askep-cad.pdf
DESCRIPTION
siippTRANSCRIPT
1
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data
a. Identitas
1) Identitas Klien
Nama : Tn. M
Umur : 50 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SLTA
Pekerjaan : Tidak bekerja
Suku / bangsa : Sunda / Indonesia
Status marital : Menikah
Tanggal masuk RS : 11 April 2005
Tanggal Pengkajian : 12 April 2005
No. Medrek : 05018869
Diagnosa medis : Coronary Artery Desease (CAD) Angina
Pektoris Akut
Alamat : Citepus II No. 24 Cicendo
2) Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. A
Umur : 45 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Perawat
Hubungan dengan klien : Istri
Alamat : Citepus II No. 24 Cicendo
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
Klien mengeluh nyeri pinggang.
2
2) Riwayat Kesehatan Sekarang
Lima bulan sebelum masuk rumah sakit, klien mengeluh nyeri
pinggang yang terasa panas dan menyebar ke dada. Nyeri dirasakan
bertambah apabila klien terlalu banyak aktivitas dan kurang minum,
nyeri makin lama dirasakan semakin berat. Dan sehari sebelum masuk
rumah sakit klien mengeluh nyeri pinggang yang terasa panas dan
menyebar ke dada sehingga keluarga klien langsung membawa klien ke
UGD RSHS dan dirawat di ruangan CICU.
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 12 April 2005, klien
mengatakan nyeri pinggang yang terasa panas tetapi tidak menyebar ke
dada. Nyeri dirasakan bertambah apabila klien terlalu banyak aktivitas
dan kurang minum dan nyeri berkurang apabila klien istirahat. Nyeri
pada pinggang terasa panas yang dirasakan semakin lama semakin berat,
lamanya nyeri + 5 menit. Nyeri pinggang yang terasa panas tidak
menyebar ke area dada. Skala nyeri 2 dari skala 0-5. Nyeri dirasakan
apabila klien sedang stress, terlalu banyak aktivitas dan kurang minum.
3) Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien termasuk perokok berat. Klien merokok sejak SMP, sehari
habis 2-3 bungkus, jenis rokok dji sam tsu. Dan sejak klien di diagnosa
memiliki penyakit jantung klien berhenti merokok secara perlahan-lahan
atas anjuran dokter. Klien mempunyai riwayat Hiperkolesterol, pada
tahun 2000 klien di pasang balon dan pada tahun 2004 klien di operasi
Coronary Artery Bypass Graft (CABG).
4) Riwayat kesehatan keluarga
Di keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit jantung
namun ayak klien mempunyai riwayat penyakit hipertensi. Dalam
keluarga klien tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit menular
seperti TBC dan Hepatitis.
3
c. Pola Aktivitas Sehari-Hari
No Pola Aktivitas Di Rumah Di Rumah Sakit
1 Nutrisia. Makan
• Frekuensi• Jenis
• Pantangan
• Keluhan
b. Minum • Frekuensi• Jenis
• Keluhan
• 3 x/hari• Nasi, lauk pauk,
sayuran• Makanan berlemak
dan gorengan
• Tidak ada keluhan
• 1500 - 2000 cc/hari
• Air putih• Apabila kurang
minum suka sakit pinggang
• 3 x/hari• Diet bubur/lunak
• Makanan yang tinggi garam dan berlemak
• Tidak ada keluhan
• 1000 - 2500 cc/hari• Air putih• Karena banyak minum klien jadi sering kencing
2 Eliminasia. BAB
• Frekuensi• Konsistensi
• Keluhan
b. BAK• Frekuensi• Warna
• Keluhan
• 1-2 hari sekali• Lembek, warna
kuning• Tidak ada masalah
• 5 – 6x/.hari• Kuning jernih• Tidak ada keluhan
• 1 x sehari• Lembek, warna
kuning• Tidak ada
masalah
• 10 – 12 x/hari• Kuning jernih • Klien sering
kencing pada malam hari.
