askeb bbl

38
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keadaan bayi baru lahir atau neonatus sangat terganggu pada pertumbuhan janin didalam uterus, kualitas pengawasan antenatal, penyakit-penyakit ibu dan penaganan persalinan. Angka kematian bayi dan perinatal hingga kini, masih cukup tinggi, yakni 35/1000 kelahiran hidup, meskipun kejadian ini dipengaruhi oleh keadaan sejak dalam kandungan. Akan tetapi perawatan pada masa neonatal juga sangat mempengaruhi faktor-faktor yang menyebabkan kematian perinatal meliputi : infeksi kelahiran, preterm/BBLR, asfiksia dan hipotermi. Menurut Sarwono, penelitian telah menunjukkan bahwa lebih dari 50A% kematian bayi terjadi dalam periode neonatal yaitu pada bulan pertama kehidupan. Kurang baiknya penanganan BBL yang lahir sehat, akan menyebabkan kelainan-kelainan yang dapat mengakibatkan cacat seumur hidup, bahkan kematian. Neonatus pada minggu-minggu pertama sangat dipengaruhi oleh kondisi- kondisi ibu pada waktu hamil dan melahirkan. Manajemen yang baik pada waktu masih dalam kandungan, selama persalinan, segera sesudah dilahirkan dan pemantauan, pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya akan menghasilkan bayi yang sehat. 1

Upload: ade-alfionita

Post on 28-Dec-2015

19 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

doc

TRANSCRIPT

Page 1: Askeb BBL

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keadaan bayi baru lahir atau neonatus sangat terganggu pada pertumbuhan

janin didalam uterus, kualitas pengawasan antenatal, penyakit-penyakit ibu dan

penaganan persalinan.

Angka kematian bayi dan perinatal hingga kini, masih cukup tinggi, yakni

35/1000 kelahiran hidup, meskipun kejadian ini dipengaruhi oleh keadaan sejak

dalam kandungan. Akan tetapi perawatan pada masa neonatal juga sangat

mempengaruhi faktor-faktor yang menyebabkan kematian perinatal meliputi :

infeksi kelahiran, preterm/BBLR, asfiksia dan hipotermi.

Menurut Sarwono, penelitian telah menunjukkan bahwa lebih dari 50A%

kematian bayi terjadi dalam periode neonatal yaitu pada bulan pertama kehidupan.

Kurang baiknya penanganan BBL yang lahir sehat, akan menyebabkan kelainan-

kelainan yang dapat mengakibatkan cacat seumur hidup, bahkan kematian.

Neonatus pada minggu-minggu pertama sangat dipengaruhi oleh kondisi-kondisi

ibu pada waktu hamil dan melahirkan. Manajemen yang baik pada waktu masih

dalam kandungan, selama persalinan, segera sesudah dilahirkan dan pemantauan,

pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya akan menghasilkan bayi yang sehat.

Dalam suatu perawatan atau asuhan tidak hanya terbatas pada neonatus

yang mempunyai masalah secara jelas akan tetapi untuk manajemen kebidanan

saat ini pada neonatus normal pun harus dilakukan perawatan untuk antisipasi

timbulnya masalah. Derajat kesehatan neonatal akan menjadi dasar

untukpertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal menuju generasi muda

yang sehat dan berpotensi.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Setelah melakukan asuhan Kebidanan pada By. Ny.”R” dengan

Bayi Baru Lahir Normal diharapkan mahasiswa mampu melaksanakan

asuhan kebidanan secara baik dan komprehensif, baik pada klien maupun

keluarga.

1

Page 2: Askeb BBL

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Melaksanakan pengkajian pada By. Ny. ”R” dengan Bayi Baru Lahir

Normal di Puskesmas Wonosari yang meliputi data subyektif dan

obyektif.

2. Mengidentifikasi masalah pada By. Ny. ”R” dengan Bayi Baru Lahir

Normal di Puskesmas Wonosari

3. Mengantisipasi masalah potensial pada By. Ny. ”R” dengan Bayi

Baru Lahir Normal di Puskesmas Wonosari

4. Menentukan kebutuhan segera pada By. Ny. ”R” dengan Bayi Baru

Lahir Normal di Puskesmas Wonosari

5. Merencanakan tindakan asuhan kebidanan pada By. Ny. ”R” dengan

Bayi Baru Lahir Normal di Puskesmas Wonosari

6. Melaksanakan implementasi dari rencana yang telah disusui.

7. Melaksanakan evaluasi atas tindakan yang telah dilakukan serta

melakukan asuhan selanjutnya.

1.3 Metode Penulisan

1. Wawancara : Makalah asuhan kebidanan ini dibuat dengan menanyakan

langsung kepada keluarga pasien yang bersangkutan, maupun

dari rekam medik.

2. Observasi : Makalah asuhan kebidanan ini dibuat dengan observasi

langsung pada pasien.

3. Studi kasus : Makalah asuhan kebidanan ini dibuat dengan melihat dan

mempelajari kasus dari rekam medis di Puskesmas Wonosari

4. Studi pustaka : Makalah asuhan kebidanan ini dibuat dengan mempelajari

teori dari buku-buku sumber untuk memperlengkap kasus

yang dialami.

