askep bronkopneumonia pada anak.doc

6
2.9 Asuhan Keperawatan No . Diagnosis Keperawatan Perencanaan Tujuan Intervensi Rasional 1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi sputum. Data-data: Data Subjektif Pasien mengeluh rewel Pasien mengeluh sesak sesak nafas Pasien tidak mau makan Terdengar suara grek- grek orang tua menyatakan kurang paham Jalan napas bersih dan efektif setelah hari perawatan, dengan criteria: a) Tidak ada dypsnoe, sianosis, ronchi dan suara krek- krek b) AGD mormal 1) Kaji/ pantau frekuensi pernafasan, catat rasio inspirasi/ ekspirasi 2) Auskultasi bunyi nafas, catat adanya bunyi nafas. Misalnya: mengi, krekels dan ronki. 3) Beri posisi semi fowler. 4) Beri minum hangat sedikit sedikit tapi sering. 5) Laksanakan tindakan delegatif : Bronchodilator, mukolitik, untuk mencairkan dahak sehingga mudah dikeluarkan. Takipnea biasanya ada pada beberapa derajat dan dapat ditemukan pada penerimaan atau selama stres/ adanya proses infeksi akut. Pernafasan dapat melambat dan frekuensi ekspirasi memanjang dibanding inspirasi. Bersihan jalan nafas yang tidak efektif dapat dimanifestasikan dengan adanya bunyi nafas adventisius Posisi semi fowler akan mempermudah pasien untuk bernafas Hidrasi menurunkan kekentalan sekret dan mempermudah pengeluaran. Pemberian obat-obatan pengerncer dahak memudahkan proses

Upload: annisanuraini

Post on 12-Aug-2015

428 views

Category:

Documents


21 download

DESCRIPTION

gfbggkh

TRANSCRIPT

Page 1: Askep bronkopneumonia pada anak.doc

2.9 Asuhan Keperawatan

No. Diagnosis Keperawatan PerencanaanTujuan Intervensi Rasional

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif  berhubungan dengan peningkatan produksi sputum.

Data-data:Data Subjektif

Pasien mengeluh rewel

Pasien mengeluh sesak sesak nafas

Pasien tidak mau makan

Terdengar suara grek-grek

orang tua menyatakan kurang paham tentang penyakit yang diderita anaknya

anak mencret

Data Objektif Pernafasan cepat

dan dangkal pernafasan cuping

hidung

Jalan napas bersih dan efektif setelah hari perawatan, dengan criteria:

a) Tidak ada dypsnoe, sianosis, ronchi dan suara krek-krek

b) AGD mormal

1) Kaji/ pantau frekuensi pernafasan, catat rasio inspirasi/ ekspirasi

2) Auskultasi bunyi nafas, catat adanya bunyi nafas. Misalnya: mengi, krekels dan ronki.

3) Beri posisi semi fowler.4) Beri minum hangat sedikit sedikit tapi

sering.5) Laksanakan tindakan delegatif :

Bronchodilator, mukolitik, untuk mencairkan dahak sehingga mudah dikeluarkan.

Takipnea biasanya ada pada beberapa derajat dan dapat ditemukan pada penerimaan atau selama stres/ adanya proses infeksi akut. Pernafasan dapat melambat dan frekuensi ekspirasi memanjang dibanding inspirasi.

Bersihan jalan nafas yang tidak efektif dapat dimanifestasikan dengan adanya bunyi nafas adventisius

Posisi semi fowler akan mempermudah pasien untuk bernafas

Hidrasi menurunkan kekentalan sekret dan mempermudah pengeluaran.

Pemberian obat-obatan pengerncer dahak memudahkan proses evakuasi jalan nafas

Page 2: Askep bronkopneumonia pada anak.doc

ronchi dan sianosis

batuk berdahak sputum purulen

penggunaan otot Bantu nafas

bunyi nafas bronchovesikuler

muntah malaise penurunan nafsu

makan dan berat badan

respirasi meningkat

2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran alveolus kapiler, gangguan kapasitas pembawa oksigen darah, gangguan pengiriman oksigen

Menunjukan fungsi paru yang optimal dengan kriteria sesak hilang, tidak ada sianosis pada kulit, membran mucosa dan kuku.

1) Kaji frekuensi, Kedalaman dan kemudahan pernafasan.

