askepgagalginjalkronik
TRANSCRIPT
5/17/2018 askepgagalginjalkronik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askepgagalginjalkronik 1/24
LAPORAN PENDAHULUAN GAGAL GINJAL
A. Pengertian
Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap akhir (ESRD) merupakan gangguan fungsi renalyang progresif dan irreversibel dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme
dan keseimbangan cairan dan elektrolit, sehingga timbul uremia
B. Etiologi
Gagal ginjal kronik merupakan suatu keadaan klinis kerusakan ginjal yang progresif dan
irreversible dari berbagai penyebab. Sebab-sebab gagal ginjal kronik yang sering ditemukan dapat
dibagi menjadi delapan kelas.
Klasifikasi sebab-sebab gagal ginjal kronik
1. Infeksi : Pielonefritis kronik
2. Penyakit peradangan : Glomerulonefritis
3. Penyakit vascular hipertensif : Nefrosklerosis benigna, nefrosklerosis maligna, stenosis
arteria renalis
4. Gangguan jaringan penyambung : Lupus eritematosus sistemik, Poliarteritis nodosa,
sklerosis sistemik progresif.
5. Gangguan kongerital dan hereditas : Penyakit ginjal polikistik, asidosis tubulus ginjal.
6. Penyakit metabolic : Diabetes militus, gout, hiperpara tiroidisme, amiloidosis.
7. Nefropati obstruktif : Saluran kemih bagian atas kalkuli , neoplasma,
fibrosisretroperitoneal.
C. Patofisiologi
Jumlah nefron turun secara progresif
Ginjal melakukan adaptasi
Sisa nefron mengalami hipertropi
Peningkatan kecepatan filtrasi, beban solute dan reabsorbsi tubulus dalam tiap nefron, meskipun
GFR untuk seluruh massa nefron menurun dibawah normal
Kehilangan cairan dan elektrolit dapat dipertahankan
Jika 75 % massa nefron hancur, kecepatan filtrasi dan beban solute bagi tiap nefron meningkat
Keseimbangan glomerulus dan tubulus tidak dapat dipertahankan
Fleksibilitas proses eksresi & konversi solute dan air
Sedikit perubahan pada diet mengakibatkan keseimbangan terganggu
Hilangnya kemampuan meningkatkan / mengencerkan kemih
5/17/2018 askepgagalginjalkronik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askepgagalginjalkronik 2/24
Nefron tidak dapat lagi mengkompensasi dengan tepat kelebihan dan kekurangan Na dan air
D. Manifestasi Klinik
1. Kelainan Kardiovaskuler
- Hipertensi
- Gagal Jantung Kongestif
- Edema Pumoner
- Pitting edema
- Pembesaran vena leher
2. Kelainan Gastrointestinal
- Mual, muntah, anoreksia
- Stomatitis, uremia, ulserasi dan perdarahan mulut
- Pankreatitis
- Konstipasi dan diare
3. Intergumen
- Warna kulit abu-abu mengkilat
- Kulit kering bersisik
- Kuku tipis dan rapuh
- Rambut tipis dan kasar
4. Pulmoner
- Sputum kental
- Nafas dangkal
5. Neurologi- Kelemahan dan keletihan
- Disorientasi
- Kejang
- Kelemahan pada tungkai
- Perubahan perilaku
6. Muskuloskeletal
- Kram otot
- Kekuatan otot hilang
- Mudah fraktur tulang
7. Reproduksi
- Aminore- Atrofi testikuler
8. Kelainan mata
- Visus hilang
- Red eye syndrome
D. Pemerikasaan Penunjang
Urine
Volume : Biasanya kurang dari 400 ml/24 jam (oliguria) atau urine tak
keluar (anuria)
Warna : Secara abnormal urine keruh mungkin disebabkan oleh pus bakteri, lemak, partikel koloid, forfat atau urat. Sedimen kotor, kecoklatan menunjukan
adanya darah, HB, mioglobin.
5/17/2018 askepgagalginjalkronik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askepgagalginjalkronik 3/24
Berat jenis : Kurang dari 1,015 (menetap pada 1,010 menunjukan kerusakan
ginjal berat).
Osmolalitas : Kurang dari 350 mosm/kg menunjukan kerusakan tubular, dan rasio
urine/serum sering 1:1
Natrium : Lebih besar dari 40 m Eq/L karena ginjal tidak mampu mereabsorbsi
natrium
Protein : Derajat tinggi proteinuria (3-4+) secara kuat menunjukan kerusakanglomerulus bila SDM dan fragmen juga ada.
Darah
BUN / Kreatin : Meningkat, biasanya meningkat dalam proporsi kadar kreatinin 16
mg/dL diduga tahap akhir (mungkin rendah yaitu 5)
Hitung darah lengkap : Ht : Menurun pada adanya anemia Hb:biasanya kurang ari 78 g/dL
SDM : Waktu hidup menurun pada defisiensi aritropoetin seperti pada
azotemia.
GDA : pH : Penurunan asidosis metabolik (kurang dari 7,2) terjadi karena
kehilangan kemampuan ginjal untuk mengeksresi hydrogen dan amonia
atau hasil akhir katabolisme protein. Bikarbonat menurun, PCO2
menurun .
Natrium Serum : Mungkin rendah (bila ginjal “kehabisan Natrium” atas normal
(menunjukan status dilusi hipernatremia).
Kalium : Peningkatan sehubungan dengan retensi sesuai dengan perpindahan
seluler (asidosis) atau pengeluaran jaringan. Pada tahap akhir, perubahan
EKG mungkin tidak terjadi sampai kalium 6,5 MPq atau lebih besar.
Magnesium/Fosfat : Meningkat
Kalsium : Menurun.
