artritis reumatoid.doc

2
ARTRITIS REUMATOID Arthritis reumatid adalah gangguan kronik yang menyerang berbagai system organ. Kira-kira 2 ½ kali lebih sering menyerang perempuan daripada laki-laki. Insidens meningkat dengan bertambahnya usia dan puncaknya adalah antara usi 40 hingga 60 tahun Penyakit ini adalah salah satu dari sekelompok penyakit jaringan ikat difus yang diperantai oleh imunitas dan tidak diketahui penyebabnya. Gambaran klinis o Gejala-gejala konstitusional, misalnya lelah, anoreksia, berat badan menurun dan demam. o Poliartritis simetris terutama pada sendi porifer termasuk pada sendi-sendi di tangan. o Kekakuan di pagi hari selama lebih dari 1 jamdan bersifat generalisata. o Artritis erosif. o Nodul-nodul reumatoid adalh massa subkutan yang ditemukan pada sekitar sepertiga orang dewasa pasien artritis reumatoid. o Manifestasi ekstra artikular Diagnostik o Kekakuan pagi hari o Artritis pada tiga atau lebih sendi. o Artritis sendi-sendi jari-jari tangan. o Artritis yang simetris. o Nodul reumatoid. o Faktor reumatoid dalam serum. o Perubahan radiologik. Penatalaksanaan o Memberikan pendidikan yang cukup tentang penyakit kepada pasien, keluarganya,dan siapa saja yang berhubungan dengan pasien. o Istirahat penting karena artritis reumatoid biasanya disertai rasa lelah yang hebat. Kekakuan dan rasa tidak nyaman dapat meningkat apabila beristirahat.

Upload: muhammad-agung-w

Post on 18-Nov-2015

11 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

fucia

TRANSCRIPT

ARTRITIS REUMATOID

ARTRITIS REUMATOID Arthritis reumatid adalah gangguan kronik yang menyerang berbagai system organ.

Kira-kira 2 kali lebih sering menyerang perempuan daripada laki-laki.

Insidens meningkat dengan bertambahnya usia dan puncaknya adalah antara usi 40 hingga 60 tahun

Penyakit ini adalah salah satu dari sekelompok penyakit jaringan ikat difus yang diperantai oleh imunitas dan tidak diketahui penyebabnya. Gambaran klinis

Gejala-gejala konstitusional, misalnya lelah, anoreksia, berat badan menurun dan demam. Poliartritis simetris terutama pada sendi porifer termasuk pada sendi-sendi di tangan.

Kekakuan di pagi hari selama lebih dari 1 jamdan bersifat generalisata.

Artritis erosif.

Nodul-nodul reumatoid adalh massa subkutan yang ditemukan pada sekitar sepertiga orang dewasa pasien artritis reumatoid.

Manifestasi ekstra artikular Diagnostik Kekakuan pagi hari

Artritis pada tiga atau lebih sendi.

Artritis sendi-sendi jari-jari tangan.

Artritis yang simetris.

Nodul reumatoid.

Faktor reumatoid dalam serum.

Perubahan radiologik.

Penatalaksanaan Memberikan pendidikan yang cukup tentang penyakit kepada pasien, keluarganya,dan siapa saja yang berhubungan dengan pasien.

Istirahat penting karena artritis reumatoid biasanya disertai rasa lelah yang hebat. Kekakuan dan rasa tidak nyaman dapat meningkat apabila beristirahat.

Latihan-latihan spesifik dapat bermanfaat dalam mempertahankan fungsi sendi yang mencakup gerakan aktif dan pasif pada semua sendi yang sakit, sedikitnya 2 kali sehari.

Alat-alat pembantu dan adaptif diperlukan untuk melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari.

Diagnosis pengobatan

Kompres panas atau latihan fisik dapat dipakai untuk menghilangkan nyeri.

Obat-obatan antiinflamasi nonsteroid (AINS) untuk mengurangi peradangan dengan menghalangi proses produksi mediator peradangan dan menghambat sintetase prostaglandin atau siklooksigenase.

Suntikan intra artikular dilakukan apabila ada eksaserbasi akut dari sinovitis pada satu sendi yang gerakannya menjadi sangat terganggu.

Pemberian dosis tinggi per oral untuk jangka waktu pendek untuk mengatasi serangan yang berat

Patogenis Kerusakan sendi pada artritis reumatoid dimulai dari proliferasi makrofag dan fibrolas sinovial setelah adanya faktor pencetus berupa autoimun atau infeksi. Limfosit menginfiltrasi daerah perivaskuler dan terjadi proliferasi sel-sel endotel yang selanjutnya terjadi neovaskularisasi. Pembuluh darah yang terlibat mengalami okulasi oleh bekuan-bekuan kecil atau sel-sel inflamasi. Terjadi perubahan yang ireguler pada jaringan sinovial yang mengalami inflamasi sehingga membentuk jaringan pannus. Pannus menginvasi dan merusak rawan sendi dan tulang. Berbagai macam sitokin, interleukin, proteinase, dan faktor pertumbuhan dilepaskan sehingga mengakibatkan destruksi sendi dan komplikasai sistemik.