asesmen yang baik adalah yang dapat meningkatkan siswa ...€¦  · web viewasesmen autentik dan...

23
ASESMEN AUTENTIK DAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI : DALAM PEMBELAJARAN IPA KURIKULUM 2013 *) Oleh: Dr. Undang Rosidin, M.Pd. **) A. Pendahuluan Dilaksanakannya pengembangan kurikulum 2013 atas dasar prinsip-prinsip utama, antara lain semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap (afektif), keterampilan (psikomotor), dan pengetahuan (kognitif) siswa; semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti; dan harus ada keselarasan antara tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses pembelajaran, dan asesmen (penilaian). Implementasi yang mentaati prinsip-prinsip tersebut akan menjadi sangat penting dalam mewujudkan keberhasilan pelaksanaan kurikulum 2013. Asesmen adalah suatu proses yang sistematik untuk menentukan sejauh mana tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat dicapai oleh siswa. Asesmen tidak hanya ditujukan pada penguasaan salah satu aspek saja, melainkan menyeluruh dengan meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Aspek: kognitif, yaitu proses mengetahui dan berpikir, afektif atau perasaan dan emosi, serta psikomotor, yaitu ke- terampilan. Dengan demikian keberhasilan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran ditandai oleh perubahan- perubahan perilaku yang terjadi pada diri siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran yang meliputi ketiga aspek tersebut di atas secara komprehensif.

Upload: others

Post on 19-Sep-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Asesmen yang baik adalah yang dapat meningkatkan siswa ...€¦  · Web viewASESMEN AUTENTIK DAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI :. DALAM . PEMBELAJARAN IPA . KURIKULUM . 2013

ASESMEN AUTENTIK DAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI : DALAM PEMBELAJARAN IPA KURIKULUM 2013*)

Oleh:Dr. Undang Rosidin, M.Pd.**)

A. Pendahuluan

Dilaksanakannya pengembangan kurikulum 2013 atas dasar prinsip-prinsip

utama, antara lain semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pemben-

tukan sikap (afektif), keterampilan (psikomotor), dan pengetahuan (kognitif)

siswa; semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti; dan harus ada kesela-

rasan antara tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses pembelajaran, dan ases-

men (penilaian). Implementasi yang mentaati prinsip-prinsip tersebut akan men-

jadi sangat penting dalam mewujudkan keberhasilan pelaksanaan kurikulum

2013.

Asesmen adalah suatu proses yang sistematik untuk menentukan sejauh mana

tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat dicapai oleh siswa.

Asesmen tidak hanya ditujukan pada penguasaan salah satu aspek saja, melain-

kan menyeluruh dengan meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Aspek:

kognitif, yaitu proses mengetahui dan berpikir, afektif atau perasaan dan emosi,

serta psikomotor, yaitu keterampilan. Dengan demikian keberhasilan guru dalam

melaksanakan proses pembelajaran ditandai oleh perubahan-perubahan perila-

ku yang terjadi pada diri siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran yang meliputi

ketiga aspek tersebut di atas secara komprehensif.

Asesmen yang baik adalah asesmen yang dilaksanakan secara komprehensif

dan berkesinambungan serta dapat meningkatkan siswa belajar dalam beberapa

cara. Tugas atau permasalahan yang diberikan dalam asesmen harus dapat

memberikan informasi kepada siswa, jenis pengetahuan dan kemampuan apa

yang dapat memberikan nilai tambah bagi siswa. Menurut Howard Gardner,

kemampuan siswa tidak tunggal melainkan jamak (multiple), padahal selama ini

-------------------------------------------------------------------*) Disampaikan dalam Seminar Pendidikan dalam rangka kegiatan Temu Alumni PS

Pendidikan Fisika, Sabtu 31 Agustus 2013 di Aula K FKIP Universitas Lampung**) Dosen FKIP Universitas Lampung dan Pengurus HEPI Pusat/Dewan Penasihat Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI) Unit Koordinasi Lampung

Page 2: Asesmen yang baik adalah yang dapat meningkatkan siswa ...€¦  · Web viewASESMEN AUTENTIK DAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI :. DALAM . PEMBELAJARAN IPA . KURIKULUM . 2013

ada kecenderungan sekolah-sekolah hanya melakukan penilaian pada dua ke-

mampuan dasar saja, yaitu kemampuan logical-mathematical dan verbal-linguis-

tic, sedangkan kemampuan  lain seperti visual- spatial, bodily-kinesthetic, musi-

cal-rhythmical, interpersonal, dan intrapersonal ditinggalkan.

