askepga ispa.rtf

Upload: adeas

Post on 16-Feb-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    1/85

    BAB I

    TINJAUAN TEORITIS

    A. Konsep Dasar ISPA

    1. Pengertian

    ISPA (Infeksi saluran Nafas Akut) adalah infeksi akut saluran

    pernafasan bagian atas dan saluran pernafasan bawah beserta adeneksanya

    (Depkes RI, !993).

    Klasifikasia. Non Pneumonia

    Berdasarkan geala hanyalah batuk pilek biasa yang tidak disertai

    pernafasan yang !epat.

    b. Pneumonia

    1) Bila nafas !epat.

    a) Pada usia " bulan#usia $ %" bulan &' menit atau lebih

    b) Pada usia % bulan#& tahun *' menit.

    2) Sesak nafas.

    3) Ada tarikan dinding dada.

    2. Patofisiologi

    a. +tiologi

    Penyebab dari infeksi saluran pernafasan akut adalah ,

    1) Bakteri.

    2) -irus.

    3) amur.

    4) Benda / benda asing lainnya.

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    2/85

    b. Proses Penyakit

    -irus (Strepto!o!!us dan Shaphy lo!o!!us)

    0asuk melalui partikel udara (1roplet)

    0elekat pada epitelsel di hidung

    0asuk ke bronkus

    Kemudian ke traktus respiratorius (Saluran nafas)

    2ampak tanda dan geala influen3a

    c. 2anda dan 4eala5

    1) Pilek

    2) 1emam

    3) Batuk

    4) 2idak nafsu makan

    5) 4elisahreweld. 6aktor Predisposisi

    1) Imunisasi yang tidak lengkap

    2) 4i3i kurang

    3) 7ingkungan yang tidak sehat

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    3/85

    e. Komplikasi

    1) Penyebaran infeksi yang menurun kesaluran pernafasan bawah

    dapat melihatkan bronkus yang menimbulkan bron!hitis8

    penyebaran lebih lanut ke aringan paru yang menyebabkan

    pneumonia.

    2) Infeksi yang dapat uga menyebar ke telinga bagian tengah yang

    menyebabkan otitis media.

    3) Sinusitis (infeksi sinus).

    f. 2est 1iagnostik

    Pemeriksaan darah lengkap5 9aemoglobin8 9ematokrit8 2rombosit8

    7eukosit8 :6oto 5 2hora.

    g. Penatalaksanaan

    2idak ada pengobatan yang dapat menyembuhkan ;suatu pilek

    biasa; tetapi banyak obat yang dapat membantu meringankan geala

    ini8 hanya bingkisan dari analgetik untuk mengurangi nyeri dan demam

    sampai berbagai enis obat batuk.

    Pada pasien anak ia harus tinggal didalam lingkungan yang selalu

    hangat selam "#< hari8 nafsu makan yang memburuk mungkin dapat

    di!oba diatasi dengan makanan kesukaannya.

    9arus memperbaiki gi3i yang baik seperti,

    1) 0akanan yang mengandung kalori5 nasi8 agung8 sagu.

    2) 0akanan yang mengandung protein5 putih telur8 tempe8 tahu8 ikan.0akanan tersebut berguna agar tidak menadi lemah.

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    4/85

    3. Konsep 1asar Asma Bronkhial

    a. Pengertian

    Asma Bronkhial adalah suatu penyakit dengan !iri

    meningkatnya respon/respon trakea dan bronkus terhadap berbagai

    rangsangan dengan manifestasi adanya penyempitan alan nafas

    yang luas dan deraatnya dapat berubah#ubah8 se!ara spontan

    maupun sebagai hasil pengobatan (Soeparman Sarwono Waspadji,

    1998).

    Asma Bronkhial adalah penyakit paru dengan !iri khas yakni

    saluran nafas sangat mudah bereaksi terhadap berbagai rangsangan

    atau pen!etus dengan manifestasi berupa serangan asma

    (Ngastiyah, 1997).

    Asma Bronkhial disebut uga sebagai reatie air way disease

    (:A1) adalah suatu penyakit obstruksi pada alan nafas se!ara

    reersi"#e yang ditandai dengan "rono spasme8 inflamasi dan

    peningkatan reaksi alan nafas terhadap berbagai stimulant

    (S$riadi, Skp, %&&1).

    Asma Bronkhial adalah sindroma obstruksi alan nafas yang

    berulang ditandai dengan kontraksi otot polos "ronhia#8 inflamasi

    dan hipersekresi mukus yang menyebabkan kurangnya aliran

    udarakesukaran bernafas (Sy#ia '( )rie, *orraine +( Wi#son).

    b. +tiologi

    Penyebab Asma Bronkhial adalah ,

    1) 6aktor ekstrinsik, reaksi antigen8 antibody8 karena terpapar

    allergen seperti debu8 serbuk#serbuk dan bulu#bulu binatang.

    2) 6aktor intrinsik, infeksi pada influen3a8 =irus pneumonia.

    Kemudian dari fisik seperti !ua!a dingin8 perubahan

    temperatur8 iritan kimia8 polusi udara (>o8 asap rokok8 parfum)8

    faktor psikis seperti emosi8 takut8 ke!emasan dan tegang8 selain

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    5/85

    itu akti=itas yang berlebihan uga dapat menadi faktor

    pen!etus.

    c. Proses Penyakit

    1) Asma Bronkhial teradi karena adanya penyempitan pada alan

    nafas dan hiperaktif dengan respon terhadap bahan iritasi

    medan stimulus lain.

    2) 1engan adanya bahan iritasiallergen otot#otot bronkus menadi

    spasme dan 3at antibodi tubuh mun!ul (Imunoglobulin + atau

    Ig +) dengan adanya alergi Ig.+. dimun!ulkan pada reseptor sel

    mast yang menyebabkan pengeluaran histamine dan 3at

    mediator lainnya8 mediator tersebut memberi geala asma.

    3) :espon asma teradi dalam < tahap yaitu ,

    a.) 2ahap immediate yang ditandai dengan bronkokonstriksi

    (%#" am).

    b.) 2ahap delayed dimana bronkokonstriksi dapat berulang *#?

    am dan terus menerus "#& am lebih lama.

    c.) 2ahap late yang ditandai dengan peradangan dan

    hipresponsif alan nafas beberapa minggu atau bulan.

    4) Asma uga dapat teradi karena latihan#latihan8 ke!emasan dan

    udara dingin.

    5) Selama serangan asma8 bronkiolus menadi meradang dan

    peningkatan sekresi mu!us. 9al ini dapat menyebabkan lumen

    alan nafas menadi bengkok8 kemudian meningkatkan

    resistensi alan nafas dan dapat menimbulkan distresspernafasan.

    6) Pada klien asma untuk inhalasi mudah tapi sukar dalam

    ekhalasi karena edema pada alan nafas dan ini menyebabkan

    hiperinflamasi pada al=eoli dan perubahan pertukaran gas.

    alan nafas menadi obstruksi yang kemudian tidak adekuatnya

    =entilasi dan saturasi @"8 sehingga teradi penurunan P@"

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    6/85

    (hipoksia). Selama serangan asma >@" tertahan dengan

    meningkatnya resistensi alan nafas selama ekspirasi dan

    menyebabkan asidosis respiratori dan hiperkapnuea. Kemudian

    sistem pernafasan akan mengadakan kompensasi yang

    menimbulkan hiper=entilasi dan dapat menurunkan kadar >@"

    dalam darah (hiperkapnuea).

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    7/85

    Penurunan P@"

    Peningkatan P>@"

    Kelelahan

    Asidosis Kera Pernafasan Bertambah-asokonstriksi Pulmonal

    9iper=entilasi Al=eolar

    Kelenturan BerkurangKetidakseimbangan -entilasi dan PerfusiSurfaktan Berkurang

    9iperinflasi-entilasi 2idak SeragamAtelektasis

    Penyumbatan alan NafasBronkokonstriksi

    Bronkokonstriksi8 +dema 0ukosa8 Sekresi Berlebihan

    0ediator Kimia

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    8/85

    d. 0anifestasi Klinis

    0anifestasi klinis yang ditemukan pada klien dengan asma

    bron!hial antara lain, adanya whee3ing8 ronkhi8 dispnea dengan

    lama ekspirasi8 penggunaan otot#otot bantu pernafasan (!uping

    hidung8 retraksi dada)8 stridor8 nyeri abdomen karena terlibatnya

    otot abdomen dalam pernafasan8 batuk produktif8 kelelahan8

    takikardia8 sianosis8 ketakutan8 dehidrasi8 gelisah dan sulit tidur.

    e. Komplikasi

    Komplikasi yang teadi pada klien asma bron!hial adalah,

    atelektasis8 gagal nafas8 bron!hitis dan fraktur iga8 emphiema8

    pneumonia8 bron!hitis kronik persisten8 mengan!am pada

    gangguan keseimbangan asam basa.

    f. Penatalaksanaan

    1) 0edik

    2herapi pengobatan , Bronein < % tab8 @B9 < % sendok

    teh

    2) Non 0edik

    Penatalaksanaan yang diberikan pada klien asma bron!hial

    bertuuan menyembuhkan dan mengendalikan geala asma8

    men!egah kekambuhan8 mengupayakan fungsi paru senormal

    mungkin termasuk melakukan eerise8 menghindari efek

    samping obat asma8 men!egah obtruksi alan nafas yang

    ire=ersibel.

    3) Pemeriksaan 1iagnostik

    a.) :iwayat penyakit dan pemeriksaan fisik.

    b.) 6oto rontgen, dengan hasil selama perioderemisi.

    c.) 2est fungsi paru, dilakukan untuk menentukan penyebab

    dispnea8 untuk menentukan apakah fungsi paru normal

    adalah obstruksi atau restriksi8 untuk memperkirakan

    deraat disfungsi dan untuk menge=aluasikan efek terapi.