1.4 Sistematika Penulisan

Penyusunan asuhan kebidanan ini terbagi dalam 5 bab yaitu :

BAB I : PENDAHULUAN

Meliputi latar belakang, Tujuan, Metode penulisan dan Sistematika

penulisan

2

Page 3: Askeb BBL

BAB II : TINJAUAN TEORI

Berisi tentang Konsep BBL normal dan Tinjauan Manajemen

Kebidanan Varney.

BAB III : TINJAUAN KASUS

Berisi tentang Pengkajian, Identifikasi masalah dan diagnosa,

Identifikasi masalah potensial, Identifikasi kebutuhan segera,

Intervensi, Implementasi, Evaluasi.

BAB IV : PEMBAHASAN

Membahasa ada tidaknya kesenjangan antara teori dan praktek

dilapangan.

BAB V : PENUTUP

Berisi tentang kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

3

Page 4: Askeb BBL

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Asuhan segera bayi baru lahir

Asuhan segera bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi baru

lahir selama jam pertama setelah kelahiran

(Buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal neonatal, 2002)

2.2 Penatalaksanaan awal bayi baru lahir

Penatalaksanaan BBL meliputi :

2.2.1 Pencegahan infeksi

Bayi baru lahir sangat rentan terhadap infeksi saat melakukan penanganan

bayii baru lahir, pastikan untuk melakukan tindakan pencegahan infeksi

berikut ini :

a. Cuci tangan secara seksama sebelum dan sesudah melakukan kontak

dengan bayi baru lahir.

b. Pakai sarung tangan bersih pada saat menangani bayi yang belum

dimandikan.

c. Pastikan bahwa semua peralatan, termasuk gunting dan benang tali pusat

telah didesinfeksi tingkat tinggi atau steril.

d. Pastikan bahwa timbangan, pita pengukur, termometer, stetoskop dan

benda – benda lainnya yang akan bersentuhan dengan bayi dalam

keadaan bersih.

2.2.2 Penilaian awal

Segera lakukan penilaian awal pada bayi baru lahir secara cepat dan tepat (0

– 30 detik), evaluasi data yang terkumpul, buat diagnosis, dan tentukan

rencana asuhan atau perawatan bayi baru lahir. Nilai kondisi bayi baru lahir

secara cepat dengan mempertimbangkan hal – hal berikut ini :

a. Apakah bayi bernafas tanpa ada kesulitan dan atau menangis kuat ?

b. Apakah bayi bergerak aktif atau dalam keadaan lemas ?

c. Apakah warna kulit bayi merah muda, pucat atau biru ?

4

Page 5: Askeb BBL

2.2.3 Pencegahan kehilangan panas

Bayi baru lahir tidak dapt mengatur temperatur tubuhnya secara memadai,

dan dapat cepat kedinginan jika kehilangan panas panas tidak segera dicegah

bayi yang mengalami kehilanganpanas (hipotermia) beresiko tinggi untuk

jatuh sakit atau meninggal. Cara mencegah terjadinya kehilangan panas

dengan cara :

a. keringkan bayi dnegan seksama.

b. Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih dan hangat.

c. Tutup bagian kepala bayi.

d. Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya.

e. Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir.

f. Tempatkan bayi pada lingkungan yang hangat.

2.2.4 Rangsangan taktil

Mengeringkan tubuh bayi merupakan tindakan stimulasi. Untuk bayi yang

sehat, hal ini biasanya cukupuntuk merangsang terjadnya pernafasan

spontan, Jika bayi tidak segera memberikan respon terhadap pengeringan

dan rangsangan dan menunjukkan tanda – tanda kegawatdaruratan segera

lakukan tindakan untuk membantu pernafasan.

2.2.5 Merawat tali pusat

Tali pusat dipotong sebelum atau sesudah plasenta lahir tidak begitu

menentukan dan tidak akan mempengaruhi bayi, kecuali pada bayi kurang

bulan. Apabila bayi tidak menangis, maka tali pusat segera dipotong untuk

memudahkan melakukan tindakan resusitasi pada bayi. Tali pusat dipotong 5

cm dari dinding perut bayi dnegan gunting steril dan diikat dengan pengikat

steril.

2.2.6 Memulai pemberian ASI

Pastikan bahwa pemberian ASI dimulai dalam waktu 1 jamsetelah bayi lahir.

Jika mungkin, anjurkan ibu untuk memeluk dan mencoba untuk menyusukan

bayinya segera setelah tali pusat diklem dan dipotong. Pemberian ASI secara

dini akan :

a. Merangsang produksi ASI.

b. Memperkuat reflek menghisap bayi.

c. Mempromosikan keterikatan antara ibu dan bayinya.

d. Memberikan kekebalan pasif segera kepada bayi melalui kolostrum.

5

Page 6: Askeb BBL

e. Merangsang kontraksi uterus.

