askep ca esofagus

17
 KONSEP TEORI CA OESOFAGUS A. Definisi. Kanker oesofagus merupakan keganasan yang terjadi pada oesofagus. Keganasan yang  paling sering menyerang adalah jenis karsinoma epidermoid. Sedangkan jenis lainnya leomiosarkoma, fibrosarkoma, atau melanoma malignum tapi sangat jarang terjadi. B. Etiologi Timbulnya karsinoma esofagus dihubungkan dengan faktor diit. Minum alkohol, dan merokok. Diduga juga berhubungan dengan penyakit sebelumnya. Esofagitis menahun karena rangsangan ahan k imia dan akalasia merupakan faktor resiko tinggi. C. Klasifikasi Kanker esofagus dibagi berdasarkan jenis sel yang terlibat. Mengetahui jenis kanker esofagus yang anda miliki membantu menentukan pilihan perawatan yang harus anda jalani. Jenis kanker esofagus antara lain: Adenocarcinoma dimulai dari sel kelenjar penghasil lendir di dalam esofagus. Adenocarcinoma terjadi paling sering pada bagian bawah esofagus. Squamous cell carcinoma. Kanker ini rata dan tipis di permukaan esofagus. Squamous cell carcinoma sering terjadi di bagian tengah esofagus. Squamous cell carcinoma adalah kanker esofagus yang umum di seluruh dunia. Jenis langka lainnya. Kanker esofagus langka antara lain choriocarcinoma, lymphoma, melanoma, sarcoma dan kanker sel k ecil. D. Anatomi Fisiologi  Esofagus merupakan salah satu organ silindris berongga dengan panjang sekitar 25 cm dan berdiameter 2 cm, terbentang dari hipofaring sampai cardia lambung, kira-kira 2-3 cm di  bawah diafragma. Esofagus terletak posterior terhadap jantung dan trakea, anterior terhadap vertebra dan berjalan melalui lubang diafragma tepat anterior terhadap aorta. Pada kedua ujung esofagus, terdapat otot-otot spingter, diantaranya :

Upload: ferry-agusmansyah

Post on 14-Jul-2015

1.678 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Askep Ca ESOFAGUS

5/13/2018 Askep Ca ESOFAGUS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ca-esofagus-55a74dcb3577e 1/17

 

KONSEP TEORI CA OESOFAGUS

A. Definisi. Kanker oesofagus merupakan keganasan yang terjadi pada oesofagus. Keganasan yang

  paling sering menyerang adalah jenis karsinoma epidermoid. Sedangkan jenis lainnya

leomiosarkoma, fibrosarkoma, atau melanoma malignum tapi sangat jarang terjadi.

B. Etiologi 

Timbulnya karsinoma esofagus dihubungkan dengan faktor diit. Minum alkohol, dan

merokok. Diduga juga berhubungan dengan penyakit sebelumnya. Esofagitis menahun karena

rangsangan ahan kimia dan akalasia merupakan faktor resiko tinggi.

C. Klasifikasi

Kanker esofagus dibagi berdasarkan jenis sel yang terlibat. Mengetahui jenis kanker 

esofagus yang anda miliki membantu menentukan pilihan perawatan yang harus anda jalani.

Jenis kanker esofagus antara lain:

Adenocarcinoma dimulai dari sel kelenjar penghasil lendir di dalam esofagus. Adenocarcinoma

terjadi paling sering pada bagian bawah esofagus.

Squamous cell carcinoma. Kanker ini rata dan tipis di permukaan esofagus. Squamous cell

carcinoma sering terjadi di bagian tengah esofagus. Squamous cell carcinoma adalah kanker 

esofagus yang umum di seluruh dunia.

Jenis langka lainnya. Kanker esofagus langka antara lain choriocarcinoma, lymphoma,

melanoma, sarcoma dan kanker sel kecil.

D. Anatomi Fisiologi Esofagus merupakan salah satu organ silindris berongga dengan panjang sekitar 25 cm

dan berdiameter 2 cm, terbentang dari hipofaring sampai cardia lambung, kira-kira 2-3 cm di

  bawah diafragma. Esofagus terletak posterior terhadap jantung dan trakea, anterior terhadap

vertebra dan berjalan melalui lubang diafragma tepat anterior terhadap aorta.

