askep ato bab ii.doc

Upload: radja212

Post on 05-Jul-2018

242 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/15/2019 ASKEP ATO BAB II.doc

    1/36

    BAB II

    TINJAUAN TEORITIS

    A. KONSEP DASAR 

      1. Definisi Penyakit

      Pembesaran dari kelenjar prostat yang disebabkan oleh bertambahnya

    sel glanduler dan interstitial , disebut hypertrophy prostate atau sebenarnya lebih

    tepat di sebut hyperplasia atau adenoma prostate “. ( Rumahorbo et al, 2000 ). 

    Pembesaran progresif dari kelenjar prostat ( secara umum pada pria

      lebih tua dari 0 tahun ) menyebabkan berbagai derajat obstruksi Urehtral   dan

      pembatasan aliran urinarius. ( !oenges, 2000 ).

       Benigna prostatic Hypertropy ( "P# ) adalah pembesaran

      adenomatous dari kelenjar prostate lebih dari setengahnya dari orang yang

      usianya di atas 0 tahun dan $ % pria yang usianya di atas $0 tahun menderita

      gejala & gejala semacam pembesaran prostat. ( '.ong, **+ ).

      !ari ketiga definisi tersebut penulis menyimpulkan baha "P#

      adalah suatu pembesaran kelenjar prostat yang disebabkan oleh bertambahnya sel &

      sel glanduler dan interstitial dan secara umum terjadi pada pria berusia di

      atas 0 tahun.

      Prostatektomy  adalah tindakan operatif yang dilakukan sebagai

     penatalaksanaan akibat benigna prostatic hipertropy ( Rumahorbo et al , 2000 ).

    -

  • 8/15/2019 ASKEP ATO BAB II.doc

    2/36

    2. Anatomi Fisioloi

    . injal

      injal merupakan organ yang berbentuk seperti kacang , terletak dibagian

      belakang peritonium ( retroperitonal ) di depan dua kosta terakhir, di kedua

    sisi kolumna /ertebralis. erlindung dari luar oleh tiga otot besar yaitu 1

    muskulus trans/erses abdominis, kuadratus lumborum dan psoas mayor.

    Pada orang deasa ginjal panjangnya 3 cm, lebar $ cm dan tebal 2, 3 cm

      dengan berat masing & masing ginjal 0 gram. injal kiri lebih panjang dan

      lebih tinggi dari pada ginjal kanan di karenakan hati berada di atas ginjal kanan.

      injal melakukan fungsi /ital sebagai pengatur /olume dan komposisi kimia

      darah dan lingkungan dalam tubuh , ( 4yaifuddin, ".5', **$ ).

      2. 6reter 

      6reter terdiri dari dua saluran pipa yang menghubungkan ginjal dan

      kandung kemih. Panjangnya 7 2 30 cm dan diameternya 7 0, cm, letaknya

      dalam rongga abdomen dan sebagian rongga pel/ic. !inding ureter terdiri dari

      tiga lapis yaitu 1

      a). apisan luar terdiri dari jaringan fibrosus

      b). apisan tengah lapisan otot polos.

      c). apisan dalam berupa membrane epitel transisional ( 4yaifuddin,".5',**$ ).

      3. 8esica 6rinaria

      9erupakan reser/oar sebelum urine dikeluarkan. !apat berkontraksi dan

    relaksasi oleh karena keberadaan otot polos. :emampuan /esika urinaria dalam

    *

  • 8/15/2019 ASKEP ATO BAB II.doc

    3/36

      0

     

    menampung urine dapat mencapai 00 cc atau lebih, hal ini di pengaruhi oleh

      kondisi otot /esika dan posisi tubuh. erletak di dalam rongga panggul

      dibelakang simpisis pubis.

      8esika urinaria terbagi atas 1 8erteks, fundus dan corpus.

    !inding /esica urinaria terdiri dari 1

      a). iga lapis otot polos ( serabut spiral, '.longitudinal dan sirkuler )

      b). 4atu lapisan mukosa dari epithelium transisional ( peralihan )

      8esika urinaria mempunyai 2 fungsi yaitu 1

      a). 4ebagai tempat penyimpanan urine sebelum meninggalkan tubuh.

      b). !ibantu urethra  berfungsi mendorong urine keluar tubuh.

    ( 4yaifuddin,".5', **$ ).

    ambar 2.

    ;rgan system perkemihan ( 4yaifudin, "5' , **$ )

  • 8/15/2019 ASKEP ATO BAB II.doc

    4/36

      isiologi :elenjar Prostat

      :elenjar prostat kira & kira sebesar buah kenari besar terletak tepat di

      baah leher kandung kemih. :elenjar ini mengelilingi urethra dan di potong

      melintang oleh duktus ejakulatorius, yang merupakan kelanjutan dari /as deferen

      Prostat ini terdiri dari kelenjar majemu, saluran saluran dan otot polos.

      :elenjar prostat mengeksresi cairan seperti susu yang mengandung

      sitrat, kalsium, ion fosfat, en?im pembeku dan profibrinolisin. 4elama pengisian

      simpai kelenjar prostat berkontraksi sejalan dengan kontraksi /as deferen

      sehingga cairan encer seperti susu yang dikeluarkan oleh kelenjar prostat

      menambah lebih banyak jumlah semen.

