arwah 1

35
PERAYAAN LITURGI KEMATIAN A. PENGANTAR Program Pendidikan Profesi Imamat dimaksudkan memberikan kemampuan pastoral professional bagi para calon imam, sesuai tuntutan Hukum Gereja serta Sapientia Christiana. Para peserta program ini diajak untuk lebih aktif dalam mempelajari seluk-beluk pelayanan pastoral dengan memanfaatkan dasar-dasar pengeetahuan ilmu dan filsafat teologi yang pernah dipelajari pada semester-semester sebelumnya. Semester ini memberi perhatian lebih pada pelayanan pastoral dengan memusatkan refleksi pada empat bidang pokok pelayanan Gereja, yaitu: Pengembangan fungsi Gereja yang mewartakan Kabar Gembira, Pelayanan dalam Perayaan Iman Gereja demi pengembangan hidup rohani jemaat, Gereja yang hidup bersama dan berjuang bersama sebagai bagian integral dari masyarakat, dan Pelayanan pastoral untuk kesuburan Gereja sebagai Komunio. Dalam bidang Perayaan Iman Gereja kami kelompok II mendapat tugas untuk mampu menyusun liturgi lengkap berkaitan dengan tata cara melepas jenazah yang dirayakan dalam kesatuan dengan perayaan Ekaristi. B. DASAR TEOLOGIS PERAYAAN LITURGI KEMATIAN 1 Makna Antropologis Kematian merupakan sesuatu yang tak terelakkan dan tetap menjadi misteri yang tak pernah tuntas untuk disingkapkan oleh manusia. Kematian bisa menjadi suatu pengalaman pahit yang dapat mengguncangkan manusia, tapi sekaligus dapat dimaknai sebagai suatu pengalaman iman. Kehilangan orang yang dekat dapat membuat seseorang mengalami 2

Upload: astroirma

Post on 08-Feb-2016

115 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

misa

TRANSCRIPT

Page 1: arwah 1

PERAYAAN LITURGI KEMATIAN

A. PENGANTARProgram Pendidikan Profesi Imamat dimaksudkan memberikan kemampuan

pastoral professional bagi para calon imam, sesuai tuntutan Hukum Gereja serta Sapientia Christiana. Para peserta program ini diajak untuk lebih aktif dalam mempelajari seluk-beluk pelayanan pastoral dengan memanfaatkan dasar-dasar pengeetahuan ilmu dan filsafat teologi yang pernah dipelajari pada semester-semester sebelumnya. Semester ini memberi perhatian lebih pada pelayanan pastoral dengan memusatkan refleksi pada empat bidang pokok pelayanan Gereja, yaitu: Pengembangan fungsi Gereja yang mewartakan Kabar Gembira, Pelayanan dalam Perayaan Iman Gereja demi pengembangan hidup rohani jemaat, Gereja yang hidup bersama dan berjuang bersama sebagai bagian integral dari masyarakat, dan Pelayanan pastoral untuk kesuburan Gereja sebagai Komunio. Dalam bidang Perayaan Iman Gereja kami kelompok II mendapat tugas untuk mampu menyusun liturgi lengkap berkaitan dengan tata cara melepas jenazah yang dirayakan dalam kesatuan dengan perayaan Ekaristi.

B. DASAR TEOLOGIS PERAYAAN LITURGI KEMATIAN1 Makna Antropologis

Kematian merupakan sesuatu yang tak terelakkan dan tetap menjadi misteri yang tak pernah tuntas untuk disingkapkan oleh manusia. Kematian bisa menjadi suatu pengalaman pahit yang dapat mengguncangkan manusia, tapi sekaligus dapat dimaknai sebagai suatu pengalaman iman. Kehilangan orang yang dekat dapat membuat seseorang mengalami kepedihan batin yang luar biasa. Kepedihan semacam itu bisa terjadi berlarut-larut, dan meninggalkan duka, kesepian dan kepedihan yang mendalam.

Kehadiran sesama yang dapat menghibur dan menguatkan, tentunya dapat menjadi obat bagi mereka yang baru saja ditinggalkan. Kehadiran sesama yang ikut mendoakan arwah sanak saudara yang meninggal memberi kekuatan, harapan, penghiburan yang membesarkan hati. Maka seluruh tata cara dalam rangka melepas kepergian saudara yang dipanggil kembali oleh Tuhan mengungkapkan kebutuhan dasar setiap orang akan kebersamaan. Dalam kebersamaan dengan saudara-saudari yang seiman kita diteguhkan dan dikuatkan ketika menghadapi saat-saat yang sulit sekalipun, sekaligus belajar menerima saat-saat itu sebagai peristiwa iman yang menyelamatkan.

2

Page 2: arwah 1

2 Makna Kristologis Bagi seorang Kristen, kematian bukanlah akhir hidup, dan kebinasaan.

Bagi kita kematian adalah suatu peristiwa iman. Dalam iman kita mendapat jawaban atas pertanyaan berkaitan dengan kematian. Kita mendapat jawaban atas misteri kematian itu pada peristiwa Tuhan kita Yesus Kristus yang wafat dan bangkit untuk keselamatan (bdk. GS. 18). Dalam terang iman kristiani, kematian menjadi peristiwa penyerahan diri yang utuh kepada Allah, Sumber dan Tujuan kehidupan kita. Kematian menjadi saat menantikan tindakan Allah yang penuh belas kasih yang akan membangkitkan kita berkat jasa Yesus Kristus. Karena iman kita kepada Yesus Kristus melalui pembaptisan, kita disatukan dengan kematian Kristus, sehingga kita pun boleh ambil bagian dalam kebangkitan-Nya.1 “Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya” (Rm 6:5). Demikianlah dalam pandangan kristiani, hidup ini bukan dilenyapkan oleh kematian, melainkan hanya diubah saja. Dengan kematian, kehidupan kita yang fana ini diubah oleh Allah berkat kematian dan kebangkitan Yesus kepada kehidupan abadi bersama dengan Allah.

3 Makna Eklesiologis Berdoa bagi orang yang telah meninggal yang diungkapkan dalam ibadat

dan perayaan Ekaristi menjadi salah satu bentuk pengungkapan iman Gereja. Di situ terungkap dengan jelas kesatuan yang erat antara kita yang masih hidup di dunia ini (Gereja yang masih mengembara) dengan saudara-saudari kita yang telah mengalami kebahagiaan kekal di Surga (Gereja Mulia) dan juga dengan mereka yang masih berada di api penyucian (Gereja yang sedang menderita). Dengan demikian diungkapkan secara jelas communio sanctorum baik yang sifatnya sinkronis maupun yang diakronis.