Protein (khususnya Albumin) : Kadar serum menurun dapat menunjukkan kehilangan protein
melalui urine, perpindahan cairan, penurunan pemasukan, atau penurunansintesis karena kurang asam amino esensial.
Osmolalitas Serum` : Lebih besar dari 285 mOsm/kg, sering sama dengan urine.
KUB fota : Menunujukkan ukuran ginjal / ureter / kandung kemih dan adanya
obstruksi (batu)
Piolegram Retrograd : Menunujukkan abnormallitas pelvis ginjal dan ureter.
Arteriogram Ginjal : Mengkaji sirkulasi ginjal dan mengidentifikasi ekstravaskular massa.
Sistouretrogram Berkemih : Menunjukan ukuran kandung kemih, refluks ke dalam ureter
Ultrasono Ginjal : Menentukan ukuran ginjal dan adanya massa, kista, obstruksi pada
saluran perkemihan bagian atas.
Biopsi Ginjal : Mungkin dilakukan secara endoskopik untuk menentukan sel
jaringan untuk diagnosis histoligis.Endoskopi Ginjal, Nefroskopi : Dilakukan untuk menentukan pelvis ginjal, keluar batu,
hematuria dan pengangkatan tumor selektif.
EKG : abnormal menunjukan ketidakseimbangan elektrolit dan asam/basa.
Rencana Askep, Marilyn E Doenges dkk)
E. Pengobatan / Penatalaksanaan
o Diet tinggi kalori dan rendah protein
Diet rendah protein (20-40 g/hari) dan tinggi kalori menghilangkan gejala anoreksia dan
nausea dari uremia, menyebabkan penurunan ureum dan perbaikan gejala. Hindari masukan berlebihan dari kalium dan garam.
o Optimalisasi dan pertahankan keseimbangan cairan dan garam
5/17/2018 askepgagalginjalkronik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askepgagalginjalkronik 4/24
Biasanya diusahakan hingga tekanan vena juga harus sedikit meningkat dan terdapat edema
betis ringan. Pada beberapa pasien, furosemid dosis besar (250-1000 mg/hari) atau diuretic
100p (bumetanid, asam etakrinat) diperlukan untuk mencegah kelebihan cairan, sementara
pasien lain mungkin memerlukan suplemen natrium klorida atau natrium bikarbonat oral.
Pengawasan dilakukan melalui berat badan, urine, dan pencatatan keseimbangan cairan
(masukan melebihi keluaran sekitar 500 ml).
o Kontrol hipertensi
Bila tidak terkontrol dapat terakselerasi dengan hasil akhir gagal kiri pada pasien hipertensi
dengan penyakit ginjal, keseimbangan garam dan cairan diatur tersendiri tanpa tergantung
tekanan darah, sering diperlukan diuretik loop, selain obat anti hipertensi.
o Kontrol ketidaksemibangan elektrolit
Yang sering ditemukan adalah hiperkalemia dan asidosis berat. Untuk mencegah
hiperkalemia, dihindari masukan kalium yang besar (batasi hingga 60 mmol/hari), diuretik
hemat kalium, obat-obatan yang berhubungan dengan eksresi kalium (misalnya penghambat
ACE dan obat anti inflamasi non steroid), asidosis berat, atau kekurangan garam yang
menyebabkan pelepasan kalium dari sel dan ikut dalam kaliuresis. Deteksi melalui kadar
kalium plasma dan EKG.
o Mencegah dan tatalaksana penyakit tulang ginjal
Hiperfosfatemia dikontrol dengan obat yang mengikat fosfat seperti alumunium hidroksida
(300-1800 mg) atau kalsium karbonat (500-3000mg) pada setiap makan. Namun hati-hati
dengan toksisitas obat tertentu. Diberikan supplemen vitamin D dan dilakukan
paratiroidektomi atas indikasi.
o Deteksi dini dan terapi infeksi
Pasien uremia harus diterapi sebagai pasien imuosupresif dan diterapi lebih ketat.
o Modifikasi terapi obat dengan fungsi ginjal
Banyak obat-obatan yang harus diturunkan dosisnya karena metabolitnya toksik dan
dikeluarkan oleh ginjal. Misalnya digoksin, aminoglikosid, analgesic opiat, amfoterisin dan
alupurinol. Juga obat-obatan yang meningkatkan katabolisme dan ureum darah, misalnya
tetrasiklin, kortikosteroid dan sitostatik.
o Deteksi dan terapi komplikasi
Awasi denagn ketat kemungkinan ensefelopati uremia, perikarditis, neurepati perifer,
hiperkalemia yang meningkat, kelebihan cairan yang meningkat, infeksi yang mengancam
jiwa, kegagalan untuk bertahan, sehingga diperlukan dialysis.
o Persiapan dialysis dan program transplantasi
Segera dipersiapkan setelah gagal ginjal kronik dideteksi. Indikasi dilakukan dialysis biasanya
adalah gagal ginjal dengan klinis yang jelas meski telah dilakukan terapi konservatif atau
terjadi komplikasi.yakni Hemodialisis
o Hemodialisis
Suatu proses pemisahan zat-zat sisa metabolism dalam darah melalui membrane
semipermeable (zat-zat toksik dikeluarkan dari dalam darah dan air yang berlebih).
Komplikasi : Hipotensi, Emboli udara, Nyeri dada, Kram otot, mual muntah.
5/17/2018 askepgagalginjalkronik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askepgagalginjalkronik 5/24
F. Pengkajian
• Riwayat Kesehatan Pasien dan Pengobatan sebelumnya
Berapa lama klien sakit, bagaimana penanganannya, mendapat terapi apa, bagaimana cara
minum obatnya apakah teratur atau tidak, apa saja yang dilakukan klien untuk menanggulangi
penyakitnya.