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    9/85

    d.) -olume residu meningkat pada asma.

    e.) 6+- %6->, rasio =olume ekspirasi kuat dengan kapasitas

    kuat menurun pada asma.

    f.) 41A, memperkirakan progresif proses penyakit kronis8

    paling sering P>@"normal atau menurun pada asma8 p9

    normal atau asidosis8 alkalosis respiratorik ringan sekunder

    terhadap hiper=entilasi.

    g.) 17 dan 1iferensial , peningkatan eosinofil pada asma.

    h.) Sputum, kultur untuk menentukan adanya infeksi8

    mengidentifikasi patogen8 pemeriksaan sitolik untuk

    mengetahui keganasan atau gangguan alergi.

    +K4, de=iasi aksis kanan8 peniggian gelombang P (pada

    kasus asma berat) +K4 latihan8 tes stress , membantu

    dalam mengkai deraat disfungsi paru8 menge=aluasi

    keefektifan terapi bronkodilator8 peren!anaan dan e=aluasi

    program latihan.

    B. KONSEP KELUARGA

    1. Definisi.

    Keluarga merupakan dua atau lebih dari dua indi=idu yang

    tergabung karena hubungan darah8 hubungan perkawinan atau

    pengangkatan dan mereka hidup dalam satu rumah tangga8 berinteraksi

    satu sama lain didalam peranannya masing#masing dan men!iptakan

    serta mempertahankan suatu kebudayaan ( Sal=ion 4 Baylon dan

    Ar!elis 0aglaya8 %).Keluarga merupakan kumpulan dua orang atau lebih yang hidup

    bersama dengan keterikatan aturan8 emosional dimana setiap anggota

    keluarga mempunyai peran masing#masing sebagai bagian dari

    keluarga. ( 6riedman8 %).

    Keluarga merupakan suatu ikatan atau persekutuan hidup atas dasar

    perkawinan antara orang dewasa yang berlainan enis8 hidup bersama

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    10/85

    atau seorang laki#laki atau perempuan yang sudah sendirian dengan

    atau tanpa anak8 baik anak sendiri atau adopsi dan tinggal dalam

    sebuah rumah tangga. ( Sayekti8 %*).

    Keluarga adalah unit terke!il dari masyarakat yang terdiri dari

    suami#istri8 atau suami#istri dan anaknya8 atau ayah dan anaknya8 atau

    ibu dan anaknya. ( Cndang#Cndang No %'8 %").

    Keluarga berdasarkan ikatan perkawinan yang sah ( PP No "%8

    %*). Keluarga adalah unit terke!il dari masyarakat yang terdiri dari

    kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal

    disuatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan

    ( 1epkes :I8 %).

    Keluarga adalah sebagai kelompok yang terdiri atas dua atau lebih

    indi=idu yang di!irikan oleh istilah khusus8 yang mungkin saa

    memiliki atau tidak memiliki hubungan darah atau hukum yang

    men!irikan orang tersebut kedalam satu keluarga ( Dhall8 %?).

    2. Bentuk-Bentuk Keuar!a.

    a. Suss"an #$%&'( )an *a+in #$%,,(

    1) Keluarga tradisional

    a) Keluarga inti , keluarga yang terdiri atas ayah8 ibu8 dan

    anak.

    b) Pasangan inti , keluarga yang terdiri dari suami dan istri

    saa.

    c) Keluarga dengan orang tua tunggal , satu orang yang

    mengepalai keluarga sebagai konsekuensi per!eraian.d) Buangan yang tinggal sendirian.

    e) Keluarga besar tiga generasi.

    f) Pasangan usia pertengahan atau pasangan lansia.

    g) aringan keluarga besar.

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    11/85

    2) Keluarga non tradisional

    a) Keluarga dengan orang tua yang memiliki anak tanpa

    menikah.

    b) Pasangan yang memiliki anak tanpa menikah.

    c) Pasangan yang hidup bersama tanpa menikah ( kumpul

    kebo).

    d) Keluarga gay.

    e) Keluarga lesbian.

    f) Keluarga komuni , keluarga dengan lebih dari satu pasang

    monogamy dengan anak#anak yang se!ara bersama#sama

    menggunakan fasilitas8 sumber#sumber dan memiliki

    pengalaman yang sama.

    b. An)erson arter.

    1) Keluarga inti ( nu!lear family)

    Keluarga yang terdiri atas ayah8 ibu8 dan anak#anak.

    2) Keluarga besar (ekstended family)

    Keluarga inti ditambah dengan saudara8 nenek8

    kakek8keponakan8 sepupu8 paman8 bibi danh sebagainya

    3) Keluarga berantai (sereal family)

    Keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah

    lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.

    4) Keluarga duda atau anda (single family)

    Keluarga yang teradi karena per!eraian atau kematian.

    5) Keluarga berkomposisiKeluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup

    se!ara bersama#sama.

    6) Keluarga kabitas

    1ua orang menadi satu tanpa pernikahan tetapi

    membentuk satu keluarga

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    12/85

    3. un!si Keuar!a.

    a. 6ungsi biologis.

    6ungsi biologis bukan hanya dituukan untuk meneruskan

    kelangsungan keturunan8tetapi uga memelihara dan membesarkan

    anak dengan gi3i yang seimbang8memelihara dan merawat anggota

    keluarga uga bagian dari fungsi biologis keluarga.

    b. 6ungsi psikologis.

    Keluarga menalankan fungsi psikologisnya antara lain untuk

    memberikan kasih saying dan rasa aman8 memberikan perhatian

    diantara anggota keluarga membina pendewasaan kepribadian

    anggota keluarga8 memberikan identitas keluarga.

    c. 6ungsi sosialisasi.

    6ungsi sosialisasi ter!ermin untuk membina sosialisasi pada anak

    membentuk nilai dan norma yang diyakini anak8memberikan

    batasan prilaku yang boleh dan tidak boleh pada anak. 0eneruskan

    nilai#nilai budaya

    d. 6ungsi ekonomi.

    Keluarga menalankan fungsi ekonomisnya untuk men!ari sumber#

    sumber penghasilan keluarga8menabung untuk memenuhi

    kebutuhan yang akan datang8misalnya pendidikan anak#anak dan

    aminan hari tua

    e. 6ungsi pendidikan.

    Keluarga menalankan fungsi pendidikan untuk menyekolahkan

    anak dalm rangka untuk memberikan pengetahuan8

    keterampilan8membentuk prilaku anak8 mempersiapkan anak untuk

    kehidapan dewasa8 mendidik anak sesuai dengan tingkat

    perkembangannya.

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    13/85

    4. Struktur Keuar!a.

    0enurut Parad dan >aplan (%?&) yang diadopsi oleh 6riedman

    mengatakan ada empat elemen struktur keluarga8 yaitu,

    a. Struktur kekuatan keluarga.

    b. Nilai atau norma keluarga.

    c. Pola komunikasi keluarga.

    d. Struktur peran keluarga.

    meliputi peran formal dan informal masing#masing keluarga

    misalnya,

    1) Peran formal ayah adalah sebagai kepala keluarga8 pen!ari

    nafkah8 pembuat keputusan.

    2) Peran informal ayah sebagai panutan dan pelindung keluaga yang

    diharapkan memiliki karisma kepemimpinan.

    3) Peran formal ibu adalah merawat dan mengurus anak

    4) Peran informal ibu adalah memberi kasih sayang8 tempat

    pen!urahan perasaan anak#anak dan anggota keluarga lainnya.

    5. Tu!as-Tu!as Keuar!a )aa" Bi)an! Kese/atan.

    6riedman (%%) membagi lima tugas kesehatan yang harus

    dilakukan oleh keluarga yaitu ,

    a. 0engenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggota

    keluarganya.

    b. 0engambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat.

    c. 0emberikan perawatan kepada anggota keluargaanya yang sakit

    dan tidak dapat memenuhi kebutuhan dirinya sendiri karena !a!atatau usia tua.

    d. 0empertahankan suasana rumah yang mendukung kesehatan

    keluarga serta perkembangan kepribadian anggota keluarga.

    e. 0empertahankan hubungan timbal balik antara anggota keluarga

    dan lembaga#lembaga kesehatan yang menunukkan pemanfaatan

    dengan baik fasilitas kesehatan yang ada.

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    14/85

    6. Ta/ap-ta/ap Ke/i)upan Keuar!a.

    0odel siklus kehidupan keluarga menurut 1u=al8 dimana penelasan

    tiap model tahapan kehidupan keluarga akan diuraikan sebagai berikut,

    a. 2ahap pasang baru.

    2ahap ini dimulai saat dua insane dewasa mengikat ani

    pernikahan dengan landasan !inta kasih dan sayang. 2ugas pada

    tahap ini selain memuaskan antar pasangan8 uga beradaptasi

    dengan keluarga besar dari masing#masing pihak8 tak lupa

    pasangan baru ini akan meren!anakan umlah anak.

    b. Keluarga dengan menunggu kelahiran (!hild bearing).

    2ahapan ini akan berlanut dimana suami dan istri menunggu

    kelahiran anak. 2ugas keluarga pada tahap ini adalah

    mempertahankan kelangsungan keturunan dan mempersiapkan

    kebutuhan anak nantinya.

    c. Keluarga dengan anak pra sekolah.

    Pada tahap ini anak sudah mulai tersosialisasi8 bergaul dengan

    teman sebaya8 tapi sangat rawan dengan masalah kesehatan. 2ugas

    keluarga pada tahap ini menanamkan norma keluarga8 agama dan

    sosial budaya.

    d. Keluarga dengan anak usia sekolah.

