artikel reksadana.pdf

62
Page 1 | 62 Reksadana Melulu, Ada Apa Sih? Aidil Akbar Madjid Perencana Keuangan , Financial Planner, Financial Advisor. Setiap kali mention sedikit di akun twitter saya @AidilAKBAR (follow yeeee) tentang Reksadana, selalu deh pada banyak yang tanya produk ini, emangnya ada apaan sih?beredar pertanyaan tentang apa yang harus diperhatikan atau dilakukan ketika investasi Reksadana. Bingung? Yuk kite bahas dikit-dikit yah biar pada penasaran. Ada yang nulis Reksa Dana, ada juga yang nulisa Reksadana, well artinya sama aja sih yaaaaa. Nah, kalo dililat-liat dari definisi Reksa Dana adalah suatu wahana atau tempat investasi ato keranjang investasi, dimana dana dari masyarakat dikumpulin nih untuk dikelola dan diinvestasiin kedalam instrument investasi di pasar modal. Instrumen investasi di pasar modal bisa berupa Obligasi atau dikenal juga dengan surat hutang berpendapatan tetap jangka menengah dan panjang, bisa surat utang Pemerintah atau SUN dan produk turunannya, bisa juga surat utang swasta (perusahaan swasta). Selain itu ada juga Saham, dan juga produk pasar uang seperti deposito, SBI dan surat hutang jangka pendek (dibawah 1 tahun). Masih bingung?….. kita buat lebih simpel lagi… (mudah-mudahan yaaa). Jadi Reksadana yang ngumpulin dana masyarakat ini dikelola oleh perusahaan namanya Manajer Investasi. Di Indonesia saat ini ada mungkin lebih dari 100 perusahaan Manajer Investasi.Biasanya namanya dibelakangnya ada embel-embel Manajer Investasi atau Asset Management atau Investment Management (nah coba cari deh tuh). Manajer Investasi ngelola dana masyarakat ini ngak sendirian, dia ada “partner” nya yaitu Bank Kustodian yang tugasnya banyak bingit, beberapa ajee nih ya disebutin: ngumpulin duit dan terima transferan dari nasabah, transfer balik duit ke nasabah kalo mereka tarik, pembayaran transaksi, pencatatan sama ngitung NAB dari Reksadananya. Diluar ini ada juga namanya Agen Penjual, nah mereka tugasnya ya jualan Reksadana jadi marketingnya, bisa langsung bisa juga “nitip” jual lewat Bank. Jadi Agen Penjual (APERD) adalah institusi yang menjual Reksadana seperti Bank atau Perusahaan Sekuritas, sementara perorangan yang menjualnya disebut Wakil Agen Penjual.Wakil agen penjual ini harus memiliki izin khusus untuk menjual Reksadana yang dikenal dengan Wakil Agen Penjual Efek Reksadana (WAPERD). Itulah sebabnya sekarang banyak bank yang menawarkan produk Reksa Dana ini kan. Ingat Bank yang menjual Reksadana ini tidak bertanggung jawab terhadap Reksa Dana karena mereka HANYA AGEN PENJUAL, seperti halnya Agen Penjual tiket tadi tidak bertanggung jawab apabila terjadi apa-apa dengan bus nya.Cukup segitu dulu yak, untuk lebih detil tentang investasi pada Reksadana, akan dibahas pada tulisan berikutnya. Okee.. okeee… Tabik! Reksadana Melulu, Ada Apa Sih? Seri 2 Aidil Akbar Madjid Perencana Keuangan, Financial Planner, Financial Advisor. Ok Jadi kira-kira sudah mengerti donk ya, kalau di tulisan saya sebelumnya di blog ini menceritakan kalau didalam Reksa Dana atau Reksadana itu yang sebenarnya mengelola uang kita adalah perusahaan bernama Manajer Investasi. Sementara Manajer Investasi tidak melakukannya sendiri tapi didampingi oleh Bank Kustodian. Oleh sebab itu, kalau anda ingin membeli salah satu produk ReksaDana, maka pastikan uang anda harus ditransfer ke Rekening atas nama ReksaDana tersebut ke Bank Kustodiannya. Bahkan bukan di transfer ke rekening atas nama Manajer Investasi nya lho. Mengapa demikian? Karena untuk mencegah terjadi penipuan dan penyalah gunaan dana. Karena apabila kita tidak berhati-hati, bisa saja terjadi penipuan disini berkedok Reksadana abal-abalan. Sebagai contoh, misalnya ada persusahaan Manajer Investasi bernama PT X Aset Manajemen terus nama ReksaDana nya ReksaDana X Agresif Fund, maka kalo anda mau membeli ReksaDana ini anda harus mentransfer dana anda ke rekening atas nama Reksa Dana X Agresif Fund tersebut di Bank Kustodian BUKAN atas nama PT X Aset Manajeme. Nama pada rekening tujuan harus sama dengan nama pada Reksadananya, sementara nama anda sebagai investor cukup ditaruh pada bagian keterangan atau berita. Karena sekarang banyak ReksaDana yang dijual di Bank, terkadang untuk kemudahan transaksi, karena Bank Kustodiannya berbeda dengan Bank tempat anda membeli Reksadana maka Bank

Upload: nabilah-usman

Post on 16-Jan-2016

133 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

P a g e 1 | 62

Reksadana Melulu, Ada Apa Sih? Aidil Akbar Madjid Perencana Keuangan , Financial Planner, Financial Advisor. Setiap kali mention sedikit di akun twitter saya @AidilAKBAR (follow yeeee) tentang Reksadana, selalu deh pada banyak yang tanya produk ini, emangnya ada apaan sih?beredar pertanyaan tentang apa yang harus diperhatikan atau dilakukan ketika investasi Reksadana. Bingung? Yuk kite bahas dikit-dikit yah biar pada penasaran. Ada yang nulis Reksa Dana, ada juga yang nulisa Reksadana, well artinya sama aja sih yaaaaa. Nah, kalo dililat-liat dari definisi Reksa Dana adalah suatu wahana atau tempat investasi ato keranjang investasi, dimana dana dari masyarakat dikumpulin nih untuk dikelola dan diinvestasiin kedalam instrument investasi di pasar modal. Instrumen investasi di pasar modal bisa berupa Obligasi atau dikenal juga dengan surat hutang berpendapatan tetap jangka menengah dan panjang, bisa surat utang Pemerintah atau SUN dan produk turunannya, bisa juga surat utang swasta (perusahaan swasta). Selain itu ada juga Saham, dan juga produk pasar uang seperti deposito, SBI dan surat hutang jangka pendek (dibawah 1 tahun). Masih bingung?….. kita buat lebih simpel lagi… (mudah-mudahan yaaa). Jadi Reksadana yang ngumpulin dana masyarakat ini dikelola oleh perusahaan namanya Manajer Investasi. Di Indonesia saat ini ada mungkin lebih dari 100 perusahaan Manajer Investasi.Biasanya namanya dibelakangnya ada embel-embel Manajer Investasi atau Asset Management atau Investment Management (nah coba cari deh tuh). Manajer Investasi ngelola dana masyarakat ini ngak sendirian, dia ada “partner” nya yaitu Bank Kustodian yang tugasnya banyak bingit, beberapa ajee nih ya disebutin: ngumpulin duit dan terima transferan dari nasabah, transfer balik duit ke nasabah kalo mereka tarik, pembayaran transaksi, pencatatan sama ngitung NAB dari Reksadananya. Diluar ini ada juga namanya Agen Penjual, nah mereka tugasnya ya jualan Reksadana jadi marketingnya, bisa langsung bisa juga “nitip” jual lewat Bank. Jadi Agen Penjual (APERD) adalah institusi yang menjual Reksadana seperti Bank atau Perusahaan Sekuritas, sementara perorangan yang menjualnya disebut Wakil Agen Penjual.Wakil agen penjual ini harus memiliki izin khusus untuk menjual Reksadana yang dikenal dengan Wakil Agen Penjual Efek Reksadana (WAPERD). Itulah sebabnya sekarang banyak bank yang menawarkan produk Reksa Dana ini kan. Ingat Bank yang menjual Reksadana ini tidak bertanggung jawab terhadap Reksa Dana karena mereka HANYA AGEN PENJUAL, seperti halnya Agen Penjual tiket tadi tidak bertanggung jawab apabila terjadi apa-apa dengan bus nya.Cukup segitu dulu yak, untuk lebih detil tentang investasi pada Reksadana, akan dibahas pada tulisan berikutnya. Okee.. okeee… Tabik! Reksadana Melulu, Ada Apa Sih? Seri 2 Aidil Akbar Madjid Perencana Keuangan, Financial Planner, Financial Advisor. Ok Jadi kira-kira sudah mengerti donk ya, kalau di tulisan saya sebelumnya di blog ini menceritakan kalau didalam Reksa Dana atau Reksadana itu yang sebenarnya mengelola uang kita adalah perusahaan bernama Manajer Investasi. Sementara Manajer Investasi tidak melakukannya sendiri tapi didampingi oleh Bank Kustodian. Oleh sebab itu, kalau anda ingin membeli salah satu produk ReksaDana, maka pastikan uang anda harus ditransfer ke Rekening atas nama ReksaDana tersebut ke Bank Kustodiannya. Bahkan bukan di transfer ke rekening atas nama Manajer Investasi nya lho. Mengapa demikian? Karena untuk mencegah terjadi penipuan dan penyalah gunaan dana. Karena apabila kita tidak berhati-hati, bisa saja terjadi penipuan disini berkedok Reksadana abal-abalan. Sebagai contoh, misalnya ada persusahaan Manajer Investasi bernama PT X Aset Manajemen terus nama ReksaDana nya ReksaDana X Agresif Fund, maka kalo anda mau membeli ReksaDana ini anda harus mentransfer dana anda ke rekening atas nama Reksa Dana X Agresif Fund tersebut di Bank Kustodian BUKAN atas nama PT X Aset Manajeme. Nama pada rekening tujuan harus sama dengan nama pada Reksadananya, sementara nama anda sebagai investor cukup ditaruh pada bagian keterangan atau berita. Karena sekarang banyak ReksaDana yang dijual di Bank, terkadang untuk kemudahan transaksi, karena Bank Kustodiannya berbeda dengan Bank tempat anda membeli Reksadana maka Bank

