askep pituitaris
TRANSCRIPT
1
ASKEP PADA HIPER DAN HIPO PITUITARISME
Sri Mulyani
PENGERTIAN Hiperfungsi hipofisis/hiperpituitarisme
adl: suatu kondisi patologis yg terjadi akibat tumor / hiperplasi hipofisis sehingga menyebabkan peningkatan sekresi salah satu hormone hipofisis atau lebih.
Hipopituitarisme adalah: suatu gambaran penyakit akibat insufisiensi kelenjar hipofisis, terutama bagian anterior
KELENJAR HIPOFISIS LOBUS ANTERIOR Hormon Fungsi
Hormon Somatotropin (STH), Hormon pertumbuhan (Growth Hormone / GH)
merangsang sintesis protein dan metabolisme lemak, serta merangsang pertumbuhan tulang (terutama tulang pipa) dan otot.
Hormon tirotropin atau Thyroid Stimulating Hormone (TSH)
Mengontrol pertumbuhan dan perkembangan kelenjar gondok atau tiroid serta merangsang sekresi tiroksin
Adrenocorticotropic hormone (ACTH)
Mengontrol pertumbuhan dan perkembangan aktivitas kulit ginjal dan merangsang kelenjar adrenal untuk mensekresikan glukokortikoid (hormon yang dihasilkan untuk metabolisme karbohidrat)
Hormon Fungsi
Prolaktin (PRL) atau Lactogenic hormone (LTH)
Membantu kelahiran dan memelihara sekresi susu oleh kelenjar susu
Hormon gonadotropin pd wanita :1. Follicle Stimulating Hormone
(FSH)2. Luteinizing Hormone (LH)
• Merangsang pematangan folikel dalam ovarium dan menghasilkan estrogen
• Mempengaruhi pematangan folikel dalam ovarium dan menghasilkan progestron
Hormone gonadotropin pada pria :1. FSH2. Interstitial Cell Stimulating
Hormone (ICSH)
• Merangsang terjadinya spermatogenesis (proses pematangan sperma)
• Merangsang sel-sel interstitial testis untuk memproduksi testosteron dan androgen
HIPOFISIS PARS MEDIA
hormon FungsiMSH (Melanosit Stimulating Hormon)
Mempengaruhi warna kulit individu, dg cara menyebarkan butir melanin, apabila hormon ini banyak dihasilkan maka menyebabkan kulit menjadi hitam.
HIPOFISIS POSTERIOR
hormon FungsiOksitosin Menstimulasi kontraksi otot
polos pada rahim wanita selama proses melahirkan
Hormon ADH Menurunkan volume urine & meningkatkan tekanan darah dg cara menyempitkan pembuluh darah
PATOFISIOLOGIHiperfungsi hipofisis dpt tjd dlm bbrp
bentuk bergantung pd sel mana dari kelima sel2 hipofisis yg mengalami hiperfungsi.
Kelenjar biasanya mengalami perbesaran, disebut adenoma makroskopik bila diameternya lebih dari 10 mm / adenoma mikroskopik biladiameternya kurang dari 10 mm, yg tjd atas satu jenis sel / bbrp jenis sel.
Kebanyakan adl tumor yg terdiri atas sel-sel laktotropik (prolaktinomas).
Tumor yng kurang umum tjd adl adenoma somatotropik & kortikotropik. Tumor yg terdiri atas sel2 pensekresi TSH, LH /FSH- sangat jarang tjd.
Prolaktinoma (adenoma laktropin) biasanya adl tumor kecil, jinak yg terdiri atas sel2 pensekresi prolaktin. →Gejala yg khas pd wanita usia reproduktif
yaitu tdk menstruasi, yg bersifat primer & sekunder, galaktorea (sekresi ASI tdk spontan yg tdk ada hubungannya dg kehamilan), dan infertilitas
Adenoma somatotropik terdiri atas sel2 yg mensekresi hormone pertumbuhan.