    1alam tahap ini tugas keluarga adalah mendidik anak8

    mempersiapkan anak untuk masa depannya8 membiasakan anakuntuk belaar teratur menyelesaikan tugas#tugasnya.

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    15/85

    e. Keluarga dengan anak remaa.

    Keluarga dengan anak remaa berada dalam posisi delematis

    mengingat anak sudah menurun perhatiannya terhadaap orang tua

    dibanding dengan teman sebayanya. Cntuk itu orang tua

    memberikan !ontoh yang baik mampu mendeteksi remaaa dengan

    pendekatan yang sesuai dengan usianya akan berhasil

    mengantarkan masa depannya menuu tahapan kehidupan

    selanutnya.

    f. Keluarga dengan melepaskan anak ke masyaraakat.

    Setelah menyelesaikan masa remaanya8 maka keluarga harus

    merelakan anak#anaknya meninggalkan rumah orangtuanya untuk

    memulai hidup baru bekera dan berkeluarga.

    g. Keluarga dengan tahapan berdua kembali.

    Anak / anak yang sudah berkeluarga untuk memulai kehidupan

    yang baru yang tinggal terpisah dengan kedua orang tuanya8

    sedangkan orang tuanya akan kembali kepada siklus kehidupan di

    masa mereka akan berdua lagi dalam menempuh kehidupan

    selanutnya.

    h. Keluarga dengan tahapan masa tua.

    Keluarga dengan tahapan masa tua akan mengalami

    kesendirian8 kesepian dan men!oba untuk melalui hari / harinya

    dengan menyibukan diri8 berkebun8 berolah raga atau bahkan

    menimang !u!u. 2etapi pada dasrnya pada tahapan masa tua akanmenyiapkan diri untuk meninggalkan kehidupan ini.

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    16/85

    7. aktor-aktor 0an! *e"pen!aru/i Kese/atan.

    a. 6aktor fisik.

    :oss8 0irowsky dan 4oldstein (%') 0emberikan gambaran

    bahwa ada hubungan positif antara perkawinan dengan kesehatan

    fisik. >ontoh dari hubungan positif tersebut antara lain, Seorang

    suami belum menikah terlihat kurus maka beberapa bulan

    kemudian setelah menikah akan terlihat lebih gemuk8 beberapa

    alasan dikemukakan bahwa dengan menikah suami ada yang

    memperhatikan dan pola makan lebih teratur begitu sebaliknya

    yang teradi pada istri

    b. 6aktor Sosial

    Status Sosial memilikiang signifikan terhadap fungsi kesehatan

    sebuah keluarga. 1alam sebuaah keluarga ada ke!endrungan

    semakin tnggi tingkat pendapatan yang diterima akan berdampak

    dengan pemahanan tentang penting nya kesehatan8 enis pelayanan

    kesehatan yang dipilih8 dan bagaimana berrespon terhadap masalah

    kesehatan yang ditemikan dalam keluarga.

    c. 6aktor Budaya

    Perbedaan generasi dalamsebuah keluarga akan mempengaruhi

    keyakinan sebuah keluarga bahkan seringkali menimbulkan konflik

    tentang fungsi kesehatn yang akan di gunakan dalam keluarga

    tersebut. Adanyanilai / nilai dalam keluarga uga mempengaruhi

    kesehatan keluarga yang bersangkutan. Peran dan pola komunikasi

    keluarga yang berbeda / beda pada tiap keluarga tugas

    mempengaruhi kesehatan keluarga. ika teradi perubahanterhadap budaya dengan semestinya teradi pergeseran peran8

    aturan#aturan8 kekuatan dan pola komunikasi. Koping keluarga

    uga dipengaruhi oleh budaya8 dimkana koping diartikan sebagai

    respon positif baik kognitif8 afektif maupun psikomotor bagi

    kehidupan keluarga dalam menyelesaikan masalah yang teradi

    pada keluarga.

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    17/85

    d. 6aktor Psikis.

    2erbentuknya keluarga akan menimbulkan damapak psikologis

    yang besar8 perasaan nyaman karena saling memperhatikan8 saling

    memberikan penguatan dan dukungan. Suami akan merasa tentram

    dan terarah setelah beristri begitu sebaliknya. Berdasarkan hasil

    riset ternyata tingkat ke!emasan istri lebih tinggi di banding denga

    suami8 hal ini dimungkinkan karena bertambahnya beban yang

    dialami istri setelah bersuami.

    C. KONSEP DASAR KEPERA1ATAN KELUARGA

    1. Pen!ka2ian

    Pengkaian merupakan tahapan terpenting dalam proses

    perwatan8 mengingat pengkaian sebagai awal bagi keluarga untuk

    mengidentifikasi data#data yang ada pada keluarga. @leh karena itu

    perawat keluarga diharapkan memahami betul lingkup8 metode8

    alat Bantu8 dan format pengkaian yang digunakan.

    Pengkaian menurut Eura dan Dalsh (%) adalah , tindakan

    pemantauan se!ara langsung pada manusia untuk memperoleh data

    tentang klien dengan maksud menegaskan kondisi penyakit dan

    masaalah kesehatan klien.

    Pengkaian merupakan suatu kasus berkelanutan8 dimana

    penhkaian menggambarkan kondisi atau situasi klien sebelumnya

    daab saat ini sehingga informasi tersebut bisa digunakan untuk

    memprediksi di masa yang akan datang.Adapun tahapan#tahapan pengkaian ,

    a. Penaakan I.

    1ata yang dikumpulkan pada penaakan I antaraa lain,

    1) 1ata umum

    0eliputi nama kepala keluarga8 alamat8 pekeraan8

    pendidikan8 komposisi keluarga ( genogram)8 tipe#tipe

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    18/85

    keluarga8 suku bangsa8 agama8 status so!ial ekonomi

    keluarga8 umur8 akti=itas rekreasi keluarga dan dll.

    2) :iwayat dan tahap perkembangan

    Adapun meliputi , 2ahap perkembangan keluarga saat

    ini8 tahap perkembangan keluarga yang belum

    terpenuhi8 riwayat keluarga inti dan riwayat keluarga

    sebelumnya.

    3) 7ingkungan

    0eliputi karakteristik rumah8 karakteristik tetangga dan

    komunitas :D8 morbilitas geografis keluarga8

    perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

    dan system pendukung keluarga.

    4) Struktur keluarga

    Stuktur keluarga meliputi pola komunikasi keluarga8

    strutur kekuatan keluarga8 strutur peran8 nilai atau

    norma keluarga.

    5) 6ungsi keluarga

    6ungsi efektif dimana hal yang perlu dikai gambaran

    diri anggota keluarga terhadap anggota keluarga

    lainnya8 dan bagaimana keluarga mengembangkan

    sikap saling mengharagi. 6ungsi sosialisasi yang perludikai bagaimana interaaksi dan hubungan dalam

    keluarga baik itu norma8 budaya dan perilaku. 6ungsi

    perawaatan kesehatan menelaskan seauh mana

    keluarga menyediakan makanan8 pakaian8 perlindungan

    serta perawatan anggota keluarga yang sakit.

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    19/85

    6) Stress dan koping keluarga

    Baik itu meliputi stressor angka peendek dan paanang8

    kemampuan keluarga berespon terhadap situasistressor8

    strategi koping yang digunakan dan strategi adaptasi

    disfungsional.

    7) 9arapan keluarga

    1alam hal ini perawat menanyakan harapan keluaraga

    terhadap petugas kesehatan yang ada.

    8) Pemeriksaan fisik

    Cntuk pengkaian keperwatan keluarga diperlukannya

    pemeriksaan fisik se!ara head to toe.

    b. Penaakan II

    Pengkaian yang tergolong kedalam penaakan ke dua

    diantaranya pengumpulan data#data yang berkaitan dengan

    ketidakmampuan keluarga dalam menghadapi masalah

    kesehatan sehingga dapat di tengakkan diagnosa keperawatan

    keluarga.

    1) Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah

    kesehatan.

    2) Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan.

    3) Ketidaakmampuan keluarga merawat anggota keluarga.

    4) Ketidakmampua keluarga memodifikasi lingkungan.5) Ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas

    kesehatan.

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    20/85

    2. Anaisa Data.

    0erupakan kegiatan pemilihan data dalam rangka proses

    klarifikasi dan =alidasi informasi untuk mendukung penegakkan

    diagnosa keperawaatan keluarga yang akurat8 meliputi,

    a. Pemilihan data subektif dan obekif. 1ata subetif adalah data

    ynag didapatkan langsung atau tidak langsung dari penuturan

    masing#masing anggota keluarga8 sedangkan data obektif adalah

    data dari hasil pengamatan dan hasil pemerikasaan pada keluarga

    sebagai system selanutnya data tersebut akan dikelompokkan

    sesuai dengan masalah yang ditimbulkannya.

    b. S!oring untuk prioritas diagnosa keperawatan keluarga.

    1) Sifat masalah.

    1alam sifat masalah dikenal tiga kategori yaitu a!tual8 ika

    masalah kesehatan sudaah teradi. :esiko tinggi indi=idu atau

    klien baru menunukkan geala dan tanda yang mengarah pada

    teradinya masalah kesehatan keluarga. Sedangkan potensial

    diperuntukkan bagi indi=idu dalam rentang sehat dengan

    ke!enderungan akan terpaparnya masalah kesehatan.

    2) Kemungkinan masalah untuk dapat diubah.

    Kemungkinan masalah kesehatan yang dihadapi keluarga

    dapat diubah dibagi kedalam tiga kategori yaitu

    mudah8sebagaian dan tidak dapat. Pembagian ini berdasarkan

    ustifikasi antara lain keberdayaan sumber daya manusia8

    kesiapan dan8 saran dan prasaarana serta kekuatan keluargaalain.

