rencana pelaksanaan pembelajaran dan asesmen autentik model, 4 maret 2008
TRANSCRIPT
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) dan ASESMEN AUTENTIK
Oleh:
Dr. Bornok Sinaga, M.Pd
Jurusan Matematika
Universitas Negeri Medan
KOMPETENSI PEDAGOGIK DALAM PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Perencanaan Pembelajaran adalah persiapan dalam mengelola pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas pada setiap tatap muka
KO
MP
ON
EN
RP
P
Kompetensi
Materi
Model, Strategi, Metode
Media dan Sumber Belajar
Skenario Pembelajaran
Penilaian
KOMPETENSI PEDAGOGIK DALAM PERENCANAAN PEMBELAJARAN
KO
MP
ET
EN
SI
STANDARKOMPETENSI
KOMPETENSIDASAR
INDIKATOR
1. Sehimp Kecakapan Minimal
Kecakapan diri, kecakapan berpikir,
kecakapan sosial, kecakapan akademik
2. Mengacu pada kurikulum yang berlaku
1. Ketepatan penjabaran SK ke dalam KD
2. Rumusan KD mendeskripsikan proses
dan unjuk kerja yang diharapkan.
1. Ketepatan penjabaran KD ke dalam indikator.
2. Setiap indikator dapat diukur
3. Banyak indikator dibanding waktu yang tersedia
4. Rumusan indikator mendeskripsikan
proses dan unjuk kerja yang diharapkan.
5. Ketercapaian serangkaian indikator
menggambarkan ketercapaian KD6. Kesesuaian indikator dgn taraf berpikir anak
LANJUTAN
SAHI: Materi yang akan disajikan benar-benar telah teruji kebenaran dan keaktualannya.
MA
TE
RI
SIGNIFIKAN: Materi yang akan disajikan benar-benar diperlukan dan penting bagi siswa untuk mencapai kompetensi.
KELAYAKAN: Mempertimbangkan kesulitan dan taraf berpikir siswa
KEBERMANFAATAN: Secara akademis (diperlukan untuk jenjang pendidikan lanjut) dan non akademis (untuk mengembangkan kecakapan hidup).
INTEREST: Menarik minat dan motivasi siswa untuk mendorong pengembangan kemampuan
PENGEMBANGAN: Menggunakan prinsip-prinsip relevansi, konsistensi, dan edukatif.
LANJUTAN
Pola pembelajaran yang diterapkan berorientasi pada proses dan student centered learning
MO
DE
LS
TR
AT
EG
IM
ET
OD
E
Strategi dan metode pembelajaran mendukung pemahaman berbagai konsep dan prinsip materi.
Strategi dan metode pembelajaran mendukung pencapaian hasil belajar
Strategi dan metode pembelajaran mendukung pengembangan kreativitas, pemecahan masalah, kesempatan bertanya dan mengajukan ide, kolaborasi, dan unjuk kerja.
LANJUTAN
Kesesuaian media sebagai alat bantu kerja mental dan dapat mengembangkan kreativitas mahasiswa
ME
DIA
DA
N
SU
MB
ER
BE
LA
JAR
Merangsang pemahaman berbagai konsep dan prinsip materi
Kesesuaian media dan sumber belajar untuk pencapaian kompetensi.
Menarik perhatian dan minat mahasiswa
Sederhana, mudah diperoleh dan digunakan (dapat dibuat sendiri oleh guru atau diambil dari lingkungan sekitar)
LANJUTAN
Skenario pembelajaran menggambarkan penerapan 6 komponen model yang dipilih
SK
EN
AR
IO
PE
MB
EL
AJA
RA
N
Kegiatan pembelajaran mendukung ketercapaian indikator
Kegiatan guru dan mahasiswa dirumuskan secara jelas dan operasional
Skenario pembelajaran memuat kejelasan petunjuk atau arahan pembelajaran
Aktivitas guru dan siswa harus jelas untuk tiap transisi tahapan pembelajaran
Skenario pembelajaran memuat aktivitas dosen mengecek pemahaman mahasiswa
LANJUTAN
Instrumen penilaian dikembangkan berdasarkan kisi-kisi.
PE
NIL
AIA
N
Penilaian hasil belajar siswa secara menyuluruh mencakup kognitif, afektif dan psikomotor
Instrumen penilaian memiliki karakteristik yang baik.
