askep anencephaly (niken)

34
askep anencephaly BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tiap tahunnya 4.130 bayi di Amerika lahir dengan cac at tabung saraf dan hampir 1.200-nya meninggal. Setelah fortifikasi, t erjadi penurunan tiap tahunnya, menjadi 3.000 bayi, dengan 840 kematian. Demikian hasil penelitian dari Pusat Pencegahan dan Pengawasan Penyakit Amerika (CDC). Kasus spina bifida sendiri turun menjadi 31 persen, dan anensefalus turun menjadi 16 persen. Anensefalus ialah otak yang tidak berkembang sempurna disebabkan karena kegagalan dari tabung saraf untuk menutup pada bagian ujung ata snya yang dapat mengakibatkan keguguran, janin mati dalam kandungan atau bayi yang mati setelah dilahirkan. Untuk pencegahannya diberikan asam folat 400 mikrogram sehari pada wanita usia subur atau selambat-lambatnya pada wanita yang sedang hamil pada awal tr imester pertama (3  bulan pertama) dimana merupakan saat-saat terpenting pembentukan tabung saraf. Pemberian dapat berupa suplemen atau asam folat yang dapat ditemukan dalam makanan dan minuman seperti susu, sereal dan lain-lain. Penurunan kasus ini akan lebih besar lagi bila lebih banyak wanita usia subur yang mengkonsumsi asam folat sedini mungkin sebelum pembuahan terjadi. Karena pembentukan tabung saraf dimulai pada awal trimester pertama maka banyak di antara ibu-ibu yang tidak menyadari bila mereka telah hamil dan harus seger a mendapat asupan asam folat. Saat ini di Amerika baru sekitar 30  35 persen wanita usia subur subur yang mengkonsumsi asam folat. BAB II PEMBAHASAN A.KONSEP TEORI A. DEFINISI Anensefalus adalah suatu keadaan dimana sebagian besar tulang tengkorak dan otak tidak terbentuk. Anensefalus adalah suatu kelainan tabung saraf ( suatu kelainan yang terjadi pada awal perkembangan janin yang menyebabkan kerusakan pada jarin gan pembentuk otak dan korda spinalis). Anencephaly adalah cacat perkembangan serius dari sistem saraf pusat di mana otak dan tengkorak kubah yang terlalu cacat. Cerebrum dan cerebellum berkurang atau tidak ada, namun otak belakang hadir. Anencephaly adalah bagian dari spektrum defek tabung saraf (NTD). Cacat ini terjadi jika tabung saraf gagal menutup selama minggu keempat ketiga untuk pembangunan, yang menyebabkan hilangnya janin, lahir mati, atau k ematian neonatus. Anencephaly , seperti bentuk lain dari NTDs, umumnya mengikuti pola transmisi multifaktorial, dengan interaksi beberapa gen serta faktor li ngkungan, meskipun baik gen

Upload: dhodo-bocah-datebayo

Post on 10-Feb-2018

423 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: askep anencephaly (niken)

7/22/2019 askep anencephaly (niken)

http://slidepdf.com/reader/full/askep-anencephaly-niken 1/34

askep anencephaly 

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tiap tahunnya 4.130 bayi di Amerika lahir dengan cacat tabung saraf dan hampir 1.200-nya

meninggal. Setelah fortifikasi, terjadi penurunan tiap tahunnya, menjadi 3.000 bayi, dengan

840 kematian. Demikian hasil penelitian dari Pusat Pencegahan dan Pengawasan Penyakit

Amerika (CDC). Kasus spina bifida sendiri turun menjadi 31 persen, dan anensefalus turun

menjadi 16 persen.

Anensefalus ialah otak yang tidak berkembang sempurna disebabkan karena kegagalan dari

tabung saraf untuk menutup pada bagian ujung atasnya yang dapat mengakibatkankeguguran, janin mati dalam kandungan atau bayi yang mati setelah dilahirkan.

Untuk pencegahannya diberikan asam folat 400 mikrogram sehari pada wanita usia subur 

atau selambat-lambatnya pada wanita yang sedang hamil pada awal trimester pertama (3

 bulan pertama) dimana merupakan saat-saat terpenting pembentukan tabung saraf. Pemberian

dapat berupa suplemen atau asam folat yang dapat ditemukan dalam makanan dan minuman

seperti susu, sereal dan lain-lain.

Penurunan kasus ini akan lebih besar lagi bila lebih banyak wanita usia subur yang

mengkonsumsi asam folat sedini mungkin sebelum pembuahan terjadi. Karena pembentukan

tabung saraf dimulai pada awal trimester pertama maka banyak di antara ibu-ibu yang tidak menyadari bila mereka telah hamil dan harus segera mendapat asupan asam folat. Saat ini di

Amerika baru sekitar 30 – 35 persen wanita usia subur subur yang mengkonsumsi asam folat.

BAB II

PEMBAHASAN

A.KONSEP TEORI

A. DEFINISI

Anensefalus adalah suatu keadaan dimana sebagian besar tulang tengkorak dan otak tidak 

terbentuk. Anensefalus adalah suatu kelainan tabung saraf (suatu kelainan yang terjadi pada

awal perkembangan janin yang menyebabkan kerusakan pada jaringan pembentuk otak dan

korda spinalis).

Anencephaly adalah cacat perkembangan serius dari sistem saraf pusat di mana otak dan

tengkorak kubah yang terlalu cacat. Cerebrum dan cerebellum berkurang atau tidak ada,

namun otak belakang hadir. Anencephaly adalah bagian dari spektrum defek tabung saraf 

(NTD). Cacat ini terjadi jika tabung saraf gagal menutup selama minggu keempat ketiga

untuk pembangunan, yang menyebabkan hilangnya janin, lahir mati, atau kematian neonatus.

Anencephaly, seperti bentuk lain dari NTDs, umumnya mengikuti pola transmisi

multifaktorial, dengan interaksi beberapa gen serta faktor lingkungan, meskipun baik gen

Page 2: askep anencephaly (niken)

7/22/2019 askep anencephaly (niken)

http://slidepdf.com/reader/full/askep-anencephaly-niken 2/34

maupun faktor lingkungan yang baik ditandai. Dalam beberapa kasus, anencephaly mungkin

disebabkan oleh kelainan kromosom, atau mungkin menjadi bagian dari proses yang lebih

kompleks yang melibatkan gen tunggal cacat atau gangguan pada membran ketuban.

Anencephaly dapat dideteksi sebelum lahir dengan ultrasonografi dan pertama mungkin

dicurigai sebagai hasil dari tes peningkatan serum ibu alfa-fetoprotein (MSAFP) penyaringan.

Asam folat telah terbukti menjadi agen pencegahan mujarab yang mengurangi potensi risiko

anencephaly dan NTDs lain dengan sekitar dua pertiga.

B. ETIOLOGI

Anensefalus terjadi jika tabung saraf sebelah atas gagal menutup, tetapi penyebabnya yang

 pasti tidak diketahui. Penelitian menunjukkan kemungkinan anensefalus berhubungan dengan

racun di lingkungan juga kadar asam folat yang rendah dalam darah. Anensefalus ditemukan

 pada 3,6-4,6 dari 10.000 bayi baru lahir. Faktor resiko terjadinya anensefalus adalah:

- Riwayat anensefalus pada kehamilan sebelumnya

- Kadar asam folat yang rendah.

Resiko terjadinya anensefalus bisa dikurangi dengan cara meningkatkan asupan asam folat

minimal 3 bulan sebelum hamil dan selama kehamilan bulan pertama.

C. GEJALA

Ibu : polihidramnion (cairan ketuban di dalam rahim terlalu banyak)

Pada Bayi :

- Bayi tidak memiliki tulang tengkorak 

-Bayi tidak memiliki otak (hemisfer serebri dan serebelum)

- Bayi kelainan pada gambaran wajah

- Bayi kelainan jantung.

D.

Asam Folat Rendah

Genetik 

PATOFISIOLOGI

Kerusakan pada Jaringan Pembentuk Otak dan Korda Spinalis

Page 3: askep anencephaly (niken)

7/22/2019 askep anencephaly (niken)

http://slidepdf.com/reader/full/askep-anencephaly-niken 3/34

 

Anenchepalitis

Tidak Ada Otak/ Tempurung Otak 

Kelainan Jantung

Gangguan Perfusi Jaringan

Resiko Terjadinya Infeksi

Gangguan penurunan curah jantung

Kematian

Page 4: askep anencephaly (niken)

7/22/2019 askep anencephaly (niken)

http://slidepdf.com/reader/full/askep-anencephaly-niken 4/34

 

Dalam embrio manusia normal, lempeng saraf muncul sekitar 18 hari setelah pembuahan.