C. DASAR LITURGIS PERAYAAN LITURGI KEMATIAN2

Praktek mendoakan orang-orang yang telah meninggal sudah berlangsung lama dalam sejarah Gereja. Gereja memiliki iman dan pengharapan yang

1 Bdk. Konggregasi Ibadat, Paschale Christi: Upacara Pemakaman, 15-8-1969.2 Bdk. Komisi Liturgi Keuskupan Agung Semarang, Tata Laksana Melepas Jenazah, Kanisius, 2001, hlm. 12.

3

Page 3: arwah 1

besar akan kerahiman dan belas kasihan Allah kepada umat-Nya sebagaimana telah ditampakkan dalam peristiwa wafat dan kebangkitan Yesus Kristus. Perayaan liturgi dan ibadat Gereja untuk orang-orang yang meninggal sudah dikenal sejak awal abad kedua. Doa-doa untuk orang yang meninggal itu sudah dimasukkan ke dalam doa-doa perayaan Ekaristi. Akan tetapi, berbeda dengan suasana dan semangat orang kafir yang begitu sedih meratapi kematian saudara-saudarinya, suasana dan semangat dasar perayaan liturgi untuk orang mati dalam Gereja sangat diwarnai oleh iman dan pengharapan akan kebangkitan orang mati berkat pahala Tuhan kita Yesus Kristus. Oleh karena itu suasana dan semangat dasar seluruh tatap perayaan liturgi dan ibadat di seputar kematian bernada penuh pengharapan dan bukannya rasa sesal dan kepedihan dan putus asa. Maka seluruh bacaan, homili, doa dan nyanyian hendaknya bersuasanakan pengharapan akan kebangkitan dan kehidupan kekal. Melalui perayaan liturgi dan ibadat untuk orang yang telah meninggal, kita ingin memuliakan Allah, memohonkan kebahagiaan abadi bagi yang meninggal, meneguhkan iman dan menghibur keluarga yang ditinggalkan, sekaligus menyadarkan seluruh umat beriman akan kehidupan kekal dan persekutuan para kudus, serta memberi kesaksian bagi para kaum beriman lain tentang iman kita yang penuh pengharapan.

D. DIMENSI PASTORAL PERAYAAN LITURGI KEMATIAN3

Sejak Konsili Vatikan II, Gereja sangat menghargai dan bahkan menganjurkan agar adat-istiadat setempat yang baik diintegrasikan ke dalam perayaan liturgi. Apa yang dipandang baik dalam adat dan masyarakat kita, seperti upacara memandikan atau mengafani jenazah, memasukkan jenazah ke peti, tirakatan, pemberkatan, pemberangkatan jenazah, pemakaman, kebiasaan berdoa untuk memperingati arwah (hari ke-3, 7, 40, 100, 1000 dst) dan segala simbolisasinya yang baik, hendaklah diterima dan dimasukkan ke dalam perayaan liturgi dan ibadat kematian ini. Hanya saja, semua itu harus diterangi dan dipusatkan pada misteri Paskah Kristus dan pengharapan akan kehidupan kekal.

Dalam perayaan liturgi untuk orang mati Gereja memberi penghormatan kepada mereka yang meninggal. Maksud penghormatan itu adalah untuk melepas kepergian seorang saudara yang telah mendahului kita, sekaligus

3 Bdk. PWI Liturgi, Upacara Pemakaman, Arnoldus Ende, 1976, hlm. 7. Lihat juga Komisi Liturgi Keuskupan Agung Semarang, Op.cit., hlm. 13

4

Page 4: arwah 1

kita mengungkapkan persekutuan kita dengan kaum beriman yang sudah meninggal, dan terutama untuk menyatakan kepercayaan dan harapan kita akan kebangkitan badan pada hari kiamat, “sebab bagi umat beriman hidup hanyalah diubah, bukannya dilenyapkan” (Prefasi arwah I).

Doa-doa di sekitar kematian diadakan juga untuk menghibur keluarga yang berkabung dan meneguhkan iman umat setempat. Bahkan ini sering merupakan kesempatan yang baik untuk mewartakan iman akan Kristus dan harapan akan kebangkitan kepada hadirin yang bukan kristen. Maka dari itu semua perayaan untuk orang mati harus dimanfaatkan sebagai suatu sarana pastoral dalam pembinaan umat dan pewartaan injil.

Dalam kasus kematian tertentu, misalnya untuk orang yang bunuh diri, tradisi kuno dalam gereja mengajarkan bahwa tidak ada pelayanan resmi dan lengkap dari pihak gereja. Hal ini mengungkapkan sikap tidak setuju Gereja terhadap tindakan manusia yang melampaui batas kekuasaannya sebagai ciptaan. Hidup manusia adalah milik Tuhan dan Ia juga yang berhak mengambilnya dari tangan manusia. Tindakan bunuh diri dianggap sebagai perbuatan yang melampaui batas-batas wewenang dan kuasa Allah atas manusia.

Namun dalam kenyataan sehari-hari, kita tentu perlu meninjau hal tersebut dengan melihat kasus per kasus. Tetap terbuka kemungkinan bagi pelayan resmi gereja untuk melayani perayaan liturgi kematian, terutama dengan juga mempertimbangkan kemurahan hati Allah yang tak pernah tertutup bagi orang paling berdosa sekalipun. Kisah Yesus di salib yang mengampuni seorang penjahat yang digantung di sisi-Nya dan memperkenankannya turut masuk dalam kemuliaan di Surga menjadi dasar yang kuat untuk menekankan kerahiman Allah bagi sang pendosa sekalipun. Selain itu pelayanan dari pihak gereja sekaligus menjadi penghiburan bagi keluarga yang berduka cita dan terpukul oleh peristiwa itu.

Di samping itu juga sering terjadi kasus dimana perayaan liturgi pemakaman direncanakan oleh keluarga jatuh pada hari Minggu. Hendaknya pelayan pastoral dengan bijaksana tidak serta merta menolak dengan dalih kesibukan misa pada hari minggu itu. Sangat penting diupayakan agar pelayanan yang murah hati bagi keluarga yang berduka dan memberikan penghiburan dan kekuatan yang amat mereka butuhkan disaat-saat duka seperti itu.

