artikel skripsi

22
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA KARTON LIPAT PADA SISWA KELAS IV SDN NO 99/II MARIGEH KECAMATAN BATHIN III ULU ARTIKEL ILMIAH Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan Oleh ROSMANELI NIM GJA10D 109120 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

Upload: boris-antonius

Post on 26-Dec-2015

19 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

skripsi

TRANSCRIPT

Page 1: Artikel Skripsi

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI

PENGGUNAAN MEDIA KARTON LIPAT PADA SISWA KELAS IV SDN NO 99/II

MARIGEH KECAMATAN BATHIN III ULU

ARTIKEL ILMIAH

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah DasarJurusan Ilmu Pendidikan

Oleh

ROSMANELINIM GJA10D 109120

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

PEBRUARI 2013

Page 2: Artikel Skripsi

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI

PENGGUNAAN MEDIA KARTON LIPAT PADA SISWA KELAS IV SDN NO 99/II

MARIGEH KECAMATAN BATHIN III ULU

Abstrak

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Matematika melalui penggunaan Media Karton

Lipat Pada Siswa Kelas IV SDN No 99/II Marigeh kecamatan Bathin III Ulu”. Skripsi. Program

Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu pendidikan, FKIP Universitas Jambi,

pembimbing: (I) Dr. Ekawarna, M. Psi dan (II) Drs. Ade Kusmana, M. Hum.

Kata kunci: Hasil Belajar, Media Karton Lipat

Latar belakang masalah

Mata pelajaran matematika adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan disekolah

dasar. Dalam proses belajar matematika harus lebih bermakna karena kebermaknaan akan

menyebabkan peserta didik menjadi terkesan, sehingga pelajaran tersebut akan mempunyai

masa ingatan lebih dibandingkan dengan pelajaran yang hafalan.

Mata pelajaran matematika di Sekolah Dasar Negeri 99/II Marigeh merupakan

pelajaran yang dianggap paling sulit dan membosankan. Ini terbukti dari cara belajar peserta

didik merespon palajaran banyak siswa yang asal-asalan dalam mengerjakan tugas, tidak

memperhatikan penjelasan guru, tidak merespon pertanyaan guru dan tidak memberikan

jawaban. Tentu hasil belajar matematika menjadi rendah. Hal ini dapat diketahui dari hasil

Ulangan Umum Bersama (UUB) khususnya kelas IV tahun ajaran 2010/2011 dengan nilai rata-

rata 45,65 dan tahun 2011/2012 semester ke II dengan nilai rata-rata 47,15 sementara kriteria

ketuntasan minimal (KKM) adalah 60. Sebagai pendidik tentunya dituntut untuk mengitropeksi

apakah yang menyebabkan rendahnya nilai matematika siswa. Bisa saja hal tersebut karena

Page 3: Artikel Skripsi

kurangnya variasi dalam mengajar, metode pembelajan yang kurang tepat, strategi yang tidak

sesuai, kurang memanfaatkan media pembelajaran untuk menanamkan konsep matematik, atau

banyak lagi kemungkinan sebab lain.

Dari berbagai sebab diatas penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang

penggunaan media karton lipat dalam upaya meningkatkan hasil belajar matematika pada materi

penjumlahan pecahan biasa.

Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar matematika melalui

penggunaan media karton lipat pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 99/II Marigeh.

Manfaat Penelitian

1. Bagi guru

Guru memperoleh pengalaman dalam melaksanakan proses pembelajaran untuk

meningkatkan hasil belajar dan menggunakan media karton lipat.

2. Bagi siswa

Siswa cepat memahami materi apa yang didapatinya.

3. Bagi sekolah

Sekolah mendapatkan masukan satu model pembelajaran yang memberi kemudahan dalam

proses pembelajaran. PTK ini sebagai usaha untuk peningkatan pembelajaran dalam rangka

meningkatkan mutu pendidikan di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 99/II Marigeh.