Kecenderungan tuntutan asesmen yang hanya berorientasi pada aspek kognitif

saja dapat menuntun guru kepada pembelajaran yang juga hanya berorientasi

pada aspek kognitif. Padahal Hinduan (1998: 20) menyarankan dengan jelas

bahwa pembelajaran IPA harus diberikan berdasarkan pada tingkat pendidikan

dengan mengikuti porsi yang digambarkan sebagai berikut.

-----------------------------------------------------------------------------------

Kognitif SMA/MA -----------------------------------------------------------------------------------,

Psikomotorik SMP/M.Ts ----------------------------------------------------------------------------------

Afektif SD/MI -------------------------------------------------------------------------------------

Gambar 1. Porsi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik pada jenjang pendidikan (Sumber: Hinduan, 1989: 20)

Gambar 1 menunjukkan bahwa tahapan pembelajaran IPA, pada jenjang SD/MI

meliputi pengamatan lingkungan alam/buatan dengan porsi penekanan aspek

afektif, dan psikomotorik yang lebih luas daripada aspek kognitif. Berdasarkan

kenyataan tersebut maka penggunaan pola pembelajaran tematik pada tingkat

SD/MI terutama kelas rendah, hasilnya akan lebih baik. Pada jenjang SMP/M.Ts

meliputi pengetahuan dasar keilmuan dengan penekanan pada aspek kognitif,

psikomotorik, dan afektif yang seimbang. Adapun pada jenjang SMA/MA meliputi

pemahaman konsep, dengan penekanan pada kawasan kognitif yang lebih luas.

Secara utuh IPA terdiri dari 3 dimensi meliputi IPA sebagai produk (fakta, kon-

sep, prinsip, teori dan hukum), proses/cara kerja ilmiah (scientific approach), dan

sikap (sikap yang mendasari cara berproses). Ketiga dimensi itu sama penting-

nya dan sebagai kebulatan yang utuh dalam pembelajaran IPA. Oleh karena itu,

hasil belajar IPA sebagai akibat proses pembelajaran, harus dinilai secara

autentik dan menyeluruh dengan meliputi dimensi produk, pross dan sikap IPA

sebagai suatu kesatuan.

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka guru perlu mengembangkan

model asesmen yang dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran

2

Page 3: Asesmen yang baik adalah yang dapat meningkatkan siswa ...€¦  · Web viewASESMEN AUTENTIK DAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI :. DALAM . PEMBELAJARAN IPA . KURIKULUM . 2013

berlangsung dengan mengungkap keterampilan/performans bukan hanya

mengingat/ menghapal, berkesinambungan, terintegrasi; serta dapat digunakan

sebagai umpan balik.

B. Asesmen Otentik Asesmen otentik adalah asesmen yang dilakukan pada saat kegiatan pembela-

jaran berlangsung, dan menjadi bagian tak terpisahkan dari pembelajaran. Ases-

men otentik dilakukan untuk mengecek pengetahuan dan keterampilan siswa se-

cara aktual, keterampilan, dan disposisi yang diharapkan dari kegiatan pembela-

jaran. Beragam bentuk yang menunjukan bukti dari kegiatan belajar dihimpun

dalam kurun waktu tertentu dan dalam konteks yang beragam.

Asesmen otentik merupakan metode asesmen alternatif yang memungkinkan

siswa untuk mendemonstrasikan kemampuannya dalam menyelesaikan tugas-

tugas, menyelesaikan masalah atau mengekspresikan pengetahuannya dengan

cara mensimulasikan situasi yang dapat ditemui secara nyata. Asesmen otentik

bertujuan untuk menyediakan informasi yang absah/valid dan akurat mengenai

hal yang benar-benar diketahui dan dapat dilakukan oleh siswa. Aktivitas siswa

terdiri dari aktivitas nyata yang dapat diamati dan aktivitas tersembunyi yang

tidak dapat diamati seperti berpikir, dan tanggapan siswa terhadap pengalaman

tertentu.