P a g e 2 | 62

tersebut membukakan Rekening Penampungan Sementara. Jadi pada saat anda membeli ReksaDana sebelum melakukan transfer atau pembelian pastikan dengan Bankers anda apakah benar ini Rekening Penampungan Sementara. Selain Rekening tempat transfer pembelian ReksaDana, hal lain yang juga ngak kalah penting adalah ketika anda membeli ReksaDana pastikan untuk menanyakan keberadaan buku informasi yang dikenal dengan nama PROSPEKTUS. Apa sih Prospektus itu? Prospektus itu sebenarnya cerminan dari Kontrak antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian yang mengikat ke anda sebagai Investor. Pada saat sebuah Manajer Investasi membuat Reksadana, mereka membuat Kontrak antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian, yang dikenal dengan nama Kontrak Investasi Kolektif (KIK). Prospektus ini adalah versi singkat dari KIK tersebut. So jadi didalam Prospektus itu terdapat Hak dan Kewajiban anda sebagai investor. Didalam Prospektus juga dijelaskan siapa itu Manajer Investasi dan latar belakang mereka, siapa-siapa saja orang dibelakang Manajer Investasi serta kemana Manajer Investasi akan menempatkan dana investor. Didalam Prospektus juga diinformasikan resiko investasi dan informasi lainnya yang anda butuhkan. Tanyakan keberadaan Prospektus ini, mintakan atau paling tidak ada boleh baca. Kalau orang menawarkan ReksaDana tapi tidak bisa menunjukan Prospektus ini DO NOT BUY…. karena biasanya penipuan bisa terjadi disni. Ngomong-ngomong jadi keinget diakhir tahun 2008 saya diminta ikutan syuting/siaran di salah satu TV Swasta nasional membahas kasus Bank Century dan salah satu ReksaDana abal-abalan. Waktu itu saya sepanggung sama korban dari Surabaya dan kalo tidak salah… beliau nempatkan dana sebesar Rp. 4.5 milyar. Nah waktu saya tanya apakah ada Prospektus dia bilang ngak pernah dikasih… so benar terjadi bahwa yang ditawarkan atau dijual itu adalah ReksaDana bodong… alias palsu. Nah, sudah kebayang kan? So berhati-hatilah dalam menempatkan uang anda. Tulisan berikutnya akan dibahas detil tentang jenis-jenis Reksadana serta mekanisme pembeliannya dan resiko serta keuntungannya. Reksadana Lagi, Ada Apa Sih? Part 3 Aidil Akbar Madjid Perencana Keuangan, Senior Financial Planner, Senior Financial Advisor Dah lama ngak nulis, mari kita sambung lagi yuk. Nah, Menyambung dari tulisan-tulisan seri sebelumnya tentang Reksadana, Kembali ke informasi awal bahwa ReksaDana adalah sebuah keranjang investasi yang didalamnya terdiri dari beberapa instrument investasi. Instrumentnya itu sendiri biasanya produk pasar modal seperti Saham dan Obligasi (surat Hutang). Diluar dari itu ada juga produk pasar uang. Pasar uang disini adalah pasar uang dalam terminologi pasar modal, karena banyak orang suka salah pengertian dan berfikir bahwa Pasar Uang produk seperti Valuta Asing (dollar, euro dll). Didalam terminologi pasar modal, yang disebut dengan Pasar Uang adalah produk keuangan yang mempunyai tingkat likuiditas yang tinggi alias bisa ditarik kapan saja, dan tingkat resiko cukup rendah. Contohnya yaaa produk perbankan seperti Tabungan, Deposito, SBI, dan Obligasi (surat Hutang) jangka pendek (jatuh tempo dibawah 1 thn). Di Indonesia sendiri ada beberapa jenis Reksadana. Reksadana jenis pertama yang dikenal dengan Reksadana polos atau reguler. Reksadana jenis ini ada 4 jenis dan akan kita bahas didalam tulisan seri kali ini. Reksadana jenis berikutnya yang dikenal dengan Reksadana Terstruktur (structured fund). Reksadana ini juga ada beberapa jenis yang akan dibahas ditulisan berikutnya. Sedangkan Reksadana jenis terakhir adalah Indeks Fund dan Exchange Traded Fund atau dikenal dengan ETF yang akan dibahas pada tulisan tulisan berikutnya. Dalam tulisan ini kita akan bahas ReksaDana jenis pertama yaitu Reksadana regular.Di Indonesia Reksadana ini dibagi menjadi 4 jenis yaitu Reksadana Saham, Reksadana Campuran, Reksadana Pendapatan Tetap dan Reksadana Pasar Uang. ReksaDana Saham adalah Reksadana dimana biasanya ReksaDana ini isinya 80%-100% dananya di investasikan pada Saham… dan biasanya diinvestasikan pada saham-saham unggulan (dikenal dengan istilah BlueChips). Ada juga Reksadana Saham yang menginvestasikan dananya pada saham-saham khusus seperti perusahaan infrastruktur atau barang-barang konsumen (consumer goods) saja. Nah, kalau invest di produk ini

P a g e 3 | 62

harus untuk jangka panjang diatas 5 tahun atau bahkan diatas 10 tahun deh. Semakin panjang durasi kita berinvestasi resikonya relatif semakin turun. ReksaDana ini biasanya berpatokan ke Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di bursa, so target mereka adalah untuk mengalahkan performance dari IHSG. Dengan kata lain, kalo IHSG nyusruk kebawah atau sedang turun berarti ReksaDana ini juga akan ikut turun. Hasil investasi yang bisa diharapkan dari ReksaDana ini bervariasi berkisar antara 20%-25% rata-rata per tahun untuk investasi diatas 5 tahun. Ada beberapa Reksadana yang bisa memberikan imbal hasil alias hasil investasi diatas persentase tadi, tetapi banyak juga yang dibawahnya. Oleh sebab itu selalu lakukan riset dan analisa produk sebelum berinvestasai. Reksadana kedua dari jenis Reksadana reguler ini adalah ReksaDana Campuran.Sesuai dengan namanya, Reksadana ini isinya atau berinvestasi dengan komposisi campuran antara 40%-60% di Saham dan Surat Utang (Obligasi). Mengapa ada Reksadana Campuran ini? Dimaksudkan bagi investor yang belum berani mengambil resiko 100% berinvestasi pada Saham, maka bisa mencobanya dengan produk yang dicampur ini, dengan harapan resiko investasinya lebih rendah dibanding Reksadana Saham. Komposisinya yang bisa berubah-berubah secara persentase antara Saham dan Surat Utang itulah yang membuat ReksaDana ini disaat bursa rontok (seharusnya) berpotensi untuk tidak akan turun sedalam ReksaDana Saham. Dilain pihak, ketika harga-harga saham di Bursa Efek naik cukup tinggi, hasil investasi di ReksaDana ini “kalah” dibanding kenaikan di ReksaDana Saham karena ada komponen Surat Utang tersebut. Hasil investasi yang bisa diharapkan dari ReksaDana ini berpotensi memberikan hasil berkisar antara 15%-20% rata-rata per tahun untuk investasi diatas 5 tahun. Akan tetapi sekali lagi kita harus selalu ingat bahwa Reksadana adalah produk investasi, sehingga selalu ada resiko. Itu sebabnya berinvestasi pada Reksadana sebaiknya dilakukan untuk jangka menengah dan jangka panjang saja. Hal lain yang harus selalu diingat juga adalah bahwa hasil investasi dimasa yang lampau yang pernah dihasilkan oleh sebuah Reksadana tidak memberikan jaminan akan hasil investasi dimasa yang akan datang. Dengan kata lain tidak ada jaminan sama sekali berinvestasi di Reksadana reguler ini baik dari sisi investasi kita maupun dari sisi hasil investasi atau returnnya. Memahami Reksadana: Bagaimana Cara Kerja Investasi Reksadana? Sebagian masyarakat awam mungkin belum tahu betul mengenai Reksadana. Dewasanya, Reksadana ini berguna sebagai wadah bagi para masyarakat untuk menanamkan modalnya. Setelah dana ini terkumpul, maka Manajer Investasi akan menyalurkan dan menginvestasikannya ke dalam Portofolio Efek. Ada satu keunggulan istimewa dalam Reksadana, yaitu diversifikasi. Ini dikarenakan beberapa efek yang terdapat pada Reksadana bermacam-macam. Diversifikasi ini bagaikan solusi tepat untuk menurunkan resiko. Kemudahan adalah kelebihan lainnya dari Reksadana. Manajer Investasi juga tidak hanya bertugas membantu investor memutuskan keputusan dalam investasinya, melainkan juga melakukan manajemen resiko, menyelesaikan pembukan dan transaksi, dan juga yang lainnya. Ada sekitar 10 fungsi yang harus dijalani Manajer Investasi yang sudah diatur oleh Bapepam. Kini Anda sudah mengerti mengenai Reksadana. Lalu bagaimana cara kerja investasi Reksadana? Pada umumnya, Reksadana akan dibagi menjadi dua kategori: Reksadana terbuka dan Reksadana tertutup. Apakah perbedaan diantara keduanya? Reksadana terbuka biasanya akan menyediakan unit penyertaan untuk penarikan dan pembelian yang dilakukan secara berkelanjutan. Anda bisa membeli unti penyertaan ini langsung ke Manajer Investasi atau kea gen penjual (bank, agen asuransi, atau perantara perdagangan lainnya). Sementara Reksadana Tertutup cenderung menjual unit penyertaan saat penawaran umum perdana dan hanya disediakan dalam jumlah yang terbatas. Investor harus menjual unit penyertaan miliknya sebelum menarik investasinya. Reksadana ini biasanya diperdagangkan di atas atau di bawah NAB, serta harganya ditentukan oleh pasar. NAB bisa diperoleh dari jumlah seluruh aset dikurang beban dan dibagi junlah unit penyertaan. Sedangkan permintaan dan penawaran di bursa efek menentukan harga pasarnya. Bagaimana caranya mengetahui nilai sebuah Reksadana?

