artikel skripsi gundar

29
UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS EKONOMI ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI SPBU PANDANARAN SEMARANG Disusun Oleh: Nama : Fahmi NPM : 10205450 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Lana Sularto, Dr Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1) JAKARTA 2009 1

Upload: detty-ashtereena

Post on 25-Jul-2015

110 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Artikel Skripsi Gundar

UNIVERSITAS GUNADARMA

FAKULTAS EKONOMI

ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN

MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI SPBU

PANDANARAN SEMARANG

Disusun Oleh:

Nama : Fahmi

NPM : 10205450

Jurusan : Manajemen

Pembimbing : Lana Sularto, Dr

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat

Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1)

JAKARTA

2009

1

Page 2: Artikel Skripsi Gundar

ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA

TERHADAP KINERJA PEGAWAI SPBU PANDANARAN SEMARANG

ABSTRAK

Kepemimpinan merupakan unsur penting di dalam sebuah perusahaan, sebab tanpa

adanya kepemimpinan dari seorang pemimpin maka suatu perusahaan tersebut akan

mengalami kemunduran. Setiap pemimpin pada dasarnya memiliki perilaku yang berbeda

dalam memimpin atau sering disebut dengan gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpinan

yang dijalankan oleh seorang pemimpin dalam mempengaruhi perilaku orang lain sesuai

dengan keinginannya itu dipengaruhi oleh sifat pemimpin itu sendiri. Pemimpin dengan

gaya kepemimpinan yang baik akan menciptakan motivasi yang tinggi di dalam diri

setiap bawahan, sehingga dengan motivasi tersebut akan timbul semangat kerja yang

dapat meningkatkan kinerja dari bawahan itu.

Penelitian ini menggunakan metode sensus karena keterbatasan populasi yaitu 52

pegawai. Data yang diperoleh diuji dengan uji validitas dan reliabilitas untuk memastikan

kevalidan data, kemudian dilakukan analisis data dengan uji regresi dan korelasi dengan

bantuan SPSS 14. Dari hasil penelitian diperoleh nilai koefisien determinasi (r2) sebesar

44,08% yang berarti kinerja ditentukan oleh motivasi kerja dan gaya kepemimpinan dan

sisanya sebesar 55,92% dipengaruhi oleh faktor lain.

Kata Kunci: gaya kepemimpinan, motivasi, kinerja

Daftar Pustaka (1998 - 2006)

(xi + 42 + lampiran)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di hampir semua perusahaan yang ada, pegawai merupakan asset penting

yang wajib mereka jaga. Oleh karena itu bagi perusahaan yang khususnya

bergerak dibidang jasa pelayanan yang mengandalkan tingkat kinerja pegawai di

perusahaannya, maka perusahaan tersebut dituntut untuk mampu mengoptimalkan

kinerja pegawainya. Salah satu pendekatan dalam

2

Page 3: Artikel Skripsi Gundar

upaya meningkatkan kinerja pegawai tersebut dapat dilakukan melalui praktek

kepemimpinan atau gaya kepemimpinan yang handal dan motivasi berprestasi

yang tinggi dan terarah.

Setiap pemimpin pada dasarnya memiliki perilaku yang berbeda dalam

memimpin para pengikutnya, perilaku para pemimpin itu disebut dengan gaya

kepemimpinan. Kepemimpinan mempunyai hubungan yang sangat erat

dengan motivasi, karena keberhasilan seorang pemimpin dalam

menggerakkan orang lain dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat

tergantung kepada kewibawaan, dan juga pemimpin itu di dalam menciptakan

motivasi didalam diri setiap orang bawahan, kolega maupun atasan pemimpin

itu sendiri.