  • 8/15/2019 ASKEP ATO BAB II.doc

    5/36

      2

      'airan yang dikeluarkan oleh kelenjar prostat ini sedikit basa sehingga

      penting untuk keberhasilan fertilisasi o/um, karena cairan /as deferen relatif 

      asam akibat adanya asam sitrat dan hasil akhir metabolisme sperma dan

      dampaknya menghambat fertilisasi sperma. 4ecret /agina bersifat asam. 4perma

    tidak dapat bergerak optimal sampai p# + +, akibatnya cairan prostate

    menetralkan sifat asam dari cairan lainya setelah ejakulasi dan

    meningkatkan motilitas dan fertilisasi sperma.

      :elenjar prostate relatif tetap kecil sepanjang masa kanak kanak dan

      mulai tumbuh pada masa pubertas dibaah rangsangan testosteron. :elenjar 

      ini mencapai ukuran hampir tetap pada usia sekitar 20 tahun dan tetap pada

      ukuran ini sampai usia 0 tahun. Pada masa itu beberapa pria kelenjarnya

      mulai berin/olusi bersamaan dengan penurunan pembentukan testosteron oleh

      testis. >ibroadenoma prostat jinak sering terjadi pada pria usia lanjut yang

      dapat menyebabkan sumbatan urine. ( 4mel?er @ "are , 2002 9edical 4urgical

      Aursing ).

    ambar 2. 2

    :andung :encing dan 5natomi Prostat (4yaifudin **$)

  • 8/15/2019 ASKEP ATO BAB II.doc

    6/36

    3

    ambar 2. 3

    4istem Reproduksi Pria ( ayton @ #all, **$ )

      >ungsi reproduksi pada pria dapat dibagi menjadi tiga subdi/isi utama 1

    Pertama 1 spermatogenesis yang berarti hanya pembentukan sperma. :edua 1

    :inerja kegiatan seksual pria B dan :etiga1 Pengaturan fungsi reproduksi pria

    oleh berbagai hormon. >ungsi reproduksi ini disertai oleh pengaruh hormon

    kelamin pria terhadap organ kelamin tambahan pria, pada metabolisme sel,

     pada pertumbuhan dan fungsi kelenjar prostat. ( uyton @ #all, **$ 1 2+ )

    !. Etioloi

      "elum di ketahui secara pasti tetapi pada umumnya merupakan

      konsekuensi dari gangguan endokrin. #ormon testosterone dapat mempengaruhi

      pertumbuhan prostat , sehingga dengan bertambahnya umur maka jumlah

      hormon testosteron akan berkurang. "erdasarkan penelitian bagian yang peka

  • 8/15/2019 ASKEP ATO BAB II.doc

    7/36

     

    terhadap hormon estrogen adalah bagian tengah dan yang peka terhadap hormon

      androgen bagian tepi, dengan demikian pada orang tua bagian tengahlah yang

      mengalami pembesaran hal ini disebabkan hormon androgen berkurang sedangkan

      estrogen bertambah relati/e. ( Rumahorbo et al, 2000 ).

    ". Patofisioloi

    Prostat merupakan kelenjar yang berkapsul beratnya kira & kira 20 gram,

    yang melingkari urethra  pria di baah leher kandung kemih. anda dan

    gejala yang berhubungan dengan "P# adalah akibat pembesaran prostat

    yang berdampak penyumbatan parsial atau sepenuhnya kepada saluran

    kemih baah, berkemih sedikit dan sukar pada permulaanya ( ragu & ragu ).

    ;tot kandung kemih harus berkontraksi lebih kuat untuk melaatkan urine

    dari daerah yang tersumbat dan otot yang harus bekerja keras menjadi

    hypertropi.  6rine yang tertahan pada trabekula atau cellula, yang terjadi

    akibat kelenturan dari selaput mukosa diantara serabut & serabut otot

    yang hypertropi.  :andung kemih tidak mampu mengosongkan

    sepenuhnya pada tiap kali berkemih ( residu urine ) air kencing menjadi

    alkali akibat statis dan menjadi subur untuk pertumbuhan bakteri.

    :emudian pria itu akan mengeluh gejala gejala cystitis  dan bisa tumbuh

    /esicolithiasis. 4ementara orang menderita haematuri karena pecahnya

     pembuluh darah akibat terlalu merentang. :erusakan fungsi ginjal bisa terjadi

    akibat tekanan yang membalik dari ureter ke ginjal. ( '.ong, **+ ).

     

  • 8/15/2019 ASKEP ATO BAB II.doc

    8/36

      5ksis hypofise testis dan reduksi

      !ehidrotestosteron ( !# )

    4el prostat menetrasi !# ke dalam inti sel

    Cnskripsi RA5

    erjadinya sintesa protein pada sel

    Pembesaran kelenjar prostat , otot destrusor menebal dan

    indakan prostatectomy

      erputusnya erpasangnya Cmmobilitas pengaruh anastesi

    kontinuitas system drain

     jaringan dan kateter penurunan lidah yg refleks peristaltic usus pada faring

    infasi  kuman trachea

    Pelepasan bradikinin   Perdarahan pada systemhistamine dan prostaglandin drain dan kehilangan

      cairan dan elektrolit

    merangsang reseptor  nyeri ( neuro reseptor )

    halamus

     'orteD cerebri

     