Fokus asesmen otentik bergeser dari peserta didik dituntut “beraktivitas untuk

mendapatkan nilai dengan cara menjawab atau memilih jawaban” menjadi “ber-

aktivitas untuk untuk mendapatkan nilai dengan menunjukkan apa yang diketahui

dan apa yang dapat dilakukan”. Perubahan fokus asesmen tersebut memberikan

implikasi terhadap perluasan metode dan teknik asesmen yang tidak hanya

bergantung pada paper-pencil test. Asesmen terhadap perilaku (sikap dan

keterampilan) yang kompleks dan multidimensional tidak dapat lagi mengan-

dalkan cara asesmen tunggal seperti yang dilaksanakan guru selama ini.

Menunjuk pada pembelajaran yang dilaksanakan dengan pendekatan konteks-

tual maka diperlukan juga teknik asesmen yang kontekstual, yaitu asesmen

dalam bentuk perilaku peserta didik dalam menerapkan apa yang dipelajarinya

secara nyata. Wiggins (1993) menyatakan bahwa asesmen yang tidak konteks-

tual kurang validitasnya. Pengembangan asesmen yang kontekstual ini diperlu-

3

Page 4: Asesmen yang baik adalah yang dapat meningkatkan siswa ...€¦  · Web viewASESMEN AUTENTIK DAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI :. DALAM . PEMBELAJARAN IPA . KURIKULUM . 2013

kan asesmen yang valid dan otentik terhadap hal yang telah dipahami siswa.

Dengan demikian asesmen otentik harus dipahami dan dilakukan sebagai bagian

yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran. Dalam konteks tersebut,

asesmen dilakukan untuk mendukung upaya peningkatan mutu proses pem-

belajaran

C. Teknik-Teknik Asesmen Otentik Berbagai teknik asesmen otentik dapat dilakukan antara lain dengan observasi,

simulasi, tugas, praktek, self assessment dan sebagainya (Wick, 1987). Untuk

menilai aspek keterampilan dapat juga digunakan asesmen yang berupa penye-

lesaian tugas ilmiah atau berupa praktikum dengan komponen asesmen terdiri

dari lembar tugas, format jawaban, dan rubrik (pedoman pensekoran).

1. Observasi/Pengamatan Dilakukan melalui pengamatan langsung terhadap tingkah laku siswa. Dalam

kegiatan pembelajaran informasi tingkah laku siswa sangat penting dalam

melengkapi data asesmen. Walaupun secara alami kita sering melakukannya,

namun mengobservasi melalui perencanaan yang matang dapat membantu

meningkatkan keterampilan guru dalam melakukan observasi. Dari kegiatan

observasi guru dapat memperoleh gambaran mengenai sikap dan disposisi

terhadap IPA. Pada saatnya nanti informasi seperti ini diperlukan untuk men-

dorong siswa bekerja atas kelebihan-kelebihan yang dimilikinya dan mencoba

dan juga menyadari akan kelemahannya. Catatan guru mengenai hasil observasi

berguna bukan saja sebagai anecdotal records (catatan harian, sering lucu)

untuk keperluan asesmen dan perencanaan pembelajaran, namun diperlukan

dalam menentukan tindakan yang harus dilakukan segera ketika guru

menyajikan konsep baru.

2. Bertanya dan WawancaraMengajukan pertanyaan-pertanyaan ketika sedang melakukan observasi dalam

kegiatan pembelajaran akan memperlengkap informasi yang diperlukan

mengenai siswa. Misalnya ketika seorang siswa menjelaskan bahwa masa dan

berat itu sama, guru dapat menggunakan teknik bertanya yang baik sehingga

siswa itu dapat menyimpulkan sendiri bahwa masa tidak sama dengan berat.

Jika seorang siswa menghadapi suatu kesulitan padahal ia diketahui oleh guru

temasuk siswa yang percaya diri dan memiliki kemampuan dalam IPA, maka

4

Page 5: Asesmen yang baik adalah yang dapat meningkatkan siswa ...€¦  · Web viewASESMEN AUTENTIK DAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI :. DALAM . PEMBELAJARAN IPA . KURIKULUM . 2013

guru dapat mengetahui permasalahan yang dihadapi siswa itu menggunakan

pertanyaan. Pertanyaan langsung seperti “Apa yang tidak kamu pahami?”,

tampaknya tidak akan banyak membantu, namun serentetan pertanyaan yang

sifatnya menggiring siswa untuk mengemukakan argumentasi dan permasalahan

akan lebih membantu dalam melokalisasi jenis kesulitan yang dialaminya.

