artikel tentang peledakan

Upload: janzen-frizzy

Post on 02-Jun-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/11/2019 Artikel Tentang Peledakan

    1/7

    TUGAS

    TEKNIK PELEDAKAN

    Artikel peledakan

    Disusun :

    IVAN WIJAYA 712211101

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL

    JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

    YOGYAKARTA

    2011

  • 8/11/2019 Artikel Tentang Peledakan

    2/7

    BAB I. PELEDAKAN

    Peledakan (blasting ; explosion)merupakan Kegiatan pemecahan suatu material

    (batuan) dengan menggunakan bahan peledak atau Proses terjadinya ledakan.Beberapa istilah dalam peledakan :

    1. Peledakan bias (refraction shooting) merupakan Peledakan di dalamlubang atau sumur dangkal untuk menimbulkan getaran guna penyelidikangeofisika cara seismik bias.

    2. Peledakan bongkah (block holing) merupakan Peledakan sekunder untukpengecilan ukuran bongkah batuan dengan cara membuat lobang tembakberdiatemeter kecil dan diisi sedikit bahan peledak

    3. Peledakan di udara (air shooting) merupakan Cara menimbulkan energiseismik di permukaan bumi dengan meledakkan bahan peledak di udara

    4. Peledakan lepas gilir (off-shift blasting) merupakan Peledakan yangdilakukan di luar jam gilir kerja

    5. Peledakan lubang dalam (deep hole blasting) merupakan Cara peledakanjenjang kuari atau tambang terbuka dengan menggunakan lubang tembakyang dalam disesuaikan dengan tinggi jenjang

    6. Peledakan parit (ditch blasting) merupakan Proses peledakan dalampembuatan parit

    7. Peledakan teredam (cushion blasting)merupakan Cara peledakan denganmembuat rongga udara antara bahan peledak dan sumbat ledak ataumembuat lubang tembak yang lebih besar dari diameter dodol sehinggamenghasilkan getaran yang relatif lembut

    Pengenalan Bahan Peledak

    1. Bahan peledak

    Bahan peledak yang dimaksudkan adalah bahan peledak kimia yangdidefinisikan sebagai suatu bahan kimia senyawa tunggal atau campuranberbentuk padat, cair, atau campurannya yang apabila diberi aksi panas,benturan, gesekan atau ledakan awal akan mengalami suatu reaksi kimiaeksotermis sangat cepat dan hasil reaksinya sebagian atau seluruhnyaberbentuk gas disertai panas dan tekanan sangat tinggi yang secara kimialebih stabil.

    Panas dari gas yang dihasilkan reaksi peledakan tersebut sekitar 4000 C.Adapun tekanannya, menurut Langerfors dan Kihlstrom (1978), bisa

  • 8/11/2019 Artikel Tentang Peledakan

    3/7

    mencapai lebih dari 100.000 atm setara dengan 101.500 kg/cm atau 9.850MPa ( 10.000 MPa). Sedangkan energi per satuan waktu yang ditimbulkansekitar 25.000 MW atau 5.950.000 kcal/s. Perlu difahami bahwa energi yangsedemikian besar itu bukan merefleksikan jumlah energi yang memangtersimpan di dalam bahan peledak begitu besar, namun kondisi ini terjadi

    akibat reaksi peledakan yang sangat cepat, yaitu berkisar antara 2500 - 7500meter per second (m/s). Oleh sebab itu kekuatan energi tersebut hanyaterjadi beberapa detik saja yang lambat laun berkurang seiring denganperkembangan keruntuhan batuan.

