askep klg prasekolah (iii) ebah

64
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional serta individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga (Friedman: 2008). Keluarga sebagai pranata social terkecil dalam masyarakat dan Negara selalu mencuri perhatian baik kalangan pimpinan atau tokoh informasi maupun pemerintah. Banyak kejadian merisaukan sekarang ini, seperti kenakalan remaja, kasus gizi kurang, selalu dikaitkan dengan makin kurang berfungsinya pranata keluarga, antara lain dalam memfasilitsi tumbuh kembang anak dan menanamkan nilai- nilai luhur seperti saling menghormati, cinta kasih, toleransi, dan empati. Anak merupakan bagian dari keluarga, sering dikatakan sebagai potret atau gambaran dari orang tuanya saat masih kecil. Namun tidaklah demikian karena anak merupakan individu tersendiri yang tumbuh dan berkembang secara unik dan tidak dapat diulang setelah usia bertambah. Pada anak usia prasekolah, anak mengalami lompatan kemajuan yang menakjubkan. Tidak hanya kemajuan fisik tetapi juga secara sosial dan emosional. Anak usia 1

Upload: tamijujik

Post on 08-Feb-2016

29 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Askep Klg Prasekolah (III) Ebah

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan

keterikatan aturan dan emosional serta individu mempunyai peran masing-masing

yang merupakan bagian dari keluarga (Friedman: 2008). Keluarga sebagai pranata

social terkecil dalam masyarakat dan Negara selalu mencuri perhatian baik kalangan

pimpinan atau tokoh informasi maupun pemerintah. Banyak kejadian merisaukan

sekarang ini, seperti kenakalan remaja, kasus gizi kurang, selalu dikaitkan dengan

makin kurang berfungsinya pranata keluarga, antara lain dalam memfasilitsi tumbuh

kembang anak dan menanamkan nilai-nilai luhur seperti saling menghormati, cinta

kasih, toleransi, dan empati.

Anak merupakan bagian dari keluarga, sering dikatakan sebagai potret atau

gambaran dari orang tuanya saat masih kecil. Namun tidaklah demikian karena anak

merupakan individu tersendiri yang tumbuh dan berkembang secara unik dan tidak

dapat diulang setelah usia bertambah.

Pada anak usia prasekolah, anak mengalami lompatan kemajuan yang

menakjubkan. Tidak hanya kemajuan fisik tetapi juga secara sosial dan emosional.

Anak usia prasekolah ini sedang dalamproses awal pencarian jati dirinya.

Beberapa prilaku yang tidak ada, sekarang muncul. Secara fisik dan psikis

usia ini adalah usia yag rentan berbagai penyakitbdan menimbulkan masalah yang

dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak jika kondisi kesehatan anak tidak

ditangani secara baik oleh praktisi kesehatan dan juga usaha-usaha pencegahan adalah

yang tetap paling baik dilakukan.

Keperawatan keluarga berkaitan erat dengan upaya keluarga mempunyai

kemampuan dalam menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan. Perawat dapat

menbantu keluarga dalam memecahkan masalah kesehatannya sehingga mencapai

keadaan keluarga yang optimal.

1

Page 2: Askep Klg Prasekolah (III) Ebah

Suatu peran penting keluarga terkait dengan perawatan anak adalah peran

pengasuhan (parenting role), yang sama dalam menjalankan peran ini keluarga sangat

dipengaruhi oleh faktor usia orang tua, keterlibatan ayah atau suami dala pengasuhan

anak, latar belakang pendidikan orang tua, pengalaman sebelumnya dalam mengasuh

anak, stress yang dialami orang tua, dan hubungan suami istri.

Berkaitan dengan perawatan anak di rumah sakit, keluarga punya tugas

adaptif, yaitu meneriama kondisi anak, mengelola kondisi anak, memnuhi kebutuhan

perkembangan anak, memenuhi kebutuhan perkembangan keluarga, menghadapi

stressor dengan positif, membatu keluarga untuk mengelola perasaanyang

ada,mendidik anggota keluarga yang lain tentang kondisi anak yang sedang sakit, dan

mengembangkan sisitem dukungan social keluarga dengan anak prasekolah.

B. TUJUAN

a. Tujuan Intruksional Umum :

1. Mahasiswa mampu menerapkan konsep asuhan keperawatan keluarga dengan

anak prasekolah.

b. Tujuan Instruksional Khusus :

1. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi keluarga.

2. Mahasiswa mampu menjelaskan tahap tumbuh kembang anak usia prasekolah.

3. Mahasiswa mampu menjelaskan tugas perkembangan keluarga dengan anak

prasekolah.

4. Mahasiswa mampu menjelaskan masalah-masalah pada anak usia prasekolah.

5. Mahasiswa mampu menjelaskan bimbingan selama fase prasekolah.

6. Mahasiswa mampu menjelaskan asuhan keperawatan keluarga dengan anak

prasekolah.

2

Page 3: Askep Klg Prasekolah (III) Ebah

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Defenisi Keluarga

1. friedman (2008)

Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan

keterikatan aturan dan emosional serta individual memepunyai peran masing-

masing yang merupakan bagian dari keluarga.

2. Sayekti (2007)

Keluarga adalah suatu ikatan atau persekutuan hidup atas dasar perkawinan

antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki-

laki atau seorang perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik

anaknya sendiri atau adopsi, dan tinggal dalamsebuah rumah tangga.

3. Kamus webster (2007)

a. A social unit consisting of parent and the children they rear.

b. A group of people related by ancestry of marriage.

4. Sumardjan (2008)

Keluarga adalah sekelompok manusia yang para warganya ter ikat dengan jalur

keturunan. Peraturan Pemerintah no.21 tahun 1994 tentang penyelenggaraan

pembangunan keluarga sejahtera

Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami-istri, atau

suami, istri dan anaknya, suami dan anaknya, atau istri dengan anaknya.

5. Burgess dan Locke (2009)

Keluarga adalah unit sosial terkecil dari individu-individu yang diikat oleh

perkawinan (suami-istri), darah atau adopsi (orang tua-anak), dan dalam kasus

keluarga luas terlihat adanya nenek atau kakek dengan cucu.

B. Tahap tumbuh kembang anak usia prasekolah

A. Definisi tumbuh kembang pada anak

1. Pertumbuhan (Growth)

Berkembangan dengan perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi

tingkat sel, organ maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat

(kg/gr) atau ukuran panjang (meter/centimeter)(Soetjiningsih :

2009).Perubahan ukuran atau nilai-nilai yang memberikan ukuran tertentu

dalam kedewasaan

3

Page 4: Askep Klg Prasekolah (III) Ebah

Menurut Whaley dan Wong, pertumbuhan sebagai suatu peningkatan jumlah

atau ukuran sel tubuh yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan ukuran

dan berat seluruh bagian tubuh (Supartini, Yupi : 2007).

2. Perkembangan (Development)

Menurut Whaley dan Wong, perkembangan manitik beratkan pada

perubahan yang terjadi secara bertahap dari tingkat yang paling rendah ke

tingkat yang paling tinggi dan kompleks melalui proses maturasi dan

pembelajaran ( Supartini, Yupi: 2007).

Perkembangan adalah pertambahan kemampuan struktur dan fungsi tubuh

yang lebih komleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai

hasil dari proses pematangan ( Soetjiningsih : 2008).

Mencakup aspek-aspek lain dari deferensiasi bentuk termasuk perubahan

emosi atau sosial yang sangat ditentukan oleh interaksi dengan lingkungan.