P a g e 4 | 62

Cukup kunjungi website perusahaan yang menerbitkan Reksadana tersebut. Biasanya beberapa NAB dari berbagai Reksadana dicantumkan ke dalam surat kabar finansial yang termuka. Seiring dengan perubahan nilai kepemilikannya, NAB dari Reksadana terbuka akan bergerak secara naik dan turun setiap hari. Dengan mengandalkan kenaikan NAB, maka pemodal dapat memperoleh keuntungan dari berbagai macam investasi seperti, Reksadana Saham, Reksadana Pendapatan Tetap, dan Reksadana Campuran. Lebih singkatnya, cara kerjanya dari Reksadana bermula dari Manajer Investasi yang menyalurkan modal dari para investor ke beberapa portofolio efek dalam bentuk pecahan-pecahan yang biasa disebut dengan Unit Penyertaan. Sangat baik untuk mengetahui terlebih dahulu jenis Reksadana yang akan Anda beli. Caranya adalah dengan membaca prospektusnya atau bertanya langsung ke Manajer Investasi yang menjual Reksadana tersebut. Dengan begitu, Anda bisa lebih maksimal lagi dalam menjalankan investasi ini sesuai dengan kemampuan Anda. Semoga dengan informasi-informasi mengenai bagaimana cara kerja investasi Reksadana diatas dapat membantu Anda untuk memulai langkah awal berinvestasi. Investasi Reksadana untuk Pemula

Mau Investasi Reksadana? Cocok untuk pemula yang ‘buta’ investasi (dan minim modal) Beberapa tahun terakhir, kata reksadana semakin akrab di telinga. Kita tahu bahwa orang membeli reksadana untuk investasi. Tapi, pengetahuan kita, ya, cuma sebatas itu. Jika ditanya lebih detail mengenai apa itu reksadana, gimana cara kerjanya, apa jenis-jenisnya, langsung, deh, angkat bahu—dan banyak yang tidak tahu. Apa Itu Reksadana? Pada dasarnya, reksadana adalah bentuk investasi secara kolektif. Berhubung persyaratan investasi awal di instrumen investasi sering berjumlah besar dan pemilihan instrumen pun rumit, maka manajer investasi diberi kesempatan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) untuk mengumpulkan dana dari masyarakat. Nantinya, dana yang terkumpul akan dikelola secara profesional oleh manajer investasi (MI). Nah, MI akan menginvestasikannya ke berbagai macam instrumen, deh, seperti saham, deposito, surat utang (obligasi), dan lainnya, Kelebihan Reksadana Dibanding Menabung Biasa? Untuk tujuan keuangan di bawah dua tahun (misalnya ngumpulin dana buat belismartphone), menabung secara konvensional sudah cukup. Tapi untuk tujuan keuangan di atas dua tahun (seperti menyiapkan dana pensiun), menabung secara konvesional nggak akan mampu mengikuti inflasi. Untuk inflasi inti saja sudah 5-6 persen per tahun, sementara riilnya menurut perhitungan saya adalah 12 persen. Jika pakai tabungan, bunganya paling tinggi 5,5-6 persen, itu pun belum dipotong pajak. Setelah dipotong pajak, bunga tabungan yang diterima paling cuma 4,8 persen. Bila inflasinya 12 persen, tentu nggak terkejar, dong? Sementara reksadana, return-nya bisa 8 persen per tahun, bahkan ada yang di atas 25 persen, tergantung jenisnya Apa Saja Jenis Reksadana? Secara umum ada empat jenis reksadana. Berikut diurutkan sesuai risikonya, dari yang terendah hingga tertinggi, ya.

1. Reksadana Pasar Uang. Ini adalah reksadana jangka pendek dengan risiko yang relatif paling kecil, karena dana ditempatkan pada instrumen pasar uang yang minim gejolak perubahan harga. Tapi karena paling minim risiko, return-nya pun paling kecil dibanding reksadana lain, yaitu sekitar 5-6 persen per tahun.

2. Reksadana Pendapatan Tetap. Dana di reksadana ini akan ditempatkan pada instrumen Surat Utang Negara atau surat utang yang dikeluarkan korporasi (misalnya Kalbe Farma). Return per tahunnya 8-12 persen.

3. Reksadana Campuran. Reksadana ini menggunakan instrumen campuran, antara saham dan surat utang. Paling pas, nih, buat yang ingin mencoba investasi saham tapi suka dag dig dug

P a g e 5 | 62

melihat pergerakan saham yang naik-turun. Return reksadana ini bisa 15-20 persen per tahun, tergantung keadaan pasar saham.

4. Reksadana Saham. Dibanding yang lain, jenis reksadana ini memiliki return paling tinggi, yaitu di atas 21 persen, bahkan kadang di atas 25 persen per tahun tergantung dari keadaan pasar saham.

Bagaimana Cara Memilih Reksadana? Memilih reksadana harus disesuaikan dengan tujuan keuangan kita. Untuk liburan? Untuk menikah? Untuk dana pensiun? Tujuan keuangan harus sedetail mungkin dan ada jangka waktu yang jelas untuk mencapainya. Misalnya, nih, tahun 2015 kita ingin liburan ke Eropa. Artinya, kita punya kesempatan tiga tahun untuk menabung. Setelah tahu jangka waktunya, baru, deh, pilih jenis reksadananya.

Jangka pendek (2-3 tahun) = reksadana pasar uang Jangka pendek (3 tahun) = reksadana pendapatan tetap Jangka menengah (4-5 tahun) = reksadana campuran Jangka panjang (> 5 tahun) = reksadana saham.

Risiko Reksadana? Memercayakan uang kita pada pihak lain, dalam hal ini MI, nggak dipungkiri terbersit sedikit kekhawatiran bahwa uang kita akan amblas tanpa ada sedikitpun tanggung jawab dari MI. Kalau amblas, sih, nggak. MI ini tugasnya adalah mengelola uang, tapi sebenarnya uangnya sendiri ada di Bank Kustodian—bank yang bertugas melakukan fungsi administrasi dan menjaga harta reksadana. Jadi nggak mungkin MI membawa kabur uang kita. Risiko dari investasi reksadana lebih ke perolehan return. Nggak selamanya reksadana memberikan return yang sesuai harapan, karena return tergantung pasar. Jika mengambil reksadana saham, misalnya, risikonya, ya, tergantung pasar saham. Ketika pasar saham turun, ya semua turun. Begitu pula sebaliknya. Perlu diingat bahwa semakin tinggi return-nya maka makin tinggi juga risikonya. Contohnya, di tahun 2008 kinerja reksadana turun sekitar 50 persen, tahun 2009 naik sekitar 100 persen, dan tahun 2010 naik sekitar 50 persen. Nah, pintar-pintar kita, deh, mencari tahu kapan waktu terbaik untuk mencairkan reksadana, apakah mau bertahap atau langsung sekaligus saat kinerjanya lagi naik Mengapa Berinvestasi di Reksa Dana? 1. Penyertaan awal yang tidak terlalu besar. Investor retail dapat memulai investasi dengan dana

awal Rp.100.000,- (seratus ribu rupiah) 2. Divesifikasi portofolio investasi. Sudah dapat memiliki saham dan obligasi dalam 1 produk

investasi. 3. Dikelola oleh ahlinya. Hanya manajer investasi yang mendapat ijin Bapeppam LK yang dapat

mengelola reksadana. Ini berarti dana Anda dikelola oleh pihak yang profesional. 4. Transparan dan akuntabel. MI wajib melaporkan NAB harian setelah 1 hari transaksi kepada

Kementerian Keuangan melalui Bapeppam LK. Laporan perkembangan NAB wajib dilaporkan sebelum jam 10 pagi ke-esokan harinya kepada Kementerian Keuangan dan diumumkan kepada publik melalui media.

5. Hasil Investasi yang menarik. Hasilnya lebih tinggi dari deposito dan IHSG, tergantung dari jenis reksadananya.

6. Likuid. Dapat dibeli dan dijual kembali setiap hari bursa 7. Sesuai untuk berbagai tujuan keuangan. Dapat digunakan untuk tujuan jangka pendek,

menengah dan jangka panjang. 8. Keamanan dana nasabah. Produk reksa dana harus mendapat ijin dari Bapeppam-LK.

Dana investor di simpan pada bank Kustodian dan dikelola oleh manajer investasi Tiap produk reksadana wajib memiliki alokasi dana likuid (deposito atau SBI) yang dicadangkan minimum 5% dan maksimal 20% untuk membayar kembali pemegang unit yang akan menjual kembali

Ilustrasinya, nih… Mau tahu berapa yang akan kita dapat jika berinvestasi reksadana saham sebesar Rp 100 ribu per bulan (Rp 1,2 juta per tahun) dengan return 25 persen? Berikut ilustrasinya, ya… Ternyata, beda jangka waktu lima tahun saja, perbedaan return yang didapat sangat besar, ya? Jika kita investasi 20

P a g e 6 | 62

tahun return-nya Rp.514.417.042,79, sementara investasi 25 tahun bisa memperoleh return Rp.1.582.186.776,10—alias selisih Rp.1.067.769.733,31! Dengan rumus ini, kita bisa menghitung sendiri, deh, sebesar apa investasi yang kita perlukan. Untuk yang jangka panjang, makin cepat memulai tentu lebih baik. Selamat berinvestasi! CARA MEMILIH REKSA DANA 1. Lihat Prospektusnya. prospektus adalah proposal pertama kali RD di launching. 2. Lihat Fund Fact Sheetnya. FFS adalah laporan kinerja suatu produk Reksa Dana beserta porto

folionya. 3. Lihat Historinya. Sesuaikan dengan waktu tujuan keuangan. 4. Lihat Kestabilannya 5. Lihat Besarnya Dana Kelolaannya

Dimana Membeli Reksa Dana?