GEJALA KLINIK HIPERPITUITARIS
Tergantung pd usia klien saat tjd kondisi ini: Misalnya pd klien pre pubertas, dimana
lempeng epifise tulang panjang blm menutup, mengakibatkan pertumbuhan tulang2 memanjang, shg mengakibatkan gigantisme.
Pada klien post pubertas, adenoma somatotropik mengakibatkan akromegali, yg di tandai dg pembesaran ekstremitas (jari, tangan, kaki), lidah, rahang & hidung.
Organ2 dlm jg turut membesar (kardiomegali).
Kelebihan hormone pertumbuhan menyebabkan gangguan metabolic, spt hiperglikemia & hiperkalsemia.
Pengangkatan tumor dg pembedahan mrpkan pengobatan pilihan.
Gejala metabolic dg tindakan ini dpt mengalami perbaikan, namun perubahan tulang tdk mengalami regrasi.
Adenoma kortikotropik terdiri atas sel2 pensekresi ACTH. Kebanyakan tumor ini adl mikroadenoma & secara klinis dikenal dg tanda khas penyakit cushing’s.
PENGKAJIAN.
1. Riwayat Penyakit; Manifestasi klinis tumor hipofise
bervariasi tergantung pd hormon mana yg di sekresi berlebihan.
Tanyakan manifestasi klinis dari peningkatan prolaktin, GH dan ACTH mulai dirasakan.
2. Kaji usia, jenis kelamin & riwayat penyakit yg sama dalam keluarga.
3.KELUHAN UTAMA MENCAKUP
a. Perubahan ukuran & bentuk tubuh serta organ2 tubuh spt jari-jari, tangan, dsb.
b. Perubahan tingkat energi, kelelahan dan letargi.
c. Nyeri pada punggung dan perasaan tidak nyaman.
d. Dispaneuriae. Nyeri kepala, kaji P, Q, R, S, T.
f. Gangguan penglihatan spt menurunnya ketajaman penglihatan, penglihatan ganda, dsb.
g. Kesulitan dlm hubungan seksual.h. Perubahan siklus menstruasi (pd
klien wanita) mencakup keteraturan menstruasi, kesulitan hamil.
i. Libido seksual menurun. j. Impotensia
PEMERIKSAAN FISIK MENCAKUP
a. Amati bentuk wajah, khas pd hipersekresi GH spt bibir & hidung besar, tulang supraorbita menjorok.
b. Kepala, tangan/lengan dan kaki juga bertambah besar, dagu menjorok ke depan.
c. Amati adanya kesulitan mengunyah dan geligi yg tdk tumbuh dg baik.
d. Pemeriksaan ketajaman penglihatan akibat kompresi saraf optikus, akan dijumpai penurunan visus.
e. Amati perubahan pd persendian dimana klien mengeluh nyeri & sulit bergerak. Pada pemeriksaan ditemukan mobilitas terbatas.
e. Peningkatan perspirasi pd kulit menyebabkan kulit basah krn berkeringat.
f. Suara membesar krn hipertropi laring.
g. Pada palpasi abdomen, didapat hepatomegali dan splenomegali.
h. Hipertensi. i. Disfagia akibat lidah membesar.j. Pada perkusi dada dijumpai jantung
membesar.
5. Pemeriksaan diagnostik mencakup:a. Kadar prolaktin serum: ACTH,
GH. b. Foto tengkorak.c. CT Scan otak.d. Angiografi.e. Tes supresi dg Dexamethason.f. Tes toleransi glukosa
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perubahan citra tubuh yg berhubungan dg perubahan penampilan fisik.
2. Disfungsi seksual yg berhubungan dg penurunan libido
HIPOPIUTUITARIS
ETIOLOGI HIPOPIUTUITARISA. Sindrom ini disebabkan oleh kelainan destrutif
pada kelenjar hipofisis. Penyebab yg sering ialah :1. Sheechan’s postpartum pituitary necrosis2. Adenoma khoromofob3. Craniopharyngioma4. Kelainan2 lain:
radang, terutama tuberculosis, sarcoidosis. destruksi hipofisis tidak jelas dan hanya
tampak sebagai fibrosis saja.5. Hipoxy dpt merusak sebagian / semua sel
penghasil hormon. Salah satunya sindrom sheecan, yang terjadi
setelah perdarahan maternal.
