asesmen lingkungan internal

13

Click here to load reader

Upload: dprayetno

Post on 27-Nov-2015

187 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Asesmen Lingkungan Internal

TRANSCRIPT

Page 1: Asesmen Lingkungan Internal

BAB I

PENDAHULUAN

Salah satu proses dalam konsep manajemen adalah menyusun factor penentu

keberhasilan yang diawali dengan mengkaji lingkungan strategis yang meliputi kondisi,

situasi, keadaan, peristiwa, dan pengaruh-pengaruh yang berasal dari dalam maupun dari luar

suatu organisasi atau unit satuan wilayah baik pada level Negara, provinsi, kabupaten, dan

kota. Lingkungan internal dan eksternal mempunyai dampak pada kehidupan dan kinerja

seluruh komponen yang terlibat pada pembangunan, mencakup kekuatan dan kelemahan

internal serta peluang dan tantangan eksternal.

Asesmen lingkugan internal bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan lingkungan

dalam perusahan yang berupa kekuatan (strenght) dan kelemahan (weakness) yang berada

dalam kendali perusahan (controllable) sebagai profil kemampuan perusahan dalam bersaing

memperoleh pangsa pasar dimasa yang akan datang.

1

Page 2: Asesmen Lingkungan Internal

BAB II

PEMBAHASAN

A. LINGKUNGAN INTERNAL

Lingkungan internal adalah lingkungan organisasi yang berada di dalam organisasi

tersebut dan secara formal memiliki implikasi yang langsung dan khusus pada perusahaan.

Analisis lingkungan internal dilakukan untuk mengetahui tingkat daya saing perusahaan

berdasarkan kondisi internal perusahaan berdasarkan kondisi internal perusahaan. Faktor

internal perusahaan spenuhnya dapat dikendalikan sehingga kelemahan yang diketahuinya

dapat diperbaiki.

Analisis Lingkungan Internal merupakan suatu proses untuk menemukan aspek-aspek

internal/variabel internal perusahaan yang diperlukan dalam menghadapi lingkungan

eksternalnya dan mengevaluasinya pakah berada dalam posisi yang kuat atau lemah.

Terdiri dari beberapa langkah :

1. Identifikasi variabel internal

2. Evaluasi dan penilaian variabel internal

3. Menyusun ringkasan hasil analisis

B. IDENTIFIKASI VARIABEL INTERNAL

1. Merupakan alat untuk menentukan bagian-bagian internal yang diperlukan di dalam

membangun kekuatan dan kelemahan perusahaan.

2. Menemukan variabel yg perlu dianalisis à kajian terhadap variabel tsb.

3. Hasil kajian : informasi ttg kekuatan dan kelemahan perusahaan à Strategic

Advantages Profiles dari perusahaan

Pendekatan dalam mengidentifikasi Variabel Internal

1. Pendekatan Fungsional

Salah satu cara yang paling sederhana untuk memahami dan menganalisis lingkungan

organisasi, khususnya lingkungan internal adalah melalui analisis fungsional yang

meliputi

a. fungsi produksi

Contoh pada produksi pengemasan kembali dan pemberian etiket di instalasi farmasi

rmah sakit melaksanakan pengemasan dan atau pengemasan kembali obat sediaan

2

Page 3: Asesmen Lingkungan Internal

farmasi pengemasan unit tunggal / dosis yang merupakan salah satu bentuk produksi

obat. Pengemasan obat adalah salah satu metode ekonomis yang memberikan

kenyamanan, identifikas, penyajian dan perlindungan terhadap suatu sediaan obat

sampai di konsumsi. Profesi farmasi selalu terlibat dalam pengemasan sediaan obat

sampai diserahkan kepada penderita.