2.2.7 upaya profilaksis terhadap gangguan mata

Obat eritromisin 0,5% atau tetrasiklin 1% dianjurka untuk penyakit mata

karena klamidia (penyakit menular seksual). (Maternal neonatal, 2002)

2.3 Adaptasi bayi baru lahir terhadap kehidupan ekstra uterin.

2.3.1 Sistem penafasan

Pernafasan awal dipicu oleh faktor – faktor fisik, sensorik dan kimia

a. faktor – faktor fisik meliputi usaha yang diperlukan untuk

mengembangkan paru – paru dan mengisi alveolus yang kolaps.

b. Faktor – faktor sensorik meliputi suhu, bunyi, cahaya, suara dan

penurunan suhu.

c. Faktor – faktor kimia meliputi perubahan dalam darah sebagai akibat

asphiksia sementara selama kelahiran.

Frekuensi pernafasan bayi baru lahir berkisar antara 30 – 60 X/mnt, skresi

lendir mulut dapat menyebabkan bayi batuk dan muntah, terutama selama 12

– 18 jam pertama. Bayi baru lahir lazimnya bernafas melalui hidung. Respon

reflek terhadap obstruksi nasal, membuka mulut untuk mempertahankan

jalan nafas, tidak ada sebagian besar bayi sampai 3 minggu setelah

kelahiran.

2.3.2 Sistem kardiovaskuler

Berbagai perubahan anatomi berlangsung setelah lahir denyut nadi adalah

120 – 160 x/mnt saat bangun dan 100 x/mnt saat tidur. Rata – rata tekanan

darah adalah 80/46 mmHg dan bervariasi sesuai dengan ukuran dan tingkat

aktifitas bayi.

2.3.3 Termoregulasi dan metabolik

Suhu bayi baru lahir dapat turun beberapa derajat setelah lahir karena

lingkungan eksternal lebih dingin dari pada lingkungan intrauterin. Suplai

lemak subkutan yang terbatas dan area permukaan kulit yang besar di

bandingkan berat badan menyebabkan bayi mudah menghantarkan panas

pada lingkungan.

6

Page 7: Askeb BBL

2.3.4 Neurologis

Sistem neurologis bayi secara anatomik/ fisiologis belum berkembang

sempurna. Bayi baru lahir menunjukkan gerakan – gerakan tidak

terkoordinasi pengaturan suhu yang labil, kontrol otot yang buruk, mudah

terkejut dan tremor pada ekstremitas perkembangan bayi baru lahir terjadi

cepat ; sewaktu bayi tumbuh, perilaku yang kompleks (kontrol kepala,

tersenyum dll) akan berkembang reflek bayi baru lahir merupakan indikator

penting perkembangan normal.

2.3.5 Gastrointestinal

Kemampuan bayi baru lahir aterm untuk menelan dan mencerna makanan

selain susu masih terbatas. Hubungan antara esofagus bawah dan lambung

masih belum sempurna yang mengakibatkan bayi sering “gumoh”

kemampuan lambung sendiri terbatas, kurang dari 30 cc dan akan bertambah

secara lambat bersamaan dengan tumbuhnya bayi, kalenjar saliva imatur saat

lahir ; sedikit saliva diolah sampai bayi berusia 3 bulan. Pengeluaran

mekonium diekskresikan dalam 24 jam pada 90% bayi baru lahir normal

2.3.6 Imunitas

Bayi baru lahir tidak dapt membatasi organisme penyerang dipintu masuk

imaturitas sejumlah sistem pelindung secara signifikan meningkatkan resiko

infeksi pada periode neonatus.

a. respon inflamasi berkurang baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

b. fagositosis lambat.

c. keasaman lambung dan reduksi pepsin dan tripsin belum berkembang

sempurna sampai usia 3 – 4 minggu.

d. imunoglobulin A hilang dari saluran pernafasan dan perkemihan kecuali

jika bayi tersebut menyusu ASI, imunoglobulin A juga tidak terdapat

dalam saluran gastrointestinal.

2.4 Keadaan yang harus diwaspadai selama bayi dirawat

2.4.1 Keadaan umum

Bayi yang sehat tampak kemerahan, aktif, menangis keras, minum baik,

suhu tubuh 36°C - 37°C.

7

Page 8: Askeb BBL

2.4.2 Suhu tubuh

Suhu tubuh diukur paling tidak 1 kali sehari, bila suhu rectal dibawah 36°C,

letakkan bayi ditempat yang lebih panas seperti incubator atau dalam

pangkuan ibu.

2.4.3 Menimbang berat badan sebaiknya dilakukan setiap hari.

Dalam 3 hari pertama berat badan bayi akan turun oleh karena bayi

mengeluarkan air kencing dan mekonium, sedang cairan yang masuk belum

cukup. Pada hari ke 4 biasanya berat badan akan naik kembali.

2.4.4 Defekasi

Mekonium akan mulai keluar dalam waktu 24 jam, pengeluaran ini akan

berlangsung sampai hari ke 2 – 3. Pada hari ke 4 – 5 warna tinja menjadi

coklat kehijauan. Selanjutnya warna tinja akan tergantung pada susu yang

diminumnya.

2.4.5 Air kencing

Bila kandung kencing belum kosong pada waktu lahir air kencing akan

keluar dalam waktu 24 jam yang harus dicatat ialah kencing pertama,

frekuensi kencing berikutnya serta warnanya.

2.4.6 Perubahan warna kulit

Perlu diteliti apakah kulit tidak menjadi pucat, kuning, biru atau timbul

perdarahan di kulit.