Selama minggu keempat pembangunan, lempeng saraf invaginates sepanjang garis tengah

embrio untuk membentuk alur saraf. Tabung saraf dibentuk sebagai penutupan alur saraf 

 berlangsung dari tengah ke ujung di kedua arah, dengan penyelesaian antara hari 24 untuk akhir hari tengkorak dan 26 untuk akhir caudal. Gangguan dari proses penutupan yang

normal menimbulkan NTDs. Anencephaly hasil dari kegagalan penutupan tabung saraf pada

akhir tengkorak embrio berkembang. Tidak adanya otak dan calvaria mungkin parsial atau

lengkap.

Kebanyakan kasus anencephaly mengikuti pola pewarisan multifaktorial, dengan interaksi

 beberapa gen serta faktor lingkungan. Gen-gen tertentu yang paling penting dalam NTDs

 belum diidentifikasi, meskipun gen yang terlibat dalam metabolisme folat diyakini penting.

Satu gen tersebut, methylenetetrahydrofolate reduktase (MTHFR), telah terbukti

 berhubungan dengan risiko NTDs. Pada tahun 2007, suatu gen kedua, membran terkait protein signaling kompleks yang disebut VANGL1, juga terbukti berhubungan dengan risiko

cacat tabung saraf.

Berbagai faktor lingkungan tampaknya berpengaruh dalam penutupan tabung saraf. Paling

menonjol, asam folat dan folates alami lainnya memiliki efek pencegahan yang kuat.

Antimetabolites Folat, diabetes ibu, obesitas ibu, mikotoksin dalam makanan jagung yang

terkontaminasi, arsen, dan hipertermia dalam pengembangan awal telah diidentifikasi sebagai

stresor yang meningkatkan risiko NTDs, termasuk anencephaly.

E. MANIFESTASI KLINIS

Gejala klinis sangat bervariasi, tergantung malformasi serebral yang terjadi, termasuk 

hidrosefalus dan banyaknya jaringan otak yang mengalami displasia dan masuk ke dalam

kantung encephalocele. Jika hanya mengandung meningen saja, prognosisnya lebih baik dan

dapat berkembang normal. Gejala-gejala sehubungan dengan malformasi otak adalah mental

retardasi, ataxia spastik, kejang, buta dan gangguan gerakan bola mata. Sebenarnya diagnosis

 perinatal dapat ditegakkan dengan pemeriksaan USG, alfa feto protein cairan amnion dan

serum ibu.

Hampir semua encephalocele memerlukan intervensi bedah saraf, kecuali massanya terlalu

 besar dan dijumpai mikrosefali yang jelas. Bila mungkin, tindalan bedah sedini mungkin

untuk menghindari infeksi, apalagi bila ditemui kulit yang tidak utuh dan perlukaan di kepala.

Page 5: askep anencephaly (niken)

7/22/2019 askep anencephaly (niken)

http://slidepdf.com/reader/full/askep-anencephaly-niken 5/34

Pada neonatus apabila dijumpai ulkus pada encephalocele atau tidak terjadi kebocoran cairan

serebrospinal, operasi segera dilakukan. Pada encephalocele yang ditutupi kulit kepala yang

 baik, operasi dapat ditunda sampai keadaan anak stabil. Tujuan operasi adalah menutup defek 

(watertight dural closure), eksisi masa otak yang herniai serta memelihara fungsi otak.

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan yang biasa dilakukan adalah:

Kadar asam lemak dalam serum ibu hamil

Amniosentesis (untuk mengetahui adanya peningkatan kadar alfa-fetoprotein)

Kadar alfa-fetoprotein meningkat (menunjukkan adanya kelainan tabung saraf)

Kadar estriol pada air kemih ibu

USG.

Bayi yang menderita anensefalus tidak akan bertahan, mereka lahir dalam keadaan

meninggal.

G. PENCEGAHAN

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah cacat bawaan. Inilah beberapa di

antaranya:

a. Wanita yang mempunyai keluarga dengan riwayat kelainan cacat bawaan hendaknya

lebih waspada karena bisa diturunkan secara genetik. “Lakukan konseling genetik sebelum

hamil”. 

 b. Usahakan untuk tidak hamil jika usia ibu sudah mencapai 40 tahun.

c. Lakukan pemeriksaan kehamilan atau antenatal care yang rutin, dan usahakan untuk 

melakukan USG minimal tiap trimester.

d. Jalani pola hidup sehat. Hentikan kebiasaan merokok dan hindari asap rokok, selain

 juga alkohol dan narkoba karena dapat menghambat pertumbuhan janin serta memperbesar 

 peluang terjadinya kelainan kongenital dan keguguran. Kelainan kongenital adalah penyebab

keguguran yang paling besar, misalnya jika paru-paru janin tidak dapat berkembang

sempurna.

e. Penuhi kebutuhan akan asam folat. Dalam pemeriksaan, dokter akan memberi

suplemen asam folat ini.

f. Hindari asupan vitamin A berdosis tinggi. Vitamin A termasuk jenis vitamin yang tak 

larut dalam air, tapi larut dalam lemak. Jadi, bila kelebihan akan tertimbun dalam tubuh.

Dampaknya antara lain janin mengalami urogenital abnomali (terdapat gangguan sistem

kencing dalam kelamin), mikrosefali (ukuran kepala kecil), terdapat gangguan kelenjar 

adrenal.

g. Jangan minum sembarang obat, baik yang belum ataupun sudah diketahui memberi efek 

 buruk terhadap janin.

Page 6: askep anencephaly (niken)

7/22/2019 askep anencephaly (niken)

http://slidepdf.com/reader/full/askep-anencephaly-niken 6/34

h. Pilih makanan dan masakan yang sehat. Salah satunya, hindari daging yang dimasak 

setengah matang (steak atau sate). Dikhawatirkan, daging itu masih membawa kuman

 penyakit yang membahayakan janin dan ibunya.

i. Kalau ada infeksi, obatilah segera : terutama infeksi TORCH (TOksoplasma, Rubela,

Citomegalo, dan Herpes). Paling baik, lakukan tes TORCH pada saat kehamilan masihdirencanakan, bukan setelah terjadinya pembuahan. Jika ibu diketahui sedang terinfeksi,

 pengobatan bisa langsung dilakukan.

H. ANJURAN

Dianjurkan setiap wanita usia subur yang telah menikah untuk mengkonsumsi

multivitamin yang mengandung 400 mcg asam folat setiap harinya. Sedang wanita yang

 pernah melahirkan anak dengan cacat tabung saraf sebelumnya, dianjurkan untuk 

mengkonsumsi asam folat yang lebih tinggi yaitu 4 mg saat sebelum hamil dan selama

kehamilannya.

Tidak mengkonsumsi alkohol samasekali selama kehamilannya. Alkohol dapat menimbulkan

fetal alcohol syndrome (FAS), yaitu suatu kondisi dimana anak mengalami gangguan

 perkembangan, paras wajah yang tidak normal dan gangguan dari sistem saraf pusat.

Saat kehamilan, dapat dilakukan pemeriksaan laboratorium yang disebut dengan Alpha Feto-

Protein (AFP) untuk melihat adanya kelainan janin, seperti spina bifida dan anensefalus.

Selain itu, tindakan lebih lanjut dapat digunakan dengan mengambil sampel villi korealis dari

 janin dan cairan ketuban (amniosentesis), bagi wanita hamil yang telah berusia di atas 35

tahun, atau pada wanita yang berisiko tinggi melahirkan bayi cacat.

Yang tidak kalah pentingnya adalah melakukan asuhan antenatal secara teratur. Konsultasikandengan dokter mengenai penyakit yang Anda derita seperti diabetes, epilepsi (ayan) dan

lainnya, juga obat-obat yang pernah Anda konsumsi selama kehamilan.

ASUHAN KEPERAWATAN

1. PENGKAJIAN

a. Data biografi

 b. Riwayat Kesehatan

1) Penyakit yang pernah diderita (terutama penyakit infeksi)

2) Riwayat imunisasi.

3) Riwayat tumbuh kembang

Tahap pertumbuhan dan perkembangan untuk anak usia 12 sampai 18 bulan menurut

Soetjiningsih (1995) :

(1) Tahap pertumbuhan :

a) Perkiraan berat badan ideal untuk usia 1 tahun dengan menggunakan rumus “umur 

(tahun) x 2 + 8” = 10 kg. 

 b) Perkiraan tinggi badan untuk umur 1 tahun = 75 cm.

Page 7: askep anencephaly (niken)

7/22/2019 askep anencephaly (niken)

http://slidepdf.com/reader/full/askep-anencephaly-niken 7/34

c) Perkiraan jumlah pertumbuhan gigi untuk anak usia 1 tahun yaitu sebanyak 6 – 8 gigi.

d) Lingkar lengan atas ideal untuk anak usia 1 tahun = 16 cm.