Kurang adanya peranan kepemimpinan dalam menciptakan komunikasi

yang harmonis serta memberikan pembinaan pegawai, akan menyebabkan tingkat

kinerja pegawai rendah. Demikian halnya dengan kurangnya motivasi pegawai

seperti tidak disiplin masuk kerja, malasmalasan dalam bekerja akan

menyebabkan kinerja pegawai rendah. Hal ini terlihat pada SPBU 44.502.05 atau

yang lebih dikenal dengan nama SPBU Pandanaran yang terletak di kota

Semarang bahwa tingkat kinerja belum optimal dikarenakan dalam praktek

dilapangan pihak SPBU kurang memberikan komunikasi yang harmonis di antara

pimpinan dengan bawahan, serta kurangnya motivasi yang diberikan yang

menyebabkan semangat pegawai rendah dan berakibat menurunkan kinerja

pegawai. Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penulisan

dengan judul

“ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI

KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI SPBU PANDANARAN

SEMARANG”.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan antara gaya

kepemimpinan yang diberikan terhadap kinerja pegawai?

3

Page 4: Artikel Skripsi Gundar

2. Apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan antara motivasi kerja

yang diberikan terhadap kinerja pegawai?

3. Berapakah besarnya pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi kerja

terhadap kinerja pegawai?

1.3 Batasan Masalah

Penulis membatasi masalah hanya pada pengaruh gaya kepemimpinan dan

motivasi kerja terhadap kinerja pegawai SPBU Pandanaran kota Semarang.

1.4 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan antara

gaya kepemimpinan yang diberikan terhadap kinerja pegawai.

2. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan antara

motivasi kerja yang diberikan terhadap kinerja pegawai.

3. Untuk mengetahui berapa besarnya pengaruh gaya kepemimpinan dan

motivasi kerja terhadap kinerja pegawai.

1.5 Manfaat Penelitian

1. Bagi Akademis

Dapat memberikan pengetahuan mengenai gaya kepemimpinan dan

motivasi sehingga dapat berguna di masa yang akan datang.

2. Bagi Praktisi

Dapat mengetahui mengenai pengaruh antara gaya kepemimpinan dan

motivasi kerja yang diberikan dengan kinerja pegawai.

1.6 Kerangka Pemikiran

1. Pengaruh Gaya Kepemimpinan (X1) dengan Kinerja Pegawai (Y)

Kepemimpinan itu adalah usaha suatu program pada saat terjadinya

interaksi melalui komunikasi dengan gaya tertentu yang memotivasi

seseorang atau kelompok dengaan pengaruh yang tidak memaksa

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan kinerja

pegawai merupakan hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau

4

Page 5: Artikel Skripsi Gundar

kelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan

tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan

organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum, serta sesuai

dengan moral maupun etika. Kepemimpinan itu ditentukan dengan gaya

kepemimpinan yang dimiliki oleh pemimpin itu sendiri, jika gaya

kepemimpinan yang diberikan baik dan dapat memberikan arahan kepada

bawahan dengan baik maka kinerja pegawai akan meningkat sesuai

dengan gaya kepemimpinan yang diberikan.

2. Pengaruh Motivasi Kerja (X2) dengan Kinerja Pegawai (Y)

Motivasi kerja adalah dorongan yang tumbuh dalam diri seseorang,

baik yang berasal dari dalam dan luar dirinya untuk melakukan suatu

pekerjaan dengan semangat tinggi menggunakan semua kemampuan

dan ketrampilan yang dimilikinya. Untuk dapat memberikan hasil

kerja yang berkualitas dan berkuantitas maka seorang pegawai

membutuhkan motivasi kerja dalam dirinya yang akan berpengaruh

terhadap semangat kerjanya sehingga meningkatkan kinerjanya.

3. Pengaruh Gaya Kepemimpinan (X1) dan Motivasi Kerja (X2) secara

bersama-sama dengan Kinerja Pegawai (Y)

Gaya kepemimpinan ditentukan oleh pemimpin itu sendiri, sehingga jika

gaya kepemimpinan yang diterapkan baik dan dapat memberikan arahan

yang baik kepada bawahan, maka akan timbul kepercayaan dan

menciptakan motivasi kerja dalam diri pegawai, sehingga semangat kerja

pegawai meningkat yang juga mempengaruhi kinerja pegawai kearah yang

lebih baik.

