as trina

Upload: dee-diyah-dee

Post on 14-Apr-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/27/2019 As Trina

    1/39

    1

    PENGARUH TEKHNIK DISTRAKSI BIRTHBALL TERHADAP PENURUNAN

    INTENSITAS NYERI IBU INPARTU KALA 1 DI RUMAH SAKIT

    IBU DAN ANAK MUTIARA BUNDA MALANG

    TUGAS AKHIR

    Untuk Memenuhi Persyaratan

    Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Keperawatan

    Oleh:

    Astrina Rusmayani

    NIM: 0710723016

    JURUSAN ILMU KEPERAWATAN

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    MALANG

    2013

  • 7/27/2019 As Trina

    2/39

    2

    ABSTRAK

    Rusmayani, Astrina. 2012. Pengaruh Tekhnik Distraksi Birthbal lTerhadap Penurunan

    Nyeri Ibu Inpartu Kala 1 di Rumah Sakit Ibu dan Anak Mutiara Bunda Malang.

    Tugas Akhir, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Pembimbing: (1) Alfrina

    Hany, S.Kp,MN (2) Ns. Laily Yuliatun, S.Kep, M.Kep

    Distraksi birthball merupakan metode untuk menghilangkan nyeri dengan caramengalihkan perhatian nyeri ibu dengan menggunakan birhball sebagai alat untukmengalihkan pikiran ibu inpartu kala 1, sehingga rasa nyeri yang ibu rasakan akanberkurang dan ibu akan merasa lebih relaks dan nyaman sebelum melahirkan serta siapmenjalankan persalinan. Mekanisme Kerja distraksi Birthball dalam menurunkanintensitas nyeri ibu inpartu kala 1 menggunakan prinsip teori gate control. ManfaatDistraksi Birthball untuk mengurangi sakit punggung dan ketidaknyamanan kehamilan,untuk penentuan posisi janin yang optimal, membuat bayi dalam posisi terbaik untuklahir, Duduk di BirthballIni mendorong posisi tegak, postur terbuka, pergerakan bebasdan tak terbatas, bernapas untuk melepaskan ketegangan, sehingga membantu bayiuntuk bergerak menuruni jalan lahir lebih cepat dan mudah. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui perbedaan intensitas nyeri ibu yang diberikan distraksi dan yang tidakdiberikan distraksi di Rumah Sakit Ibu dan Anak Mutiara Bunda Malang. DesainPenelitian yang digunakan adalah Quasy Experimental. Dalam desain ini terdapat 2kelompok yang diukur skala nyerinya sebelum perlakuan dan setelah perlakuan. Sampelterdiri dari 20 ibu yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Analisa data dilakukandengan uji t independentdenganp value < sebesar 0,05. Maka disimpulkan terdapatpengaruh skala nyeri ibu telah setelah diberikan tekhnik distraksi birthball lebih rendahdari skala nyeri ibu sebelum diberikan distraksi birthball. Disarankan agar tenagakesehatan mau membantu ibu untuk melakukan teknik distraksi birthball untukmengurangi rasa nyeri.

    Kata kunci: tekhnik distraksi Birthball,penurunan nyeri ibu inpartu kala 1.

  • 7/27/2019 As Trina

    3/39

    3

    ABSTRAK

    Rusmayani, Astrina. 2012. The Influence of Birthball Distraction to the Inpartu Kala 1 pain

    intensity in Mutiara Bunda Mother and Child Hospital Malang. Final

    Assignment , Medical Faculty of Brawijaya University. Advisors Lecturer: (1)

    Alfrina Hany, S.Kp,MN (2) Ns. Laily Yuliatun, S.Kep, M.Kep

    Birthball distraction is used for diverting first inpartu, so that the maternal pain willbe reducing and mother will get much better and more comfortable during prenatal andready for labour. birthball distraction mechanism in decreasing engogement painintensity uses the principal of gate control. Birthball distraction is done by sitting inbirthball and doing movements that may decrease maternal pain. The function ofbirthball distraction is reducing backache and discomfort of pregnancy, for optimal fetalpositioning, make your baby into the best position for birth. This study aims to determinethe intensity of maternal pain before and after being given the birthball distraction inMutiara Bunda Mother and Child Hospital Malang. The design that has been used inQuasy Experimental. There where two group of practical group with early measuringbefore intervention and last measuring after intervention. The sample consisted of 20mothers were selected by purposive sampling technique. The data analysis wasperformed by independent t test with p value < , of 0.05 and 100% degree ofconfidence. Obtained value of p = 0.000. as the value of p < 0.05, we conclude thatthere is a differences between first inpartu maternal pain intensity before and afterdistraction techniques birthball. Based on these result, were suggesting that healthworkers should help the mother to exercise birthball distraction to help decreasematernal pain.