E. TATA PERAYAAN LITURGI KEMATIAN

5

Page 5: arwah 1

Untuk perayaan liturgi di sekitar peristiwa kematian, kita memiliki beberapa upacara termasuk untuk merawat jenazah, tirakatan yang biasa diadakan sebelum pemberkatan dan pemakaman jenazah, pemberkatan jenazah pemberangkatan hingga pemakaman jenazah. Dalam teks ini dipilih liturgi pemberkatan jenazah yang dirayakan dalam rangka perayaan ekaristi maupun yang tanpa perayaan ekaristi.

Perayaan pemberkatan jenazah diadakan sebelum upacara pemberangkatan jenazah ke makam. Pemberangkatan jenazah bisa diadakan di gereja atau di rumah duka. Bila diadakan dalam rangka perayaan Ekaristi, pemberkatan jenazah berlangsung sesudah homili dan sebelum liturgi ekaristi. Bila tanpa perayaan ekaristi, pemberkatan jenazah dilaksanakan sesudah homili dan setelah itu langsung masuk ke bagian penutup.

Berkat publik dengan tanda salib atas jenazah atau umat hanyalah diperbolehkan bagi imam. Bila pemimpin ibadat bukan imam, maka dalam permohonan berkat, cukuplah baginya untuk membuat tanda salib sendiri atas dirinya sendiri dan diikuti oleh umat yang juga membuat tanda salib atas diri mereka masing-masing. Sedangkan tindakan mengulurkan tangan atas jenazah boleh dilakukan oleh siapapun sebagai pemimpin ibadat, baik imam maupun bukan imam.

1 Ritus Pembuka: Tanda Salib dan SalamPada bagian pembukaan ini, setelah tanda salib dan salam pembukaan,

pemimpin perayaan menghantar umat beriman ke dalam suasana doa. Pemimpin ibadat mengajak para hadirin, teristimewa keluarga yang berduka, untuk sekali lagi merenungkan misteri kematian dan pokok kepercayaan kita akan Yesus Kristus yang telah wafat dan bangkit dengan mulia. Oleh karena itu, bagian pembukaan ini penting untuk meneguhkan iman dan pengharapan seluruh umat beriman, khususnya keluarga yang ditinggalkan.

Pada bagian ini juga terbuka kemungkinan untuk membacakan riwayat hidup orang yang sudah meninggal oleh wakil umat. Setelah itu bagian ini dilanjutkan dengan doa tobat dan doa pembukaan. Pada doa pembukaan kita dapat menyesuaikan dengan kondisi orang yang meninggal, misalnya yang meninggal karena usia lanjut, kecelakaan (mati tiba-tiba), meninggal karena sakit keras, dll.

2 Liturgi Sabda

6

Page 6: arwah 1

Untuk pewartaan sabda disampaikan dua bacaan. Sesudah bacaan pertama dapat dinyanyikan mazmur tanggapan atau nyanyian renungan yang sesuai. Bisa juga diadakan waktu hening. Akan tetapi bila situasi dan waktu yang tersedia tidak banyak dapat dipilih satu bacaan saja, yaitu bacaan dari Injil. Sesudah bacaan terakhir sebaiknya diadakan homili singkat. Dalam homili itu hendaknya diperhatikan keadaan dan perasaan keluarga yang berduka cita serta kehadiran orang-orang yang tidak katolik. Homili tidak cukup sekedar kata-kata pujian atas riwayat hidup orang yang kita doakan. Homili berpangkal dari bacaan-bacaan membangkitkan harapan iman kristiani akan kebangkitan Kristus. Dengan demikian iman dan harapan kita diteguhkan kembali.

3 Pemberkatan JenazahPada bagian ini pemimpin ibadat memercikkan air suci dan mendupai

jenazah. Air suci yang direcikkan atas jenazah melambangkan pembaptisannya, sedangkan keharuman dupa melambangkan pengharapan agar amalnya berkenan kepada Tuhan. Selain itu juga ada pemberkatan tanah dan bunga. Pemberkatan tanah ini didasarkan pada pengharapan agar orang yang kita doakan itu juga dibangkitkan bersama dengan Kristus dan boleh masuk dalam kemuliaan surga. Sedangkan bunga yang diberkati dan ditaburkan melambangkan kemuliaan Allah yang memenuhi bumi dan orang yang kita doakan. Setelah itu umat beriman memanjatkan doa-doa permohonan untuk menghantar saudara yang telah meninggal sekaligus melambangkan kesatuan yang tak terpisahkan antara umat yang masih hidup dan berjuang di dunia dengan mereka yang telah meninggal.

4 Liturgi EkaristiPemberkatan jenazah dapat dilanjutkan dengan perayaan Ekaristi. Berbeda

dengan tata liturgi pemberkatan jenazah terdahulu, kini upacara pemberkatan jenazah ditempatkan dalam kesatuan dengan liturgi Ekaristi. Dulu, upacara pemberkatan jenazah ditempatkan setelah liturgi Ekaristi sehingga terkesan upacara pemberkatan jenazah merupakan bagian yang terpisah dari seluruh perayaan tersebut. Kini, dengan menempatkan upacara pemberkatan jenazah dalam keseluruhan misteri iman yang diungkapkan dalam Ekaristi kudus.

Dalam liturgi Ekaristi ini, Gereja mengenangkan, dalam arti menghadirkan sungguh misteri wafat dan kebangkitan Tuhan Yesus. Sebagaimana karya keselamatan Allah yang menjadi nyata dalam peristiwa Paskah itu, demikian pula kita umat beriman memiliki pengharapan bahwa

7

Page 7: arwah 1

tindakan Allah yang menyelamatkan itu, yaitu dengan membangkitkan Yesus dari kematian juga terjadi dalam diri saudara yang kita doakan bersama ini.

Dalam liturgi ini pula gereja mengungkapkan diri sebagai communio sanctorum. Dalam Ekaristi dirayakan dalam persekutuan (komunio) seluruh jemaat. Komunio hidup jemaat ini dikaitkan dengan Gereja universal, persekutuan dengan pemimpinnya, maupun dengan pemimpin lokal, yaitu uskup, juga dengan para rohaniwan-rohaniwati yang bersatu dengannya (sinkronis). Juga dikaitkan dengan Gereja yang sudah mulia maupun yang masih mengembara, masih dalam peziarahannya, dengan anggota yang masih hidup maupun yang sudah meninggal (diakronis). Gereja mengimani bahwa antara Gereja yang masih mengembara di dunia, yang sudah mulia di surga, dan yang masih menderita di api penyucian tetap terjalin relasi yang tak terpisahkan bahkan oleh maut sekalipun. Dan dalam Ekaristi, keyakinan ini diungkapkan dan dirayakan kembali dengan penuh iman dan pengharapan.