5

Page 6: Artikel Skripsi Gundar

Keterkaitan antar variabel tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

X1

Y

X2

Gambar 1 Keterkaitan antar variabel

1.7 Hipotesis Penelitian

1. Terdapat pengaruh antara Gaya Kepemimpinan (X1) terhadap Kinerja

Pegawai (Y)

2. Terdapat pengaruh antara Motivasi Kerja (X2) terhadap Kinerja Pegawai

(Y)

3. Terdapat pengaruh antara Gaya Kepemimpinan (X1) dan Motivasi Kerja

(X2) terhadap Kinerja Pegawai (Y)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kepemimpinan

”Kepemimpinan menurut Ralph M. Stogdill (Wahjosumidjo 1994:23)

didefinisikan sebagai sarana pencapaian tujuan yang dimaksudkan dalam

hubungan ini pemimpin merupakan seseorang yang memiliki suatu program

dan yang berperilaku secera bersama-sama dengan anggota-anggota kelompok

dengan mempergunakan cara atau gaya tertentu, sehingga kepemimpinan

mempunyai peranan sebagai kekuatan dinamik yang mendorong, memotivasi

dan mengkoordinasikan organisasi dalam mencapai tujuan yang telah

ditetapkan”

2.2 Gaya Kepemimpinan

Setiap pemimpin pada dasarnya memiliki perilaku yang berbeda dalam

memimpin para pengikutnya, perilaku para pemimpin itu disebut dengan gaya

kepemimpinan. Gaya kepemimpinan merupakan suatu cara pemimpin untuk

6

Page 7: Artikel Skripsi Gundar

mempengaruhi bawahannya yang dinyatakan dalam bentuk pola tingkah laku atau

kepribadian. House dan Mitchel (Sutarto 1995:131) disamping

mengemukakan adanya dua faktor yang mempengaruhi perilaku kepemimpinan,

yaitu faktor pribadi bawahan dan faktor lingkungan kerja, kedua orang tersebut

membedakan adanya empat gaya kepemimpinan, yaitu:

1. Pemimpin Pengarah (Leader Directiveness)

2. Pemimpin Pendukung (Leader Supportiveness)

3. Pemimpin Peranserta (Participative Leadership)

4. Kepemimpinan Berorientasi Prestasi (Achievement-Oriented

Leadership)

2.3 Motivasi

”Motivasi menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan (2008:219) adalah

pemberian daya gerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka

mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala upayanya untuk

mencapai kepuasan”

Teori Hirarki menurut A.H. Maslow (Ulber Silalahi 2002:345)

menunjukan adanya lima tingkatan keinginan dan kebutuhan manusia.

Kebutuhan tersebut adalah :

1. Kebutuhan fisiologis ( physiological needs )

2. Kebutuhan keamanan (safety needs)

3. Kebutuhan social ( social needs )

4. Kebutuhan penghargaan ( esteem needs )

5. Kebutuhan aktualisasi (Self actualization needs )

2.4 Kinerja

Kinerja menurut Boediharjo (2002:102) dapat diukur berdasarkan

empat indikator yaitu

1. Efektif dan efisien

2. Otoritas dan tanggung jawab

3. Disiplin

7

Page 8: Artikel Skripsi Gundar

4. Inisiatif

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel penelitian

Populasi diartikan sebagai seluruh anggota kelompok yang sudah

ditentukan karakteristiknya dengan jelas, baik itu kelompok orang, objek, atau

kejadian. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai SPBU 44.502.05 sebanyak

52 orang pegawai. Penelitian ini menggunakan metode sensus, yaitu mendata

keseluruhan populasi yang ada. Berdasarkan sensus dilapangan, maka sampel

dalam penelitian ini sebanyak 52 orang pegawai.