    Keyword : birthball distraction techniques, pain intensity decreased during first inpartu

  • 7/27/2019 As Trina

    4/39

    4

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang Masalah

    Secara epidemiologis persalinan kala 1 akan dialami oleh semua ibu baik yang

    primipara maupun multipara. Felman et al (dalam Aryasetiani, 2005) dalam penelitiannya

    menemukan lebih dari 30% ibuibu primipara yang telah melahirkan mengatakan bahwa proses

    melahirkan adalah proses yang sangat menakutkan terlebih saat berada pada tahap kala 1

    karena pada saat itulah dimulainya persalinan. Pada kala 1 akan terjadi nyeri yang sangat

    panjang. Untuk ibu primigravida rasa ketidaktahuan menangani nyeri,stress, kecemasan dan

    ketakutan yang berlebihan akan persalinan karena tidak adanya pengalaman sebelumnya akan

    memperburuk keadaan jika tidak ditangani secara dini. (Aryasetiani, 2005)

    Pada beberapa kasus kelahiran untuk sebagian ibu bukanlah peristiwa membahagiakan

    tetapi menjadi suatu masa yang penuh dengan rasa nyeri, rasa takut, penderitaan dan bahkan

    kematian (WHO, 2003). Berdasarkan penelitian di Amerika Serikat 70% sampai 80% wanita

    yang melahirkan mengharapkan persalinan berlangsung tanpa rasa nyeri. Berbagai cara

    dilakukan agar ibu melahirkan tidak selalu merasa sakit dan akan merasakan nyaman. Saat ini

    20% hingga 50% persalinan di rumah sakit dilakukan dengan sectio caesaria, tingginya operasi

    sectio caesaria disebabkan para ibu yang hendak bersalin lebih memilih operasi yang relatif

    tidak nyeri (WHO,2002). Di Brazil angka ini mencapai lebih dari 50% dari angka kelahiran di

    suatu rumah sakit yang merupakan persentase tertinggi di seluruh dunia. Nyeri yang terjadi

    dapat mempengaruhi kondisi ibu berupa kelelahan, rasa takut, khawatir dan menimbulkan

    stress. Stress dapat menyebabkan melemahnya kontraksi rahim dan berakibat pada persalinan

    yang lama. Apabila hal ini tidak cepat teratasi maka dapat menyebabkan kematian pada ibu dan

    bayi. (Satrioaji, 2006).

  • 7/27/2019 As Trina

    5/39

    5

    Berbagai upaya dilakukan untuk menurunkan nyeri pada persalinan, baik secara

    farmakologi maupun nonfarmakologi. Manajemen nyeri secara farmakologi lebih efektif

    dibanding dengan metode nonfarmakologi, namun metode farmakologi lebih mahal, dan

    berpotensi mempunyai efek yang kurang baik. Sedangkan metode nonfarmakologi lebih murah,

    simple, efektif dan tanpa efek yang merugikan (Burns & Blamey, 1994; Cook & Wilcox, 1997).

    Nyeri persalinan yang tidak tertahankan mendorong ibu bersalin menggunakan obat penawar

    nyeri seperti meperidine (demerol) dan promethazine ini pun hanya bisa dilakukan oleh pakar

    obstetric yang memiliki kemahiran dan sangat memerlukan pengawasan ketat (Ridolfi dan

    Franzen, 2001), sedangkan obat-obat tersebut memberikan efek samping yang merugikan yang

    meliputi mengantuk, mual, muntah, peningkatan suhu tubuh ibu yang dapat menyebabkan

    perubahan pada janin (Mander, 2003). Perawat berperan besar dalam penanggulangan nyeri

    non farmakologis, Salah satu metode tersebut adalah penurunan intensitas nyeri dengan cara

    metode distraksi. Distraksi bekerja memberi pengaruh paling baik untuk jangka waktu yang

    singkat, salah satu distraksi yang ada adalah bola kelahiran (birthball), yang dapat menurunkan

    nyeri fisiologis, stress, dan kecemasan dengan mengalihkan perhatian ibu dari nyeri dan

    memberikan rasa nyaman terhadap ibu.