Pada kedua ujung esofagus, terdapat otot-otot spingter, diantaranya :

Page 2: Askep Ca ESOFAGUS

5/13/2018 Askep Ca ESOFAGUS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ca-esofagus-55a74dcb3577e 2/17

 

1)  Krikifaringeal

Membentuk sfingter esofagus bagian atas dan terdiri atas serabut-serabut otot rangka.

Dalam keadaan normal berada dalam keadaan tonik, atau kontraksi kecuali waktu

menelan.

2)  Sfingter Esofagus bagian bawah

Bertindak sebagai sfingter dan berperan sebagai sawar terhadap refluks isi lambung ke

dalam esofagus. Dalam keadaan normal, sfingter ini menutup kecuali bila makanan

masuk ke dalam lambung atau waktu bertahak atau muntah.

Dinding esofagus terdiri dari 4 lapisan, yaitu :

i.  Mukosa

Terbentuk dari epitel berlapis gepeng bertingkat yang berlanjut ke faring bagian

atas, dalam keadaan normal bersifat alkali dan tidak tahan terhadap isi lambung

yang sangat asam.

ii.  Sub Mukosa

Mengandung sel-sel sekretoris yang menghasilkan mukus yang dapat

mempermudah jalannya makanan sewaktu menelan dan melindungi mukosa dari

cedera akibat zat kimia.

iii.  Muskularis

Otot bagian esofagus, merupakan otot rangka. Sedangkan otot pada separuh  bagian bawah merupakan otot polos, bagian yang diantaranya terdiri dari

campuran antara otot rangka dan otot polos.

iv.  Lapisan bagian luar (Serosa) 

Terdiri dari jaringan ikat yang jarang menghubungkan esofagus dengan struktur-

struktur yang berdekatan, tidak adanya serosa mengakibatkan penyebaran sel-sel

tumor lebih cepat (bila ada kanker esofagus) dan kemungkinan bocor setelah

operasi lebih besar.

E. Faktor Resiko

Tidak jelas apa yang menyebabkan kanker esofagus. Kanker esofagus terjadi ketika sel di dalam

esofagus terjadi kesalahan pada DNA nya. Kesalahan ini membuat kanker tumbuh dan

  berkembang tidak terkendalikan. Akumulasi sel yang tidak normal ini membentuk tumor di

Page 3: Askep Ca ESOFAGUS

5/13/2018 Askep Ca ESOFAGUS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ca-esofagus-55a74dcb3577e 3/17

 

dalam esofagus yang dapat tumbuh untuk menyerang jaringan terdekat dan menyebar ke bagian

tubuh lainnya.

Iritasi kronis dianggap berkontribusi pada perubahan DNA yang menyebabkan kanker esofagus.

Faktor yang menyebabkan iritasi pada sel di dalam esofagus dan meningkatkan risiko kanker 

esofagus antara lain:

y  Alkohol.

y  Cairan empedu yang naik.

y  Mengunyah tembakau.

y  Sulit menelan yang disebabkan achlasia.

y  Minum cairan yang terlau panas.

y  Kurang makanan buah dan sayuran.

y  Makan makanan awetan.

y  Gastroesophageal reflux disease (GERD).

y  Obesitas.

y  Perubahan sel pra kanker pada esofagus (Barret¶s esophagus).

y  Pengobatan radiasi pada dada atau perut bagian atas.

y  Merokok.

F. Manifestasi klinis

Tanda dan gejala kanker esofagus antara lain: 

y  Sulit menelan. 

y  Hilang berat badan secara tiba-tiba. 

y   Nyeri pada dada. 

y  Lelah. 

y  Ulsertiva esofagus tahap lanjut. 

y  Disfagia, awalnya dengan makanan padat dan akhirnya dengan cairan. 

y  Merasakan benjolan pada tenggorokan dan rasa nyeri saat menelan. 

y   Nyeri atau begah substernal, regurgitasi makanan yang tak tercerna dengan bau nafas

dan akhirnya cegukan. 

Page 4: Askep Ca ESOFAGUS

5/13/2018 Askep Ca ESOFAGUS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ca-esofagus-55a74dcb3577e 4/17

 

y  Mungkin terjadi hemoragi, dan kehilangan berat badan dan kekuatan secara progresif 

akibat kelaparan.Pada tahap awal, kanker ini sering tanpa tanda atau gejala. 