• Aktifitas / istirahat :
Kelelahan ekstrem, kelemahan, malaise
Gangguan tidur (insomnia / gelisah atau somnolen)
Kelemahan otot, kehilangan tonus, penurunan rentang gerak
• Sirkulasi
Adanya riwayat hipertensi lama atau berat, palpasi, nyeri dada (angina)
Hipertensi, nadi kuat, edema jaringan umum dan pitting pada kaki, telapak , tangan.
Nadi lemah, hipotensi ortostatikmenunjukkan hipovolemia, yang jarang pada penyakit tahap
akhir. Pucat, kulit coklat kehijauan, kuning. Kecenderungan perdarahan
• Integritas Ego :
Faktor stress, perasaan tak berdaya, tak ada harapan, tak ada kekuatan. Menolak, ansietas,
takut, marah, mudah terangsang, perubahan kepribadian.
• Eliminasi :
Penurunan frekuensi urine, oliguria, anuria (pada gagal ginjal tahap lanjut)
Abdomen kembung, diare, atau konstipasi
Perubahan warna urine, contoh kuning pekat, merah, coklat, oliguria.
• Makanan / cairan :Peningkatan berat badan cepat (oedema), penurunan berat badan (malnutrisi).
Anoreksia, nyeri ulu hati, mual/muntah, rasa metalik tak sedap pada mulut (pernapasan
amonia)
Penggunaan diuretik
Distensi abdomen/asites, pembesaran hati (tahap akhir)
Perubahan turgor kulit/kelembaban
• Neurosensori
Sakit kepala, penglihatan kabur
Kram otot / kejang, syndrome “kaki gelisah”, rasa terbakar pada telapak kaki, kesemutan dan
kelemahan, khususnya ekstremiras bawah.Gangguan status mental, contah penurunan lapang perhatian, ketidakmampuan berkonsentrasi,
kehilangan memori, kacau, penurunan tingkat kesadaran, stupor.
Kejang, fasikulasi otot, aktivitas kejang.
Rambut tipis, kuku rapuh dan tipis
• Nyeri / kenyamanan
Nyeri panggul, sakit kepala, kram otot/ nyeri kaki
Perilaku berhati-hati / distraksi, gelisah
•Pernapasan
Napas pendek, dispnea, batuk dengan / tanpa sputum kental dan banyak
Takipnea, dispnea, peningkatan frekuensi / kedalaman.
Batuk dengan sputum encer (edema paru)
5/17/2018 askepgagalginjalkronik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askepgagalginjalkronik 6/24
• Keamanan
Kulit gatal
Ada / berulangnya infeksi
Demam (sepsis, dehidrasi), normotermia dapat secara aktual terjadi peningkatan pada pasien
yang mengalami suhu tubuh lebih rendah dari normal
Fraktur tulang, keterbatasan gerak sendi
• Seksualitas
Penurunan libido, amenorea, infertilitas
• Interaksi sosial
Kesulitan menentukan kondisi, contoh tak mampu bekerja, mempertahankan fungsi peran
biasanya dalam keluarga.
• Penyuluhan / Pembelajaran
Riwayat DM (resiko tinggi untuk gagal ginjal), , nefritis heredeter, kalkulus urenaria.
Riwayat terpejan pada toksin, contoh obat, racun lingkungan.
Penggunaan antibiotic nefrotoksik saat ini / berulang.
G. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan ditegakkan atas dasar data dari pasien. Kemungkinan diagnosa
keperawatan dari orang dengan kegagalan ginjal kronis adalah sebagai berikut : (Keperawatan
Medikal Bedah edisi 8 vol 2, Brunner & Suddart, hal 1452)
• Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan keluaran urine, diet berlebih dan
retensi cairan serta natrium.
• Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual danmuntah, pembatasan diet, dan perubahan membrane mukosa mulut.
• Intoleran aktivitas berhubungan dengan keletihan, anemia, retensi, produk sampah.
• Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang kondisi, pemeriksaan diagnostik,
dan rencana tindakan.
H. Rencana Intervensi
Diagnosa I
• Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan keluaran urine, diet berlebihan
dan retensi cairan serta natrium.
Tujuan : mempertahankan berat tubuh ideal tanpa kelebihan cairan.Kriteria hasil :
• Menunjukkan pemasukan dan pengeluaran mendekati seimbang
• Turgor kulit baik
• Membran mukosa lembab
• Berat badan dan tanda vital stabil
• Elektrolit dalam batas normal
No Intervensi Rasionalisasi
1 Kaji status cairan :
a. Timbang berat badan harian
b. Keseimbangan masukan dankeluaran
c. Turgor kulit dan adanya oedema
Pengkajian merupakan dasar dan data dasar
berkelanjutan untuk memantau perubahan
dan mengevaluasi intervensi.
5/17/2018 askepgagalginjalkronik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askepgagalginjalkronik 7/24
2
3
4
d. Distensi vena leher
e. Tekanan darah, denyut dan irama
nadi
Batasi masukan cairan
Jelaskan pada pasien dan keluarga
rasional pembatasan
Pantau kreatinin dan BUN serum
Pembatasan cairan akan menentukan berat
badan ideal, keluaran urine dan respons
terhadap terapi. Sumber kelebihan cairanyang tidak diketahui dapat diidentifikasi
Pemahaman meningkatkan kerjasama pasien
dan keluarga dalam pembatasan cairan
Perubahan ini menunjukkan kebutuhan
dialisa segera
Diagnosa II
• Perubahan nutrisi : Kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual
dan muntah, pembatasan diet perubahan membran mukosa mulut.
Tujuan : Mempertahankan masukan nutrisi yang adekuat
Kriteria hasil :
• Mempertahankan/meningkatkan berat badan seperti yang diindikasikan oleh situasi
individu.