1. Langsung Ke Manajer Investasi 2. Bank Agen Penjual Reksa Dana

Tips Berinvestasi: Jangan Memilih Reksa Dana, Jika Tak Sanggup Setia Padanya! Di Indonesia, sudah ada kurang lebih 730 produk Reksadana yang hadir dari berbagai jenis. Semuanya bisa Anda beli, entah itu melalui beberapa agen resmi penjual Reksadana atau langsung ke Manajer Investasi. Sebagai investasi yang tergolong mudah dilakukan, nama Reksadana memang mulai terdengar gaungnya beberapa waktu belakangan ini. Meskipun begitu, Reksadana juga masih harus bersaing dengan instrumen-instrumen investasi lainnya yang bahkan memiliki keuntungan dua kali lipat dari Reksadana, seperti Investasi Saham. Meskipun digadang-gadang sebagai instrumen investasi yang mudah, tidak sedikit orang yang kurang berhasil dalam berkecimpung di Reksadana. Banyak sekali faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan tersebut. Salah satunya adalah dengan meninggalkan Reksadana tersebut dengan alasan mencari instrumen investasi yang lebih baik atau sudah bosan. Jangan memilih Reksa Dana, jika tak sanggup setia padanya! Mungkin itulah slogan yang pas untuk menanggapi fenomena ini. Rasanya setiap instrumen investasi membutuhkan kesabaran serta kecermatan demi mendapatkan keuntungan untuk mencapai tujuan finansial Anda. Jika masih bingung dan ragu, sebaiknya jangan pernah coba-coba untuk melakukan investasi. Alih-alih mendapatkan untung, bisa jadi yang Anda dapatkan malah buntung. Mau memantapkan diri Anda dalam memilih Reksadana? Simak tips berikut ini: 1. Berlaku Jujur. Jujur kepada diri sendiri adalah persiapan mental paling awal dalam berinvestasi

produk Reksadana. Mulailah jujur dengan toleransi resiko diri Anda sendiri. Entah Anda adalah orang yang konservatif atau agresif. Pertimbangkan seberapa besar resiko yang bisa Anda terima. Jangan sampai Anda memilih jenis Reksadana yang tidak sesuai, dan akhirnya memutuskan untuk meninggalkannya.

2. Berinvestasi di Berbagai Instrumen. Jika prinsip utama dalam Reksadana adalah “Jangan memilih Reksa Dana, jika tak sanggup setia padanya!”, maka prinsip utama dalam setiap investasi adalah “Jangan hanya meletakkan telur yang Anda miliki dalam satu keranjang”. Istilah tersebut dapat diartikan “Jangan hanya menginvest di satu instrumen saja”. Minimal Anda berinvestasi di dua jenis Reksadana dengan tingkat resiko yang bertingkat, entah itu Reksadana Pasar Uang, Reksadana Pendapatan Tetap, Reksadana Saham, dan Reksadana Campuran. Dengan begitu, fundamental investasi Anda bisa saling menguatkan. Cara ini juga dapat membuat Anda tidak mudah bosan.

3. Cermat dan Teliti. Banyak sekali informasi-informasi yang bisa Anda dapatkan ketika melakukan browsing tentang nama Reksadana yang Anda incar. Jangan langsung tergiur dengan performa positif di masa lalu. Perlu ketelitian dalam memilih serta memilah produk Reksadana yang memiliki masa depan cerah. Dan biasanya tidak begitu tergantung kepada performanya di masa lampau. Saran-saran dasar diatas kurang lebih bisa memantapkan diri Anda dalam memilih Reksadana. Selalu ingat jangan memilih Reksa Dana, jika tak sanggup setia padanya! Selamat berinvestasi.

Reksa Dana, Seksikah untuk Investasi? Maaf, kalo topiknya yang saya tulis sudah basi. Tapi barang kali masih ada yang belom ngeh tentang investasi di reksa dana, mudah-mudahan bisa jadi sedikit pencerahan. Dalam rubrik konsultasi yang

P a g e 7 | 62

diasuh oleh Konsultan Safir Senduk di Tabloid Nova disebutkan bahwa Reksa Dana adalah sebuah bentuk investasi yang dilakukan secara kolektif (bersama-sama) dan investasi ini dikelola oleh sebuah perusahaan manajemen investasi. Perusahaan manajemen investasi adalah perusahaan yang kerjanya mengelola investasi nasabahnya. Sebagai contoh, ada investor A, B, C, D, dan E masing-masing memiliki uang berbeda-beda dan memutuskan untuk melakukan investasi secara bersama-sama. Di sini, mereka bisa menggabungkan semua uang yang mereka miliki untuk diserahkan pengelolaan investasinya pada sebuah perusahaan manajemen investasi. Nantinya, apabila investasi itu memberikan keuntungan, katakan sebesar 15% dalam setahun, maka masing-masing dari investor tersebut akan mendapatkan keuntungan yang besarnya sesuai dengan proporsi jumlah yang mereka investasikan. Tapi bila investasi itu merugi, tentu saja masing-masing dari mereka juga akan merugi sesuai dengan proporsi jumlah yang mereka investasikan tadi. Nah, bentuk investasi yang dilakukan secara kolektif (bersama) di mana pengelolaan investasinya diserahkan kepada sebuah perusahaan manajemen investasi inilah yang disebut dengan nama investasi Reksa Dana. Perusahaan Manajemen Investasi (selanjutnya kita sebut saja Manajer Investasi) inilah yang lalu akan melakukan investasi ke berbagai macam produk investasi seperti saham, deposito, surat utang, dan lain sebagainya. Reksa Dana sebetulnya merupakan cara yang baik untuk melakukan investasi, karena investasi Anda dikelola oleh tim pengelola investasi yang memang cakap dan (biasanya) berpengalaman. Dalam kenyataannya, perubahan NAB (Nilai Aktiva Bersih, harga sebuah produk Reksa Dana) suatu reksa dana sangat bergantung pada instrumen investasi yang dipilih tim pengelola investasi. Apabila mereka memilih instrumen deposito sebagai produk investasinya, maka NAB reksa dananya akan terus naik dan tidak mungkin mengalami penurunan. Ini karena sifat deposito yang pasti memberikan keuntungan berupa bunga, sehingga akan terus menambah nilai aset reksa dana. Tapi ada juga reksa dana yang khusus berinvestasi ke dalam saham. Saham, tidak seperti deposito, memiliki kemungkinan keuntungan yang tidak pasti sifatnya. Bisa naik, bisa pula turun. Karena itu, nilai produk Reksa Dana pada reksa dana saham memiliki kemungkinan untuk naik dan juga untuk turun. Produk yang tadinya Anda beli seharga Rp 1.000, misalnya, bisa saja jadi Rp 900 pada satu bulan kemudian karena saham-saham yang dipilih oleh manajer investasi turun nilainya. Di sisi lain, bila nilai saham naik, besar kenaikan tersebut bisa lebih besar daripada deposito. Itulah sebabnya, reksa dana jenis ini disebut dengan nama reksa dana growth income. Reksa dana lainnya ada yang berinvestasi ke dalam obligasi (surat hutang), dan ada juga yang berinvestasi ke dalam kombinasi dari dua atau lebih instrumen investasi, semisal gabungan saham dan obligasi, atau obligasi dan deposito. Dalam rubrik konsultasinya, Safir Senduk menjelaskan apa saja keunggulan reksa dana dibanding jenis investasi lainnya? 1. Yang pertama, Anda yang belum biasa melakukan investasi akan sangat terbantu karena ada

manajer investasi yang akan mengevaluasi investasi Anda setiap harinya. Anda tidak perlu bersusah payah mengevaluasi, karena Anda cukup mendapatkan report-nya setiap bulan atau beberapa bulan sekali.

2. Yang kedua, Anda bisa melakukan investasi dengan jumlah dana awal yang kecil jumlahnya. Beberapa reksa dana bisa dimulai hanya dengan dana awal Rp 100.000,-. Bayangkan, Anda tentu tidak bisa membuka deposito dengan dana sekecil itu, bukan? Namun dengan reksa dana, dana sejumlah itu sudah bisa untuk melakukan investasi (salah satunya) ke dalam deposito.

3. Keuntungan ketiga adalah adanya diversifikasi atau penyebaran risiko. Dengan reksa dana, Anda bisa menyebar risiko investasi Anda dengan leluasa. Sebagai contoh, bila dana Anda hanya Rp 1 juta, maka Anda tidak mungkin bisa membuka beberapa deposito secara bersamaan di beberapa bank karena untuk membuka satu deposito saja dibutuhkan dana minimal Rp 500 ribu. Tapi dengan melakukan investasi di reksa dana deposito, maka uang Anda bisa tersebar di berbagai deposito dalam berbagai bank, tanpa Anda harus memiliki dana yang besar.

Keuntungan keempat adalah dari segi perpajakan. Pembelian maupun penjualan kembali UP dari produk reksa dana adalah bebas pajak. Ini dilakukan atas kebijakan pemerintah (Dirjen Pajak), untuk merangsang dunia investasi di Indonesia. Jenis Reksa Dana Masih menurut Safir Senduk, berdasarkan produk investasi yang dipilih oleh manajer investasi, ada 4 macam produk Reksa Dana:

P a g e 8 | 62

1. Reksa Dana Saham. Ini adalah produk Reksa Dana di mana manajer investasi kebanyakan menginvestasikan uang nasabahnya ke dalam saham.Dari segi potensi keuntungan, Reksa Dana Saham dianggap bisa memberikan potensi keuntungan paling besar. Ini karena sifat saham yang nilainya bisa naik dan bisa juga turun, di mana kenaikannya bisa besar sekali, tapi penurunannya juga bisa besar sekali. Karena itulah, Reksa Dana Saham paling berisiko dibanding ketiga produk Reksa Dana yang lain.