(2) Tahap perkembangan :

a) Berjalan dan mengeksplorasikan rumah serta sekeliling rumah.

 b) Menyusun 2 – 3 kotak.

c) Dapat mengucapkan 5 – 10 kata.

d) Memperlihat rasa cemburu dan rasa bersaing.

(3) Penilaian perkembangan berdasarkan Test Denver.

a) Motorik kasar : berdiri sendiri, berjalan dengan baik, membungkuk dan berdiri, berjalan

mundur.

 b) Motorik halus : mencorat – coret, menaruh kubus di cangkir 

c) Bahasa : mengucapkan 3 kata.

d) Sosial : bermain bola, menirukan gerakan, minum dari cangkir, menggunakan sendok /

garpu.

4) Riwayat pemberian makan.

5) Riwayat kesehatan lingkungan : kebersihan lingkungan tempat tinggal, sumber air bersih,

ventilasi.

c. Pemeriksaan fisik 

a) Perubahan pada gambaran wajah

 b) Tidak terbentuknya tempurung otak atau otak 

c) CRT > 3 detik 

d) Takikardia

e) TD

2. DIAGNOSA

1) Resiko terjadinya infeksi b/d tidak adanya tempurung otak 

2) Penurunan curah jantung b/d adanya defek struktur jantung

3) Perubahan perfusi jaringan perifer b/d berkurangnya aliran darah ke seluruh jaringan

3. PERENCANAAN

1) DX 1: Resiko terjadinya infeksi b/d tidak adanya tempurung otak 

Tujuan : Infeksi tidak terjadi

Kriteria hasil : - Pasien tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi seperti : suhu tubuhmeningkat, leukosit meningkat

Page 8: askep anencephaly (niken)

7/22/2019 askep anencephaly (niken)

http://slidepdf.com/reader/full/askep-anencephaly-niken 8/34

Intervensi :

a) Berikan istirahat yang cukup

R/ Dengan istirahat yang cukup dapat meningkatkan kondisi fisik sehingga diharapkan daya

tahan tubuh lebih baik 

 b) Kaji tanda-tanda infeksi (adanya peningkatan suhu tubuh, leukosit meningkat)

R/ Dengan mengetahui tanda-tanda infeksi secara dini, infeksi dapat segera ditangani

c) Berikan nutrisi yang seimbang

R/ Nutrisi yang seimbang dapat meningkatkan daya tahan tubuh pasien

d) Hindari kontak langsung dengan pasien yang mengalami infeksi

R/ Dapat meningkatkan resiko anak terkena infeksi nasokomal

2) DX 2: Penurunan curah jantung b/d adanya defek struktur jantung

Tujuan : Perbaikan curah jantung

Kriteria hasil : - Tekanan darah, nadi dalam batas normal

- Tidak terjadi perubahan perfusi jaringan perifer 

Intervensi :

a) Monitor nadi dan tekanan darah

R/ Nadi yang meningkat dan tekanan darah yang menurun dapat menunjukkan adanya

 penurunan curah jantung

 b) Kaji adanya perubahan perfusi jaringan perifer 

R/ Untuk mengetahui apakah pasien mengalami sianosis

c) Cegah peningkatan suhu

R/ Suhu yang meningkat menyebabkan kebutuhan akan O2 juga meningkat

d) Delegatif dalam pemberian terapi Linoxin

R/ Terapi Linoxin dapat membantu memperbaiki curah hujan3) DX 3: Perubahan perfusi jaringan perifer b/d berkurangnya aliran darah ke seluruh

 jaringan

Tujuan : Perfusi jaringan kembali normal

Kriteria hasil : - Pasien tidak mengalami sianosis

- Kulit pasien tidak pucat

- Kapiler refill kembali < 3 detik 

Intervensi :

Page 9: askep anencephaly (niken)

7/22/2019 askep anencephaly (niken)

http://slidepdf.com/reader/full/askep-anencephaly-niken 9/34

a) Kaji adanya sianosis

R/ Mengetahui adanya sianosis atau tidak pada pasien sehingga dapat dilakukan tindakan

yang tepat

 b) Batasi aktivitas pasien

R/ Aktivitas pasien dapat meningkatkan kebutuhan oksigen

c) Berikan terapi O2 pada pasien

R/ Apabila kebutuhan O2 terpenuhi maka sianosis dapat diatasi

d) Kaji kapiler refill pada pasien

R/ Menunjukkan adanya kecukupan O2 pada tingkat jaringan

4. IMPLEMENTASI

Implementasi keperawatan adalah tindakan keperawatan disesuaikan dengan rencanatindakan keperawatan.

Implementasi adalah tahap ketiga dari proses keperawatan dimana rencana keperwatan

dilaksanakan, melaksanakan / aktivitas yang lebih ditentukan.

5. EVALUASI

Evaluasi keperawatan dibuat berdasarkan dari rencana tujuan.

BAB 3

PENUTUP

Kesimpulan

Anensefalus adalah suatu kelainan tabung saraf (suatu kelainan yang terjadi pada awal

 perkembangan janin yang menyebabkan kerusakan pada jaringan pembentuk otak dan korda

spinalis). Resiko terjadinya anensefalus bisa dikurangi dengan cara meningkatkan asupan

asam folat minimal 3 bulan sebelum hamil dan selama kehamilan bulan pertama.

DAFTAR PUSTAKA

Manuaba , Candranita Manuaba, dan Fajar Manuaba. 2008. Pengantar Kuliah Obstetri. EGC :

Jakarta.

Ilmu Kesehatan Anak, Edisi 5 Vol. 13 Nelson

Patofisiologi Untuk Keperawatan dr. Jan Tambayang

Diagnosa Keperawatan, edisi 8 Lynda Juall Carpenito

Page 10: askep anencephaly (niken)

7/22/2019 askep anencephaly (niken)

http://slidepdf.com/reader/full/askep-anencephaly-niken 10/34

 

Dunia Kebidanan 

SELASA, 07 MEI 2013

Makalah dan Contoh Askeb BBL dengan Anencephalus

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anensefalus ialah otak yang tidak berkembang sempurna disebabkan karena

kegagalan dari tabung saraf untuk menutup pada bagian ujung atasnya yang dapat

mengakibatkan keguguran, janin mati dalam kandungan atau bayi yang mati setelah

dilahirkan.

Untuk pencegahannya diberikan asam folat 400 mikrogram sehari pada wanita usia

subur atau selambat-lambatnya pada wanita yang sedang hamil pada awal trimester pertama

(3 bulan pertama) dimana merupakan saat-saat terpenting pembentukan tabung saraf.

Pemberian dapat berupa suplemen atau asam folat yang dapat ditemukan dalam makanan dan

minuman seperti susu, sereal dan lain-lain.

Penurunan kasus ini akan lebih besar lagi bila lebih banyak wanita usia subur yang

mengkonsumsi asam folat sedini mungkin sebelum pembuahan terjadi. Karena pembentukan

tabung saraf dimulai pada awal trimester pertama maka banyak di antara ibu-ibu yang tidak 

menyadari bila mereka telah hamil dan harus segera mendapat asupan asam folat.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian Anencephalus ?

2. Apakah Penyebab Anencephalus ?

3. Bagaimana tanda dan gejala Anencephalus ?

4. Bagaimana cara pencegahan bayi Anencephalus ?

5. Bagaimana penatalaksanaan bayi dengan Anencephalus ?

C. Tujuan

Page 11: askep anencephaly (niken)

7/22/2019 askep anencephaly (niken)

http://slidepdf.com/reader/full/askep-anencephaly-niken 11/34

1. Untuk Mengetahui peengertian Anencephalus

2. Untuk mengetahui penyebab Anencephalus

3. Untuk mengetahui tanda dan gejala Anencephalus

4. Untuk mengetahui cara pencegahan Anencephalus

5. Untuk mengetahui penatalaksanaan Anencephalus

Page 12: askep anencephaly (niken)

7/22/2019 askep anencephaly (niken)

http://slidepdf.com/reader/full/askep-anencephaly-niken 12/34

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Anencephalus

Beberapa pengertian anencephalus menurut beberapa sumber :

1. Annencephalus adalah suatu keadaan dimana sebagian besar tulang tengkorak dan

otak tidak terbentuk. Ancephalus adalah suatu kelainan tabung saraf (suatu kelainan yang

terjadi pada awal perkembangan janin yang menyebabkan kerusakan pada jaringan

 pembentuk otak dan korda spinalis).