• Bebas oedema
No Intervensi Rasionalisasi
1
2
3
4
5
Kaji / catat pemasukan diet
Kaji pola diet nutrisi pasien
Riwayat diet
Makanan kesukaan
c. Hitung kalori
Kaji faktor yang berperan dalam
merubah masukan nutrisiAnoreksia, mual dan muntah
b. Diet yang tidak menyenangkan
bagi pasien
Depresi
d. Kurang memahami pembatasan
diet
Berikan makan sedikit tapi sering
Berikan pasien / orang terdekat daftar
makanan / cairan yang diizinkan dan
Membantu dalam mengidentifikasi defisiensi
dan kebutuhan diet. Kondisi fisik umumgejala uremik dan pembatasan diet multiple
mempengaruhi pemasukan makanan.
Pola diet dahulu dan sekarang dapat
dipertimbangkan dalam menyusun menu
Menyediakan informasi mengenai faktor lain
yang dapat diubah atau dihilangkan untuk
meningkatkan masukan diet
Meminimalkan anoreksia dan mual
sehubungan dengan status
uremik/menurunnya peristaltic
Memberikan pasien tindakan kontrol dalam pembatasan diet. Makanan dan rumah dapat
meningkatkan nafsu makan
5/17/2018 askepgagalginjalkronik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askepgagalginjalkronik 8/24
6
7
7
dorong terlibat dalam pilihan menu
Menyediakan makanan kesukaan pasien
dalam batas-batas diet
Tinggikan masukan protein yang
mengandung nilai biologis tinggi : telur,susu, daging
Timbang berat badan harian
Mendorong peningkatan masukan diet
Protein lengkap diberikan untuk mencapai
keseimbangan nitrogen yang diperlukan
untuk pertumbuhan dan penyembuhan
Untuk membantu status cairan dan nutrisi.
Diagnosa III
Intoleran aktifitas berhubungan dengan kelelahan, anemia dan retensi produk sampah
Tujuan : Berpartisipasi dalam aktifitas yang dapat ditoleransi
Kriteria hasil :
• Berkurangnya keluhan lelah• Peningkatan keterlibatan pada aktifitas social
• Laporan perasaan lebih berenergi
• Frekuensi pernapasan dan frekuensi jantung kembali dalam rentang normal setelah
penghentian aktifitas.
No Intervensi Rasionalisasi
1
2
3
4
Kaji faktor yang menimbulkan keletihan
a. Anemia
b. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
c. Retensi produk sampahd. Depresi
Tingkatkan kemandirian dalam aktivitas
perawatan diri yang dapat ditoleransi,
bantu jika keletihan terjadi.
Anjurkan aktivitas alternatif sambil
istirahat
Anjurkan untuk beristirahat setelah
dialisis
Menyediakan informasi tentang indikasi
tingkat keletihan
Meningkatkan aktivitas ringan/sedang dan
memperbaiki harga diri.
Mendorong latihan dan aktivitas dalam
batas-batas yang dapat ditoleransi dan
istirahat yang adekuat
Istirahat yang adekuat dianjurkan setelah
dialisis, yang bagi banyak pasien sangat
melelahkan
Diagnosa IV
Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang kondis, pemeriksaan diagnostic,
rencana tindakan dan prognosis.
Tujuan : Ansietas berkurang dengan adanya peningkatan pengetahuan tentang penykit dan
pengobatan.
Kriteria hasil :• Mengungkapkan pemahaman tentangkondisi, pemeriksaan diagnostic dan rencana tindakan.
• Sedikit melaporkan perasaan gugup atau takut.
5/17/2018 askepgagalginjalkronik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askepgagalginjalkronik 9/24
No Intervensi Rasionalisasi
1
2
3
4
Bila mungkin atur untuk kunjungan dari
individu yang mendapat terapi
Berikan informasi tentang :
a. Sifat gagal ginjal. Jamin pasien
memahami bahwa gagal ginjal
kronis adalah tak dapat pulih dan
bahwa lama tindakan diperlukan
untuk mempertahankan fungsi
tubuh normal.
b. Pemeriksaan diagnostic termasuk :
Tujuan
a. Diskripsi singkat b. Persiapan yang diperlukan
sebelum tes
c. Hasil tes dan kemaknaan hasil tes
Sediakan waktu untuk pasien dan orng
terdekat untuk membicarakan tentang
masalah dan perasaan tentang perubahan
gaya hidup yang akan diperlukan untuk
memiliki terapi
Jelaskan fungsi renal dan konsekuensi
gagal ginjal sesuai dengan tingkat
pemahaman dan kesiapan pasien untuk
belajar
Bantu pasien untuk mengidentifikasi
cara-cara untuk memahami berbagai
perubahan akibat penyakit dan
penanganan yang mempengaruhi
hidupnya
Indiviodu yang berhasil dalam koping dapat
pengaruh positif untuk membantu pasien
yang baru didiagnosa mempertahankan
harapan dan mulai menilai perubahan gaya
hidup yang akan diterima
Pasien sering tidak memahami bahwa dialisa
akan diperlukan selamanya bila ginjal tak
dapat pulih. Memberi pasien informasi
mendorong partisipasi dalam pengambilan
keputusan dan membantu mengembangkan
kepatuhan dan kemandirian maksimum
Pengekspresian perasaan membantu
mengurangi ansietas. Tindakan untuk gagal
ginjal berdampak pada seluruh keluarga
Pasien dapat belajar tentang gagal ginjal dan
penanganan setelah mereka siap untuk
memahami dan menerima diagnosis dan
konsekuensinya
Pasien dapat melihat bahwa kehidupannya
tidak harus berubah akibat penyakit
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. “ H” DENGAN GAGAL GINJAL KRONIS DI
5/17/2018 askepgagalginjalkronik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askepgagalginjalkronik 10/24
RUANG PERAWATAN PENYAKIT DALAM A
RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG
A. PENGKAJIAN
I. Identitas Klien dan Penanggung Jawab
a. Identitas Klien
Nama : Tn. “H”
Umur : 50 tahun
Alamat : Jl. Karya Bakri No. 1908 Rt 40 ¾ ulu Kec. Seberang ulu 1
Palembang
Agama : Islam
Suku Bangsa : Indonesia
Jenis Kelamin : Laki - laki
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh
Tanggal MRS : 09 November 2011 (11.30 WIB)
Tanggal Pengkajian : 21 November 2011 (15.00 WIB)
No. Med. Rec : 03.97.97
Diagnosa Medis : Gagal Ginjal Kronis (GGK)
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn “H”
Umur : 48 tahun
Alamat : Jl. KH. Wahid Hasyim Lr. Karya Bekti
Jenis Kelamin : Laki – laki
5/17/2018 askepgagalginjalkronik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askepgagalginjalkronik 11/24
Agama : Islam
Suku Bangsa : Indonesia
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh
Hub. dengan keluarga : Saudara
II. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Klien mengeluh pusing kepala dan mual muntah pada saat aktivitas nya
b. Riwayat Perjalanan Penyakit Sekarang
± 2 bulan yang lalu. Pada saat klien beraktivitas ia sering mengalami pusing kepala dan
mual muntah pada saat aktivitas serta badan terasa berat pada saat penyakit tersebut datang.
