askep distonia
DESCRIPTION
askep distoniaTRANSCRIPT
![Page 1: ASKEP DISTONIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020717/55cf9d70550346d033ad9f00/html5/thumbnails/1.jpg)
7/15/2019 ASKEP DISTONIA
http://slidepdf.com/reader/full/askep-distonia-5633842664279 1/5
Distonia
DEFINISI
Distonia adalah kelainan gerakan dimana kontraksi otot yang terus menerusmenyebabkan gerakan berputar dan berulang atau menyebabkan sikap tubuh
yang abnormal.
Gerakan tersebut tidak disadari dan kadang menimbulkan nyeri, bisa
mengenai satu otot, sekelompok otot (misalnya otot lengan, tungkai atau
leher) atau seluruh tubuh.
Pada beberapa penderita, gejala distonia muncul pada masa kanak-kanak (5-
16 tahun), biasanya mengenai kaki atau tangan.
Beberapa penderita lainnya baru menunjukkan gejala pada akhir masa remaja
atau pada awal masa dewasa.
PENYEBABPara ahli yakin bahwa distonia terjadi karena adanya kelainan di beberapa
daerah di otak ( ganglia basalis , talamus , korteks serebri ), dimana beberapa
pesan untuk memerintahkan kontraksi otot diolah.
Diduga terdapat kerusakan pada kemampuan tubuh untuk mengolah
sekumpulan bahan kimia yang disebtu neurotransmiter , yang membantu sel-
sel di dalam otak untuk berkomunikasi satu sama lain.
Gejala-gejala distonik bisa disebabkan oleh:
- Cedera ketika lahir (terutama karena kekurangan oksigen)
- Infeksi tertentu
![Page 2: ASKEP DISTONIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020717/55cf9d70550346d033ad9f00/html5/thumbnails/2.jpg)
7/15/2019 ASKEP DISTONIA
http://slidepdf.com/reader/full/askep-distonia-5633842664279 2/5
- Reaksi terhadap obat tertentu, logam berat atau keracunan karbon
monoksida
- Trauma
- Stroke .
Sekitar 50% kasus tidak memiliki hubungan dengan penyakit maupun cedera,
dan disebut distonia primer atau distonia idiopatik.
Selebihnya merupakan distonia keturunan yang sifatnya dominan .
Distonia juga bisa merupakan gejala dari penyakit lainnya, yang beberapa
diantaranya diturunkan (misalnya penyakit Wilson ).
GEJALA
Gejala awal adalah kemunduran dalam menulis (setelah menulis beberapa
baris kalima), kram kaki dan kecenderunagn tertariknya satu kaki keatas atau
kecenderungan menyeret kaki setelah berjalan atau berlari pada jarak
tertentu.
Leher berputar atau tertarik diluar kesadaran penderita, terutama ketika
penderita merasa lelah.
Gejala lainnya adalah tremor dan kesulitan berbicara atau mengeluarkan
suara.
Gejala awalnya bisa sangat ringan dan baru dirasakan hanya setelah olah raga
berat, stres atau karena lelah.
![Page 3: ASKEP DISTONIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020717/55cf9d70550346d033ad9f00/html5/thumbnails/3.jpg)
7/15/2019 ASKEP DISTONIA
http://slidepdf.com/reader/full/askep-distonia-5633842664279 3/5
Lama-lama gejalanya menjadi semakin jelas dan menyebar serta tak
tertahankan.
KLASIFIKASI DISTONIA
Berdasarkan bagian tubuh yang terkena:
1. Distonia generalisata, mengenai sebagian besar atau seluruh tubuh
2. Distonia fokal, terbatas pada bagian tubuh tertentu
3. Distonia multifokal, mengenai 2 atau lebih bagian tubuh yang tidakberhubungan
4. Distonia segmental, mengenai 2 atau lebih bagian tubuh yang
berdekatan
5. Hemidistonia, melibatkan lengan dan tungkai pada sisi tubuh yang
sama, seringkali merupakan akibat dari stroke .
Beberapa pola distonia memiliki gejala yang khas:
1. Distonia torsi, sebelumnya dikenal sebagai dystonia musculorum
deformans atau DMD.
Merupakan distonia generalisata yang jarang terjadi dan bisa
diturunkan, biasanya berawal pada masa kanak-kanak dan bertambah
buruk secara progresif.
Penderita bisa mengalami cacat yang serius dan harus duduk dalam
kursi roda.
2. Tortikolis spasmodik atau tortikolis merupakan distonia fokal yang
![Page 4: ASKEP DISTONIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020717/55cf9d70550346d033ad9f00/html5/thumbnails/4.jpg)
7/15/2019 ASKEP DISTONIA
http://slidepdf.com/reader/full/askep-distonia-5633842664279 4/5
paling sering ditemukan.
Menyerang otot-otot di leher yang mengendalikan posisi kepala,
sehingga kepala berputar dan berpaling ke satu sisi. Selain itu, kepala
bisa tertarik ke depan atau ke belakang.
Tortikolis bisa terjadi pada usia berapapun, meskipun sebagian besar
penderita pertama kali mengalami gejalanya pada usia pertengahan.
Seringkali mulai secara perlahan dan biasanya akan mencapai
puncaknya.
Sekitar 10-20% penderita mengalami remisi (periode bebas gejala)
spontan, tetapi tidak berlangsung lama.
3. Blefarospasme merupakan penutupan kelopak mata yang tidak disadari.
Gejala awalnya bisa berupa hilangnya pengendalian terhadap
pengedipan mata.
Pada awalnya hanya menyerang satu mata, tetapi akhirnya kedua mata
biasanya terkena.
Kejang menyebabkan kelopak mata menutup total sehingga terjadi
kebutaan fungsional, meskipun mata dan penglihatannya normal.
4. Distonia kranial merupakan distonia yang mengenai otot-otot kepala,
wajah dan leher.
5. Distonia oromandibuler menyerang otot-otot rahang, bibir dan lidah.
Rahang bisa terbuka atau tertutup dan penderita mengalami kesulitan
berbicara dan menelan.
6. Disfonia spasmodik melibatkanotot tenggorokan yang mengendalikan
proses berbicara.
![Page 5: ASKEP DISTONIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020717/55cf9d70550346d033ad9f00/html5/thumbnails/5.jpg)
7/15/2019 ASKEP DISTONIA
http://slidepdf.com/reader/full/askep-distonia-5633842664279 5/5
Juga disebut disfonia spastik atau distonia laringeal , yang
menyebabkan kesulitan dalam berbicara atau bernafas.
7. Sindroma Meige adalah gabungan dari blefarospasme dan distonia
oromandibuler , kadang-kadang dengan disfonia spasmodik .
8. Kram penulis merupakan distonia yang menyerang otot tangan dan
kadang lengan bawah bagian depan, hanya terjadi selama tangan
digunakan untuk menulis.
Distonia yang sama uga disebut kram pemain piano dan kram musisi.
9. Distonia dopa-responsif merupakan distonia yang berhasil diatasi
dengan obat-obatan.
Salah satu variannya yang penting adalah distonia Segawa
Mulai timbul pada masa kanak-kanak atau remaja, berupa kesulitan
dalam berjalan.
Pada distonia Segawa, gejalanya turun-naik sepanjang hari, mulai dari
kemampuan gerak di pagi hari menjadi ketidakmampuan di sore dan
malam hari, juga setelah melakukan aktivitas.