekat

daftar makanan / cairan yang

diizinkan dan dorong terlibat dalam

 pilihan menu

6. Menyediakan makanan kesukaan

 pasien dalam batas-batas diet

7. Tinggikan masukan protein yang

mengandung nilai biologis tinggi :telur, susu, daging

Hari, tanggal : Senin, 21 November 2011

Pukul : 18.20 WIB

1. Kaji faktor yang menimbulkan

keletihan

a. Anemia

 b. Ketidakseimbangan cairan dan

elektrolit

c. Retensi produk sampah

d. Depresi

- T : 36,50C

-  Nadi : 82 x/menit

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi di lanjutkan

Hari, tanggal : Senin, 21 November 

2011

Pukul : 18.00 WIB

S : Klien mengatakan masih merasa

mual dan muntah

O : Wajah klien tampak pucat

- TD : 120/80 mmHg

- HR : 74 x / menit

- RR : 18 x / menit

- Temp : 36,2oC

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi diteruskan

Hari, tanggal : Senin, 21 November 

2011 Pukul : 19.00 WIB

S : Klien mengatakan masih belum

dapat beraktivitas seperti biasatapi masih dibantu keluarga

O : klien bedrest

Page 21: askepgagalginjalkronik

5/17/2018 askepgagalginjalkronik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askepgagalginjalkronik 21/24

2. Tingkatkan kemandirian dalam

aktivitas perawatan diri yang dapat

ditoleransi, bantu jika keletihan terjadi.

3. Anjurkan aktivitas alternatif sambil

istirahat

4. Anjurkan untuk beristirahat setelah

dialisis

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi diteruskan

1

2.

Hari, tanggal : Selasa, 22 November 2011

Pukul : 08.30 WIB

1) Kaji status cairan :Timbang berat badan harian

Keseimbangan masukan dan keluaran

Turgor kulit dan adanya oedema

Distensi vena leher 

Tekanan darah, denyut dan irama nadi

Batasi masukan cairan

3) Jelaskan pada pasien dan keluarga

rasional pembatasan

4) Pantau kreatinin dan BUN serum

Hari, tanggal : Senin, 22 November 2011

Pukul : 10.30 WIB

1. Kaji / catat pemasukan diet

2. Kaji pola diet nutrisi pasien

a. Riwayat diet b. Makanan kesukaan

c. Hitung kalori

3. Kaji faktor yang berperan dalam

merubah masukan nutrisi

a. Anoreksia, mual dan muntah

 b. Diet yang tidak 

menyenangkan bagi pasien

c. Depresi

d. Kurang memahami

 pembatasan diet

4. Berikan makan sedikit tapi sering

Hari, tanggal : Selasa, 22 November 

2011 Pukul : 10.00 WIB

S : Klien mengatakan bengkak ditangan sedikit berkurang

O : Klien tampak tenang

Tanda-Tanda Vital :

- TD : 120 / 70 mmHg

- RR : 22 x/menit

- T : 36,90C

-  Nadi : 80 x/menit

A : Masalah teratasi sebagian

P : Intervensi di lanjutkan

Hari, tanggal : Senin, 21 November 

2011 Pukul : 11.30 WIB

S : Klien mengatakan masih merasa

mual dan muntah

O : Wajah klien tampak pucat

- TD : 120/80 mmHg

- HR : 74 x / menit

-

RR : 18 x / menit- Temp : 36,2oC

- Porsi makan : 1 piring/hari

Page 22: askepgagalginjalkronik

5/17/2018 askepgagalginjalkronik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askepgagalginjalkronik 22/24

3.

5. Berikan pasien / orang terdekat

daftar makanan / cairan yang

diizinkan dan dorong terlibat dalam

 pilihan menu

6. Menyediakan makanan kesukaan pasien dalam batas-batas diet

7. Tinggikan masukan protein yang

mengandung nilai biologis tinggi :

telur, susu, daging

Hari, tanggal : Selasa, 22 November 2011

Pukul : 11.30 WIB

1. Kaji faktor yang

menimbulkan keletihan

a. Anemia

 b. Ketidakseimbangan cairan dan

elektrolit

c. Retensi produk sampah

d. Depresi

2. Tingkatkan kemandiriandalam aktivitas perawatan diri yang

dapat ditoleransi, bantu jika

keletihan terjadi.