G. Patofisiologi dan Manifestasi Klinik  

Biasanya pasien mengalami lesi ulserasi esofagus yng luas sebelum gejala timbul.

Malignasi, biasanya sel squamosa tipe epidermoid, menyebar dibawah mukosa esofagus , atau

dapat menyebar langsung kedalamnya, melalui dan diatas lapisan otot ke limfatik. Pada tahap

lanjut, obstruksi esofagus terliat, dengan kemungkinan peforasi mediastinum dan erosi pembuluh

darah besar.

Bila gejala terjadi yang berhubungan dengan kanker esofagus penyakit ini secara umum

meluas. Gejala termasuik disfagia, pada awalnya dengan makanan padat dan akhirnya dengan

cairan; perasaan ada massa di tenggorokan; nyeri saat menelan; nyeri substernal atau rasa penuh;

dan kemudian regurgutasi makanan yang tidak dicerna disertai bau nafas busuk dan cegukan

Pasien pada awalnya hanya makanan padat yng menyebabkan distres, tetapi dengan

  berkembangnya penyakit dan obsrtuksi cairan tidak adapat masuk ke lambung. Regurgitasi

makanan dan saliva terjadi hemoragi dapt terjadi dan penurunan progresif berat badan dan

kekuatan terjdi sebagai akibat kelaparan. Gejala selanjutnya mencakup nyeri substernal,

cegukan, kesulitan bernfas dn bau nafas busuk 

H. Pemeriksaan Penunjang. 

Diagnostik dipastikan dengan esofagogastroduodenosopi (EGD) dengan biopsi dan

sikatan. Bronkoskopi biasanya dilakukan pada tumor dengan sepertiga tengah dan atas esofagus,

untuk menentukan apakah trakea telah terkena dan untuk membentu dalam menentukan apakah

lesi dapat diangkat. Mediastenosskopi digunakan untuk menentukan apakah kanker tellah

menyebar ke nodus dan struktur mediastinal lain. Kanker esofagus ujung bawah mungkin

 berhubungan dengan adenokarsinoma lambung yng meluas ke atas esofagus.

I. Penanganan 

Bila kanker tersebut ditemukan pada tahap awal, sasaran pengobaan dapat diarahkan

  pada pengobatan; namun, kanker sering ditemukan pada tahap akhir, yang membuat paliasi

merupakan satu-satunya tujuan yang harus diterima. Pengobatan dapat mencakup pembedahan

Page 5: Askep Ca ESOFAGUS

5/13/2018 Askep Ca ESOFAGUS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ca-esofagus-55a74dcb3577e 5/17

 

Standar penetalaksanaan bedah mencakup reseksi total esofagus dengan pengangkata

tumor dan margin luas bebas-tumor dan esofagus dan nodus limfa area. Tumor esofagus torakal

 bawah lebih mungkin dilakukan pembedahan daripada dilkalisasikan lebih tinggi pada esofagus,

dan integritas saluran GI dipertahankandengan menanam esofagus bawah ke dalam lambung.

Reseksi bedah esofagus mempinyai angka mortalitas relatif tingiakibat infeksi,

komplikasi paru, dan kebocoran melalui anastomisis. Pada pasca operasi pasien akan dipasang

selanbg nasogastrik yang tidak boleh dimanipulasi. Pasien dipertahankan puasa sampai

 pemeriksan sinar X memastikan bahwa anastomisis aman dan tidak bocor.

Penggunaan terapi radiasi baik sendiri maupun ada hubunganya dengan bedah praoperasi

dan pasca operasi, mungkin merupkan pilihan pengobatan. Pengunaan kemoterapi dikombinasi

edngan radiasi atau pembedahan juga sedang diteliti. Pengobatan paliatif mungkin perlu

mempertahankan sofagus tetap terbuka dan untuk membantu memberi nutrisi dan mengontrol

saliva. Paliasi dapat diselesaikan dengandilatasi esofagus , terapi laser, penempatan endoprotesis,

radiasi dan kemoterapi. Kaerna metode ideal pengobatan kanker esofagus belum ditemukan,

setiap pasien diobati dengan mengunakan rencan operawatan individual.

Page 6: Askep Ca ESOFAGUS

5/13/2018 Askep Ca ESOFAGUS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ca-esofagus-55a74dcb3577e 6/17

 

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN CA ESOFAGUS 

A.  PENGKAJIAN

1. Identitas klien

Meliputi nama, jenis kelamin, umur, agama / kepercayaan, status perkawinan,

 pendidikan, pekerjaan, suku/ Bangsa, alamat, no. rigester dan diagnosa medis.