2. Reksa Dana Pendapatan Tetap. Ini adalah produk Reksa Dana di mana manajer investasi kebanyakan menginvestasikan uang nasabahnya ke dalam surat berharga yang memberikan pendapatan tetap, yaitu obligasi. obligasi adalah surat hutang yang diterbitkan oleh sebuah perusahaan dan dijual kepada masyarakat. Potensi keuntungan yang diberikan Reksa Dana Pendapatan Tetap biasanya dianggap tidak sebesar seperti pada Reksa Dana Saham. Namun demikian, potensi penurunan nilainya biasanya juga tidak besar. Itulah sebabnya, Reksa Dana Pendapatan Tetap risikonya dianggap lebih kecil daripada Reksa Dana Saham.

3. Reksa Dana Campuran. Di sini manajer investasi menginvestasikan uang nasabahnya biasanya secara sama rata ke dalam saham dan obligasi. Untuk risiko, karena Reksa Dana ini merupakan reksa dana yang mencampur saham dan obligasi, maka dianggap lebih besar daripada Reksa Dana Pendapatan Tetap, tapi lebih kecil daripada Reksa Dana Saham.

4. Reksa Dana Pasar Uang. Di sini manajer investasi menginvestasikan uang nasabahnya ke dalam produk-produk Pasar Uang seperti Deposito, SBI, dan Obligasi Jangka Pendek. Pada Reksa Dana ini, potensi keuntungannya jauh lebih kecil dari ketiga reksa dana di atas, namun pasti.

Sementara itu, Maikel Sajangbati, pendiri Certified Wealth Manager Association(CWMA) Indonesia dalam detik.com mengungkapkan, hingga kini potensi dana kelolaan wealth management di Indonesia mencapai Rp 600 triliun. Menurut dia, Indonesia memiliki sekitar 600 ribu orang dengan kekayaan lebih dari 250 juta. Dana-dana tersebut disimpan pada berbagai instrumen seperti deposito bank sekitar Rp 1.000 triliun dan reksa dana Rp 47,5 triliun. “Di Indonesia ada 600 ribu orang yang memiliki kekayaan di atas Rp 250 juta, sehingga ada sekitar Rp 600 triliun total kekayaan yang bisa dikelola wealth management,” jelas Maikel Yang Perlu Diingat dalam Investasi Reksadana Situs e-samual.com memberikan tips bagaimana berinvestasi di instrumen reksadana. Hal ini agar investor menyadari sifat investasi di bidang ini sehingga tidak tergoda dan terjebak oleh iklan maupun jargon-jargon yang bombastis. Apakah benar kalau investasi di reksadana pasti menghasilkan untung? Dan apakah tidak ada resiko dalam berinvestasi di reksadana? Ada baiknya sebelum memutuskan untuk memberikan uang kita pada manajer investasi yang mengelola reksadana, kita simak beberapa hal berikut yang perlu kita ketahui. 1. Tidak ada jaminan keuntungan.

Kecuali reksadana pasar uang, reksadana lainnya mempunyai resiko menyusutnya nilai investasi akibat perubahan harga pasar, dan secanggih apapun manajer investasi mustahil menghindar dari resiko ini. Apabila ada yang menjanjikan keuntungan tetap dari investasi pada saham dan obligasi, hal tersebut bohong belaka..! Sebab hanya instrumen pasar uang (deposito, SBI) yang menjamin modal dan tingkat pengembalian yang pasti.

2. Kinerja masa lalu bukan jaminan untuk masa mendatang. Pernyataan ini selalu muncul disetiap prospektus reksadana. Sangat jarang suatu reksadana yang mencatat prestasi spektakuler pada suatu periode mengulanginya kembali pada periode berikutnya. Jadi penyataan diatas benar adanya.

3. Investasi merupakan kerjasama anda dengan manajer investasi. Jangan terlalu cepat menghakimi manajer investasi anda karena kinerja jangka pendek semata. Manajer investasi tidak akan bisa memberikan prestasi jika anda tidak tetap bersamanya untuk jangka panjang dan memberikan kesempatan untuk menunjukkan prestasinya.

4. Realistis. Manajer investasi anda bukan tukang sulap yang selalu akan membuat uang untuk anda. Kinerja mereka sangat tergantung pada kondisi pasar tempat mereka berinvestasi seperti yang tercantum pada prospektus. Jadi.., realistislah, mereka sudah pasti tidak akan bisa memberi anda keuntungan ketika pasar turun sampai 20%.

5. Review Prospektus Reksadana. Sebelum memutuskan berinvestasi reksadana, bacalah prospektus-nya dan perhatikan hal berikut :

P a g e 9 | 62

Tujuan Investasi. Perhatikan tujuan investasi dan kebijakan investasi. Pastikan tujuan dan kebijakan investasi mereka cocok dengan kriteria investasi yang anda inginkan.

Fees. Pastikan anda tidak membayar fee yang terlalu tinggi untuk jasa investasi. Apalagi untuk selling fee, sebab selling fee merupakan fee yang dibayarkan kepada agen penjual reksadana yang tidak akan memberi keuntungan apa-apa atas duit anda.

Resiko. Perhatikan resiko yang mempengaruhi kinerja reksadana tersebut. So, silahkan anda yang putuskan sendiri. Berinvestasi di reksa dana atau instrumen investasi lainya yang lebih seksi. Maaf, saya disini cuma lempar mercon saja. biar tambah rame. he…he…he… Investasi Itu Bernama Reksadana (1) Reksadana, sering kita dengar salah satu produk investasi yang satu ini. Banyak financial Planner yang merekomendasikan produk ini, termasuk saya yang tergabung dalam Aidil Akbar Madjid and Associates. Sebenarnya apa sih yang dinamakan reksadana dan kenapa banyak Perencana Keuangan yang merekomendasikan produk yang satu ini? Mari kita simak. Jika kita melihat definisi Reksadana menurut Undang-undang Pasar Modal nomor 8 Tahun 1995 pasal 1, ayat (27) adalah sebagai berikut “Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat Pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi.” Itu kalo pengertiannya dengan bahasa hukum, lalu bahasa awamnya apa? Jadi Reksadana adalah tempat untuk para masyarakat berinvestasi di pasar dengan modal yang relatif kecil, bisa dari 100ribu, 250ribu bahkan sekarang ada yang mulai dengan 50 ribu saja. Dana yang terkumpul akan dikelola oleh Manajer Investasi ke dalam bentuk portofolio investasi, baik berupa saham, obligasi, pasar uang ataupun efek lainnya. Dari pengertian diatas kita tahu, jadi reksadana adalah produk investasi yang relatif murah tapi dapat menghasilkan return yang bagus sesuai dengan jangka waktu dan karakteristik nya masing-masing. Dengan adanya reksadana ini, masyarakat jadi ada peluang untuk berinvestasi di portofolio investasi seperti saham, obligasi dan yang lain tapi dengan modal yang terbatas. Karena kita tahu jika kita ingin berinvestasi langsung di pasar modal, saham misalnya kita membutuhkan modal yang jauh lebih besar. Selain itu proses untuk membukanya pun sangat mudah, seperti membuka rekening biasa. Masyarakat tinggal datang saja langsung ke bank agen penjual reksadana atau Manajer Investasi nya langsung. Tetapi tidak semua Manajer Investasi tidak menjual secara langsung dan cenderung menjual produk mereka ke agen penjual reksa dana. Yang harus diingat, bahwa yang menjual reksadana harus bersertifikasi resmi yang bernama WAPERD (Wakil Agen Penjual Efek Reksa Dana), karena mereka inilah yang kompeten dalam memberikan informasi dan menjual tentang produk yang satu ini. Masih banyak yang dapat kita bahas tentang produk investasi bernama Reksadana ini, jadi tunggu bahasan tentang produk ini ya dan kenapa para Perencana Keuangan merekomendasikan produk investasi yang satu ini. Murah tapi gak murahan dan bisa mengantarkan ke gerbang kekayaan, hehe.. Kemilau Emas Kemilau emas memang disukai banyak orang. Meskipun banyak yang menyebut sebagai investasi kaum kuno alias kaum tua, bahkan ada yang menyebutnya investasi kaum barbar #kode , suka tidak suka meskipun harga naik dan turun tetapi dalam jangka panjang emas tetap menarik sebagai wahana investasi. Apabila dilihat secara historis, harga emas Logam Mulia di Indonesiapun secara konstan memang terus meningkat. Saat ini harga Logam Mulia sudah bertengger diatas Rp. 500,000 per gram sementara tahun lalu masih berkisar antara Rp. 390,000 – Rp. 420,000. Bisa dihitung berapa tinggi kenaikannya kan?. Kalau kita hitung dengan data historis dengan menggunakan rata-rata kenaikan 20% per tahun, maka tidak heran kalau ditahun 2015 harga logam mulia bisa mencapai Rp. 1 juta per gram. Tentu saja disclaimer berlaku bahwa hasil investasi yang masa lampau tidak menjamin hasil investasi ke masa depan. Ketika saya mulai merekomendasikan orang untuk berinvestasi di Logam Mulia ditahun 2003, ketika itu harga LM masih dikisaran Rp. 130,000 – Rp. 150,000 per gram, dan tidak banyak orang yang mendengarkan rekomendasi saya. Bahkan masih ingat dalam ingatan saya ditahun 2005 banyak orang yang melecehkan saya karena memberikan rekomendasi alternatif investasi di emas Logam Mulia, karena emas adalah investasi kakek nenek dan orang tua kita. Malah saya sempat di cap Perencana Kuangan alias Financial Planner kuno. Tapi liat saat ini, kini orang-orang berlomba-lomba