B. Pertumbuhan dan perkembangan anak prasekolah

1. Pertumbuhan

Beberapa aspek pertumbuhan fisik terus menjadi stabil dalam tahun

prasekolah. Waktu rata-rata denyut jantung dan pernapasan menurun hanya

sedikit mendekati 90x/menit dan pernapasan 22-24x/menit. TD meningkat

sedikit ke nilai rata-rata 95/58mmH. Berat badan anak meningkat kira-kira 2,5

kg per tahun, berat rata-rata pada usia 5 tahun adalah kira-kira 21 kg, hampir 6

kali berat badan lahir. Prasekolah bertumbuh 2-3 inci per tahun, panjang

mereka menjadi dua kali lipat panjang lahir pada usia 4 tahun,dan berada pada

tinggi rata-rata 43 inci pada ulang tahun kelima mereka. Perpanjangan tungkai

kaki menghasilkan penampilan yang lebih kurus. Kepala sudah mencapai 90%

dari ukuran orang dewasa pada ulang tahun ke enam. Perbedaan kecil terjadi

antara jenis kelamin, walaupun anak laki-laki sedikit lebih besar dengan lebih

banyak otot dan kurang jaringan lemak. Kekurangan nutrisi umunya terjadi

pada anak-anak berusia dibawah 6 tahun adalah kekurangan vitamin A dan C

serta zat besi. Konsumsi karbohidrat dan lemak dalam jumlah yang sangat

besar dari makanan yang berlemak bisa menimbulkan kegemukan dan

menjadikan anak prasekolah dalm kondisi sangat lapar. Orang tua dan penberi

pelayanan perlu membuat asaha secara sadar untuk membantu anak prasekolah

mengembangkan kebiasaan makan yang sehat dan mencegah defisiensi dan

kelebihan.

4

Page 5: Askep Klg Prasekolah (III) Ebah

2. Perkembangan

a. Rasa keingintahuan tentang hal-hal yang berada dilingkungan semakin

besar dan dapat mengembangkan pola sosialisasinya.

b. Anak sudah mulai mandiri dalam merawat diri sendiri, seperti mandi,

makan, minum, menggosok gigi, BAK, dan BAB.

c. Mulai memahami waktu.

d. Penggunaan tangan primer terbentuk.

3. Perkembangan psikoseksual ( Sigmund Freud )

Fase berkembangan psikoseksual untuk anak usia sekolah masuk pada

fase falik. Selama fase ini, genitalia menjadi area yang menarik dan area tubuh

yang sensitif. Anak mulai mengetahui perbedaan jenis kelamin dengan

mengetahui adanya perbedaan jenis kelamin.

a) Negatif : Memegang genetalia

Oedipus compleks

b) Positif : Egosentris: sosial interaksi

Mempertahankan keinginan

4. Perkembangan psikososial ( Eric Ericson )

Fase perkembangan psikososial pada anak usia prasekolah adalah

inisiatf vs rasa bersalah. Perkembangan ini diperoleh dengan cara mengkaji

lingkungan melalui kemampuan bereksplorasi terhadap lingkungannya. Anak

belajar mengendalikan diri dan memanipulasi lingkungan. Inisiatif

berkembang dengan teman sekelilingnya. Kemampuan anak berbahasa

meningkat. Anak mulai menuntut untuk melakukan tugas. Hasil akhir yang

diperoleh adalah menghasilkan suatu prestasinya.

Perasaan bersalah akan timbul pada anak jika anak tidak mampu

berpretasi. Rasa bersalah dapat menyebabkan anak kurang bersosialisasi, lebih

marah, mengalami regresi, yaitu kembali ke perkembangan sebelumnya,

misalnya mengompol dan menghisap jempol.

5. Perkembangan kognitif ( Jean Piaget )

Fase berkembangan kognitif anak usia prasekolah adalah fase

praoperasional. Karakteristik utama perkembangan intelektual tahap ini

didasari sifat egosentris. Pemikiran di dominasi oleh apa yang dilihat,

dirasakan dan dengan pengalaman lainnya.

5

Page 6: Askep Klg Prasekolah (III) Ebah

Fase ini dibagi menjadi 2 yaitu:

a. Prokonseptual ( 2- 4 tahun )

Anak mengembangkan kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan

bermasyarakat. Anak mulai mengembangkan sebab-akibat, trial dan

error dan menginterpretasikan benda/kejadian. Anak mulai

menggunakan sinbulkata-kata, mengingat masa lalu, sekarang dan yang

akan datang.

b. Intuitive thuoght ( 4-7 tahun )

Anak mampu bermasyarakat namun masih belum mampu berpikir timbal

balik. Anak biasanya banyak meniru perilaku orangdewasa tetapi sudah

bisa memberi alasan pada tindakan yang dilakukan.

6. Perkembangan Moral ( Kahlberg )

Fase perkembangan moral pada anak usia prasekolah memasuki fase

prekonvensional. Anak belajar baik dan buruk, benar dan salah melalui budaya

sebagai dasra peletakan nilai moral.

Fase ini terdiri dari 2 tahapan yaitu:

1. Didasari adanya rasa egosentris pada anak, yaitu kebaikan

2. Orientasi hukuman dan ketaatan

Baik dan buruk sebagai konsekuensi dari tindakan. Jika anka berbuat

salah, orang tua memberikan hukuman dan jika anak berbuat benar maka

orang tua memberikan hukuman

C. Tugas perkembangan anak usia prasekolah

1. Personal / sosial :

a. Upaya untuk menciptakan diri sendiri seperti orang tuanya, tetapi mandiri

b. Menggali lingkungan atas hasil prakarsanya

c. Membanggakan, mempunyai perasaan yang tidak dapat dirusak

d. Keluarga merupakan kelompok utama

e. Kelompok meningkat kepentingannya

f. Menerima peran sesuai jenis kelaminnya

g. Agrsif

h. Motorik

i. Bahasa dan kognitif

6

Page 7: Askep Klg Prasekolah (III) Ebah

j. Egosentrik

k. Ketrampilan bahasa makin baik

l. Mengajukan banyak pertanyaan; bagaimana, apa, dan mengapa

m. Pemecahan masalah sedarhana; menggunakan fantasi untuk memahami

mengatasi masalah.

n. Ketakutan

o. Pengerusakan diri

p. Dikebiri

q. Gelap

r. Ketidaktahuan

s. Objek bayangan, tak dikenal.

.

D. Tugas perkembangan keluarga dengan anak usia prasekolah

1. Membantu anak untuk bersosialisi.

2. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir sementara kebutuhan anak yang lain

(tua) juga harus dipenuhi.

3. Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam atau luar keluarga

(keluarga lain dan lingkungan sekitar)

4. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak

5. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga

6. Merencanakan kegiatan dan waktu untuk menstimulasi pertumbuhan dan

perkembangan anak.

E. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang

Pola pertumbuhan dan perkembangan secara normal antara anak yang satu

dengan yang lainnya pada akhirnya tidak selalu sama, karena dipengaruhi oleh

interaksi banyak faktor. Menurut Soetjiningsih (2009), faktor yang

mempengaruhi tumbuh kembang, yaitu:

1. Faktor dalam (internal):

2. Genetika

Perbedaan ras, etnis, atau bangsaTinggi badan orang Eropa akan berbeda

dengan orang Indonesiaatau bangsa lainnya, dengan demikian postur tubuh

tiap bangsa berlainan.

a. KeluargaAda keluarga yang cenderung mempunyai tubuh gemuk atau

perawakan pendek.

7

Page 8: Askep Klg Prasekolah (III) Ebah

b. Umur

Masa prenatal, masa bayi, dan masa remaja merupakan tahap yang

mengalamipertumbuhan cepat dibandingkan dengan masa lainnya.

c. Jenis kelamin

Wanita akan mengalami pubertas lebih dahulu dibandingkan laki-laki

d. Kelainan kromosom

Dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan, misalnya sindrom down.

e. Pengaruh hormon

Pengaruh hormon sudah terjadi sejak masa prenatal, yaitu saat janin

berumur empat bulan. Pada saat itu terjadi pertumbuhan yang cepat.