3.2 Data dan Variabel yang digunakan / INSTRUMEN

1. Variabel Gaya Kepemimpinan

a. Definisi Konseptual yaitu cara pemimpin untuk mempengaruhi

bawahannya.

b. Definisi Operasional yaitu cara pemimpin untuk mempengaruhi

bawahannya yang diukur dengan orientasi direktif, orientasi

supportive, orientasi partisipatif.

c. Indikator Penelitian dengan memperhatikan definisi konseptual

dan definisi operasional, maka disusun indikator variabel gaya

kepemimpinan adalah:

Orientasi direktif

Orientasi supportive

Orientasi partisipatif

Orientasi prestasi

2. Variabel Motivasi

a. Definisi Konseptual yaitu dorongan yang tumbuh dalam diri

seseorang, baik yang berasal dari dalam dan luar dirinya untuk

melakukan suatu pekerjaan dengan semangat tinggi menggunakan

semua kemampuan dan ketrampilan yang dimilikinya.

8

Page 9: Artikel Skripsi Gundar

b. Definisi Operasional yaitu dorongan yang tumbuh dalam diri

seseorang, baik yang berasal dari dalam dan luar dirinya untuk

melakukan suatu pekerjaan dengan semangat tinggi menggunakan

semua kemampuan dan ketrampilan yang dimilikinya yang diukur

dengan kebutuhan fisik, kebutuhan keselamatan, kebutuhan

berkelompok, kebutuhan akan penghargaan, dan kebutuhan

aktualisasi diri.

c. Indikator Penelitian dengan memperhatikan definisi konseptual

dan definisi operasional, maka disusun indikator variabel motivasi

adalah:

Kebutuhan fisik

Kebutuhan keselamatan

Kebutuhan berkelompok

Kebutuhan akan penghargaan

Kebutuhan aktualisasi diri

3. Variabel Kinerja Pegawai

a. Definisi Konseptual yaitu hasil yang dicapai oleh pegawai dalam

menyelesaikan tugasnya secara efektif dan efisien.

b. Definisi operasional yaitu hasil yang dicapai oleh pegawai dalam

menyelesaikan tugasnya secara efektif dan efisien yang diukur

dengan efisien dan efektivitas, otoritas daan tanggung jawab,

disiplin dan inisiatif.

c. Indikator penelitian dengan memperhatikan definisi konseptual

dan definisi operasional, maka disusun indikator variabel kinerja

pegawai adalah:

Efektivitas dan efisiensi

Orientasi dan tanggung jawab

Disiplin

Inisiatif

9

Page 10: Artikel Skripsi Gundar

3.3 Metode Pengumpulan Data

1. Data Primer

a. Observasi

Melakukan pengamatan langsung dan melakukan pengumpulan

data melalui penyebaran kuesioner kepada pegawai SPBU 44.502.05.

b. Wawancara

Memberikan pertanyaan kepada pimpinan perusahaan dan karyawan

dalam rangka memperkuat data yang sudah dikumpulkan.

2. Data Sekunder

Melakukan studi pustaka dengan membaca seperti referensi, surat

kabar, majalah serta buku catatan selama perkuliahan dan lain-lainnya

yang berhubungan dengan penulisan ini. Sedangkan pengolahan data

menggunakan SPSS (Sould Product Solutions Statistic) 14 untuk

mempermudah penghitungan dan pengujian hipotesis penelitian.

3.4 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

3.4.1 Kalibrasi Instrumen Penelitian

Dilakukan untuk mengukur validitas dan reliabilitas instrument,

dimana pengujian validitas ini untuk memastikan bahwa peneliti telah

mengukur apa yang seharusnya diukur (Kuntjoro, 2003:150). Analisis

terhadap validitas menggunakan model koefisien korelasi product

moment (r). Sedangkan pengujian reliabilitas yang menggunakan rumus

koefisien Alpha atau Alpa Cronbach dilakukan untuk mengukur

sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya atau handal (Djaali,

Pudjiono, Ramly; 200:81).