2 . Riwayat penyakit sekarang

Pada klien kanker esophagus biasanya mengeluh Leher terasa nyeri, semakin lama

semakin membesar, susah menelan, badan merasa lemas, serta BB turun drastis

dalam waktu singkat.

3 . Riwayat penyakit dahulu .

Adanya penyakit yang berhubungan dengan saluran pencernaan, atau adanya

kanker pada organ tubuh lain.

4  Riwayat penyakit keluarga .

Untuk menentukan hubungan genetik perlu diidentifikasi adanya anggota

keluarga yang menderita kanker esofagus

5.  Pola fungsi kesehatan

a.  Pola persepsi dan tatalaksana hidup sehat

Klien ditanya tentang kebiasaan merokok, penggunaan tembakau,  penggunaan obat-obatan, penggunaan alkhohol dan upaya yang biasa

dilakukan dalam mempertahankan kesehatan diri (pemeriksaan kesehatan

 berkala, gizi makanan yang adekuat ) 

 b.  Pola nutrisi dan metabolisme

Page 7: Askep Ca ESOFAGUS

5/13/2018 Askep Ca ESOFAGUS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ca-esofagus-55a74dcb3577e 7/17

 

Klien ditanya frekuensi makan, jenis makanan, makanan pantangan, jumlah

minum tiap hari, jenis minuman, kesulitan menelan atau keadaan yang

mengganggu nutrisi seperti nause, stomatitis, anoreksia dan vomiting. Pada

 pola ini biasanya klien mengeluh susah menelan, nyeri pada saat menelan,

 berat badan turun.

c.  Pola eliminasi

Klien ditanya tentang pola berkemih, termasuk frekuensinya, ragu ragu,

 jumlah kecil dan tidak lancar menetes - netes, kekuatan system perkemihan.

Klien juga ditanya apakah mengedan untuk mulai atau mempertahankan

aliran kemih. Klien ditanya tentang defikasi, apakah ada kesulitan seperti

konstipasi akibat dari p[enyempitan urethra kedalam rectum.

d.  Pola tidur dan istirahat .

Klien ditanya lamanya tidur, adanya waktu tidur yang berkurang karena

frekuensi miksi yang sering pada malam hari ( nokturia ). Kebiasaan tidur 

memekai bantal atau situasi lingkungan waktu tidur juga perlu ditanyakan.

U paya mengatasi kesulitan tidur.

e.  Pola aktifitas .

Identifikasi pekerjaan klien dan aktivitasnya sehari-hari, kebiasaan

membawa benda-benda berat yang dapat menimbulkan strain otot dan jenisutama lainnya. Orang yang kurang aktivitas mengakibatkan tonus otot

menurun.

f.  Pola hubungan dan peran

Klien ditanya bagaimana hubungannya dengan anggota keluarga, pasien

lain, perawat atau dokter. Bagai mana peran klien dalam keluarga. Apakah

klien dapat berperan sebagai mana seharusnya.

g.  Pola persepsi dan konsep diri

Meliputi informasi tentang dampak yang timbul pada klien kanker esofagus

yaitu timbul ketakutan, rasa cemas karena penyakitnya

h.  Pola sensori dan kognitif 

Pada klien kanker esofagus biasanya tidak mengalami masalah dalam pola

sensori dan kognitif.

Page 8: Askep Ca ESOFAGUS

5/13/2018 Askep Ca ESOFAGUS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ca-esofagus-55a74dcb3577e 8/17

 

i.  Pola reproduksi seksual

Mengidentifikasi apakah setelah klien menderita kanker esophagus pola

reproduksi klien mengalami gangguan

 j.  Pola penanggulangan stress

Menanyakan apa klien merasakan stress, apa penyebab stress, mekanisme

 penanggulangan terhadap stress yang dialami. Pemecahan masalah biasanya

dilakukan klien bersama siapa. Apakah mekanisme penanggulangan stressor 

 positif atau negatif.

k.  Pola tata nilai dan kepercayaan

Klien menganut agama apa, bagaimana dengan aktifitas keagamaannya.

Kebiasaan klien dalam menjalankan ibadah.

