artikel skripsi
DESCRIPTION
skripsiTRANSCRIPT
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI
PENGGUNAAN MEDIA KARTON LIPAT PADA SISWA KELAS IV SDN NO 99/II
MARIGEH KECAMATAN BATHIN III ULU
ARTIKEL ILMIAH
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah DasarJurusan Ilmu Pendidikan
Oleh
ROSMANELINIM GJA10D 109120
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI
PEBRUARI 2013
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI
PENGGUNAAN MEDIA KARTON LIPAT PADA SISWA KELAS IV SDN NO 99/II
MARIGEH KECAMATAN BATHIN III ULU
Abstrak
Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Matematika melalui penggunaan Media Karton
Lipat Pada Siswa Kelas IV SDN No 99/II Marigeh kecamatan Bathin III Ulu”. Skripsi. Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu pendidikan, FKIP Universitas Jambi,
pembimbing: (I) Dr. Ekawarna, M. Psi dan (II) Drs. Ade Kusmana, M. Hum.
Kata kunci: Hasil Belajar, Media Karton Lipat
Latar belakang masalah
Mata pelajaran matematika adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan disekolah
dasar. Dalam proses belajar matematika harus lebih bermakna karena kebermaknaan akan
menyebabkan peserta didik menjadi terkesan, sehingga pelajaran tersebut akan mempunyai
masa ingatan lebih dibandingkan dengan pelajaran yang hafalan.
Mata pelajaran matematika di Sekolah Dasar Negeri 99/II Marigeh merupakan
pelajaran yang dianggap paling sulit dan membosankan. Ini terbukti dari cara belajar peserta
didik merespon palajaran banyak siswa yang asal-asalan dalam mengerjakan tugas, tidak
memperhatikan penjelasan guru, tidak merespon pertanyaan guru dan tidak memberikan
jawaban. Tentu hasil belajar matematika menjadi rendah. Hal ini dapat diketahui dari hasil
Ulangan Umum Bersama (UUB) khususnya kelas IV tahun ajaran 2010/2011 dengan nilai rata-
rata 45,65 dan tahun 2011/2012 semester ke II dengan nilai rata-rata 47,15 sementara kriteria
ketuntasan minimal (KKM) adalah 60. Sebagai pendidik tentunya dituntut untuk mengitropeksi
apakah yang menyebabkan rendahnya nilai matematika siswa. Bisa saja hal tersebut karena
kurangnya variasi dalam mengajar, metode pembelajan yang kurang tepat, strategi yang tidak
sesuai, kurang memanfaatkan media pembelajaran untuk menanamkan konsep matematik, atau
banyak lagi kemungkinan sebab lain.
Dari berbagai sebab diatas penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang
penggunaan media karton lipat dalam upaya meningkatkan hasil belajar matematika pada materi
penjumlahan pecahan biasa.
Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar matematika melalui
penggunaan media karton lipat pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 99/II Marigeh.
Manfaat Penelitian
1. Bagi guru
Guru memperoleh pengalaman dalam melaksanakan proses pembelajaran untuk
meningkatkan hasil belajar dan menggunakan media karton lipat.
2. Bagi siswa
Siswa cepat memahami materi apa yang didapatinya.
3. Bagi sekolah
Sekolah mendapatkan masukan satu model pembelajaran yang memberi kemudahan dalam
proses pembelajaran. PTK ini sebagai usaha untuk peningkatan pembelajaran dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 99/II Marigeh.
4. Bagi peneliti
Untuk meningkatkan kemampuan keterampilan berpikir ilmiah dan berkarya tulis secara
profesional.
Kajian pustaka
Winkel (1999:53) menyatakan belajar adalah aktifitas mental/psikis yang
berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-
perubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Menurut Arikunto (dalam Ekawarna, 2011: 41) yang dimaksud hasil belajar
adalah suatu hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses pengajran yang
dilakukan oleh guru. Hasil belajar ini biasanya dinyatakan dalam bentuk angka, huruf
atau kata-kata baik, sedang, kurang dan sebagainya.
Begitu pula menurut Hamalik (dalam Ekawarna,2011: 41) hasil belajar adalah
perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk
perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Hasil belajar itu biasanya dapat
dinyatakan dalam bentuk angka, huruf atau kata-kata baik, sedang, kurang dan
sebagainya.
Menurut Djamarah (dalam Ekawarna,2011:42) hasil belajar adalah hasil yang
diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dari dalam diri individu
sebagai hasil dari aktifitas belajar yang biasanya dinyatakan dalam bentuk angka atau
huruf.