B.Akibat malfungsi kelenjar hipofisis / hipotalamus. Penyebab menyangkut : 1. Infeksi / peradangan oleh : jamur, bakteri
piogenik.2. Penyakit autoimun (Hipofisis limfoid
autoimun).3. Tumor4. Umpan balik dari organ sasaran yg
mengalami malfungsi. Misalnya, akan tjd penurunan sekresi TSH dari hipofisis apbl kelenjar tiroid yg sakit mengeluarkan HT dlm kadar yg berlebihan.
5. Nekrotik hipoksik (kematian akibat kekurangan O2) hipofisis
KLASIFIKASI1.Hypophyseal Cachexia ( Peny Simmonds ):
a. Dpt tjd pada semua usia, lebih srg pd usia dewasa.
b.Lebih sering pada wanita dg perbandingan 2 : 1c. Penderita dpt hidup bertahun2 dg penyakitnya,
kadang2 sampai 30-40 tahun.Gejala2 klinik biasanya disebabkan oleh insufiensi adrenal, thyroid / gonad, yg tjd sekunder akibat hipopituitarisme. Kombinasi kelenjar yg mengalami insufiensi itu bisa berbagai macam ; yg paling sering ialah kombinasi hipothyroidisme & hipoadrenalisme.
2. Hypophyseal Dwarfism ( Jenis Lorain-Levi ):a.Pada anak yang sedang tumbuhb.Terjadi dwarfisme yang simetrik.
Penyebab yang paling sering ialah ; craniopharyngioma. Kadang2 juga disebabkan oleh: nekrosis iskhemik, kista, atau radang.
3. Sindrom Froehlich (Dystrophia Adiposogenitalis)a. Obesitas jenis eunuchoid.b. Pertumbuhan yg tdk sempurna drpd gonad &
genital.c. Ciri2 sex sekunder tidak ada, disfungsi seksual, &
kulit yang halus.d. Terjadi pada usia muda.e. Dapat menyerang baik laki-laki maupun wanita dg
perbandingan yang sama.
MANIFESTASI KLINIS Pada anak2, tjd gangguan pertumbuhan
somatis akibat defisiensi pelepasan GH. Dwarfisme hipofisis (kerdil) mrpkan akibat drdefisiensi tsb.
Ketika anak2 tsbt mencapai pubertas, maka tanda2 seksual sekunder & genitalia eksterna gagal berkembang.
Srg pula ditemukan berbagai derajat insufisiensi adrenal & hipitiroidisme, mereka akan mengalami kesulitan di sekolah & memperlihatkan perkembangan intelektual yg lamban, kulit biasanya pucat krn tdk adanya MSH.
Pada orang dewasa, kehilangan fungsi hipofisis srg mengikuti kronologis spt defisiensi GH, hipogonadisme, hipotiroidisme, dan insufisiensi adrenal.
Krn orang dewasa tlh menyelesaikan pertumbuhan somatisnya, maka tinggi tubuh pasien dewasa dg hipotuitarisme adl normal.
Adapun tanda & gejalanya:1.Terjadinya hipogonadisme.2.Penurunan libido, impotensi, progresif
pertumbuhan rambut dan bulu ditubuh, jenggot, berkurangnya perkembangan otot pada pria.
3.Pada wanita, berhentinya siklus menstruasi /aminorea yg mrpkan tanda awal dari kegagalan hipofisis. Kemudian di ikuti atrofi payudara dan genetalia eksterna.
4.Sakit kepala & gangguan penglihatan / adanya tanda2 TIK yg meningkat. Mungkin mrpkan gambaran penyakit bila tumor menyita ruangan yg cukup besar.
5.Gambaran dari produksi hormon pertumbuhan yg berlebih termasuk akromegali (tangan dan kaki besar demikian pula lidah dan rahang), berkeringat banyak, hipertensi dan artralgia (nyeri sendi).