b. fungsi pemasaran

Pada pemasaran rumah sakit. Pada prinsipnya sama dengan pemasaran produk –

produk jasa yang lain bahkan ada kemiripan dengan pemasaran produk barang, tetapi

pemasaran rumah sakit dalam prakteknya lebih banyak ditemui batasan – batasan dan

etika yang lebih mendasar, tidak dapat semuanya seperti produk – produk barang dan

jasa lainya. Berikut skema garis besar pemasaran secara umum :

c. fungsi keuangan

Bagaimana suatu rumah sakit mampu menentukan atau memilih suatu obat yang

efektip untuk pasien dalam rumah sakit dengan harga yang terjangkau.

d. fungsi sumber daya manusia

Mampu memberikan pelayanan kepada pasien mengenai informasi obat secara

professional dengan jaminan bahwa obat yang diberikan kepada penderita akan tepa,

aman, dan efektif dan mampu melaksanakan kosultasi, informasi, dan edukasi yang

berkaitan dengan obat dan perbekalan kesehatan lainya kepada penderita, tenaga

kesehatan lain atau pihak lain yang membutuhkan. Mampu melaksanakan pencatatan

dan pelaporan sesuai UU yang berlaku.

e. fungsi R&D (Research development).

3

Sitution Marketing Objective Marketing Strategy

Strategy Formulation Section

Contigency Monitor & Control Financial

Marketing

Page 4: Asesmen Lingkungan Internal

Seorang apoteker mampu melakukan penelitian dalam hal penggunaan obat misalnya

pemantauan terapi oba, alergi, interakis. Untuk meningkatkan pelayanan farmasi di

rumah sakit.

2. Pendekatan Rantai Nilai (value chain)

Shank dan Govindarajan, 1992; Porter 2001, mendefinisikan Value Chain Analyisis,

merupakan alat untuk memahami rantai nilai yang membentuk suatu produk. Rantai

nilai ini berasal dari aktifitas-aktifitas yang dilakukan, mulai dari bahan baku samapi

ketangan konsumen, termasuk juga pelayanan purna jual. Selanjutnya Porter (1985)

menjelaskan, Analisis value-chain merupakan alat analisis stratejik yang digunakan

untuk memahami secara lebih baik terhadap keunggulan kompetitif, untuk

mengidentifikasi dimana value pelanggan dapat ditingkatkan atau penurunan biaya, dan

untuk memahami secara lebih baik hubungan perusahaan dengan pemasok/supplier,

pelanggan, dan perusahaan lain dalam industri. Value Chain mengidentifikasikan dan

menghubungkan berbagai aktivitas stratejik diperusahaan (Hansen, Mowen, 2000).

Sifat Value Chain tergantung pada sifat industri dan berbeda-beda untuk perusahaan

manufaktur, perusahaan jasa dan organisasi yang tidak berorientasi pada laba.

Tujuan dari analisis value-chain adalah untuk mengidentifikasi tahap-tahap value

chain di mana perusahaan dapat meningkatkan value untuk pelanggan atau untuk

menurunkan biaya. Penurunan biaya atau peningkatan nilai tambah (Value added) dapat

membuat perusahaan lebih kompetitif.

Pada pendekatan ini, untuk memperoleh tingkat margin diperlukan aktifitas bisnis yang

dikelompokkan mejadi:

1. Aktifitas utama

2. Aktifitas penunjang

3. Aktifitas utama perlu diperhatikan agar bekerja lebih baik serta dukungan oleh

aktifitas penunjang.

Degan memperhatikan setiap aktifitas dan keterkaitan antar masing-masing aktifitas,

diharapkan dpt meningkatkan kinerja masing-masing aktifitas dan menciptakan sinergi

agar terciptanya keungulan perusahaan

Contoh :

4

Page 5: Asesmen Lingkungan Internal

Seorang apoteker di IFRS melakukan kegiatan dari pengadaan obat dan perbekalan

kesehatan lainya sesui dengan ketentuan yang berlaku sesuai dengan kebutuhan rumah

saki. Melaksanakan pengendalian kualitas obat dan perbekalan kesehatan lainya sesuai

dengan cara yang telah di tetapkan. Melakuan penyimpanan obat dan perbekalan

kesehatan secara baik sesuai dengan sifat bahan. Melaksanakan fungsi distribusi obat

dan perbekalan kesehatan lainya sesuai dengan situasi dan kondisi rumah sakit.