Berdasarkan pengalaman diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
perubahan perilaku anak akibat belajar. perubahan perilaku-perilaku disebabkan karena
dia mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalan proses dalam belajar
mengajar
Hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa factor, baik faktor dari dalam (faktor
internal) maupun faktor dari luar (faktor eksternal). Menurut Suryabrata (dalam
Ekawarna,2011: 51) yang termasuk faktor internal adalah faktor psikoligis (misalnya
kecerdasan, motivasi, prestasi dan kemampuan kognitif). Sedangkan yang termasuk
eksternal adalah faktor lingkungan dan faktor instruk mental (misalny guru, kurikulum,
dan model pembelajaran).
Gagne (dalam Ekawarna,2011: 51) menyebutkan dengan istilah kondisi internal
(internal conditions) dan kondisi eksternal (external condition). Faktor internal adalah
faktor yang berasal dari dalam diri individu yang mempengaruhi prestasi belajar siswa.
Faktor-faktor tersebut dibedakan menjadi tiga yitu :
1. Faktor psikologis
2. Faktor psikologis yang meliputi faktor intelektif (kecerdasan minat, kebutuha, emosi
dan motivasi) serta
3. Faktor kematangan
Sedangkan faktor-faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar
individu yang mempengaruhi prestasi belajar siswa.
Faktor-faktor tersebut dibedakan atas faktor :
1. Lingkungan budaya
2. Lingkungan fisik
3. Lingkungan spiritual dan
4. Lingkungan keagamaan
Faktor ini besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang akan dicapai.
Clark dalam Nana Sudjana (2001: 39) mengungkapkan bahwa hasil belajar siswa di
sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh
lingkungan. Berkaitan dengan faktor dari dalam diri siswa, selain faktor kemampuan,
ada juga faktor lain yaitu motivasi, minat, perhatian, sikap, kebiasaan belajar,
ketekunan, kondisi sosial ekonomi, kondisi fisik dan psikis. Salah satu faktor
lingkungan yang paling dominan mempengaruhi hasil belajar adalah kwalitas
pengajaran. Yang dimaksud dengan kwalitas pengajaran adalah tinggi rendahnya atau
efektif tidaknya proses pembelajaran dalam mencapai tujuan instruksional. Pendapat ini
sejalan dengan teori belajar di Sekolah (Theory of school learning) dari Bloom, bahwa
ada tiga variabel utama dalam teori belajar disekolah, yaitu karakteristik individu,
kwalitas pengajaran, dan hasil belajar siswa. Selain faktor dari dalam diri dan faktor
lingkungan, ada faktor yang lain yang turut menentukan hasil belajar yaitu faktor
pendekatan belajar (approachto learning). Ini berkaitan dengan upaya belajar yang
dilakukan siswa meliputi strategi dan metode pembelajaran. Ketiga faktor ini banyak
hal yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu dengan yang lain.
Menurut Kisyono (dalam Ekawarna 2011: 62) istilah “model” dalam konteks
pembelajaran diartikan sebagai suatu pola kegiatan guru siswa untuk menghasilkan
perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa sebagai akibat perbuatan mengajar
dan belajar. Istilah lain yang juga digunakan dalam pengertian yang sama dikemukakan
Joni (dalam Ekawarna 2011: 62) adalah “strategi” belajar mengajar atau siasat
pengajaran.
Langkah-langkah dalam model pembelajaran media karton lipat adalah sebagai
berikut :
1. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa.
Guru menyampaikan atau menjelaskan tentang tujuan pembelajaran yang akan
dipelajari tentang pentingnya pelajaran, tentang pecahan biasa dan mempersiapkan
siswa untuk menerima pelajaran, persiapkan alat-alat tulis serta media yang akan
didemonstrasikan kepada siswa.
2. Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan.
Guru mendemonstrasikan pengetahuannya kepada siswa dengan media yang telah
dipersiapkan serta mempraktekkan cara membuat pecahan melalui media karton
lipat.
3. Membimbing pelatihan siswa.
Siswa mengerjakan latihan yang diberikan guru dengan menggunakan karton
sebagai media untuk mendapatkan cara mengerjakan penjumlahan pecahan biasa
serta guru membimbing siswa untuk mengerjakan latihannya.
4. Mengecek pemahaman dan hasil kerja siswa.
Untuk mengetahui sampai di mana pengetahuan dan hasil kerja siswa, guru
memanggil siswa ke depan beberapa orang bergantian untuk mempraktekkan cara
mencari pecahan dengan karton lipat, kemudian mengadakan tes tertulis.