6.Hiperprolaktinemia : amenore atau oligomenore galaktore (30%), infertilitas pada wanita, impotensi pada pria.
7.Sindrom Chusing : obesitas sentral, hirsutisme, striae, hipertensi, diabetesmilitus, osteoporosis.
8.Defisiensi hormon pertumbuhan : (Growt Hormon = GH) gangguan pertumbuhan pada anak-anak.
5.Defisiensi Gonadotropin : impotensi, libido menurun, rambut tubuh rontok pada pria, amenore pada wanita.
6.Defisiensi TSH : rasa lelah, konstipasi, kulit kering gambaran laboratorium dari hipertiroidism.
7.Defisiensi Kortikotropin : malaise, anoreksia, rasa lelah yg nyata, pucat, gejala2 yg sangat hebat selama menderita penyakit sistemik ringan biasa, gambaran lab dari penurunan fungsi adrenal.
8.Defisiensi Vasopresin : poliuria, polidipsia, dehidrasi, tdk mampu memekatkan urin.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1.Pemeriksaan Lab ditemukan Pengeluaran 17 ketosteroid dan 17 hidraksi kortikosteroid dlm urin menurun, BMR (Basal Metabolisme Rate) menurun.
2.Pemeriksaan Radiologi / Rontgen ditemukan Sella Tursika.a.Foto polos kepala.b.Poliomografi berbagai arah (multi
direksional).c.Pneumoensefalografi.d.CT Scan.e.Angiografi serebral.
3. Pemeriksaan Lapang Pandang.a. Adanya kelainan lapangan pandang
mencurigakan.b. Adanya tumor hipofisis yang menekan kiasma
optik.4. Pemeriksaan Diagnostik.
a. Pemeriksaan kortisol, T3 dan T4, serta esterogen atau testosteron.
b. Pemeriksaan ACTH, TSH, dan LH.c. Tes provokasi dg menggunakan stimulan/
supresan hormon, & dg melakukan pengukuran efeknya thdp kadar hormon serum.
d. Tes provokatif.
PENATALAKSANAAN Pengobatan hipopituitarisme mencakup penggantian
hormon-hormon yang kurang. GH manusia, hormon yang hanya efektif pada manusia,
dihasilkan dari tehnik rekombinasi asam deoksiribonukleat (DNA), dpt digunakan utk mengobati pasien dg defesiensi GH & hanya dpt dikerjakan oleh dokter spesialis.
GH manusia jika diberikan pada anak-anak yang menderita dwarfisme hipofisis, dapat menyebabkan peningkatan tinggi badan yang berlebihan.
GH manusia rekombinan juga dpat digunakan sbg hormon pengganti pd pasien dewasa dg hipopituitarisme. Hormon hipofisis hanya dapat diberikan dg cara disuntikan.
Shg, terapi harian pengganti hormon kelenjar target akibat defesiensi hipofisis utk jangka waktu yg lama, hanya diberikan sebagai alternatif.
ASUHAN KEPERAWATAN FOKUS
1. PENGKAJIANa. Riwayat penyakit masa lalu
Adakah penyakit / trauma pada kepala yang pernah diderita klien, serta riwayat radiasi pd kepala.
b. Sejak kapan keluhan dirasakanDampak defisiensi GH mulai tampak pada masa balita sedang defisiensi gonadotropin nyata pada masa praremaja.
c. Apakah keluhan terjadi sejak lahir.Tubuh kecil dan kerdil sejak lahir tdpt pd klien kretinisme.
d. Kaji TTV dasar utk perbandingan dg hasil pemeriksaan yg akan datang.
e. Berat dan tinggi badan saat lahir atau kaji pertumbuhan fisik klien. Bandingkan perumbuhan anak dgn standar.
f. Keluhan utama klien: Pertumbuhan lambat. Ukuran otot dan tulang kecil. Tanda2 seks sekunder tdk
berkembang, tidak ada rambut pubis dan rambut axila, payudara tdk tumbuh, penis tidak tumbuh, tidak mendapat haid, dll.