3 Personal Hygienea. Mandib. Gosok gigic. Keramasd. Ganti pakaiane. Gunting kukuf. Keluhan
• 2 x/hari• 2 x/hari saat mandi• 2 x seminggu• 2 x/hari• 1 x seminggu• Tidak ada masalah
• 1 x/hari, diseka• 1 x/hari • Belum pernah• 1 x/hari• Belum pernah• Tidak ada masalah
4
4 Intirahat Tidura. Tidur siangb. Tidur malamc. Keluhan
• Jarang • 5 – 7 jam• Tidak ada keluhan
• 2 - 3 jam• 5 – 6 jam
• Klien sering terbangun tengah malam karena ingin kencing sehingga mengganggu waktu tidur.
5 Pola aktivitas Klien bekerja wiraswasta tapi sejak sering sakit klien hanya tinggal di rumah.
Karena klien sakit sehingga aktivitas klien menjadi terbatas, tetapi klien masih bisa memenuhi ADL nya dengan mandiri ataupun dibantu oleh keluarga.
d. Pemeriksaan Fisik
a) Sistem Pencernaan
Mukosa bibir kering, lesi (-), warna gigi kuning gading, ada caries, gigi
berjumlah 32 tetapi terdapat gigi palsu 7 : 3 1 1 2 2 1 1 2
2 2 1 2 2 1 1 1
warna lidah merah muda, tak ada lesi, mukosa mulut lembab. Bentuk
abdomen datar, asites (-), tidak teraba pembesaran hepar dan lien. Bising
usus 8 x/menit. Pada palpasi abdomen tidak teraba distensi.
b) Sistem Pernafasan
Bentuk hidung simetris, septum nasi terletak ditengah, lesi (-), PCH (-),
mukosa rongga hidung kering, tidak ada nyeri pada palpasi sinus. Bentuk
leher simetris, bentuk thorak simetris, tidak ada retraksi otot interkostalis,
ekspansi kedua paru sama, bunyi paru resonan, frekuensi nafas cepat 20
x/menit, tidak ada clubing finger.
c) Sistem Kardiovaskuler
Tidak ada oedema kelopak mata, tidak terdapat peningkatan JVP, bunyi
jantung S1 dan S2 murni regular, terdengar agak melemah, apek kordis
teraba di ICS ke 5 midklavikula kiri, CRT kembali kurang dari 3 detik,
d) Sistem Endokrin
5
Tidak terdapat pembesaran kelenjar thyroid dan getah bening, pertumbuhan
badan sesuai dengan usia, tidak ada tremor pada anggota tubuh, tidak ada
hiper atau hipopigmentasi pada area tubuh tertentu.
e) Sistem Perkemihan
Tidak teraba pembengkakan pada ginjal kiri dan kanan, tidak ada nyeri
tekan pada kedua ginjal. Blas teraba penuh, tidak terpasang kateter.
f) Sistem Muskuloskeletal
Ekstremitas Atas :
Bentuk simetris, tidak terdapat oedema, tidak terdapat luka, tidak terpasang
infus. Reflek bisep +/+, reflek tricep +/+, ROM (+), kekuatan otot 5/5.
Ekstremitas Bawah :
Bentuk simetris, tidak ada luka, tidak terdapat odema, refleks patella +/+,
ROM (+), kekuatan otot 5/5.
g) Sistem Integumen
Distribusi rambut merata, warna hitam, tidak rontok, kulit kepala bersih,
kuku tangan dan kaki pendek dan cukup bersih, suhu tubuh 36,70 C.
h) Sistem Persyarafan
(a) Kesadaran
Kompos mentis dengan nilai GCS E4 M6 V5, orientasi terhadap tempat,
orang dan waktu sangat baik.
(b) Memori
Memori klien tidak terganggu, klien dapat mengingat tanggal, bulan dan
tahun kelahirannya.