2.4.7 Pernafasan

Pada perubahan pernafasan dicatat frekusensi, dangkal atau dalamnya

pernafasan, apnea, nafas cuping hidung, retraksi sela iga, substenal,

suprasternal dan apakah gangguan pernafasan ini berhubungan dengan

pemberian minum.

2.4.8 Muntah

Apabila bayi muntah, perlu dicatat jumlah, warna, konsistensi, cara muntah,

apakah ada hubungannya dengan pemberian minum atau gangguan di

saluran pencernaan.

8

Page 9: Askeb BBL

2.5 Rawat gabung (Rooming In)

Bila keadaan ibu memungkinkan, bayi diawat bersama ibu dalam satu kamar. Bayi

ini pada waktu – waktu tertentu dikumpulkan dalam ruangan bayi yang berada

didekat kamar ibu, supaya ibu dapat beristirahat dan tidur dengan tenang.

Keuntungan Rooming In : mencegah/ mengurangi cross infection, coving dan

bender care dapat diberikan ibu kepada bayinya sejak lahir dan memudahkan

petugas untuk memantau kondisi ibu dan anak pada saat yang sama.

2.6 KONSEP MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN

I. Pengkajian

A. Data Subyektif

1. Biodata

Nama bayi : Untuk mengenal bayi

Umur :Digunakan mengetahui keadaan bayi,

Jenis Kelamin : Untuk mencocokkan identitas sesuai nama bayi, serta

menghindari kekeliruan bila terjadi kesamaan nama

dengan bayi lain

Anak ke : Untuk mengetahui paritas dari orang tua

Biodata orang tua

Nama : nama ibu dan suami untuk mengenal, memanggil, dan

menghindari terjadinya kekeliruan.

(Christina, 2000 :41).

Umur : mengetahui usia ibu sekarang

Agama : ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya

terhadap kebiasaan kesehatan pasien / klien. Dengan

diketahuinya agama pasien, akan memudahkan bidan

melakukan pendekatan di dalam melaksanankan asuhan

kebidanan.

(Depkes RI, 2002:14)

Suku : untuk mengetahui dari suku mana ibu berasal dan

menentukan cara pendekatan serta pemberian asuhan.

Pendidikan : untuk mengetahui tingkat pengetahuan sebagai dasar

dalam memberikan asuhan.

9

Page 10: Askeb BBL

Pekerjaan : untuk mengetahui bagaimana taraf hidup dan sosial

ekonomi klien dan apakah pekerjaan ibu / suami dapat

mempengaruhi kesehatan klien atau tidak.

Penghasilan : untuk mengetahui status ekonomi penderita dan

mengetahui pola kebiasaan yang dapat mempengaruhi

kesehatan klien.

Alamat : untuk mengetahui tempat tinggal klien dan menilai

apakah lingkungan cukup aman bagi kesehatannya serta

mempermudah untuk melakukan kunjungan ulang.

2. Keluhan Utama

Untuk mengetahui apa saja yang dirasakan klien pada saat kita mengkaji

agar dapat mengetahui tindakan apa yang dilakukan.

3. Riwayat kesehatan keluarga

Untuk mengetahui apakah keluarga klien mempunyai penyakit keturunan,

menular yang dapat mempengaruhi kesehatan klien

4. Riwayat penyakit sekarang

Untuk mengetahui apakah bayi sekarang sedang menderita suatu penyakit

menular maupun menurun, yang dapat mempengaruhi pemberian

imunisasi

5. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Untuk mengetahui atau memprediksi komplikasi yang mungkin terjadi dan

membantu membuat ramalan tentang kesehatann bayi sekarang ini.

6. Riwayat Imunisasi

Untuk mengetahui imunisasi apa saja yang telah di dapatkan oleh bayi, dan

untuk menentukan imunisasi apa yang di berikan sesuai dengan usia bayi

7. Pola kebiasaan sehari-hari

Untuk mengetahui kesenjangan atau perbedaan kebiasaan yang dapat

mempengaruhi tumbuh kembang bayi

8. Data psikososial

Untuk mengetahui apakah ibu menerima kelahiran bayi dan tindakan

medis yang akan dilakukan.Selain itu untuk mengetahui hubungan klien

dengan lingkungan sekitar.

10

Page 11: Askeb BBL

9. Data sosial budaya

Untuk mengetahui kebiasaan ibu dalam kepercayaan yang dijalani ibu dan

keluarga.

B. Data Obyektif

1. Pemeriksaan Umum

Untuk mengetahui bagaimana kesehatan umum bayi dan adanya kelainan

yang dapat mempengaruhi kesehatan bayi.

2. Pemeriksaan fisik

a. Inspeksi

Kepala : terdapat benjolan abnormal/ tidak, warna rambut.hitam/

merah, kulit kepala bersih/ tidak

Muka : Simetris/ tidak, pucat / tidak, tampak ikterus/ tidak

Mata : Simetris/ tidak, sklera ikterus/ tidak, konjungtiva pucat /

tidak, terdapat tanda-tanda sindrom down/ tidak

Hidung : tampak pernafasan cuping hidung/ tidak, terdapat sekret/

tidak, septumnasi simetris / tidak.