    2. Reaksi dan produk peledakan

    Peledakan akan memberikan hasil yang berbeda dari yang diharapkankarena tergantung pada kondisi eksternal saat pekerjaan tersebut dilakukanyang mempengaruhi kualitas bahan kimia pembentuk bahan peledak

    tersebut. Panas merupakan awal terjadinya proses dekomposisi bahan kimiapembentuk bahan peledak yang menimbulkan pembakaran, dilanjutkandengan deflragrasi dan terakhir detonasi. Proses dekomposisi bahan peledakdiuraikansebagaiberikut:

    a) Pembakaran adalah reaksi permukaan yang eksotermis dan dijagakeberlangsungannya oleh panas yang dihasilkan dari reaksi itu sendiri danproduknya berupa pelepasan gas-gas. Reaksi pembakaran memerlukanunsur oksigen (O2) baik yang terdapat di alam bebas maupun dari ikatanmolekuler bahan atau material yang terbakar. Untuk menghentikan kebakarancukup dengan mengisolasi material yang terbakar dari oksigen. Contoh reaksiminyak disel (diesel oil) yang terbakar sebagai berikut:CH3(CH2)10CH3 + 18 O2 12 CO2 + 13 H2O

    b) Deflagrasiadalah proses kimia eksotermis di mana transmisi dari reaksidekomposisi didasarkan pada konduktivitas termal (panas). Deflagrasimerupakan fenomena reaksi permukaan yang reaksinya meningkat menjadiledakan dan menimbulkan gelombang kejut shock wave) dengan kecepatanrambat rendah, yaitu antara 300 1000 m/s atau lebih rendah dari kecepsuara (subsonic). Contohnya pada reaksi peledakan low explosive (blackpowder)sebagai bagai berikut:

    + Potassium nitrat + charcoal + sulfur20NaNO3 + 30C + 10S ------> 6Na2CO3 + Na2SO4 + 3Na2S +14CO2 +10CO + 10N2+ Sodium nitrat + charcoal + sulfur20KNO3 + 30C + 10S ------> 6K2CO3 + K2SO4 + 3K2S +14CO2 +10CO +10N2

    c) Ledakan, menurut Berthelot, adalah ekspansi seketika yang cepat dari gasmenjadi bervolume lebih besar dari sebelumnya diiringi suara keras dan efekmekanis yang merusak. Dari definisi tersebut dapat tersirat bahwa ledakantidak melibatkan reaksi kimia, tapi kemunculannya disebabkan oleh transfer

    energi ke gerakan massa yang menimbulkan efek mekanis merusak disertaipanas dan bunyi yang keras. Contoh ledakan antara lain balon karet ditiup

  • 8/11/2019 Artikel Tentang Peledakan

    4/7

    terus akhirnya meledak, tangki BBM terkena panas terus menerus bisameledak, dan lain-lain.

    d) Detonasi adalah proses kimia-fisika yang mempunyai kecepatan reaksisangat tinggi, sehingga menghasilkan gas dan temperature sangat besar

    yang semuanya membangun ekspansi gaya yang sangat besar pula.Kecepatan reaksi yang sangat tinggi tersebut menyebarkan tekanan panas keseluruh zona peledakan dalam bentuk gelombang tekan kejut (shockcompression wave) dan proses ini berlangsung terus menerus untukmembebaskan energi hingga berakhir dengan ekspansi hasil reaksinya.Kecepatan rambat reaksi pada proses detonasi ini berkisar antara 3000 7500 m/s. Contoh kecepatan reaksi ANFO sekitar 4500 m/s. Sementara itushock compression wave mempunyai daya dorong sangat tinggi dan mampumerobek retakan yang sudah ada sebelumnya menjadi retakan yang lebihbesar. Disamping itu shock wave dapat menimbulkan symphatetic detonation,oleh sebab itu peranannya sangat penting di dalam menentukan jarak aman

    (safety distance) antar lubang. Contoh proses detonasi terjadi pada jenisbahan peledakan antara lain:

    + TNT : C7H5N3O6 ------> 1,75 CO2 + 2,5 H2O + 1,5 N2 + 5,25 C+ ANFO : 3 NH4NO3 + CH2 ------> CO2 + 7 H2O + 3 N2+ NG : C3H5N3O9 ------> 3 CO2 + 2,5 H2O + 1,5 N2 + 0,25 O2+ NG + AN : 2 C3H5N3O9 + NH4NO3 ------> 6 CO2 + 7 H2O + 4 N4 + O2

    Dengan mengenal reaksi kimia pada peledakan diharapkan peserta akanlebih hati-hati dalam menangani bahan peledak kimia dan mengetahui nama-nama gas hasil peledakan dan bahayanya.