2. Anensefalus terjadi jika tabung saraf sebelah atas gagal menutup, tetapi penyebabnya

yang pasti tidak diketahui. penelitian menunjukkan kemungkinan anensefalus berhubungan

dengan racun di lingkungan juga kadar asam folat yang rendah dalam darah.

3. Anencephalus adalah kerusakan jaringan saraf pada janin sehingga pembentukan

tulang pelindung otak terganggu. Anencephaly biasanya terjadi 23 dan 26 hari usia

kehamilan.

4. Anencephalus adalah kerusakan jaringan saraf pada janin sehingga pembentukan

tulang pelindung otak terganggu.

5. Anencephaly adalah suatu keadaan dimana sebagian besar tulang tengkorak dan otak 

 bayi tidak terbentuk. Sisa jaringan otak - biasanya bagian dari batang otak - terlindung oleh

selaput yang tipis saja.

B. Etiologi

Kebanyakan bayi yang lahir dengan kelainan bawaan memiliki orang tua yang jelas-

 jelas tidak memiliki gangguan kesehatan maupun factor resiko. Sebanyak 60% kasus kelainan

 bawaan penyebabnya tidak diketahui, sisanya disebabkan oleh factor lingkungan atau genetic

atau kombinasi dari keduanya. Kelainan struktur atau kelainan metabolisme terjadi akibat :

hilangnya bagian tubuh tertentu, kelainan pembentukan bagian tubuh tertentu, serta kelainan

 bawaan pada kimia tubuh. Kelainan metabolisme biasanya berupa hilangnya enzim atau tidak 

Page 13: askep anencephaly (niken)

7/22/2019 askep anencephaly (niken)

http://slidepdf.com/reader/full/askep-anencephaly-niken 13/34

sempurnanya pembentukan enzim. Penyebab lain dari kelainan bawaan adalah pemakaian

alcohol oleh ibu hamil. Pemakaian alcohol oleh ibu hamil bisa menyebabkan sindroma

alcohol pada janin dan obat-obat tertentu yang diminum oleh ibu hamil juga bisa

menyebabkan kelainan bawaan. Penyakit Rh, terjadi jika ibu dan bayi memiliki factor Rh

yang berbeda juga dapat meningkatkan kejadian kelainan bawaan pada bayi baru lahir.

Anensefalus terjadi jika tabung saraf sebelah atas gagal menutup, tetapi penyebabnya

yang pasti tidak diketahui. Penelitian menunjukkan kemungkinan anensefalus berhubungan

dengan racun di lingkungan, juga kadar asam folat yang rendah dalam darah. Anensefalus

ditemukan pada 3,6-4,6 dari 10.000 bayi baru lahir. Resiko terjadinya anensefalus bisa

dikurangi dengan cara meningkatkan asupan asam folat minimal 3 bulan sebelum hamil dan

selama kehamilan bulan pertama.

Beberapa factor yang dapat menyebabkan meningkatnya resiko kelainan bawaan:

1. Faktor teratogenik 

Teratogen adalah setiap factor atau bahan yang bisa menyebabkan atau meningkatkan

resiko suatu kelainan bawaan. Radiasi, obat tertentu dan racun merupakan teratogen. Infeksi

 pada ibu hamil juga bisa merupakan teratogen. Beberapa infeksi selama kehamilan yang

dapat menyebabkan sejumlah kelainan bawaan sindroma rubella congenital, infeksi

toksoplasmosis pada ibu hamil, infeksi virus herpes genitalis pada ibu hamil, serta sindroma

varicella congenital

2. Faktor gizi

Salah satu zat yang penting untuk pertumbuhan janin adalah asam folat. Kekurangan

asam folat bisa meningkatkan resiko terjadinya spina bifida atau kelainan tabung saraf lainnya. Karena spina bifida bisa terjadi sebelum wanita menyadari bahwa dia hamil, maka

setiap wanita subur sebaiknya mengkonsumsi asam folat minimal sebanyak 400

mikrogram/hari.

3. Faktor fisik pada rahim

Di dalam rahim, bayi terendam oleh cairan ketuban yang juga merupakan pelindung

terhadap cedera. Jumlah cairan ketuban yang abnormal, yang bisa menyebabkan atau

menunjukkan kelainan bawaan. Cairan ketuban yang terlalu sedikit bisa memperngaruhi

 pertumbuhan paru-paru dan anggota gerak tubuh atau bisa menunjukkan adanya kelainan

ginjal yang memperlambat proses pembentukan air kemih. Penimbunan cairan ketubanterjadi jika janin mengalami gangguan menelan, yang bisa disebabkan oleh kelainan otak 

yang berat misalnya anensefalus atau atresia esophagus.

4. Faktor genetic dan kromosom

Beberapa kelainan bawaan merupakan penyakit keturunan yang diwariskan melalui

gen yang abnormal dari salah satu atau kedua orang tua. Gen adalah pembawa sifat individu

yang terdapat di dalam kromosom setiap sel di dalam tubuh manusia. Jika satu gen hilang

atau cacat, bisa terjadi kelainan bawaan. Kelainan pada jumlah ataupun susunan kromosom

 juga bisa menyebabkan kelainan bawaan. Suatu kesalahan yang terjadi selama pembentukan

sel telur atau sperma bisa menyebabkan bayi terlahir dengan kromosom yang terlalu banyak atau sedikit, atau bayi terlahir dengan kromosom yang telah mengalami kerusakan. Semakin

Page 14: askep anencephaly (niken)

7/22/2019 askep anencephaly (niken)

http://slidepdf.com/reader/full/askep-anencephaly-niken 14/34

tua seorang wanita ketika hamil terutama diatas 35 tahun maka semakin besar kemungkinan

terjadinya kelainan kromosom pada janin yang dikandungnya. Kelainan bawaan yang lainnya

disebabkan oleh mutasi genetic (perubahan pada gen yang bersifat spontan dan tidak dapat

dijelaskan).

C. Patofisiologi

Anencephaly tergolong rumpun cacat bumbung saraf atau neural tube defect (NTD). 

Cacat bumbung saraf ini merupakan cacat bawaan pada pembentukan yang terjadi antara 20

sampai 28 hari setelah pembuahaan sel telur (Sadler 1998). Sel-sel plat saraf (neural plate)

membentuk sistim saraf pada janin. Pada pertumbuhan yang normal, sel-sel tersebut saling

melipat satu sama lainnya untuk membentuk yang dinamakan bumbung atau tabung saraf 

(neural tube), yang selanjutnya membentuk menjadi tulang punggung dan urat sarafnya.

Setelah beberapa transformasi (perubahan bentuk), kutup utama (superior pole) akhirnyaterbentuk menjadi otak. Pada kasus NTD, bumbung saraf ini gagal menutup secara sempurna.

Anencephaly terjadi bila ujung tabung saraf ini gagal menutup. Janin dengan penyakit

ini terlahir tanpa kulit kepala atau cerebellum. Juga tanpameninges, kedua belah hemisphere

otak dan tempurung kepala (vault of cranium), akan tetapi bagian dari batang otak biasanya

tetap ada. Sisa jaringan otak terlindung oleh selaput yang tipis saja. Kemungkinan bayinya

 buta dan tidak ada pergerakan reflek atau hanya beberapa saja yang berfungsi. Kira-kira ¼

 bayi anencephaly meninggal pada saat dia dilahirkan, sedangkan yang selamat pada saat

dilahirkan dapat bertahan hidup selama beberapa jam atau beberapa hari (Jaquier 2006).

Page 15: askep anencephaly (niken)

7/22/2019 askep anencephaly (niken)

http://slidepdf.com/reader/full/askep-anencephaly-niken 15/34

D. Faktor Resiko

1. Faktor ibu usia resiko tinggi

2. Riwayat anencephalus pada kehamilan sebelumnya

3. Hamil dengan kadar asam folat rendah

4. Fenilketonuria pada ibu yang tidak terkontrol

5. Kekurangan gizi (malnutrisi)

6. Mengonsumsi alkohol selama masa kehamilan.

E. Tanda dan Gejala

1. Ibu

Polihidramnion (cairan ketuban di dalam rahim terlalu banyak)

2. Bayi

a. Tidak memiliki tulang tengkorak 

 b. tidak memiliki otak (hemisfer serebri dan serebelum)

c. kelainan pada gambaran wajah

d. kelainan jantung

F. Pemeriksaan Penunjang

1. Kadar asam lemak dalam serum ibu hamil

2. Amniosentesis (untuk mengetahui adanya peningkatan kadar alfa-fetoprotein)

3. Kadar alfa-fetoprotein meningkat (menunjukkan adanya kelainan tabung saraf)

4. Kadar estriol pada air kemih ibu

5. USG

Page 16: askep anencephaly (niken)

7/22/2019 askep anencephaly (niken)

http://slidepdf.com/reader/full/askep-anencephaly-niken 16/34

 

6. Pemeriksaan anak dengan Ancephalus terkait – x akibat stenosis akueduktus. Riwayat

 prematuritas masa lalu dengan perdarahan intrakranial, meningitis/ensefalitis adalah penting

untuk pemastian. Bintik cafe-au-lait multipel dan tanda klinis neutrofil bromatosis lain

mengarah pada stenosis akueduktus sebagai penyebab Ancephalus. Pemeriksaan meliputi

infeksi yang cermat, palpasi dan auskulatasi kepala dan spina. Terapi, terapi untuk 

Ancephalus tergantung pada penyebabnya.