5 Ritus Penutup Pada bagian penutup ini dapat disampaikan kata-kata sambutan ataupun

ucapan-ucapan terima kasih sesuai dengan kebiasaan setempat. Kemudian dilanjutkan dengan doa setelah komuni dan berkat penutup.

TATA PERAYAAN EKARISTI KEMATIAN

Persiapan

8

Page 8: arwah 1

Menjelang Perayaan Ekaristi seyogyanya diadakan PERSIAPAN dengan menciptakan suasana ibadat yang sesuai, baik di ruang ibadat (oleh umat) maupun di sakristi (oleh imam dan para pelayan).

RITUS PEMBUKAPerarakan Masuk

Umat berdiriImam dan para pelayan lainnya BERARAK menuju ruang altar, menggabungkan diri dengan umat yang sudah berhimpun. Perarakan diiringi nyanyian pembuka. Setibanya di ruang altar, imam dan umat MENYATAKAN PENGHORMATAN kepada Allah yang hadir di tengah mereka dengan membungkuk khidmat. Kemudian imam menghampiri altar dan menyatakan hormat dengan menciumnya (kalau di belakang altar ditempatkan tabernakel maka baiknya sebelum mencium altar terlebih dahulu memberi hormat pada tabernakel sambil berlutut). Sesudah itu imam kembali ke kursi pemimpin, menghadap ke arah umat; semua tetap berdiri.

Nyanyian Pembuka:“Allah dan Bapa” (MB. 78)

Tanda Salib Imam dan umat menandai diri dengan TANDA SALIB sambil berkata:I Dalam Nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.U Amin.

Salam Sesudah itu, sambil membuka tangan, atau dengan cara lain menurut kebiasaan setempat, imam menyampaikan SALAM kepada umat dengan mengucapkan:I Allah yang telah membangkitkan Yesus dari alam maut, melimpahkan

penghiburan iman kepada kita.U Sekarang dan selama-lamanya.

Pengantar

9

Page 9: arwah 1

Imam atau diakon atau seorang pelayan lain MENGARAHKAN umat kepada inti misteri yang dirayakan dengan beberapa patah kata atau dengan lambang atau dengan cara lain.

Pembacaan Riwayat Hidup (singkat)

I Saudara-saudari yang terkasih, Allah yang menganugerahkan kehidupan telah memanggil kembali saudara kita Bpk. Stephanus Winarto ke dalam pangkuan kerahiman-Nya. Bersama keluarga yang berkabung, kita berkumpul untuk berdoa bagi saudara kita ini, sebab kita percaya bahwa entah hidup atau mati, kita semua adalah milik Tuhan. Kita percaya bahwa maut tidak akan berkuasa atas saudara kita ini, sebab Tuhan Yesus sendiri akan membangkitkan saudara kita untuk kehidupan abadi bersama Allah di surga. Kita berharap dapat berjumpa lagi dengan saudara kita ini pada saat Tuhan datang dengan mulia untuk mengumpulkan semua sahabat-Nya dalam kerajaan Bapa di surga.

-Hening sejenak-Tobat Imam mengajak umat untuk menyesali dan mengakui dosa:I Agar kita layak merayakan misteri iman ini,

marilah kita mempersiapkan hati sejenak seraya memohon belas kasih Allah atas dosa-dosa kita.

Umat berlutut-Hening sejenak-

Kemudian, seluruh umat mengakui dosa dengan Doa Tobat disertai SIKAP TOBAT. I+U Saya mengaku

kepada Allah yang mahakuasadan kepada saudara sekalian,bahwa saya telah berdosa dengan pikiran dan perkataandengan perbuatan dan kelalaian.

(Baris berikut diucapkan sambil menepuk dada)Saya berdosa, saya sungguh berdosa.oleh sebab itu saya mohon

10

Page 10: arwah 1

kepada santa Perawan Mariakepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian supaya mendoakan saya kepada Allah, Tuhan kita.

Dengan tangan terkatup, imam berkata:I Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita,

dan mengantar kita ke hidup yang kekal.U Amin.

Lagu Tuhan Kasihanilah Kami (MB. 80)

Doa PembukaDengan tangan terkatup imam berkata / bernyanyi:

Umat berdiri

I Marilah berdoa Imam dan seluruh umat yang hadir hening sejenak, berdoa dalam hati. Kemudian imam, sambil merentangkan tangan,lalu mengatupkannya kembali sambil melagukan / mengucapkan DOA PEMBUKA.

Allah Bapa yang berbelas kasih, Engkau telah menyerahkan Putera-Mu kepada kematianuntuk membebaskan semua orang dari kuasa maut dan mengaruniakan hidup kekal kepada kami.Pandanglah hamba-Mu Bpk. Stephanus Winarto yang telah Engkau panggil menghadap hadirat-Mu. Bebaskanlah dan ampunilah ia dari segala dosanya supaya Engkau perkenankan ia untuk menikmati kemuliaan-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus,Putera-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus,hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.

U Amin

11

Page 11: arwah 1

LITURGI SABDAUmat duduk

Bacaan Pertama Lektor (L) pergi ke mimbar dan membawakan BACAAN PERTAMA. Para pelayan lain dan seluruh umat mengikuti pembacaan sambil duduk.

L Pembacaan dari Suarat Rasul Paulus kepada Umat di Roma 14:7-9,10b-12.

“Hidup atau mati kita ini milik Tuhan”Saudara-saudara,

Tak seorang pun di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri, dan tidak ada seorang pun yang mati untuk dirinya sendiri. Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan. Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup. Kita semua akan menghadap Allah untuk diadili. Karena ada tertulis: "Sesungguhnya tiap-tiap orang akan bersembah sujud di hadapan-Ku: dan setiap orang akan mengakui bahwa Akulah Allah." Jadi kita masing-masing harus mempertanggungjawabkan segala perbuatan kita kepada Allah.

L Demikianlah Sabda TuhanU Syukur kepada Allah.Setelah bacaan pertama, dapat dinyanyikan atau dibacakan mazmur tanggapan.