c. Riwayat penyakit Terdahulu
Klien mengatakan belum pernah mengalami atau menderita penyakit ini sebelumnya
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan tidak ada keluarganya yang mengalami penyakit ini.
e. Riwayat Psikososial dan Spiritual
1. Riwayat psiko
Sebelum sakit : Klien tidak ada gangguan kejiwaan (Baik )
Setelah sakit : Klien merasa gelisah dan cemas terhadap penyakit tersebut
2. Riwayat Sosial
Sebelum sakit : Hubungannya baik dengan keluarga dan lingkungan sekitar.
5/17/2018 askepgagalginjalkronik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askepgagalginjalkronik 12/24
Setelah sakit : Hubungan klien tetap terjalin baik dengan keluarga dan
lingkungannya.
3. Riwayat spiritual
Klien selalu berdo’a agar penyakitnya dapat sembuh
III. Pola Aktivitas Sehari – hari
No. Aktivitas Sebelum sakit Selama di Rumah Sakit
1.
2.
3.
4.
Pola Nutrisi
Makan
Frekuensi
Porsi makanan
Minum
Frekuensi
Pola Eliminasi
BAK
Frekuensi
Warna
BAB
Frekuensi
Warna
Pola Istirahat dan tidur
Tidur
- Siang
- Malam
3 x sehari
1 piring
7 – 8 gelas per hari
3 – 4 kali/hari
Kuning
1 – 2 kali sehari
Kuning
1 – 2 jam
5 – 8 jam
Dilakukan dengan mandiri
1 x sehari
1 piring
4 – 5 gelas per hari
2 –3 kali/ hari
Kuning
1 x sehari
Kuning
3 – 4 jam
6 – 7 jam
Dibantu oleh keluarga
5/17/2018 askepgagalginjalkronik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askepgagalginjalkronik 13/24
5.
Pola Aktivitas
Personal Hygiene
Mandi
Gosok gigi
Mencuci rambut
2 x sehari
2 x sehari
3 x seminggu
Hanya di lap dengan air
hangat
Tidak pernah
Tidak pernah
IV. Pemeriksaan Penunjang
Hasil Pemeriksaan Hematologi 09 November 2011
Parameter Metode Hasil
Nilai Normal
Hemoglobin
Leukosit
Trombosit
Faal Ginjal
Ureum
Creatinine
Karbohidrat/diabetes
BSS
Automatic
Automatic
Automatic
GLDH
Alkaline picoal
7,8
14.800
323.000
192
8,5
230
L 11,2 – 17,3 g/dl
4.000-11.000 / ul
200.000-400.000/mm3
10-50 mg/dl
0,8-1,2 mg/dl
80-120 mg/dl
Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal 16 November 2011 (Pre HD)
Ureum : 229 mg/dl (10-50 mg/dl)
Tanggal 18 November 2011 (Post HD)
Ureum : 158 mg/dl (10-50 mg/dl)
5/17/2018 askepgagalginjalkronik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askepgagalginjalkronik 14/24
Creatinin : 3,8 mg/dl (0,6-1,2 mg/dl) Creatinin : 6,7 mg/dl (0,6-1,2 mg/dl)
Uric Acid : 3,5 mg/dl (0,1-7,9 mg/dl)
Terapi yang diberikan (19 November 2011)
- Amlodipine : 1 x 1 mg
- Vit B12 : 3 x 1 Tab
- Diet N.B. 1900 Tinggi Kalori dan Rendah Protein
B. ANALISA DATA
NO. DATA ETIOLOGI MASALAH
1.
2.
DS :
Klien mengatakan bengkak
didaerah kaki dan tangan
DO :
Terjadi oedeme pada
tangan dan kaki klien
Klien merasa risih
dengan kondisinya
sekarang
DS :
Klien mengatakan mual
dan muntah setelah
dilakukan tindakan
hemodialisa
DO :
Ekspresi klien tampak
pucat dengan
Frekuensi mual muntah :
2x / hari (malam hari)
KU : Lemah
Hilangnya kemampuan
mengencerkan kemih
Nefron tidak dapat
mengkompensasi dengan tepat
terhadap kelebihan dan
kekurangan Na dan air
Kelebihan volume cairan
(pitting edema, kaki, tangan)
Kemampuan tubuh gagal
untuk mempertahankanmetabolisme dan
keseimbangan cairan elektorlit
Prosedur dialisis
(Hemodialisis)
Mual, muntah
Ketidak seimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
Kelebihan volume cairan
Ketidak seimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
5/17/2018 askepgagalginjalkronik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askepgagalginjalkronik 15/24
3.