4. Bagi peneliti

Untuk meningkatkan kemampuan keterampilan berpikir ilmiah dan berkarya tulis secara

profesional.

Page 4: Artikel Skripsi

Kajian pustaka

Winkel (1999:53) menyatakan belajar adalah aktifitas mental/psikis yang

berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-

perubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap.

Menurut Arikunto (dalam Ekawarna, 2011: 41) yang dimaksud hasil belajar

adalah suatu hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses pengajran yang

dilakukan oleh guru. Hasil belajar ini biasanya dinyatakan dalam bentuk angka, huruf

atau kata-kata baik, sedang, kurang dan sebagainya.

Begitu pula menurut Hamalik (dalam Ekawarna,2011: 41) hasil belajar adalah

perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk

perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Hasil belajar itu biasanya dapat

dinyatakan dalam bentuk angka, huruf atau kata-kata baik, sedang, kurang dan

sebagainya.

Menurut Djamarah (dalam Ekawarna,2011:42) hasil belajar adalah hasil yang

diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dari dalam diri individu

sebagai hasil dari aktifitas belajar yang biasanya dinyatakan dalam bentuk angka atau

huruf.

Berdasarkan pengalaman diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah

perubahan perilaku anak akibat belajar. perubahan perilaku-perilaku disebabkan karena

dia mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalan proses dalam belajar

mengajar

Hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa factor, baik faktor dari dalam (faktor

internal) maupun faktor dari luar (faktor eksternal). Menurut Suryabrata (dalam

Ekawarna,2011: 51) yang termasuk faktor internal adalah faktor psikoligis (misalnya

Page 5: Artikel Skripsi

kecerdasan, motivasi, prestasi dan kemampuan kognitif). Sedangkan yang termasuk

eksternal adalah faktor lingkungan dan faktor instruk mental (misalny guru, kurikulum,

dan model pembelajaran).

Gagne (dalam Ekawarna,2011: 51) menyebutkan dengan istilah kondisi internal

(internal conditions) dan kondisi eksternal (external condition). Faktor internal adalah

faktor yang berasal dari dalam diri individu yang mempengaruhi prestasi belajar siswa.

Faktor-faktor tersebut dibedakan menjadi tiga yitu :

1. Faktor psikologis

2. Faktor psikologis yang meliputi faktor intelektif (kecerdasan minat, kebutuha, emosi

dan motivasi) serta

3. Faktor kematangan

Sedangkan faktor-faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar

individu yang mempengaruhi prestasi belajar siswa.

Faktor-faktor tersebut dibedakan atas faktor :

1. Lingkungan budaya

2. Lingkungan fisik

3. Lingkungan spiritual dan

4. Lingkungan keagamaan

Faktor ini besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang akan dicapai.

Clark dalam Nana Sudjana (2001: 39) mengungkapkan bahwa hasil belajar siswa di

sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh

lingkungan. Berkaitan dengan faktor dari dalam diri siswa, selain faktor kemampuan,

ada juga faktor lain yaitu motivasi, minat, perhatian, sikap, kebiasaan belajar,

Page 6: Artikel Skripsi

ketekunan, kondisi sosial ekonomi, kondisi fisik dan psikis. Salah satu faktor

lingkungan yang paling dominan mempengaruhi hasil belajar adalah kwalitas

pengajaran. Yang dimaksud dengan kwalitas pengajaran adalah tinggi rendahnya atau

efektif tidaknya proses pembelajaran dalam mencapai tujuan instruksional. Pendapat ini

sejalan dengan teori belajar di Sekolah (Theory of school learning) dari Bloom, bahwa

ada tiga variabel utama dalam teori belajar disekolah, yaitu karakteristik individu,

kwalitas pengajaran, dan hasil belajar siswa. Selain faktor dari dalam diri dan faktor

lingkungan, ada faktor yang lain yang turut menentukan hasil belajar yaitu faktor

pendekatan belajar (approachto learning). Ini berkaitan dengan upaya belajar yang

dilakukan siswa meliputi strategi dan metode pembelajaran. Ketiga faktor ini banyak

hal yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu dengan yang lain.