Lagu untuk meresapkan sabda; Dia Kubangkitkan: MB 82

Bacaan Injil: Yoh 11: 17-27Umat berdiri

Dengan tangan terkatup imam bekata/bernyanyi:

I Tuhan sertamuU Dan sertamu juga.Sambil membuat tanda salib dengan ibu jari pada Kitab Injil, Imam berkata/bernyanyi:

I Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes.

U Dimuliakanlah Tuhan.

12

Page 12: arwah 1

Kemudian imam membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dadanya sendiri:

Injil Yohanes 11: 17-27

“Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati”

Ketika Yesus tiba, didapati-Nya Lazarus telah empat hari berbaring di dalam kubur. Betania terletak dekat Yerusalem, kira-kira dua mil jauhnya. Di situ banyak orang Yahudi telah datang kepada Marta dan Maria untuk menghibur mereka berhubung dengan kematian saudaranya. Ketika Marta mendengar, bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkan-Nya. Tetapi Maria tinggal di rumah. Maka kata Marta kepada Yesus: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati. Tetapi sekarang pun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya."Kata Yesus kepada Marta: "Saudaramu akan bangkit." Kata Marta kepada-Nya: "Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman." Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?" Jawab Marta: "Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia.Setelah pembacaan Injil selesai, imam menyerukan/melagukan aklamasi:I Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan,

dan tekun melaksanakannya.U SabdaMu, adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.Sesudah itu imam mengecup Kitab Injil sambil berkata:I Semoga karena pewartaan Injil ini

Dilebur dosa-dosa kita.

HomiliHomili disampaikan sambil berdiri di depan tempat duduk atau di mimbar atau di tempat yang serasi. Seluruh umat mengikuti homili sambil duduk. Sesudah homili, diadakan saat hening.

Umat duduk

(Ringkasan Homili)Saudara-saudari terkasih,

13

Page 13: arwah 1

Kita manusia adalah ciptaan Tuhan. Tuhanlah yang memberi kehidupan kepada kita. Kita adalah milik Tuhan. Dalam Injil tadi Yesus meminta kepada BapaNya, agar semua orang yang diserahkan Bapa kepadaNya, tetap tinggal bersamaNya. Yesus ingin agar kita menjadi pengikutNya dan selamat. Yang perlu kita renungkan adalah apakah kita telah menjadi pengikut Yesus yang baik?Dalam suasana doa menghantar arwah saudara kita ini sekaligus menjadi kesempatan bagi kita semua untuk merenungkan kemuridan kita. menjadi pengikut Kristus seringkali tidak mudah. Oleh karena itu kita yang lemah ini mohon kekuatan dari Yesus agar kita dapat menghadirkanNya dalam diri kita melalui tindak nyata kita dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian kita tetap dapat bersatu dengan Kristus baik dalam kematian maupun dalam kebangkitanNya.

Setelah homili imam melanjutkan dengan pemberkatan jenazah.

Pemberkatan JenazahPemercikan dan pendupaan jenazahI Saudara-saudari yang terkasih,

Allah telah memanggil saudara kita, Bpk. Stephanus Winarto. Kini ia menghadap kembali kepada sang Pencipta yang telah memberikan hidup yang indah ini kepadanya. Dalam perayaan ini marilah kita meneguhkan kembali iman dan

pengharapan kita akan Yesus sebagai kebangkitan dan Hidup. Kita percaya bahwa di dalam Dia yang telah wafat dan bangkit, kita yang percaya kepadanya tidak akan binasa oleh maut, melainkan akan hidup selamanya dalam kemuliaan Allah di surga. Marilah kita mohon agar kita diikutsertakan dan disatukan dengan kebangkitan Kristus dalam kemuliaan-Nya itu. Air suci yang dipercikkan melambangkan pengenangan akan janji baptis yang pernah diucapkan dan dihidupi oleh saudara kita ini.

Jenazah diperciki air suci, lalu didupai. Lalu dilanjutkan dengan doa:

I Siramilah ya Tuhan dengan air kehidupan,hamba-Mu yang masuk ke alam kekal.

U Terimalah dia, ya Tuhan.I Supaya ia hidup bahagia selamanya

bersama para kudus di surga.

14

Page 14: arwah 1

U Terimalah dia, ya Tuhan.I Dari bumi aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan,

dengarkanlah seruankuU Terimalah dia, ya Tuhan.I Pada-Mu ada pengampunan dosa

agar orang mengabdi dengan gembiraU Terimalah dia, ya Tuhan.I Aku percaya kepada Tuhan, jiwaku percaya akan sabda-Nya.U Terimalah dia, ya Tuhan.I Pada Tuhan ada belas kasihan dan penebusan yang berlimpah-limpah.U Terimalah dia, ya Tuhan.

Doa Pemberkatan Jenazah I Allah Bapa yang mahakuasa, kami bersyukur kepada-Mu

sebab Engkau sumber kehidupan. Engkaulah yang menganugerahkan keselamatan serta kebangkitan orang mati melalui Yesus Kristus Putera-Mu. Hamba-Mu Bpk. Stephanus Winarto telah Kau panggil menghadap-Mu.

(kalau pemimpin ibadat imam: tangan diulurkan dan membuat berkat; kalau pemimpin ibadat bukan imam: cukup tangan diulurkan).

Maka kami mohon, utuslah Roh Kudus untuk memberkati (†) hamba-Mu, Bpk. Stephanus Winarto ini.Kuduskanlah jenazahnya agar ia Kaubersihkan dari segala dosa dan hukuman.Semoga ia layak masuk ke dalam kerajaan-Mu yang abadiserta boleh bersama-sama dengan para kudusmemuliakan Dikau selama-lamanya di surga.Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.

U Amin.

Doa Pemberkatan Tanah dan BungaPemberkatan TanahI Allah Bapa kami, Engkau memberkati bumi dan tanah

serta menguduskannya sebagai tumpuan kaki-Mu. Putera-Mu sendiri, Yesus Kristus pernah berbaring dalam makam selama tiga hari. Maka kami mohon, berkatilah (†) dan sucikanlah tanah ini dengan Roh-Mu,

15

Page 15: arwah 1

agar hamba-Mu yang akan kami taburi dengan tanah ini pada makamnya Engkau bangkitkan bersama Kristus dan boleh masuk dalam kemuliaan-Mu yang abadi. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami.

