arya gamma aditia(0906529615)_miniatur lampu lalu lintas
DESCRIPTION
Tugas kuliah: Elektronika II, Tahun: 2010, Semester: SP 2010Hal: 1 dari 4Miniatur Lampu Lalu LintasArya Gamma Aditia – 0906529615 Departemen Fisika, Universitas IndonesiaAbstrak — Lampu lalu lintas sangat diperlukan untuk mengatur lalu lintas di persimpangan jalan. Di semua persimpangan jalan raya diseluruh dunia telah menggunakan lampu lalu lintas untuk mengatur pergerakan kendaraan dan pengguna jalan lainnya. Banyak orang yang telah merasakan manfaat dari lampu lalu lintas tetapi belum mTRANSCRIPT
Tugas kuliah: Elektronika II, Tahun: 2010, Semester: SP 2010 Hal: 1 dari 4
Abstrak — Lampu lalu lintas sangat diperlukan untuk mengatur lalu lintas di persimpangan jalan. Di semua
persimpangan jalan raya diseluruh dunia telah menggunakan lampu lalu lintas untuk mengatur pergerakan kendaraan
dan pengguna jalan lainnya. Banyak orang yang telah merasakan manfaat dari lampu lalu lintas tetapi belum
mengetahui bagaimana prinsip kerja dari sistem lampu lalu lintas. Sistem lampu lalu lintas dapat dipelajari dengan
membuat rangkaian miniatur lampu lalu lintas. Rangkaian miniatur lampu lalu lintas ini hanya dapat mengatur lalu
lintas pada simpang empat, misalnya jalan dengan arah utara, timur, selatan, dan barat. Alat ini juga tidak dilengkapi
dengan lampu lalu lintas yang mengatur kendaraan yang berbelok ke kanan. Miniatur lampu lalu lintas yang dapat
digunakan sebagai simulasi lampu lalu lintas ini dikendalikan oleh IC CD4017 sebagai decade counter dan IC NE555
sebagai timer. Lampu lalu lintas pada miniatur ini menggunakan LED merah, kuning, dan hijau. Ketika lampu lalu
lintas pada jalan arah utara menyala merah maka lampu lalu lintas pada jalan dari selatan juga akan menyala warna
merah, dan lampu lalu lintas pada jalan arah timur dan barat berwarna hijau, begitu juga sebaliknya jika lampu-lampu
lalu lintasnya berubah warna dari merah menjadi hijau dan yang hijau menjadi warna merah. Pada pergantian lampu
dari merah menjadi hijau dan sebaliknya ada transisi lampu kuning yang akan menyala, lamanya lampu kuning menyala
hanya seperempat kali dari lampu yang menyala merah maupun hijau. Lampu-lampu LED ini diatur oleh IC CD4017
yang menghasilkan gelombang keluaran yang akan membuat lampu menyala secara bergantian.
Kata kunci — miniatur, lalu lintas, simpang empat, IC, decade counter, timer
I. PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi saat ini semakin pesat
dalam kehidupan manusia. Banyaknya aktifitas manusia
menyebabkan banyaknya sarana yang digunakan untuk
mempermudah kegiatan manusia. Salah satunya adalah
sarana transportasi darat, seperti mobil, sepeda motor,
serta angkutan darat lainnya. Kondisi ini kadang
menyebabkan kemacetan terutama di daerah perkotaan
yang banyak aktifitasnya. Lampu lalu lintas sangat
berperan mencegah terjadinya kemacetan, karena
pemakai jalan menjadi tertib untuk mengikuti hidup-
matinya lampu tersebut.
Lampu lalu lintas adalah adalah lampu yang
mengendalikan arus lalu lintas yang terpasang di
persimpangan jalan, tempat penyeberangan pejalan kaki
(zebra cross), dan tempat arus lalu lintas lainnya. Lampu
ini yang menandakan kapan kendaraan harus berjalan dan
berhenti secara bergantian dari berbagai arah. Pengaturan
lalu lintas di persimpangan jalan dimaksudkan untuk
mengatur pergerakan kendaraan pada masing-masing
kelompok pergerakan kendaraan agar dapat bergerak
secara bergantian sehingga tidak saling mengganggu
antar-arus yang ada.