Hormon yang berpengaruh terutama adalah hormon pertumbuhan

somatotropin yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitari. Selain itukelenjar

tiroid juga menghasilkan kelenjar tiroksin yang berguna untuk

metabolisme serta maturasi tulang, gigi, dan otak.

3. Faktor lingkungan

Faktor kelompok yang dapat berpengaruh dikelompokkan menjadi tiga, yaitu

pranatal, kelahiran, dan pascanatal.

4. Faktor pranatal

a. Gizi, nutrisi ibu hamil akan mempengaruhi pertumbuhan janin, terutama

selama trimester akhir kehamilan

b. Mekanis, posisi janin yang abnormal dalam kandungan dapat

menyebabkan kelainan conginetal, misalnya club foot

c. Toksin, zat kimia, radiasi

d. Kelainan endokrin

e. Infeksi TORCH atau penyakit menular sesksual

f. Kelainan imunologi

g. Psikologis ibu

5. Faktor kelahiran

Riwayat kelahiran dengan vakum ekstraksi atau forcep dapat menyebabkan

trauma kepala pada bayi sehingga beresiko terjadinya kerusakan jaringan

otak.

8

Page 9: Askep Klg Prasekolah (III) Ebah

6. Faktor pascanatal

Seperti lainnya pada masa prenatal, faktor yang berpengaruh terhadap

TUMBANG anak adalah gizi, penyakit kronis/ kelainan konginetal,

lingkungan fisik dan kimia, psikologis, endokrin, sosioekonomi, lingkungan

pengasuhan, stimulasi, dan obat-obatan.

F. Masalah-masalah pada anak usia prasekolah

1. Masalah kesehatan

Masalah kesehatan yang sering muncul pada anak prasekolah seperti;

diare, cacar air, difteri, dan campak.

No Masalah/Penyakit

Manajemen

TeraupetikDan

Komplikasi

Pertimbangan

Keperawatan

1 Diare

(Gastroenterologi)

Agen pembuka:

bakteri dan virus.

Sumber:

makanan basi,

beracun, alergi

terhadap

makanan.

Masa inkubasi:

BAB > 3 x 24 jam

MK: anak

menangis, gelisah,

suhu tubuh

meninggi, BAB

cair kadang

disertai darah dan

lendir

Komplikasi:

Dehidrasi

Renjatan

hipovolemik

Hypocalanta

Intoleransi

laktosa

sekunder

Kejang

Malnutrisi

energi protein

Obat:

Anti sekresi

Anti

spasmolitik

Pengeras tinjs

Antibiotik

Memberikan

cairan

Diatetik

(pemberian

makanan)

9

Page 10: Askep Klg Prasekolah (III) Ebah

2 Varicela (cacar

air)

Agen pembawa:

Variacell 

Zooster

Sumber: sekresi

primer saluran

pernafasan dan

organ terinfeksi,

pada tingkatan

lesi kulit yang

lebih rendah

Transmisi:

terkontaminasi

oleh objek

penularan.

Masa inkubasi:

2-3 minggu/ 13-

17 hari

Masa

penularan:

biasanya 1 hari

setelah erupsi

lesi (masa awal)

sampai 5 hari

setelah banyak

muncul vesikel

ketika kerak kulit

terbentuk.

MK:

Tahap awal:

demam ringan,

malaise,

anoreksia,

Kekhususan: biasanya

tidak ada agen anti viral

(ecyclovir) untuk resiko

tinggi anak terinfeksi,

Varicella Zooster

imonoglobin (VZIG)

setelah pembukaan pada

anak yang beresiko

tinggi.

Obat:

Diphenhidramin,

hydoklorida, atau anti

histamin untuk

menghilangkan gatal

Perawatan kulit untuk

pencegahan infeksi

bakteri kedua.

Komplikasi:

Infeksi pada

tahap kedua

(bisu,  selulitis,

pnemoni, sepsis)

Encephalitis

Varicela pnemoni

Peredaran

varicela

Kronik atau

tranesien

trombositopenia

Lakukan isolasi

ketat di RS

Isolasi anak di

rumah sampai

vasikel

mengering

(biasanya 1

minggu setelah

terinfeksi) dan

isolasi anak yang

beresiko tinggi

infeksi

 Beri perawatan

kulit: mandi dan

berganti pakaian

setiap hari,

oleskan lation

 Mengurangi

gatal-gatal

 Hindari

mengupas kulit

kerak yang

menggosok dan

membuat iritasi.

10

Page 11: Askep Klg Prasekolah (III) Ebah

pertama kali

ruam dan gatal,

muncul makula,

dengan cepat

berkembang

menjadi papula

dan menjadi

vesikel

(dikelilingi oleh

dasar

eritematosus

menjadi

gelembung,

mudah pecah dan

membentuk

kerak). Ketiga

tahapan (papula,

vesikel, dan

kerak kulit) hadir

dalam tingkatan

berbeda dalam

waktu yang

sama.

Distribusi:

sentrifetal,

menyebar ke

wajah dan tubuh,

tapi jarang pada

tungkai dan

lengan.

Gejala: elevasi

suhu dari limfade

nopaty, iritasi

dari gatal-gatal.

11

Page 12: Askep Klg Prasekolah (III) Ebah

3 Difhteria

Manifestasi

klinis:

Bervariasi

menurut lokasi

anatomi

Pseudomembran

Nasal :

Menyerupai flu,

nasal

mengeluarkan

serosan guineous

mukous purulent

tanpa gejala-

gejala pokok:

tampak seperti

epitaksis.

Tonsilar

pharingeal :

Malaise,

anorexia,

tenggorokan

sakit, sedikit

demam, pulse

meningkat dari

yang diharapkan

selama 24 jam,

membran

melembut, putih

atau abu-abu;

timbulnya

Antitoksin

(biasanya melalui

intravena diawali

dengan test kulit

dan konjungtiva

untuk mengetes

sensitifitas

terhadap serum)

Antibiotik

(penisillin atau

erythromycin).

Bedrest total

(pencegahan

miokarditis)

Tracheostomy

untuk

pengahambatan

jalan udara.

Perawatan carrier

dan kontak

terhadap orang

yang terinfeksi.

Komplikasi :

Miokarditis (minggu ke

2 Neuritis

Lakukan isolasi

ketat di rumah

sakit

Berpartisipasi

pada test

sensitifitas; beri

epineprin jika

ada

Beri antibiotik,

amati sensitifitas

terhadap

penisilin

Gunakan suction

jika perlu

Beri perawatan

komplit untuk

memperoleh

bedrest

Atur kelembaban

untuk pencairan

optimum sekresi.

Amati respirasi

untuk tanda-

tanda

penghambat

12

Page 13: Askep Klg Prasekolah (III) Ebah

limfadenitis jika

penyakitnya

parah timbul

toximea, septik

syok, dan

meninggal dalam

6-10 hari.

Lharyngeal :

Demam : serak,

batuk, tanpa ada

tanda awal,

potensial

penghambatan

jalan udara,

gelisah, cyanosis,

retraksi dyspniec.

4 Rubeola

(campak)

Agen pembawa :

Virus

Sumber :

Sekresi saluran

nafas, darah dan

urine dari orang

yang terinfeksi.

Transisi :

Kontak langsung

dengan orang

yang terinfeksi.

Masa inkubasi :

10-20 hari

Periode

Tidak ada perawatan lain

yang perlu kecuali

antipiretik untuk demam

dan analgesik untuk

nyeri.

Komplikasi :

Jarang terjadi (arthritis,

enchepalitis, atau

purpura); penyakit-

panyakit menular yang

sering dijumpai pada

masa anak-anak; bahaya

terbesar adalah efek

teratogenik pada janin.