3. Anjurkan aktivitas alternatif 

sambil istirahat

4. Anjurkan untuk beristirahat

setelah dialisis

A : Masalah teratasi sebagian

P : Intervensi diteruskan

Hari, tanggal : Selasa, 22 November 

2011 Pukul : 13.00 WIB

S : Klien mengatakan sedikit-sedikit

dapat berjalan ke kamar mandi

tapi masih dengan bantuan istri

O : klien tampak butuh bantuan

dalam berjalan

A : Masalah teratasi sebagian

P : Intervensi diteruskan

1 Hari, tanggal : Kamis, 24 November 2011

Pukul : 08.00 WIB

1) Kaji status cairan :

Timbang berat badan harian

Keseimbangan masukan dan keluaran

Turgor kulit dan adanya oedema

Distensi vena leher 

Tekanan darah, denyut dan irama nadi

Batasi masukan cairan

Hari, tanggal : Kamis, 24 November 

2011 Pukul : 08.20 WIB

S : Klien mengatakan bengkak 

ditangan dan dikaki sedikit

tampakberkurang

O : Klien tampak tenang

Tanda-Tanda Vital :

Page 23: askepgagalginjalkronik

5/17/2018 askepgagalginjalkronik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askepgagalginjalkronik 23/24

2.

3.

3) Jelaskan pada pasien dan keluarga

rasional pembatasan

4) Pantau kreatinin dan BUN serum

Hari, tanggal : Kamis, 24 November 2011

Pukul : 10.30 WIB

1. Kaji / catat pemasukan diet

2. Kaji pola diet nutrisi pasien

a. Riwayat diet

 b. Makanan kesukaan

c. Hitung kalori

3. Kaji faktor yang berperan dalam

merubah masukan nutrisi

a. Anoreksia, mual dan muntah

 b. Diet yang tidak 

menyenangkan bagi pasien

c. Depresi

d. Kurang memahami

 pembatasan diet

4. Berikan makan sedikit tapi sering

5. Berikan pasien / orang terdekat

daftar makanan / cairan yang diizinkan

dan dorong terlibat dalam pilihan menu

6. Menyediakan makanan kesukaan

 pasien dalam batas-batas diet

7. Tinggikan masukan protein yang

mengandung nilai biologis tinggi :

telur, susu, daging

Hari, tanggal : Kamis, 24 November 2011

Pukul : 11.30 WIB

1. Kaji faktor yang menimbulkan

keletihan

a. Anemia

 b. Ketidakseimbangan cairan dan

elektrolit

c. Retensi produk sampah

d. Depresi

- TD : 120 / 70 mmHg

- RR : 20 x/menit

- T : 36,30C

-  Nadi : 76 x/menit

A : Masalah teratasi sebagian

P : Intervensi dihentikan

Hari, tanggal : Kamis, 24 November 

2011 Pukul : 11.30 WIB

S : Klien mengatakan masih merasa

mual dan muntah tapi tidak terlalu

sering

O : Wajah klien tampak agak segar 

- TD : 120/80 mmHg

- HR : 76 x / menit

- RR : 20 x / menit

- Temp : 36,3oC

- Porsi makan : 2x sehari

A : Masalah teratasi sebagian

P : Intervensi dihentikan

Hari, tanggal : Kamis, 24 November 

2011Pukul : 13.00 WIB

S : Klien mengatakan sedikit-sedikit

dapat berjalan ke kamar mandi

tapi masih dengan bantuan istri

Page 24: askepgagalginjalkronik

5/17/2018 askepgagalginjalkronik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askepgagalginjalkronik 24/24

2. Tingkatkan kemandirian dalam

aktivitas perawatan diri yang dapat

ditoleransi, bantu jika keletihan terjadi.

3. Anjurkan aktivitas alternatif sambil

istirahat

4. Anjurkan untuk beristirahat setelah

dialisis

O : klien tampak butuh bantuan

dalam berjalan

A : Masalah teratasi sebagian

P : Intervensi dihentikan

OS Boleh pulang

Theraphy : Aminophilin 1 x 1 mg

Vit B12 3 x 1 tab

Os Kontrol ulang hari senin (29

 November 2011)