    3. Klasifikasi bahan peledakBahan peledak diklasifikasikan berdasarkan sumber energinya menjadi bahanpeledak mekanik, kimia dan nuklir. Karena pemakaian bahan peledak darisumber kimia lebih luas dibanding dari sumber energi lainnya, makapengklasifikasian bahan peledak kimia lebih intensif diperkenalkan.Pertimbangan pemakaiannya antara lain, harga relatif murah, penangananteknis lebih mudah, lebih banyak variasi waktu tunda (delay time) dandibanding nuklir tingkat bahayanya lebih rendah. Bahan peledak permissibledalam klasifikasi di atas perlu dikoreksi karena tidak semua merupakan bahanpeledak lemah. Bahan peledak permissible digunakan khusus untuk

    memberaikan batubara ditambang batubara bawah tanah dan jenisnyaadalah blasting agent yang tergolong bahan peledak kuat.

    Sampai saat ini terdapat berbagai cara pengklasifikasian bahan peledakkimia, namun pada umumnya kecepatan reaksi merupakan dasarpengklasifikasian tersebut.

    Menurut R.L. Ash (1962), bahan peledak kimia dibagi menjadi:a. Bahan peledak kuat (high explosive)Bila memiliki sifat detonasi atau meledak dengan kecepatan reaksi antara5.000 24.000 fps (1.650 8.000 m/s)

    b. Bahan peledak lemah (low explosive)

  • 8/11/2019 Artikel Tentang Peledakan

    5/7

  • 8/11/2019 Artikel Tentang Peledakan

    6/7

    peledak yang diledakkan tidak memiliki keseimbangan oksigen, dapat jugajika bahan peledak itu rusak atau sudah kadaluwarsa selamapenyimpanan dan oleh sebab lain.

    Perlengkapan Peledakan (blasting accesories atau blasting supplies)

    Perlengkapan Peledakan (blasting accesories atau blasting supplies)merupakan material yang diperlukan untuk membuat rangkaian peledakansehingga isian bahan peledak dapat dinyalakan. Perlengkapan peledakanhanya dipakai satu kali penyalaan saja. Beberapa perlengkapanpeledakan yaitu :

    1. Detonatora. Detonator listrik (electric blasting caps = EBC) ada dua macam yaitudetonator seketika (instantenous EBC) dan detonator tunda (delayed

    EBC)b. Detonator biasa (plain/ordinary detonator) digunakan dengan sumbu apic. Kabel Listrik (connecting wire)d. Insulator tape

    2. Sumbu api (safety fuse) dengan perlengkapannya : igniter cord danigniter cord connector3, Sumbu Ledak (detonating fuse) dengan perlengkapannya MSconnector/detonating relay connector

    Peralatan Peledakan (blasting equipment

    Peralatan Peledakan (blasting equipment) merupakan alat-alat yangdiperlukan untuk menguji dan menyalakan rangkaian peledakan sehinggaalat tersebut dapat dipakai berulang-ulang. Peralatan peledakan antaralain :

    1. Blasting Machine (sumber energi listrik DC), beserta ohm meter(penguji tahanan rangkaian), Rheostat (penguji kapasitas blastingmachine)2. Cap Primer (sejenis tang khusus untuk peledakan)

    3. Kabel Utama (bus wire, leading wire) yaitu kabel yang menghubungkanblasting machine (exploder) ke rangkaian peledakan listrik

  • 8/11/2019 Artikel Tentang Peledakan

    7/7

    Pertanyaan :

    1. Bagaimana aplikasi peledakan dilapangan , tahapannya atau menggunakannya karena

    belum mengerti penjelasannya bagaimana?

    2. Jelaskan merancang bahan isi peledak ?