6.  Pemeriksaan Persistem

1) B1 (breathing ) :

RR meningkat, sesak nafas, produksi sekret meningkat. Bagaimana pernafasan

klien, apa ada sumbatan pada jalan nafas atau tidak. Apakah perlu dipasang O2.

Frekuensi nafas , irama nafas, suara nafas. Ada wheezing dan ronchi atau tidak.

Gerakan otot Bantu nafas seperti gerakan cuping hidung, gerakan dada dan

 perut. Tanda ± tanda cyanosis ada atau tidak.

2) B2 (blood ) :

Yang dikaji adalah nadi ( takikardi/bradikardi, irama ), tekanan darah, suhu

tubuh, monitor jantung ( EK G ).

3) B3 (brain) :

Hal yang dikaji adalah keadaan atau kesan umum, GCS, adanya nyeri kepala.

4) B4 (bladder ) :

Hal yang dikaji Frekuensi defekasi, inkontinensia alvi, konstipasi / obstipasi,

 bagaimana dengan bising usus, sudah flatus apa belum, apakah ada mual dan

muntah.

5) B5 (bowel ) :

Page 9: Askep Ca ESOFAGUS

5/13/2018 Askep Ca ESOFAGUS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ca-esofagus-55a74dcb3577e 9/17

 

Disfgia, Nafsu makan turun, BB turun, apakah ada ketidaknyamanan pada

supra pubik, kandung kemih penuh . Masih ada gangguan miksi seperti retensi.

Kaji apakah ada tanda ± tanda perdarahan, infeksi. Memakai kateter jenis apa.

Irigasi kandung kemih. Warna urine dan jumlah produksi urine tiap hari.

Bagaimana keadaan sekitar daerah pemasangan kateter.

6) B6 (bone) :

Bagaimana aktifitas klien sehari ± hari setelah operasi. Bagaimana memenuhi

kebutuhannya. Apakah terpasang infus dan dibagian mana dipasang serta

keadaan disekitar daerah yang terpasang infus. Keadaan ekstrimitas.

II. MASALAH KEPERAWATAN DAN KOLABORASI/DIAGNOSA 

1. Masalah Keperawatan

a. Ketidaksembangan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d masukan nutrisi yang kurang.

 b. Nyeri akut b.d agen injuri (faktro fisik ).

c. Kerusakan kemampuan menelan b.d penyumbatn mekanis (tumor ) 

d. Defisit pengetahuan b.d sedikitnya terpapar informasi mengenai kanker oesofagus.

2. Masalah Kolaborasi

a. PK: perdarahan

III. PERENCANAAN KEPERAWATAN

1. Diagnosa no 1 

Ketidaksembangan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d masukan nutrisi yang kurang.³

a. Tujuan

Setelah dilakukan keperawatan diharapkan masalah keurangan nutrisi dapat

diatasi

 b. Kriteria Hasil

 NOC:

o Perawat mampu meningkatkan status nutrisi pasiern

o Perawat mampu mengontrol BB pasien.

Client Outcome

Page 10: Askep Ca ESOFAGUS

5/13/2018 Askep Ca ESOFAGUS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ca-esofagus-55a74dcb3577e 10/17

 

o Pasien mengalami peningkatan BB menuju berat yang diharapkan

o BB pasien berada dalam rentang normal

o Mengenal faktor-faktor yang mnyebabkan BB dibawah normal.

o Pasien mampu mengkonsumsi nutrisi yang adekuat

o Pasien mengkonsumsi nutrisi yang adekuat.

o Pasien terebas dari tanda-tanda malnutrisi.

c. Intervensi dan rasionalisasi (N!C) 

No  Intervensi  Rasionalisasi 

Manajemen Nutrisi 

1 tanyakan kepada klien apakah ia

memiliki riwayat elergi terhadap

makanan

unt uk menent uk an  nutrisi yng   tepat  

unt uk  pasien 

2 beri dukungan kepada pasien untuk 

mendapatkan intake kaolri yang

adekuat sesua dengan tipe tubuh dan

 pola aktivitasnya.

agar terjdi keseimbangan antara

kebituhan kalori edngan pemasukan

kalori

3 beri pasien makanan yang

mengandung tinggi protein, tinggi

kalori.

untuk meningkatkan BB pasien

kearah normal

4 monitor catatan intake intake

kandungan nutrisi pada makanan

mengukur apakah asien kebutuhan

nutrisinya terpenuhi atau tidak.