Interfilitas. Impotensi. Libido menurun. Nyeri senggama pada wanita.
g. Pemeriksaan fisik Amati bentuk & ukuran tubuh, ukur BB &
TB, amati bentuk & ukuran buah dada, pertumbuhan rambut axila & pubis, pada klien pria amati pula pertumbuhan rambut wajah (jenggot dan kumis).
Palpasi kulit, pada wanita biasanya mjd kering & kasar. Tergantung pada penyebab hipopituitary, perlu juga dikaji data lain sbg data penyerta spt bila penyebabnya adl tumor maka perlu dilakukan pemeriksaan thdp fungsi serebrum & fungsi nervus kranialis & adanya keluhan nyeri kepala.
h. Kaji pula dampak perubahan fisik thdp kemapuan klien dlm memenuhi kebutuhan dasarnya.
i. Data penunjang dari hasil pemeriksaan diagnostik seperti : Foto kranium utk melihat pelebaran &
atau erosi sella tursika. Pemeriksaan serum darah : LH & FSH
GH, androgen, prolaktin, testosteron, kartisol, aldosteron, test stimulating yg mencakup uji toleransi insulin & stimulasi tiroid releasing hormone.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan pada hipopituitarisme adl:1. Gangguan citra tubuh b.d perubahan struktur
tubuh dan fungsi tubuh akibat defisiensi gonadotropin & defisiensi hormon pertumbuhan.
2. Koping individu tak efektif b.d kronisitas kondisi penyakit.
3. Harga diri rendah b.d perubahan penampilan tubuh.
4. Gangguan persepsi sensori (penglihatan) b.d gangguan transmisi impuls sebagai akibat penekanan tumor pada nervus optikus.
5. Ansietas b.d ancaman / perubahan status kesehatan.
6. Defisit perawatan diri b.d menurunnya kekuatan otot.
7. Resiko gangguan integritas kulit (kekeringan) b.d menurunnya kadar hormonal.
8. Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan b.d melemahnya kemampuan fisik dan ketergantungan sekunder akibat gangguan hormonal.
INTERVENSI Secara umum tujuan yg diharapakan dari
perawatan klien dg hipofungsi hipofisis adl :a. Klien memiliki kembali citra tubuh yg
positif dan harga diri yang tinggi.b. Klien dapat berpartisipasi aktif dalam
program pengobatan.c. Klien dapat memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari.d. Klien bebas dari rasa cemas.e. Klien terhindar dari komplikasi.
Dx: Gangguan Citra Tubuh b.d Perubahan Struktur Tubuh dan Fungsi Tubuh.
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan, klien memiliki kembali citra tubuh yang positif dan harga diri yang tinggi.
Kriteria Hasil:a. Melakukan kegiatan penerimaan,
penampilan, misalnya: kerapian, pakaian, postur tubuh, pola makan, kehadiran diri.
b. Penampilan dalam perawatan diri / tanggung jawab peran.
INTERVENSI :
a. Dorong individu untuk mengekspresikan perasaan.R: Kita dapat mengkaji sejauh mana tingkat penolakan thdp kenyataan akan kondisi fisik tubuh, untuk mempercepat teknik penyembuhan / penanganan.
b. Dorong individu untuk bertanya mengenai masalah, penanganan, perkembangan & prognosa kesehatan.R: Dengan mengetahui proses perjalanan penyakit tersebut maka klien secara bertahap akan mulai menerima kenyataan.
c. Tingkatkan komunikasi terbuka, menghindari kritik/ penilaian tentang perilaku klien.R: Membantu tiap individu utk memahami area dlm program shg salah pemahaman tdk terjadi.
d. Berikan kesempatan berbagi rasa dg individu yg mengalami pengalaman yg sama.R: Sebagai problem solving
e. Bantu staf mewaspadai & menerima perasaan sendiri bila merawat pasien lain.R: Perilaku menilai, perasaan jijik, marah dan aneh dapat mempengaruhi perawatan/ditransmisikan pada klien, menguatkan harga negatif / gambaran.
Terima Kasih