Menurut Kisyono (dalam Ekawarna 2011: 62) istilah “model” dalam konteks

pembelajaran diartikan sebagai suatu pola kegiatan guru siswa untuk menghasilkan

perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa sebagai akibat perbuatan mengajar

dan belajar. Istilah lain yang juga digunakan dalam pengertian yang sama dikemukakan

Joni (dalam Ekawarna 2011: 62) adalah “strategi” belajar mengajar atau siasat

pengajaran.

Langkah-langkah dalam model pembelajaran media karton lipat adalah sebagai

berikut :

1. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa.

Guru menyampaikan atau menjelaskan tentang tujuan pembelajaran yang akan

dipelajari tentang pentingnya pelajaran, tentang pecahan biasa dan mempersiapkan

Page 7: Artikel Skripsi

siswa untuk menerima pelajaran, persiapkan alat-alat tulis serta media yang akan

didemonstrasikan kepada siswa.

2. Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan.

Guru mendemonstrasikan pengetahuannya kepada siswa dengan media yang telah

dipersiapkan serta mempraktekkan cara membuat pecahan melalui media karton

lipat.

3. Membimbing pelatihan siswa.

Siswa mengerjakan latihan yang diberikan guru dengan menggunakan karton

sebagai media untuk mendapatkan cara mengerjakan penjumlahan pecahan biasa

serta guru membimbing siswa untuk mengerjakan latihannya.

4. Mengecek pemahaman dan hasil kerja siswa.

Untuk mengetahui sampai di mana pengetahuan dan hasil kerja siswa, guru

memanggil siswa ke depan beberapa orang bergantian untuk mempraktekkan cara

mencari pecahan dengan karton lipat, kemudian mengadakan tes tertulis.

5. Memberi latihan lanjutan (PR).

Setelah mengetahui sampai di mana pemahaman siswa maka guru bersama siswa

merangkum pembelajaran yang dipelajari, untuk mengingat atau menguatkan

ingatan siswa, guru memberikan tugas lanjutan berupa pelajaran Rumah (PR).

Metode penelitian

pada metode penelitian ini peneliti memakai metode penelitian lapangan yang

berbentuk penelitian tindakan kelas yang sering disebt sebagai PTK. Dengan demikian, di

dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti membuat beberapa tahap dalam beberapa

siklus. Di setiap siklus ada beberapa rancangan yaitu mulai dari perencanaan sampai pada

refleksi evaluasi.

Page 8: Artikel Skripsi

Hasil penelitian

Dengan berbentuknya metode lapangan yang penelitiannya tindakan kelas, juga

adanya beberapa tahap dalam setip siklus dalam pembelajarannya yang menguji cobakan

media karton lipat, setelah melalui beberapa siklus sampai selesai maka hasil nilai siswa

juga telah meningkat.

Hasil pelaksanaan siklus I sebagai berikut:

a. Siswa belum terbiasa dengan belajar menggunakan media karton dikarenakan

terbiasa dengan cara melihat buku dan latihan.

b. Suasana kelas rebut saat siswa mendapatkan media karton lipat.

c. Masih ada siswa yang memperoleh nilai di bawah ketuntasan belajar, hal ini

menunjukkan masih ada siswa yang kurang konsentrasi dalam belajar.

Hasil pelaksaan siklus II sabagai berikut:

a. Tugas mandiri belum dapat semua diselesaikan oleh siswa.

b. Siswa mengerjakan tugas dengan semangat.

c. Siswa tidak menyalin pekerjaan siswa lain.

d. Siswa telah terbiasa menggunakan media karton lipat.

e. Berdasarkan hasil observasi, evaluasi dan refleksi maka peneliti perlu

melanjutkan penelitian ini ke siklus III karena secara individu siswa belum

tuntas, secara klasikalpun belum mencapai ketunasan 80%. Kelemahan dan

kendala yang ditemui pada pelaksanaan siklus II dijadikan dasar untuk

perbaikan pelaksanaan ke siklus III..