2) Obsevasi warna kulit, membran mucosa dan kuku apakah terdapat sianosis.

3) Pertahankan istirahat dan tidur.

4) Kolaborasi pemberian oksigen dengan benar sesuai dengan indikasi

Manifestasi distres pernafasan tergantung pada derajat keterlibatan paru dan status kesehatan umum

Sianosis menunjukkan vasokontriksi atau respon tubuh terhadap demam/ menggigil dan terjadi hipoksemia.

Menghemat penggunaan oksigen dengan Istirahat dan tidur

Mempertahankan PaO2 di atas 60 mmHg

3. Intoleransi aktivitas berhubungan dewngan kelemahan umum.

Mampu toleran terhadap aktivitas sesuai kemampuan / kondisi anak.

1) Bantu aktivitas anak untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

2) Sarankan keluarga untuk membatasi aktivitas anak yang berlebihan yang dapat menimbulkan kelelahan.

Anak membutuhkan bantuan dalam keadaan sakit untuk memenuhi kebutuhannya

Aktifitas yang berlebih akan membutuhkan banyak tenaga dan akan menimbulkan kelelahan pada anak

Page 3: Askep bronkopneumonia pada anak.doc

3) Sarankan untuk melakukan aktivitas secara bertahap.

Dengan aktifitas yang dilakukan bertahap diharapkan energi yang dikeluarkan tidak berlebih

4. Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi parenkim paru.

Nyeri hilang / berkurang dengan kriteria : Menunjukan penurunan skala nyeri , wajah tampak rileks.

1) Tentukan karakteristik nyeri misalnya tajam, ditusuk, dll.

2) berikan tindakan kenyamanan

3) Ajarkan tekhnik relaksasi, atau latihan nafas.

4) Berikan tindakan delegasi pemberian analgetika untuk menurunkan nyeri.

Mengetahui tingkat keparahan penyakit

Rasa nyaman adalah salah satu cara untuk mengurangi rasa nyeri karena bisa menimbulkan efek relaksasi

Dengan nafas yang baik dapat mengurangi rasa nyeri yang diderita

Permberian analgetika sangat berperan dalam penurunan tingkat kenyerian

5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya pemahaman terhadap informasi

Pengetahuan orang tua meningkat dengan kriteria  : mampu mengulang kembali penjelasan yang diberikan.

1) Berikan penjelasan tentang penyakit anak, pencegahan, penatalaksanaan di rumah sakit atau yang dapat dilakukan dirumah agar oreang tua mengetahui dan mau aktif ikut serta dalam setiap tindakan.

2) Motivasi ibu untuk melaksanakan anjuran petugas.

Menambah pengetahuan keluarga sehingga dapat membantu dalam proses perawatan anak

Peran ibu sangatlah penting dalam proses penyembuhan anak

6. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan kebutuhan metabolik sekunder terhadap demam dan proses infeksi.

Gangguan nutrisi tidak terjadi dengan kriteria makanan yang disediakan dapat dihabiskan.

1) Identifikasi faktor yang dapat menimbulkan mual dan muntah

2) Beri makan porsi kecil tapi sering.

3) Sajikan makanan dalam keadaan

Pilihan intervensi tergantung pada penyebab masalah

Tindakan ini dapat meningkatkan masukan meskipun nafsu makan mungkin lambat untuk kembali dan mengurangi efek mual pada anak

Page 4: Askep bronkopneumonia pada anak.doc

hangat.

4) Timbang  BB setiap hari

Makanan hangat dapat meningkatkan rasa nyaman diperut anak

Adanya kondisi kronis dapat menimbulkan malnutrisi, rendahnya tahanan terhadap infeksi, atau lambatnya responterhadap terapi

7. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan yang berlebihan , penurunan pemasukan oral

Tidak terjadi kehilangan volume cairan dengan kriteria : Meningkatnya masukan cairan , tidak ada tanda – tanda kurang volume cairan.

1) Kaji perubahan tanda-tanda vital.

2) Kaji turgor kulit.3) Catat intake dan out put cairan.4) Kolaborasi pemberian obat

sesuai indikasi.

Untuk menunjukkan adnya kekurangan cairan sisitemik

Indikator langsung keadekuatan masukan cairan

Memberikan informasi tentang keadekuatan volume cairan dan kebutuhan penggantian

Memperbaiki ststus kesehatan