P a g e 10 | 62

mengumpulkan emas, dan selama kondisi ekonomi dunia masih tidak stabil serta orang tidak percaya mata uang dunia, selama itu juga emas masih akan berjaya. Banyak yang kemudian menjadi takut kalau harga emas ini naik terlalu cepat aliasBubbling. Akan tetapi, dengan masih tingginya permintaan emas baik di China & India dan terbatasnya jumlah emas yang masih bisa ditambang, serta permintaan pembelian yang terus menanjak, maka kenaikan harga emas tersebut masih cukup realistis. Apalagi ditengah ketidak percayaan banyak orang terhadap mata uang dunia seperti US Dollar dan sekarang Euro membuat banyak investor mencari alternatif investasi yang lebih bisa dipercaya. Pertanyaannya adalah, apakah kemudian emas bisa turun? Karena ini tetap instrument investasi, tentu saja jawabannya bisa turun, hanya pertanyaanya adalah kapan?. Kalau kita melihat statistik harga emas dunia selama ini, penurunan dasyat terjadi ditahun 80an dan tahun 2008 kemarin. Sementara penurunan tajam yang terjadi beberapa minggu yang lalu lebih kepada koreksi sehat karena harga jual emas dunia yang saat itu sempat naik tajam sekali menembus level resistan.Sementara dengan ketidak pastian kondisi ekonomi dunia dan melemahnya bursa dunia, emas bisa dipakai sebagai alternatif pengimbang (baca: diversifikasi) portfolio kita. Banyak orang yang pesimis dan mengatakan kenaikan emas tidak ada hitungan fundamentalnya. Beberapa “orang-orang pintar” bahkan mengatakan bahwa emas tidak bisa divaluasi, serta jumlahnya (kapitalisasi) yang tidak sebanyak instrumen keuangan lainnya seperti saham dan obligasi menyebabkan emas menjadi volatile.Pendapat tersebut sah-sah saja, karena orang bebas berpendapat, tapi yang tidak bisa dipungkiri adalah ketika cincin emas yang saya buat ditahun 1995 seharga tidak sampai Rp. 1 juta, ditahun 2005 ditawar toko emas diharga Rp. 10 juta. Anda bisa hitung sendiri berapa return hasil investasinya. Hitungan fundamental dan lain-lainnya memang penting, akan tetapi hasil akhirnya adalah, berapa harga emas ketika kita beli dan berapa harga emas ketika kita jual yang akan menentukan kenaikan aset kita. So? Masih kebanyakan mikir untuk investasi di emas? Sudah berapa kilo emas yang anda miliki? 5 Tips Jitu Mengelola Uang THR Tidak terasa bulan Ramadhan sudah hampir usai. Nah, bila Anda seorang karyawan pasti sudah tidak asing dengan uang bonus yang namanya THR alias Tunjangan Hari Raya dari perusahaan tempat Anda bekerja. Walaupun terbilang rutin mendapatkannya, tak banyak dari Anda yang tahu bagaimana cara yang baik dalam mengelola uang THR ini. Padahal dengan tata kelola yang baik dan benar, THR bukan hanya bermanfaat bagi kesuksesan perayaan Hari Raya Anda akan tetapi dapat mensukseskan hari-hari setelah HarI Raya usai. Banyak di antara kita berfikir pada bulan Ramadhan pengeluaran akan berkurang, karena berkurangnya anggaran yang di keluarkan untuk konsumsi sehari-hari. Biasanya kita makan sebanyak 3 kali sehari atau bahkan lebih dengan mengkonsumsi makanan-makanan sebagai cemilan, sedangkan pada bulan ramadhan kita hanya makan hanya 2 kali dalam sehari pada saat berbuka dan pada saat sahur dengan sedikit makanan tambahan di malam hari. Tapi ternyata itu semua salah. Meski tampak teratur, ternyata pengeluarannya bisa lebih besar dari pada bulan-bulan biasa, terutama untuk urusan makanan, dan juga lebaran. Karena pada saat bulan puasa keinginan makanan yang akan kita santap pada saat berbuka bertambah, dan bahkan melebihi dari kebiasaan yang kita konsumsi sehari-hari dan pada bulan Ramadhan biasanya harga bahan makanan naik. Sehingga anggaran yang di keluarkanpun bertambah. Walaupun banyak uang bonus yang di dapat pada saat bulan ramadhan seperti THR, sehingga dapat menutupi kelebihan pengeluaran anggaran, Akan tetapi disini THR memiliki peranan yang sangat berbeda dengan bonus. Jika bonus harus digunakan terlebih dahulu untuk membayar hutang, investasi dan memperbesar saldo maka uang yang di hasilkan dari THR berbeda atau bahkan sebaliknya. Berikut 5 tips mengelola uang THR dengan Bijak dari perencana Keuangan ZAP Finance Prita Hapsari Ghonzie :

1. Pertama adalah keluarkan 5% untuk zakat : berapapun penghasilan Anda, zakat fitrah merupakan kewajiban yang harus di keluarkan bagi Anda yang memiliki penghasilan. Selain itu, di bulan yang baik ini, kita punya rezeki tambahan yang bisa di gunakan untuk zakat maal ataupun sedekah.

P a g e 11 | 62

2. Kedua yaitu Present Consumption 60% untuk urusan lebaran : jangan mencampuradukan urusan Lebaran dengan urusan makan sahur serta dengan buka puasa selama Ramadhan. Untuk belanja Ramadhan, harus diambil dari gaji bulanan. Sedangkan THR bisa di gunakan untuk hidangan lebaran, hantaran kue, angpao keponakan atau sanak saudara dan lainnya

3. Ketiga adalah 15% untuk asuransi sebagai Dana Darurat: THR baik juga untuk dana daruratsebagai cadangan apabila pengeluaran selama lebaran bocor sehingga tidak terjadi hutang

4. Selanjutnya adalah Persiapan untuk hari raya selanjutnya yaitu untuk Hari Raya Idul Adha : Anda harus ingat bahwa beberapa bulan setelah lebaran, kita akan menyambut dan merayakan Idul Adha. Jangan lupa bahwa ada pengeluaran untuk Qurban yang tidak diikuti dengan tunjangan Idul Adha. Maka persiapkanlah sedini mungkin

5. Terakhir yaitu 10% untuk Investasi : Baiknya Anda harus memiliki sisa uang THR yang bisa digunakan untuk Investasi. Masih menginginkan pensiun enak kan? Makanya jangan di habiskan semua THR nya.

Bagaimana Memilih Reksa Dana Terbaik Bagaimana memilih reksa dana terbaik penting diketahui oleh mereka yang ingin memilih jenis investasi yang satu ini. Reksa dana banyak dipilih karena mampu menemani investor dalam mencapai tujuan keuangan yang diharapkannya. Reksa dana pun memiliki karakter investasi yang bisa dipilih investor untuk disesuaikan keinginannya. Bagaimana memilih reksa dana terbaik juga harus dimulai dengan mengenal resiko apa saja yang terdapat dalam investasi reksa dana ini. Resiko ini dipelajari lebih awal agar menjadi pertimbangan investor dalam pemilihan unit investasi tersebut. Dengan mengetahui berbagai resiko yang mungkin terjadi ini terlebih dahulu, resiko yang bersifat merugikan sudah tentu bisa dihindari sejak awal. Gampang-Gampang Susah Bagaimana memilih reksa dana terbaik, sebetulnya bukan merupakan pertanyaan mudah untuk dijawab. Karena, bagaimana memilih jenis reksa dana terbaik dari lebih 200 jenis produk reksa dana yang saat ini ada di Indonesia merupakan hal yang gampang-gampang susah. Apalagi bagi mereka yang masih awam ini pasti akan menjadi pekerjaan yang sangat membingungkan. Lima hal yang harus dilakukan dalam bagaimana memilih jenis reksa dana terbaik yaitu identifikasi kebutuhan investasi. Selanjutnya lakukan identifikasi profil resiko sebelum akhirnya mulai berburu reksa dana. Kemudian lakukanlah bedah reksa dana lalu evaluasi kinerja reksa dana. Identifikasi kebutuhan investasi dimulai dengan mengetahui tujuan berinvestasi. Mengetahui tujuan dari investasi yang akan anda lakukan ini dimulai dengan menentukan rencana keuangan terlebih dahulu. Penentuan rencana keuangan ini bisa dilakukan dengan berkonsultasi pada teman maupun konsultan keuangan. Dengan mengetahui perencanaan keuangan yang jelas akan membuat Anda mengetahui sebetulnya apa tujuan dari investasi yang akan Anda lakukan ini. Dalam mengidentifikasi profil resiko harus disesuaikan jenis alat investasi yang akan anda pilih dengan profil resikonya. Identifikasi dari profil resiko ini akan membuat Anda mengetahui kondisi saat ini. Profil resiko ini dapat berubah termasuk dengan meningkat. Meningkatkan profil resiko ini dapat ditingkatkan dengan meningkatkan pendidikan mengenai keuangan. Jika sudah mempelajari pendidikan keuangan serta segala sesuatu tentang investasi maka bagaimana memilih reksa dana terbaik pun segera dimulai dengan mulai berburu jenis reksa dana. Mulailah dengan mengecek dari setiap produk reksa dana yang biasanya ada dalam media cetak maupun internet. DI internet bisa dengn mudah kita cari dengan memasukan pencarian reksa dana yang menjadi pilihan untuk setiap tahunnya yang masuk ke dalam sepuluh terbaik. Tahap ini disebut screening di mana kita membutuhkan juga konsultasi dengan teman yang mengerti ataupun orang yang berpengalaman. Membedah reksa dana dengan meminta prospektus dari agen penjual reksa dana tersebut. Pembedahan ini bisa kita cek dengan summary dari setiap produknya. Pembedahan produk ini juga bisa dilakukan dengan mencari di media termasuk internet yang banyak menyediakan cerita tentang produk dan kinerja dari produk reksa dana ini. Bijak Memilih Antara Emas Fisik dan Emas Berjangka Ada banyak keuntungan potensial dari perdagangan emas berjangka dibandingkan tempat melakukan perdagangan dengan emas fisik:

P a g e 12 | 62

1. Emas Berjangka. Emas berjangka dihapus melalui pertukaran terpusat dengan kontrak standar dan transparansi fidusia lengkap. Dengan pasar terpusat, investor memiliki akses hampir 24 jam sehari. Segala yang berkaitan dengan pertukaran terpusat diatur oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. Investor disediakan dengan laporan harian, dan akses ke perangkat lunak live trading secara real-time sehingga memudahkan pemantauan posisi dan saldo mereka transparan dan akurat. Broker Emas Berjangka yang legal adalah yang telah teregulasi. Investor membayar komisi untuk membeli dan menjual emas berjangka. Dana investor adalah terpisah dari orang-orang yang bekerja di broker dan dari pertukaran.