     Ayeri dinterpretasikan 9ekanisme koping tidak efektif

    4ebagai komlp

    merangsang susunan syaraf otonom

    takut untuk 9engaktifkan norpineprin

    Perubahan posisi

      9emacu R54

      mengaktifkan kerja RE9 menurun :lien terjaga  organ tubuh

     

    :etidak mampuan klien

    meraat diri

    Resiko terjadinya

    infeksi

    :onstipasi

    idak efektifnya

     pola nafas

    Resiko kekurangan /olume cairan

     Ayeri 5cut

    :erusak mobilitas fisik 

    !efisit peraatan diri

    'emas

    angguan pola tidur 

    "agan 2. Patofisiologi "P# setelah tindakan

    open prostatectomy

    4umber 1 '.ong ( **+ ) @ !oenges ( 2000 )

  • 8/15/2019 ASKEP ATO BAB II.doc

    9/36

      +

    #. Tan$a Dan %e&ala ' %am(a)an Klinik *

      9enurut Rumahorbo et al ( 2000 ), pada gejala klinik terdapat empat

    macam derajat pembesaran kelenjar prostate, yaitu 1

      ). !erajat rectal dipergunakan sebagai ukuran daripada pembesaran kelenjar 

       prostate ke arah rectum . Pada rectal toucher  dapat dikatakan normal jika

     batas atas teraba konsistensi elastis, dapat digerakan, tidak nyeri bila

    ditekan dan permukaanya rata. etapi rectal toucher pada hyperthopy

     prostate  didapatkan batas atas teraba menonjol lebih cm, berat prostate

    diatas 3 gr. 6kuran dari pembesaran kelenjar prostat dapat menentukan

    derajat rectal , yaitu sebagai berikut 1

      a). !erajat 0 ukuran pembesaran kelenjar prostat 0 cm.

      b). !erajat C ukuran pembesaran kelenjar prostat 2 cm.

      c). !erajat CC ukuran pembesaran kelenjar prostat 2 & 3 cm.

      d). !erajat CCC ukuran pembesaran kelenjar prostat 3 < cm.

      e). !erajat C8 ukuran pembesaran kelenjar prostat lebih dari < cm.

      ejala klinik tidak selalu sesuai dengan derajat rectal , kadang  

    kadang dengan rectal tuocher tidak teraba menonjol tetapi telah ada

    gejala klinik,hal ini dapat terjadi bila lobus medialis  atau lobus lateralis

    membesar.

      2). !erajat :linik 

  • 8/15/2019 ASKEP ATO BAB II.doc

    10/36

      "erdasarkan kepada residual urine  yang terjadi, klien disuruh buang air 

    kecil ( "5: ) sampai selesai dan puas, kemudian dilakukan kateterisasi.

    6rine yang keluar dari kateter dinamakan sisa urine atau residual urine

    dengan perincian sebagai berikut .

      a). Aormal sisa urine adalah nol

      b). !erajat C sisa urine 0 & 0 ml.

      c). !erajat CC sisa urine 0 00 ml.

      d). !erajat CCC sisa urine 00 & 0 ml.

      e). !erajat C8 telah terjadi retensio urine total atau klien tidak dapat "5: 

      sama sekali. "ila kandung kemih telah penuh dan klien merasa

    kesakitan maka urine akan keluar menetes secara periodic, hal ini

    disebut 1 over flow incontinence.

      3). !erajat Cntra 8esical

      !erajat ini bisa ditentukan dengan menggunakan foto rontgen atau

      cystogram panendescopy. "ila lobus medialis meleati muara urethra maka

     berarti telah sampai pada stadium tiga derajat intra vesical. 

  • 8/15/2019 ASKEP ATO BAB II.doc

    11/36

      4ejak berbulan & bulan bahkan bertahun tahun klien mengeluh jika

    mengeluarkan urine tidak lampias , pancaran urine lemah , harus

    mengedan, adanya nocthturia  tetapi belum ada sisa urine.

      4tadium CC

      elah terdapat sisa urine sehingga dapat terjadi infeksi atau cystitis ,

    nochturia  semakin bertambah dan kadang kadang terjadi hematuria.

    Pada cystoscopy  dinding kandung kemih tebal karena banyak trabekulasi

    atau otot kandung kemih mengalami hyperthropy.

      4tadium CCC

      Pada stadium ini sisa urine sudah mencapai 0 & 0 ml,

    kemungkinan terjadi infeksi semakin hebat , maka disini tidak jarang

    terjadi panas yang tinggi, menggigil dan nyeri di daerah pinggang serta

    kemungkinan telah terjadi pyelitis trabekulasi  bertambah.

      4tadium C8

      Pada stadium ini telah terjadi retensio urine total.

      Pada saat post prostatectomy keluhan klien biasanya 1 klien

    mengeluh nyeri pada luka bekas operasi , takut melakukan aktifitas akibat

    tindakan pembedahan dan takut terhadap resiko infeksi akibat luka

     pembedahan.

    +. ,ana&emen ,e$ik Se-a)a Umm

      Penatalaksanaan "P# ( Rumahorbo et al , 2000 ).

      indakan yang dilakukan dalam menangani "P# adalah 1 indakan non operatif 

    -

  • 8/15/2019 ASKEP ATO BAB II.doc

    12/36

      dan tindakan operatif.

