asam butirat
DESCRIPTION
RINGKASAN ASAM BUTIRATTRANSCRIPT
MATAKULIAH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN FUNGSIONAL
MAKALAH LIPIDA BIOAKTIF
Butyric Acid
Disusun oleh :
Kelompok 1 THP B
Intan Marta Sari 131710101005
Anis Shabrina Hanifa 131710101056
Furqoni Nurul Ummah 131710101093
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2015
BAB 1
PENDAHULUAN
Asam butirat memiliki banyak diaplikasikan dalam industry
kimia dan digunakan dalam teknologi pangan seperti mentega
dalam rasa makanan. Ester asam ini digunakan dalam komponen
rasa buah. Ada sebuah cara baru yang bermanfaat untuk
menghasilkan asam butirat alami yang lebih disukai saat ini oleh
produsen makanan yaitu produksi asam butirat dengan cara
fermentasi. Ada beberapa strain bakteri yang dapat
menghasilkan asam butirat yaitu mikroorganisme anaerobik
seperti Clostridium, Butyrivibrio, Butyribacterium, Sarcina,
Eubacterium, Fusobacterium and Megasphaera.
Untuk tujuan komersial, spesies Clostridium menjadi
rekomendasi untuk memproduksi asam butirat atau butanol.
Clostridium memiliki karakteristik yaitu bakteri gram positif,
chemo-organotrophy, ketat terhadap keadaan anaerobik, strain
ini dapat diisolasi dari tanah, air limbah, system pencernaan
hewan, dan produk susu yang terkontaminasi. Suhu 35-37oC, pH
pada kisaran 4,5-7,0 dengan keadaan lingkungan CO2 atau N2
merupakan kondisi optimal untuk membudidayakan atau
menumbuhkan C.butyricum. sumber karbon yang umum
digunakan adalah glukosa, laktosa dari dadih, sukrosa dari tetes,
pati, limbah kentang, tepung terigu, selulosa atau dextrose.
Jalur metabolisme glukosa dalam Clostridium memiliki
beberapa kemungkinan produk akhir termasuk butirat dan
butanol, sementara asetat dan aseton adalah produk
sampingnya. Pelarut yang dihasilkan selama solventogenesis di
pHB5 dan asam yang dihasilkan selama asidogenesa di pH
tinggi. Beberapa pendekatan bioteknologi diteliti untuk
meningkatkan selektivias dan produktivitas akhir asam butirat
pada konsentrasi asam. Karena dalam beberapa kasus,
konsentrasi produk asam butirat rendah akibat efek
penghambatan. Produksi asam butirat dengan model fermentasi
seperti ini telah banyak diteliti dibeberapa penelitian.
Beberapa teknik pemisahan yang terintegritas dengan
proses fermentasi telah diteliti untuk menghindari efek
penghambatan akhir atau produk akhir untuk menghilangkan
langkah pemisahan setelah proses fermentasi. Proses destilasi
dan evaporasi digunakan untuk memisahkan produk yang mudah
menguap dengan menggunakan aseton-butanol. Integrasi mikro
atau ultra-filtrasi untuk pemisahan biomassa pada proses
fermentasi dan elektrodialisis sering diterapkan untuk pemisahan
asam yang tidak sesuai dengan mudah.
Dua faktor penting ketika memilih fase organik yang cocok,
koefisien distribusi asam butirat dan selektivitas proses ekstraksi
dan biokompabilitas pelarut dengan mikroorganisme. Dari hasil
penelitian sebelumnya telah disimpulkan bahwa fase organic
yang paling cocock untuk ekstraktif produksi bioteknologi dari
asam butirat oleh C. butyricum adalah Hostarex A327 (20% w:w)
di oleil alkohol. Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk
mengetahu cara produksi asam butirat dengan fermentasi oleh Clostridium
butyricum.
BAB 2
BAHAN DAN METODE
2.1Mikroorganisme
Clostridium butyricum merupakan bakteri anaerob, memproduksi asam
butirat melalui proses fermentasi. Substrat yang digunakan dapat berupa
bahan-bahan yang mengandung amilopektin.
2.2Media
Semua percobaan dilakukan dengan modifikasi media Savin,
yang berisi (dalam g 1-1): (NH4)2SO4, 4; KH2PO4, 3; MgSO4.7H2O, 0.6;
FeSO4.7H2O, 0.03; MnSO4.7H2O, 0.01 (semua dari LACHEMA, Brno,
Republik Ceko); ekstrak ragi, 5 (Serva, Heidelberg, D) dalam air
suling. Glukosa atau sukrosa digunakan sebagai sumber karbon
tunggal pada berbagai konsentrasi.
2.3Persiapan Inokulum
Tabung reaksi berisi 10 ml media steril diinokulasi dengan C.
butyricum (5% v /v), CaCO3 steril (20 g/L) ditambahkan untuk
menjaga pH dan inkubasi selama 20 jam pada 37oC
2.4Produksi dan Isolasi Asam Butirat
Gambar 1. Produksi dan isolasi asam butirat
Asam butirat
Asam butirat, butanol, asam asetat, dll
destilasi
Pemurnian dengan kromatografi
Media cair
Pelarut + asam butirat
+ oleil alkohol
rafinat
filtrat
sentrifugasi
pemanenan
+ sukrosa Penumbuhan pada media savin
Clostridium butyricum
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Properti
Butirat saat ini diproduksi secara komersial melalui petrokimia
melalui oksidasi butyraldehyde yaitu dari propilena oleh oxosynthesis.