    Kemungkinan besar, masih banyak yang tidak mengetahui birthball (bola kelahiran)

    bagaimana cara penggunaannya dan untuk apa. Sebuah birthball adalah bola terapi fisik yang

    membantu ibu inpartu kala 1 ke posisi yang membantu kemajuan persalinan. Sebuah bola

    terapi fisik dapat digunakan dalam berbagai posisi. Dengan duduk di bola dan bergoyang-

    goyang membuat rasa nyaman dan membantu kemajuan persalinan dengan menggunakan

    gravitasi, sambil meningkatkan pelepasan endorphin karena elastisitas dan lengkungan bola

    merangsang reseptor di panggul yang bertanggung jawab untuk mengsekresi endorfin.

    (Maurenne,2005). Adapun keuntungan dari pemakaian birthballini adalah Meningkatkan aliran

    darah ke rahim, plasenta dan bayi ,Meredakan tekanan dan dapat meningkatkan outlet panggul

    sebanyak 30%, memberikan rasa nyaman untuk lutut dan pergelangan kaki , memberikan

  • 7/27/2019 As Trina

    6/39

    6

    kontra-tekanan pada perineum dan paha Tegak postur bekerja dengan gravitasi mendorong

    turunnya bayi sehingga mempercepat proses persalinan.

    Berdasarkan pada permasalahan-permasalahan di atas penulis tertarik untuk meneliti

    lebih lanjut tentang pengaruh metode distraksi menggunakan birthball terhadap manajemen

    penurunan intensitas nyeri pada ibu inpartu kala I untuk mengetahui keefektifannya bila

    diterapkan pada ibu inpartu kala I sehingga akan dapat dipelajari dan digunakan sebagai salah

    satu upaya untuk mengantisipasi intensitas nyeri yang terjadi pada ibu yang mengalami

    persalinan terutama pada kala I.

    1.2. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut

    :Apakah ada pengaruh teknik distraksi birthball terhadap penurunan intensitas nyeri pada

    pasien inpartu kala I ?.

    1.3. Tujuan Penelitian

    1.3.1. Tujuan Umum :

    Mengidentifikasi pengaruh teknik distraksi birthballterhadap penurunan intensitas nyeri

    ibu inpartu kala 1

    Tujuan Khusus :

    Tujuan Khusus dari penelitian ini adalah :

    1.3.2.1Mengidentifikasi penurunan intensitas nyeri pada ibu inpartu kala 1 pada kelompok

    eksperimen.

  • 7/27/2019 As Trina

    7/39

    7

    1.3.2.2Mengidentifikasi penurunan intensitas nyeri terhadap ibu inpartu kala 1 pada kelompok

    kontrol.

    1.3.2.3Perbedaan penurunan intensitas nyeri post test pada kelompok kontrol dan eksperimen.

    1.4. Manfaat Penelitian

    1.4.1 Hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan pemahaman tentang distraksi

    menggunakan birthballterhadap manajemen nyeri pada ibu inpartu kala 1

    1.4.2 Dapat dimanfaatkan dalam rangka meningkatkan kualitas asuhan Keperawatan

    maternitas di Rumah sakit.

    1.4.3 Memberikan Hasil penelitian dapat digunakan sebagai masukan bagi tempat pelayanan

    kesehatan guna meningkatkan pelayanan.

    1.4.4 Memberikan masukan kepada profesi Keperawatan tentang pentingya Keperawatan

    maternitas pada pasien inpartu untuk menanggulangi nyeri persalinan.

    1.4.5 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan ilmiah dan informasi bagi

    penelitian selanjutnya.

    1.4.1. Manfaat Praktis

    1.4.1.1. Memberikan cara manajemen nyeri persalinan khususnya inpartu kala 1 dalam

    meningkatkan pelayanan kesehatan keperawatan yaitu dengan mengaplikasikan

    penggunaan teknik distraksi birthball untuk manajemen nyeri inparu kala 1 tanpa

    menggunakan obat farmakologis.

