askep gerontik dg depresi
DESCRIPTION
noviTRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
Apabila perawat mendeteksi kemungkinan adanya masalah depresi pada pasien lanjut usia,
maka yang perlu dikaji terlebih dahulu adalah gejala deprasi. DSM-IV (1994) tidak membedakan
diagnosa depresi berdasarkan usia, tetapi adanya lima gejala atau lebih gejala dibawah ini (ditambah
dengan perasaan kehilangan minat atau kehilangan kesenangan), maka pasien telah dapat dikatakan
mengalami depresi.
Pengkajian terhadap keperawatan pasien dengan deprasi dapat dilakukan dengan menggunakan
beberapa format seperti Geriatric Depression Scale (akan dibahas oleh penulis lain) atau Hamilton
Depression Rating Scale.
Dasar data pengkajian
Aktivitas/istirahat
Gejala : Kelemahan,kelelahan
Ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari
Tanda : Keletihan, kelemahan umum
Integritas ego
Gejala : Perilaku merusak diri langsung dan tidak langsung
Tanda : penyalahgunaan alkohol/narkoba, nikotin, dan obat-obat lainnya, ingin bunuh
diri/mengakhiri hidupnya
Eliminasi
Gejala : Perubahan pola defekasi/ karakteristik feses
Tanda : Haluaran urine meningkat
Konstipasi
Makanan/cairan
Gejala : Malas makan/anoreksia sekunder
Tanda : Penurunan berat badan
Penampilan kurus
B. Diagnosa Keperawatan
Mencederai diri berhubungan dengan depresi. Gangguan alam perasaan: depresi berhubungan dengan koping maladaptif.
C. Rencana Tindakan Keperawatan
DX I : Mencederai diri berhubungan dengan depresi.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1X24 jam lansia tidak mencederai diri.
Kriteria Hasil: Lansia dapat mengungkapkan perasaanya. Lansia tampak lebih bahagia. Lansia sudah bisa tersenyum ikhlas.
Intervensi Rasional
Bina hubungan saling percaya dengan lansia. hubungan saling percaya dapat mempermudah dalam mencari data-data tentang lansia
Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati dan Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar empati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal. Misalnya: memberikan sentuhan, anggukan
Dengan sikap sabar dan empati lansia akan merasa lebih diperhatikan dan berguna
Pantau dengan seksama resiko bunuh diri/melukai diri sendiri. Jauhkan dan simpan alat-alat yang dapat digunakan olch pasien untuk mencederai dirinya/orang lain, ditempat yang aman dan terkunci.
Meminimalkan terjadinya perilaku mencederai diri
DX 2 : Gangguan alam perasaan: depresi berhubungan dengan koping maladaptif
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1X24 jam lansia merasa tidak stres dan depresi.
Kriteria Hasil : Klien dapat meningkatkan harga diri Klien dapat menggunakan dukungan sosial Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Intervensi RasionalBantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusasaannya
Membangun motivasi pada lansia
Kaji dan kerahkan sumber-sumber internal individu
Individu lebih percaya diri
Bantu mengidentifikasi sumber-sumber harapan (misal: hubungan antar sesama, keyakinan, hal-hal untuk diselesaikan).
Menumbuhkan semangat hidup lansia
Kaji dan manfaatkan sumber-sumber ekstemal individu (orang-orang terdekat, tim pelayanan kesehatan, kelompok pendukung, agama yang
Lansia tidak merasa sendiri
dianut).Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai, pengalaman masa lalu, aktivitas keagamaan, kepercayaan agama).
Meningkatkan nilai spiritual lansia