      ). indakan non operatif 

      indakan non operatif dilakukan bila kelainan prostat masih ringan atau

     

    stadium dini, dimana residual urine boleh dikatakan tidak ada. 6ntuk klien

    dengan resiko tinggi seperti infark   jantung berat , decompensasi cordis  berat,

    dalam hal ini tindakan yang dilakukan doer kateterisasi dan memperbaiki

      keadaan umum. :ateterisasi dilakukan pada klien yang mengalami retensio urine

      akut dan pada klien yang tidak bisa mengosongkan kandung kemih secara

      spontan, kateter ini dipasang terus menerus dan diganti setiap empat hari. Fika

      kateterisasi tidak berhasil dilakukan cystostomy. 

    2). indakan operatif 

      Cndikasi operasi jika terdapat residual urine lebih dari 0ml, adanya

      tanda & tanda kandung kemih berusaha dengan keras untuk mengatasi

      bendungan serta adanya trabekulasi yang jelas.

      9acam & macam tindakan operasi 1

      a). rans urethral resection ( 6R )

      ;perasi ini menggunakan alat resectoscopi yang dimasukan kedalam

      :andung kemih melalui urethra . 6R dilakukan pada "P# yang

      kecil dengan berat 3 & 0 gram serta pada klien yang tidak bisa

      dilakukan open prostatectomy karena keadaan umum yang buruk dengan

      meresecsi lobus medial dan satu lobus lateral, dengan ini klien dapat

      "5: dengan baik. :euntungan 1 Ayeri pasca bedah lebih kecil

    *

  • 8/15/2019 ASKEP ATO BAB II.doc

    13/36

      bila dibandingkan open  Prostatectomy,  tidak ada luka bekas insisi.

      :erugian 1 !iperlukan urethra  yang besar, aktu yang lama untuk

    9ereseksi prostate yang besar, komplikasi yang sering terjadi

    incontinentia urine  epidedimitis.

      b). 4uprapubic trans/ersal prostatectomy

      indakan operasi dengan melakukan sayatan sectio alta menembus

      kandung kemih. Cndikasi melakukan cara ini bila berat prostate

  • 8/15/2019 ASKEP ATO BAB II.doc

    14/36

  • 8/15/2019 ASKEP ATO BAB II.doc

    15/36

  • 8/15/2019 ASKEP ATO BAB II.doc

    16/36

      Rasa nyeri pada luka operasi akan merangsang neuron untuk 

    mengeluarkan norefinefrin yang akan mengaktifkan R54 yang dapat

    menimbulkan keadaan aspada dan sadar.

      23

    f). :ebutuhan rasa nyaman

      :lien akan mengalami gangguan rasa nyaman disebabkan oleh adanya

    nyeri dan karena pemasangan system drain. 5pabila terjadi kenaikan suhu

    tubuh dapat pula mengganggu kenyamanan klien.

    g) Personal hygiene

      Pada post operasi klien akan mengalami gangguan personal hygiene

    disebabkan karena ketidak mampuan klien untuk meraat diri.

    h). :ecemasan

      :ecemasan yang dirasakan oleh klien pada post operasi disebabkan

    oleh rasa nyeri dan takut daerah luka operasi terbuka pada sayatanya.

    i). 5ktifitas seDual

      Farang, tetapi biasanya terjadi disfungsi seDual akibat pemasangan kateter 

    atau pada saat operasi terpotongnya saraf & saraf pada genital atau terjadi

    incontinentia urine

    9. Tin&aan Teo)itis Tentan Asan Ke0e)a:atan

      a. Penka&ian

      ). Cdentitas

  • 8/15/2019 ASKEP ATO BAB II.doc

    17/36

      "io data klien dan penanggung jaab "iodata klien dengan

    gangguan sistem perkemihan 1 post prostatectomy akibat "P#, meliputi 1

    nama , umur, jenis kelamin, agama, pendidikan pekerjaan , suku

     bangsa, tanggal masuk, tanggal pengkajian, no cm, alamat, sedangkan

      2<

      biodata penanggung jaab pada klien meliputi 1 nama , umur, jenis

    kelamin, pekerjaan , hubungan dengan klien, dan alamat.

      2). Riayat :esehatan

      a). :eluhan 6tama

      :eluhan yang paling dirasakan dan paling menonjol oleh klien

      pada saat dilakukan pengkajian. :lien dengan gangguan sistem

      perkemihan post prostatectomy akibat "P# 1 Ayeri pada luka operasi.

      b). Riayat :esehatan 4ekarang

      Pada riayat kesehatan sekarang merupakan penjabaran dari

      keluhan utama yang dirasakan pada saat dikaji dengan

      pendekatan G PHR4 G 1

      P 1 Propokatif = paliatif yaitu factor yang memperberat dan

      memperingan.

      H 1 Hualiti yaitu kualitas masalah yang dihadapi apakah berat, sedang

      atau ringan.

      R 1 Region = area yaitu dimana gejala terasa dan daerah terkena.

      4 1 4ign yaitu skala keparahan.