5. Memberi latihan lanjutan (PR).
Setelah mengetahui sampai di mana pemahaman siswa maka guru bersama siswa
merangkum pembelajaran yang dipelajari, untuk mengingat atau menguatkan
ingatan siswa, guru memberikan tugas lanjutan berupa pelajaran Rumah (PR).
Metode penelitian
pada metode penelitian ini peneliti memakai metode penelitian lapangan yang
berbentuk penelitian tindakan kelas yang sering disebt sebagai PTK. Dengan demikian, di
dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti membuat beberapa tahap dalam beberapa
siklus. Di setiap siklus ada beberapa rancangan yaitu mulai dari perencanaan sampai pada
refleksi evaluasi.
Hasil penelitian
Dengan berbentuknya metode lapangan yang penelitiannya tindakan kelas, juga
adanya beberapa tahap dalam setip siklus dalam pembelajarannya yang menguji cobakan
media karton lipat, setelah melalui beberapa siklus sampai selesai maka hasil nilai siswa
juga telah meningkat.
Hasil pelaksanaan siklus I sebagai berikut:
a. Siswa belum terbiasa dengan belajar menggunakan media karton dikarenakan
terbiasa dengan cara melihat buku dan latihan.
b. Suasana kelas rebut saat siswa mendapatkan media karton lipat.
c. Masih ada siswa yang memperoleh nilai di bawah ketuntasan belajar, hal ini
menunjukkan masih ada siswa yang kurang konsentrasi dalam belajar.
Hasil pelaksaan siklus II sabagai berikut:
a. Tugas mandiri belum dapat semua diselesaikan oleh siswa.
b. Siswa mengerjakan tugas dengan semangat.
c. Siswa tidak menyalin pekerjaan siswa lain.
d. Siswa telah terbiasa menggunakan media karton lipat.
e. Berdasarkan hasil observasi, evaluasi dan refleksi maka peneliti perlu
melanjutkan penelitian ini ke siklus III karena secara individu siswa belum
tuntas, secara klasikalpun belum mencapai ketunasan 80%. Kelemahan dan
kendala yang ditemui pada pelaksanaan siklus II dijadikan dasar untuk
perbaikan pelaksanaan ke siklus III..
Hasil pelaksanaan siklus III sebagai berikut:
a. Tugas dapat diselesaikan dengan tepat waktu.
b. Soal tes hasil belajar dapat diselesaikan dengan baik dan tuntas.
c. Siswa merasa bersemangat dan terbiasa untuk belajar dengan menggunakan
media karton . Dari hasil evaluasi secara individu tuntas mencapai 60% dan
klasikal telah tuntas mencapai 80%.
Dari hasil belajar yang didapat membuktikan bahwa pertama penggunaan
media karton lipat harus tersedia sebelum pembelajaran dimulai. Kedua tahapan-
tahapan dalam memberikan contoh penggunaan media karton lipat tersebut, ketiga
ketelitian siswa dalam melipat, mengarsil, menggunting bagian karton itu dan
menempelnya atau menggabungkannya dikarton yang lain, dan keempat kesesuaian
antara arsilan dan penjumlahan pecahan biasa.
Bentuk karton lipat yaitu boleh persegi atau persegi panjang. Alasan
pemilihan dari kedua bentuk di atas adalah untuk memudahkan dalam
pengguntingan dan penggabungan.
Sedangkan warna karton lipat yang dipilih yaitu warna putih karena warna
tersebut dapat merangsang siswa untuk mengarsil atau mewarnai pada bagian
karton lipat sesuai penjumlahan yang telah ditentukan.
Langkah-langkah penggunaan media karton lipat:
a. Media karton lipat sebelum pembelajaran dimulai sudah tersedia.
b. Penggunaan media karton lipat harus melalui tahapan secara sistematis.
c. Member contoh penggunaan media karton lipat oleh guru harus diikuti
siswa untuk menirukan dengan tujuan siswa aktif pada pembelajaran.
d. Memberi penugasan secara mandiri atau kelompok pada penggunaan
media karton lipat sesuai tugas yang diberikan. Guru membimbing dan
member penguatan atau penilaian pada hasil kerja siswa.
Dari hasil penelitian siklus I, II, dan III dapat dilihat pada table
Rekapitulasi hasil belajar siswa sebagai berikut:
Table Rekapitulasi hasil belajar siswa siklus I, II dan III.