TD : 130 / 80 mmHg
RR : 24 x/menit
T : 36,50C
Nadi : 88 x/menit
DS :
Klien mengatakan bahwa
dirinya tidak dapat
beraktivitas seperti
biasanya dikarenakan
masih lemah
DO :
KU : Lemah
TD : 130 / 80 mmHg
RR : 24 x/menit
T : 36,50C
Nadi : 88 x/menit
Tampak wajah
pasien lemah dan pucat
Pasien bedrest dan
aktivitas nya dibantu
oleh keluarga
Kemampuan tubuh gagal
untuk mempertahankan
metabolisme dan
keseimbangan cairan elektorlit
Keletihan dan kelemahan fisik
Intoleransi aktivitas
Intoleransi aktivitas
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan keluaran urine, diet berlebihan
dan retensi cairan serta natrium.
2. Kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual dan muntah
3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan/keletihan
D. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Keper-
awatanTujuan Intervensi Rasionalisasi
Tanggal 21 Novem- Tanggal 21 No-
5/17/2018 askepgagalginjalkronik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askepgagalginjalkronik 16/24
1.
ber 2011
Jam : 15.00 WIB
Kelebihan volume
cairan berhubungan
dengan penurunan
keluaran urine, diet
berlebihan dan
retensi cairan serta
natrium.
DS :Klien mengatakan
bengkak didaerah
kaki dan tangan
DO :
Terjadi oedeme
pada tangan dan
kaki klienKlien merasa risih
dengan
kondisinya
sekarang
Tupan :
Memperta-
hankan berat
tubuh ideal
tanpa kelebi-
han cairan
Tupen:
Dalam waktu3 x 24 jam
oedeme dapat
berkurang
Kriteria
Hasil :
• Menunjukk
an pemasukan
dan
pengeluaran
mendekati
seimbang
• Turgor
kulit baik
• Membran
mukosa
lembab
•
Berat badan dan
tanda vital
stabil
• Elektrolit
dalam
batas nor-
mal
vember 2011
Jam : 15.00 WIB
• Kaji
status cairan :a. Timbang
berat badan
harian
b. Keseimbanga
n masukan
dan keluaran
c. Turgor kulit
dan adanya
oedema
d. Distensi vena
leher e. Tekanan
darah, denyut
dan irama
nadi
• Batasi
masukan
cairan
• Jelaskan
pada pasien
dan keluarga
rasional pembatasan
• Pantau
kreatinin dan
BUN serum
• Pengkajianmerupakan
dasar dan data
dasar
berkelanjutan
untuk
memantau
perubahan dan
mengevaluasi
intervensi.
• Pembatasan
cairan akan
menentukan
berat badan
ideal, keluaran
urine dan
respons terhadap
terapi.
• Sumber
kelebihan cairan
yang tidak
diketahui dapatdiidentifikasi
• Pemahaman
meningkatkan
kerjasama pasien
dan keluarga
dalam
pembatasan
cairan
Perubahan ini
5/17/2018 askepgagalginjalkronik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askepgagalginjalkronik 17/24
2.
Tanggal 21 Novem-
ber 2011
Jam : 15.00 WIB
Kurang dari
kebutuhan tubuh
berhubungan
dengan mual dan
muntah
DS :
Klien mengatakan
mual dan muntah
setelah dilakukan
tindakan
hemodialisa
DO :
Ekspresi klien
tampak pucat
dengan
Frekuensi mual
muntah : 2x / hari
(malam hari)
KU :
Lemah
TD : 130 / 80
mmHg
RR : 24 x/menit
T : 36,50C
Nadi : 88 x/menit
Tupan :
Memperta-
hankan ma-
sukan nutrisi
yang adekuat
Tupen:
Dalam waktu
3 x 24 jam
nutrisi
sebagian
terpenuhi
Kriteria Hasil
• Memp
ertahankan/
meningkat
kan berat
badan
seperti
yang
diindikasik
an olehsituasi
individu.
• Bebas
oedema
Kaji / catat
pemasukan diet
Kaji pola diet
nutrisi pasien
a.Riwayat
diet
b.Makanan
kesukaan
b.Hitung
kalori
Kaji faktor yang
berperan dalam
merubah
masukan nutrisi
a.Anoreksi
a, mual dan
muntah
b.Diet yangtidak
menyenang
kan bagi
pasien
c.Depresi
d.Kurang
memahami
pembatasan
diet
Berikan makansedikit tapi sering
menunjukkan
kebutuhan dialisa
segera
Membantu dalam
mengidentifikasi
defisiensi dan
kebutuhan diet.
Kondisi fisik umum
gejala uremik dan
pembatasan dietmultiple
mempengaruhi
pemasukan
makanan.
Pola diet dahulu dan
sekarang dapat
dipertimbangkan
dalam menyusun
menu
Menyediakan
informasi mengenai
faktor lain yang
dapat diubah atau
dihilangkan untuk
meningkatkan
masukan diet
Meminimalkan
anoreksia dan mual
5/17/2018 askepgagalginjalkronik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askepgagalginjalkronik 18/24
3.