  • 7/27/2019 As Trina

    8/39

    8

    BAB 4

    METODE PENELITIAN

    1.1 Desain Penelitian

    Rancangan penelitian yang digunakan adalah quasy eksperimen design, dengan

    pendekatan pre test dan post test design with control design. Dalam desain ini mengungkapkan

    hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan kelompok control disamping kelompok

    eksperimental. Dalam rancangan ini, kelompok eksperimental diberi perlakuan sedangkan

    kelompok control tidak. Pada kedua kelompok diawali dengan pra-test, dan setelah pemberian

    perlakuan diadakan pengukuran kembali (post-test) (Nursalam,2003).

    Peneliti mengukur intensitas nyeri ibu inpartu kala 1 sebelum melakukan teknik distraksi

    birthballkemudian diukur intensitas nyeri kembali setelah melakukan distraksi birthball. Gambar

    secara skematis penelitian quasy eksperimental design dengan pre test dan post test adalah

    Tabel 4.1 Skematis Penelitian Quasy Eksperimental

    Subjek penelitian Pre-test Perlakuan Post-test

    Kelompok

    eksperimen

    O1 X O2

    Kelompok control O1 - O2

    Keterangan :

    O1 : pengukuran intensitas nyeri sebelum intervensi

    X : perlakuan (terapi distraksi birthball)

    O2 : pengukuran intensitas nyeri sesudah intervensi

    1.2 Populasi dan Sample

    4.2.1 Populasi

  • 7/27/2019 As Trina

    9/39

    9

    Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek atau subjek yang

    mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

    dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2004). Populasi dalam penelitian ini adalah

    seluruh ibu inpartu kala 1 di RSIA Mutiara Bunda dengan jumlah pasien sebanyak 53

    berdasarkan data bulan Maret 2012.

    4.2.2 Sampel

    Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,1998). Sampel dalam

    penelitian ini adalah seluruh ibu inpartu kala 1 yang mengalami nyeri inpartu kala 1 yang pada

    saat penelitian memenuhi kriteria inklusi.

    4.2.3 Besar Sampel

    Peneliti menentukan subjek yang akan menjadi sampel penelitian, namun sebelum itu

    harus menentukan jumlah sampel yang dibutuhkan agar representative dengan rumus seperti

    berikut: (Supranto, J. 2000)

    P (n-1) 15

    2 (n-1) 15

    2n2 15

    n 8,5 ~ 9 + 10% = 10 Responden

    Keterangan: p = perlakuan

    N = jumlah sampel

    15 nilai deviasi

    10% untuk cadangan drop out

    4.2.4 Pengambilan Sampel

  • 7/27/2019 As Trina

    10/39

    10

    Cara pengambilan sampel adalah nonprobability sampling dengan teknik purposive

    sampling dimana saat mengambil subjek penelitian harus sesuai dengan kriteria inklusi yang

    telah ditentukan oleh peneliti. (Notoadmojo,2005).

    4.3 Kriteria Sampel

    4.3.1 Inklusi.

    ibu inpartu kalai 1 fase laten (diketahui melalui medical report)

    ibu inpartu kala 1 sehat atau tanpa penyakit

    primipara

    masih bisa diajak komunikasi dengan baik

    tidak mendapat terapi analgetik untuk menurunkan nyeri sebelumnya

    bersedia menjadi responden

    ketuban belum pecah

    4.3.2 Kriteria Ekslusi

    ibu yang multipara

    ibu yang dalam keadaan sakit

    tidak bisa berkomunikasi dengan baik

    mendapat terapi anelgetik untuk menurunkan nyeri

    4.4 Variabel Penelitian

    Variable adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian

    (Arikunto,1998).

    Variable penelitan ini adalah:

    1. Variable bebas / independen pada penelitian ini adalah distraksi birtball.

  • 7/27/2019 As Trina

    11/39

    11

    2. Variabel tergantung/dependen penelitian pada penelitian adalah penurunan intensitas

    nyeri inpartu kala 1 .