2. Perdagangan Emas Fisik. Emas fisik diperdagangkan oleh dealer independen dengan berbagai jenis nilai dan kuantitas. Jam trading terbatas hanya pada jam kerja para dealer. Emas fisik benar-benar tidak diatur dalam regulasi manapun. Dealer emas fisit menentukan harga dan kebijakan mereka sendiri. Dalam beberapa kasus, harga ini mungkin tidak mencerminkan harga emas dunia saat ini. Dealer emas biasanya menyediakan laporan bulanan dan mungkin kekurangan transparansi yang benar-benar dibutuhkan oleh investor saat ini. Dealer emas tidak perlu memiliki lisensi dengan cara apapun. Di samping komisi, dealer emas biasanya juga menarik biaya untuk penyimpanan dan asuransi.Pembeli emas mengirimkan dana langsung ke dealer emas tanpa perlindungan keuangan untuk keamanan dana diinvestasikan.

3. Jam Pasar Emas Berjangka. Emas Berjangka biasanya dibuka 5 hari dalam seminggu yang terkadang Anda dapat melakukan trading hampir 24 jam dalam sehari. Untuk waktu WIB, Anda dapat melakukannya mulai dari Senin 04.00 WIB hingga Sabtu 03.49 WIB. Walaupun begitu ada juga platform-platform tertentu yang tidak menyediakan layanan 24 jam sehari sehingga Anda harus bersiap-siap berhenti melakukan trading ketika sudah hampir mendekati penutupan. Idealnya, Anda dapat berhenti satu atau satu setengah jam sebelum pasar ditutup. Petunjuk: Perdagangan emas fisik Anda biasanya terbatas pada jam perusahaan di mana Anda berurusan dan biasanya tidak dapat diperdagangkan di malam hari.

4. Nilai Tic Emas Berjangka. Tergantung pada pergerakan pasar, masing-masing tic ke atas atau ke bawah di pasar merupakan berapa banyak Anda akan menghasilkan profit atau rugi. Misalnya, dalam emas berjangka, masing-masing 0,1 tic akan memberikan baik keuntungan atau kehilangan jumlah yang tercantum di bawah: E-mikro: $ 1,00 Mini Gold: $ 3,32 Full Size Gold: $ 10,00 contoh : Jika emas berjangka diperdagangkan pada $ 1.700,0 dan pasar bergerak ke 1.700,3 Anda akan mencapai $ 3,00 di E-mikro, sedang untuk emas mini akan menjadi $ 9,96 dan untuk akun ukuran penuh adalah $ 30,00 (tidak termasuk komisi).

5. Rekap. Jadi apa yang kami tunjukkan di sini adalah hal ihwal emas berjangka dan emas fisik, dan seperti yang Anda lihat ada perbedaan yang signifikan. Emas Berjangka dapat mengintimidasi pikiran kita sangat kuat pada mulanya ketika kita baru sajame mulai! Namun, jika Anda berlatih, mendapatkan segala pengetahuan yang dibutuhkan, dan memantau pasar senantiasa, maka Anda mungkin menemukan bahwa Anda mengetahui lebih dari rata-rata orang dalam perdagangan emas. Kami telah membahas Jam Market, Nilai Tic, dan tentu saja banyak orang membuat perangkap di pasar fisik.

Menyusun Anggaran Keuangan dan Menerapkannya Ada berbagai macam biaya yang harus diperhatikan hari ini. Bagamanapun juga, setiap orang memiliki tagihan rutin yang harus ditangani setiap hari. Ini hanya bagian dari kehidupan sehari-hari. Tentu biaya umum ini dapat menjadi beban yang berlipat ganda karena rasanya seperti tanggungan-tanggungan ini mengkonsumsi seluruh uang Anda. Nah, memang begitulah cara kerja kehidupan ekonomi kita. Anda menghasilkan uang, dan kemudian Anda menghabiskan pada semua tagihan Anda yang harus Anda bayar setiap bulan. Walaupun hal itu terdengar menyedihkan, namun tetap dapat ditangani dengan bijaksana jika Anda tahu apa yang Anda lakukan. Kuncinya adalah dengan melacak berapa banyak uang yang anda peroleh, dan belajar bagaimana menyusun anggaran keuangan tanpa pengeluaran yang berlebihan. Mungkin masalah terbesar orang dengan keuangan mereka adalah bahwa mereka tidak tahu bagaimana anggaran keuangan dapat berhasil diterapkan. Anda lihat, kebanyakan orang

P a g e 13 | 62

menghabiskan uang jauh melampaui kemampuan mereka. Inilah sebabnya mengapa setiap orang berjuang dan hidup dari gaji ke gaji. Anda tidak bisa menghabiskan lebih dari yang benar-benar Anda hasilkan. Ini adalah ide yang buruk, dan merupakan salah satu yang akan membawa Anda ke dalam segala macam hutang keuangan. Kenyataannya adalah Anda perlu membuat pendapatan lebih dari yang Anda keluarkan untuk tagihan dan hiburan. Ini adalah satu-satunya cara Anda dapat berhasil menabung untuk masa depan. Apabila Anda seperti kebanyakan orang di luar sana, Anda pasti berniat pensiun barang sehari. Salah satu cara pendekatan anggaran keuangan Anda adalah dengan melihat lebih dekat pada situasi keuangan Anda. Berhenti sejenak dan tuliskan berapa banyak uang yang Anda pegang setiap bulan. Setelah Anda memiliki jumlah tertulis, ambillah kalkulator. Sekarang tuliskan masing-masing dari pengeluaran bulanan Anda. Bisa jadi pengeluaran tersebut adalah hipotek atau tagihan sewa, tagihan air, tagihan listrik, tagihan internet, asuransi jiwa, asuransi mobil, tagihan kartu kredit, dan apa pun yang Anda habiskan untuk gas dan makanan. Dan jika Anda mempunyai anak usia sekolah, adalah wajib menyediakan dana untuk SPP, transport dan uang saku. Ada pula dana mendadak seperti untuk pelajaran SBK, atau untuk membeli alat musik, tari atau biaya apapun untuk ekstra kurrikuler mereka. Belum lagi pengeluaran per semester seperti buku pelajaran dan pengeluaran tahunan seperti seragam, sepatu dan tas sekolah. Ya. Ketika Anda menuliskan semuanya, ternyata jumlahnya membuat kami tersedak! Halah lha kok malah kami yang tersedak. Untuk urusan tersedak, kami tidak ikut-ikutan. Biar Anda saja yang tersedak Sekarang di kalkulator kurangi setiap pengeluaran bulanan Anda dari penghasilan bulanan Anda. (taruhlah untuk pengeluaran per semester dan per tahun Anda telah tentukan jumlah bulanannya). Apa yang tersisa? Merupakan ide yang baik untuk mulai menabung sebagian uang Anda sejak dini. Lebih cepat lebih baik. Ini adalah bagaimana anggaran keuangan akan diterapkan dari waktu ke waktu. Setelah Anda tahu berapa sisa yang Anda miliki setelah menghitung pengeluaran untuk tagihan dan dana wajib Anda, Anda kemudian dapat menempatkan penghasilan tambahan Anda di berbagai tempat yang akan menguntungkan Anda dalam jangka panjang. Pikirkan untuk mengambil asuransi pengganti pensiun terutama bagi Anda yang pekerjaannya tidak dijamin oleh pensiun. Jangan terlalu sering keluar makan atau belanja hal-hal yang tidak perlu, serta membuang uang untuk minuman. Jika di rumah ada sirup, tak perlu membeli soft drink. Jika di rumah ada kopi instan tak perlu nongkrong di kafe. Ini adalah cara yang sangat sederhana untuk belajar bagaimana menerapkan anggaran keuangan tanpa menggunakan penasihat keuangan. Sederhana bukan Bro? Jangan jawab bukan ya!? Lakukan Proteksi Dengan Dana Terpisah Di Reksa Dana Dana terpisah (segregated fund) pada mulanya dikembangkan oleh industri asuransi untuk bersaing dengan reksa dana. Dewasa ini, banyak perusahaan reksa dana ada dalam kemitraan dengan perusahaan asuransi untuk menawarkan dana terpisah kepada investor. Dana terpisah menawarkan berbagai manfaat unik yang tidak tersedia bagi investor reksa dana. Dana terpisah menawarkan manfaat utama berikut yang tidak ditawarkan oleh reksa dana tradisional. 1. Dana terpisah menawarkan jaminan pokok pada saat jatuh tempo atau setelah investor

meninggal dunia. Dengan demikian, ada jaminan 100 % atas investasi pada saat jatuh tempo atau kematian ( hal ini bias jadi berbeda untuk beberapa jenis dana ), dikurangi penarikan dan biaya manajemen – sekalipun ketika nilai pasar investasi telah menurun. Sebagian besar dana terpisah memiliki jangka waktu 10 tahun setelah Anda menanamkan investasi awal.