Telinga : simetris/ tidak, ada serumen/ tidak, bersih/ tidak

Mulut : Bibir lembab / tidak, merah/ pucat/ biru, ada

labioskisis / palatoskisis / tidak, lidah bersih / tidak, ada

moniliasis / tidak

Leher : terdapat iritasi/ tidak, bersih/ tidak

Dada : Simetris/ tidak, normal chest/ pigeon chest, gerak nafas

teratur/ tidak, terdapat retraksi sela iga/ tidak

Abdomen : buncit/ tidak, pusar bersih/ kotor, terdapat granuloma/

tidak

Genetalia : jenis kelamin perempuan/ laki-laki, bersih / kotor,

terdapat kelainan/ tidak, terdapat iritasi/ tidak

Anus : bersih / tidak, terdapat iritasi/ tidak

11

Page 12: Askeb BBL

Ekstrimitas

Atas : simertis / tidak, pergerakan aktif / tidak, terdapat

sindaktil/ polidaktil/ tidak

Bawah : simetris / tidak, pergerakan aktif / tidak, terdapat

sindaktil/ polidaktil/ tidak, terdapat pelvarus/ pelvagus/

tidak

Integumen : turgor baik/ tidak, merah/ pucat/ kuning, bersih/ bersisik

b. Palpasi

Kepala : ubun-ubun besar teraba datar/ cekung/ cembung/ lunak/

padat, teraba benjolan abnormal/ tidak

Abdomen : teraba benjolan abnormal / tidak, kulit kuning/ tidak

c. Auskultasi

Dada : terdengar ronchi/ whezing / tidak, bunyi jantung

normal / tidak

Abdomen : bising usus normal/ tidak

d. Perkusi

Perut : kembung / tidak

II. Identifikasi Diagnosa/ Masalah

By. Ny. ”...” umur.... hari dengan bayi baru lahir normal

III. Identifikasi Masalah potensial

Menentukan identifikasi masalah potensial yang mungkin terjadi berdasarkan

pengkajian dan diagnosa/ masalah

IV. Identifikasi kebutuhan segera

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera bidan dan mencegah terjadinya

komplikasi/ keadaan yang lebih buruk.

12

Page 13: Askeb BBL

V. Intervensi

Dx : By. Ny. “....” umur....hari dengan bayi baru lahir normal

Tujuan : Mengidentifikasi dan mencegah terjadinya komplikasi / keadaan

yang lebih buruk

Kriteria hasil :

Keadaan umum : baik

Kesadaran : Composmentis

Tanda-tanda vital :

Pernafasan : ( 30 – 60 ) x/menit

Nadi : ( 100 – 140 ) x/menit

Suhu : ( 36,5 – 37,2 ) oC

Tidak terjadi hipotermi

Tidak terjadi komplikasi

Intervensi :

1. Pertahankan suhu tubuh bayi

R/ menjaga bayi mengalami hipotermia.

2. Cegah bayi dari infeksi

R/ bayi sangat rentan dengan infeksi karena belum sempurna sistem

imunnya.

3. Lakukan observasi tentang BAB dan BAK

R/ kegagalan BAB dan BAK pada 24jam pertama menandakan adanya

kelainan saluran kencing dan saluran pencernaan.

4. Lakukan observasi suhu bayi

R/ merupakan parameter adanya kehilangan panas tubuh bayi.

5. Berikan ASI pada bayi

R/ ASI merupakan makanan yang terbaik bagi bayi.

6. Berikan imunisasi

R/ pemberian imunisasi terutama BCG efektif diberikan segera setelah

lahir / dalam 24 jam pertama.

7. Ajarkan tanda – tanda bahaya pada orang tua bayi

R/ apabila terjadi bahaya pada bayi, orang tua dapat segera membawa

bayinya ke petugas kesehatan untuk mendapatkan perawatan lanjut.

8. Ajarkan pada orang tua cara merawat bayi

13

Page 14: Askeb BBL

R/ ini adalah anak pertama, ortu mungkin masih kurang berpengalaman.

VI. Implementasi

Dilaksanakan sesuai dengan intervensi

VII. Evaluasi

Mengevaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan meliputi

pemenuhan

akan bantuan akan benar-benar terpenuhi sesuai dengan kebutuhan

sebagaimana telah diidentifikasi di dalam masalah dan diagnosa

(PPKC, 2004)

BAB III

14

Page 15: Askeb BBL

TINJAUAN KASUS

I. PENGKAJIAN

Hari / Tanggal : Minggu/ 6 – 12 – 2009

Jam : 20.15 WIB

A. DATA SUBJEKTIF

1. Biodata

Nama : By. Ny.”A”

Umur : 0 hari

Jenis kelamin : Perempuan

Anak ke : II

Data orang Tua

Ibu Ayah

Nama : Ny. “A” Nama : Tn. “S”

Umur : 29 tahun Umur : 35 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta

Penghasilan : - Penghasilan : -

Alamat : Nyinyit Tumpang Alamat : Nyinyit Tumpang

2. Keluhan Utama

Ibu telah melahirkan bayi tanggal 6-12-2009 jam 19.45 WIB dengan jenis

kelamin perempuan, BB 3100 gram, PB 49 cm.