  • 8/15/2019 ASKEP ATO BAB II.doc

    18/36

      1 ime yaitu kapan aktu = durasi gejala yang dirasakan.

      c). Riayat :esehatan !ahulu

      Pada riayat kesehatan dahulu yaitu menggali tentang riayat

      penyakit yang pernah diderita klien yang mungkin factor pencetus

      atau dampak dari penyakit klien, apakah klien pernah diraat

      2

      bagaimana penanganannya, apakah klien pernah mengalami suatu

      penyakit tertentu yang memungkinkan akan mempengaruhi kesehatan

      sekarang.

      d). Riayat :esehatan :eluarga

      Perlu diketahui untuk menentukan apakah dalam keluarga

      ada penyakit keturunan atau menular. "iasanya "P# tidak ada

      kecenderungan sebagai penyakit keturunan karena penyebabnya

      adalah berkaitan dengan perubahan derajat hormon yang di alami

      pada proses usia lanjut ( '. ong, **+ ).

    3). Pemeriksaan >isik 

      Pemeriksaan fisik bisa dilakukan dengan tehnik inspeksi, auskultasi

      palpasi dan perkusi.

     

    a). :eadaan 6mum

      :eadaan ini dapat mengetahui keadaan klien secara umum

      apakah klien sakit ringan, sedang dan berat. Pada keadaan ini juga

      kita dapat mengetahui kesadaran klien dari composmentis sampai

  • 8/15/2019 ASKEP ATO BAB II.doc

    19/36

      coma.

     b). anda & tanda /ital

      Pemeriksaan tanda tanda /ital yang dikaji adalah tekanan

      darah , pemeriksaan nadi dan suhu serta pemeriksaan respirasi

    Pada klien post operasi beresiko terjadi penurunan atau peningkatan

      2+

      tekanan darah , suhu dan adanya gangguan pola nafas.

    c). 4istem perkemihan

      Pada klien dengan post prostatectomy umumnya dilakukan

      pemasangan kateter dan pemasangan kateter merupakan resiko

      infeksi saluran perkemihan.

      d). 4istem integumen

      Pada pengkajian integumen biasanya ditemukan adanya

      luka operasi pada abdomen baah apabila klien telah mengalami

      tindakan prostatectomy.

      e). 4istem persyarafan

      Pada sistem persyarafan dapat terjadi hipersensitifitas otot

      destrusor yang dapat dikaji adanya bertambahnya frekuensi miksi,

      miksi sulit ditahan dan disuria ( 4yamsuhidayat, **$ 1 0- ).

     

    f). 4istem kardio/askuler

    Pada post operasi tekanan darah biasanya relati/e tinggi

      tetapi dapat menurun pada indi/idu tertentu . ( '. ong **+ ).

  • 8/15/2019 ASKEP ATO BAB II.doc

    20/36

      g). 4istem pernafasan

      Pada post operasi kemungkinan terjadi obstruksi saluran

      nafas akibat pengaruh anasthesi ( lidah yang refleks jatuh pada

      faring = trachea ) . ( '. ong , **+ ).

     

    2$

      h). 4istem pencernaan

    Pada klien dengan post operasi biasanya terjadi mual

      dan muntah dan ditemukan adanya penurunan nafsu makan serta

      penurunan berat badan. :onstipasi dapat terjadi pada post operasi

      karena peristaltic usus tidak stabil atau immobilisasi, peristaltic

      usus menurun untuk selama 2< jam post operasi.

      i). 4istem endokrin

      "iasanya tidak mengalami gangguan, hanya menjadi

      factor pencetus "P# yaitu 1 penurunan hormon testosteron.

      ( Rumahorbo, et al. 2000 ).

     j). 4istem musculoskeletal

      :lien dengan post prostatectomy akan mengalami

      gangguan aktifitas sehubungan dengan pemasangan alat eksternal

      ( drain, dan doer kateter ). Pada post operasi penting dilakukan

      ambulasi dini karena keuntungan dari ambulasi dini adalah baha

      hal tersebut menurunkan insiden komplikasi pasca operasi seperti 1

      atelektasi , pneumonia hipostatis, gangguan gastrointestinal dan

  • 8/15/2019 ASKEP ATO BAB II.doc

    21/36

      masalah sirkulasi.

     

  • 8/15/2019 ASKEP ATO BAB II.doc

    22/36

      perlu di kaji sejauh mana tingkat pemahaman klien terhadap cemas.

      b). 5spek 4osial

      :lien biasanya tidak mengalami gangguan berhubungan

      sosial dengan orang lain maupun keluarganya.

     

    2*

      c). 5spek 4piritual

      "agaimana akan keyakinan klien akan kesembuhanya

      dihubungkan dengan agama yang dianut klien dan bagaimana

      persepsi klien terhadap penyakitnya serta bagaimana aktifitas

      keagamaan klien selama diraat dirumah sakit.

      +). !ata Penunjang

      Pemeriksaan diagnostic ( '.long, **+ ).

      a) 5nalisa urine 1 6ntuk mengetahui adanya silinder , kristal kristal

      sel darah dan kultur urine.

      b) "6A ( "lood 6reum Aatrium ) dan kreatinin serum untuk 

      mengetahui fungsi ginjal.

      c) C8P untuk mengetahui fungsi, struktur ginjal dan saluran kemih.

      d) ystoscopy  1 6ntuk mengetahui keadaan urethra, orificium ureter 

      dan kandung kemih.

      b. 5nalisa data

      9erupakan langkah & langkah proses keperaatan yang

      menghubungkan faktor faktor ( data ) dengan kemungkinan penyebab

  • 8/15/2019 ASKEP ATO BAB II.doc

    23/36

      menjadi suatu rumusan diagnosa keperaatan.

      c. !iagnosa keperaatan

      !iagnosa keperaatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan

      respon manusia dari indi/idu atau kelompok dimana peraat secara

      akontabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan inter/ensi secara

      30

      pasti untuk menjaga status kesehatan, menurunkan, membatasi,

    mencegah dan merubah ( Aursalam, 200, hal 3 ).