Hasil pelaksanaan siklus III sebagai berikut:

a. Tugas dapat diselesaikan dengan tepat waktu.

b. Soal tes hasil belajar dapat diselesaikan dengan baik dan tuntas.

c. Siswa merasa bersemangat dan terbiasa untuk belajar dengan menggunakan

media karton . Dari hasil evaluasi secara individu tuntas mencapai 60% dan

klasikal telah tuntas mencapai 80%.

Dari hasil belajar yang didapat membuktikan bahwa pertama penggunaan

media karton lipat harus tersedia sebelum pembelajaran dimulai. Kedua tahapan-

tahapan dalam memberikan contoh penggunaan media karton lipat tersebut, ketiga

ketelitian siswa dalam melipat, mengarsil, menggunting bagian karton itu dan

Page 9: Artikel Skripsi

menempelnya atau menggabungkannya dikarton yang lain, dan keempat kesesuaian

antara arsilan dan penjumlahan pecahan biasa.

Bentuk karton lipat yaitu boleh persegi atau persegi panjang. Alasan

pemilihan dari kedua bentuk di atas adalah untuk memudahkan dalam

pengguntingan dan penggabungan.

Sedangkan warna karton lipat yang dipilih yaitu warna putih karena warna

tersebut dapat merangsang siswa untuk mengarsil atau mewarnai pada bagian

karton lipat sesuai penjumlahan yang telah ditentukan.

Langkah-langkah penggunaan media karton lipat:

a. Media karton lipat sebelum pembelajaran dimulai sudah tersedia.

b. Penggunaan media karton lipat harus melalui tahapan secara sistematis.

c. Member contoh penggunaan media karton lipat oleh guru harus diikuti

siswa untuk menirukan dengan tujuan siswa aktif pada pembelajaran.

d. Memberi penugasan secara mandiri atau kelompok pada penggunaan

media karton lipat sesuai tugas yang diberikan. Guru membimbing dan

member penguatan atau penilaian pada hasil kerja siswa.

Dari hasil penelitian siklus I, II, dan III dapat dilihat pada table

Rekapitulasi hasil belajar siswa sebagai berikut:

Table Rekapitulasi hasil belajar siswa siklus I, II dan III.

No Nama Siswa Nilai siklus I

Ketuntasan Nilai Siklus II

Ketuntasan Nilai siklus III

Ketuntasan

1 N1 60 T 60 T 80 T

2 N2 53,3 TT 66,7 T 66,7 T

3 N3 53,3 TT 60 T 66,7 T

4 N4 40 TT 60 T 66,7 T

5 N5 46,7 TT 66,7 T 80 T

6 N6 33,3 TT 66,7 T 60 T

7 N7 33,3 TT 53,3 TT 60 T

8 N8 60 T 53,3 TT 80 T

9 N9 53,3 TT 53,3 TT 80 T

10 N10 33,3 TT 40 TT 93,3 T

Page 10: Artikel Skripsi

11 N11 40 TT 40 TT 93,3 T

12 N12 40 TT 53,3 TT 93,3 T

13 N13 40 TT 60 T 93,3 T

14 N14 33,3 TT 60 T 66,7 T

15 N15 26,7 TT 60 T 66,7 T

16 N16 60 T 53,3 TT 80 T

17 N17 60 T 53,3 TT 80 T

18 N18 53,3 TT 40 TT 53,3 TT

19 N19 60 T 40 TT 53,3 TT

20 N20 40 TT 53,3 TT 53,3 TT

21 N21 53,3 TT 60 T 40 TT

22 N22 60 T 66,7 T 66,7 T

23 N23 66,7 T 66,7 T 53,3 TT

24 N24 60 T 60 T 80 T

25 N25 53,6 TT 60 T 80 T

26 N26 40 TT 80 T 93,3 T

27 N27 60 T 66,7 T 66,7 T

28 N28 60 T 53,3 TT 80 T

29 N29 53,3 TT 53,3 TT 66,7 T

30 N30 53,3 TT 60 T 66,7 T

Jumlah 1479,7 10 1719,9 17 2160 25

Rata-Rata 49,32 57,33 72

Ketuntasan 33,3% 56,67% 83,3%

Sikap positif dan negative siswa terhadap menggunaan media karton pada siklus I, II

dan III.