3. Riwayat kehamilan, Persalinan dan Nifas sekarang

*Riwayat kehamilan sekarang

Trimester I : Ibu mengatakan terlambat haid sejak bulan maret

melakukan tes kehamilan sendiri di rumah dan hasilnya

positif kemudian tiap bulan periksa ke bidan , ibu mual

muntah sampai usia 3 bulan ibu mendapat tablet tambah

darah dan vitamin.

15

Page 16: Askeb BBL

Trimester II : Ibu periksa ke bidan 4x, ibu tidak ada keluhan. Ibu mulai

merasakan gerakan janin saat usia kehamilan 4 bulan .Ibu

mendapat tablet tambah darah dan vitamin. Ibu mendapat

imunisasi TT saat usia kehamilan 5 bulan. Status TT: T5

Trimester III : Ibu periksa kebidan 2x, ibu mendapat vitamin dan tablet

tambah darah. Ibu sering kencing-kencing 8-10 kali perhari,

dan nyeri pada pinggang

Riwayat natal

Ibu melahirkan anak keduanya di BPS, secara normal, pada tanggal 6– 12 - 2009

dengan jenis kelamin perempuan, bayi langsung menangis, tidak ada kelainan

di tolong oleh bidan pada usia kehamilan 9 bulan, BB 3100 gram, PB 49 cm, Ari

– ari lahir lengkap

Riwayat Nifas

Setelah melahirkan keadaan ibu dan bayi baik, nifas selama 2 jam setelah

melahirkan tidak terjadi perdarahan, ibu tidak mengalami demam, ASI sudah

keluar setelah bayi lahir dan hingga saat ini bayi hanya minum ASI.

4. Riwayat Kesehatan Keluarga

Dari pihak orang tua bayi tidak ada yang menderita penyakit menular maupun

penyakit kronis seperti TBC, kuning, jantung dan lain-lain. Tidak ada

penyakit keturunan, seperti kencing manis, darah tinggi, maupun asma.

5. Pola Kebiasaan Sehari-Hari

Pola Kebiasaan Di BPS

a. Pol

a Nutrisi

Bayi masih belajar menyusui

b. Pol

a Eliminasi

Buang air besar : mekonium konsistensi lunak,

warna hitam

Buang air kecil lancar ±1-2 kali warna kuning

jernih.

c. Pol

a Personal

Hygiene

Bayi tampak bersih, bayi belum dimandikan,

dan ganti popok setiap habis BAB dan BAK.

d. Pol Bayi lebih sering tidur, bangun bila merasa

16

Page 17: Askeb BBL

a Aktifitas lapar, BAK,BAK

e. Pol

a Istirahat

Kebiasaan menjelang tidur tidak ada masalah.

Bayi tidur mulai 2 jam lahir sampai saat

pengkajian

6. Data Psikososial

Bayi merupakan anak kedua dan kehadirannya sangat diharapkan oleh

keluarga.

A. DATA OBYEKTIF

Pemeriksaan umum

Keadaan umum : Baik

Tanda-tanda vital :

Pernafasan : 30 kali/menit, reguler

Nadi : 120 kali/menit, reguler

Suhu : 36,5oC (Axiler)

Pemeriksaan Antropometri

BB : 3100 gram

PB : 49 cm

Lingkar Kepala : 34 cm

Lingkar Dada : 33 cm

Lingkar lengan : 10cm

Pemeriksaan Fisik

1. Inspeksi

Kepala : tidak terdapat benjolan abnormal, warna rambut hitam, kulit

kepala bersih.

Muka : Simetris, tidak pucat, tidak ikterus

Mata : Simetris, sklera tidak ikterus, konjungtiva tidak pucat, tidak

terdapat tanda sindrom down

Hidung : Tidak terdapat pernafasan cuping hidung, tidak terdapat sekret,

septumnasi simetris.

Telinga : Simetris, tidak ada serumen, dan bersih

Mulut : Bibir lembab dan merah, tidak ada labioskisis / palatoskisis,

lidah bersih, tampak bercak-bercak putih.

17

Page 18: Askeb BBL

Leher : Bersih, tidak ada iritasi

Dada : simetris, bentuk normal chest, gerak nafas teratur, tidak terdapat

retraksi sela iga

Abdomen: Perut sedikit buncit, pusar bersih, tidak terdapat granuloma

Genetalia : Jenis kelamin perempuan labia mayora menutupi labia minora

Anus : bersih, tidak terdapat iritasi/ kemerahan

Ekstrimitas

Atas : Simertis, pergerakan aktif, tidak ada polidaktil maupun

sindaktil

Bawah : Simetris, pergerakan aktif, tidak ada polidaktil maupun

sindaktil, bentuk normal

Integumen : Bersih, warna merah

2. Palpasi

Kepala : Ubun-ubun besar belum menutup, lunak, tidak teraba benjolan

abnormal

Abdomen : Tidak teraba benjolan abnormal, kulit tidak kuning

Integumen : Turgor baik

3. Auskultasi

Dada : Tidak terdengar ronchi maupun wheezing, bunyi jantung

normal

Abdomen : Bising usus normal

4. Perkusi

Perut : Tidak kembung

Reflek patella : +/+

II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH

Dx : Bayi baru lahir normal hari ke I

Ds : Ibu mengatakan baru melahirkan anak keduanya secara normal pada tanggal 6-

12 -2009, jam 19.45 WIB, jenis kelamin perempuan BB : 3100 gram, PB : 49

cm

Do : Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

BB : 3100 gram

18

Page 19: Askeb BBL

PB : 49 cm

LIDA : 34 cm

LIKA : 33 cm

LILA : 10 cm

Tanda-tanda vital :