Lampu lalu lintas telah diadopsi di hampir semua kota
di dunia ini. Lampu ini menggunakan warna yang diakui
secara universal; untuk menandakan berhenti adalah
warna merah, hati-hati yang ditandai dengan warna
kuning, dan hijau yang berarti dapat berjalan.
Kita mengetahui padatnya lalu lintas terutama dijalan
raya, itu sebabnya rangkaian lampu lalulintas sangat
dibutuhkan sebagai pengatur kendaraan dijalan, agar
tidak terjadi kecelakaan lalulintas. lampu lalulintas bukan
hanya mengatur kendaraan tetapi juga membantu pejalan
kaki untuk meyeberangi jalan,itu sebabnya didekat tiang
lampu lalulintas disediakan zebra cross.[1]
Dari bentuk pengerjaan dalam rangkaian elektronika
sebuah lampu lalulintas dalam bentuk proyek dapat kita
buat secara sederhana dan mudah untuk dipahami. Telah
kita ketahui bahwa lampu lalu lintas sering kita lihat
namun prinsip kerjanya belum kita ketahui secara
mendalam, diharapkan dari hasil pengerjaan rangkaian
miniatur lampu lalu lintas ini kita mampu
mengaplikasikannya dalam kehidupan kita sehari-hari.
Agar kita dapat lebih memahami cara kerja dari sistem
lampu lalu lintas, rangkaian miniatur lampu lalu lintas ini
hanya dibuat untuk jalan dengan simpang empat.
Rangkaian miniatur lampu lalu lintas ini mengontrol 6
buah LED(merah,kuning hijau) untuk arah utara,selatan
dan arah timur,barat yang selanjutnya dihubungkan ke 12
buah LED yang terdapat pada miniatur jalan raya
simpang empat.
Dengan percobaan ini diharapkan kita dapat
memahami sistem lampu lalu lintas yang selalu kita
patuhi di jalan raya. Dan juga agar kita dapat memelajari
tentang bagaimana cara pengembangan sistem lampu lalu
lintas yang biasa menjadi lampu lalu lintas yang lebih
baik lagi agar lalu lintas di jalan raya dapat lebih lancar
dan tingkat kecelakaan dapat dikurangi.
Miniatur Lampu Lalu Lintas
Arya Gamma Aditia – 0906529615
Departemen Fisika, Universitas Indonesia
Tugas kuliah: Elektronika II, Tahun: 2010, Semester: SP 2010 Hal: 2 dari 4
II. METODA
Rangkaian miniatur lampu lalu lintas ini
mengandalkan IC CD4017 sebagai decade counter dan
IC NE555 sebagai timer. Selain kedua komponen IC
tersebut, pada rangkaian ini juga menggunakan
komponen-komponen elektronika lainnya, seperti resistor
dioda zener 4148, transistor C9016, dan kapasitor 10μF
50V. Ada tiga besaran resistor yang berbeda yang
digunakan dalam rangkaian miniatur lampu lalu lintas
ini, antara lain dua buah resistor 180 KΩ, satu buah
resistor 47 KΩ, dan satu buah resistor 220 KΩ. Resistor
yang dapat mengubah lamanya waktu pergantian lampu
adalah resistor dengan besaran 220 KΩ , jika resistor ini
diganti dengan nilai besaran yang lebih tinggi maka
waktu pergantian lampu akan semakin lama, begitu juga
sebaliknya jika resistor 220 KΩ diganti dengan yang
lebih kecil maka waktu pergantian lampu akan semakin
cepat. Dan sebagai lampu lalu lintas pada miniatur
digunakan LED merah, kuning, dan hijau. PCB yang
digunakan pada rangkaian lalu lintas ini berjenis pertinak
dan berukuran 10cm x19,5cm.