U Amin.Tanah diperciki air suci lalu dilanjutkan dengan pemberkatan bunga

I Ya Bapa,keindahan dan keharuman bungamelambangkan kemuliaan dan keharuman nama-Mu.Kami mohon, berkatilah (†) bunga iniyang akan kami taburkan pada makam hamba-Muyang telah Engkau panggil.Semoga taburan dan keharuman bunga inimenghadirkan kemuliaan-Muyang memenuhi bumi dan hamba-Mu ini.Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.

U Amin. Bunga diperciki air suci

Doa umatDengan tangan terkatup imam mengajak umat untuk memanjatkan DOA UMAT:

Umat berdiri

I Saudara-saudari yang terkasih, Tuhan Yesus bersabda: “Setiap orang yang melihat Putera dan percaya kepada-Nya memiliki hidup abadi dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman!” menyadari akan kebaikan Allah dalam Putera-Nya, Yesus Kristus, marilah kita panjatkan doa-doa kita kepada Bapa di surga.

L Bagi saudara kita Bpk. Stephanus Winarto yang telah menghadap Bapa di surga, Ia telah menerima sakramen pembaptisan (dan pengurapan orang sakit). Semoga ia diperkenankan masuk ke dalam kemuliaan persekutuan Allah Tritunggal, dipersatukan dengan wafat dan kebangkitan Kristus, dan digabungkan dalam persekutuan para kudus di surga. Marilah kita mohon:

U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan L Saudara kita Bpk. Stephanus Winarto telah menanggapi undangan Tuhan

16

Page 16: arwah 1

untuk turut serta dalam Ekaristi kudus. Semoga ia diperkenankan turut ambil bagian dalam perjamuan surgawi. Marilah kita mohon:

U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan L Saudara kita Bpk. Stephanus Winarto dikasihi Allah

dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Semoga berkat kerahiman-Nya, Allah menganugerahkan kepada saudara kita ini pengampunan atas segala dosa dan kekurangannya, membangkitkannya bagi kehidupan kekal dan menerimanya kembali sebagai anak-Nya ke dalam pangkuan kasih-Nya. Marilah kita mohon:

U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan L Bagi keluarga dan sanak saudara yang ditinggalkan.

Semoga Allah memberikan penghiburan, kekuatan dan ketabahan kepada keluarga dan sanak saudara yang ditinggalkan ini, berkat iman dan pengharapan akan kasih dan kebaikan Allah yang tak pernah meninggalkan kita. Marilah kita mohon:

U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan L Bagi semua orang yang telah meninggal

dan yang masih mengharapkan belas kasih Allah, semoga Allah menganugerahkan pengampunan dosa kepada mereka semua dan mereka pun boleh menikmati damai abadi di surga. Marilah kita mohon:

U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan L Bagi kita semua yang hadir di sini.

Semoga kesaksian iman saudara kita ini, meneguhkan iman kita juga dan kita pun melanjutkan kesaksiannya akan Injil Yesus Kristus dengan tekun dan gembira. Marilah kita mohon:

U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan

I Demikianlah doa dan permohonan kami ya Bapa, dengarkanlah kiranya dan kabulkanlah demi keselamatan kami semua, khususnya saudara kami Bpk. Stephanus Winarto.Demi Yesus Kristus Tuhan dan pengantara kami.

U Amin.

17

Page 17: arwah 1

Bila dilanjutkan dengan Perayaan Ekaristi, langsung ke liturgi Ekaristi.

LITURGI EKARISTIUmat duduk

Persiapan PersembahanLagu Persiapan Persembahan: Hanya Kepada-Mu (MB 84)

Imam, berdiri di belakang altar, mengambil patena dengan roti di atasnya, lalu mengangkatnya sedikit sambil berkata dengan suara lembut. Bila tidak ada nyanyian, imam dapat mengucapkan rumus berikut dengan suara lantang.I Terpujilah Engkau,

ya Tuhan, Allah semesta alam,sebab dari kemurahan-Mukami menerima rotiyang kami siapkan ini.Inilah hasil dari bumi dan dari usaha manusiayang bagi kami akan menjadi roti kehidupan.

Imam menaruh patena di atas korporale. Kalau nyanian persembahan tidak dilagukan, imam dapat mengucapkan doa di atas dengan suara nyaring, dan umat menanggapinya dengan aklamasi berikut:U Terpujilah Allah selama-lamanya.Kemudian imam menuangkan anggur dan sedikit air ke dalam piala sambil berkata dengan suara lembut:I Sebagaimana dilambangkan

oleh percampuran air dan anggur ini,semoga kami boleh mengambil bagiandalam keallahan Kristus,yang telah berkenan menjadi manusia seperti kami.

Imam mengambil piala berisi anggur, lalu mengangkatnya sedikit sambil berkata dengan suara lembut. Bila tidak ada nyanyian dapat mengucapkan rumus berikut dengan suara lantang.I Terpujilah Engkau,

ya Tuhan semesta alam,

18

Page 18: arwah 1

sebab dari kemurahan-Mu kami menerima anggur yang kami siapkan ini. Inilah hasil dari usaha manusia yang bagi kami akan menjadi minuman rohani.

Imam menaruh piala di atas korporale. Kalau nyanyian persembahan tidak dilagukan, imam dapat mengucapkan doa di atas dengan suara nyaring, dan umat menanggapinya dengan aklamasi berikut:U Terpujilah Allah selama-lamanya.Kemudian imam membungkuk khidmat dan berdoa dengan suara lembut:I Dengan rendah hati dan tulus

kami menghadap-Mu, ya Allah, Bapa kami.Terimalah kami,dan semoga persembahan yang kami siapkan iniberkenan kepada-Mu.

Imam mengisi pedupaan, dan mendupai bahan persembahan, salib, dan altar. Kemudian pelayan altar mendupai imam, lalu umat.Sesudah itu imam membasuh tangan di sisi meja altar sambil berdoa dalam hati:I Ya Tuhan,

bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku,dan sucikanlah aku dari dosaku.

Imam menghadap ke arah umat sambil membuka tangan dan mengatupkannya kembali sambil berkata:

Umat berdiri

I Berdoalah saudara-saudari, supaya persembahanku dan persembahanmuberkenan pada Allah, Bapa yang mahakuasa.

U Semoga persembahan ini diterimademi kemuliaan Tuhan dan keselamatan kitaserta seluruh umat Allah yang kudus.

Doa Persiapan PersembahanSambil merentangkan tangan, imam mengucapkan/melagukan DOA PERSEMBAHAN yang diakhiri dengan kata-kata sebagai berikut:

I Ya Bapa yang berbelas kasih,Terimalah doa dan persembahan yang kami hunjukkan kepada-MuUntuk keselamatan saudara kami Bpk. Stephanus Winarto.