(c) Tes Fungsi Kranial
v N. Olfaktorius
Fungsi penciuman klien baik, klien dapat membedakan bau kayu
putih dan bau alkohol dengan tepat.
v N. Optikus
Klien dapat membaca papan nama mahasiswa dengan benar dari
jarak kurang lebih 30 cm.
v N. Okulomotoris, trochlearis dan abdusen
Klien dapat menggerakan bola matanya ke lateral, samping kiri
kanan dan oblique, refleks pupil terhadap cahaya +/+, tidak ada
6
strabismus.
v N. Trigeminus
Klien dapat merasakan usapan kapas pada dahi, pipi dan mandibula
sambil matanya ditutup. Teraba kontraksi otot masseter pada saat
klien mengunyah.
v N. Fasialis
Klien dapat mengangkat alis secara simetris, dapat tersenyum dengan
bibir simetris. Klien dapat merasakan rasa manis, asin dan asam pada
saat makan.
v N. Akustikus
Klien dapat mendengarkan pertanyaan-pertanyaan dengan suara yang
tidak terlalu keras dan dapat menjawabnya sesuai dengan apa yang
ditanyakan.
v N. Glosofaringeus dan Vagus
Uvula terletak ditengah, ovula bergetar saat klien mengatakan
“ah…”, refleks menelan baik.
v N. Assesorius
Klien dapat mengangkat kedua bahu secara simetris, dapat menoleh
kearah kiri dengan melawan tahanan tangan perawat.
v N. Hipoglosus
Klien dapat menjulurkan lidahnya secara simetris dan dapat
menggerakannya ke atas dan ke bawah, samping kiri dan kanan
secara simetris.
e. Data Psikologis
1) Status emosi
Saat dikaji emosi klien tampak stabil, ekspresi wajah klien sesuai dengan
apa yang dibicarakannya. Klien mengatakan ingin cepat pulang, klien
mengatakn tidak mau terlalu lama dirawat karena klien tidak mau
menambah beban keluarganya.
2) Konsep diri
a) Gambaran diri
Klien menerima keadaan kondisi fisiknya sekarang, klien
7
mengatakan tidak ada yang istimewa pada anggota tubuhnya dan
klien menyenangi semua anggota tubuhnya.
b) Harga diri
Klien mersa bangga pada istrinya walaupun istrinya sibuk bekerja
sebagai perawat tetapi setiap hari setelah selesai bekerja selalu
menemaninya.
c) Ideal diri
Klien berharap cepat sembuh dan cepat pulang. Walaupun setelah
pulang klien hanya diam di rumah karena klien tidak bekerja.
d) Identitas diri
klien mengatakan sebagai kepala keluarga bagi anggota keluarganya,
ia tetap dianggap ayah sekaligus suami oleh anak dan istrinya.
e) Peran diri
Semenjak klien sering sakit klien tidak bekerja lagi karena kondisi
klien tidak memungkinkan, tetapi anggota keluarganya sudah
menerima keadaan dirinya tetapi klien merasa tidak dapat berperan
seutuhnya sebagai kepala keluarga yang seharusnya memberikan
nafkah pada keluarganya.
3) Gaya komunikasi
Klien berbicara jelas dan santai, klien mengurangi banyak bicara agar
tidak terlalu capek.
4) Pola koping
Bila ada masalah dalam keluarga, klien suka membicarakannya dengan
istrinya dengan harapan dapat terpecahkan masalahnya.
f. Data Sosial
1) Hubungan Sosial
Klien tinggal dalam satu kamar bersama dengan 5 klien lainnya,
hubungan klien dengan anggota keluarga sangat baik. Klien cukup
kooperatif terhadap perawat, mahasiswa dan dokter. Klien tidak menarik
diri dari lingkungan. Klien tidak mengikuti organisasi masyarakat di
tempat tinggalnya.
8
2) Gaya hidup
Setiap harinya klien hanya tinggal di rumah karena klien tidak bekerja.
Semenjak mempunyai penyakit jantung klien mempunyai pantangan
minum kopi dan juice alpukat serta pantangan makan gorengan dan
makanan berlemak karena klien tidak mau memperberat penyakitnya.
g. Data Spiritual
1) Falsafah Hidup
Klien seorang muslim, menyadari bahwa setiap orang ada saatnya sakit
dan saatnya sehat, sakit yang dialaminya sekarang merupakan ujian dari
Allah.