Melakukan fungsi farmasi klinik yang mencakup fungsi – fungsi , partisispasi dalam

pengambilan keputusan, pemberian obat pada penderita, pemilihan obat yang tepat,

pemberian, penetapan regimen obat yang tepat, pemberian dan penyediaam obat,

pemantauan efek obat dan pendidikan penderita.

3. Pendekatan Competitive Advantage

Menurut Lee Tom Perry pada tahun 1990-an yaitu

Bagaimana menghadapi lingkungan bisnis yang semakin turbulen dengan suatu

pendekatan baru.

Menggunakan prinsip disagregasi perusahaan dengan cara mengelompokkan aktifitas

atas beberapa jenis, yaitu :

1. Aktifitas Pembentuk Keunggulan bersaing

2. Aktifitas penunjang pembentuk nilai tambah

3. Aktifitas penunjang utama

4. Aktifitas tidak esensial

kelompok aktifitas yang pertama perlu menjadi perhatian à mendapatkan aktifvitas

kunci à perusahaan dapat menciptakan kekuatan yang khas dan sulit untuk

tertandingi oleh pesaing.

Secara umum aktifitas yang dilakukan pada setiap usahaan yang berorientasi berbeda

tidak banyak perbedaan hanya saja berbeda pada penekanan aktifitas

Contoh :

Apoteker melakukan pelayanan yang baik pada pasien merupakan suatu keunggulan

rumah sakit tersebut sehingga mampu bersaing dengan rumah sakit yang lain.

4. Pendekatan PIMS (Profit Impact of Marketing Strategy)

Mencoba untuk mencari tahu faktor-faktor strategis yang berpengaruh terhadap

besarnya ROI (return on Investment) dengan menggunakan model regresi

5

Page 6: Asesmen Lingkungan Internal

Model ini dikembangkan lebih lanjut oleh Harvard Busines Scholl, Marketing

Science Institute dan Strategic Planning Insttitute

Beberapa hal yang mempengaruhi kekuatan dan kelemahan perusahaan (menurut

SPI) :

1. Intensitas investasi

2. Pangsa pasar

3. Pertumbuhan pasar

4. Daur kehudupan produk

5. Rasio biaya pemasaran dan besarnya penjualan

Contoh :

Sebuah rumah sakit memberikan pelayanan yang prima dan hal ini IFRS

memberikan pelayanan yang baik pada pasien agar pasien dapat kembali pada rumah

sakit dan memperoleh keuntungan tanpa mengurangi efektifitas pelayanan obat

dalam hal informasi obat yang baik, pemantauan penggunaan obat.

5. Pendekatan 7 S McKinsey

Beberapa variabel organisasi yang mempengaruhi keberhasilan organisasi :

1. Strategy

2. Structure

3. System

4. Staff

5. Style

6. Skill

7. Share Value

Manajemen dituntut untuk menggerakan semua variabel dengan gerakan yang

seirama dan berada dalam suatu keseimbangan yang dinamis.

Perusahaan dapat memiliki keunggulan bersaing.

6

Page 7: Asesmen Lingkungan Internal

Penekanan pada bagaimana kondisi setiap variabel tersebut dan menilainya apakah

dalam kondisi lemah atau kuat

6. Pendekatan lain :

1. Pendekatan manajemen

Melihat profil perusahaan berdasarkan proses mulai dari perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian.

2. Pendekatan keuangan

3. mengetahui kelemahan dan kekuatan perusahaan dengan menggunakan analisis rasio

pokok keuangan seperti likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, aktifitas, sumber dan

penggunaan dana, serta struktur modal.