Wawancara adalah kombinasi dari bertanya dan observasi, biasanya dilakukan

dengan seorang siswa di suatu tempat yang tenang. Cara ini merupakan cara

yang handal untuk mempelajari bagaimana seorang siswa berpikir atau

memberikan perhatian khusus. Faktor kunci dalam melakukan wawancara

adalah melaporkan sesuatu yang diketahui guru mengenai siswa, menerima

jawaban siswa tanpa menghakiminya, dan mendorong siswa untuk bicara dan

berargumentasi.

3. Tugas (Proyek atau Produk)Dalam pembelajaran IPA memberikan tugas dan latihan seringkali dilakukan.

Informasi tingkat pemahaman siswa tentang IPA dapat dilihat dari tugas yang

diselesaikannya. Contoh tugas yang diberikan kepada siswa adalah tugas

tertulis, proyek atau produk yang dibuat siswa yang dikumpulkan dan dinilai. Hal

penting yang dapat dilihat dari penyelesaian tugas siswa ini adalah apa dan

sejauh mana siswa mempelajari IPA. Oleh karena itu untuk tugas tertentu dapat

dirancang gradasi (pentahapan) tugas mulai tugas sederhana sampai tugas yang

kompleks.

Di bawah ini disajikan contoh pengembangan dan penerapan asesmen otentik

bentuk tugas dengan langkah sebagai berikut.

a) Penyusunan tugas

Mengidentifikasi dimensi produk, keterampilan proses, dan sikap IPA

Merancang tugas-tugas dan disusun dalam format lembar tugas siswa

(LTS)

Menetapkan kriteria keberhasilan

b) Penyusunan rubrik (kriteria asesmen)

Menetapkan dimensi yang diukur

Definisi dan contoh yang merupakan penjelasan mengenai setiap dimensi

Menetapkan skala yang akan digunakan untuk menilai dimensi

Menetapkan standar untuk setiap skala (deskripsi gradasi)

5

Page 6: Asesmen yang baik adalah yang dapat meningkatkan siswa ...€¦  · Web viewASESMEN AUTENTIK DAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI :. DALAM . PEMBELAJARAN IPA . KURIKULUM . 2013

IPA (Fisika)

Identifikasi dimensiproduk IPA

Identifikasi dimensisikap IPA

Identifikasi dimensiketerampilanproses IPA

LTSRubrik/

LOS

Dimensi yangdiukur

Skala

Deskripsigradasi

Validasi

Digunakanuntuk model

penilaianotentik

IPA Identifikasi dimensi proses IPA

Secara sederhana langkah-langkah tertulis di atas dapat divisualisasikan dalam

diagram alur seperti tercantum dalam Gambar 2.

Gambar 2. Diagram alur pengembangan asesmen otentik bentuk tugas

4. Asesmen diri (self assessment)Tidak mustahil apabila siswa sendiri dijadikan sebagai penilai terbaik untuk pe-

kerjaan dan perasaannya sendiri. Bila siswa belajar mengases sendiri peker-

jaannya ia akan merasa bertanggung jawab atas kegiatan belajar yang dilaku-

kannya. Bisa dimulai misalnya dengan memeriksa apakah pekerjaannya benar

atau salah, menganalisis strategi yang dilakukan siswa lain, dan melihat cara

yang dilakukannya yang paling sesuai dengan pemikirannya.

5. Penilaian Kinerja (Performance Assessment)

Penilaian kinerja merupakan penilaian yang dilaku-kan dengan mengamati kegi-

atan mahasiswa dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini tepat dilakukan untuk

menilai keterca-paian kompetensi yang menuntut mahasiswa menun-jukkan

kinerjanya.

Dalam penilaian kinerja perlu dipertimbangkan hal-hal berikut:

a. Identifikasi langkah-langkah kinerja yang diharapkan sesuai dengan

Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut.

b. Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut.

c. Upayakan kemampuan yang dinilai tidak terlalu banyak agar dapat diamati.

6

Page 7: Asesmen yang baik adalah yang dapat meningkatkan siswa ...€¦  · Web viewASESMEN AUTENTIK DAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI :. DALAM . PEMBELAJARAN IPA . KURIKULUM . 2013

d. Kemampuan yang dinilai diurutkan berdasarkan urutan yang diamati.