2) Konsep ketuhanan
Klien selalu berdoa dan berharap kepada Allah SWT agar diberikan
kesembuhan, ia pasrah dengan keadaannya sekarang
h. Data Penunjang
1) Laboratorium
Tanggal 8 April 2005
Jenis pemeriksaan Hasil Nilai rujuk
Haematologi
Hb LeukositHematokritTrombositAPTT
13,1 610040
201.00037,1
13 – 18 gr/dl3,8 – 10.6 ribu
40 – 42 150 – 440 ribu
22,4 – 42,4 detik
Kimia darah
UreumKreatininGlukosa puasa
291075
15 – 50 mg/dl0,6 – 1,1 mg/dl70 – 110 mg/dl
Tanggal 11 April 2005
9
APTT 23 (CN, 26,8)
CN +/-10 detik
2) Terapi
ü Plavix 1 x 1 tablet
ü Tromboaspilet 2 x 1 tablet
ü Cedocard 5
ü ISDN 3 x 10
2. Analisa Data
No
DataKemungkinan Penyebab Dan
DampakMasalah
10
1 DS :– Klien
mengatakan nyeri pada pinggang tersa panas dan dirasakan semakin berat
– Klien mengatakan nyeri dirasakan ber (+) jika klien terlalu banyak aktivitas dan kurang minum dan ber (-) jika klien istirahat
DO :– Klien dengan
CAD Angina Pektoris Akut
– Nyeri tidak menyebar ke area dada
– Lamanya nyeri + 5 mnt
– Skala nyeri 2 dari skala 0-5
– TD : 120 / 80 mmhgN : 73 x / menitR : 20 x / menit
S : 36,7 0C
Atherosclerosis
Supply O2 ke koroner menurun
Metabolisme anaerob
Merangsang pelepasan substansi P, bradikinin, histamin, serotonin dan
prostaglandin
Merangsang nosi reseptor
Dihantarkan oleh serabut syaraf delta A dan C
Dialirkan dalam bentuk elektrokimia impuls ganglion radiks menuju dorsal horn di
medulaspinalis
Dihantarkan ke traktus spinothalamikus
Thalamus
Cortex cerebri
Nyeri dipersepsikan
Gangguan rasa nyaman : nyeri
11
2 DS :- Klien
mengatakan pada malam hari sering banyak minum
- Klien mengatakan ketika tidur sering terbangun karena ingin kencing
DO :- Klien minum
1000-2500 cc/hari
- Klien BAK 10-12 x/hari
- Tidur klien pada malam hari 5 – 6 jam
- Klien sering terbangun tengah malam karena ingin kencing
Intake cairan pada malam hari berlebih
Peningkatan isi kandung kemih
Merangsang kandung kemih
Poliuria
Merangsang syaraf otonom
Aktivasi nor epineprin
Simpatis terangsang
RAS teraktivasi
Mengaktifkan kerja organ
REM menurun
Klien sering terjaga
Gangguan
pemenuhan
kebutuhan
istirahat :
tidur
12
3 DS :- Klien
mengatakan ingin cepat pulang karena tidak mau membebani keluarganya
- Klien mengatakan selama klien sakit klien tidak bekerja lagi
- Klien mengatakan tidak dapat menjalankan seutuhnya peran sebagai kepala keluarga
DO :- Klien menderita
CAD + sudah 5 tahun
- Klien sejak sakit tidak bekerja lagi
- Istrinya bekerja sebagai perawat
Klien menderita CAD + 5 tahun
Klien sejak sakit tidak bekerja
Klien tidak dapat memenuhi kewajibannya memberikan nafkah
untuk keluarganya
Klien tidak dapat berperan seutuhnya sebagai kepala keluarga
Gangguan konsep diri : peran
3. Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas Masalah
a. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan penurunan supply O2 ke
koroner
b. Gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat : tidur berhubungan poliuria pada
malam hari
c. Gangguan konsep diri : peran berhubungan dengan tidak dapat berperan
seutuhnya sebagai kepala keluarga
13
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN INTERVENSI
No
Diagnosa Keperawatan
Intervensi
Tujuan Rencana
14
1.