No Butir pernyataan

observasi

Siklus I Siklus II Siklus III

Jumlah siswa

% Jumlah siswa

% Jumlah siswa

%

1. Siswa aktif dalam

belajar selama PBM

19 63.33 24 80 28 93.33

Page 11: Artikel Skripsi

menggunakan media

karton lipat

2 Siswa yang suka

mengganggu siswa

lain

8 26.67 6 20 2 6.67

3 Siswa yang suka

mengobrol selama

PBM

5 16.67 4 13.33 0 0

4. Siswa permisi selama

pembelajaran

berlangsung

3 10 2 6.67 0 0

5. Siswa yang

mengantuk

2 6.67 1 3.33 0 0

Dari hasil observasi sikap positif dan negative siswa terlihat yang aktif dalam

PBM terlihat ada peningkatan dari setiap siklus. Siswa yang aktif dalam PBM 63.33%

pada siklus I, siswa yang aktif dalam PBM 63.33% pada siklus II siswa yang aktif dalam

PBM 80% dan siklus III 93.33%.

Pembahasan

Berdasarkan tes hasil belajar (latihan) siklus I, II dan III adapun pembahasannya sebagai

berikut:

Siklus I

Pada siklus I pembelajaran telah menggunakan media karton yang dipegang

oleh siswa sehingga suasana kelas ribut oleh kegiatan siswa. Mulai siswa menjadi

bergairah untuk belajar, namun sayangnya siswa malah banyak rebut memainkan

media karton lipat. Walaupun begitu dari hasil rata-rata meningkat menjadi 49.32

dan yang tuntas hanya 10 orang atau 33.32%. tentu saja angka-angka ini masih

kurang berhasil untuk itu diperlukan tindakan selanjutnya dalam siklus II.

Page 12: Artikel Skripsi

Pada pelaksanaan siklus I pembelajaran menggunakan media karton lipat

ditemukan beberapa hal diantaranya:

1. Kendala

Siswa Nampak mulai begairah namun kelas masih ribu oleh jeritan siswa

yang kesenangan diberi media karton lipat.

2. Pemecahan masalah

a. Guru menertibkan kelas dengan cara menjelaskan penggunaan media

karton lipat.

b. Guru membimbing siswa untuk menggunakan meia karton lipat.

Siklus II

Pada siklus II proses pembelajaran mulai terarah. Guru membimbing

siswa agar selalu focus pada tujuan pembelajaran. Nilai rata-rata pada siklus II

naik menjadi 57.33 sedangkan siswa yang belajar tuntas lebih dari setengah yaitu

17 orang dari 30 orang atau 56.67%. secara patokan walaupun angka-angka di

atas telah meningkat, namun secara individu dan klasikal pembelajaran belum

tuntas. Untuk itu perlu dilanjutkan dengan tindakan pada siklus III.

Pada pelaksanaan siklus II pembelajaran menggunakan media karton

lipan ditemukan beberapa hal diantaranya:

1. Kendala

a. Walaupun siswa bersemangat dalam pembelajaran namaun masih ada

yang rebut.

b. Siswa menjawab tes (latihan) dengan terburu-buru.

2. Pemecahan masalah

a. Menertibkan siswa dengan cara memberikan sanksi kepada siswa yang

ribut dengan cara guru mengajukan petanyaan sesuai materi.

b. Memberi kesempatan (waktu) pada siswa untuk menjawab tes, kemudian

meminta pada siswa untuk focus lagi pada pelajaran.