Yakinkan

orangtua bahwa

vesikel-vesikel

adalah suatu

proses panyakit

yang di alami

pada anak-anak

yang terinfeksi.

Gunakan

sentuhan lembut

jika diperlukan.

Jauhkan anak

dari wanita hamil

13

Page 14: Askep Klg Prasekolah (III) Ebah

penularan :

Dari 4-5 hari

setelah ruam-

ruam muncul

tetapi terutama

selama tahapan

awal (catharal).

Manifestasi

klinis :

Fase prodromal:

Tidak dijumpai

pada anak-anak,

namun dijumpai

pada orang

remaja dan

dewasa yang

ditandai dengan

demam ringan,

sakit kepala,

malaise,

anorexia,

konjungtivitis

ringan, coryza,

sakit

kerongkongan,

batuk, dan

limfadenofaty.

Paling sedikit 1-

5hari,

menghilang 1

hari setelah

terjadinya ruam.

Ruam :

Pertama kali

14

Page 15: Askep Klg Prasekolah (III) Ebah

muncul di wajah

dan dengan

segera menyebar

ke leher, lengan

batang tubuh dan

kaki. diakhiri

dari pertama

ditutupi dengan

bercak-bercak

kemerahan

makulo pupalar,

biasanya hilang

pada hari ketiga

Tanda dan

gejala :

Demam ringan

yang muncul

kadang-kadang,

sakit kepala,

malaise dan

limfadenopaty.

2. Hubungan keluarga

Pada usia prasekolah biasanya anak merasa cemburu dengan

kehadiran anggota keluarga baru (adik). Anak merasa tidak diperhatikan lagi

oleh orang tua sehingga anak sering membuat olah untuk mendapatkan

perhatian orang tua.

3. Bahaya fisik

1) Kecelakaan

Kecelakaan terjadi akibat keinginan anak untuk bermain yang

menghasilkan ketrampilan tertentu. Meskipun tidak meninggalkan

bekas fisik namunkecelakaan dianggap sebagai kegagalan dan anak lebih

15

Page 16: Askep Klg Prasekolah (III) Ebah

bersikap hati-hati akan berbahaya bagi psikologisnya sehingga anak akan

takut terhadap kegiatan fisik. Jika hal ini terjadi bisa berkembang

menjadi masa malu.

2) Keracunan

Pada dasarnya usia prasekolah suka mencoba segala sesuatu yang

dia lihat tanpa mengetahui apakah itu berbahaya atau tidak.

4. Bahaya Psikologis1) Perasaan bersalah akan timbul pada anak jika anak tidak mampu

berprestasi.

Rasa bersalah dapat menyebabkan anak kurang bersosialisasi,

lebih pemarah, mengalami regresi, yaitu kembali ke perkembangan

sebelumnya, misalnya mengompol dan menghisap jempol.

2) Gangguan tidur

Mimpi buruk adalah mimpi menakutkan yang terjadi selama tidur

REM (rapid eye movement). Seorang anak yang mengalami mimpi

buruk biasanya akan benar-benar terbangun dan dapat mengingat

kembali mimpinya secara terperinci. Mimpi buruk yang terjadi sewaktu-

waktu adalah hal yang normal, dan satu-satunya tindakan yang perlu

dilakukan orang tua adalah menenangkan anak. Tetapi mimpi buruk

yang sering terjadi adalah abnormal dan bisa menunjukkan masalah

psikis. Pengalamam yang menakutkan (termasuk cerita menakutkan atau

film tentang kekerasan di televisi) bisa menyebabkan terjadinya mimpi

buruk. Hal ini terutama sering ditemukan pada anak-anak yang berumur

3-4 th, karena mereka belum bisa membedakan antara khayalan dan

kenyataan. Teror dimalam hari adalah suatu keadaan dimana sesaat

setelah tertidur anak setengah terbangun dengan kecemasan yang luar

biasa. Anak tidak dapat mengingat kembali apa yang atelah dialaminya.

Tidur sambil berjalan adalah suatu keadaan dimana dalam keadaan

tertidur anak bengkit dari tempat tidurnya dan berjalan-jalan. Teror

dimalam hari dan tidur sambil berjalan biasanya berlangsung selama

tidur dalam (Non REM) dan terjadi dalam 3 jam pertama setelah anak

tertidur. Tiap episode berlangsung dari beberapa detik sampai beberapa

menit. Teror dimalam hari sifatnya dramatis karena nak menjerit-jerit

16

Page 17: Askep Klg Prasekolah (III) Ebah

dan panik, keadaan ini paling sering ditemukan pada anak yang berumur

3-8 th.

Untuk anak yang susah tidur bisa dilakukan beberapa tindakan

berikut:

a) Ajak anak kembali ketempat tidurnya.

b) Berikan cerita yang pendek.

c) Tawari untuk ditemani oleh boneka atau selimut kesayangannya.

d) Gunakan lampu redup.

3) Masalah Pelatihan Buang Air (Toileting)

Pelatihan buang air besar biasanya mulai dilakukan pada saat anak

berumur 2-3 tahun, sedangkan pelatihan buang air kecil dilakukan pada

umur 3-4 tahun. Pada umur 5 tahun, kebanyakan anak sudah dapat

melakukan buang air sendiri; melepas pakaian dalamnya sendiri,

membersihkan dan mengeringkan penis, vulva maupun anusnya sendiri

serta kembali memakai pakaian dalamnya sendiri. Tetapi sekitar 30%

anak berusia 4 th dan 10% anak berusia 6 th masih mengompol pada

malam hari.

Cara terbaik untuk menghindari masalah pelatihan buang air (toilet

training) adalah dengan mengenali kesiapan anak. Adapun tanda dari

kesiapan anak adalah:

1) Selama beberapa jam pakaian dalamnya masih kering.

2) Anak menginginkan pakaian dalamnya diganti jika basah.

3) Anak menunjukkan ketertarikannya untuk duduk di atas Potty Chair

(pispot khusus untuk anak-anak) atau diatas toilet (jamban, kakus).

4) Anak mampu mengikuti petunjuk atau aturan lesan yang sederhana.

5) Kesiapan anak biasanya terjadi pada usia 24-36 bln.

Metode toilet training yang banyak digunakan adalah metode

timing. Anak yang tampaknya sudah siap diperkenalkan kepada potty

chair dan secara bertahap diminta untuk duduk diatasnya sebentar saja

dalam keadaan berpakaian lengkap. Kemudian anak diminta untuk

melepaskan pakaian dalamnya sendiri, lalu duduk di atas potty chair

selama tidak lebih dari 5-10 mnt. Hal itu dilakukan sambil ibu

memberikan penjelasan bahwa swkarang sudah saatnya anak untuk

melakukan BAB/BAK ditempatnya (maksudnya pada potty

17

Page 18: Askep Klg Prasekolah (III) Ebah

chair/kloset) buka di pakaian dalam atau popok. Jika Anak sudah bisa

melakukannya, ibu boleh memberikan pujian ataupu hadiah. Tetapi

jika anak belum bisa melakukannya, ibu sebaiknya tidak memarahi

ataupun  menghukum anak. Metode timing efektif untuk anak-anak

yang memiliki jadwal BAB/BAK yang teratur.

Metode toilet training lainnya menggunakan boneka sebagai

alat bantu. Kepada anak yang sudah siap diajarkan cara-cara toilet

training dengan menggunakan boneka sebagai model. Ibu

memberikan pujian kepada boneka karena pakaian dalamnya kering

dan telah berhasil melewati setiap proses toilet training. Kemudian

ibu meminta anak untuk menirukan proses toliet training dengan

bonekanya secara berulang-ulang, anak juga diajari untuk memuji

bunekanya. Selanjutnya anak menirukan apa yang telah dilakukan

oleh bonekanya dan ibu memberikan pujian kepada anak. Jika anak

tetap bertahan duduk di toilet sebaiknya diangkat dan toilet training

dicoba kembali setelah anak makan. Tetepi jika hal ini berlangsung

selama beberapa hari sebaiknya tolet traing ditunda selama beberapa

minggu.