6. Jurnal dan Portofolio

Jurnal dimaksudkan untuk mengungkap kompetensi komunikasi secara lisan

maupun tertulis. Kompetensi komunikasi ini penting dalam IPA. Cara sederhana

untuk memulai melatih siswa terampil berkomunikasi adalah menyuruh siswa

untuk menulis apa yang mereka pahami dan apa yang mereka tidak pahami

mengenai IPA, bagaimana perasaan mereka mengenai kegiatan yang telah

dilaksanakan, apa yang telah dipelajari hari ini di kelas, atau apa yang mereka

sukai dari IPA, dan apa yang harus dilakukan siswa kemudian..

Portofolio merupakan kumpulan pekerjaan yang telah dilakukan oleh siswa. Di

dalamnya bisa termasuk tugas, proyek, jurnal, hasil tes, laporan, catatan guru,

dan sebagainya. Portofolio merupakan sumber informasi yang lengkap bagi guru

mengenai prestasi yang telah dicapai siswa. Selain itu portofolio memiliki nilai

tambah untuk siswa dalam mengases diri. Oleh karena itu sangat penting siswa

menuliskan tanggal dalam setiap isian portofolio. Hal ini dimaksudkan agar

mereka dapan melihat perkembangan yang terjadi terhadap dirinya dalam kurun

waktu tertentu. Hal penting lainnya adalah dokumen yang terkumpul dalam

portofolio dapat membantu siswa melihat dan menjelaskan kembali tugas yang

pernah dikerjakannya dan membuat refleksi dari pekerjaannya itu. Penyekoran

untuk portofolio menggunakan catatan kemajuan prestasi siswa yang dilakukan

oleh guru.

D. Asesmen Berpikir Tingkat Tinggi1. Tingkatan Berpikir (Bloom-Krathwohl) Mengingat mengerti menerapkan menganalisi/mensintesismengevaluasiMencipta

C-1 C-2 C-3 C-4 C-5 C-6

2. Tingkatan Berpikir (Cohen)

Memecahkan masalah membuat keputusan kritiskreatif

3. Tingkatan Berpikir (Guilford)

Sebab Transformasi Relasi Klasifikasikualifikasi

Catatan: semakin ke kanan jenjang kemampuan berpikir semakin tinggi

7

Page 8: Asesmen yang baik adalah yang dapat meningkatkan siswa ...€¦  · Web viewASESMEN AUTENTIK DAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI :. DALAM . PEMBELAJARAN IPA . KURIKULUM . 2013

Bagaimanakah Instrumen untuk Mengukur Kemampuan Berpikir Kritis?1. Membandingkan

- Apa persamaan dan perbedaan antara ... dan ....

- Bandingkan dua cara berikut tentang ....

2. Hubungan sebab-akibat

-Apa penyebab utama ....

-Apa akibat ....

3. Memberi alasan (justifying)

- Manakah pilihan berikut yang kamu pilih, mengapa?

- Jelaskan mengapa kamu setuju/tidak setuju dengan pernyataan tentang ....

4. Meringkas

-Tuliskan pernyataan penting yang termasuk ....

-Ringkaslah dengan tepat isi ....

5. Menyimpulkan

-Susunlah beberapa kesimpulan yang bersasal dari data ....

-Tulislah sebuah pernyataan yang dapat menjelaskan peristiwa berikut ......

6. Berpendapat (inferring)

-Berdasarkan ..., apa yang akan terjadi bila ....

-Apa reaksi A terhadap ....

7. Mengelompokkan

-Kelompokkan hal berikut berdasarkan ....

-Apakah hal berikut memiliki ....

8. Menciptakan

-Tuliskan beberapa cara sesuai dengan ide Anda tentang ....

-Lengkapilah proses ... tentang apa yang akan terjadi bila ....

9. Menerapkan

-Selesaikan hal berikut dengan menggunakan konsep ....

-Tuliskan formulasi ... dengan menggunakan ketentuan .... ....

8

Page 9: Asesmen yang baik adalah yang dapat meningkatkan siswa ...€¦  · Web viewASESMEN AUTENTIK DAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI :. DALAM . PEMBELAJARAN IPA . KURIKULUM . 2013

10. Analisis

-Manakah proses yang akan terjadi pada reaksi ....

-Daftar dan beri alasan singkat tentang ciri utama ....