Bioteknologi produksi asam butirat secara komersial tidak kompetitif, karena
produktivitas rendah. Namun, produsen makanan dan farmasi lebih memilih
makanan tambahan atau produk farmasi yang diproduksi secara biologis.
Akibatnya, efisiensi proses fermentasi butirat diperlukan. Jika proses
fermentasi dapat menggunakan biomassa kelas rendah sebagai bahan baku,
produksi kompetitif secara komersial dari asam butirat dari proses fermentasi
akan diperoleh dengan potensi pasar yang besar.
3.2 Penggunaan
Asam butirat memiliki banyak aplikasi penting dalam industri kimia,
makanan, dan farmasi. Konsumsi asam butirat untuk menghasilkan
termoplastik selulosa asetat butirat adalah penggunaan utama dalam industri
kimia. Gliserol tributyrate dan ester lainnya juga memainkan peran penting
dalam bahan plastik. Asam butirat digunakan untuk memasok catatan
mentega-seperti dalam rasa makanan dan ester yang secara luas digunakan
sebagai aditif untuk meningkatkan aroma buah dalam industri makanan.
Sebagai salah satu asam lemak rantai pendek yang dihasilkan oleh fermentasi
bakteri dari serat makanan dalam usus besar, asam butirat merupakan sumber
energi utama bagi tubuh manusia dan juga ditandai sebagai penekan kanker
usus besar. Efek biologis telah banyak diteliti, yang meliputi efek terapi untuk
hemoglobinopathies, kanker, dan penyakit gastrointestinal. Sebuah keluarga
prodrugs butirat acyloxyalkyl saat ini dalam pengembangan klinis. Turunan
asam butirat juga telah dikembangkan untuk menghasilkan antitiroid dan
vasokonstriktor obat dan digunakan dalam anestesi.
3.3 Fermentasi
Bioteknologi produksi asam butirat tidak memiliki daya saing secara
komersial dibandingkan dengan pendekatan kimia. Faktor utama yang
menyebabkan penurunan ekonomi karena produktivitas bioreaktor yang
rendah, selektivitas dalam proses produksi asam butirat rendah. Konsentrasi
produk yang rendah mengakibatkan biaya produksi yang tinggi pada proses
pemulihan produk selanjutnya dan rendahnya efisiensi dalam proses
fermentasi.
Tabel 1. Karakteristik Fisik Asam Butirat
Secara umum, batch fermentation, fed-batch fermentation, continous
fermentation, dan perfusion fermentation semuanya telah dieksplorasi untuk
memproduksi asam butirat. Lambatnya pertumbuhan sel kemungkinan
ditimbulkan karna ketersediaan karbon yang sedikit dalam proses produksi
yang dilakukan secara terus menerus atau fed-batch fermentation, memiliki
efek positif pada produktivitas dan selektivitas asam butirat. Konsentrasi
asam butirat dapat diperoleh lebih banyak dengan menggunakan continous
fermentation. Proses kontinyu dimulai dengan fase batch, dimana konsentrasi
awal dari sumber karbon digunakan.
3.4 Bakteri Penghasil Asam Butirat
Butirat diproduksi sebagai hasil akhir fermentasi bakteri anaerobik.
Teh kombucha hasil fermentasi mengandung asam butirat sebagai hasil dari
fermentasi. Alur fermentasi ini ditemukan oleh Louis Pasteur tahun 1861.
Ada beberapa strain penghasil asam butirat bakteri, yang termasuk ke dalam
genus Clostridium, Butyrivibrio, Butyribacterium, Sarcina, Eubacterium,
Fusobacterium, dan Megasphera. Spesies Bacteroides melaninogenicus,
Treponema phagedenis, dan Peptococcus asacelarolyticus juga dikenal
sebagai produsen butirat. Genera Clostridium, Butyrivibrio, dan
Butyribacterium adalah mikroorganisme yang paling sering digunakan. Untuk
tujuan komersial, Clostridium spp. lebih disukai untuk produksi asam butirat,
yang relatif stabil dan produktif. Strain ini Gram-positif,
chemoorganotrophic, anaerob ketat dan pembentuk spora.
DAFTAR PUSTAKA
Playne MJ (1985) Propionic acid and butyric acids. In: Moo-Young M (ed.)
Comprehensive Biotechnology, vol. 3, pp. 731–759. Oxford: Pergamon
Michel-Savin D, Marchal R, and Vandecasteele JP (1990a) Control of the
selectivity of butyric acid production and improvement of fermentation
performance with C. tyrobutyricum. Applied Microbiology and
Biotechnology 32: 387–392.
Michel-Savin D, Marchal R, and Vandecasteele JP (1990b) Butyrate production in
continuous culture of C. tyrobutyricum, effect of end-product inhibition.
Applied Microbiology and Biotechnology 39: 127–131.
Michel-Savin D, Marchal R, and Vandecasteele JP (1990c) Butyric fermentation:
Metabolic behavior and production performance of C. tyrobutyricum in a
continuous culture with cell recycle. Applied Microbiology and
Biotechnology 34: 172–177.