    3) Potensial masalah untuk di!egah. Karakteristik potensial

    masalah untuk di!egah dibagi menadi tiga kategori yaitu

    tinggi8 !ukup dan rendah. Penguatan dari masing#masing

    kategori tersebut apakah masaalahnya merupakan penyakit

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    21/85

    yang tidak biasa diobati hanya biasa diminimalkan dan deraat

    serta berapa lama penyakit yang diderita.

    4) 0enonolnya masalah.

    Karakteristik menonolnya masalah uga dibagi kedalam tiga

    kategori meliputi, masalah dirasakan dan keluarga

    berkeinginan untuk segera mengatasinya8 masalah dirasakan

    tetapi keluarga tidak menginginkan untuk mengatasinya8

    masalah ada tetapi keluarga tidak menyadaari bahwa adaa

    maalah kesehatan yang mengan!am.

    Skala untuk menentukan prioritas askep keluarga

    ( Balion dan 0aglaya %F)

    2AB+7 %.

    No Kriteria Skor Bobot

    %

    "

    ukup

    rendah

    %

    "

    atatan keperawatan perkembangan keluarga merupakan indikator

    keberhasilan tindakan yang diberikan kepada keluarga. Setiap tindakan

    keperawtan yang ditegakkan tentunya akan bisa dipantau

    keberhasilannya melalui !atatan perkembangan atau S@AP.

    Karakteristik e=aluasi dengan pedoman S@AP memberikan tuntutan

    kepada perawat yang diuraikan sebagai berikut.

    a. Subektif, data#data yang menunukkan hasil tindakankeperawatan yang berupa penyataan atau uraian dari keluarga

    tentang tindakan keperawatan yang diberikan.

    b. @bektif, data#data yabg dapat diobser=asi setelah diberikan

    tindakan keperawtan.

    c. Analisa, pernyataan yasng menyatakan seauh mana diagnosa

    keperawatan dapat diatasi dengan data#data yang rele=an.

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    26/85

    d. Planning, ren!ana yang dalam !atatan perkembangan

    merupakan sebuah ren!ana tindakan sehingga diperlukan

    ino=asi atau modifikasi dalam perawatan keluarga.

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    27/85

    BABIII

    TINJAUAN KASUS

    Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang asuhan keperawatan pada

    keluarga 2nn. K di 1usun Soomerto Kidul8 1esa Sidomulyo8 Salaman8

    0agelang.

    Penerapan asuhan keperawatan pada keluarga 2n. K ini adalah

    menggunakan proses keperawatan yang meliputi , pengkaian8 diagnosa

    keperwatan8 ren!ana tidakan8 implementasi dan e=aluasi.

    A. Pen!ka2ian Kepera3atan

    Pengkaian dilakukan pada tanggal %< 1esember "'' dengan !ara

    wawan!ara8 pemeriksaan fisik pada seluruh anggota keluarga8 serta

    obser=asi pada tempat tinngal keluarga. 1ata yang diperoleh dari hasil

    pengkaian tersebut adalah sebagai berikut ,

    1. DATA U*U* a. Identitas keluarga

    Nama kepala keluarga adalah 2n. K berusia

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    28/85

    Keterangan,

    ########

    d. 2ipe Keluarga

    , laki#laki

    , perempuan

    Anak yang sakit

    , tinggal dalam satu

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    29/85

    Keluarga 2n. K adalah keluarga dengan tipe keluarga inti atau

    nu!lear family dimana dalam keluarga hanya ada keluarga inti yaitu

    Ayah8 ibu dan anak. Eang anggotanya terdiri dari, 2n. K sebagai

    kepala keluarga8 Ny. S sebagai istri8 An. 1 dan An. A.

    e. Suku

    Keluarga 2n.K adalah suku awa demikian uga halnya dengan Ny.:

    f. Agama

    Keluarga menganut agama Islam dan menalankan kewaiban

    sholat lima waktu8 semua akti=itas yang dilakukan tidak boleh

    bertentangan dengan aaran agama Islam.

    g. Status Sosial +konomi Keluarga

    2n. K mengatakan penghasilannya sebesar :p%"'.'''hari.

    1engan penghasilan tersebut tidak pernah ada sisa.

    h. Aktifitas :ekreasi Keluarga

    Darga tidak mempunyai kebiasaan rutin untuk berekreasi ke

    luar kota. Biasanya hanya menonton 2- dan berkunung ke rumah

    tetangga8 kadang#kadang bersama#sama alan#alan ke pusat

    keramaian.

    2. Ri3a0at )an Ta/apan Keuar!aa. 2ahap perkembangan keluarga saat ini

    2ahap perkembangan keluarga saat ini adalah keluarga dengan anak

    usi pra sekolah yang tugas perkembangannya meliputi,

    1) 0emenuhi kebutuhan anggota keluarga8 misalnya, tempat tinggal8

    priay8 dan rasa aman.

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    30/85

    2n. K mengatakan saat ini kebutuhan akan tempat tinggal dan rasa

    aman sudah terpenuhi.

    2) 0ensosialisasikan anak dalam akti=itas bermain di lingkungan

    rumahnya dengan anak#anak yang lain. Ny. : selalu mengaak

    anaknya untuk bermain dengan anak#anak tetangga seusianya.

    3) 0empertahankan hubungan yang sehat untuk keluarganya.

    Keluarga mengatakan setiap anggota keluarga terbuka untuk

    mengungkapkan pendapatnya sehingga tidak ada masalah

    komunikasi di keluarga.

    4) 0eren!anakan kegiatan dan waktu untuk perkembangan anak

    Ny. : mengatakan belum memiliki ren!ana untuk menstimulasi

    perkembangan anaknya.

    5) 2ahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

    Ny. : mengatakan belum bisa menabung atau menyimpan untuk

    persiapan ika ada kebutuhan keluarga yang mendesak.

    6) :iwayat keluarga inti

    2n. K mengatakan pernikahannya dengan istrinya didasari rasa

    saling men!intai dan merupakan pilihan sendiri yang uga direstui

    oleh kedua orangtuanya.

    3. LINGKUNGANa. Karakteristik :umah

    :umah yang ditempati keluarga 2n. K adalah rumah milik sendiri

    dengan enis bangunan non permanent8 luas rumah *& m "8 atap rumah

    genteng8 lantai masih tanah8 terdapat endela &G dari luas rumah8

    namun arang dibuka. Penerangan dengan menggunakan listrik8

    kondisi rumah berdebu. Bagian rumah terdiri dari ruang tamu8 ruang

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    31/85

    tidur dan dapur. 2erdapat D>8 sumber air minum menggunakan

    sumur 8 sedangkan untuk mandi8 men!u!i dan buang air besar

    menggunakan sungai. Keadaan umum rumah kurang baik. 4elap dan

    lembab. 2n. K tidak mempunyai tempat sampah dan sering membuang

    sampah di belakang rumah. 1ibelakang rumah uga terdapat kandang8

    dimana letak kandang kurang lebih % m dari sumur.

    b. Karakteristik tetangga dan komunitas.

    Kehidupan di dusun Soomerto Kidul ber=ariasi8 warga bekera

    pada bagiannya masing#masing. Keluarga tinggal dekat dengan

    beberapa rumah yang sebagian besar adalah keluarga. Kehidupan antar

    tetangga teralin akrab dan saling mengunungi.

    c. 0obilitas geografis keluarga

    Keluarga 2n. K selama menikah tidak pernah meninggalkan

    kampung halamannya

    d. Perkumpulan dan interaksi dengan masyarakat

    Ny. : tergolong aktif dalam masyarakat baik mengikuti pengaian8

    PKK8 arisan di masyarakat.

    e. Sistem pendukung keluarga

    Keluarga merupakan keluarga inti dan tinggal terpisah dengan

    orang tuanya. ika keluarga menghadapi suatu masalah biasanya

    meminta bantuan tetangga tardekat.

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    32/85

    4. STRUKTUR KELUARGA

    a. Pola komunikasi keluarga

    Komunikasi teralin dengan baik. 1alam mengambil suatu

    keputusan melalui alan musyawarah anggota keluarga.

    b. Struktur peran (formal dan informal)

    2n. K adalah kepala keluarga yang bekera sebagai pedagang sate

    keliling. 2n. K bekera dari am sore sampai malam untuk memenuhi

    kebutuhan keluarga.

    Ny. : adalah seorang ibu rumah tangga yang bertugas mengasuh

    anaknya yang masih balita dan menaga kebersihan rumah.

    c. Nilai atau norma budaya

    Keluarga 2n. K menerapkan aturan#aturan dalam rumah tangga

    sesuai dengan aaran agama Islam dan mengharapkan anak#anaknya

    kelakmenadi anak yang taat beragama.

    5. UNGSI KELUARGA

    a. 6ungsi afektif

    Semua anggota keluarga saling menyayangi satu sama lain dan

    saling membantu ika anggota keluarga ada yang sakit

    b. 6ungsi so!ial

    2n. K menekankan perlunya komunikasi hubungan antar tetangga.

    c. 6ungsi keperawatan kesehatan

    Ny. : mengatakan anaknya sulit makan8 sehari makan " kali dan

    makannya sering btidak habis. An. A lebih suka makan aanan !iki8

    gorengan dan permen. Ny. S mengatakan anaknya sudah diimunisasi

    lengkap. Apabila An. A sakit Ny. S segera membawa anaknya ke

    puskesmas untuk berobat.

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    33/85

    6. STRES DAN KOPING KELUARGA

    a. Stressor angka pendek dan angka panang

    Stressor angka pendek yang dihadapi keluarga adalah masalah

    kebutuhan ekonomi sehari#hari8 tetapi tidak terlalu dirasakan. ika An.