3.4.2 Uji Hipotesis dengan Analisis Regresi dan Korelasi

Dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh dan hubungan

kedua variabel bebas terhadap variabel terikat, baik secara sendirisendiri

maupun bersama. Kriteria hubungan sebagai pedoman umum yang

digunakan adalah

10

Page 11: Artikel Skripsi Gundar

TABEL 3

Kriteria hubungan

Nilai r Kriteria Hubungan

0 Tidak ada korelasi

0 - 0,20 Korelasi sangat lemah

0,21 - 0,40 Korelasi lemah

0,41 - 0,70 Korelasi kuat

0,71 - 0,90 Korelasi sangat kuat

0,91 - 0,99 Korelasi sangat kuat sekali

1 Korelasi sempurna

Sumber : Peramalan Bisnis (Sugiarto dan Harijono, 2000:92)

3.4.3 Pengujian Keterikatan Regresi

Dilakukan dengan uji F, yaitu untuk mengetahui bagaimana variabel

bebas yang digunakan secara bersamaan mampu menjelaskan variabel

terikat. Apabila hasil yang diperoleh Fhitung > Ftabel dan signifikansi

<0,05 maka artinya mempunyai keterikatan.

3.4.4 Pengujian Signifikansi

Dilakukan dengan Uji t, yaitu untuk mengetahui pengaruh

masingmasing variabel bebas terhadap variabel terikat. Pada taraf nyata

sebesar 5% dan derajat kebebasan (df) N-2, setelah dibandingkan

kemudian diambil keputusan dengan kaidah: jika nilai thitung > ttabel

maka dinyatakan ada pengaruh, tetapi jika thitung < ttabel maka

dinyatakan tidak ada pengaruh.

3.4.5 Pengujian Statistik Regresi

Dilakukan dengan penghitungan Koefisien Determinasi (r²) yaitu

untuk melihat pengaruh variabel yang diteliti. Apabila didapat hasil

mendekati angka 1, artinya menunjukkan model regresi sangat kuat dalam

menerangkan keragamn variasi variabel terikatnya. Tetapi

11

Page 12: Artikel Skripsi Gundar

apabila hasilnya mendekati 0 artinya semankin lemah variabel

bebasnya dalam menerangkan variabel terikatnya.

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1. Uji Validitas

Koefisien validitas untuk seleksi item pada tes yang mengukur kemampuan ini

dapat dipilih dari item-item yang memiliki koefisien 0,3 atau lebih. Karyawan yang

diberikan kuesioner untuk pengujian validitas ini berjumlah 52 orang. Pada uji validitas

seluruh kuesioner gaya kepemimpinan, motivasi kerja dan kinerja dinyatakan valid,

sehingga tidak ada pertanyaan yang harus dihilangkan guna menjamin validitas hasil

penelitian secara keseluruhan.

4.2. Uji Realibilitas

Tabel 4.1

Hasil Uji Realibilitas Kuesioner

Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja dan Kinerja

Variabel Koefisien Alpha Status

Gaya Kepemimpinan 0, 772 Reliabel

Motivasi Kerja 0,811 Reliabel

Kinerja 0,862 Reliabel

Sumber : data primer (diolah)

4.3. Uji Korelasi

Dengan menggunakan metode product momen dari Pearson maka dapat diketahui

korelasi antar gaya kepemimpinan dan motivasi kerja dengan kinerja sebagai berikut:

12

Page 13: Artikel Skripsi Gundar

Tabel 4.2

Hasil uji Korelasi Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja

Correlations

Gaya_ Kepemim

pinan Motivasi KinerjaGaya_Kepemimpinan Pearson Correlation 1 .331* .434**

Sig. (2-tailed) .017 .001N 52 52 52

Motivasi Pearson Correlation .331* 1 .617**Sig. (2-tailed) .017 .000N 52 52 52

Kinerja Pearson Correlation .434** .617** 1Sig. (2-tailed) .001 .000N 52 52 52

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

4.4. Hasil Penelitian

Tabel 4.5

Hasil Analisis Regresi

Pengaruh Variabel Motivasi Kerja (X1) dan Gaya

Kepemimpinan (X2)

Terhadap Kinerja(Y)

Variabel Bebas

Gaya

Kepemimpinan(X1)

Motivasi Kerja (X2)