      !iagnosa keperaatan yang mungkin muncul pada klien dengan

      gangguan sistem perkemihan akibat "P# menurut !eonges, 9arilyn

    E ( 2000 ) @ 'arpenito, ynda Fuall ( 200 ) adalah sebagai berikut 1

    ) Ayeri akut berhubungan dengan mukosa kandung kemih, refleks

      spasme otot karena prosedur bedah atau tekanan dari balon

      kandung kemih.

      2). idak efektifnya pola nafas berhubungan dengan efek depresan

      dari medikasi dan agen anasthesi.

      3) Perubahan pola eliminasi "5: 1 Retensi urine berhubungan dengan

    obstruksi mekanik.

     

  • 8/15/2019 ASKEP ATO BAB II.doc

    24/36

  • 8/15/2019 ASKEP ATO BAB II.doc

    25/36

    INTER;ENSI

    '1*

    RASIONA5

    '2*

    & :aji nyeri, perhatikan lokasi,intensitas

    ( skala 0 0 )

    & Ayeri tajam, intermiten dengan

    dorongan berkemih menunjukan

    sapsme kandung kemih

    '1* '2*& Pertahankan patensi kateter dan

    sistem drainase. Pertahankan selang

     bebas dari lekukan dan bekuan.

    & ingkatkan pemasukan cairan 3.000

    ml=hari sesuai toleransi

    & "erikan tindakan kenyamanan

    ( sentuhan terapeutik, merubah posisi)

    & :olaborasi dalam pemberian

    obatanalgetik 

    & 9empertahankan fungsi kateter dan

    drainase sistem, menurunkan resiko

    distensi= spasme kandung kemih

    & 9enurunkan iritasi dengan

    mempertahankan aliran cairan konstan

    ke mukosa kandung kemih.

    & 9enurunkan tegangan otot,

    memfokuskan kembali perhatian dandapat meningkatkan kemampuan

    koping

    & !iberikan untuk menghilangkan nyeri

     berat memberikan relaksasi mental dan

    fisik.

    4umber 1 !oenges et al ( 2000 )

      2) idak efektifnya pola nafas berhubungan dengan efek depresan

      dari medikasi dan agen anasthesi.

      ujuan 1 Pola nafas efektif 

      :riteria #asil 1

      a). >rekuensi nafas normal + 2< D = menit.

      b). 4uara nafas bersih

      c). Pergerakan dada simetris.

      d). idak mengalami aspirasi.

      abel 2.2

      idak efektifnya pola nafas berhubungan dengan efek deperesan dari

    medikasi dan agen anasthesi

    RASIONA5

      32

  • 8/15/2019 ASKEP ATO BAB II.doc

    26/36

    INTER;ENSI

    '1* '2*

    & ;bser/asi tanda & tanda /ital & !engan mengobser/asi tanda tanda /ital  akan diketahui penyimpangan dari hasil

      normal terutama frekuensi nafas sehingga

      dapat merencanakan inter/ensi selanjutnya

    '1* '2*

    6bah posisi klien setiap 2 jam

    sekali bila tidak ada kontra indikasi

    & atih dan dorong klien untuk nafas

    dalam dan batuk efektif 

    & "antu klien untuk mengambil

     posisi batuk yang nyaman

    & !engan merubah posisi maka pergerakan

      paru paru menjadi bebas dan

    memungkinkan pemasukan ;2 secara bebas

    & !engan nafas dalam dan batuk efektif dapat

      mempertahankan /entilasi dan dapat

      meningkatkan pengeluaran secret dari saluran pernafasan serta memperluas ekspansi paru

    & !engan posisi yang tepat dapat mengurangi

      nyeri dan mencegah rangsangan pada

      daerah insisi.

    4umber 1 'arpenito ( 200, hal.32< )

    3) !iagnosa keperaatan 1 Perubahan pola eliminasi "5: 1  !etensi

    urine.

      ujuan 1 "erkemih dalam jumlah normal tanpa retensi

      :riteria #asil1 9enunjukan prilaku yang meningkat

    kontrol kandung kemih = urinaria.

    abel 2.3

    Cnter/ensi keperaatan perubahan Pola Eliminasi "5: 1 !etensio urineINTER;ENSI RASIONA5

    '2* '!*

      33

  • 8/15/2019 ASKEP ATO BAB II.doc

    27/36

    & :aji kelancaran aliran urine

    dan & sistem kateter = drainase,

    khususnya selama irigasi

    kandung kemih

    & "antu klien memilih posisi yang

    normal untuk berkemih, contoh

     berdiri, berjalan ke kamarmandi,dengan frekuensi sering

    setelah kateter dilepas

    & Perhatikan aktu ,jumlah berkemih

    dan ukuran aliran setelah kateterdilepas

    Perhatikan keluhan rasa penuh

    kandung kemih,ketidakmampuan

     berkemih,urgensi

    & Retensi dapat terjadi karena edema area

     bedah, bekuan darah dan spasme

    kandung kemih.