    A batuk pilek barulah keluarga 2n.K stress. Sedangkan stressor angka

    panang yang dialami ole keluarga 2n.K adalah belum ada persiapan

    biaya sekolah anaknya kelak.

    b. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah

    ika ada masalah keluarga kurang begitu tanggap terhadap masalah

    yang ada tetapi dalam peme!ahan masalah selalu diselesaikan melalui

    musyawarah.

    c. Strategi adaptif disfungsional

    1ari hasil pengkaian tidak didapatkan adanya !ara#!ara keluarga

    mengatasi masalah se!ara maladapti=e.

    7. 5ARAPAN KELUARGA

    Keluarga mengatakan merasa senang dengan kehadiran perawat

    dan berharap membantu keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan

    yang dihadapi keluarga.

    8. PE*ERIKSAAN ISIK

    2n. K8 22- ( tanda#tanda =ital ) H 21 ( tekanan darah ) , %"'F'

    mm9g8 Nadi, * menit8 :: (respiratory rate), "'menit8 Suhu,

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    34/85

    An. A8 22- H Nadi, %'' menit8 ::,"& menit8 Suhu, 8

    BB, %'8 Kg. 2inggi badan, F Kg8 7ingkar lengan atas, %* !m8 7ingkar

    kepala, *? !m8 0ata8 hidung mengeluarkan se!ret bening !air8 mulut

    dalam keadaan normal. Kepala, normal. Keadaan umum An. A baik.

    Status kesehatan, An. A sering sakit#sakitan.

    RESU*E KASUS

    Pengkaian dilaksanakan pada tanggal %< anuari "''8 anggota keluarga

    terdiri dari * orang yaitu, 2n K (KK)8 Ny. : (istri)8 An 1 dan An. A (anak).

    2ipe keluarga ini adalah keluarga inti atau nu!lear family8 2n K adalah

    seorang pedagang sate keliling dengan pendidikan hanya sampai S18

    sedangkan Ny S hanya sebagai ibu rumah tangga dengan pendidikan terakhir

    S1.

    Perumahan keluarga 2n K adalah Non Permanen8 atap dari genteng dan

    lantainya masih tanah. 2erdapat endela &G dari luas rumah dan arang dibuka.

    2idak terdapat D>8 sumber air minum menggunakan air sumur sedangkan

    untuk mandi8 men!u!i dan buang air besar menggunakanair sungai. Keadaan

    umum rumah kotor dan udara lembab. Ny : mengatakan tidak punya tempat

    sampah dan sering membuang sampah di belakang rumah.

    Saat dilakukan pengkaian Ny : mengeluh anaknya susah makan seak

    batuk dan pilek8 ibu masih memberikan anaknya permen dan gorengan. Ny. :

    mengatakan An. A lebih suka aan. Ny. : tahu bahwa minum es dapat

    menyebabkan batuk dan pilek tapi Ny. : tidak tahu bahwa !iki#!ikian8 permen

    dan gorengan uga dapat menyebabkan batuk dan pilek. 1ari hasil pengkaian

    fisik didapatkan hasil sebagai berikut, Nadi, %''menit8 Suhu, 8 BB,

    %'8Kg. An.A uga memiliki riwayat bronkhitis.

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    35/85

    Analisa data,

    2AB+7

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    36/85

    ".

    dan !engeng

    An. A sering

    batuk tanpa

    sputum

    Pada bagian

    hidung selalu

    mengeluarkan

    se!ret

    bening dan

    !air

    1S,

    Ny. :

    menyata kan

    An. A malas

    makan

    2n. K

    mengata kan

    An. A lebih

    suka aan

    (!iki8 permen8

    gorengan)

    dibanding

    makan nasi

    atau bubur.

    Ny. :

    mengata kan

    porsi makan

    tidak habis %

    porsi 8 habis

    :esiko perubahan

    nutrisi kurang

    dari kebutuhantubuh pada

    keluarga 2n.K

    khususnya An.A

    Ketidak mampuan

    keluarga mengenalmasalah keluarga

    dengan penyakit

    gi3i kurang.

    :esiko perubahannutrisi kurang dari

    kebutuhan tubuh

    pada keluarga

    2n.K khususnya

    An.A b.d

    ketidakmampuan

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    37/85

    J porsi.

    Ny. :

    mengata kan

    An. S dalam

    sehari makan

    " dalam

    sehari

    Ny. :

    mengata kan

    An. A biasa

    makan

    buburnasi8

    tahu8 tempe8

    telur dan

    sayur

    1@,

    BB, %'8 Kg

    2B, F !m

    Nadi,

    %''mnt

    Suhu,

    Berdasar#kan

    kartu K0S

    BB An. A

    masih berada

    pada garis

    hiau

    1S,

    Ny. :

    keluarga mengenal

    masalah keluarga

    dengan penyakit

    gi3i kurang.

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    38/85

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    39/85

    tempat

    pembuangan

    sampah

    7antai rumah

    dari tanah

    Kondisi

    rumah

    berdebu8 dan

    Ny. : terlihat

    meletak kan

    makanan di

    atas mea

    yang berdebu

    lalu memberi

    kannya pada

    An. A

    An. A suka

    menghisap

    empol

    An. A terlihat

    bermain tanpa

    menggunakan

    alas kaki

    kesehatan dengan

    diare.

    *asaa/ Kepera3atan

    1. 2idak efektifnya bersihan alan napas

    2. :isiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

    3. :esiko tinggi teradinya diare

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    40/85

    Prioritas masalah -soring)

    %. 2idak efektifnya bersihan alan nafas

    2AB+7 *.

    N@. K:I2+:IA P+:9I2CN4AN S>@:+ P+0B+NA:AN

    % Sifat masalah,

    Aktual

    ukup

    "

    "< % "< 1ilihat dari lamanya

    masalah8 keluarga belum

    tahu masalah yang sedang

    dihadapi8 sarana

    pelayanan kesehatan tidak

    begitu auh8 ditinau dari

    segi masyarakatpun saling

    mendukung

    * 0enonolnya

    masalah,

    0asalah ada tapi

    tidak perlu segeraditangani

    %

    %" % %" Keluarga merasakan

    perubahan pola makan

    anak menadi masalah8

    tetapi keluarga tidakbegitu menanggapi

    2@2A7 " &?

    4. :esiko tinggi teradinya diare

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    43/85

    2AB+7 ?.

    N@ K:I2+:IA P+:9I2CN4AN S>@:+ P+0B+NA:AN

    % Sifat 0asalah,

    :esiko

    "< % "< Sifat masalah8 resiko

    0asalah resiko8 dimana

    keadaan lingkungan dan

    kebiasaan anak yang

    mendukung untuk

    teradinya masalah.

    Apabila tidak ditangani

    akan menimbulkan

    masalah" Kemungkinan

    masalah untuk

    di!egah,

    Sebagian

    %" " %" Ibu mau tahu tentang

    ISPA (batuk dan pilek)

    tetapi terlihat ragu#ragu

    untuk menanyakannya

    dilihat dari pendidikan

    mengenai kesehatan yang

    rendah.

    < Potensi masalah

    untuk di!egah,

    >ukup

    "< % "< 0asalah dapat di!egah

    agar tidak berlanut

    mengingat batuk dan

    pilek penyakit yang

    mudah untuk di!egah8

    tetapi ibu masih ragu#ragu

    dalam merawat anaknya.

    * 0enonolnya

    masalah,

    0asalah tidak

    dirasakan

    '" % ' Keluarga menyatakan

    bahwa penyakit yang

    dialami oleh anaknya

    adalah hal yang biasa.

    2@2A7 " %apernito8 7yndauall. %F.Diagnosa .eperawatan /d(0. akarta, +4>.

    >itra8 Agus. "''". )et$nj$k $nt$nan )raktis 's$han .eperawatan .e#$arga(

    'kademi .eperawatan 2atam 2ina Insan. akarta

    6riedmant8 0. 0arlin. %..eperawatan .e#$arga eori dan )raktek. akarta,

    +4>.

    0arkum A9. %&.2$k$ 'jar I#m$ .esehatan 'nak. akarta, 6KCI.

    Ngastiyah. %F.)erawatan 'nak Sakit. akarta, +4>.

    Supraitno. "''.

    Dong 7 1onna. "''.

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    61/85

    7ampiran I

    DENAH RUMAH

    :CAN4 2A0C

    2+0PA2

    0AKAN

    KA0A:

    2I1C:

    KAN1AN4SAPI

    SC0C:

    Kamar

    0andi

    1apur

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    62/85

    7ampiran II

    SATUAN AARA PEN7ULU5AN

    ISPA

    Bahasan , ISPA

    Pokok Bahasan , 0enelaskan tentang pengertian ISPA8 penyebab8 tanda

    dan geala.Sasaran , Darga Soomerto Kidul.

    2empat , :2

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    63/85

    3. 1emonstrasi.

    D. *e)ia

    1. 7eaf leat.

    2. >lip >art

    3. eruk nipis8 ke!ap.

    E. Ke!iatan Pe"8ea2aran

    Proses Proses

    )e"ontrasi

    *eto)e *e)ia 1aktu

    Pembukaan, Salam pembuka

    Apersepsi

    2uuan

    Kontrak waktu

    0enawab salam

    tidak

    >eramah eramah

    >eramah

    >eramah

    >eramah

    1emonstrasi

    >lip !hart.

    eruk

    nipis8

    %&0enit

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    64/85

    di!ampur dengan

    ke!ap.

    ke!ap.