Aktivitas perusahaan orientasi produk

Aktivitas pada perusahaan orientasi produk adalah :

1. Identifikasi kebutuhan dan persyaratan barang

2. Pengembangan spesifikasi barang

3. Desain barang

4. Proses produksi barang

5. Penjualan barang

6. Pengantaran barang

7. Pelayanan purna jual

Aktivitas perusahaan orientasi teknologi

Aktivitas pada perusahaan orientasi teknologi adalah :

1. Pengembangan teknologi

2. Identifikasi kebutuhan dan persyaratan barang

3. Penjualan konsep

4. Desain barang

5. Pengembangan proses

6. Produski barang

7. Pengantaran barang

8. Pelayanan penjualan

7

Page 8: Asesmen Lingkungan Internal

C. PENDEKATAN DALAM MENGEVALUASI VARIABEL INTERNAL

Variabel internal diperoleh à dievaluasi à termasuk kekutan atau kelemahan

Pendekatan untuk menilai variabel-variabel tersebut, yaitu :

1. Pendekatan Perbandingan Kinerja dan Kompetensi dengan masa lalu.

Melihat kondisi saat ini dan membandingkannya dengan kondisi p peruisahaan pada

masa lalu

2. Pendekatan Evolusi Produk

Membandingkan kondisi variabel perusahaan tersebut saat ini dengan persyaratan

yang diberikan oleh konsep tahapan evolusi produk

3. Pendekatan Perbandingan dengan pesaing.

Membandingkan variabel internal yang dimiliki perusashaan dibandingkan dengan

yang dimiliki pesaing.

4. Faktor Kunci Keberhasilan Industri

Berusaha untuk mencari variabel-variabel kunci yang menentukan keberhasilan

perusahaan.

D. Analisis Internal Untuk Menciptakan Sustainable Competitive Advantage

Setiap perusahaan perlu untuk meningkatkan kekuatan internalnya dalam berhadapan

dengan persaingan.

Keunggulan bersaing yang diperlukan adalah keunggulan yang bersifat terus menerus

agar perusahaan dapat bertahan dan berkembang di dalam limgkungannya.

Keunggulan ini biasa disebut dengan Sustainable Competitive Advantage (SCA)

Untuk mengembangkan keunggulan internal terdapat 3 komponen lingkungan internal

yang penting :

1. Resource

2. Capbilities

3. Core Competencies

Core Competencies adalah dasar dari pengembangan kekuatan internal perusahaan untuk

dapat mencapai keunggulan bersaing yang berkelanjutan (SCA). Faktor utama pembentuk

Core Competencies ini adalah Capabilities.

8

Page 9: Asesmen Lingkungan Internal

Capabilities adalah sekumpulan resource yang menampilkan suatu tugas atau aktifitas

tertentu secara integratif dan dapat dimanfaatkan perusahaan.

Sumber daya perusahaan dapat dikelompokan atas :

1. Tangible Resource.

Mudah untuk diidentifikasi dan dievaluasi serta dapal dilihat pada laporan keuangan.

Ex : sumber daya dana, fasilitas fisik, peralatan dan lainlain.

2. Intangible Resource.

Sesuatu yang sulit untuk diidentifikasi dan dievaluasi seperti teknologi, reputasi,

inovasi dan kreatifitas

3. Human Resource.

E. RINGKASAN ANALISIS FAKTOR INTERNAL (WAS)

DAFTAR PUSTAKA

Hansen, and Mowen, 2000 : Management Biaya; Akuntansi dan Pengendalian, alih bahasa Tim Salemba Empat. Salemba Empat jakrta.

Shank, Jhon K., Govindarajan, Vijay : Strategic Cost Management and the Value Chain., Thomson Learning

Yuniar dan Yuanita. Analisis Lingkungan Internal.bravoindo.com/resources/STRA1.pptx.

9