11. Sintesis

-Tuliskan satu rencana untuk pembuktian ....

-Tuliskan sebuah laporan ....

12. Evaluasi

-Apakah kelebihan dan kelemahan ....

-Berdasarkan kriteria ..., tuliskanlah alternatif yang akan anda pilih!

Bagaimana instrumen untuk mengukur Keterampilan Pemecahan Masalah?1. Mengidentifikasi masalah

Contoh indikator soalnya: Disajikan deskripsi suatu situasi/masalah, siswa

dapat mengidentifikasi masalah yang nyata atau masalah apa yang harus

dipecahkan.

2. Merumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan

Contoh indikator soalnya: Disajikan sebuah pernyataan yang berisi sebuah

masalah, siswa dapat merumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan.

3. Mengidentifikasi masalah yang tidak sesuai

Contoh indikator soalnya: Disajikan beberapa informasi yang relevan dan

tidak relevan terhadap masalah, siswa dapat mengidentifikasi semua

informasi yang tidak relevan.

4. Memilih masalah sendiri

Contoh indikator soalnya: Disajikan beberapa masalah, siswa dapat

memberikan alasan satu masalah yang dipilih sendiri, dan menjelaskan

cara penyelesaiannya.

5. Mendeskripsikan berbagai strategi

Contoh indikator soalnya: Disajikan sebuah pernyataan masalah, siswa

dapat memecahkan masalah ke dalam dua cara atau lebih, kemudian

9

Page 10: Asesmen yang baik adalah yang dapat meningkatkan siswa ...€¦  · Web viewASESMEN AUTENTIK DAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI :. DALAM . PEMBELAJARAN IPA . KURIKULUM . 2013

menunjukkan solusinya ke dalam gambar, diagram, atau grafik.

6. Mengidentifikasi asumsi

Contoh indikator soalnya: Disajikan sebuah pernyataan masalah, siswa

dapat memberikan solusinya berdasarkan pertimbangan asumsi untuk

saat ini dan yang akan datang.

7. Mendeskripsikan masalah

Contoh indikator soalnya: Disajikan sebuah pernyataan masalah, siswa

dapat menggambarkan sebuah diagram atau gambar yang menunjukkan

situasi masalah.

8. Memberi alasan masalah yang sulit

Contoh indikator soalnya: Disajikan sebuah masalah yang sukar dipecahkan

atau informasi pentingnya dihilangkan, siswa dapat menjelaskan mengapa

masalah ini sulit dipecahkan atau melengkapi informasi penting yang

dihilangkan.

9 . Memberi alasan solusi

Contoh indikator soalnya: Disajikan sebuah pernyataan masalah dengan

dua atau lebih kemungkinan solusinya, siswa dapat memilih satu solusi

yang paling tepat dan memberikan alasannya.

10. Memberi alasan strategi yang digunakan

Contoh indikator soalnya: Disajikan sebuah pernyataan masalah dengan

dua atau lebih strategi untuk menyelesaikan masalah, siswa dapat

memilih satu strategi yang tepat untuk menyelesaikan masalah itu dan

memberikan alasannya.

11. Memecahkan masalah berdasarkan data dan masalah

Contoh indikator soalnya: Disajikan sebuah cerita, kartun, grafik atau tabel

dan sebuah pernyataan masalah, siswa dapat memecahkan masalah dan

menjelaskan prosedur yang dipergunakan untuk menyelesaikan masalah.

12. Membuat strategi lain

Contoh indikator soalnya: Disajikan sebuah pernyataan masalah dan satu

strategi untuk menyelesaikan masalanya, siswa dapat menyelesaikan

10

Page 11: Asesmen yang baik adalah yang dapat meningkatkan siswa ...€¦  · Web viewASESMEN AUTENTIK DAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI :. DALAM . PEMBELAJARAN IPA . KURIKULUM . 2013

masalah itu dengan menggunakan strategi lain.

13. Menggunakan analogi

Contoh indikator soalnya: Disajikan sebuah pernyataan masalah dan

strategi penyelesaiannya, siswa dapat: (1) mendeskripsikan masalah lain

(analog dengan masalah ini) yang dapat diselesaikan dengan

menggunakan strategi itu, (2) memberikan alasannya.