Sebagaimana yang terlihat pada Gambar 1. Urutan
pemilihan waktu dilanjutkan IC CMOS CD4017 sebagai
decade counter dan IC NE555 timer. IC NE555 berfungsi
membangkitkan sinyal timer/clock(time delay) atau
sinyal osilasi.[3] Penghitung keluaran 1 sampai 4
menggunakan 4 dioda sehingga (merah- utara/selatan)
dan (hijau-timur/barat) 4 LED ini penghitung
pertama.penghitung ke 5(kaki 10) menghidupkan (kuning
arah timur/barat) dan (merah arah utara/selatan).
Penghitung 6 sampai 9 juga dikontrol oleh 4 dioda
(merah- timur/barat)dan (kuning-utara/selatan). Periode
waktu untuk LED merah dan hijau 4 kali lebih lama
dibandingkan dengan LED kuning dan untuk mengatur
kecepatan dengan mengubah-ubah nilai resistor 47K
ohm. kedelapan dioda zener 4148dibagi menjadi dua
bagian dan masing masing mendapat 4 input gerbang OR
dari IC CD 4017.[2]
Rangkaian miniatur lampu lalu lintas ini hanya dapat
mengatur lalu lintas pada persimpangan jalan simpang
empat. Pada rangkaian ini hanya ada dua paket lampu
yang bergantian menyala. Jadi agar dapat menjadi lampu
lalu lintas simpang empat pada miniatur caranya dengan
menghubungkan lampu lalu lintas yang berseberangan
pada miniatur ke satu lampu yang terdapat pada
rangkaian. Sebagai contoh, jika lampu lalu lintas arah
barat menyala merah maka lampu lalu lintas arah timur
pun menyala merah lalu lampu lalu lintas arah barat
menyala hijau begitu juga dengan lampu lalu lintas arah
timur pasti akan menyala hijau. Jadi lampu yang menyala
dengan warna yang sama adalah lampu lalu lintas arah
barat dengan lampu lalu lintas arah timur dan lampu lalu
lintas arah utara dengan lampu lalu lintas arah selatan.
Sedangkan pada transisi dari lampu merah ke lampu
hijau dan lampu hijau ke lampu merah lampu kuning
akan menyala secara bersamaan pada keempat arah
Gambar 1. Skema rangkaian miniatur lampu lalu lintas
jalan.
Miniatur persimpangan jalan raya untuk simulator
rangkaian miniatur lampu lalu lintas berbentuk persegi
yang dibuat dari kardus bekas yang disusun dan dibentuk
sedemikian rupa sehingga terbentuk persimpangan jalan
raya simpang empat yang memadais sebagai realisasi
dari alat yang telah dibuat. Ukuran miniatur
persimpangan jalan ini adalah 21cm x 21cm.
Untuk sumber tegangan yang digunakan yaitu sebesar
9V. Bisa juga jika ingin menggunakan sumber tegangan
sebesar 18V namun tidak berpengaruh terhadap output
dari rangkaian lampu lalu lintas ini, seperti yang telah
saya coba pada eksperimen dan pada EWB. Pada kedua
percobaan ini lamanya waktu perubahan lampu lalu lintas
tetap sama pada tegangan sebesar 9V maupun 18V.
III. HASIL
Adapun tampilan perangkat keras yang sudah di
kemas sedemikian rupa sehingga menjadi miniatur lampu
lalu lintas lengkap dengan realisasi jalan rayanya seperti
tampak pada Gambar 2.
Dari Gambar 2, dapat dijelaskan fungsi-fungsi dari
sistem miniatur sistem lampu lalu lintas yang dibuat
sebagai berikut:
1. Rangkaian lampu lalu lintas yang terdiri dari
komponen-komponen elektronika seperti IC
CD4017, IC NE555, resistor, kapasitor, transistor,
dan dioda zener sebagai rangkaian pengatur nyala
lampu lalu lalu lintas pada miniatur.
2. Baterai 9V sebagai sumber tegangan.
3. Saklar sebagai on/off rangkaian lampu lalu lintas.
4. Kabel-kabel yang menghubungkan antara rangkaian
dengan miniatur lampu lalu lintas.
Gambar 2. Hasil Realisasi Miniatur Lampu Lalu Lintas
Tugas kuliah: Elektronika II, Tahun: 2010, Semester: SP 2010 Hal: 3 dari 4
5. Miniatur persimpangan jalan raya untuk realisasi
lampu lalu lintas.