Kesesuaian butir penilaian dengan indikator
Kesesuaian alokasi waktu yang digunakan
Rincian dan rasionalitas waktu yang digunakan untuk setiap tahapan pembelajaran
WA
KT
U
KOMPETENSI PEDAGOGIK DALAMPELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN
AWAL
KEGIATAN
INTI
PE
LA
KS
AN
AA
N
PE
MB
EL
AJA
RA
N
PENUTUP
Kesiapan Belajar Siswa
Appersepsi
Informasi Kompetensi
Refleksi
Merangkum
Evaluasi/Pemberian Tugas
Penerapan sintaksis model Sistem Sosial Prinsip Reaksi Pengelolaan Pemanfaatan Sistem
Pendukung Dampak Instruksional
PENILAIAN PERENCANAAN DANPELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Lembar
Penilaian
LEMBAR
OBSERVASI
PE
NIL
AIA
N
Assesment Portofolio
Tes
RPP
Kinerja mahasiswa
Hasil Belajar
Kemampuan Dosen Mengelola
Aktivitas Mahasiswa dan Dosen
Efektivitas Pembelajaran
JHONSON: Penilaian (asesmen) adalah Pengumpulan informasi mengenai perubahan kualitas dan kuantitas Proses Pembelajaran di dalam diri Mahasiswa atau Grup.
GRONLUND: Penilaian (asesmen) kelas sebagai suatu istilah umum meliputi prosedur-prosedur yang digunakan untuk memperoleh informasi tentang pembelajaran mahasiswa (pengamatan, tingkat performans, tes tertulis) dan terjadi pertimbangan pemberian nilai dengan memperhatikan kemajuan pembelajaran .
KONSEP ASESMEN
Asesmen autentik merupakan asesmen dimana mahasiswa diminta mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan mengerjakan masalah nyata. Tugas autentik adalah tugas yang meminta mahasiswa mengkonstruksikan respon terhadap suatu pertanyaan atau masalah nyata kehidupan atau masalah yang dikenal mahasiswa.
ASESMEN AUTENTIK
Menyediakan informasi yang absah/benar dan akurat mengenai apa yang benar-benar diketahui dan dapat dilakukan oleh mahasiswa, atau tentang kualitas program pendidikan .
Mengevaluasi tugas-tugas autentik yang telah dilakukan oleh mahasiswa, sehingga Dosen dapat memiliki informasi yang lengkap tentang mahasiswa.
TUJUAN PENGGUNAAN ASESMEN AUTENTIK
Mengukur pengetahuan dan keterampilan mahasiswa.
Mempersyaratkan penerapan pengetahuan dan keterampilan.
Penilaian terhadap produk atau kinerja.
Tugas-tugas kontekstual dan relevan.
Proses dan produk, keduanya dapat diukur .
CIRI KHUSUS ASESMEN AUTENTIK
Mengidentifikasi standar kompetensi/kompetensi dasar/indikator hasil belajar (SK/KD/IHB)
Menyeleksi jenis tugas autentik Merancang Masalah-Masalah
Autentik Mengidentifikasi kriteria tugas
autentik yang dipilih dan Mengembangkan rubrik .
4 LANGKAH PENGEMBANGAN ASESMEN AUTENTIK
Rubrik adalah skala penskoran yang digunakan untuk mengevaluasi pekerjaan mahasiswa.
Rubrik memuat paling sedikit dua kriteria untuk menjastifikasi pekerjaan mahasiswa dan memuat paling sedikit dua level performans pada setiap kriteria .
RUBRIK DALAM ASESMEN
Dinyatakan dengan jelas Singkat Dapat diukur Menyatakan prilaku Ditulis dalam bahasa yang
dipahami mahasiswa.
KARAKTERISTIK KRITERIA YANG BAIK
Model Pembelajaran adalah suatu kerangka konseptual atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan dan mewujudkan suatu proses pembelajaran di kelas yang mengarahkan kita dalam mendisain pembelajaran untuk membelajarkan siswa, sehingga tujuan pembelajaran tercapai.