14. Mengevaluasi kualitas solusi

Contoh indikator soalnya: Disajikan sebuah pernyataan masalah dan bebe-

rapa strategi untuk menyelesaikan masalah, siswa dapat: (1) menjelaskan

dengan menerapkan strategi itu, (2) mengevaluasinya, (3) menentukan stra-

tegi mana yang tepat, (4) memberi alasan mengapa strategi itu paling tepat

dibandingkan dengan strategi lainnya.

15. Mengevaluasi strategi sistematikanya

Contoh indikator soalnya: Disajikan sebuah pernyataan masalah,beberapa

strategi pemecahan masalahnya, dan prosedurnya, siswa dapat mengeva

luasi strategi pemecahannya berdasarkan prosedur yang disajikan.

Contoh-contoh soal menggunakan bentuk-bentuk stimulus1. Contoh stimulus berbentuk gambar Kompetensi yang diuji : Menerapkan konsep dinamika gerak lurus dan gerak

melingkar.

Indikator : Disajikan gambar sepeda, siswa dapat menentukan perbandingan

kelajuan linier dua gir sepeda yang mempunyai jari-jari berbeda.

Contoh Soal : Sebuah sepeda terlihat seperti pada gambar di bawah!

Perbandingan jari-jari gir depan dan jari-jari gir belakang 2 : 1. Jika sepeda

dikayuh, maka perbandingan laju linier gir depan dan laju linier gir belakang

adalah ....

a. 1 : 1 b. 1 : 2 c. 1 : 4 d. 2 : 1 e. 4 : 1

11

Page 12: Asesmen yang baik adalah yang dapat meningkatkan siswa ...€¦  · Web viewASESMEN AUTENTIK DAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI :. DALAM . PEMBELAJARAN IPA . KURIKULUM . 2013

2. Contoh stimulus berbentuk gambar percobaan Kompetensi yang diuji : Memahami pengangkutan bahan pada tumbuhan

melalui difusi, osmosis, dan transpor aktif.

Indikator : Disajikan data atau hasil percobaan, siswa dapat menjelaskan

proses osmosis.

Contoh Soal:

Keterangan :

1. tidak direndam

2. direndam air

3. direndam larutan gula 25%

Perhatikan perlakuan terhadap kentang ini.

a. Percobaan tersebut mengenai apa?

b. Kentang pada cawan 1, 2, dan 3 sebelum percobaan sama berat. Setelah

diberi perlakuan seperti gambar selama 60 menit, jelaskan perubahan yang

terjadi apakah beratnya naik atau turun! Berikan alasannya!

12

Page 13: Asesmen yang baik adalah yang dapat meningkatkan siswa ...€¦  · Web viewASESMEN AUTENTIK DAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI :. DALAM . PEMBELAJARAN IPA . KURIKULUM . 2013

3. Contoh pilihan berbentuk grafik Kompetensi yang diuji: Menerapkan kinematika gerak lurus dan membuat grafik

perpindahan (r) terhadap waktu (t).

Indikator : Siswa dapat menentukan grafik hubungan antara perpindahan (r)

terhadap waktu (t) dari suatu benda yang bergerak lurus berubah beraturan/

beraturan.

Contoh Soal : Sebuah partikel bergerak lurus dari keadaan diam dengan

percepatan tetap selama t1, kemudian dengan kecepatan tetap selama t2. Grafik

perpindahan (r) terhadap waktu (t) adalah ....

4. Contoh-contoh soal lainnya:

a. Seorang pecinta alam ingin menikmati matahari terbit dari gunung Rinjani.

Pecinta alam memerlukan waktu satu hari untuk naik ke puncak gunung.

Setelah menikmati matahari terbit, dia turun ke kaki gunung. Dia memerlukan

waktu setengah hari untuk turun. Jalan yang dilalui untuk naik sama dengan

jalan untuk turun. Adakah satu tempat yang dilalui pencinta alam pada waktu

yang sama. Jelaskan jawab Ibu/Bapak.

b. Satu kelompok bajing hidup di sebuah pulau tanpa pemangsa. Kelompok

bajing lain hidup di sebuah pulau dengan pemangsa. Kelompok mana yang

memilki kemungkinan lebih besar menjadi pelari lebih cepat? Tulis sebuah

hipotesis. Jelaskan penalaranmu!

c. Seekor terwelu salju memiliki bulu putih pada saat musim dingin dan bulu

coklat pada saat musim panas. Mengatakan apa kepadamu tentang habitat

terwelu salju itu?