Sangat penting untuk memberika pujian kepada anak yang

telah berhasil melakukan toilet training. Setelah pola BAB/BAK

stabil secara perlahan pujian mulai dikurangi. Memaksa anak untuk

BAB/BAK di toilet dengan kekerasan tidak efektif dan bisa

menyebabkan ketegangan pada hubungan ibu-anak.

G. Bimbingan selama fase prasekolah

1. Usia 3 tahun

a) Persiapkan orang tua untuk peningkatan ketertarikan anak dalam

hubungan yang lebih baik.

b) Anjurkan orang tua untuk mendaftarkan anak ke play group atau TK

c) Tekankan tentang pentingnya pengaturan waktu.

d) Anjurkan orang tua untuk menawarkan pilihan-pilihan ketika anak sedang

ragu/bimbang.

e) Perubahan pada anak usia 3.5 th : anak akan menjadi kurang koordinasi,

gelisah dan menunjukkan perubahan tingkah laku, seperti bicara gagap.

18

Page 19: Askep Klg Prasekolah (III) Ebah

f) Orang tua harus memberikan perhatioan yang ekstra sebagai refleksi dari

kegelisahan emosi anak dan rasa takut anak kehilangan kasih sayang

orang tua.

g) Ingatkan orang tua tentang keseimbangan yang telah dicapai pada usia 3

th akan berubah menjadi tingkah laku yang agresif pada usia 4 th.

h) Antisipasi tentang adanya perubahan nafsu makan, seleksi makanan anak.

i) Tekankan tentang perlunya perlindungan dan pendidikan untuk mencegah

cedera.

2. Usia 4 tahun

a) Persiapkan pada tingkah laku anak yang lebih agresif, termasuk aktifitas

motorik dan penggunaan bahasa-bahasa yang mengejutkan.

b) Eksplorasi perasaan orang tua berkenaan dengan tingkah laku anak.

c) Masukkan anak ke TK

d) Persiapkan untuk peningkatan keingintahuan anak tentang seks

e) Tekankan tentang pentingnya menanamkan disiplin pada anak

f) Anjurkan orang tua untuk melatih anak berenang jika belum dilakukan

diusia sebelumnya

3. Usia 5 tahun

a) Masa tenang pada anak

b) Siapkan anak untuk memasuki lingkungan sekolah

H. Stimulasi bermain untuk tumbuh kembang anak

1. Definisi bermain

Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan secara sukarela untuk

memperoleh kesenangan/ kepuasan. Bermain merupakan cermin kemampuan

fisik, intelektual, emosional, dan sosial. Bermain merupakan media yang baik

untuk belajar karena bermain, anak akan berkata-kata (berkomunikasi), belajar

menyesuaikan diri dengan lingkungan, melakukan apa yang dapat

dilakukannya, dan mengenalwaktu, jarak, serta suara. (Wong, 2009)

2. Fungsi permainan pada anak

Fungsi utama bermain adalah menstimulasi perkembangan anak, antara lain:

a. Perkembangan sensori-motorik

19

Page 20: Askep Klg Prasekolah (III) Ebah

b. Perkembangan intelektual

c. Perkembangan sosial

d. Perkembangan kreativitas

e. Perkembangan kreasi diri

f. Perkembangan moral

g. Bermain sebagai terapi

h. Tujuan bermain

Melalui fungsi yang terurai diatas pada prinsipnya bermain mempunyai tujuan

sebagai berikut:

a) Untuk melanjutkan tumbang yang normal pada saat sakit anak mengalami

gangguan dalam tumbang.

b) Mengekspresikan perasaan, keinginan dan fantasi serta idenya.

c) Mengembangkan kreatrifitas dan kemampuan menyelesaikan

masalah.Permainan akan menstimulasi daya pikir, imajinasi, dan fantasinya

untuk menciptakan sesuatu seperti yang ada dalam pikirannya pada saat

melakukan permainan anak akan dihadapkan pada masalah dalam konteks

permainannya, semakin lama ia bermain dan semakin tertantang untuk dapat

menyelesaikannya dengan baik.

d) Dapat beradaptasi secara efektif terhadap stress karena sakit dan dirawat di

RS. Stress yang dialami anak di RS tidak dapat dihindarkan sebagai mana

juga yang dialami orang tuanya untuk itu yang penting adalah bagaimana

menyiapkan anak dan orang tua untuk dapat beradaptasi denga stresor yang

dialaminya di RS secara efektif.

3. Alat dan jenis permainan yang cocok untuk anak usia prasekolah (>3-6 th)

Sejalan denga tumbangnya anak prasekolah mempunyai kemampuan

motorik kasar dan halus yang lebih matang daripada anak usia toddler. Anak

sudah lebih aktif, kreatif dan imajinatif. Demikian juga kemampuan berbicara

dan berhubungan sosial dengan temannya semakin meningkat.

BAB IIIASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

20

Page 21: Askep Klg Prasekolah (III) Ebah

Pengkajian yang berhubungan dengan keluarga

a. Identitas kepala keluarga

Nama : Ny.”M”

Umur : 20 Tahun

Agama : Islam

Suku : Sasak / Indonesia

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : buruh

Alamat : Karang bayan barat

b. Komposisi keluarga

No Nama L/P Umur Hub. Klg Perkerjaan Pendidikan

1 Ny.”N” P 20 Thn Istri buruh SMP

2

3

An “N”

An “Y”

P

L

4 Thn

2 .5 Thn

Anak

Anak

Tdk ada

Tdk ada

_

_

c. Genogram

: laki-laki : keturunan

21

Page 22: Askep Klg Prasekolah (III) Ebah

: perempuan : tinggal satu rumah

: garis perkawinan : pasien

d)Tipe keluarga

Ny “M” merupakan type keluarga inti

a) Masalah yang terjadi dengan type tersebut

Ny.”M” mengatakan tidak ada masalah dengan keluarganya,komunikasi dengan

anak lancar tidak ada masalah.

a. Suku Bangsa

b) Asal suku Jenis type keluarga

a) Keluarga bangsa

Keluarga Ny.”M” Mengatakan bersuku sasak.

b) Budaya yang berhubungan dengan kesehatan

Keluarga Ny “M” mengatakan di kampungya jika ada acara pesta atau

syukuran,masyarakat selalu begadang hingga dini hari untuk menyiapkan acara

pagi harinya.

b. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan

Keluarga Ny.”M” Beragama islam,dan percaya bahwa kesehatan dan penyakit yang

diderita selama ini merupakan pemberian dan telah diatur oleh Tuhan.

c. Status sosial ekonomi keluarga

a) Anggota keluarga yang mencari nafkah

Keluarga yang mencari nafkah adalah Ny’M” sebagai buruh

b) Penghasilan

Penghasilan Ny.M sebesar Rp. 75000/ hari kerja

c) Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan.

Adapun kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan antara lain : Kebutuhan keluarga

sehari-hari,seperti membeli beras dan lauk pauk

d. Aktivitas rekreasi keluarga

Keluarga mengatakan pergi rekreasi saat hari raya saja.