6. Lampu lalu lintas yang digunakan adalah LED
merah, kuning, dan hijau sebagai simulasi tampilan.
Dari pengamatan yang dilakukan pada eksperimen dan
EWB lamanya lampu merah dan hijau empat kali lebih
lama dibandingkan nyalanya lampu kuning. Dan pada
Gambar 3, dapat dilihat grafik output dari IC CD 4017
yang membuat nyala lampu berganti-gantian. Dapat
dilihat bahwa ketika grafik sedang berada di atas itu
menunjukkan bahwa lampu lalu lintas warna merah dan
lampu lalu lintas warna hijau yang berada pada sisi yang
berlainan sedang menyala, ketika grafik berada di
tengah-tengah antara titik tertinggi dan terendah itu
menunjukkan bahwa lampu lalu lintas sedang berwarna
kuning.
IV. PEMBAHASAN
Pada dasarnya rangkaian miniatur lalu luntas ini
merupakan pengembangan dari rangkaian flip-flop.
Rangkaian flip-flop dapat mempertahankan suatu
keadaan biner dalam waktu yang tak terbatas sampai
suatu sinyal masukkan baru datang untuk mengubah
keadaan itu.[4] Rangkaian yang sederhana ini dapat
menjadi sebuah rangkaian miniatur lampu lalu lintas
yang berguna bagi masyarakat khususnya bidang
transportasi jalan raya. Rangkaian ini mengatur
pergantian lampu lalu lintas yang pada miniatur ini
disimulasikan dengan LED yang berwarna sama dengan
lampu lalu lintas, yaitu LED yang berwarna merah,
kuning, dan hijau.
Untuk percobaan membuat miniatur lampu lalu lintas
ini dilakukan percobaan pada EWB dan eksperimen.
Pada dasarnya tidak ada perbedaan yang berarti antara
EWB dengan eksperimen. Waktu pergantian lampu
merah ke hijau dan dari hijau ke merah pun sama antara
eksperimen dengan EWB. Besarnya tegangan sumberpun
sama yaitu sebesar 9V. Pada awalnya ada masalah pada
percobaan di EWB, yaitu tidak berfungsinya rangkaian
jika sumber teganagannya diberikan sebesar 9V,
rangkaian lampu lalu lintas di EWB baru dapat berfungsi
jika diberikan sumber tegangan sebesar 18V. Ini menjadi
masalah ketika pada saat dicoba pada eksperimen,
rangkaian dapat befungsi ketika diberikan sumber
tegangan sebesar 9V, ini berbeda dengan percobaan di
EWB yang baru dapat berfungsi hanya jika diberikan
tegangan sebesar 18V. Namun setelah dicoba lagi di
EWB dengan sumber tegangan sebesar 9V rangkaian
lampu lalu lintas dapat berfungsi. Dengan berfungsinya
rangkaian lampu lalu lintas di EWB dengan sumber
tegangan sebesar 9V dapat di asumsikan bahwa
rangkaian miniatur lampu lalu lintas pada percobaan di
EWB dengan percobaan pada eksperiment cocok dan
dapat dikatakan sama dari input maupun outputnya.
Gambar 3. Sinyal output keluaran rangkaian lampu lalu lintas
Pada rangkaian miniatur lampu lalu lintas ini memang
dapat juga digunakan sumber tegangan sebesar 18V
namun sumber tegangan 18V ini tidak berpengaruh
terhadap lamanya waktu pergantian lampu, jadi dengan
diberikannya sumber tegangan sebesar 9V maupun 18V.
Variasi input ini tidak mengubah output dari rangkaian
miniatur lampu lalu lintas ini. Digunakannya variasi
tegangan sebesar 9V dan 18V karena pada eksperimen
sumber tegangan yang digunakan hanya baterai kotak
yang memiliki tegangan sebesar 9V, jadi variasi sumber
tegangan hanya 9V dan 18V.