Gangguan rasa nyaman : nyeri b.d penurunan supply O2 ke koroner ditandai dengan :DS :– Klien mengatakan
nyeri pada pinggang tersa panas dan dirasakan semakin berat
– Klien mengatakan nyeri dirasakan ber (+) jika klien terlalu banyak aktivitas dan kurang minum dan ber (-) jika klien istirahat
DO :– Klien dengan CAD
Angina Pektoris Akut
– Nyeri tidak menyebar ke area dada
– Lamanya nyeri + 5 mnt
– Skala nyeri 2 dari skala 0-5
– TD : 120 / 80 mmhgN : 73 x / menitR : 20 x / menit
S : 36,7 0C
Tupan :Rasa nyaman klien terpenuhi
Tupen :Setelah dilakukan perawatan selama 2 hari, nyeri berkurang dengan kriteria evaluasi:- Klien mengatakan nyeri
berkurang- Klien mampu melakukan
teknik distraksi dan relaksasi
- Klien tampak tenang- Skala nyeri berkurang
menjadi 1- Tanda-tanda vital dalam
batas normal :s TD : 120/ 90 mmhgs N : 60 – 100 x / menits RR : 12 – 20 x / menit
s S : 36,5 – 37,5 0C
1. Kaji tanda-tanda vital 2. Atur posisi klien senyaman
mungkin
3. Tenangkan klien bahwa perawat mengetahui nyeri yang dirasakan klien adalah nyata dan perawat akan membantu klien mengurangi nyeri tersebut
4. Kaji respon perilaku klien terhadap nyeri dan pengalaman nyeri
5. Berikan dorongan penggunaan strategi pereda nyeri yang telah klien terapkan dengan berhasil pada pengalaman nyeri sebelumnya
6. Lakukan setiap tindakan secara perlahan
7. Berikan tindakan kenyamanan, contoh : pijatan pinggang, nafas dalam, latihan relaksasi, ajak klien ngobrol
8. Kaji respon nyeri, catat lokasi, lama, intensitas (0-5) dan karakteristiknya (dangkal, tajam, konstan)
9. Kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi : analgetik, narkotik
15
2 Gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat : tidur b.d poliuria pada malam hari ditandai dengan :DS :- Klien mengatakan
pada malam hari sering banyak minum
- Klien mengatakan ketika tidur sering terbangun karena ingin kencing
DO :- Klien minum 1000-
2500 cc/hari- Klien BAK 10-12
x/hari- Tidur klien pada
malam hari 5 – 6 jam
- Klien sering terbangun tengah malam karena ingin kencing
Tupan:Kebutuhan istirahat tidur terpenuhi
Tupen :Setelah diberikan penjelasan selama 2 hari, poliuria klien berkurang dengan kriteria evaluasi :- Klien dapat membatasi
minum pada malam hari
- Klien mengatakan tidak kencing terus pada malam hari
- Klien mengatakan tidurnya nyenyak
1. Anjurkan klien utnuk mengurangi minum pada malam hari
2. Anjurkan klien untuk menyimpan pispot dekat tempat tidur
3. Berikan lingkungan yang tenang bagi klien dengan mengurangi jumlah pengunjung, ruangan yang tidak terlalu terang dan ruangan yang sepi
4. Lakukan hal-hal yang menjadi kebiasaan klien sebelum tidur
5. Ciptakan lingkungan yang tenang menjelang tidur malam
16
3 Gangguan konsep diri : peran b.d tidak dapat berperan seutuhnya sebagai kepala keluarga, ditandai dengan :DS :- Klien mengatakan
ingin cepat pulang karena tidak mamu membebani kelluarganya
- Klien mengatakan selama klien sakit klien tidak bekerja lagi
- Klien mengatakan tidak dapat menjalankan seutuhnya peran sebagai kepala keluarga