G. Diagnosa

Pada palpasi tidak dapat ditentukan dimana letaknya kepala, kedua ujung badan

lunak, tekanan pada tengkorak waktu toucher menyebabkan gerakan yang tak beraturan dan

 bunyi jantung menjadi lambat.

1. Diagnosis antenatal

Diagnosa antenatal umumnya bila ibu hamil dengan faktor resiko kelainan kongenital.

2. Diagnosa postnatal

Diagnosis postnatal bila kelainan kongenital sudah positif ditemukan.

Seorang spesialis dengan alat USG yang resolusinya tinggi, dapat

mendeteksi anencephaly pada umur kehamilan 10 minggu. Dalam keadaan kurang

menguntungkan, anencephaly baru dapat diketahui atau diduga pada umur kehamilan 16

minggu. Tingkat AFP dapat diukur melalui maternal serum screening (tes darah ibu). Kalau

tingkat AFPnya tinggi, maka ada kemungkinan janin menderita kelainan NTD. Pemeriksaan

lebih lanjut perlu dilakukan (USG atau amniocentesis) untuk memastikan adanya masalah.

Scan mesti dilakukan diantara kehamilan 15 sampai 20 minggu, paling tepat pada

minggu ke-16. Anencephaly adalah kelainan yang dapat dilihat dengan alat USG dengan

sangat mudah. Jika seorang dokter yang ahli melakukan scan pada umur kehamilan 16

minggu dan ternyata hasil diagnosenya anencephaly, maka kemungkinan salah diagnose

sangat kecil.

Sementara tes darah ibu yang hasil tingkat AFPnya tinggi hanya menunjukkan bahwa

ada risiko lebih tinggi bahwa bayinya memiliki Trisomy 21 atau 18, atau NTD. Kebanyakan

hasil tes darah ibu yang tingkat AFPnya tinggi, ternyata tetap melahirkan bayi yang sehat. Ini

menunjukkan bahwa tes darah saja tidak cukup bukti, sebaiknya melakukan tes-tes lebihlanjut untuk memastikan apakah bayi Anda menderita salah satu kelainan tersebut diatas.

Page 17: askep anencephaly (niken)

7/22/2019 askep anencephaly (niken)

http://slidepdf.com/reader/full/askep-anencephaly-niken 17/34

Kehamilan dengan bayi anencephaly tidak ada pengaruh apa-apa. Akan tetapi, pada

sekitar 25% wanita yang mengandung anak anencephaly, mengalami polyhydramnios atau

kelebihan air ketuban. Hal ini terjadi, karena reflek untuk menelan pada si bayi, kadang-

kadang tidak berfungsi, sehingga dia tidak dapat menelan air ketuban seperti halnya

dilakukan bayi biasa. Kalau volume air ketuban sangat kelebihan, akan mengakibatkan

 perasaan tidak nyaman bagi sang ibu. Ada kemungkinan bayinya lahir premature atau air 

ketuban pecah. Untuk mengurangi kelebihan air ketuban, seorang dokter dapat

melakukan amniocentesis. Air ketuban di sedot dengan syringe, sehingga sang ibu merasa

lebih lega.

Tubuh sang bayi sama sekali tidak terpengaruh. Akan tetapi tempurung

kepalanya (vault of cranium) tidak ada mulai dari alis mata ke atas. Separuh dari bagian

 belakang kepala biasanya tertutup kulit dan rambut. Jaringan saraf berwarna merah tua hanya

tertutup oleh selaput yang tipis muncul pada bagian atas kepala yang dalam keadaan terbuka.

Besarnya „lobang“ ini berbeda-beda dari satu bayi ke bayi lainnya. Ada kemungkinan bola

mata bayi agak menonjol keluar, diakibatkan oleh karena kelainan bentuk tengkorak bagianmata, sehingga ucap kali bayi anencephaly dapat julukan mirip “kodok”. 

H. Bayi Anencephal

Dokter akan mengatakan bahwa anencephaly tidak dapat melihat, mendengar,

merasakan rasa sakit, bahwa ia sekedar hidup saja. Akan tetapi, pernyataan ini sering tidak 

sesuai dengan pengalaman keluarga yang pernah mengurus bayi anencephaly. Bagian otak 

yang terpengaruh kecacatannya itu berbeda-beda dari satu bayi ke bayi yang lainnya.

Jaringan otak dapat berkembang pada tahap berbeda-beda. Ada bayi yang bisa menelan,

minum, menangis, mendengar, merasakan vibrasi (suara yang keras) dan ada reaksinya kalau

disentuh dan bahkan berreaksi pada sinar. Tetapi yang paling penting, mereka memberi

tanggapan terhadap kasih sayang. Seseorang tidak memerlukan sebuah otak yang lengkap

untuk dapat merasakan kasih sayang – yang diperlukan hanya sebuah hati.

Pada kehamilan yang pada umumnya, kelenjar di bawah otak(pituitary

gland) dan suprarenals atau kelenjar ginjal sang bayi yang membantu merangsang proses

 persalinan. Pada bayi anencephaly kelenjar di bawah otak dan kelenjar ginjal ini tidak ada,

atau terhambat pertumbuhannya, sehingga gejala-gejala akan melahirkan sering tidak muncul

dengan sendirinya. Hal ini bisa mengakibatkan ibunya meminta perangsang persalinan pada

masa kehamilannya sudah genap. Berhubung bayi tidak memiliki tempurung kepala, padasaat melahirkan penting agar air ketuban tidak pecah selama memungkinkan, sehingga leher 

rahim bisa membuka dengan tekanan air ketuban. Kalau air ketuban tidak pecah, proses

melahirkan seorang bayi anencephaly hampir sama dan sama lamanya dengan halnya

kelahiran bayi normal. Hasil pengalaman menunjukkan, bahwa kalau air ketuban sengaja

dipecahkan, maka kemungkinan bayinya lahir dalam keadaan hidup menurun drastis (Jaquier 

2006).

Page 18: askep anencephaly (niken)

7/22/2019 askep anencephaly (niken)

http://slidepdf.com/reader/full/askep-anencephaly-niken 18/34

 

I. Pencegahan

1. Wanita yang mempunyai keluarga dengan riwayat kelainan cacat

2. Usahakan untuk tidak hamil jika usia ibu sudah mencapai 40 tahun.

3. Lakukan pemeriksaan kehamilan atau antenatal care yang rutin dan usahakan untuk 

melakukan USG minimal tiap trimester.

4. Jalani pola hidup sehat. Hentikan kebiasaan merokok dan hindari asap rokok, alkohol

dan narkoba karena dapat menghambat pertumbuhan janin serta memperbesar peluang

terjadinya kelainan kongenital dan keguguran.

5. Penuhi kebutuhan akan asam folat.

6. Hindari asupan vitamin A berdosis tinggi. Vitamin A termasuk jenis vitamin yang tak larut dalam air tapi larut dalam lemak. Jadi, bila kelebihan akan tertimbun dalam tubuh.

Dampaknya antara lain janin mengalami urogenital abnomali (terdapat gangguan sistem

kencing dalam kelamin), mikrosefali (ukuran kepala kecil), terdapat gangguan kelenjar 

adrenal.

7. Jangan minum sembarang obat baik yang belum ataupun sudah diketahui memberi

efek buruk terhadap janin.

8. Pilih makanan dan masakan yang sehat. Salah satunya hindari daging yang dimasak 

setengah matang (steak atau sate). Dikhawatirkan daging itu masih membawa kuman

 penyakit yang membahayakan janin dan ibunya.

9. Kalau ada infeksi obatilah segera : terutama infeksi TORCH (TOksoplasma, Rubela,

Citomegalo, dan Herpes). Paling baik lakukan tes TORCH pada saat kehamilan masih

direncanakan bukan setelah terjadinya pembuahan. Jika ibu diketahui sedang terinfeksi

 pengobatan bisa langsung dilakukan.