No Nama Siswa Nilai siklus I
Ketuntasan Nilai Siklus II
Ketuntasan Nilai siklus III
Ketuntasan
1 N1 60 T 60 T 80 T
2 N2 53,3 TT 66,7 T 66,7 T
3 N3 53,3 TT 60 T 66,7 T
4 N4 40 TT 60 T 66,7 T
5 N5 46,7 TT 66,7 T 80 T
6 N6 33,3 TT 66,7 T 60 T
7 N7 33,3 TT 53,3 TT 60 T
8 N8 60 T 53,3 TT 80 T
9 N9 53,3 TT 53,3 TT 80 T
10 N10 33,3 TT 40 TT 93,3 T
11 N11 40 TT 40 TT 93,3 T
12 N12 40 TT 53,3 TT 93,3 T
13 N13 40 TT 60 T 93,3 T
14 N14 33,3 TT 60 T 66,7 T
15 N15 26,7 TT 60 T 66,7 T
16 N16 60 T 53,3 TT 80 T
17 N17 60 T 53,3 TT 80 T
18 N18 53,3 TT 40 TT 53,3 TT
19 N19 60 T 40 TT 53,3 TT
20 N20 40 TT 53,3 TT 53,3 TT
21 N21 53,3 TT 60 T 40 TT
22 N22 60 T 66,7 T 66,7 T
23 N23 66,7 T 66,7 T 53,3 TT
24 N24 60 T 60 T 80 T
25 N25 53,6 TT 60 T 80 T
26 N26 40 TT 80 T 93,3 T
27 N27 60 T 66,7 T 66,7 T
28 N28 60 T 53,3 TT 80 T
29 N29 53,3 TT 53,3 TT 66,7 T
30 N30 53,3 TT 60 T 66,7 T
Jumlah 1479,7 10 1719,9 17 2160 25
Rata-Rata 49,32 57,33 72
Ketuntasan 33,3% 56,67% 83,3%
Sikap positif dan negative siswa terhadap menggunaan media karton pada siklus I, II
dan III.
No Butir pernyataan
observasi
Siklus I Siklus II Siklus III
Jumlah siswa
% Jumlah siswa
% Jumlah siswa
%
1. Siswa aktif dalam
belajar selama PBM
19 63.33 24 80 28 93.33
menggunakan media
karton lipat
2 Siswa yang suka
mengganggu siswa
lain
8 26.67 6 20 2 6.67
3 Siswa yang suka
mengobrol selama
PBM
5 16.67 4 13.33 0 0
4. Siswa permisi selama
pembelajaran
berlangsung
3 10 2 6.67 0 0
5. Siswa yang
mengantuk
2 6.67 1 3.33 0 0
Dari hasil observasi sikap positif dan negative siswa terlihat yang aktif dalam
PBM terlihat ada peningkatan dari setiap siklus. Siswa yang aktif dalam PBM 63.33%
pada siklus I, siswa yang aktif dalam PBM 63.33% pada siklus II siswa yang aktif dalam
PBM 80% dan siklus III 93.33%.
Pembahasan
Berdasarkan tes hasil belajar (latihan) siklus I, II dan III adapun pembahasannya sebagai
berikut:
Siklus I
Pada siklus I pembelajaran telah menggunakan media karton yang dipegang
oleh siswa sehingga suasana kelas ribut oleh kegiatan siswa. Mulai siswa menjadi
bergairah untuk belajar, namun sayangnya siswa malah banyak rebut memainkan
media karton lipat. Walaupun begitu dari hasil rata-rata meningkat menjadi 49.32
dan yang tuntas hanya 10 orang atau 33.32%. tentu saja angka-angka ini masih
kurang berhasil untuk itu diperlukan tindakan selanjutnya dalam siklus II.
Pada pelaksanaan siklus I pembelajaran menggunakan media karton lipat
ditemukan beberapa hal diantaranya:
1. Kendala
Siswa Nampak mulai begairah namun kelas masih ribu oleh jeritan siswa
yang kesenangan diberi media karton lipat.
2. Pemecahan masalah
a. Guru menertibkan kelas dengan cara menjelaskan penggunaan media
karton lipat.
b. Guru membimbing siswa untuk menggunakan meia karton lipat.
Siklus II
Pada siklus II proses pembelajaran mulai terarah. Guru membimbing
siswa agar selalu focus pada tujuan pembelajaran. Nilai rata-rata pada siklus II
naik menjadi 57.33 sedangkan siswa yang belajar tuntas lebih dari setengah yaitu
17 orang dari 30 orang atau 56.67%. secara patokan walaupun angka-angka di
atas telah meningkat, namun secara individu dan klasikal pembelajaran belum
tuntas. Untuk itu perlu dilanjutkan dengan tindakan pada siklus III.