19

Page 19: arwah 1

Semoga ia Engkau terima dalam persekutuan para kudus-Mu bersama dengan kurban Kristus yang kami rayakan ini. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.

U Amin.

DOA SYUKUR AGUNG IIImam dapat mengumumkan kepada umat teks Doa Syukur Agung yang akan digunakan. Sementara itu Putra/i altar membunyikan bel/gong sebagai tanda dimulainya Doa Syukur Agung. Imam membuka DOA SYUKUR AGUNG dengan prefasi sebagai berikut:

Umat berdiri

Prefasi Arwah I Harapan akan kebangkitanSambil membuka tangan, imam bernyanyi/berkata:I Tuhan sertamu.U Dan sertamu juga. Sambil mengangkat tangan, imam melanjutkan:I Marilah mengarahkan hati kepada Tuhan.U Sudah kami arahkan.Sambil merentangkan tangan, imam melanjutkan:I Marilah bersyukur kepada Tuhan Allah kita.U Sudah layak dan sepantasnya.

I Sungguh layak dan sepantasnya, Ya Bapa yang kudus,Allah yang kekal dan kuasa, bahwa dimanapun juga kami senantiasa bersyukur kepada-Mu dengan perantaraan Kristus Tuhan kami. Sebab Dialah yang telah menimbulkan harapan kokoh akan kebangkitan yang mulia; sehingga kami yang sering takut akan maut yang tak terelakkan itu, sungguh-sungguh dihibur oleh hidup abadi

20

Page 20: arwah 1

yang telah dijanjikan kepada kami. Oleh karena itu,sebagai umat beriman kami yakin bahwa hidup hanya diubah, bukannya dilenyapkan;bahwa suatu kediaman abadi tersedia bagi kami di surga, bila pengembaraan kami di dunia ini berakhir. Maka Kami bermadah memuliakan Dikaubersama para malaikat dan seluruh laskar surgawi yang tak henti-hentinya bernyanyi:

Imam mengatupkan tangan, dan bersama umat menutup prefasi dengan melagukan/mengucapkan aklamasi/ Kudus.

Kudus (MB 85)

I Sungguh kuduslah Engkau, ya Bapa, sumber segala kekudusan.

Imam mengatupkan tangan. Kemudian, sambil mengulurkan tangan di atas roti dan anggur, ia berkata:

Maka kami mohon:Kuduskanlah persembahan inidengan pencurahan Roh-Mu.

Imam mengatupkan tangan, lalu membuat tanda salib satu kali atas roti dan anggur sambil berkata:

agar bagi kami menjadi Tubuh dan (†) Darah Putera-Mu terkasih Tuhan kami Yesus Kristus.

Imam mengatupkan tangan.Ketika akan diserahkanUntuk menanggung sengsara dengan rela,

Imam mengambil roti, dan sambil mengangkatnya sedikit di atas meja altar, ia melanjutkan:Yesus mengambil roti,Mengucap syukur kepada-Mu,Lalu memecah-mecahkan roti ituDan memberikannya kepada murid-murid-Nya,

21

Page 21: arwah 1

Seraya berkata:Imam membungkuk sedikit.Sabda Tuhan berikut hendaknya dibawakan dengan ucapan yang jelas, sesuai dengan sifatnya.

TERIMALAH DAN MAKANLAH:INILAH TUBUHKU YANG DISERAHKAN BAGIMU.

Hosti suci diperlihatkan kepada umat, lalu diletakkan lagi pada patena. Kemudian imam berlutut menyembah. Sesudah itu, sambil mengatupkan tangan, imam melanjutkan:

Demikian pula, sesudah perjamuan,Imam mengambil piala, dan sambil mengangkatnya sedikit di atas meja altar, ia melanjutkan:

Yesus mengambil piala.Sekali lagi Ia mengucap syukur kepada-Mu,lalu memberikan piala itu kepada murid-murid-Nya, seraya berkata:

Imam membungkuk sedikit

TERIMALAH DAN MINUMLAH:INILAH PIALA DARAHKU, DARAH PERJANJIAN BARU DAN KEKAL, YANG DITUMPAHKAN BAGIMU DAN BAGI SEMUA ORANG DEMI PENGAMPUNAN DOSA. LAKUKANLAH INI UNTUK MENGENANGKAN DAKU.

Imam memperlihatkan piala kepada umat, lalu meletakkannya di atas korporale, kemudia berlutut menyembah. Sesudah itu imam mengajak umat melagukan/mengucapkan aklamasi anamnesis berikut:

I Marilah menyatakan misteri iman kita.U Wafat Kristus kita maklumkan,

kebangkitan-Nya kita muliakan, kedatangan-Nya kita rindukan. Amin.

Dengan tangan rentang imam berkata:I Sambil mengenangkan wafat

Dan kebangkitan Kristus

22

Page 22: arwah 1

Kami mempersembahkan kepada-Mu, ya Bapa,Roti kehidupan dan piala keselamatan.Kami bersyukur,Sebab kami Engkau anggap layakMenghadap Engkau dan berbakti kepada-Mu.Kami mohonAgar kami yang menerima Tubuh dan Darah KristusDihimpun menjadi satu umatOleh Roh Kudus.

Bapa, perhatikanlah Gereja-MuYang tersebar di seluruh bumi.Sempurnakanlah umat-Mu,Dalam cinta kasih,Dalam persatuan dengan Paus kami Yohanes Paulus IIDan Uskup kami Ignatius Suharyo,Serta para imam, diakon,Dan semua pelayan sabda-Mu

Ingatlah akan hamba-Mu Bpk. Stephanus WinartoYang telah Engkau panggil kehadirat-Mu.Ketika dibaptisSaudara kami ini menjadi satu dengan Kristus.Ia telah menjadi serupa dengan Dia dalam kematian;Semoga kini ia menjadi serupa pula dengan Dia dalam kebangkitan. Ingatlah pula akan saudara-saudari kami, kaum beriman,Yang telah meninggal dengan harapan akan bangkit,Dan akan semua orang yang telah berpulang dalam kerahiman-Mu.Terimalah mereka dalam cahaya wajah-Mu.Kasihanilah kami semua, agar kami Engkau terimaDalam kebahagiaan abadiBersama Santa Maria, Perawan dan Bunda Allah,Bersama para rasul dan semua orang kudus,Dari masa ke masaYang hidupnya berkenan di hati-Mu.Semoga kami pun Engkau perkenankanTurut serta dan memuliakan Dikau,

23

Page 23: arwah 1

Imam mengatupkan tangannya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu.Imam mengangkat piala dan patena dengan hosti di atasnya sambil berkata/bernyanyi:

Dengan pengantaraan Kristus, bersama Dia dan dalam Dia, dalam persekutuan dengan Roh Kudus, bagi-Mu, Allah Bapa yang mahakuasa,segala hormat dan kemuliaan, sepanjang segala masa.