DO :- Klien menderita
CAD + sudah 5 tahun
- Klien sejak sakit tidak bekerja lagi
- Istrinya bekerja sebagai perawat
Tupan :Kebutuhan peran klien terpenuhiTupanSetelah penjelasan selama 2 hari klien dapat mengerti akan perubahan peran akibat penyakit yang dideritanay, dengan kriteria : - Klien tampk lebih
tenang- Klien mengerti akan
perubahan peran yang dialami selama klien sakit
1. Bantu klien untuk memperluas kesadaran dirinya
2. Bri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaannya
3. Berikan kesempatan kepada keluarga untuk mengekspresikan perhatiannya dan diskusikan cara mereka dapat membentu klien
4. Identifikasi sistem pendukung untuk gantikan peran selama klien sakit
5. Anjurkan klien untuk bekerja dibidang yang tidak terlalu banyak menguras tenaganya
B. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
TanggalDP
Waktu
Tindakan Keperawatan dan Evaluasi Paraf
1 2 3 4 5
17
12 - 4 - 05
1
2
3
1
1
2
2
21.00
21.10
21.15
21.20
21.25
21.30
21.30
Ø Mengkaji tanda-tanda vital Hasil :
TD : 120 / 80 mmhg N : 73 x / menit R : 20 x / menit
S : 36,7 0C
Ø Menciptakan lingkungan yang tenang menjelang tidur malam dan memberikan lingkungan yang tenang bagi klien dengan mengurangi jumlah pengunjung, ruangan yang tidak terlalu terang dan ruangan yang sepiHasil :
Pengunjung dibatasi dan lingkungan sekitar tenang
Ø Memberikan kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaannyaHasil :
Klien mampu mengungkapkan perasaannya
Ø Mengkaji skala nyeriHasil :
Skala nyeri 2 dari skala 0-5
Ø Mengatur posisi klien senyaman mungkinHasil :
Posisi klien dengan head up 30 o
Ø Menganjurkan klien untuk mengurangi minum pada malam hariHasil :
Klien mengurangi minum pada malam hari
Ø Menganjurkan klien untuk menyimpan pispot dekat tempat tidurHasil :
Pispot disimpan dibawah tempat tidur
Marni
Marni
Marni
Marni
Marni
Marni
Marni
18
14 - 4 - 05
1
1
1
1
1
1
1
1
07.15
08.00
08.15
08.25
08.30
08.40
09.00
10.00
Ø Mengatur posisi klien dan merapihkan tempat tidur klien senyaman mungkinHasil :
Posisi klien dengan head up 30 o dan tempat tidur klien rapih
Ø Mengkaji tanda-tanda vital Hasil :
TD : 130 / 80 mmhg N : 80 x / menit R : 18 x / menit
S : 37 0C
Ø Mengkaji skala nyeriHasil :
Skala nyeri 2 dari skala 0-5
Ø Menenangkan klien bahwa perawat mengetahui nyeri yang dirasakan klien adalah nyata dan perawat akan membantu klien mengurangi nyeri tersebutHasil :
Klien terlihat lebih tenang
Ø Memberikan tindakan kenyamanan, contoh : pijatan pinggang, nafas dalam, latihan relaksasi, ajak klien ngobrolHasil :
Klien mau diajak ngobrol dan menarik napas dalam
Ø Memberikan dorongan penggunaan strategi pereda nyeri yang telah klien terapkan dengan berhasil pada pengalaman nyeri sebelumnyaHasil :
Bila nyeri klien suka memijat pinggangnya dan banyak minum
Ø Mengkaji respon perilaku klien terhadap nyeri dan pengalaman nyeriHasil :
Ketika nyeri klien mengusap-usap pinggangnya dan merubah posisi tidur senyaman mungkin
Ø Memberikan terapi obat per oral sesuai jadwal
Marni
Marni
Marni
Marni
Marni
Marni
Marni
Marni
19