B. Riwayat dan tahap perkembangan keluargaa. Tahap perkembangan keluarga saat ini.

22

Page 23: Askep Klg Prasekolah (III) Ebah

Tahap perkembangan keluarga saat ini : Keluarga Ny. M memiliki dua orang anak

berumur 4 tahun yang baru belum masuk sekolah, dan anak yang kedua berumur 2.5

thn jadi keluarga Ny. M berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak pra

sekolah.

b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya : Saat ini

keluarga Ny M sebagai keluarga yang memiliki dua anak yang belum a masuk

sekolah belum tahu bagaimana cara yang tepat dalam mengajarkan anak bergaul,

karena Ny. M selalu khawatir jika anaknya ingin bermain diluar rumah.

c. Riwayat kesehatan keluarga saat ini :

Ny M serta An M tidak ada yang menderita penyakit berat, hanya kadang terkena flu,

atau pusing kepala biasa

d. Riwayat penyakit keturunan.

Menurut pengakuan keluarga, tidak pernah mengalami sakit berat yang memerlukan

perawatan di Rumah Sakit ataupun perawatan di rumah yang lama. Dari riwayat

kesehatan keluarga Ny. M tidak ada yang memilki penyakit kronis maupun penyakit

keturunan.

e. Riwayat kesehatan masing – masing anggota keluarga

No Nama BB Umur Keadaan kesehatan Imunisasi ( Bcg/polio/DPT/HB/campak

Masalah kesehatan

Tindakan yang telah dilakukan

1 Ny.M 35kg 20 thn Ny “M” mengatakan bahwa biasanya dia merasa lelah setelah berkerja

Lengkap - Minum Vitamin dan susu

2 An.M 14kg 4 thn An M .mengatakan perutnya mules-mules dan BAB lebih dari 6 kali sehari.

Lengkap - Minum susu

3 An Y 11kg 2.5 thn

Ny M mengatatakan anaknya jarang sakit, kalaupun sakit hanya seperti flu namun tidak sering

lengkap -Berobat ke puskesmas

f. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan : Menurut Ny. M.jika dirinya sakit

dan keluarga sakit, mereka langsung berobat ke puskesmas,

23

Page 24: Askep Klg Prasekolah (III) Ebah

g. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya :

Ny M : Menurutnya selama ini dirinya jarang sakit dan hanya lelah saja

An M : Menurut Ny.M selama ini anaknya mengalami mencret,panas,batuk

An Y : jarang sakit, kalau pun sakit hanya flu biasa dan demam biasa saja.

h. Pengkajian Lingkungan

1. Karakteristik rumah

2. Luas rumah : 5 x 6 meter

3. Type rumah : semi permanen

4.   Kepemilikan : pribadi

5.      Jumlah dan ratio kamar/ruangan : 3 buah kamar tidur

6. Ventilasi/jendela : Ada 4 ventilasi yang terdapat di dalam rumah

7. Pemanfaatan ruangan : teras, ruang tengah/ keluarga, 2 Kamar tidur.

8.    Septic tank : ada, letak dibelakang rumah berjarak 1,5 meter dari rumah

9.   Sumber air minum : air PAM .

10.   Sampah limbah RT : dibuang ditempat pembuangan sampah sejauh 600 meter

11. Kebersihan lingkungan : keadaan kebersihan lingkungan selalu terjaga karena

setiap harinya selalu membersihkan lingkunganya.

12. Keadaan didalam rumah : Rumah Keluarga Ny.M tinggal dirumah sendiri.

Rumah yang mereka tempati merupakan rumah semi permanen dengan status

kepemilikan milik pribadi Ny.M. Luas rumah kurang lebih 46 m2. Lantai rumah

menggunakan semen .Rumah memiliki ventilasi Pada ruangan dalam rumah

seperti kamar, teras ,.

13.   Keadaan diluar rumah : Rumah memiliki pekarangan yang cukup. Kebersihan

pekarangan secara umum baik. Keluarga memanfaatkan PAM untuk sumber air

bersih. Keluarga tidak memiliki kamar mandi dengan saluran pembuangan ke

selokan perumahan yang mengalir diparit. Keluarga juga tidak memiliki jamban

jenis leher angsa yang dipergunakan setiap hari dengan septic tank di ujung

rumah dengan jarak lebih dari 10 m dari sumur gali. Kebersihan kamar mandi dan

jamban cukup. Dalam pengelolaan sampah rumah tangga keluarganya memiliki

tempat penampungan berupa lobang yang terdapat di pekarangan samping rumah

dan jika sudah penuh biasanya di bakar. Lubang dalam keadaan terbuka. Secara

umum kebersihan rumah cukup.

C. PEMERIKSAAN FISIK

24

Page 25: Askep Klg Prasekolah (III) Ebah

Pemeriksaan Fisik Ny.M An M An Y

25

Page 26: Askep Klg Prasekolah (III) Ebah

Pemeriksaan Tanda2 Vital

oTekanan Darah 110/80 mmHg - -

oNadi 84 kali/menit 85x/mnt 82x/mnt

oRespirasi 24 kali/menit 20x/mnt 20x/mnt

oSuhu Badan 36,7 ºC 36,4 C 36,4C

oBB 45 kg 14 kg 11 kg

oTB 147 cm 45 cm 32 cm

Pemeriksaan Fisik Head to Toe

oKepala

Kepala Simetris Simetris Simetris

Rambut Hitam, lurus Hitam,lurus Hitam,lurus

oMata

Bentuk Simetris Simetris Simetris

Konjungtiva Tidak anemia Tdk anemis Tdk anemis

Sklera Tidak ikterus Tidak ikterus Tidak ikterus

Pupil Isokor Isokor Isokor

oHidung

Bentuk Simetris Simetris Simetris

Perdarahan /secret

Tidak mengalami perdarahan

Tak ada perdarahan

Tak ada perdarahan

oTelinga

Bentuk Telinga Simetris Simetris Simetris

oMulut

Keadaan Bibir

Lembab Lembab Lembab

Keadaan Gusi Tidak ada Tdk ada Tdk ada

26

Page 27: Askep Klg Prasekolah (III) Ebah

perdarahan gusi dan gigi

perdarahan gusi dan gigi

perdarahan gusi dan gigi

Keadaan Lidah

Tidak ada tanda perdarahan

Tdk ada tanda perdarahan

Tdk ada tanda perdarahan

oLeher

Tyroid Tidak ada pembesaran

Tdk ada pembesaran kelenjar tyroid

Tdk ada pembesaran kelenjar tyroid

o Integumen

Kebersihan Klien

Klien tampak bersih

Klien tampak bersih

Klien tampak bersih

Turgor Turgor kulit baik

Turgor kulit baik Turgor kulit baik

Kelembaban Baik Baik Baik

oPemeriksaan Thorax Inspeksi

Bentuk Thorax

Simetris Simetris Simetris

Pernafasan Irama teratur dan tidak ada suara tambahan

Irama teratur dan tak ada suara tambahan

Irama teratur dan tak ada suara tambahan

oPemeriksaan Paru

Palpasi Getaran suara terdengar dg teratur

Getaran suara terdengar teratur

Getaran suara terdengar teratur

Perkusi Bunyi resonan Bunyi resonan Bunyi resonan

Auskultasi Suara nafas teratur

Suara nafas teratur

Suara nafas teratur

oAbdomen

Inspeksi

Bentuk Abdomen

Simetris Simetris Simetris

Benjolan Tidak ada benjolan

Tdk ada benjolan Tdk ada benjolan

Palpasi

27

Page 28: Askep Klg Prasekolah (III) Ebah

Tanda nyeri tekan

Tidak ada nyeri tekan

Tdk ada nyeri tekan

Tdk ada nyeri tekan

Benjolan Tidak ada Tdk ada Tdk ada

oMuskuloskeletal /Ekstremitas Kesimetrisan Simetris Simetris Simetris

Kekuatan Otot Baik Baik Baik

oPemeriksaan Thorax Inspeksi Simetris Simetris Simetris

Perkusi Bunyi pekak jantung normal

Bunyi pekak jantung normal

Bunyi pekak

Jantung normal

palpasi Tidak ada nyeri tekan

Tidak ada nyeri tekan

Tidak ada nyeri tekan

Auskultasi Irama teratur dan tidak ada suara tambahan

Irama teratur dan tidak ada suara tambahan

Irama teratur dan tidak ada suara tambahan

oPemeriksaan Paru

inspeksi Simetris, tidak ada gangguan/penyimpangan gerakan pernafasan.