Manajemen Gangguan Makan 

1 Tentukan kemajuan BB harian yang

diharapkan bersama klien.

dapat menilai keberhasilan dari

 peningkatan BB.

2 monitor masukan kalori perharinya untuk memastikan apakah pasiemengkonsumsi cukup kalori

3 monitor pasien berkitan dengan

makan, penurunan berat badan, dan

kenaikan BB.

untuk menentukan efektivitas dan

keberhasilan terapi yang digunakan.

Page 11: Askep Ca ESOFAGUS

5/13/2018 Askep Ca ESOFAGUS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ca-esofagus-55a74dcb3577e 11/17

 

4 anjurkan pasien untuk mengurangi

aktivitasnya sehinga bisa mendukung

 program kenaikan BB.

kalori yang tersimpan bisa diubah

sebagai cadangan dalam bentuk 

 peningkatan masa otot.

2. Diagnosa no 2

 Nyeri akut b.d agen injuri (faktro fisik ).

a. Tujuan

Setelah dilakukan keperawatan diharapkan masalah nyeri akut dapat diatasi

 b. Kriteria Hasil

 NOC:

o Perawat mampu menurunkan tingkat nyeri, meningkatkan tingkat kenyamanan,

dan mngontrol nyeri.

Client Outcome

o Pasien mampu menggunakan sekala nyeri untuk mengidentifikasi tingkat nyeri

saat ini dan menentukan tingkat kenyamanan yang diinginkan.

o Pasien mampu menerangkan bagaimana nyeri yang tidak terukur dapat diatasi.

o Pasien mampu menampilkan ktivitas pemulihan dengan dilaporkannya

 penerimaan terhadap tingkat nyeri.

o Pasien berada dalam kecukupan mengenai istirahat dan tidurnyao Pasien mampu mendemonsrasikan menejemen nyeri non farmakologi

c. Intervensi dan rasionalisasi (N!C) 

No  Intervensi  Rasionalisasi 

1 tentukan apakah pneyrinya itu saat

 pengkajian atau tidak . jika ia bantu

  pasien untukemnurunkkan nyerinya

tersebut.

intensitas,  onset,  d urasi,  dan 

 pening k atan  n yeri  hendak n ya  dik aji 

unt ukmedpat k an data yang  esensial.. 

2 tnyakan kepada klien mengenai

  pengalaman nyeri yang pernah ia

alami dan metode yang digunakan

untuk menurunkanya.

beberapa f ak tor    penhambat   dapat  

menghilang k an ek inginan k lien unt uk 

melapor k an  ne yri  dan meng unak an 

obat  analgesik . 

3 mintalah kepada klien untuk  intensitas,  lok asi  dan k alitas  n yeri 

Page 12: Askep Ca ESOFAGUS

5/13/2018 Askep Ca ESOFAGUS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ca-esofagus-55a74dcb3577e 12/17

 

melaporkn lokasi, intensitas dengan

mengunakan skala nyeri, dan

kualitas nyeri.

hendak n ya  dilapor k an   setelah 

 prosed ur   tindak an unt uk mengetahui 

k eberhasilan treat men 

4. eksplor kebutuhan p[asien dengan

obat anlgesik opioid dan non-opioid.

intervensi   phar mak ologi mer u pak an 

alat utama  sebagai  penur un n yeri. 

5 ajari pasien metode nonfharmakologi

untuk menurunkan nyeri klien

dig unak aan unt uk  sebagai  su plemen 

dari metode  phmak ologik . 

6. anjurjkan pasien untuk menggunakan

obat analgesik sesua dengan yang

dianjurkan.

mencegah  terjadin ya 

 pen yalahg unaanobat  

Diagnosa no 3

Kerusakan kemampuan menelan b.d penyumbatan mekanis (tumor ) 

a. Tujuan

Setelah dilakukan keperawatan selama 10 hari maka masalah ketidakmampuan

menelan dapat teratasi

 b. Kriteria Hasil

 NOC:

o Perawat mampu meningkatkan kemempuan menelan pasien.