Pernafasan : 30 kali/menit, reguler

Nadi : 120 kali/menit, reguler

Suhu : 36,5oC (Axiler)

[

III. IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL

Tidak ada

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA

Tidak ada

V. INTERVENSI

Tanggal 6-12-2009 Jam 20.30 WIB.

Dx : Bayi baru lahir normal hari ke I

Tujuan : Mengidentifikasi dan mencegah terjadinya komplikasi / keadaan

yang lebih buruk

Kriteria hasil :

Keadaan umum : baik

Kesadaran : Composmentis

Tanda-tanda vital :

Pernafasan : ( 30 – 60 ) x/menit

Nadi : ( 100 – 140 ) x/menit

Suhu : ( 36,5 – 37,2 ) oC

Tidak terjadi hipotermi

Tidak terjadi infeksi tali pusat

Reflek menghisap dan menelan baik

Eliminasi baik dan lancar

Tidak terjadi komplikasi

Intervensi :

1. Lakukan pendekatan terapeutik dengan keluarga klien

19

Page 20: Askeb BBL

R/ agar keluarga klien mengetahui siapa yang memberikan asuhan sehingga

dapat lebih kooperatif

2. Beritahu ibu dan keluarga kondisi bayi

R/ agar ibu dan keluarga mengetahui kondisi bayi

3. Pertahankan suhu tubuh bayi

R/ Menjaga bayi mengalami hipotermia.

4. Cegah bayi dari infeksi dengan perawatan tali pusat yang baik

R/ Bayi sangat rentan dengan infeksi karena belum sempurna sistem

imunnya.

5. Memberikan bayi vitamin K

R/ Mencegah terjadinya perdarahan

6. Lakukan observasi tentang BAB dan BAK

R/ Kegagalan BAB dan BAK pada 24jam pertama menandakan adanya

kelainan saluran kencing dan saluran pencernaan.

7. Lakukan observasi suhu bayi dan tanda-tanda vital

R/ Merupakan parameter adanya kehilangan panas tubuh bayi dan deteksi

dini adanya komplikasi

8. Berikan ASI pada bayi on demand

R/ ASI merupakan makanan yang terbaik bagi bayi.

9. Berikan imunisasi hepatitis B unijek

R/ Pemberian imunisasi terutama Hepatitis B efektif diberikan segera setelah

lahir / dalam 24 jam pertama.

10. Ajarkan tanda – tanda bahaya pada orang tua bayi

R/ Apabila terjadi bahaya pada bayi, orang tua dapat segera membawa

bayinya ke petugas kesehatan untuk mendapatkan perawatan lanjut.

VI. IMPLEMENTASI

Tanggal 6-12-2009 Jam : 20.45 WIB

1. Melakukan pendekatan terapeutik paa keluarga klien.dengan memberi salam

pada ibu dan memperkenalkan diri

2. Memberitahu kondisi bayi pada ibu dan keluarga, bahwa saat ini kondisi

bayinya dalam keadaan sehat

20

Page 21: Askeb BBL

3. Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan cara memakaikan baju dan

membungkus bayi dengan kain

4. Mencegah bayi dari infeksi dengan cara membungkus tali pusat dengan kasa

kering dan apabila ingin memegang bayi harus cuci tangan terlebih dahulu.

5. Memberikan bayi injeksi vitamin K 1mg IM

6. Mengobservasi tanda-tanda vital bayi

Yaitu :

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

Tanda-tanda vital :

Pernafasan : 30 kali/menit, reguler

Nadi : 126 kali/menit, reguler

Suhu : 36,5oC (Axiler)

7. Melakukan observasi BAB dan BAK bayi

Yaitu : bayi BAB 1kali mekonium, konsistensi lembek dan warna hitam

serta BAK ± 1-2 kali warna kuning jernih, bau khas amoniak

8. Menyarankan pada ibu untuk memberikan ASI sesering mungkin pagi, siang

dan malam dan sewaktu – waktu jika bayi mau

9. Memberikan imunisasi hepatitis B1 unijeck

10. Mengajarkan ibu beberapa hal yang harus diwaspadai jika terjadi pada bayi,

misal:

Keadaan umum

Bayi yang sehat tampak kemerahan, aktif, menangis keras, minum baik,

Menimbang berat badan sebaiknya dilakukan setiap hari.

Dalam 3 hari pertama berat badan bayi akan turun oleh karena bayi

mengeluarkan air kencing dan mekonium, sedang cairan yang masuk

belum cukup. Pada hari ke 4 biasanya berat badan akan naik kembali.