    4.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilakukan di RSIA Mutiara Bunda dengan waktu penelitian selama bulan

    maret hingga april 2012

    4.6 Bahan dan Alat

    4.6.1 Bahan dan Alat

    Alat dan bahan yang digunakan antara lain :

    1. Birthball(Bola kelahiran)

    2. Kertas yang berisi universal pain assessment tool

    3. Handuk / alas

    4. Kursi

    4.6.2 Instrumen

    Instrumen yang digunakan adalah lembar yang berisi Universal Pain Assessment

    Toolyang sudah mencakup, ekspresi wajah dan skala nyeri 1-10. Pengukuran intensitas

    nyeri awal dilakukan pada saat sebelum (pretest) responden diberikan distraksi birthball

    dan mengalami nyeri inpartu kala 1 yang dapat diketahui dari hasil jawaban klien di

    lembar yang berisi universal pain assessment tool yang diberikan, sedangkan

    pengukuran intensitas nyeri akhir dilakukan setelah diberi perlakuan distraksi birthball

    (posttest) menggunakan Lembar Skala ukur Universal Assessment Pain Tool yang

    sudah mencakup, ekspresi wajah dan skala nyeri 1-10.

    Instrumen lain yang digunakan lembar inform consent sebagai tanda bukti

    sampel telah bersedia menjadi responden dan lembar kehadiran untuk mengontrol

    disiplin responden dalam mengikuti kegiatan yang terdiri dari nama, tanggal, waktu, dan

    tempat kegiatan, serta tanda tangan oleh responden yang bersangkutan.

  • 7/27/2019 As Trina

    12/39

    12

    4.7 Pengumpulan Data

    Pengumpulan data didapatkan dari hasil penilaian lembar kuisioner. Awalnya

    peneliti mengidentifikasi ibu yang mengalami nyeri inpartu kala 1, mengidentifikasi skala

    nyeri yang mereka rasakan dari jawaban lembar kuisioner yang berisikan universall pain

    assessment toolsebagai tahap pretest.

    Adapun langkah-langkah pemilihan sampel dan pengumpulan data adalah sebagai

    berikut :

    Melakukan seleksi calon responden yang diawali dengan pengisian lembar

    observasi dan pemilihan sampel dilakukan dengan melihat kriteria inklusi,

    melakukan pendekatan, memberikan penjelasan tentang tujuan penelitian dan

    jaminan kerahasiaan.

    Setelah terkumpul selanjutnya dipilih responden yang mengalami nyeri inpartu kala

    1. Sampel yang terpilih akan diminta persetujuannya untuk menjadi subjek

    penelitian ini. Sampel yang bersedia akan diberi lembar informasi dan lembar

    persetujuan (informed Consent) untuk diminta persetujuan sebagai responden dan

    menandatangani lembar tersebut.

    Memberikan dan menjelaskan lembar yang berisikan universal assessment pain tool

    sebagai tahap pretest kepada responden.

    Kemudian pada subjek penelitian nantinya akan diberikan prosedur tekhnik distraksi

    birthball.

    Setelah perlakuan, diukur intensitas nyeri ibu dengan memberikan posttest yang

    berisikan skala ukur nyeri Universal Pain Assessment Tool untuk mengetahui

    intensitas nyeri responden.

  • 7/27/2019 As Trina

    13/39

    13

    4.8 Analisa Data

    Setelah responden mengisi instrument pada tahap pretest dan posttest, peneliti

    mengidentifikasi nilai skor dari alat ukurUniveral Paint Assessment Toolmasing-masing

    responden baik pretest maupun posttest. Dari perhitungan tersebut responden dapat

    dikategorikan termasuk tidak nyeri (skor 0), nyeri ringan (skor 1-3), nyeri sedang (skor 4-

    6), nyeri berat (skor 7-9), atau nyeri sangat berat (skor 10).

    Teknik analisis data dilakukan setelah data terkumpul, dimana dari pengukuran

    data pretest dan posttest nyeri inpartu kala 1 kedua kelompok sampel akan didapatkan

    data berpasangan. Dari data tersebut, kemudian dilakukan perhitungan statistik dengan

    uji t berpasangan paired t-testuntuk mengetahui perbedaan diantara dua buah sampel

    berpasangan. Sampel berpasangan disini adalah untuk menganalisis perbedaan

    penurunan intensitas nyeri inpartu kala 1 sebelum dan sesudah pemberian tekhnik

    distraksi birthball, baik pada kelompok control maupun kelompok eksperimen.

    Analisa data untuk pengaruh distraksi birthball terhadap penurunan intensitas

    nyeri inpartu kala 1 pada ibu dilakukan dengan uji statistic Independ ent t-test, yaitu

    untuk mengetahui menganalisis perbedaan diantara dua buah kelompok yang tidak

    berpasangan antara kelompok control dan kelompok perlakuan.