    Penutup,

    2anya awab

    +=aluasi

    :edemonstrasi

    0enyimpulkan

    Salam penutup

    Bertanyatidak

    0enawabtidak

    0elakukan

    0enyimpulkan

    0enawabtidak

    2anya awab

    :edemonstra

    si

    #

    #

    %' 0enit

    F. E4auasi

    0enanyakan kembali (pengertian8 penyebab8 tanda dan

    geala8pen!egahan serta pengobatan ISPA).

    G. Daftar Pustaka Adam8 4eorge 7. %F.2oies4 2$k$ 'jar )enyakit 5. akarta, +4>.

    Behrman8 +. :i!hard. %. I#m$ .esehatan 'nak Ne#son 6o#(%.

    akarta, +4>.

    Smelt3er8 Su3anne. >. "''%.2$k$ 'jar .eperawatan +edika# 2edah

    2r$nnerS$ddarth 6o#(1. akarta, +4>.

    ISPA

    A. Pengertian

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    65/85

    Infeksi saluran pernapasan atas adalah infeksi yang terutama

    mengenai struktur saluran pernapasan diatas laring8 tetapi

    kebanyakan8 penyakit ini mengenai bagian saluran atas dan bawah

    se!ara simultan dan beruruta. ( Ilmu Kesehatan Anak Nelson

    -ol.").

    ISPA (Infeksi saluran Nafas Akut) adalah infeksi akut saluran

    pernafasan bagian atas dan saluran pernafasan bawah beserta

    adeneksanya (Depkes RI, !993).

    B. Pembagian ISPA

    1. o""on o)

    >ommon >old salesma adalah infeksi primer di nasofaring dan

    hidung yang sering diumpai pada bayi dan anak.

    +tiologi

    Penyebab penyakit ini adalah =irus. Salesma sangat menular

    karena pasien mengandung =irus selama sekitar "hari sebelum

    timbul geala dan selama fase pertama timbul geala.

    6aktor predisposisi

    Kelelahan8 gi3i buruk8 anemia dan kedinginan. Dalaupun umur

    bukan fa!tor yang menentukan daya rentan8 namun infeksi sekunder

    purulen lebih banyak diumpai pada anak ke!il dan sering diderita pada

    waktu pergantian musim.

    4eala klinis

    2anda dan geala influen3a adalah kongesti nasal8 sakit

    tenggorok8 bersin#bersin8 malaise8 demam8 menggigil dan sering sakit

    kepala.

    Komplikasi

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    66/85

    Sinusitis paranasal8 dapat teradi penutupan tuba +usta!hii

    dengan geala infeksi menembus langsung daerah telinga tengah dan

    dapat menyebabkan @0A.penyebaran infeksi nasofaring ke bawah

    dapat menyebabkan radang saluran napas bawah.

    Pengobatan penatalaksanaan medik

    2erdiri atas terapi simptomatik. Beberapa tindakan dapat

    men!akup pemberian !airan yang adekuat8 istirahat8 pen!egahan

    menggigil8 dekongestan nasal aMueus8 =itamin >8 dan ekspektoran

    sesuai kebutuhan. Kumur air garam hangat dapat melegakan sakit

    tenggorok. Antibioti! mungkin digunakan sebagai profilaktik bagi

    pasien yang beresiko terhadap kondisi pernapasan.

    2. Sinusitis

    Sinusitis adalah radang pada sinus paranasal.

    0enurut Adams8 berdasarkan peralanan penyakitnya terbagi atas,

    Sinusitis akut8 bila infeksi beberapa hari sampai beberapa minggu

    Sinusitis subakut8 bila infeksi beberapa minggu sampai beberapa

    bulan

    Sinusitis kronik8 bila infeksi beberapa bulan sampai beberapa tahun

    (menurut >auwenberge8 bila sudah lebih dari

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    67/85

    b. Sinusitis kronis

    +tiologi, polusi bahan kimia8 alergi dan defisiensi

    imunologik menyebabkan silia rusak8

    0anifestasi klinik, se!ret di hidung dan nasofaring8 rasa

    tidak nyaman di tenggorok8 gangguan pendengaran akibat

    sumbatan +usta!hii8 nyeri kepala8 gastroenteritis.

    3. arin!itis

    1. 6aringitis akut

    6aringitis akut adalah inflamasifebris tenggorok yang

    disebabkan oleh organisme =irus hamper F'G.

    +tiologi, Streptokokus group A adalah organisme bakteri

    paling umum yang berkenaan dengan faringitis akut8 yang

    kemudian disebut sebagai ;strep throat.

    0anifestasi Klinis, membrane mukosa sangat merah dan

    tonsil berwarna kemerahan8 folikel limfoid membengkak

    dan dipenuhi dengan eksudat8 dan pembesaran serta nyeri

    tekan nodus lemfe ser=ikal. 1emam8 malaise8 dan sakit

    tengorok uga bisa timbul.

    Penatalaksanaan medik, pemberian agens antimi!robial

    (penisilin8 eritromisin8 sefalosporin)8 diet !air atau lunak8

    pada kondisi yang parah8 !airan diberikan se!ara

    intra=ena atau ika memungkinkan pasien didorong untuk

    minum minimal "#< liter sehari.

    Inter=ensi Keperawatan, pasien diinstruksikan untuk tetap

    di tempat tidur selama tahap febris dan banyak istirahat.

    2issue yang digunakan harus dibuang dengan tepat untuk

    men!egah penyebaran infeksi. Kumur salin hangat8 irigasi

    tenggorok dengan tepat efektif untuk mengurangi spasme

    pada otot faring dan menghilangkan sakit tenggorok.

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    68/85

    Perawatan mulut sangat menambah kenyamanan bagi

    pasien.

    2. 6aringitis kronik

    6aringitis kronik umum teradi pada indi=idu dewasa yang

    bekera atau tinggal dalam lingkungan berdebu8

    menggunakan suara berlebihan8 menderita akibat batuk

    kronis8 dan penggunaan habitual al!ohol dan tembakau.

    0anifestasi klinis, sensasi iritasi dan sesak pada tenggorok

    yang terus menerus8 lendi yang terkumpul dalam tenggorokan

    dan kesulitan menelan.

    Penatalaksanaan medis, didasarkan pada penghilangan geala8

    menghindari pemaanan terhadap iritan8 dan memperbaiki

    setiap gangguan saluran napas atas8 paru atau antung yang

    mungkin mengakibatkan terhadap batuk kronis.

    4. Larin!itis

    a. 1efinisi

    Inflamasi yang teradi pada area laring.

    b. +tiologi

    Penyebabnya merupakan kuman =irulen8 meskipun tidak

    merupakan penyebab spesifik dari penyakit ini. Kuman tersebut adalah

    Sterptokokus hemolity!us8 Sterptokokus =iridans8 pneumokokus8

    haemophilus influen3a. 2rauma8 bahan kimia8 radiasi8 alergi dan

    pemakaian suara yang berlebihan mempermudah teradinya penyakit

    ini.

    c. 0anifestasi klinis

    Peningkatan suhu tubuh8 batuk8 pilek8 nyeri menelan dan pada

    waktu berbi!ara8 suara serak sampai afoni8 sesak nafas dan stridor. Bila

    penyakit ini beralan terus akan terdapat tanda obstruksi pernapasan

    berupa anak gelisah ;air hunger. Sesak bertambah berat8 ditemukan

    retraksi suprasternal dan epigastrium.

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    69/85

    d. Penatalaksanaan medis

    Penatalaksanaan laryngitis akut termasuk mengistirahatkan

    suara8 menghindari merokok8 istirahat di tempat tidur dan menghirup

    uap dingin atau aerosol.

    ika infeksi disebabkan oleh bakteri maka perlu diberikan

    antibiotik. Cntuk laryngitis kronis pengobatannya termasuk

    mengistirahatkan suara8 dan menghilangkan setiap infeksi traktus

    respiratorius primer.

    C. Klasifikasi.

    a. Non Pneumonia

    Berdasarkan geala hanyalah batuk pilek biasa yang tidak disertai

    pernafasan yang !epat.

    b. Pneumonia

    4) Bila nafas !epat.

    a) Pada usia " bulan#usia $ %" bulan &' menit atau lebih

    b) Pada usia % bulan#& tahun *' menit.

    5) Sesak nafas.

    6) Ada tarikan dinding dada.

    4. )atoisio#ogi

    a. +tiologi

    Penyebab dari infeksi saluran pernafasan akut adalah ,

    5) Bakteri.

    6) -irus.7) amur.

    8) Benda / benda asing lainnya.

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    70/85

    b. Proses Penyakit

    -irus (Strepto!o!!us dan Shaphy lo!o!!us)

    0asuk melalui partikel udara (1roplet)

    0elekat pada epitelsel di hidung

    0asuk ke bronkus

    Kemudian ke traktus respiratorius (Saluran nafas)

    2ampak tanda dan geala influen3a

    c. 2anda dan 4eala5

    6) Pilek

    7) 1emam

    8) Batuk

    9) 2idak nafsu makan

    10)4elisahrewel

    d. 6aktor Predisposisi

    4) Imunisasi yang tidak lengkap

    5) 4i3i kurang

    6) 7ingkungan yang tidak sehat

    e. Komplikasi

    4) Penyebaran infeksi yang menurun kesaluran pernafasan bawah

    dapat melihatkan bronkus yang menimbulkan bron!hitis8

    penyebaran lebih lanut ke aringan paru yang menyebabkan

    pneumonia.

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    71/85

    5) Infeksi yang dapat uga menyebar ke telinga bagian tengah yang

    menyebabkan otitis media.