     & 9endorong aliran urin dan meningkatkan

    rasa normalitas

    & :ateter hanya dilepas 2 & hari setelah

     bedah, tetapi berkemih dapat

     berlanjutmenjadi masalah untuk beberapa

    aktu karena edema urethral dankehilangan tonus

    '2* '!*

    & !orong pasien untuk berkemih bila terasa dorongan tetapi tidak

    lebih dari 2 < jam.

    & 6kur /olume residu bila ada

    kateter suprapubik.

    & Cnstruksikan pasien untuk latihan

     perineal contoh

    mengencangkan bokong,menghentikan dan memulai

    aliran urine.

    & "erkemih dengan dorongan mencegahretensi urine. :eterbatasan berkemih

    untuk tiap < jam ( bila ditoleransi )

    meningkatkan tonus kandung kemih dan

    membantu latihan ulang kandung kemih.& 9engaasi kefektifan

     pengosongan kandung kemih. Residu

    lebih dari 0 ml menunjukan

     perlunya kontinuitas kateter sampai

    tonus kandung kemih membaik.

    & 9embantu meningkatkan kontrol

    kandung kemih = sfingter = urine,

    meminimalkan inkontinensia.

      4umber 1 !oenges et al ( 2000 )

     

  • 8/15/2019 ASKEP ATO BAB II.doc

    28/36

    CAER8EA4C R54C;A5

      '1* '2*& 5uskultasi bising usus

    & Cmplementasikan tindakanuntuk meningkatkan

    keseimbangan diet yangmeningkatkan eliminasi regular

    Perbanyak masukan makanan

    tinggi serat misalnya buah segar

    dengan kulitnya, buah

    & "ising usus menandakan sifat aktifitas

      peristaltik.

    & !iet seimbang tinggi kandungan serat  merangsang peristaltic dan eliminasi regular.

    .

    '1* '2*

      masak dan sayuran, sari buah

    dan padi & padian )& ingkatkan masukan cairan yang

    adekuat perbanyak masukansedikitnya 2 ltr ( -&0 gelas ) per

    hari , kecuali ada kontra indikasi

    & Felaskan bagaimana aktifitas

    fisik mempengaruhi eliminasi

    setiap hari. 5njurkan dan bila

     perlu bantu ambulasi regular,

    kecuali bila ada kontra indikasi

    & 9asukan cairan adekuat membantu

      mempertahankan konsistensi feses yang  sesuai pada usus dan membantu eliminasi

      regular 

    & 5ktifitas fisik regular membantu eliminasi

      dengan memperbaiki tonus otot abdomen dan

      merangsang nafsu makan dan peristaltik 

      4umber 1 'arpenito ynda Fuall, ( *** )

      ). :erusakan mobilitas fisik berhubungan dengan adanya kelemahan

      ( keterbatasan kekuatan otot ), adanya nyeri, takut luka operasi

      terbuka kembali.

      ujuan 1 9empertahankan mobilitas= fungsi

    optimal

      :riteria #asil 1 :lien dapat melakukan mobilitas

      secara normal

      abel 2,

    Cnter/ensi :eperaatan :erusakan 9obilitas >isik 

     

    3

  • 8/15/2019 ASKEP ATO BAB II.doc

    29/36

  • 8/15/2019 ASKEP ATO BAB II.doc

    30/36

      yang tidak disukai "erikan

    hygiene oral sebelum dan setelah

      makan. Posisikan klien pada

     posisi makan yang paling normal

    sesuai dengan kesulitan fisiknya.

      6ntuk meningkatkan kemandirian,

     berikan alat bantu yang diperlukan.& ingkatkan keterlibatan

    maksimum klien dalam aktifitas

    mandi "erikan alat bantu sesuai

    kebutuhan ( 9isal 1 sikat gigi

    & :etidakmampuan peraatan diri

      menyebabkan perasaan ketergantungan dan

      konsep diri yang buruk.

      !engan meningkatkan kemampuan untuk 

    '1* '2*

    dengan pegangan yang

      dimodifikasi , papan mandi, untuk

     berpindah dari kursi atau toilet ke

     bak mandi ) etakan peralatan

    mandi dalam lokasi paling enak

    untuk klien.

    & ingkatkan keterlibatan maksimumkliendalam aktifitas toileting

    ;bser/asi kemampuanya untuk

    mendapatkan peralatan atau ketoilet

    tanpa bantuan. "erikan alat bantuyang diperlukan untuk meningkatkan

    kemandirian dan keamanan

    (9isal 1 :ursi pispot, urinal )

    "erikan pengaasan dan bantuan

    yang diperlukan.

     peraatan diri, harga diri meningkat.

    indakan ini dapat menurunkan rasa malu berkenaan dengan bantuan dalam toileting

      4umber 1 'arpenito ynda Fuall, ( *** )

      $) 'emas berhubungan dengan mekanisme koping tidak efektif.