Pengertian Model Pembelajaran
MODEL PEMBELAJARAN
Direct Instruction (DI)
Cooperative Learning (CL)
Problem Based Instruction (PBI)
Empat Ciri Utama Model
RasionalTeoretik
(Coherent TheoriticalRationale)
DampakPembelajaran
(IntendedLearning
Outcomes)
LingkunganBelajar dan
Sistem Pengelolaan(RequiredClassroomStructures)
Perilaku MengajarGuru yangDiharapkan(RequiredTeacher
Behaviors)
Ciri dan Komponen UtamaModel Pembelajaran
CIRI UTAMA MODEL
PEMBELAJARAN
Rasional Teoretik
Outcomes Learning Intended
Perilaku Mengajar Guru
Lingkungan Belajar
dan Sistem Pengelolaan
KOMPONEN UTAMA
MODEL PEMBELAJARAN
Sintaks
Sistem Sosial
Prinsip Reaksi Pengelolaan
Sistem Pendukung
Dampak Instruksional dan
Pengiring
MENGENAL MODELPEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH
(PBI)
Landasan Teoritik
Pand. Kognitivistik Pand. Konstruktivis Teori Piaget Teori Bruner Teori Vygotsky Teori Dewey
Bruner
Dampak Isturksional dan Pengiring
Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Ketrampilan Akademik Ketrampilan Inquiri Ketrampilan Berkolaborasi Tentative Keilmuan
Perilaku Mengajar Guru Toleransi Terhadap Keberagaman Perancang Masalah Autentik Pemberi Scaffolding Fasilitator Motivator dan Mediator Pemecahan Masalah Mendorong Kel. Belajar Berbasis Inquiri
Lingkungan Belajar
Flexible (luar atau dalam kelas) Demokrasi Sumber Belajar yang Memadai Fasilitas yang Cukup Memadai Kolaboratif dan Koperatif Kebebasan Berpikir
CIRI UTAMA
MODEL PBI
direaliasikan
KOMPONEN MODELPEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH
(PBI)
SINTAKSIS MODEL5 Fase, Yaitu: Orientasi Siswa Kepada Masalah Mengorganisasi Siswa Belajar Membimbing Penyelidikan secara Individu/Kelompok Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Kerja Menganalisis dan Mengevaluasi Pemecahan masalah
Dampak Isturksional dan Pengiring Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Ketrampilan Akademik Ketrampilan Inquiri Ketrampilan Berkolaborasi Tentative Keilmuan
Prinsip Reaksi Pengelolaan Pembelajaran berfokus pada siswa, dan guru sebagai MITRA PEMBELAJARAN pemberi scaffolding Fasilitator motivator dan mediator pemecahan masalah Mendorong kel. Belajar berbasis inquiri
Sistem Sosial Flexible (luar atau dalam kelas) Demokrasi Komunikasi transaksional Kolaboratif dan koperatif Toleransi terhadap Keberagaman
KOMPONEN
MODEL PBI
SISTEM PENDUKUNG BUKU MODEL RENCANA PEMBELAJARAN BUKU PETUNJUK GURU BUKU SISWA LKS ASSESMENT AUTENTIK
Keterkaitan Komponen Model Dengan Rencana Pembelajaran
KOMPONEN UTAMA
MODEL PEMBELAJARAN Sintaks Sistem Sosial Prinsip Reaksi Pengelolaan Sistem Pendukung Dampak Instruksional dan
Pengiring
RENCANA
PEMBELAJARAN
Kompetensi
Materi Pokok
Perangkat dan Media Pembelajaran
Skenario Pembelajaran
Produk/Penilaian
Kognitif Afektif Psikomotor
Pengajuan Masalah Autentik Ciri-ciri Masalah : real world, misteri, luas,
bermakna, bermanfaat (membuat anak berpikir, dan merasakan kebergunaan pengetahuan).
