askep childbearing

6
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN MASALAH KELAHIRAN ANAK PERTAMA / CHILD BEARING A. Pengertian Menurut Duvall & Miller (1985) dalam Friedman (2002), keluarga childbearing adalah keluarga yang dimulai dengan kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai bayi berusia 30 bulan. Keluarga childbearing adalah keluarga yang berada pada tahap perkembangan ke II. Menurut Rodgers dalam Friedman (1998), keluarga childbearing adalah keluarga yang menantikan kelahiran dimulai sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan (2,5 tahun). Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan secara umum bahwa keluarga childbearing adalah keluarga yang berada pada tahap perkembangan ke II mulai dari kehamilan sampai kelahiran anak pertama berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan. B. Tahap Perkembangan Keluarga Childbearing Masa ini merupakan transisi menjadi orang tua yang akan menimbulkan krisis keluarga. Studi klasik Le

Upload: ratih-mugomugoputih

Post on 13-Aug-2015

293 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Askep Childbearing

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

DENGAN MASALAH KELAHIRAN ANAK PERTAMA / CHILD BEARING

A. Pengertian

Menurut Duvall & Miller (1985) dalam Friedman (2002), keluarga

childbearing adalah keluarga yang dimulai dengan kelahiran anak pertama dan

berlanjut sampai bayi berusia 30 bulan. Keluarga childbearing adalah keluarga

yang berada pada tahap perkembangan ke II.

Menurut Rodgers dalam Friedman (1998), keluarga childbearing adalah

keluarga yang menantikan kelahiran dimulai sampai kelahiran anak pertama dan

berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan (2,5 tahun).

Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan secara umum bahwa

keluarga childbearing adalah keluarga yang berada pada tahap perkembangan ke

II mulai dari kehamilan sampai kelahiran anak pertama berlanjut sampai anak

pertama berusia 30 bulan.

B. Tahap Perkembangan Keluarga Childbearing

Masa ini merupakan transisi menjadi orang tua yang akan menimbulkan

krisis keluarga. Studi klasik Le Master (1957) dalam Friedman (2002) dari 46

orang tua dinyatakan 17% tidak bermasalah dan selebihnya bermasalah dalam hal

suami merasa diabaikan, peningkatan persilisihan dan argumen, interupsi dalam

jadwal kontinu dan kehidupan seksual dan sosial terganggu dan menurun.

Menurut Duvall & Miller (1985) dan Charter & McGoldrick (1988) dalam

Friedman (2002), tugas perkembangan keluarga tahap ini antara lain adalah :

a.       Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap

(mengintregasikan bayi baru ke keluarga)

b.      Rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan kebutuhan

anggota keluarga

Page 2: Askep Childbearing

c.       Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan dengan

pasangan

d.      Memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan menambahkan

peran orang tua dan kakek nenek dalam pengasuhan

Menurut Spradley tugas perkembangan keluarga childbearing adalah:

persiapan untuk bayi, penataan role masing-masing dan tanggung jawab persiapan

biaya, adaptasi dengan pola hubungan seksual, pengetahuan tentang kehamilan,

persalinan dan menjadi orang tua.

Terhadap perhatian pelayanan kesehatan dimulai dari persiapan menjadi

orang tua, antara lain adalah:

a.       Persiapan untuk melahirkan

b.      Transisi menjadi orang tua

c.       Perawatan bayi

d.      Perawatan bayi yang sehat

e.      Mengenali secara dini dan menangani masalah-masalah kesehatan fisik

anak dengan tepat

f.        Imunisasi

g.       Pertumbuhan dan perkembangan yang normal

h.      Tindakan untuk keamanan

i.         Keluarga berencana

j.        Interaksi keluarga

k.       Praktik kesehatan yang baik (mis: tidur, nutrisi dan olahraga)

C. Peran Orang Tua Terhadap Childbearing

Dalam hal ini peran orang tua dapat dimulai selagi kehamilan membesar dan

semakin kuat saat bayi dilahirkan. Pada periode awal orang tua harus mengenali

hubungan mereka dengan anak. periode berikutnya orang tua dapat

mencerminkan suatu waktu untuk bersama-sama membangun kesatuan keluarga,

periode waktu berkonsolidasi ini meliputi peran negosiasi (suami istri, ibu-

Page 3: Askep Childbearing

ayah,orang tua-anak,saudara-saudara) untuk menetapkan komitmen . perode yang

berlangsung akan membutuhkan waktu.

D. Komunikasi Orangtua Terhadap Anak

Dalam hal ini ikatan diperkuat melalui penggunaan respons seksual atau

kemampuan oleh kedua pasangan dalam melakukan interaksi orangtua-anak.

Respon sensual dan kemampuan yang dipakai dalam komunikasi antara orangtua

dan anak meliputi:

a. Sentuhan

Sentuhan atau indera peraba, dipakai secara ekstensif oleh orangtua

sebagai suatu sarana untuk mengenali bayi yang baru lahir. Banyak ibu yang

ingin meraih anaknya yang baru lahir dan tali pusatnya dipotong, mereka

mengangkat bayi ke dada, merangkulnya kedalam pelukan. Begitu anak

dekat dengan ibunya maka anak akan mulai proses ekspoli

b. Kontak Mata

c. Suara

d. Aroma

E. Tugas Perkembangan Childbearing

a.       Adaptasi perubahan anggota keluarga (peran, interaksi,seksual dan kegiatan)

b.      Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan

c.       Membagi peran dan tanggung jawab

d.      Bimbingan orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan anak

e.      Konseling KB post partum 6 minggu

f.        Menata ruang untuk anak

g.       Biaya / dana childbearing

h.      Memfasilitasi role learning anggota keluarga

Page 4: Askep Childbearing

F. Masalah Yang Sering Muncul Pada Keluarga Childbearing

a.       Hubungan seksual dan sosial terganggu

Hubungan seksual antar pasangan umumnya menurun selama masa

kehamilan dan selama enam minggu periode pascapartum. Kesulitan seksual

selama periode pascapartum biasa terjadi, muncul akibat faktor peran baru

yang dijalankan oleh Ibu, akibat kelelahan dan merasa kehilangan

ketertarikan seksual sementara suami merasa “ditinggalkan atau

disingkirkan”.

b.      Suami merasa diabaikan

Sebagian besar ayah secara tradisonal tidak diikutsertakan dalam proses

perinatal sehingga tentu saja hal ini membuat pria terlambat dalam

melaksanakan perubahan peran penting sehingga menghindari keterlibatan

emosional mereka.

c.       Peningkatan perselisihan

Pola komunikasi pernikahan yang baru, berkembang dengan hadirnya

seorang anak, pasangan suami istri dalam berhubungan satu sama lain

memperlakukan pasangannya sebagai pasangan hidup dan sebagai orang tua.

Pola transaksional pasangan terbukti berubah secara drastis. Feldman (1961)

mengobservasi bahwa orang tua bayi sedikit berbicara satu sama lain dan

sedikit memiliki kesenangan, kurang mnestimulsi percakapan dan

menurunnya kualitas interaksi pernikahan mereka. Beberapa orang tua

merasa kewalahan dengan bertambahnya tanggung jawab, terutama pada

keluarga yang suami dan istrinya bekeja penuh waktu.