Konstanta =

4.797

R Square = 0.440

Koefisien Regresi(i) Nilai t hitung P

0,222 2,275 0.00

0,571 4,4699 0.00

Fhitung = 19.269

Ftabel = 3.15

Multiple R = 0.664 p = 0.0000

Sumber:Data diolah

Berdarkan hasil analisis pada Tabel 4.5 di atas, maka persamaan regresi yang

dihasilkan adalah : Y = 4,797 + 0,222 X1 + 0,571 X2

13

Page 14: Artikel Skripsi Gundar

Dari persamaan regresi diatas menunjukkan variabel motivasi kerja (X1) dan gaya

kepemimpinan (X2) mempengaruhi kinerja (Y).

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan positif dengan tingkat kekuatan rendah antara variabel Gaya

Kepemimpinan dengan Kinerja (ry1=0,434). Pengaruh Gaya Kepemimpinan

terhadap Kinerja rendah. Hanya 18,83% dari Kinerja ditentukan oleh Gaya

Kepemimpinan, sedangkan sisanya sebesar 81,17% ditentukan oleh faktor lain.

2. Terdapat hubungan positif dengan tingkat kekuatan kuat antara variabel Motivasi

Kerja dengan Kinerja (ry2=0.617). Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja

kuat. Hanya 38,06% dari Kinerja ditentukan oleh Motivasi Kerja, sedangkan

sisanya sebesar 61,94% ditentukan oleh faktor lain.

3. Terdapat hubungan positif dengan tingkat kekuatan kuat antara variabel Gaya

Kepemimpinan dan Motivasi Kerja secara bersama-sama dengan Kinerja

(R=0,664). Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja secara bersama

sama terhadap Kinerja kuat. Hanya 44,08% dari Kinerja ditentukan oleh Gaya

Kepemimpinan dan Motivasi Kerja secara bersama-sama, sedangkan sisanya sebesar

55,92% ditentukan oleh faktor lain.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti mencoba memberikan saran sebagai berikut:

1. Dengan melihat kesimpulan diatas maka disarankan agar pihak manajemen

memperbaiki gaya kepemimpinan yang telah diberikan sehingga dapat memotivasi

karyawan dan menambah kinerja karyawan yang pada akhirnya akan bermanfaat

untuk SPBU.

14

Page 15: Artikel Skripsi Gundar

2. Gaya kepemimpinan direktif merupakan gaya kepemimpinan yang paling besar

pengaruhnya terhadap peningkatan motivasi kerja karyawan di SPBU di masa

mendatang, maka disarankan kepada pihak manajemen agar secara kontinyu

menciptakan kondisi kerja yang berorientasi pada direktif di setiap aktivitas

perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Boediharjo. 2002. Kinerja Organisasi. Erlangga: Jakarta

Gayatri. 2005. Analisis Pengaruh Prestasi Kerja dan Kompetensi

Terhadap

Keputusan Promosi Jabatan Karyawan PT. Jasa Angkasa Semesta

Tbk., di

Jakarta. Jurnal: Jakarta

Gomes, Faustino Cardoso. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. ANDI

OFFSET: Yogyakarta

Griffin, Ricky W. 2004. MANAJEMEN. Erlangga: Jakarta

Hasibuan, Malayu S.P. 2007. MANAJEMEN Dasar, Pengertian dan Masalah.

Bumi

Aksara: Jakarta

Setyaningsih, Sri H. 2005. Pengaruh Motivasi Berprestasi dan Gaya

Kpemimpinan

Camat Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Kecamatan Karang

Tengah Kota

Tangerang Provinsi Banten. Jurnal: Jakarta

Usman, Husaini. 2008. MANAJEMEN (Teori Praktik dan Riset Pendidikan).

Penerbit

Bumi Aksara: Jakarta

Uyanto, Stanislaus S. 2009. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Graha

Ilmu:Yogyakarta

Wahjosumidjo. 1994. Kepemimpinan dan Motivasi. Ghalia Indonesia: Jakarta

Page 16: Artikel Skripsi Gundar

15