Client Outcome

o Pasien mampu mendemonstrasikan proses menelan yang efektive tanpa batuk 

atau tersedak.

o Pasien terbebas dari bahya aspirasi

c. Intervensi dan rasionalisasi (N!C) 

No  Intervensi  Rasionalisasi 

1 pastikan kesiapan pasien untuk 

makan. Pasien perlu diawasi ,

kemampuan mengikuti instruksi,

mempertahankan posisi kepala

dalam keadaan tegak, dan mampu

 jik a   salah   sat u dari f ak tro- f ak tor  

tersebut   tidak  ditemuk an, mak a bisa 

dipert umang k an unt uk menghentik an 

 pemberian mak anan   peroral   dan 

mengg unak an mak anan  enteral  

Page 13: Askep Ca ESOFAGUS

5/13/2018 Askep Ca ESOFAGUS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ca-esofagus-55a74dcb3577e 13/17

 

menggerakan lidah dalam mulutnya. unt uk memenuhi k ebut uhan  nutrisi 

k lien 

2 kaji kemampuan klien untuk 

menelan dengan memposisikan

 jenmpol dan telunjuk pemeriksa pada

laringelal proturberance. Minta klien

untuk menelan rasakan kenaikan

larink, minta klien untuk batuk, test

refleks gag pada kedua sisi belakang

 pharingeal.

 secara  nor mal   wak t u yang  

dibut uhk an  bagi  bol u s unt uk unt uk 

berpindah  dari  tem pat   dimana 

re f lek  s  dipicu k e   pint u esop f hagea 

adalah 1 detik l  K lien  dengan 

k ecelak aan k ardiovaskular   dengan 

wak t u transit(proses menelan) yang  

lebih  lama.mem pun yai k emung k inan 

 yang   lebih  besar  unt uk  ber k embang  

k e  arah   pneumonia  aspiration. 

 P asien  bisa  tersedak  bahk an k etik a 

masih mem puin yai  gag  re f lek  s. 

3 observasi tanda-tanda yang

 berhubunagn dengan proses menelan

(batuk, cegukan, kesulitan menahan

air liur, penurunan kemampuan

untuk mengerakan lidah, bicara yang pelan ) 

 semuan ya mer u pak an  tanda-tanda 

k er u sak an k emam puan menelan 

4. jika klien mempunyai gangguan

menelan, jangan memberikan

makanan sampai diagnosa yang

sesuai ditegakan. Pastikan makanan

yang sesuai dengan berkonsultasi

dengan dokter untuk pemberian

makanan enteral, kebanyakan dengan

menggunakan PEG tube.

mak anan bagi  pasien yang  tidak bisa 

menelan  dengan   sem purn,  dapat  

men yebabk an  aspirasi  dan 

k emung k inan k ematian. M ak anan 

enteal   lewat  PEG t ube   pada 

umumn ya   sering   dig unak an   sebab 

berdasar k an   penelitan   pasien 

dengan PEG t ube mandpat k an 

 pening k atan   stat u s   gizi  dan 

nutrisidan memung k ink an 

 pening k atan k emam puan hid u p. 

Page 14: Askep Ca ESOFAGUS

5/13/2018 Askep Ca ESOFAGUS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ca-esofagus-55a74dcb3577e 14/17

 

5 hindari pemberian makana cairan

sampi paien mampu menelan secara

efektiv. Tambahkan pengental cairan

seperti madu, atau puding

 pengg unaan   pengenatal   dapat  

mening k at k an hidrasi dannn nutrisi 

6. berikan latihan menelan sesuai

dengan yang diresepkan oleh team

disfagia. (menyentuh langit-langit

dengan lidah, merangsang lengkung

tonsil, dan langit-langit lunak denagn

logam dingin cermin pemeriksan

(rangsangan suhu), latihan gerakanm

mulut.

latihan menelan dapat mening k at k an 

k emam puan unt uk menelan. 

7 sediakan makanan dalam kondisi

tenang jauh dari rangsangan

  berlebihan, dekat dengan ruang

makan yang ribut.

ling kungan yang   ramai  dapat  

menur unk an meng un yah  dan 

menelan. 

8 pastikn bahwa klien memiliki waktu

yang cukup untuk makan

 pasien  dengan   gangg uan menelan 

membut uhk an  wak t u 2-4 k ali  lebih 

lama diband uing  wak t u mak an orang  

nor mal. 