Eliminasi

Mekonium akan mulai keluar dalam waktu 24 jam, pengeluaran ini akan

berlangsung sampai hari ke 2 – 3. Pada hari ke 4 – 5 warna tinja

menjadi coklat kehijauan. Selanjutnya warna tinja akan tergantung pada

susu yang diminumnya.

Perubahan warna kulit

Perlu diteliti apakah kulit menjadi pucat, kuning, biru

21

Page 22: Askeb BBL

VII. EVALUASI

Tanggal : 6 – 12 -2009

Jam : 21.00 WIB

Dx : Bayi baru lahir normal hari ke I

S : Ibu mengatakan lega telah melahirkan anaknya yang kedua dan mengerti

penjelasan petugas.

O : Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

BB : 3100 gram

PB : 49 cm

LIDA : 34 cm

LIKA : 33 cm

LILA : 10 cm

Tanda-tanda vital :

Pernafasan : 30 kali/menit, reguler

Nadi : 120 kali/menit, reguler

Suhu : 36,5oC (Axiler)

A : Bayi baru lahir normal hari ke I.

P : Ajarkan cara menyusui yang benar

22

Page 23: Askeb BBL

BAB V

PEMBAHASAN

Asuhan segera bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi baru lahir

selama jam pertama setelah kelahiran

(Buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal neonatal, 2002)

Dalam asuhan kebidanan pada By. Ny. ”R” usia 0 hari dengan bayi baru lahir

normal,dalam pengkajian data baik subjektif di temukan bahwa bayi dalam keadaan

normal, usia bayi 0 hari dengan tanggal lahir 26 Februari 2009, dan BB bayi 3100 gram

PB 49 cm. Dari data objektif ditemukan keadaan bayi sehat. Berdasarkan pengkajian

tersebut maka di tegakkan diagnosa By. Ny.”R” usia 0 hari dengan bayi baru lahir

normal. Dalam pengkajian tidak terdapat masalah. Intervensi yang di ambil antara lain:

mencuci tangan, mempersiapkan peralatan, melakukan penimbangan, melakukan

perawatan bayi baru lahir, serta mengisi buku KMS bayi.

Menurut penulis pada pengkajian dari data subjektif maupun data objektif hal-

hal yang di temukan merupakan hal yang umum di temukan pada pada bayi. Diagnosa

yang di ambil juga sudah tepat karena waktu pemberian imunisasi sudah sesuai dengan

23

Page 24: Askeb BBL

usia bayi. Tidak ada masalah yang diangakat pad akasusu ini. Intervensi sudah di lakukan

sesuai dengan dengan tinjauan pustaka dan standar yang berlaku. Implementasi telah di

lakukan sesuai dengan intervensi.

Berdasarkan uraian fakta, opini, dan teori di atas dapat di tarik kesimpulan

bahwa tidak terjadi kesenjangan antara tinjauan teori dengan praktek klinik yang ada.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Asuhan segera bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi baru

lahir selama jam pertama setelah kelahiran

(Buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal neonatal, 2002)

Perawatan bayi baru lahir harus dimengerti baik oleh tenaga kesehatan

maupun oleh ibu dan keluarganya. Penatalaksanaan awal bayi baru lahir meliputi

pencegahan infeksi, penilaian awal, pencegahan kehilangan panas, rangsangan

taktil, perawatan tali pusat, pemberian ASI dan profilaksis pada mata.

5.2 Saran

Diharapkan para tenaga kesehtan terutama bidan dapat mengerti dan

melaksanakan penatalaksanaannya atau asuhan pada bayi baru lahir dengan baik

agar bayi yang ditolong dapat selamat dan sehat.

24

Page 25: Askeb BBL

1. Bagi mahasiswa

a. Agar menambah pengetahuan dan memahami konsep penatalaksanaan pada

bayi baru lahir normal.

b. Agar mahasiswa dapat memberikan asuhan kebidana pada bayi baru lahir

normal

2. Bagi Keluarga Klien

a. Keluarga agar lebih memperbanyak informasi tentang perawatan bayi baru

lahir normal

b. Keluarga agar lebih memahami kebutuhan bayi baru lahir

3. Bagi Tenaga Kesehatan.

a. Bagi tenaga kesehatan agar tetap mempertahankan untuk memberikan

tindakan terapeutik pada klien

b. Tenaga kesehatan agar tetap menjaga dan mempertahankan tindakan aseptic

sebelum dan sesudah melakukan tindakan

c. Tenaga kesehatan agar tetap mempertahankan pelayanan yang komprehensif

kepada klien.

d. Tenaga kesehatan agar tetap memberikan konseling kepada kleurga klien

agar keluarga klien mengetahui perawatan dan kebutuhan bayi.

25

Page 26: Askeb BBL

DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo, Sarwono.2005.Ilmu Kebidanan.Jakarta:YBP-SP

Depkes RI.2002. Buku Acuan Perawatan Maternal dan Neonatal.Jakarta:EGC

Farrer,Helen.2001.Perawatan Maternitas.Jakarta:EGC

FKUI.2000. Ilmu Kesehatan Anak jilid 3.Jakarta: Arcan

Varney,Helen.2007.Buku Ajar Asuhan Kebidanan.Jakarta:EGC

Depkes RI.1999.Modul Pelatihan Fungsional Bidan di Desa.

26