Keterkaitan dengan Disiplin Ilmu Lain Pemecahan masalah memanfaatkan berbagai
konsep dan prinsip ilmu lain secara terintegratif Penyelidikan Autentik Presentasi Hasil Kerja Kolaborasi
Karakteristik Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Relevansi & Real World Organisasi: sequence & cumulative effects Praktik Transfer & transformasi Motivasi Makna (eskplorasi) Hasil & umpan balik
Menuju pembelajaran yang efektif dan efisien
SCL - TCL
SCL TCL
1 2
43
Efforts well-orchestrated
Teacher as conductor
(Domesticating-Intentional Climate)
Self-directed learning
Teacher as facilitator
(Liberating-Intentional Climate)
Self-centered effort
Passive leadership
(Enabling-Accidental Climate)
Repressive leadership
Student conformity or rebellion
(Reactive-Accidental Climate)
Dysfunctional and unproductive
Perubahan proses pendidikan Proses pendidikan difokuskan pada “aktivitas dan materi
yang dipelajari siswa”, tidak lagi hanya pada “materi yang diajarkan guru”
Proses pendidikan disesuaikan dengan tuntutan kompetensi (relevansi) dan real world (kontekstual) dengan memperhatikan suasana akademik yang kondusif untuk belajar sejak dini
Siswa dituntut untuk meningkatkan kemampuan, efisiensi, dan menumbuhkembangkan jiwa kepemimpinan
Learning not teaching paradigm Latar belakang:
Perubahan dipicu oleh perkembangan ilmu yang sangat pesat, sementara itu muatan pendidikan tidak berubah
Perkembangan TI memungkinkan siswa dapat belajar tidak hanya secara formal, tetapi juga dapat belajar melalui berbagai media atau sumber
Dengan demikian guru bukan lagi sebagai sumber belajar utama – melainkan sebagai “mitra pembelajaran”
Learning not teaching paradigm
Tujuan:Memberi kesempatan kepada siswa untuk berlatih menjadi pembelajar aktif (active learner) selama pendidikan formal sehingga siswa akan terbiasa meningkatkan kemampuannya secara mandiri untuk kemudian menjadi lifelong learner
Piramida pembelajaran (Miller)
K
Membaca
Audio-visual
Demonstrasi
Diskusi kelompok
Praktik
Kolaboratif dan kooperatif 90%
75%
50%
30%
20%
10%
5%
Peran siswa
Siswa berperan sebagai pencari dan penggali ilmu secara aktif (explorer not receiver), yang bertanggung jawab atas hasil belajar melalui proses pendidikan yang kontekstual dan kolaboratif
Mengubah proses transfer ilmu menjadi transformasi ilmu
Peran Guru
Guru sebagai fasilitator dan penuntun dalam proses pencarian dan penggalian ilmu.
Guru bekerja bersama-sama siswa untuk meningkatkan pemahaman tentang suatu pokok bahasan sehingga terjadi sharing ilmu (mitra pembelajaran)
Guru tidak harus menjadi sumber belajar utama
Peran institusi
Institusi bertanggung jawab atas proses pendidikan interaktif ini dengan menyediakan sumber belajar dan fasilitas lainnya yang memungkinkan siswa belajar dalam suasana yang kondusif ( suasana pembelajaran yang ngangeni)
Jenis SCL Contextual Teaching Learning Collaborative learning Cooperative learning Case-based learning Problem-based learning Project/Research-based learning Role play & Simulation
Peran SCL
SCL mendukung pengembangan life skills sekaligus soft skills
Hal tersebut akan terjadi apabila SCL dilaksanakan dengan cara “disengajakan”, dan prosesnya diperbaiki secara terus-menerus (continuous improvement)
Soft skills Syarat: “Pembelajaran aktif”
Mentally, not physically Berkomunikasi Bekerjasama Berpikir kritis Memecahkan masalah Kreatif Inovatif
Penerapan SCL harus mengarahkan siswa mampu: Mandiri: bertanggung jawab terhadap proses
dan hasil pembelajaran Membagi pengetahuannya kepada teman /
kelompoknya Mendefinisikan dan memecahkan masalah Bersikap toleran terhadap “kekaburan arti” Membuat asumsi Bersikap terbuka dan menerima alternatif lain
Mengembangkan argumentasi Menjunjung tinggi bukti (evidence-based) Tahan terhadap kegagalan Mengukur kemajuan & mengoreksi kesalahan
sendiri Melihat masalah dari berbagai sudut Mengoleksi, memilah, menganalisis, dan
menjelaskan data Mencari sumber informasi: pakar, buku,
jurnal, internet, teman, orang awam, dsb
Karakteristik sekolah SCL Adanya berbagai aktivitas dan tempat belajar Display hasil karya siswa Tersedia banyak materi belajar Tersedia banyak tempat yang nyaman untuk
diskusi / bercengkerama Terjadi kelompok-kelompok dan interaksi multi-
angkatan Ada keterlibatan dunia bisnis / industri dan
masyarakat lainnya Jam buka perpustakaan fleksibel