Simetris, tidak ada gangguan/penyimpangan gerakan pernafasan.

Simetris,tidak ada gangguan/penyimpangan gerakan pernafasan

Palpasi Tidak terdapat nyeri tekan

Tidak terdapat nyeri tekan

Tidak ada nyeri tekan

Perkusi Bunyi resonan Bunyi resonan Bunyi resonan

Auskultasi Suara nafas teratur

Suara nafas teratur

Suara nafas teratur

oAbdomen

Inspeksi Simetris,warna kulit (kuning langsat)

Simetris,warna kulit (putih )

Simetris,warna kulit(putih)

Palpasi Tidak ada nyeri tekan

Tidak ada nyeri tekan

Tidak ada nyeri tekan

Perkusi Tidak ada bunyi pekak/timpani

Tidak ada bunyi pekak/timpani

Tidak ada bunyi

28

Page 29: Askep Klg Prasekolah (III) Ebah

pekak/timpani

Auskultasi Tidak terdapat bising usus.

Tidak terdapat bising usus.

Tidak terdapat bising usus.

oKardiovaskuler

inspeksi Dada simetris,tidak ada lesi maupun pembngkakan.

Dada simetris,tidak ada lesi maupun pembengkakan.

Dada simetris,tidak ada lesi maupun pembengkakan

perkusi Tidak terdapat pekak pada area jantung maupun pembengkakan jantung.

Tidak terdapat pekak pada area jantung maupun pembengkakan jantung

Tidak terdapat pekak pada area jantung maupun pembengkakan jantung

palpasi Tidak ada nyeri tekan.

Tidak ada nyeri tekan.

Tidak ada nyeri tekan

Auskultasi Suara jantung 1 dan 2 normal, tidak terdengar suara tambahan.

Suara jantung 1 dan 2 normal, tidak terdengar suara tambahan.

Suara jantung 1 dan 2 normal,tidak terdengar suara tambahan

oMuskuloskeletal /Ekstremitas Kesimetrisan Simetris Simetris Simetris

Kekuatan Otot

Baik 5 5

5 5

Baik 5 5

5 5

Genetalia - - -

Analisa Data

29

Page 30: Askep Klg Prasekolah (III) Ebah

Simptom Masalah Penyebab

DS: Pasien(orangtua)

mengatakan mencemaskan kekambuhan penyakit anaknya.Jika anak panas tinggi,

ibu mengatakan

langsungmembawa

anaknya ke puskesmas.

DO:

Pasien(orangtua)

nampakberantusias

dalammenanggapi

keadaankesehatan 

anaknya.

kecemasan

orangtua

(keluarga)

Ketidakmampuan

keluarga memberi

perawatan pada

perubahan yang

akan terjadi pada

status kesehatan

anaknya

DS :

-Ny. M mengatakan

kalau An. M nafsu

Resiko

terjadinya

gangguan

ketidakmampuan

keluarga mengenal

masalah nutrisi

30

Page 31: Askep Klg Prasekolah (III) Ebah

makannya kadang

menjadi berkurang

-Ny. M mengatakan

An. M suka jajan

makanan ringan

-Ny. M mengatakan

nutrisi adalah makanan

yang kita makan sehari-

hari

DO:

An.M Tampak malas

makan

kebutuhan

nutrisi kurang

dari kebutuhan

tubuh pada An.

M.

yang dibutuhkan

pada anak pra

sekolah.

DS:

-Ny M mengatakan

anaknya suka bermain

sepeda.

-Ny M mengatakan

anak susah dilarang jika

ingin bersepeda di

jalanan.

-Ny A mengatakan anak

suka mengikuti ibu saat

memasak, dan anak suka

menggunakan alat dapur

DO:

-An M sudah dapat

mengendarai sepeda

Resiko cedera

fisik pada anak

Ketidakmampuan

keluarga

memodifikasi

lingkungan yang

aman untuk anak

prasekolah

31

Page 32: Askep Klg Prasekolah (III) Ebah

sendiri

Rumah Ny M dekat

dengan jalan raya

Tidak terdapat pembatas

atau pagar di depan

rumah

Skoring

1.    Kecemasan orang tua berhubungan dengan kitidakmampuan keluarga memberi

perawatan pada perubahan yang akan terjadi pada status kesehatan anaknya

32

Page 33: Askep Klg Prasekolah (III) Ebah

33

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran1. Sifat masalah

Skala:

Krisis

2/3 x 1 = 2/3 2/3 Keluarga

mencemaskan tentang

kekambuhan penyakit

anak namun tidak

menjadimasalah

keluarga

2. Kemungkinan masalah

dapat diubah

Skala :

Mudah

2/2 x 2 = 2 2 Kecemasanklien dapat

menghilang jika tidak

terlalu memfokuskan

masalah,keluarga akan

membawa anaknya ke

puskesmas jika terjadi

perubahan

kesehatanpada

anaknya(panas tinggi)

3. Potensial masalah

dapat dicegah

Skala :

Cukup

2/3 x 1= 2/3 2/3 Masalah yang dialami

dapat dicegah atau

diatasi oleh klien, dan

keluargaNampak

antusiasdalam

menanggapi kesehatan

anaknya.

4. Menonjolnya masalah

Skala :

Masalah ada tetapi

tidak perlu ditangani

1/2 x 1 = 1/2 1/2 Kebiasaan dalam

mengatasi masalah,

menyebabkan masalah

tidak dianggap serius.

Keluarga

Page 34: Askep Klg Prasekolah (III) Ebah

2. tubuh pada An. M b/d  ketidakmampuan keluarga mengenali masalah nutrisi yang

dibutuhkan pada anak prasekolah.

No.

Perhitungan Kriteria Skor Pembenaran

1. Sifat MasalahSkala :Ancaman kesehatan

2/3 x 1 = 2/3 2/3 Sifatmasalah

merupakan ancaman

karena kadang nafsu

makan An. M menjadi

berkurang dan jika itu

tidakditanggulangi

akan menjadi aktual

dandapat

menyebabkan

penurunan pada status

kesehatannya yaitu

gangguan nutrisi.

2. Kemungkinan Skala Dapat DiubahSkala :Sebagian

1/2 x 2 = 1 1 Masalah sebagian

dapat diubah karena

Ny.M”dapat

memberikan makanan-

makanan lain kepada

An. M

3. Potensial Masalah Untuk DicegahSkala :Cukup

2/3 x 1 = 2/3 2/3 Potensialmasalah

untuk dicegah cukup

karenadapat dilakukan

34

Page 35: Askep Klg Prasekolah (III) Ebah

dengan mengajarkan

carapengolahan

makananyang menarik

untuk An. M dengan

penurunan pemasukan

nutrisi.

4. Menonjolnya MasalahSkala :Ada masalah tapi tidak perlu ditangani

1/2 x 1 = 1/2 1/2 Keluarga menyadari

ada masalah tapi tidak

perlu ditangani dengan

segera.