    6) Sinusitis (infeksi sinus).

    f. 2est 1iagnostik

    Pemeriksaan darah lengkap5 9aemoglobin8 9ematokrit8 2rombosit8

    7eukosit8 :6oto 5 2hora.

    g. Penatalaksanaan

    2idak ada pengobatan yang dapat menyembuhkan ;suatu pilek

    biasa; tetapi banyak obat yang dapat membantu meringankan geala

    ini8 hanya bingkisan dari analgetik untuk mengurangi nyeri dan demam

    sampai berbagai enis obat batuk.

    Pada pasien anak ia harus tinggal didalam lingkungan yang selalu

    hangat selam "#< hari8 nafsu makan yang memburuk mungkin dapat

    di!oba diatasi dengan makanan kesukaannya.

    9arus memperbaiki gi3i yang baik seperti,

    1) 0akanan yang mengandung kalori5 nasi8 agung8 sagu.

    2) 0akanan yang mengandung protein5 putih telur8 tempe8 tahu8 ikan.

    0akanan tersebut berguna agar tidak menadi lemah.

    B. Konsep Dasar As"a Bronkia

    1. )engertian

    Asma Bronkial adalah suatu penyakit dengan !iri meningkatnya

    respon/respon trakea dan bronkus terhadap berbagai rangsangan dengan

    manifestasi adanya penyempitan alan nafas yang luas dan deraatnya

    dapat berubah#ubah8 se!ara spontan maupun sebagai hasil pengobatan

    (Soeparman Sarwono Waspadji, 1998).

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    72/85

    Asma Bronkial adalah penyakit paru dengan !iri khas yakni

    saluran nafas sangat mudah bereaksi terhadap berbagai rangsangan atau

    pen!etus dengan manifestasi berupa serangan asma (Ngastiyah, 1997).

    Asma Bronkial disebut uga sebagai rea!ti=e air way disease

    (:A1) adalah suatu penyakit obstruksi pada alan nafas se!ara re=ersible

    yang ditandai dengan bron!o spasme8 inflamasi dan peningkatan reaksi

    alan nafas terhadap berbagai stimulant (S$riadi, Skp, %&&1).

    Asma Bronkial adalah sindroma obstruksi alan nafas yang berulang ditandai

    dengan kontraksi otot polos bron!hial8 inflamasi dan hipersekresi mu!us yang

    menyebabkan kurangya aliran udarakesukaran bernafas (Sy#ia '( )rie,

    *orraine +( Wi#son).

    2. )atoisio#ogi

    b. +tiologi

    Penyebab Asma Bronkial adalah ,

    1) 6aktor ekstrinsik, reaksi antigen8 antibody8 karena terpapar allergen

    seperti debu8 serbuk#serbuk dan bulu#bulu binatang.

    2) 6aktor intrinsik, infeksi pada influen3a8 =irus pneumonia.

    Kemudian dari fisik seperti !ua!a dingin8 perubahan temperatur8

    iritan kimia8 polusi udara (>o8 asap rokok8 parfum)8 faktor psikis

    seperti emosi8 takut8 ke!emasan dan tegang8 selain itu akti=itas

    yang berlebihan uga dapat menadi faktor pen!etus.

    c. Proses Penyakit

    7) Asma Bronkial teradi karena adanya penyempitan pada alan nafas

    dan hiperaktif dengan respon terhadap bahan iritasi medan stimulus

    lain.

    8) 1engan adanya bahan iritasiallergen otot#otot bronkus menadi

    spasme dan 3at antibodi tubuh mun!ul (Imunoglobulin + atau Ig +)

    dengan adanya alergi Ig.+. dimun!ulkan pada reseptor sel mast

    yang menyebabkan pengeluaran histamine dan 3at mediator

    lainnya8 mediator tersebut memberi geala asma.

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    73/85

    9) :espon asma teradi dalam < tahap yaitu ,

    d.) 2ahap immediate yang ditandai dengan bronkokonstriksi (%#"

    am).

    e.) 2ahap delayed dimana bronkokonstriksi dapat berulang *#? am

    dan terus menerus "#& am lebih lama.

    f.) 2ahap late yang ditandai dengan peradangan dan hipresponsif

    alan nafas beberapa minggu atau bulan.

    10)Asma uga dapat teradi karena latihan#latihan8 ke!emasan dan

    udara dingin.

    11)Selama serangan asma8 bronkiolus menadi meradang dan

    peningkatan sekresi mu!us. 9al ini dapat menyebabkan lumen

    alan nafas menadi bengkok8 kemudian meningkatkan resistensi

    alan nafas dan dapat menimbulkan distress pernafasan.

    12)Pada klien asma untuk inhalasi mudah tapi sukar dalam ekhalasi

    karena edema pada alan nafas dan ini menyebabkan hiperinflamasi

    pada al=eoli dan perubahan pertukaran gas. alan nafas menadi

    obstruksi yang kemudian tidak adekuatnya =entilasi dan saturasi

    @"8 sehingga teradi penurunan P@" (hipoksia). Selama serangan

    asma >@" tertahan dengan meningkatnya resistensi alan nafas

    selama ekspirasi dan menyebabkan asidosis respiratori dan

    hiperkapnuea. Kemudian sistem pernafasan akan mengadakan

    kompensasi yang menimbulkan hiper=entilasi dan dapatmenurunkan kadar >@"dalam darah (hiperkapnuea).

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    74/85

    Penurunan P@"

    Peningkatan P>@"

    Kelelahan

    Asidosis Kera Pernafasan Bertambah-asokonstriksi Pulmonal

    9iper=entilasi Al=eolar

    Kelenturan BerkurangKetidakseimbangan -entilasi dan PerfusiSurfaktan Berkurang

    9iperinflasi-entilasi 2idak SeragamAtelektasis

    Penyumbatan alan NafasBronkokonstriksi

    Bronkokonstriksi8 +dema 0ukosa8 Sekresi Berlebihan

    0ediator Kimia

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    75/85

    d. 0anifestasi Klinis

    0anifestasi klinis yang ditemukan pada klien dengan asma

    Obron!hial antara lain, adanya whee3ing8 ronkhi8 dispnea dengan lama

    ekspirasi8 penggunaan otot#otot bantu pernafasan (!uping hidung8

    retraksi dada)8 stridor8 nyeri abdomen karena terlibatnya otot abdomen

    dalam pernafasan8 batuk produktif8 kelelahan8 takikardia8 sianosis8

    ketakutan8 dehidrasi8 gelisah dan sulit tidur.

    e. Komplikasi

    Komplikasi yang teadi pada klien asma bron!hial adalah,

    atelektasis8 gagal nafas8 bron!hitis dan fraktur iga8 emphiema8pneumonia8 bron!hitis kronik persisten8 mengan!am pada gangguan

    keseimbangan asam basa.

    f. Penatalaksanaan

    4) 0edik

    2herapi pengobatan , Bronein < % tab8 @B9 < % sendok the

    5) Non 0edik

    Penatalaksanaan yang diberikan pada klien asma bron!hial

    bertuuan menyembuhkan dan mengendalikan geala asma8

    men!egah kekambuhan8 mengupayakan fungsi paru senormal

    mungkin termasuk melakukan eer!ise8 menghindari efek samping

    obat asma8 men!egah obtruksi alan nafas yang ire=ersibel.

    6) Pemeriksaan 1iagnostik

    i.) :iwayat penyakit dan pemeriksaan fisik.

    j.) 6oto rontgen, dengan hasil selama perioderemisi.

    k.) 2est fungsi paru, dilakukan untuk menentukan penyebab

    dispnea8 untuk menentukan apakah fungsi paru normal adalah

    obstruksi atau restriksi8 untuk memperkirakan deraat disfungsi

    dan untuk menge=aluasikan efek terapi.

    l.) -olume residu meningkat pada asma.

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    76/85

    .)6+- %6->, rasio =olume ekspirasi kuat dengan kapasitas kuat

    menurun pada asma.

    !.) 41A, memperkirakan progresif proses penyakit kronis8 paling

    sering P>@"normal atau menurun pada asma8 p9 normal atau

    asidosis8 alkalosis respiratorik ringan sekunder terhadap

    hiper=entilasi.

    ".) 17 dan 1iferensial , peningkatan eosinofil pada asma.

    #.) Sputum, kultur untuk menentukan adanya infeksi8

    mengidentifikasi patogen8 pemeriksaan sitolik untuk

    mengetahui keganasan atau gangguan alergi.

    +K4, de=iasi aksis kanan8 peniggian gelombang P (pada kasus

    asma berat) +K4 latihan8 tes stress , membantu dalam

    mengkai deraat disfungsi paru8 menge=aluasi keefektifan

    terapi bronkodilator8 peren!anaan dan e=aluasi program latihan.

    D. Pen!egahan Infeksi Saluran Pernapasan Atas

    1. Praktik kesehatan yang baik.

    2. Sering men!u!i tangan.

    3. 2ingkatkan kelembaban udara di rumah8 terutama selama !ua!a dingin.

    4. 9indaari iritan (debu8 bahan kimia8 asap rokok) bila memungkinkan.

    5. 9indari mendinginkan kulit yang tidak perlu8 kedinginan menurunkan

    daya tahan.

    6. 1apatka =aksin influen3a bila disarankan demikian8 terutama ika anda

    adalah lansia atau mempunyai penyakit kronis.

    7. 9indari hiruk pikuk selama musim flu.8. 7akukan hygiene gigi yang adekuat.