      ujuan 1 'emas hilang

      :riteria #asil 1

      a). 9enunjukan tanda tanda dalam batas normal

     b). 9enyatakan perasaan cemas dan takut hilang

      c). 9enunjukan penerimaan terhadap keadaan,

    keadaan rileks

    d). 9enggunakan cara mengurangi cemas

      3$

  • 8/15/2019 ASKEP ATO BAB II.doc

    31/36

      abel 2.$

    'emas berhubungan dengan mekanisme koping tidak efektif

    INTER;ENSI

     

    RASIONA5

    '1* '2*& :aji tingkat cemas dan penyebab & !apat mengetahui tingkat cemas

    menentukan inter/ensi selanjutnya

    '1* '2*

    & !orong klien untuk mengungkapkan

      masalahnya

    & !orong keberadaan atau partisipasi

    Pasangan

    & "erikan kenyamanan danketentraman

    hat dengan mendengarkan seksama

    & "erikan penjelasan tentang status pasca operasi, perubahan pasca

    operasi

    & "erikan kesempatan untuk bertanya

    & Pengunkapan masalah dapat mengurang

      beban perasaan .

    & 9emberikan dorongan emosional dapat

      9engungkapkan masalah

    & !apat menunjukan baha peraat

     berempati pada klien sehingga klien merasa

      nyaman.

    & !apat memoti/asi klien sehingga dapat

     bekerja sama dalam melaksanakan asuhankeperaatan

    & 9emoti/asi klien untuk menanyakan yang

     belum dimengerti sehingga dapatmenurunkan anDietas

      4umber 1 'arpenito ( 200, hal 2 ).

      -) angguan pola tidur berhubungan dengan nyeri luka operasi

      ujuan 1 9elaporkan perbaikan dalam pola tidur 

      :riteria #asil 1 & :lien akan melaporkan kepuasan

    keseimbangan istirahat dan aktifitas.

    & 9engungkapkan rasa segar

    abel 2. -

    angguan pola tidur berhubungan dengan nyeri luka operasi

    CA!5:5A = CAER8EA4C R54C;A5& ingkatkan relaksasi "erikan

    lingkungan yang tenang Pastikan

    /entilasi ruangan baik tutup pinturuangan, bila klien menginginkan.

    "erikan kesempatan untuk memilih

     penggunaan bantal, linen dan selimut.

    & Rencanakan prosedur untuk

    & idur akan sulit dicapai sampai tercapai

      relaksasi.

      ingkungan rumah sakit dapat mengganggu  relaksasi.

    & 4ecara umum orang harus menuntaskan

      3-

  • 8/15/2019 ASKEP ATO BAB II.doc

    32/36

    membatasi gangguan tidur. "iarkan

    klien tidur sedikitnya 2 jam tanpa

    gangguan.

    & 5jarkan klien tindakan untuk

    meningkatkan tidur. 9akan snck

    tinggi protein sebelum aktu tidur,

    missal keju , susu. #indari kafein.

      seluruh siklus tidur ( $0 00 menit ) < &

      jam semalam untuk merasa segar.

    & Pencernaan protein menghasilkan triptofan

      yang mempunyai efek sedati/e.

      :afein merangsang metabolisme dan

      menurunkan relaksasi.4umber 1 'arpenito ynda Fuall, ( *** )

      3*

      *) Resiko kekurangan /olume cairan berhubungan dengan perdarahan

     pada sistem drain dan kehilangan cairan dan elektrolit.

    ujuan 1 :ebutuhan cairanan elektrolit seimbang

      :riteria #asil 1 & Cntake cairan dan elektrolit adekuat.

      & Cntake cairan sama dengan output.

      abel 2.*

      Resiko kekurangan /olume cairan berhubungan dengan perdarahan pada sistem

    drain dan kehilangan cairan dan elektrolit.

    INTER;ENSI RASIONA5

    '1* '2*

    & aksanakan kolaborasi pemberian

    cairan infus yaitu deDtrose %

    atau garam fisiologis selama 2<

     jam post operasi

    & "erikan cairan peroral bila peristaltik 

    telah terdengar.

    & Pantau masukan cairan dan autput

    urine& 5njurkan masukan cairan antara

    000 00 ml dalam 2< jam

    & 9embantu memenuhi kebutuhan cairan

    dan elektrolit tubuh.

     

    & 9embantu memenuhi cairan dan elektrolit

      ubuh

    & 9embantu mengidentifikasi keseimbangan

    cairan& 9embantu mengembalikan kebutuhan cairan

    dan elektrolit.

      4umber 1 '. ong ( **+, hal.$$&$- )

      0) Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan prosedur in/asi/e 1

    alat selama pembedahan , kateter, irigasi kandung kemih .

  • 8/15/2019 ASKEP ATO BAB II.doc

    33/36

      ujuan 1 Cnfeksi tidak terjadi

      :riteria #asil 1 9eningkatkan penyembuhan luka benar & benar

     bebas dari infeksi atau inflamasi purulen,eritema

      dan demam

     

  • 8/15/2019 ASKEP ATO BAB II.doc

    34/36

      b). 4aling ketergantungan = kolaborasi ( interdependen  )

      5dalah tindakan keperaatan atas dasar kerjasama

      sesama tim peraatan atau dengan tim kesehatan lainya seperti

      dokter, fisioterapi, analis kesehatan dan sebagainya.

     

  • 8/15/2019 ASKEP ATO BAB II.doc

    35/36

     

  • 8/15/2019 ASKEP ATO BAB II.doc

    36/36