3.    Resiko cedera fisik pada anak D b/d ketidakmampuan keluarga memodifikasi

lingkungan yang aman untuk anak prasekolah

No Perhitungan Kriteria skor Pembenaran

1 Sifat masalah

Skala:

Ancaman kesehatan

2/3 x 1 = 2/3 2/3 Bahaya fisik mungkin

dapat terjadi, Ny M

mengatakananak susah

dilarang  jika ingin

bersepeda di jalanan

2 Kemungkinan masalah

dapat diubah

Skala:Sebagian

½ x 2 = 1 1 Ny M menegur dan

memberikancontoh

pada anak

3 Potensial masalah

dapat dicegah

Skala:

2/3 x 1 = 2/3 2/3 Pemberian lingkungan

dan tempat bermain

yang aman untuk anak

35

Page 36: Askep Klg Prasekolah (III) Ebah

Cukup

4 Mononjolnya masalah

Skala:

Masalah harus segera

ditangani

2/2 x 1 = 1 1 An”Msering

mengendarai sepeda di

jalan dan bermain alat-

alat dapur, oramg tua

sulituntuk

memberitahu

Prioritas Masalah

1. Kecemasan orang tua anak M berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memberi perawatan pada perubahan yang akan terjadi pada status kesehatan anaknya.

2. Resiko cedera fisik pada anak  M b/d ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan yang aman untuk anak prasekolah.

3. Resiko terjadinya gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada anak M  b/d ketidakmampuan keluarga mengenali masalah nutrisi yang dibutuhkan pada anak prasekolah

Perencanaan Asuhan Keperawatan Keluarga

36

Page 37: Askep Klg Prasekolah (III) Ebah

No. Tgl DiagnosaKeperawatan

Tujuan Intervensi Rasional

.1 Kecemasan orang

tua  anak M

berhubungan

dengan

ketidakmampuan

memberikan

perawatan pada

perubahan yang

akan terjadi pada

status kesehatan

anaknya.

Tujuan umum:

Setelah dilakukan

pengkajian

kecemasan

keluargadapat

berkurang

Tujuan khusus:

a.  Keluarga mampu

mengenali masalah

b.  Keluarga mampu

memutuskan

tindakan yang tepat

untuk mengatasi

kecemasan.

1.- Anjurkan keluarga

untuk

mengungkapkan

kecemasannya

-Anjurkan keluarga

untuk tetap

mempertahankan

mekanisme koping

keluarga dalam

menghadapi

masalah

3.- Anjurkan keluarga

untuk mengurangi

stresor yang

menyebabkan

kecemasan

4. 

A

--Anjurkan keluarga

untuk meminta

bantuan dari tenaga

1. -Dengan

pengungkapan

apa yang

dirasakan kepada

perawat, dapat

mengurangi

beban yang

dirasakan.

2.

- Mekanisme

koping keluarga

yang adekuat

dapat mencegah

trauma yang

berlebihDengan

cara mencegah

dan tidak selalu

memikirkan

masalah

37

Page 38: Askep Klg Prasekolah (III) Ebah

2 Resiko cedera

fisik pada anak D

b/d

ketidakmampuan

keluarga

-Keluarga dapat

mengetahui

berbagai resiko

yang berhubungan

dengananak

kesehatan dalam

upaya mengurangi

masalah kesehatan

-Anjurkan orang

tua atau keluarga

untuk selalu

mengawasi

kegiatananak

khususnya bermain

yangdapat

membahayakan

fisik.

2.   

A

-Anjurkan keluarga

untuk memberikan

tempat tersendiri

untukbermain anak.

-Anjurkan keluarga

menjauhkan atau

-Pelayanan

kesehatan

merupakan salah

satubentuk

sumber daya yang

ada di masyarakat

-Mengantisipasi

agaranak

terhindar dari

cedera fisik.

-Anak lebih

mudah diawasi.

-Meminimalisir

cedera pada anak.

-Anak tidak

keluar  dari

halaman rumah

38

Page 39: Askep Klg Prasekolah (III) Ebah

3

memodifikasi

lingkungan yang

aman untuk anak

prasekolah

Resiko terjadinya

gangguan nutrisi

dan kebutuhan

tubuh pada anak

“M”b/d

ketidakmampuan

keluarga

mengenali

masalah nutrisi

yang dibutuhkan

anak

prasekolah

-Kebutuhan nutrisi

anak terpenuhi

dengan kriteria

khususnya terjadi

peningkatan berat

badan

menyimpan

peralatan yang

dapat

membahayakan

anak.

4. -Anjurkan keluarga

membuat pembatas

atau  pagar depan

rumah agar anak

lebih leluasa dalam

bermain.

A

A-Anjurkan keluarga

menyediakan

makanan yang

menarik namun

memiliki

kandungan gizi

yang baik pada

anak.

2-Berikan lingkungan

yang nyaman dan

menarik pada saat

anak makan.

-Makanan tidak

merupakan

focusanak

melainkan

bermain.

-Agar anak lebih

meningkat nafsu

makannyadan

tidak terfokus

pada bermain.

3. 

39

Page 40: Askep Klg Prasekolah (III) Ebah

.

-Anjurkan untuk

perhatikan waktu

makan anak

-Anjurkan keluarga

agar anak mencoba

makanan yang baru

danmasih

memenuhigizi

seimbang

-Biasanya anak

lebihasyik

bermain hingga

lupa makan.

4. -Anak.

CCenderung bosan

dengan makanan

yang biasa ia

makan.

--Agar kebutuhan

nutrisi pada anak

terpenuhi

-

40

Page 41: Askep Klg Prasekolah (III) Ebah

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No Diagnosa Keperawatan Implementasi Kritria Hasil

1. Kecemasan orang tua anak M berhubungan dengan ketidakmampuan memberikan perawatan pada perubahan yang akan terjadi pada status kesehatan anaknya.

Menganjurkan keluarga untuk mengungkapkan kecemasannya.

Menganjurkan keluarga untuk tetap mempertahankan mekanisme koping keluarga dalam menghadapi masalah.

Menganjurkan keluarga untuk mengurangi stresor yang menyebabkan kecemasan

Ny. M mau mengungkapkan kecemasannya.

Ny. M berusaha untuk tetap menjaga mekanisme kopingnya dalam menghadapi masalah

Keluarga mampu mengurangi kecemasannya terhadap anak M.

2

3

Resiko cedera fisik pada anak M  b/d ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan yang aman untuk anak prasekolah

Resiko terjadinya gangguan nutrisi dan kebutuhan tubuh pada anak  “M”b/d ketidakmampuan keluarga mengenali masalah nutrisi yang dibutuhkan anak

menganjurkan keluarga untuk memberikan tempat tersendiri untukbermain anak.

menganjurkan keluarga menjauhkan atau menyimpan peralatan yang dapat membahayakan anak.

menganjurkan keluarga membuat pembatas atau  pagar depan rumah agar anak lebih leluasa dalam bermain.

mengAnjurkan keluarga menyediakan makanan yang menarik namun memiliki kandungan gizi yang baik pada anak.

memberikan lingkungan yang nyaman dan menarik pada saat anak makan.

menganjurkan untuk perhatikan waktu makan anak

menganjurkan keluarga agar anak mencoba

Keluarga dapat mengetahui berbagai resiko yang berhubungan dengan anak prasekolah

keluarga menjauhkan atau menyimpan peralatan yang dapat membahayakan anak.

keluarga membuat pembatas atau  pagar depan rumah agar anak lebih leluasa dalam bermain.

Ke

keluarga menyediakan

makanan yang menarik

namun memiliki kandungan

gizi yang baik pada anak.

agar anak mencoba

makanan yang baru

danmasih memenuhigizi

41

Page 42: Askep Klg Prasekolah (III) Ebah

makanan yang baru danmasih memenuhigizi seimbang

seimbang

DAFTAR PUSTAKA

Friedman M. 2008. Keperawatan Keluarga, Teori dan Praktik. Jakarta : EGC

Soetjiningsih (2008), Tumbuh Kembang Anak, Bagian Kesehatan Anak FKU

udayana, Jakarta. EGC,

Soetjiningsih. (2008). Tumbuh kembang anak. Jakarta: EGC.

Supartini, Y. (2009). Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC.

42