    Uji t-test dilakukan jika data mempunyai distribusi yang normal. Uji kenormalan

    data bisa dilakukan dengan Lilliefors (Kolmogorov Smirnov). Jika hasilnya distribusi

    tidak normal, uji t-test tidak akan digunakan.

    4.9 Etika Penelitian

  • 7/27/2019 As Trina

    14/39

    14

    Lembar persetujuan dibagikan kepada seluruh subjek penelitian dengan tujuan

    responden mengetahui maksud dan tujuan penelitian dan kesediaan subjek untuk

    menjadi responden peneliti. Jika subjek bersedia menjadi responden, maka subjek

    harus bersedia diteliti dan peneliti akan tetap menghormati hak-hak responden

    a. Prinsip Manfaat

    Bebas dari penderitaan

    Penelitian dilaksanakan tanpa mengakibatkan penderitaan kepada subjek

    Bebas dari eksploitasi

    Partisipasi subjek dalam penelitian, harus dihindarkan dari keadaan yang tidak

    menguntungkan. Subjek harus diyakinkan bahwa partisipasinya dalam penelitian

    atau informasi yang telah diberikan, tidak akan dipergunakan dalam hal-hal yang

    bisa merugikan subjek dalam bentuk apapun.

    b. Prinsip menghargai hak asasi manusia

    Hak untuk ikut / tidak menjadi responden (Right of Self-Determination)

    Subjek mempunyai hak memutuskan apabila bersedia menjadi subjek ataupun

    tidak, tanpa adanya sanksi apapun atau akan berakibat terhadap kesembuhannya.

    Informed Consent

    Subjek harus mendapatkan informasi secara lengkap tentang tujuan penelitian

    yang akan dilaksanakan, mempunyai hak untuk bebas berpartisipasi atau menolak

    menjadi responden. Pada Informed Consent juga dicantumkan bahwa data yang

    diperoleh hanya akan digunakan untuk pengembangan ilmu.

    c. Prinsip Keadilan

    Hak dijaga kerahasiaannya

    Subjek mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang diberikan harus

    dirahasiakan, untuk itu perlu adanya anonymity (tanpa nama) dan confidentiality

    (rahasia) (Nursalam, 2003)

  • 7/27/2019 As Trina

    15/39

    15

    4.10 Kerangka Kerja

    Populasi : Semua ibu inpartu kala 1 yang berada di Rumah Sakit

    Ibu dan Anak Mutiara Bunda 53 orang

    Sampel : Sebagian ibu inpartu kala 1 di rumah sakit ibu dan anak

    Mutiara Bunda yang memenuhi criteria inklusi

    Penetapan Sample : Purposive Sampling

    Desain Penelitian : quasy eksperimen (pretestdan post test design with control design)

    Identifikasi kelompok Tidak

    melakukan distraksi

    Birthball

    Identifikasi kelompok

    Melakukan distraksi

    Birthball

    Kesimpulan

    Penyajian Hasil

    Analisa Data Uji t dependent dan

    t independent

    Pengumpulan data

    Pre test dan post test

    Pengumpulan data

    Pre test dan post test

  • 7/27/2019 As Trina

    16/39

    16

    BAB V

    HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA

    5.1 Tempat Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Mutiara Bunda malang pada

    tanggal 30 maret 2012 sampai dengan 30 april 2012. Jumlah populasi yang didapat dari data

    ibu inpartu di Rumah Sakit Ibu dan Anak adalah 53 orang. Sedangkan jumlah yang masuk

    kriteria inklusi penelitian sebanyak 20 orang.

    Subyek penelitian diberikan penjelasan terlebih dahulu mengenai prosedur yang akan

    dilakukan. Intensitas nyeri responden diukur menggunakan lembar Universal Pain Assessment

    Tool kemudian diberikan teknik dan gerakan distraksi birthball selama 10 menit. Setelah

    istirahat dilakukan pengukuran kembali terhadap nyeri yang dirasa Kemudian subyek diberikan

    gerakan kedua dan ketiga dengan proses pengukuran sama seperti saat diberikan tekhnik /

    gerakan pertama.

    Hasil penelitian berupa karakteristik responden, hubungan karakteristik responden

    dengan cara dalam menghadapi nyeri, intensitas nyeri yang dialami responden sebelum dan

    sesudah diberi perlakuan, serta hasil uji pengaruh perlakuan distraksi birthball terhadap

    intensitas nyeri.