J. Penatalaksanaan pada kehamilan

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah cacat bawaan. Inilah beberapa di

antaranya:

Page 19: askep anencephaly (niken)

7/22/2019 askep anencephaly (niken)

http://slidepdf.com/reader/full/askep-anencephaly-niken 19/34

1. Wanita yang mempunyai keluarga dengan riwayat kelainan cacat bawaan hendaknya

lebih waspada karena bisa diturunkan secara genetik. “Lakukan konseling genetik sebelum

hamil”. 

2. Usahakan untuk tidak hamil jika usia ibu sudah mencapai 40 tahun.

3. Lakukan pemeriksaan kehamilan atau antenatal care yang rutin, dan usahakan untuk 

melakukan USG minimal tiap trimester.

4. Jalani pola hidup sehat. Hentikan kebiasaan merokok dan hindari asap rokok, selain

 juga alkohol dan narkoba karena dapat menghambat pertumbuhan janin serta memperbesar 

 peluang terjadinya kelainan kongenital dan keguguran. Kelainan kongenital adalah penyebab

keguguran yang paling besar, misalnya jika paru-paru janin tidak dapat berkembang

sempurna.

5. Penuhi kebutuhan akan asam folat. Dalam pemeriksaan, dokter akan memberi

suplemen asam folat ini.

6. Hindari asupan vitamin A berdosis tinggi. Vitamin A termasuk jenis vitamin yang tak 

larut dalam air, tapi larut dalam lemak. Jadi, bila kelebihan akan tertimbun dalam tubuh.

Dampaknya antara lain janin mengalami urogenital abnomali (terdapat gangguan sistem

kencing dalam kelamin), mikrosefali (ukuran kepala kecil), terdapat gangguan kelenjar 

adrenal.

7. Jangan minum sembarang obat, baik yang belum ataupun sudah diketahui memberi

efek buruk terhadap janin.

8. Pilih makanan dan masakan yang sehat. Salah satunya, hindari daging yang dimasak 

setengah matang (steak atau sate). Dikhawatirkan, daging itu masih membawa kuman penyakit yang membahayakan janin dan ibunya.

9. Kalau ada infeksi, obatilah segera : terutama infeksi TORCH (TOksoplasma, Rubela,

Citomegalo, dan Herpes). Paling baik, lakukan tes TORCH pada saat kehamilan masih

direncanakan, bukan setelah terjadinya pembuahan. Jika ibu diketahui sedang terinfeksi,

 pengobatan bisa langsung dilakukan.

10. Dianjurkan setiap wanita usia subur yang telah menikah untuk mengkonsumsi

multivitamin yang mengandung 400 mcg asam folat setiap harinya. Sedang wanita yang

 pernah melahirkan anak dengan cacat tabung saraf sebelumnya, dianjurkan untuk 

mengkonsumsi asam folat yang lebih tinggi yaitu 4 mg saat sebelum hamil dan selamakehamilannya.

11. Tidak mengkonsumsi alkohol samasekali selama kehamilannya. Alkohol dapat

menimbulkan fetal alcohol syndrome (FAS), yaitu suatu kondisi dimana anak mengalami

gangguan perkembangan, paras wajah yang tidak normal dan gangguan dari sistem saraf 

 pusat.

12. Saat kehamilan, dapat dilakukan pemeriksaan laboratorium yang disebut dengan Alpha

Feto-Protein (AFP) untuk melihat adanya kelainan janin, seperti spina bifida dan anensefalus.

Selain itu, tindakan lebih lanjut dapat digunakan dengan mengambil sampel villi korealis dari

 janin dan cairan ketuban (amniosentesis), bagi wanita hamil yang telah berusia di atas 35

tahun, atau pada wanita yang berisiko tinggi melahirkan bayi cacat.

Page 20: askep anencephaly (niken)

7/22/2019 askep anencephaly (niken)

http://slidepdf.com/reader/full/askep-anencephaly-niken 20/34

13. Yang tidak kalah pentingnya adalah melakukan asuhan antenatal secara teratur.

Konsultasikan dengan dokter mengenai penyakit yang Anda derita seperti diabetes, epilepsi

(ayan) dan lainnya, juga obat-obat yang pernah Anda konsumsi selama kehamilan.

K. Pengaruh Anencephalus pada Persalinan

1. Sering menimbulkan kehamilan serotinus.

2. Biasanya disertai hidramnion.

3. Anak sering lahir dengan letak muka.

4. Badan anak kadang-kadang besar dan menimbulkan kesukaran waktu baru lahir.

Page 21: askep anencephaly (niken)

7/22/2019 askep anencephaly (niken)

http://slidepdf.com/reader/full/askep-anencephaly-niken 21/34

BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN

ASUHAN KEBIDANAN

PADA Ny “R” UMUR 23 TAHUN G1 P0 A0 AH0 UK 39+5 MINGGU

DALAM PERSALINAN KALA I FASE AKTIF

DI BPM RINI, Amd. Keb GENTING, TIRTOMULYO, KRETEK, BANTUL

 No Register : 052765

Masuk BPM Tanggal/Jam : 30-03-2013/ Jam 07.00 WIB

Dirawat di Ruang : Persalinan

I. PENGKAJIAN DATA Tanggal 03-06-2011, Jam 07.00 WIB

A. Identitas

IBU SUAMI

 Nama : Ny. R Tn. A

Umur : 23 tahun 26 tahun

Agama : Islam Islam

Suku /Bangsa : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia

Pendidikan : SMA SMA

Pekerjaan : IRT Pegawai swasta

Alamat : jln.Cemara indah RT 12/RW 06 Purworejo

 No Telpon : 085738045860 081236778890

B. Data Subyektif 

1. Alasan kunjungan

Ibu mengatakan mulas-mulas sejak jam 02.00 WIB tanggal 03-10-2011

2. Keluhan utama

Page 22: askep anencephaly (niken)

7/22/2019 askep anencephaly (niken)

http://slidepdf.com/reader/full/askep-anencephaly-niken 22/34

- Ibu mengeluh mulas-mulas dan nyeri di bagian pinggul bawah

- Ibu mengatakan ingin meneran dan ingin BAB

3. Riwayat menstruasi

Menarche : 13 tahun Siklus : 28 hari

Lama : 5-7 hari Teratur : Teratur 

Sifat darah : cair Keluhan : Tidak ada

4. Riwayat Perkawinan

Status pernikahan : syah Menikah ke : 1

Lama : 1tahun Usia menikah pertama kali : 22 tahun

5. Riwayat obstetrik : GI P0 A0 Ah0

6. Riwayat kontrasepsi yang digunakan

7 Riwayat Kehamilan sekarang

a. HPHT : 25 Juni 2012

 NoHamil

Ke

Persalinan Anak Nifas

Tahun TempatUmur 

kehamilanJenis penolong JK BB B Keadaan

1 Hamilini

 NoJenis

kontrasepsi

Pasang Lepas

Tgl Oleh Tempat Keluhan Tgl Oleh Tempat Alasan

1 Belum pernah

menggunakanalat

kontrasepsi

apapun

- - - - - - - -

Page 23: askep anencephaly (niken)

7/22/2019 askep anencephaly (niken)

http://slidepdf.com/reader/full/askep-anencephaly-niken 23/34

HPL : 1 April 2013

 b. ANC pertama kali umur kehamilan : 5 minggu

c. Kunjungan ANC

Trimester I

Frekuensi : 1x, Tempat : BPM Oleh : Bidan

Keluhan : Mual, Nyeri didaerah punggung

Terapi : Asam folat , kalsium

Trimester II

Frekuensi : 2x, Tempat : BPM Oleh : Bidan

Keluhan : Odem pada kaki, Nyeri didaerah punggung

Terapi : kalsium, Fe, Vit.C

Trimester III

Frekuensi : 2x, Tempat : BPM Oleh : Bidan

Keluhan : Sering kencing, susah tidur 

Terapi : Fe, Vit.C

d. Imunisasi TT : 3 kali

TT 1 : April 2012

TT 2 : 30 Juli 2012

TT3 : 30 Agustus 2012

TT4 : 3 Maret 2013

TT5 : Belum dilakukan

e. Pergerakan janin selama 24 jam (dalam sehari)

Ibu mengatakan ada gerakan janin lebih dari 20 kali dalam 24 jam

8. Riwayat kesehatan

a. Penyakit yang pernah / sedang diderita (menular, menurun, menahun)

Ibu mengatakan tidak pernah / tidak sedang menderita penyakit menular seperti

(PMS,TBC,Hepatitis,HIV/AIDS), penyakit menurun seperti (DM,ASMA,Hipertensi),

Penyakit menahun seperti ( Jantung).