Tanggal 21 Novem-
ber 2011
Jam : 15.00 WIB
Intoleransi aktifitas
berhubungandengan
kelemahan/keletiha
n
DS :
Klien mengatakan
bahwa dirinya tidak
dapat beraktivitas
seperti biasanya
Tupan :
Berpartisipasidalam aktifitas
yang dapat
ditoleransi
Tupen :
Dalam 1 x 24
jam aktivitas
fisik dapat
terpenuhi
secara mandiri
Kriteria
hasil :
Berikan pasien /
orang terdekat
daftar makanan /
cairan yangdiizinkan dan
dorong terlibat
dalam pilihan
menu
Menyediakan
makanan
kesukaan pasien
dalam batas-
batas diet
Tinggikan
masukan protein
yang
mengandung
nilai biologis
tinggi : telur,
susu, daging
Timbang berat
badan harian
Kaji faktor yang
menimbulkankeletihan
a. Anemia
b. Ketidakseim
bangan
cairan dan
elektrolit
c. Retensi
produk
sampah
d. Depresi
Tingkatkan
sehubungan dengan
status
uremik/menurunnya
peristaltic
Memberikan pasien
tindakan kontroldalam pembatasan
diet. Makanan dan
rumah dapat
meningkatkan nafsu
makan
Mendorong
peningkatan
masukan diet
Protein lengkap
diberikan untuk
mencapai
keseimbangan
nitrogen yang
diperlukan untuk
pertumbuhan dan
penyembuhan
Untuk membantu
status cairan dan
nutrisi
Menyediakan
informasi tentang
indikasi tingkat
keletihan
5/17/2018 askepgagalginjalkronik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askepgagalginjalkronik 19/24
dikarenakan masih
lemah
DO :
KU : LemahTD : 130 / 80
mmHg
RR : 24 x/menit
T : 36,50C
Nadi : 88
x/menit
Tampak
wajah pasien
lemah dan pucat
Pasien bedrest dan
aktivitas nya
dibantu oleh
keluarga
• Berkur
angnya
keluhan
lelah
• Pening
katan
keterlibatan pada
aktifitas
social
• Lapora
n perasaan
lebih
berenergi
• Frekue
nsi
pernapasan
dan
frekuensi
jantung
kembali
dalam
rentang
normal
setelah
penghentia
n aktifitas
kemandirian
dalam aktivitas
perawatan diri
yang dapat
ditoleransi, bantu
jika keletihan
terjadi.
Anjurkan
aktivitas
alternatif sambil
istirahat
Anjurkan untuk
beristirahat
setelah dialisis
Meningkatkan
aktivitas
ringan/sedang dan
memperbaiki harga
diri.
Mendorong latihan
dan aktivitas dalam
batas-batas yang
dapat ditoleransi
dan istirahat yang
adekuat
Istirahat yangadekuat dianjurkan
setelah dialisis, yang
bagi banyak pasien
sangat melelahkan
E. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
NO.
DiagnosaImplementasi Evaluasi
1. Hari, tanggal : Senin, 21 November 2011
Pukul : 15.00 WIB
Kaji status cairan :
Timbang berat badan harian
Keseimbangan masukan dan keluaran
Turgor kulit dan adanya oedema
Distensi vena leher Tekanan darah, denyut dan irama nadi
Batasi masukan cairan
Hari, tanggal : Senin, 21 November
2011 Pukul : 16.30 WIB
S : Klien mengatakan masih bengkak
O : Klien tampak gelisah
Tanda-Tanda Vital :
- TD : 120 / 80 mmHg
- RR : 20 x/menit
5/17/2018 askepgagalginjalkronik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askepgagalginjalkronik 20/24
2
3.
3) Jelaskan pada pasien dan keluarga
rasional pembatasan
4) Pantau kreatinin dan BUN serum
Hari, tanggal : Senin, 21 November 2011
Pukul : 17.00 WIB
1. Kaji / catat pemasukan diet
2. Kaji pola diet nutrisi pasien
a. Riwayat diet
b. Makanan kesukaan
c. Hitung kalori
3. Kaji faktor yang berperan dalam
merubah masukan nutrisi
a. Anoreksia, mual dan muntah
b. Diet yang tidak
menyenangkan bagi pasien
c. Depresi
d. Kurang memahami
pembatasan diet
4. Berikan makan sedikit tapi sering
5. Berikan pasien / orang terdekat
daftar makanan / cairan yang
diizinkan dan dorong terlibat dalam
pilihan menu
6. Menyediakan makanan kesukaan
pasien dalam batas-batas diet
7. Tinggikan masukan protein yang
mengandung nilai biologis tinggi :telur, susu, daging
Hari, tanggal : Senin, 21 November 2011
Pukul : 18.20 WIB
1. Kaji faktor yang menimbulkan
keletihan
a. Anemia
b. Ketidakseimbangan cairan dan
elektrolit
c. Retensi produk sampah
d. Depresi
- T : 36,50C
- Nadi : 82 x/menit
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi di lanjutkan
Hari, tanggal : Senin, 21 November
2011
Pukul : 18.00 WIB
S : Klien mengatakan masih merasa
mual dan muntah
O : Wajah klien tampak pucat
- TD : 120/80 mmHg
- HR : 74 x / menit
- RR : 18 x / menit
- Temp : 36,2oC
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi diteruskan
Hari, tanggal : Senin, 21 November
2011 Pukul : 19.00 WIB
S : Klien mengatakan masih belum
dapat beraktivitas seperti biasatapi masih dibantu keluarga
O : klien bedrest
5/17/2018 askepgagalginjalkronik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askepgagalginjalkronik 21/24
2. Tingkatkan kemandirian dalam
aktivitas perawatan diri yang dapat
ditoleransi, bantu jika keletihan terjadi.
3. Anjurkan aktivitas alternatif sambil
istirahat
4. Anjurkan untuk beristirahat setelah
dialisis
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi diteruskan
1
2.