  • 7/27/2019 As Trina

    17/39

    17

    5.2 Hasil Penelitian

    5.2.1 Karakteristik Responden

    Gambar 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Reproduksi

    Berdasarkan Gambar 5.1 dapat diketahui bahwa seluruh responden 100% berada pada

    usia 20-30 tahun atau usia reproduksi yang sehat.

    Gambar 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

    Berdasarkan Gambar 5.2 dapat diketahui bahwa responden terbanyak adalah memiliki

    pekerjaan sebagai Ibu Rumah Tangga sebanyak 8 orang (40%) dan hanya 3 orang (15%)

    adalah mahasiswa.

  • 7/27/2019 As Trina

    18/39

    18

    Gambar 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

    Berdasarkan Gambar 5.3 dapat diketahui bahwa responden dalam penelitian ini paling banyak

    memiliki pendidikan terakhir di tingkat sarjana sebanyak 7 orang (35%) dan hanya 2 orang

    (10%) memiliki tingkat pendidikan SMP.

    Gambar 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Suku

    Gambar 5.4 memperlihatkan bahwa sebagian besar responden memiliki suku Jawa

    sebanyak 14 orang (70%) dan 1 orang (5%) yang memiliki suku banjar dan minang.

    5.2.2 Distribusi Frekuensi intensitas nyeri sebelum dan sesudah melakukan distraksi

    birthbal lpada ibu inpartu kala 1 kelompok kontrol dan kelompok eksperimen

    Skala nyeri ibu diukur sebelum melakukan distraksi birthball dan setelah

    dilakukan birthballdengan menggunakan universall pain assessment toolalat penilaian

    nyeri dimaksudkan untuk membantu menilai nyeri sesuai dengan yang responden alami.

  • 7/27/2019 As Trina

    19/39

    19

    Dengan menggunakan skala nyeri 1-10 dan ekspresi wajah untuk menafsirkan saat

    responden mengalami nyeri.

    Rata-rata nyeri

    sebelum

    distraksi

    birthball

    Rata-rata nyeri

    setelah

    distraksi

    birthball

    Penurunan

    nyeri

    Keterangan

    Kelompok

    eksperimen

    6 3 3 Nyeri

    berkurang

    Kelompok

    control

    6 6 0 Nyeri tidak

    berkurang

    Tabel 5.1 Intensitas nyeri Responden Saat Menghadapi Nyeri

    Berdasarkan Tabel 5.1 dapat diketahui bahwa Rata-rata intensitas nyeri ibu sebelum

    diberikan distraksi birthballpada kelompok kontrol dan eksperimen di tingkat 6. Pada rata-rata

    intensitas nyeri ibu setelah diberikan distraksi birthball terdapat perbedaan skala nyeri pada ibu

    yang diberikan birthball terjadi penurun rata-rata skala nyeri di skala 3 sedangkan pada ibu

    yang tidak diberikan distraksi birthball intensitas nyeri ibu masih stabil dengan skala nyeri 6

    atau nyeri sedang.