Pada pelaksanaan siklus II pembelajaran menggunakan media karton
lipan ditemukan beberapa hal diantaranya:
1. Kendala
a. Walaupun siswa bersemangat dalam pembelajaran namaun masih ada
yang rebut.
b. Siswa menjawab tes (latihan) dengan terburu-buru.
2. Pemecahan masalah
a. Menertibkan siswa dengan cara memberikan sanksi kepada siswa yang
ribut dengan cara guru mengajukan petanyaan sesuai materi.
b. Memberi kesempatan (waktu) pada siswa untuk menjawab tes, kemudian
meminta pada siswa untuk focus lagi pada pelajaran.
Pada lampiran terlihat rata-rata kelas dari siklus I, 49.32 menjadi 57.33
siklus II.
Menurut pengamatan peneliti walaupun materinya baru, siswa terlihat
focus pada media karton dan pengingatan siswa lebih baik. Untuk itu peneliti
menganggap perlu melaksanakan satu siklus lagi untuk memantapkan hasil
penelitian bahwa pembelajaran dengan menggunakan media karton benar-benar
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Siklus III
Pada siklus III pembelajaran berlangsung penuh semangat karena guru
mengadakan permainan dengan media karton. Siswa nampak sudah terbiasa
menggunakan media karton lipat sesuai dengan petunjuk yang diberi guru.
Segala kendala dan kekurangan yang ditemukan pada siklus sebelumnya sudah
jauh berkurang, walaupun dengan materi yang berlainan nilai rata-rata siswa
pada siklus II 57.33 menjadi 72 pada siklus III tuntas secara klasifikasi 83.33%.
Jadi dari hasil penelitian yang dilakukan, ternyata penggunaan media
karton lipat dapat mendia karton lipatbdapat meningkatkan hasil belajar.
Kesimpulan.
Berdasarkan analisa data dan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa pada siklus I mencapai 33.32% dengan nilai rat-rata 49,32
2. Hasil belajar siswa pada siklus II meningkat menjadi 56,67% dengan nilai rata-
rata 57,33
Dengan memakai metode penggunaan media karton lipat dalam menerapkan
media karton lipat pada pembelajaran matematika dapat terlihat meningkat dalam
hasil belajar siswa pada siklus III
Saran
1. Guru disarankan dapat kreatif dalam mencari, memilih dan menggunakan media
pembelajaran sesuai materi ajar.
2. Dalam pembelajaran matematika guru harus mendorong siswa dalam mengerjakan
tugas latihan untuk menanamkan kemandirian sehingga hasil belajar meningkat.
3. Penanaman konsep matematika pada penjumlahan pecahan biasa melalui penggunaan
media karton secara sistematis dan integrasi untuk lebih mudah dipahami siswa.
4. Member dorongan penguatan baik verbal maupun no verbal sehingga siswa lebih
senang belajar matematika dengan tujuan hasil belajar meningkat.
5. Guru pada proses pembelajaran matematika harus mengevaluasi hasil belajar
sehingga dapat dilihat, tercapai atau tidaknya materi ajar, sebagai refleksi sehingga
hasil belajar dapat ditingkatkan.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, Jakarta: Gaung Persada Press, 1997.
Asnawi, Zainul, Tes dan Asesmen di SD, Jakarta: Universitas Terbuka, 2007.
Ausubel, Teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Universitas Terbuka, 1963.
Dick dan Carey, Teori belajar dan Pembelajaran, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
1978.
Ekawarna, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: GP Press, 2011.
Gredler, Bell, Teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Universitas Terbuka, 1986
Hamzah, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar Yang
Kreatif dan Efektif, Jakarta: Bumi Aksara, 2007.
Kokasih, Optimalisasi Media Pembelajaran, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
2007.
Muhsetyo, Gatot, dkk, Pembelajaran Matematika SD, Jakarta: Universitas Terbuka,
2008.
Oneng, Teori Pembelajaran, Jakarta: Universitas Terbuka, 1999.
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka pelajar, 2009.
Rayandra, Asyar, Media Pembelajaran Sekolah Dasar, Jambi: FKIP Universitas
Jambi, 2010.
Siburian, Jodian, Model Pembelajaran Sains. Jambi : FKIP Universitas Jambi, 2010.
Soejadi, Pembelajaran Matematika SD, Jakarta: Universitas Terbuka, 1991.
Sufri, dkk, Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: GP Press, 2010.
Winkel WS, Psikologi Pengajaran, Jakarta: PT Gramedia, 1996.