Page 24: askep anencephaly (niken)

7/22/2019 askep anencephaly (niken)

http://slidepdf.com/reader/full/askep-anencephaly-niken 24/34

 b. Penyakit yang pernah / sedang diderita keluarga (menahun, menurun, menahun)

Ibu mengatakan dari pihak keluarga ibu maupun keluarga suami tidak sedang / tidak 

 pernah menderita penyakit menular seperti (PMS, TBS, HIV/AIDS, Hepatitis), Penyakit

menurun ( DM, ASMA, Hipertensi), penyakit menahun seperti (Jantung).

c. Riwayat keturunan kembar 

Ibu mengatakan dari pihak keluarga ibu maupun keluarga suami tidak mempunyai riwayat

keturunan kembar.

d. Riwayat Operasi

Ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat operasi apapun.

e. Riwayat alergi obat

Ibu mengatakan tidak mempunyai alergi obat.

9. Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari

a. Pola Nutrisi

Makan sebelum hamil Makan selama hamil

Frekuensi : + 3x /hari Frekuensi : + 5x /hari

Porsi : 1 piring penuh Porsi : 1/2 piring

Jenis : nasi, sayur, lauk Jenis : nasi,sayur,lauk 

Keluhan : tidak ada Keluhan : tidak ada

Pantangan : tidak ada Pantangan : tidak ada

 b. Minum sebelum hamil Minum selama hamil

Frekuensi : + 7x/hari Frekuensi :+ 9x/hari

Porsi : 1 gelas Porsi : 1 gelas

Jenis : Air putih, teh Jenis : Air putih, susu

Keluhan : tidak ada Keluhan : tidak ada

Pantangan : tidak ada. Pantangan : tidak ada

c. Pola eliminasi

BAB sebelum hamil BAB selama hamil

Frekuensi : 1-2x/hari Frekuensi :1x/hari Konsistensi : lembek Konsistensi : lembek 

Page 25: askep anencephaly (niken)

7/22/2019 askep anencephaly (niken)

http://slidepdf.com/reader/full/askep-anencephaly-niken 25/34

Warna : kecoklatan Warna : kecoklatan

Keluhan : tidak ada Keluhan : tidak ada

BAK sebelum hamil BAK selama hamil

Frekuensi : + 5x/hari Frekuensi : + 8x/hari

Konsistensi : cair Konsistensi : cair 

Warna : kuning jernih Warna : kuning jernih

Keluhan : tidak ada Keluhan : tidak ada

d. Pola istirahat

Tidur siang sebelum hamil Tidur siang selama hamil

Lama : tidak ada Lama : 1-2jam/hari

Keluhan : tidak ada Keluhan : tidak ada

Tidur malam sebelum hamil Tidur malam selama hamil

Lama : + 7 jam/hari Lama : +5-6jam/hari

Keluhan : tidak ada Keluhan : tidak ada

e. Personal hygine

Mandi : 2x/hari Ganti pakaian : 2x/hari

Gosok gigi : 2x/hari Keramas : 3x/minggu

f. Pola seksualitas

Frekuensi : 1x/minggu Keluhan : tidak ada

g. Pola aktivitas

Ibu mengatakan aktivitas ibu sehari-sehari hari mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti:

mencuci, menyapu dan memasak.

10. Kebiasaan yang mengganggu kesehatan ( merokok, minum jamu, minuman beralkohol)

Page 26: askep anencephaly (niken)

7/22/2019 askep anencephaly (niken)

http://slidepdf.com/reader/full/askep-anencephaly-niken 26/34

Ibu mengatakan tidak mempunyai kebiasaan yang menggangu kesehatan yaitu seperti (

merokok, minum jamu, minuman beralkohol).

11. Psikososiospiritual dan ekonomi (penerimaan ibu/suami/keluarga, perencanaan

 persalinan, pemberian ASI, perawatan bayi, kegiatan ibadah, Kegiatan social, dan persiapan

keuangan ibu dan keluarga)

- Ibu mengatakan suami maupun keluarga sangat senang atas kehamilan ini.

- Ibu mengatakan ingin merawat kandungannya dengan baik.

- Ibu mengatakan taat dalam beribadah.

- Ibu mengatakan pernah mengikuti kegiatan social dikampungnya.

- Ibu mengatakan penopang perekonomian keluarga adalah suami dan ibu mertua.

12.Pengetahuan ibu ( tentang kehamilan, persalinan dan laktasi)

- Ibu mengatakan sudah mengetahui tanda-tanda bahaya kehamilan.

- Ibu mengatakan sudah mengetahui gizi ibu hamil

- Ibu mengatakan sudah mengetahui tentang perubahan fisiologis ibu hami trimester 1.

13.Lingkungan yang berpengaruh (sekitar rumah dan hewan peliharaan)

- Ibu mengatakan daerah sekitar rumah bersih jauh dari polusi udara, limbah pabrik dan

 jauh dari kandang hewan)

- Ibu menagatakan mempunyai hewan peliharaan yaitu seperti: kucing dan burung.

C. Data Obyektif 

1. Pemeriksaan Umum

Keadaan umum : Lemah

Kesadaran : Composmetis

Status emosional : Stabil

Tanda vital sign

Tekanan darah : 110/70 Nadi : 82x/menit

Pernafasan : 20x/menit Suhu : 36,5 oC

Berat badan : 59 kg Tinggi badan : 156 cm

Berat badan sebelum hamil : 50 kg

Page 27: askep anencephaly (niken)

7/22/2019 askep anencephaly (niken)

http://slidepdf.com/reader/full/askep-anencephaly-niken 27/34

2. Pemeriksaan Fisik 

Kepala : Mesocepal, tidak ada nyeri tekan,tidak ada massa

Rambut : panjang, lurus, hitam, tidak ada massa

Muka : oval, tidak ada cloasma gravidarum, tidak ada bekas luka, tidak oedem

Mata : simetris, tidak ada tanda – tanda infeksi, konjung tiva merah muda, sclera

tidak ikterik dan penglihatan baik.

Telinga :simetris, bersih, terdapat gendang dan lubang telinga, pendengaran baik.

Hidung :simetris, tidak ada polip, tidak secret, tidak ada pernafasan cuping

hidung.

Mulut : simetris, tidak ada karies pada gigi, tidak ada gusi berdarah, lidah bersih.

Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar parotis, tyroid, limfe dan tidak ada pembesaran kelenjar vena jugularis.

Dada : Simetris, tidak ada bunyi wezzing, tidak ada retraksi dinding dada.

Payudara : simetris, putting susu menonjol, hiperpigmentasi pada areola mamae, dan

tidak ada nyeri tekan, colustrom keluar 

Abdomen : tidak ada bekas luka operasi, ada strie albican dan linea nigra

Palpasi Loepold

Leopold I : TFU = 2 jari dibawah px, bagian fundus teraba lunak, bulat dan tidak 

melenting (bokong)

Leopold II : Bagian kanan perut ibu teraba keras, memanjang, ada tahanan (punggung),

 bagian kiri perut ibu teraba bagian kecil-kecil janin (ekstremitas)

Leopold III : Bagian terendah janin teraba lunak, bergelombang, dan berdenyut (kepala)

Leopold IV : Bagian terendah janin sudah masuk panggul bagian (divergen)

Palpasi supra pubic : 3/5 bagianOsborn test : tidak dilakukan

TFU menurut Mc. Donal : 34 cm,

TBJ : (34-11) x 155 = 3565 gram

Auskultasi Djj : 134 x/ Menit, teratur, tempat punctum maksimum kanan bawah umbilical

ibu

His : 4x/10’menit /40 detik” 

Page 28: askep anencephaly (niken)

7/22/2019 askep anencephaly (niken)

http://slidepdf.com/reader/full/askep-anencephaly-niken 28/34

Estremitas Atas :Simetris, tidak ada oedem, jumlah jari lengkap,gerakan aktif, tidak 

sianosis

Ekstermitas Bawah : Simetris,tidak ada oedem, tidak ada varises, reflek patella kaki kanan

dan kiri positif 

Genetalia Luar : Tidak ada pembesaran kelenjar batolini, tidak ada varises, tidak ada

odema

Genitalia Dalam : Bersih ,tidak ada pembesaran kelenjar bartoloni

Anus : Tidak ada hemoroid

Pemeriksan Panggul ( Bila perlu): tidak diakukan

Pemeriksaan Dalam: ke I Tanggal: 30- 03-2013, pkl: 07.00 Wib

Indikasi :Ibu mengatakan keluar lendir bercampur darah dan pengen meneran

Tujuan : untuk mengetahui apakah ibu sudah memasuki proses persalinan

Hasil :Vagina uretra tenang, dinding vagina licin, porsio tipis, pembukaan 7 cm, selaput

ketuban utuh, presentasi belakang kepala, kepala teraba lunak, bergelombang, dan serasa

 berdenyut, STLD +, AK -

3. Pemeriksaan Penunjang

Tidak Ada

4. Data Hasil Pemeriksaan

- Hb : 11,5 gr%

- Protein Urine : Negatif 

- Glukosa Urine : Negatif 

II. INTERPRETASI DATA

A. Diangnosa kebidanan

Seorang ibu Ny “R” umur 23 tahun G1 P0 A0 Ah0 umur kehamilan 39+5minggu janin

tunggal, hidup intra uterin, preskep dalam persalinan kala I fase aktif dengan anencephalus