13

Page 14: Asesmen yang baik adalah yang dapat meningkatkan siswa ...€¦  · Web viewASESMEN AUTENTIK DAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI :. DALAM . PEMBELAJARAN IPA . KURIKULUM . 2013

d. Tiap hari selama lima hari, Susan berenang satu putran di sebuah kolam

renang. Diagram batang di bawah ini menunjukkan berapa lama waktu yang

diperlukan Susan untuk menempuh satu putran tersebut tiap hari.

Pada hari apa Susan berenang paling cepat?

A. Senen

B. Rabu

C. Kamis

Alasan: ............

E. Penutup Asesmen merupakan kegiatan yang tidak bisa dipisahkan dari kegiatan pembela-

jaran. Informasi yang terkumpul melalui kegiatan asesmen sangat diperlukan

dalam mengambil keputusan pada saat pembelajaran dan memantau perkem-

bangan siswa. Semua itu dilakukan tidak lain untuk memperbaiki dan me-

ningkatkan kualitas pembelajaran.

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menghimpun informasi dari kegiatan

pembelajaran, mulai dari pengamatan informal sampai ke pengukuran formal

seperti tes kemampuan. Menghimpun informasi mengenai kegiatan siswa belajar

hanyalah salah satu tujuan. Hal lain yang juga penting adalah untuk memperoleh

informasi mengenai disposisi siswa terhadap IPA. Semua informasi ini perlu

dicatat agar lebih mudah dianalisis dan selanjutnya untuk ditindaklanjuti.

Asesmen dapat dimanfaatkan untuk beragam kepentingan terutama yang

berkaitan upaya meningkatkan kualitas kegiatan siswa belajar IPA. Guru dapat

menggunakannya untuk hal yang positif seperti mendorong siswa menjadi

pembelajar yang mandiri, membuat inovasi dalam pembelajaran, atau untuk

bahan laporan kepada orang tua siswa.

14

Page 15: Asesmen yang baik adalah yang dapat meningkatkan siswa ...€¦  · Web viewASESMEN AUTENTIK DAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI :. DALAM . PEMBELAJARAN IPA . KURIKULUM . 2013

F. Daftar Pustaka

Airasian, P.W. (1991). Classroom assessment. New York: McGraw Hill.

Angelo, Thomas A and Cross, K. Patricia (1993). Classroom Assessment Techniques San Francisco Jossey-Bass Publishers.

Darling-Hammond, L, Ancess, J & Falk, B. (1995). Authentic assessment in action. New York: Teacher College Press.

Doran, et al. (1994). Research on assessment in science. Dalam Gabel, D.L. (1994) Handbook of research on science teaching and learning. New York: McMillan Publishing Company.

Engelhard, George Jr. (1996). Evaluating rater accuracy in performance assessment Journal of Educational Measurement. Spring, 33 (1); 56-70.

Furqon. (1999). Sistem penilaian kelas untuk meningkatkan mutu KBM. Buletin Pengujian dan Penilaian Pendidikan. Maret 1999.

Herman, J.L., Aschbacher, P.P, & Winters, L (1992). A Practical guide to alternative assessment. The Regents of the University of California.

Hinduan, Achmad. (Maret 1998). Kecenderungan pembelajaran fisika di SLTP dan SMU. Makalah disajikan dalam penataran PGSM di Ditjen Dikti Jakarta.

Hopkins, Charles D. dan Antes, Richard L. (1990). Classroom measurement and evaluation. Itasca, Illinois: F.E. Peacock Publisher, Inc.

Nur, Muhammad, 2011. “Kiat-kiat sebagai Mahasiswa Pendidikan MIPA Menuju Guru yang Profesional” Makalah yang disampaikan dalam kegiatan Stadium General Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Lampung yang diselenggarakan pada Sabtu, 1 Oktober 2011 di Aula FKIP Uni-versitas Lampung

Puckett & Black .(1994). Authentic assessment of the young child: Celebrating development and learning. New York: Mcmillan.

Rosidin, Undang 2011. Asesmen Otentik dalam Pembelajaran Sains. Bandar Lampung: CV. Aura Printing

Wiggins (1993). A true test: Toward more authentic and equitable assessment. Journal Phi Delta Kappan, 70(9), 703-713.

Wick, J.W. (1987). School-based evaluation. Boston: Kluwer Academic Publishers.

15