Hari, tanggal : Selasa, 22 November 2011
Pukul : 08.30 WIB
1) Kaji status cairan :Timbang berat badan harian
Keseimbangan masukan dan keluaran
Turgor kulit dan adanya oedema
Distensi vena leher
Tekanan darah, denyut dan irama nadi
Batasi masukan cairan
3) Jelaskan pada pasien dan keluarga
rasional pembatasan
4) Pantau kreatinin dan BUN serum
Hari, tanggal : Senin, 22 November 2011
Pukul : 10.30 WIB
1. Kaji / catat pemasukan diet
2. Kaji pola diet nutrisi pasien
a. Riwayat diet b. Makanan kesukaan
c. Hitung kalori
3. Kaji faktor yang berperan dalam
merubah masukan nutrisi
a. Anoreksia, mual dan muntah
b. Diet yang tidak
menyenangkan bagi pasien
c. Depresi
d. Kurang memahami
pembatasan diet
4. Berikan makan sedikit tapi sering
Hari, tanggal : Selasa, 22 November
2011 Pukul : 10.00 WIB
S : Klien mengatakan bengkak ditangan sedikit berkurang
O : Klien tampak tenang
Tanda-Tanda Vital :
- TD : 120 / 70 mmHg
- RR : 22 x/menit
- T : 36,90C
- Nadi : 80 x/menit
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi di lanjutkan
Hari, tanggal : Senin, 21 November
2011 Pukul : 11.30 WIB
S : Klien mengatakan masih merasa
mual dan muntah
O : Wajah klien tampak pucat
- TD : 120/80 mmHg
- HR : 74 x / menit
-
RR : 18 x / menit- Temp : 36,2oC
- Porsi makan : 1 piring/hari
5/17/2018 askepgagalginjalkronik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askepgagalginjalkronik 22/24
3.
5. Berikan pasien / orang terdekat
daftar makanan / cairan yang
diizinkan dan dorong terlibat dalam
pilihan menu
6. Menyediakan makanan kesukaan pasien dalam batas-batas diet
7. Tinggikan masukan protein yang
mengandung nilai biologis tinggi :
telur, susu, daging
Hari, tanggal : Selasa, 22 November 2011
Pukul : 11.30 WIB
1. Kaji faktor yang
menimbulkan keletihan
a. Anemia
b. Ketidakseimbangan cairan dan
elektrolit
c. Retensi produk sampah
d. Depresi
2. Tingkatkan kemandiriandalam aktivitas perawatan diri yang
dapat ditoleransi, bantu jika
keletihan terjadi.
3. Anjurkan aktivitas alternatif
sambil istirahat
4. Anjurkan untuk beristirahat
setelah dialisis
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi diteruskan
Hari, tanggal : Selasa, 22 November
2011 Pukul : 13.00 WIB
S : Klien mengatakan sedikit-sedikit
dapat berjalan ke kamar mandi
tapi masih dengan bantuan istri
O : klien tampak butuh bantuan
dalam berjalan
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi diteruskan
1 Hari, tanggal : Kamis, 24 November 2011
Pukul : 08.00 WIB
1) Kaji status cairan :
Timbang berat badan harian
Keseimbangan masukan dan keluaran
Turgor kulit dan adanya oedema
Distensi vena leher
Tekanan darah, denyut dan irama nadi
Batasi masukan cairan
Hari, tanggal : Kamis, 24 November
2011 Pukul : 08.20 WIB
S : Klien mengatakan bengkak
ditangan dan dikaki sedikit
tampakberkurang
O : Klien tampak tenang
Tanda-Tanda Vital :
5/17/2018 askepgagalginjalkronik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askepgagalginjalkronik 23/24
2.
3.
3) Jelaskan pada pasien dan keluarga
rasional pembatasan
4) Pantau kreatinin dan BUN serum
Hari, tanggal : Kamis, 24 November 2011
Pukul : 10.30 WIB
1. Kaji / catat pemasukan diet
2. Kaji pola diet nutrisi pasien
a. Riwayat diet
b. Makanan kesukaan
c. Hitung kalori
3. Kaji faktor yang berperan dalam
merubah masukan nutrisi
a. Anoreksia, mual dan muntah
b. Diet yang tidak
menyenangkan bagi pasien
c. Depresi
d. Kurang memahami
pembatasan diet
4. Berikan makan sedikit tapi sering
5. Berikan pasien / orang terdekat
daftar makanan / cairan yang diizinkan
dan dorong terlibat dalam pilihan menu
6. Menyediakan makanan kesukaan
pasien dalam batas-batas diet
7. Tinggikan masukan protein yang
mengandung nilai biologis tinggi :
telur, susu, daging
Hari, tanggal : Kamis, 24 November 2011
Pukul : 11.30 WIB
1. Kaji faktor yang menimbulkan
keletihan
a. Anemia
b. Ketidakseimbangan cairan dan
elektrolit
c. Retensi produk sampah
d. Depresi
- TD : 120 / 70 mmHg
- RR : 20 x/menit
- T : 36,30C
- Nadi : 76 x/menit
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dihentikan
Hari, tanggal : Kamis, 24 November
2011 Pukul : 11.30 WIB
S : Klien mengatakan masih merasa
mual dan muntah tapi tidak terlalu
sering
O : Wajah klien tampak agak segar
- TD : 120/80 mmHg
- HR : 76 x / menit
- RR : 20 x / menit
- Temp : 36,3oC
- Porsi makan : 2x sehari
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dihentikan
Hari, tanggal : Kamis, 24 November
2011Pukul : 13.00 WIB
S : Klien mengatakan sedikit-sedikit
dapat berjalan ke kamar mandi
tapi masih dengan bantuan istri
5/17/2018 askepgagalginjalkronik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askepgagalginjalkronik 24/24
2. Tingkatkan kemandirian dalam
aktivitas perawatan diri yang dapat
ditoleransi, bantu jika keletihan terjadi.
3. Anjurkan aktivitas alternatif sambil
istirahat
4. Anjurkan untuk beristirahat setelah
dialisis
O : klien tampak butuh bantuan
dalam berjalan
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dihentikan
OS Boleh pulang
Theraphy : Aminophilin 1 x 1 mg
Vit B12 3 x 1 tab
Os Kontrol ulang hari senin (29
November 2011)