Pada lampiran terlihat rata-rata kelas dari siklus I, 49.32 menjadi 57.33

siklus II.

Page 13: Artikel Skripsi

Menurut pengamatan peneliti walaupun materinya baru, siswa terlihat

focus pada media karton dan pengingatan siswa lebih baik. Untuk itu peneliti

menganggap perlu melaksanakan satu siklus lagi untuk memantapkan hasil

penelitian bahwa pembelajaran dengan menggunakan media karton benar-benar

dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Siklus III

Pada siklus III pembelajaran berlangsung penuh semangat karena guru

mengadakan permainan dengan media karton. Siswa nampak sudah terbiasa

menggunakan media karton lipat sesuai dengan petunjuk yang diberi guru.

Segala kendala dan kekurangan yang ditemukan pada siklus sebelumnya sudah

jauh berkurang, walaupun dengan materi yang berlainan nilai rata-rata siswa

pada siklus II 57.33 menjadi 72 pada siklus III tuntas secara klasifikasi 83.33%.

Jadi dari hasil penelitian yang dilakukan, ternyata penggunaan media

karton lipat dapat mendia karton lipatbdapat meningkatkan hasil belajar.

Kesimpulan.

Berdasarkan analisa data dan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa pada siklus I mencapai 33.32% dengan nilai rat-rata 49,32

2. Hasil belajar siswa pada siklus II meningkat menjadi 56,67% dengan nilai rata-

rata 57,33

Dengan memakai metode penggunaan media karton lipat dalam menerapkan

media karton lipat pada pembelajaran matematika dapat terlihat meningkat dalam

hasil belajar siswa pada siklus III

Saran

1. Guru disarankan dapat kreatif dalam mencari, memilih dan menggunakan media

pembelajaran sesuai materi ajar.

2. Dalam pembelajaran matematika guru harus mendorong siswa dalam mengerjakan

tugas latihan untuk menanamkan kemandirian sehingga hasil belajar meningkat.

Page 14: Artikel Skripsi

3. Penanaman konsep matematika pada penjumlahan pecahan biasa melalui penggunaan

media karton secara sistematis dan integrasi untuk lebih mudah dipahami siswa.

4. Member dorongan penguatan baik verbal maupun no verbal sehingga siswa lebih

senang belajar matematika dengan tujuan hasil belajar meningkat.

5. Guru pada proses pembelajaran matematika harus mengevaluasi hasil belajar

sehingga dapat dilihat, tercapai atau tidaknya materi ajar, sebagai refleksi sehingga

hasil belajar dapat ditingkatkan.

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, Jakarta: Gaung Persada Press, 1997.

Asnawi, Zainul, Tes dan Asesmen di SD, Jakarta: Universitas Terbuka, 2007.

Ausubel, Teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Universitas Terbuka, 1963.

Dick dan Carey, Teori belajar dan Pembelajaran, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

1978.

Ekawarna, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: GP Press, 2011.

Gredler, Bell, Teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Universitas Terbuka, 1986

Hamzah, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar Yang

Kreatif dan Efektif, Jakarta: Bumi Aksara, 2007.

Kokasih, Optimalisasi Media Pembelajaran, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

2007.

Muhsetyo, Gatot, dkk, Pembelajaran Matematika SD, Jakarta: Universitas Terbuka,

2008.

Oneng, Teori Pembelajaran, Jakarta: Universitas Terbuka, 1999.

Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka pelajar, 2009.

Rayandra, Asyar, Media Pembelajaran Sekolah Dasar, Jambi: FKIP Universitas

Jambi, 2010.

Page 15: Artikel Skripsi

Siburian, Jodian, Model Pembelajaran Sains. Jambi : FKIP Universitas Jambi, 2010.

Soejadi, Pembelajaran Matematika SD, Jakarta: Universitas Terbuka, 1991.

Sufri, dkk, Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: GP Press, 2010.

Winkel WS, Psikologi Pengajaran, Jakarta: PT Gramedia, 1996.