9 Cek rongga mulut untuk memastikan

  pengosongan setelah klien

menyelesaikan makanan. Berikan

  perawatan mulut . jika perlu ambil

sisa makanan yang terdapat dalam

mulut.

 sisa mak anan yang   terselip  dalam

men yebabk an  stomatitis,  pembu sik an 

 gigi, k emung k inan  aspirasi  lebih 

lanjut. 

10 jaga posisi tegak lurus 30-45 derajat.  posisi  tegak  l ur u s mem pertahank an 

mak anan  tetap  didalam lambung  

 sam pai k osonng  mencegah 

terjadin ya re f l uk  s dan aspiras. 

11 awasi tanda-tanda aspirasi dan tanda-tanda  tersebut  menunjuk an 

Page 15: Askep Ca ESOFAGUS

5/13/2018 Askep Ca ESOFAGUS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ca-esofagus-55a74dcb3577e 15/17

 

  pneumonia. Auskultasi suara par 

setelah makan. Catat suara krakles

atau wheezing dan peningkatan suhu.

terjadin ya  pneumonia. 

4. Diagnosa no 4

Defisit pengetahuan b.d sedikitnya terpapar informasi mengenai kanker 

oesofagus

a. Tujuan

Setelah dilakukan keperawatan selama 1 X 8 jam maka masalah defisit

 pengetahuan klien dapat diatasi.

 b. Kriteria Hasil

 NOC:

o Perawat mampu memahamkan kepada pasien mengenai proses penyakit

o Perawat mampu memahamkan prosedur pengobatan terhadap penyakitnya.

Client Outcome

o Pasien mampu menjelaskan kondisi penyakitnya, mengenali kbutuhan medikasi,

dan mengerti pengobatanya..

o Pasien mampu menerapkan cara-cara hidup sehat dengan gaya hidupnya.

o Mendata sumber informasi dapat digunakan untuk mendapatkan lebih banyak informasi dan dukungan setelah perpisahan.

c. Intervensi dan rasionalisasi (N!C) 

No  Intervensi  Rasionalisasi 

Teaching Disease 

1 kaji tingkat pengetahuan pasien

  berhubuangan dengan penyakit

spesifknya

unt uk menent uk an materi  apa yang  

cocok buat   pasien 

2 jelaskan tanda dan gejala yang

diderita pasien

 pasien  lebih waspad   jik a mengalami 

hal-hal  tersebut  

3 jelaskan etiologi penyakit pasien agar   pasien bisa melakuk an tindak an 

dalam rang k a   pencegahan 

Page 16: Askep Ca ESOFAGUS

5/13/2018 Askep Ca ESOFAGUS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ca-esofagus-55a74dcb3577e 16/17

 

 pen yak itn ya 

4 diskusikan tentang gaya hidup agar 

tdak terjadi komplikasi pada saat

yang akan datang.

ban yak  pen yak it yang k ammbuh atau

bertambh  bur uk  dengan  ga ya  hid u p 

 yang   salah. 

Teaching Individual 

1 tentukan kebutuhan klien untuk 

 belajar 

minat    seseorang    sangat  

mem pengar uhi  hasil    pembelajaran 

 seseorang  

2 kaji tingkat pendidikan pasien masing-masing   ting k at    pendidik an 

memiik i  cara yang  unik  dalam

emmahami  sesuat u. 

3 kaji faktor penghambat dalam belajar   setiap  individ u memilik i k eunik an 

tersensiri  daal m mem pelajari 

 sesuat u  sehingga f ak tor  

 penghambatn yapun berbeda-beda. 

4 libatkan klien dalam menentukan

tujuan dari pembelajaranya

 pasien  ak an  lebih   pat uh  dalam

melak asanak anhasil  

 pembelajaran ya. 

5 gunakan media gambar dalamm

enerangkan suatu proses

visualsasi  sebuah  proses  ak an  lebih 

berbk as hasiln ya. 

Page 17: Askep Ca ESOFAGUS

5/13/2018 Askep Ca ESOFAGUS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ca-esofagus-55a74dcb3577e 17/17

 

Daftar Pustaka:

a. Jong at  al, 1977,  Buku A jar I l mu Bedah, EGC, Jakarta.

 b. Joanne et  al ,  N ursinbg  I ntervention C alsi f ication, Mosby,U

SAc. Swearingen. 2001. k eperawatn M edik al   Bedah. EGC. Jakarta

d. Nanda. 2004. Nursing Diagnosis A Guide to Planning Care. Down load from

www.Us.Elsevierhealth.