Data dasar 

Data subyektif :

- Ibu mengatakan umur 23 tahun

Page 29: askep anencephaly (niken)

7/22/2019 askep anencephaly (niken)

http://slidepdf.com/reader/full/askep-anencephaly-niken 29/34

- Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan pertama dan belum pernah keguguran

- Ibu mengatakan hari terahir haid tanggal 25-juni-2012

Data Obyektif :

KU : baik, Kesadaran : Composmetis

TTV : TD: 110/70 R : 23/menit

 N :82/menit S : 36,5oC

Djj : 134/menit

Palpasi Leopold :

Leopold I : bokong

Leopold II : puka

Leopold III : preskep, teraba lunak, bergelombang, dan berdenyut (kepala)

Leopold IV : divergen

Data Hasil Pemeriksaan

- Hb : 11,5 gr%

- Protein Urine : Negatif 

- Glukosa Urine : Negatif 

B.Masalah

Ibu merasa cemas menghadapi persalianan

Data Dasar :

DS: Ibu mengatakan merasa kwatir dengan keadaanya dan janinya

DO: Ibu terliat cemas dan gelisah

III. IDENTIFIKASI DAN ANTISIPASI DIAGNOSA POTENSIAL

Hidramnion, Fetal Distress

IV. TINDAKAN SEGERA

Page 30: askep anencephaly (niken)

7/22/2019 askep anencephaly (niken)

http://slidepdf.com/reader/full/askep-anencephaly-niken 30/34

a. Mandiri

- Berikan ibu dukungan dalam menghadapi persalinan

- Berikan oksigen kanul nasal 3 mL/menit

- Memasang infus

 b. Kolaborasi

- Berkolaborasi dengan dokter SPOG

c. Merujuk 

- Merujuk kefasilitas pelayanaan kesehatan yang memadai dan mempunyai perawatan

neonatus

V. PERENCANAAN Tanggal, 30-03-2013, Jam 07.30 WIB

1. Beritahu pada ibu dan keluarga hasil pemeriksaan yang telah dilakukan

2. Beritahu pada ibu dan keluarga inform consent dan inform choicebahwa ibu akan di

rujuk 

3. Observasi keadaan ibu setiap 15 menit

4. Pasang oksigen dan infus

5. Ajarkan ibu teknik relaksasi dan miring ke kiri

6. Berikan ibu makan dan minum

7. Berikan ibu dukungan

8. Dampingi ibu saat merujuk 

9. Dokumentasikan tindakan yang dilakukan

Page 31: askep anencephaly (niken)

7/22/2019 askep anencephaly (niken)

http://slidepdf.com/reader/full/askep-anencephaly-niken 31/34

VI. PELAKSANAAN Tanggal, 30-03-2013, Jam 08.00 WIB

1. Memberitahu pada ibu dan keluarga hasil pemerikasaan yaitu TD = 110/70 mmHg, S

= 36,50C, N = 82x/menit, R = 23 x/menit, pembukaan 7cm, DJJ = 134 x/menit, presentasi

kepala tetapi terdapat kelainan pada kepala bayi, kepala bayi teraba lunak, berdenyut, dan

 bergelombang. Keadaan ibu dalam keadaan lemah.

2. Memberitahu pada ibu dan keluarga inform consent dan inform choicebahwa ibu akan

di rujuk ke fasilitas yang lebih memadai untuk dilakukan persalinan oleh dokter obgin.

Memberikan pilihan fasilitas kesehatan pada keluarga ingin memilih rumah sakit yang

diinginkan.

3. Mengobservasi keadaan ibu setiap 15 menit seperti tekanan darah, nadi, pernafasan,

DJJ, dan His untuk memastikan keadaan ibu baik saat akan dilakukan rujukan

4. Memasang oksigen pada ibu, jika ibu mengalami kesulitan bernafas untuk memenuhi

kebutuhan oksigen ibu dan janin, dan memasang infus dengan jarum berukuran besar untuk intake cairan dan mengantisipasi jika terjadi kegawatdaruratan ibu dan janin.

5. Mengajarkan ibu teknik relaksasi yaitu tarik nafas dalam dan keluarkan dari mulut

secara berlahan- lahan. bila terasa mules dan menganjurkan ibu untuk tidak mengedan

terlebih dahulu supaya vaginanya tidak bengkak.dan menganjurkan ibu untuk miring ke kiri

6. Berikan ibu makan dan minum untuk menambah kekuatan ibu, dan agar ibu tidak 

lemas

7. Memberikan dukungan dan semangat pada ibu agar ibu lebih sabar dan menerima

kelahiran bayinya, dan menganjurkan keluarga untuk mendampingi ibu8. Mendampingi ibu saat merujuk ke fasilitas kesehatan.

9. Mendokumentasikan tindakan yang dilakukan

VII. EVALUASI Tanggal, 30-03-2013, Jam 08.30 WIB

1. Ibu mengerti hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, ditandai dengan ibu mampu

mengulang kembali penjelasan yang telah diberikan.

2. Ibu dan keluarga sudah mengerti keadaan ibu, ibu dan keluarga bersedia untuk dirujuk 

ke fasilitas kesehatan dan keluarga sudah menentukan rumah sakit yang diinginkan.

3. Observasi sudah dilakukan. TD = 100/70 mmHg, N = 84 x/menit, R = 24 x/menit, DJJ

= 136 x/menit, His = 4x/10’/40” 

4. Ibu sudah dipasang oksigen nasal 3L/menit dan sudah dipasang infus.

5. Ibu sudah mengerti teknik relaksasi, ditandai dengan ibu dapat melakukan teknik 

relaksasi

6. Ibu sudah makan habis ½ porsi dan minum 1 gelas

Page 32: askep anencephaly (niken)

7/22/2019 askep anencephaly (niken)

http://slidepdf.com/reader/full/askep-anencephaly-niken 32/34

7. Ibu tampak lebih tenang setelah diberi dukungan

8. Mendampingi ibu sampai tempat rujukan, ibu dirujuk tanggal 30 Maret 2013, pukul

08.30 WIB dengan alasan merujuk Ibu hamil pertama dan kemungkinan janin anencephalus

karena pada VT presentasi kepala tetapi kepala teraba lunak, bergelombang, berdenyut dan

kemungkinan hidramnion.

9. Dokumentasi sudah dilakukan

Page 33: askep anencephaly (niken)

7/22/2019 askep anencephaly (niken)

http://slidepdf.com/reader/full/askep-anencephaly-niken 33/34

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Anencepalus merupakan cacat bawaan yang merupakan sebab penting dari kelahiran

mati. Kelainan cacat bawaan dipengaruhi oleh umur, paritas, bangsa ibu, dan juga oleh jenis

kelamin janin. Pencegahan dini sangat diperlukan untuk menghindari terjadinya kematian

 bayi akibat Anencephalus seperti pemeriksaan antenatal yang rutin dan teratur, pemberian

dan pemakaian konsumsi vitamin dan suplemen selama hamil, factor nutrisi dengan gizi

seimbang, serta gaya hidup dan lingkungan sekitar tempat tinggal ibu sangat mempengaruhi

 janin menderita Anencephalus

B. Saran

Kepada mahasisiwi kebidanan agar lebih dapat memahami jenis kelainan yang menyertai

kehamilan dan persalinan khususnya anencephalus.

Bagi petugas kesehatan khususnya bidan dapat mengetahui tindak lanjut penanganan

anencephalus yang menyertai kehamilan dan persalinan, dan bidan dapat mengenali tanda

dan gejala terjadinya anencephalus dalam kehamilan dan persalinan.

Page 34: askep anencephaly (niken)

7/22/2019 askep anencephaly (niken)

http://slidepdf.com/reader/full/askep-anencephaly-niken 34/34

DAFTAR PUSTAKA

Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung.

1984. Obstetri Patologi. Bandung : Elstar Offset

Sastrawinata,Sulaiman. 2003. Ilmu Kesehatan Reproduksi : Obstetri Patologi, E/2. Jakarta :

EGC

http://www.planetkimia.com/2012/08/anencephaly-a-baby-without-brain/ diunduh pada

tanggal 30 maret 2013