U Amin

Bapa kamiUmat berdiri

Setelah Doa Syukur Agung, dengan tangan terkatup, imam mengajak umat mendoakan Bapa kami.I : Atas petunjuk Penyelamat kita, dan menurut ajaran ilahi, maka beranilah kita berdoa.U : Bapa kami yang ada di surga …………

EmbolismeSambil merentangkan tangan, imam mengucapkan/melagukan embolisme dengan suara nyaring, kecuali kalau Bapa Kami dan doksologinya sudah didoakan/dilagukan sebagai satu kesatuan.I Ya Bapa, bebaskanlah kami dari segala yang jahat dan berilah kami

damaiMu. Kasihanilah dan bantulah kami supaya selalu bersih dari noda dosa dan terhindar dari segala gangguan, sehingga kami dapat hidup dengan tenteram, Sambil mengharapkan kedatangan penyelamat kami, Yesus Kristus.

Imam mengatupkan tangan, dan umat berseru:U Sebab Engkaulah raja yang mulia dan berkuasa untuk selama-lamanya.

Doa Damai

I Setiap kali Kristus sesudah kebangkitan-Nya menampakkan diri kepada para murid, maka salam damai yang pertama-tama diberikan kepada mereka, Maka marilah kita mohon damai kepada-Nya.

24

Page 24: arwah 1

Tuhan Yesus Kristus jangan memperhitungkan dosa kami, tetapi perhatikanlah iman Gereja-Mu, dan restuilah kami

supaya hidup bersatu dengan rukun sesuai dengan kehendak-Mu. Sebab Engkaulah pengantara kami, kini dan sepanjang masa.

U AminSambil membuka tangan imam mengucapkan Salam DamaiI Damai Tuhan kita Yesus Kristus beserta kita.U Sekarang dan selama-lamanya.Imam mengajak umat untuk saling menyatakan Salam Damai.Sesudah itu;

Pemecahan RotiImam mengambil roti besar, memecah-mecahkannya, lalu memasukkan pecahan yang kecil ke dalam piala sambil berdoa dalam hati : I Semoga percampuran Tubuh dan Darah

Tuhan kita Yesus Kristus iniMemberikan kehidupan abadiKepada kita semua yang akan menyambutnya.

Persiapan KomuniUmat duduk

Dengan tangan terkatup, imam berdoa dalam hati. Umat mempersiapkan diri dengan SIKAP DOA PRIBADI.I Ya Tuhan Yesus Kristus,

Semoga Tubuh dan Darah-Mu,Yang akan kusambut,Melindungi dan meyehatkan jiwa ragaku.

Imam berlutut, mengambil roti kudus, mengangkatnya sedikit di atas patena atau piala, lalu ditunjukkan kepada seluruh umat sambil berkata:I Inilah Anakdomba Allah yang menghapus dosa dunia.

Berbahagialah kitaYang diundang ke perjamuan-Nya.

U Ya Tuhan, saya tidak pantas Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.

Imam berdoa dalam hati:I Semoga Tubuh Kristus

25

Page 25: arwah 1

Selalu melindungi aku.Dengan khidmat imam menyantap Tubuh Kristus.Kemudian imam mengambil piala berisi anggur dan berdoa dalam hati:I Semoga darah Kritus

Selalu melindungi aku.Dengan khidmat imam menyambut Darah Kristus.Kemudian imam mengambil patena atau sibori berisi roti kudus, dan pergi ke tempat umat akan MENYAMBUT Tubuh (dan Darah) Kristus.I Tubuh KristusU AminSetelah komuni selesai, imam membersihkan patena, sibori dan piala sambil berdoa dalam hati:I Ya Tuhan,

Semoga anugerah-Mu yang tadi kami sambutSungguh meresap ke dalam hati,Dan memulihkan kekuatan iman kami.

Sesudah itu imam pergi ke tempat duduk. Saat hening sejenak untuk berdoa dalam hatiLagu sesudah komuni: Tuhan Dikau Naungan Hidupku (MB 378)Doa Sesudah KomuniI Marilah berdoa (hening sejenak)

Allah Bapa yang baik hati, dalam perjamuan Ekaristi ini Kami telah Engkau erkenankan menyambut santapan surgawi. Semoga kehadiran-Mu

sungguh enguatkan kami untuk meneruskan perjuangan hidup kami di dunia ini. Kami emohon kemurahan-Mu untuk ketenteraman dan keselamatan arwah saudara kami ni yang telah menghadap hadirat-Mu. Semoga Engkau berkenan menganugerahkan ebahagiaan abadi di sisi-Mu.

Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami. U Amin.

RITUS PENUTUP

Sambutan dan Ucapan Terima kasihPada saat ini dapat disampaikan sambutan-sambutan dan ucapan terima kasih sesuai dengan kebiasaan setempat.Berkat Penutup dan PengutusanI Saudara-saudari yang terkasih, marilah kita mengakhiri perayaan Ekaristi

dan upacara pemberkatan jenazah ini dengan memohon berkat Tuhan.

26

Page 26: arwah 1

-Hening sejenak-I Tuhan sertamu.U Dan sertamu juga.Imam mengulurkan kedua belah tangan ke arah umat.I Semoga Saudara sekalian diberkati oleh Allah yang maha kuasa:

(†) Bapa dan Putra dan Roh Kudus.U Amin.I Saudara sekalian, perayaan Ekaristi dan doa pemberkatan jenazah

untuk saudara kita Bpk. Stephanus Winarto telah selesai.U Syukur kepada Allah.I (Marilah pergi) kita diutus.U Amin.Imam dan pada petugas serta seluruh umat memberi hormat kepada altar. Imam dan para pelayan lalu meninggalkan ruangan altar menuju sakristi diiringi nyanyian penutup.

Umat berdiriLagu Penutup: Tuhan Berikanlah Istirahat (MB 90)

27