Lampu lalu lintas yang menyala hijau dan merah
menyala empat kali lebih lama dibandingkan dengan
lampu kuning dikarenakan pada kedua arah lampu hijau
masing-masing diberikan masukkan empat kaki dari IC
CD4017 yang masing-masing diberikan dioda zener,
diberikaanya dioda zener bertujuan agar arus tegangan
tidak berbalik ke arah IC CD4017 karena ada empat kaki
yang akan disatukan. Sedangkan untuk lampu kuning
hanya mendapat masukan satu kaki dari IC CD 4017,
tidak diberikannya dioda zener pada jalur ini karena jalur
ini hanya berasal dari satu kaki IC CD 4017.
V. KESIMPULAN
Dari hasil teori dan eksperimen dapat dilihat bahwa
rangkaian miniatur lampu lalu lintas menyala senyala
bergantian dengan teratur, hal ini sangat sesuai dengan
sistem lampu lalu lintas yang dipasang di persimpangan
jalan raya yang mengatur arus kendaraan dan pengguna
jalan lainnya.
Merah(Utara-Selatan)
Hijau(Barat-Timur) Kuning(Semua arah saat transisi)
Merah(Utara-Selatan)
Hijau(Barat-Timur) Kuning(Semua arah saat transisi)
Merah(Utara-Selatan)
Hijau(Barat-Timur) Kuning(Semua arah saat transisi)
Merah(Utara-Selatan)
Hijau(Barat-Timur) Kuning(Semua arah saat transisi)
Tugas kuliah: Elektronika II, Tahun: 2010, Semester: SP 2010 Hal: 4 dari 4
Namun proyek ini hanya sebagai
miniatur/permodelan dari lampu lalu lintas, masih belum
sempurna jika untuk rambu-rambu lalu lintas, dan masih
perlu banyak pengembangan lagi jika ingin menjadikan
alat ini menjadi rambu-rambu lalu lintas yang dipasang di
persimpangan jalan raya.
Dalam pengembangannya rangkaian miniatur lampu
lalu lintas dapat diatur lamanya pergantian lampu merah
dan hijau berdasarkan kepadatan lalu lintas pada waktu-
waktu tertentu yang dapat disimulasikan dengan
peralatan yang dikendalikan oleh mikrokontroler
AT89S52. Mikrokontroler yang difungsikan sebagai
sistem kontrol lampu lalu lintas dilengkapi dengan real
time clock (RTC) DS1307, dimana RTC ini akan
digunakan sebagai acuan waktu yang akan disesuaikan
dengan kondisi di lapangan. RTC berisikan data berupa
jam, menit, detik, tanggal, bulan dan tahun, yang
nantinya digunakan sebagai masukan ke mikrokontroler
untuk mengontrol lampu lalu lintas sesuai dengan
kondisi. Data waktu yang didapat dari perhitungan
dimasukan ke EEPROM eksternal AT24C04 melalui
tombol edit waktu dan tanggal yang nilainya bisa diubah-
ubah sesuai dengan kondisi di lapangan dan juga
ditampilkan pada display LCD 16x2. Display lampu
lalulintas berupa 12 led dan dilengkapi juga dengan
tombol pengaturan darurat yang diatur secara manual.
Dari data volume lalu lintas yang diperoleh dapat
diklasifikasikan waktu dan kondisinya yaitu kondisi
padat 1 (pukul 07.00-09.00), padat 2 (pukul 11.00-
14.00), padat 3 (pukul 16.00-19.00), lengang (pukul
00.00-05.00) dan normal (selain waktu padat dan
lengang).[5]
REFERENSI
[1] www.id.wikipedia.org/wiki/Lampu_lalulintas
[2] www.elektroindonesia.blogspot.com
[3] Budiharto, W., & Firmansyah, S. (2004).
Elektronika Digital dan Mikroprosesor.
Yogyakarta: Penerbit Andi.
[4] Mismail, B. (1997). Dasar-Dasar Rangkaian
Logika Digital. Malang: Penerbit ITB.
[5] Agung, R. (2009, Juli-Desember). Simulator
Pengatur Lampu Lalu Lintas Berdasarkan Waktu
Dan Kepadatan Kendaraan Berbasis
Mikrokontroler AT89S52. Bukit Jimbaran, Bali,
Indonesia.