    7AP@:AN P+N1A9C7CAN

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    77/85

    P+:2+0CAN I

    A. 7A2A: B+7AKAN4

    1alam memberikan asuhan keperawatan pada klien keluarga 8

    mahasiswa menggunakan pendekatan proses keperawatan yang terdiri dari

    pengkaian 8 peren!anaan 8 implementtasi dan e=aluasi . pengkaian

    merupakan langkah awal di dalam melakukan pengumpulan data tentang

    status kesehatan keluarga klien . 1ata yang telah terkumpul kemudian

    dianalisa sehingga dapat dirumuskan masalah kesehatan yang ada pada

    keluarga . adi berdasarkan pada hal tersebut 8 sebelum membuat

    peren!anaan u mengatasi masalah yang dihadapi. Klien harus dilakukan

    pengkaian baik melalui anamnesa8 pemeriksaan fisik dan pemeriksaan

    penunang .

    B. :+N>ANA K+P+:ADA2AN.

    1. 1iagnosa

    Belum ditegakkan karena belum melakukan pengkaian .

    2. 2uuan umum

    1alam waktu ?' menit 8 diharapkan data terkumpul sehingga dapat

    menunang mun!ulnya masalah kesehatan keluarga.

    3. 2uuan Khusus

    2erkumpulnya data umum8 lingkungan8 fungsi keluarga8 pemeriksaan

    fisik dan harapan keluarga

    .

    C. :+N>ANA K+4IA2AN1. 2opik , Pengkaian 8 data umum 8 lingkungan8 6ungsi keluarga 8

    pemeriksaan fisik 8dan harapan keluarga

    2. 0etode , Dawan!ara 8 pengamatan8 Pemeriksaan fisik .

    3. 0edia , 6ormat pengkaian 8 Alat tulis

    4. Daktu , :abu '#'%#"''

    5. 2empat , :umah keluarga tuan K.

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    78/85

    6. Strategi pelaksanaan ,

    a. @rientasi

    0engu!apkan salam pembuka 8 memperkenalkan diri 8

    menelaskan tuuan kunungan 8 mem=alidasi keadaaan keluarga .

    b. Kera

    0elakukan pengkaian 8 pemeriksaan fisik8 mengidentifikasi

    masalah kesehatan keluarga 8 memberikan puian yang sesuai.

    c. 2erminasi

    0embuat kontrak untuk pertemuan selanutnya 8 mengu!apkan

    salam .

    7. Kreteria +=aluasi

    a. Struktur

    7aporan pendahuluan disiapkan 8 0edia disiapkan 8 Kontrak

    dengan keluarga sesuai dengan ren!ana

    b. Proses

    Pelaksanaan sesuai dengan waktu dan strategi pelaksanaan8

    keluarga aktif dalam pelaksanaan kegiatan

    c. 9asil

    1idapatkan data umum 8 lingkungan 8 fungsi keluarga 8

    pemeriksaan fisik pada anggota keluarga yang beresiko dan

    harapan keluarga .

    7AP@:AN P+N1A9C7CAN

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    79/85

    P+:2+0CAN K+ II

    A. 7atar Belakang

    Berdasarkan pengkaian 2gl #'%#"''F 8 yang dilakukan pada keluarga

    2n. K didapatkan hasil bahwa anak A mengalami masalah ISPA yang

    ditandai dengan batuk dan pilek . 1ari pemeriksaan fisik diperoleh data ,

    2 ,

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    80/85

    4) 2empat , :umah 2n. K 8 1usun Soomerto kidul 8 1esa Sidomulyo

    Salaman 0agelang

    5) Sasaran , Klg 2n. K

    6) 2arget , Anak . A

    7) Strategi Pelaksanaan ,

    a) @rientasi

    0engu!apkan salam teraupetik 8 memfalidasi keadaan keluarga 8

    mengingatkan kontrak yang telah disepakati .

    b) Kera

    0emberikan pengertian ISPA 8 penyebab 8 dan tanda dan geala

    c) 2erminasi

    0enanyakan perasaan Klg setelah diberi masukan dan pengertian

    oleh mahasiswa 8 dan memoti=asi keluarga u mendiskusikan

    tentang masalah yang teradi pada anaknya .

    8) Kriteria +=aluasi.

    a) Struktur , 7aporan pendahuluan disiapkan 8 media dan alat

    sudah disiapkan 8 Kontrak sebelumnya dengan keluarga

    b) Proses , Pelaksanaan tepat waktu dan sesuai dengan

    strategi pelaksanaan8 Keluarga aktif dalam mengikuti penelasan

    kesehatan yang diberikan oleh mahasiswa .

    c) 9asil , Keluarga mampu menyebutkan pengertian 8

    penyebab 8 dan tanda serta geala dari ISPA

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    81/85

    7AP@:AN P+N1A9C7CAN

    P+:2+0CAN K+ III

    A. 7A2A: B+7AKAN4

    Berdasarkan inter=ensi yang telah dilaksanakan 2gl %ANA K+4IA2AN

    1. 2opik , Pengambilan keputusan dan perawatan 8.

    2. 0etode , >eramah8 1iskusi8 1emonstrasi .

    3. 0edia , 7ieflat 8 7embar balik 8 Alat demonstrasi seperti ke!ap dan

    eruk nipis.

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    82/85

    4. 2empat , :umah 2n8 K8 1usun soomerto Kidul 1esa Sidomulyo

    Salaman 0agelang

    5. Sasaran , Keluarga 2n K.

    6. 2arget , Anak A.

    7. Strategi Pelaksanaan ,

    a. @rientasi,

    0engu!apkan salam8 mem=alidasi keadaan keluarga 8

    mengingatkan kontrak yang telah disepakati

    b. Kera ,

    0emberikan pengertian akibat bila ISPA tidak diobati 8

    0enyebutkan !ara perawatan ISPA di rumah dan !ara pembuatan

    obat tradisional

    c. 2erminasi.

    8. Kriteria +=aluasi.

    a. Struktur.

    7aporan pendahuluan dipersiapkan8 media dan alat sudah

    dipersiapkan dan kontrak sebelumnya dengan keluarga.

    b. Proses.

    Pelaksanaan tepat waktu dan sesuai dengan strategi pelaksanaan8

    keluarga aktif dan mau mengikuti.

    c. 9asil.

    Keluarga mampu menyebutkan akibat ISPA tidak diobati8 keluarga

    akan memutuskan akan merawat An. A8 keluarga mampu

    menyebutkan !ara perawatan ISPA8 keluarga mampu

    mendemonstrasikan !ara pembuatan obat tradisional yaitu, ke!apdi!ampur dengan air eruk nipis8 dan keluarga mau memberikan

    obat tradisional kepada An. A. Keluarga uga telah membersihkan

    hidumg yang tersumbat karena pilek dengan menggunakan saput

    tangan bersih.

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    83/85

    7AP@:AN P+N1A9C7CAN

    P+:2+0CAN K+ I-

    A. 7A2A: B+7AKAN4

    Berdasarkan inter=ensi yang telah dilaksanakan 2gl %*#'%#"''

    didapatkan data sebagai berikut , Keluarga mampu menyebutkan akibat

    bila ISPA tidak diobati8 keluarga memutuskan akan merawat An. A8

    keluarga mampu menyebutkan !ara perawatan ISPA. Keluarga mampu

    mendemonstrasikan !ara pembuatan obat tradisional8 yaitu ke!ap

    di!ampur dengan air eruk nipis dan memberikan obat tradisional pada An.

    A. Keluarga uga telah membersihkan hidumg yang tersumbat karena pilek

    dengan saput tangan bersih.

    B. 0ASA7A9 K+P+:ADA2AN

    2idak efektifnya bersihan alan nafas

    1. 1iagnosa

    2idak efektifnya bersihan alan nafas pada keluarga 2n. K

    berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga dalam merawat

    anggota keluarga dengan ISPA

    2. 2uuan Cmum

    Setelah dilakukan

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    84/85

    >. :+N>ANA K+4IA2AN

    1. 2opik , 0emodifikasi lingkungan dan pemanfaatan pelayanan

    Kesehatan.

    2. 0etode , >eramah8 1iskusi.

    3. 0edia , 7ieflat .

    4. 2empat , :umah 2n8 K8 1usun soomerto Kidul 1esa Sidomulyo

    Salaman 0agelang

    5. Sasaran , Keluarga 2n K.

    6. 2arget , Anak A.

    7. Strategi Pelaksanaan ,

    a. @rientasi,

    0engu!apkan salam8 mem=alidasi keadaan keluarga 8

    mengingatkan kontrak yang telah disepakati.

    b. Kera ,

    1iskusikan kepada keluarga dan beri reinfor!ement pada keluarga.

    1iskusikan !ara#!ara memodifikasi lingkunga dan !ara

    memodifikasi lingkungan yang tepat bagi anak. Informasikan pada

    keluarga mengenai pengobatan dan pendidikan kesehatan yang

    diperolah dib alai kesehatan8 moti=asi keluarga untuk menyebutkan

    kembali yang telah didiskusikan bersama keluarga tentang fasilitas

    yang digunakan8 e=aluasi penelasan yang telah diberikan8 berikan

    reinfor!ement yang positif pada keluarga atasaa hasil yang di!apai.

    c. 2erminasi.

    0enanyakan pada keluarga setelah diberi masukan oleh mahasiswa

    dalam bidang kesehatan8 moti=asi keluarga untuk diskusi berkaitandengan ISPA.

    8. Kriteria +=aluasi.

    a. Struktur.

    7aporan pendahuluan dipersiapkan8 media dan alat sudah

    dipersiapkan dan kontrak sebelumnya dengan keluarga.

    b. Proses.

  • 7/23/2019 Askepga Ispa.rtf

    85/85

    Pelaksanaan tepat waktu dan sesuai dengan strategi pelaksanaan8

    keluarga aktif dan mau mengikuti.

    c. 9asil.

    Keluarga mampu menyebutkan !ara#!ara memodifikasi

    lingkungan8 dan keluarga mampu menyebutkan manfaat8

    memanfaatkan pelayanan kesehatan.