    5.2.3 Intensitas nyeri inpartu kala 1 sebelum dan sesudah diberikan distraksi

    birthbal lpada kelompok eksperimen dan control

    Tabel dibawah menunjukkan perbedaan nyeri sebelum dan sesudah diberikan teknik

    distraksi birthball

  • 7/27/2019 As Trina

    20/39

    20

    Tabel 5.2Distribusi data nyeri ibu inpartu kala 1 pada kelompok eksperimen

    Tabel 5.3 Distribusi data nyeri ibu inpartu kala 1 pada kelompok kontrol

    5.3 Hasil Uji Pengaruh Perlakuan Distraksi Birthbal ldalam Menurunkan Intensitas

    Nyeri

    NomorUsia Pekerjaan Pendidikan Suku Nyeri

    Pre

    Nyeri

    Post

    1 22 Mahasiswa SMA Jawa 6 2

    2 24 Swasta D3 Batak 6 3

    3 23 IRT SMP Jawa 6 3

    4 25 PNS S1 Jawa 6 3

    5 22 IRT SMP Banjar 6 4

    6 24 Mahasiswa SMA Jawa 6 3

    7 26 Swasta S1 Jawa 7 4

    8 27 IRT SMA Batak 7 49 26 IRT SMA Minang 7 5

    10 26 PNS S1 Jawa 7 4

    NoUsia Pekerjaan Pendidikan Suku Nyeri

    Pre

    Nyeri

    Post

    1 25 Swasta D3 Manado 6 6

    2 27 PNS D3 Jawa 6 6

    3 20 IRT D3 Jawa 6 6

    4 21 Mahasiswa SMA Jawa 6 6

    5 25 IRT S1 Jawa 6 6

    6 26 Swasta S1 Jawa 6 6

    7 28 Swasta D3 Jawa 7 7

    823 PNS S1 Jawa

    7 79 30 IRT SMA Manado 7 8

    10 24 IRT S1 Jawa 7 6

  • 7/27/2019 As Trina

    21/39

    21

    Untuk mengetahui pengaruh perlakuan distraksi birthball terhadap intensitas

    nyeri maka dilakukan uji beda antara sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok

    eksperimen dan kontrol. Sebelum melakukan uji beda maka harus diperiksa apakah

    data yang didapat menyebar normal. Hasil yang didapatkan adalah sebagai berikut

    5.3.1 Pengujian Normalitas

    Uji normalitas menggunakan statistic uji Kolmogorov Smirnov. Jika data

    menyebar normal maka bisa dilakukan uji paired sampel t atau independent t dan jika

    data tidak menyebar normal maka diuji dengan prosedur non parametrik yaitu uji

    Wilcoxon atau uji Mann Withney . Hipotesis untuk uji kenormalan adalah

    Ho: data menyebar normal

    H1: data tidak menyebar normal

    Hasil pengujian yang didapatkan menggunakan pake software SPSS versi 16.00 adalah

    sebagai berikut:

    Tabel 5.4 Hasil Uji Normalitas

    pre_eks post_eks pre_kont post_kont

    Kolmogorov-Smirnov Z 1.204 0.702 1.204 1.317

    p-value 0.110 0.709 0.110 0.062

    Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa hasil uji normalitas untuk data

    pre test experimental, post test experimental, pre test control dan post test control

    mendapatkan p-value yang lebih dari alpha 0,05 sehingga Ho diterima. Hal ini berarti

    keempat kelompok data tersebut menyebar normal. Oleh karena data menyebar normal

    maka uji yang digunakan adalah uji parametrik yaitu paired sample t test dan

    independent sample t test.

  • 7/27/2019 As Trina

    22/39

    22

    5.3.2 Hasil Uji Beda Menggunakan Uji t

    Uji t yang digunakan pada penelitian ini adalah paired sample t test dan

    independent sample t test. Paired sample t testdigunakan untuk mengetahui perbedaan

    2 kelompok sampel yang saling berpasangan, dalam penelitian ini adalah perbandingan

    intensitas nyeri sebelum (pre) dan sesudah (post) diberi perlakuan distraksi birthball

    untuk kelompok perlakuan dan perbandingan intensitas nyeri sebelum (pre) dan

    sesudah (post) untuk kelompok kontrol yaitu kelompok yang tidak diberi perlakuan

    distraksi birthball. Independent sample t test digunakan untuk menguji perbedaan 2

    sample yang tidak saling berhubungan yaitu dalam penelittian ini adalah digunakan

    untuk menguji intensitas nyeri sebelum (pre) antara kelompok eksperimen dan

    kelompok kontrol serta intensitas nyeri sesudah (post) antara kelompok eksperimen dan

    kelompok kontrol. Hipotesis untuk t test adalah sebagai berikut:

    Ho : rata-rata nilai kedua kelompok adalah sama

    H1 : rata-rata kedua kelompok berbeda

    Untuk pengujian independent sample t, sebelum dilakukan uji t harus dilakukan

    uji kesamaan ragam dua sample terlebih dahulu. Uji yang digunakan dinamakan lavene

    test dengan hipotesisnya adalah sebagai berikut:

    Ho : ragam dua sample adalah sama

    H1 : ragam dua sample berbeda

  • 7/27/2019 As Trina

    23/39

    23

    5.3.3 Uji Beda Pre test dan Post Test Kelompok Experimen

    Tabel 5.5 Hasil Paired Sample t testuntuk pre testdan post test eksperimen

    Nilai p-value

    pre_eks0.000

    post_eks

    Berdasarkan Tabel hasil uji t didapatkan p-value hasil pengujian sebesar 0,000

    untuk alpha 0,05. Dari perbandinganp-value dengan alpha didapatkan bahwap-value