2. Dana terpisah menghindarkan pengeluaran biaya surat pengesahan setelah investor meninggal dunia.

3. Dana terpisah menyediakan perlindungan kreditor. Jika Anda bangkrut, kreditur tidak dapat mengakses dana terpisah Anda.

4. Dana terpisah memiliki pilihan pembekuan yang memungkinkan investor untuk mengunci keuntungan investasi dan dengan demikian mengcompound jaminan investasi mereka . Ini bisa menjadi strategi yang kuat selama adanya pasar modal.

Dana terpisah juga memberikan berbagai manfaat di bawah ini: 1. Dana terpisah mengeluarkan slip pajak setiap akhir tahun, yang berisi laporan semua

keuntungan atau kerugian dari pembelian dan penebusan yang dibuat oleh investor . Hal ini menyederhanakan perhitungan pajak Anda.

P a g e 14 | 62

2. Dana terpisah mengalokasikan distribusi tahunan atas dasar berapa lama seorang investor telah berinvestasi dalam reksa dana sepanjang tahun, bukan atas dasar jumlah unit yang beredar. Dengan reksa dana , investor dimungkinkan berinvestasi pada bulan November dan segera dikenakan tagihan pajak pada saat distribusi capital gain diumumkan pada akhir tahun.

3. Dana terpisah dapat berfungsi sebagai akun dalam reksa dana yang berguna jika Anda ingin memberikan uang kepada anak-anak kecil, tapi dengan beberapa maksud. Telah ada banyak pemasaran dan publikasi seputar dana terpisah dan berapa banyak uang harus dialokasikan untuk perlindungan kapital. Di dunia reksa dana secara umum, hanya ada tiga dana yang sangat agresif dan khusus untuk yang kehilangan uang selama jangka waktu 10 tahun sejak tahun 1980. Dengan demikian, kemungkinan kehilangan uang setelah sepuluh tahun sangatlah rendah. Bila Anda merasa Anda membutuhkan jaminan, dapat menambah biaya sebanyak 1/2 persen per tahun pada biaya tambahan. Namun, dengan volatilitas pasar lebih lanjut jaminan ini bisa sangat berharga. Selain itu, sebagian besar perusahaan reksa dana besar juga telah memiliki program dana terpisah.

Hal–hal Sederhana yang Tanpa Anda Sadari Dapat Memboroskan Pengeluaran Anda Tampaknya tidak ada yang menyebabkan lebih banyak stres daripada uang. Anda harus mengingat berapa banyak orang membutuhkan dana dan mengandalkan modal setiap hari. Uang tunai disediakan untuk membayar hipotek, membuat Anda berpakaian, memungkinkan Anda untuk memiliki mobil dan pergi ke berbagai tempat, terus ada dalam penerangan dan meghangatkan pada, memungkinkan Anda untuk mandi setiap hari, dan bahkan menempatkan makanan di mulut Anda sehingga Anda tidak kelaparan. Tentu sebagian besar dari kita tidak bisa hidup tanpa uang. Satu-satunya masalah adalah bahwa kita cenderung untuk menghabiskan lebih dari yang kita memiliki. Ini adalah kelemahan dari memiliki kartu kredit. Semua orang di hari ini dan dari segala usia ingin menghabiskan di luar kemampuan mereka karena mereka bisa. Sudah waktunya untuk beberapa tips menghemat uang. Mengetahui beberapa tips menghemat uang benar-benar dapat menempatkan uang ekstra di rekening tabungan Anda tetap ada di tempatnya. Salah satu hal pertama yang harus Anda lakukan adalah mengetahui tagihan atau biaya bulanan. Ini berarti hal-hal seperti hipotek atau sewa, pembayaran mobil, tagihan makanan, utilitas, TV kabel atau internet. Jumlahkan semuanya dan ingat-ingatlah hasil dari yang telah Anda total sebagai kebutuhan setiap bulan yang tak dapat diotak-atik lagi. Sekarang kurangi jumlah dari uang penghasilan Anda setiap bulan, dengan asumsi Anda memiliki cukup untuk membayar tagihan, yang dilakukan kebanyakan orang. Oke, pada titik ini Anda harus berpikir tentang semua biaya ekstra yang Anda habiskan untuk setiap minggu atau setiap hari. Biaya ekstra ini dapat berbentuk apa saja. Sayangnya Anda jarang menghitung atau mengalokasikan dana untuk biaya ekstra ini. Pada titik ini, mari kita melangkah ke ekstra umum yang dihabiskan orang di sepanjang waktu. Mengetahui kebutuhan-kebutuhan apa saja yang sering menghabiskan biaya ekstra Anda akan membantu Anda mulai menabung uang. Pertama-tama, ada tagihan kafein. Seberapa sering Anda duduk di kafe untuk membeli kopi di luar rumah Anda? Ini dapat membuang biaya mana saja dari puluhan ribu hingga ratusan ribu sekali keluar. Jika Anda melakukannya sekali dalam sehari, akan banyak uang tunai setiap minggu dihabiskan untuk kenyamanan rekreatif yang sebenarnya tidak terlalu penting, dapat dikurangi atau dieliminasi. Coba Anda bandingkan beda pengeluaran jika Anda membuat secangkir kopi sendiri di rumah. Kopi di kafe adalah lebih rekreatif di mana Anda mungkin hanya butuh mengobrol dengan rekan atau menonton hiburan band. Jadi satu tip menabung adalah supaya Anda memangkas pengeluaran ini, atau setidaknya membatasi diri untuk satu atau dua latte setiap minggu. Sekarang perhatikan tagihan TV kabel Anda. Apakah Anda membayar untuk paket film penuh? Lebih penting lagi, apakah Anda bahkan menonton apa yang Anda bayar? Kebanyakan orang tidak. Jadi ini adalah salah satu tips menghemat uang yang lebih jelas. Jangan membuang uang Anda pada hiburan terbuang Anda di mana Anda bahkan tidak akan kehilangan apapun jika Anda tidak menyediakan anggaran untuk ini. Bagaimana makan di luar? Ini mungkin menjadi masalah nomor satu dengan masyarakat kelas menegah ke atas saat ini. Setiap orang menghabiskan sejumlah besar uang untuk makan di restoran atau rumah makan cepat saji setiap hari. Anda akan menghemat begitu banyak jika Anda makan di rumah. Sekarang, ini hanya tips dasar menabung yang dapat menguntungkan kebanyakan orang. Anda harus ingat bahwa biaya ini dapat bertambah begitu cepat.

P a g e 15 | 62

Tips Berinvestasi: Jangan Memilih Reksa Dana, Jika Tak Sanggup Setia Padanya! Di Indonesia, sudah ada kurang lebih 730 produk Reksadana yang hadir dari berbagai jenis. Semuanya bisa Anda beli, entah itu melalui beberapa agen resmi penjual Reksadana atau langsung ke Manajer Investasi. Sebagai investasi yang tergolong mudah dilakukan, nama Reksadana memang mulai terdengar gaungnya beberapa waktu belakangan ini. Meskipun begitu, Reksadana juga masih harus bersaing dengan instrumen-instrumen investasi lainnya yang bahkan memiliki keuntungan dua kali lipat dari Reksadana, seperti Investasi Saham. Meskipun digadang-gadang sebagai instrumen investasi yang mudah, tidak sedikit orang yang kurang berhasil dalam berkecimpung di Reksadana. Banyak sekali faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan tersebut. Salah satunya adalah dengan meninggalkan Reksadana tersebut dengan alasan mencari instrumen investasi yang lebih baik atau sudah bosan. Jangan memilih Reksa Dana, jika tak sanggup setia padanya! Mungkin itulah slogan yang pas untuk menanggapi fenomena ini. Rasanya setiap instrumen investasi membutuhkan kesabaran serta kecermatan demi mendapatkan keuntungan untuk mencapai tujuan finansial Anda. Jika masih bingung dan ragu, sebaiknya jangan pernah coba-coba untuk melakukan investasi. Alih-alih mendapatkan untung, bisa jadi yang Anda dapatkan malah buntung. Mau memantapkan diri Anda dalam memilih Reksadana? Simak tips berikut ini: 1. Berlaku Jujur. Jujur kepada diri sendiri adalah persiapan mental paling awal dalam berinvestasi

produk Reksadana. Mulailah jujur dengan toleransi resiko diri Anda sendiri. Entah Anda adalah orang yang konservatif atau agresif. Pertimbangkan seberapa besar resiko yang bisa Anda terima. Jangan sampai Anda memilih jenis Reksadana yang tidak sesuai, dan akhirnya memutuskan untuk meninggalkannya.

2. Berinvestasi di Berbagai Instrumen. Jika prinsip utama dalam Reksadana adalah “Jangan memilih Reksa Dana, jika tak sanggup setia padanya!”, maka prinsip utama dalam setiap investasi adalah “Jangan hanya meletakkan telur yang Anda miliki dalam satu keranjang”. Istilah tersebut dapat diartikan “Jangan hanya menginvest di satu instrumen saja”. Minimal Anda berinvestasi di dua jenis Reksadana dengan tingkat resiko yang bertingkat, entah itu Reksadana Pasar Uang, Reksadana Pendapatan Tetap, Reksadana Saham, dan Reksadana Campuran. Dengan begitu, fundamental investasi Anda bisa saling menguatkan. Cara ini juga dapat membuat Anda tidak mudah bosan.

3. Cermat dan Teliti. Banyak sekali informasi-informasi yang bisa Anda dapatkan ketika melakukan browsing tentang nama Reksadana yang Anda incar. Jangan langsung tergiur dengan performa positif di masa lalu. Perlu ketelitian dalam memilih serta memilah produk Reksadana yang memiliki masa depan cerah. Dan biasanya tidak begitu tergantung kepada performanya di masa lampau. Saran-saran dasar diatas kurang lebih bisa memantapkan diri Anda dalam memilih Reksadana. Selalu ingat jangan memilih Reksa Dana, jika tak sanggup setia padanya! Selamat berinvestasi.

Perbandingan Investasi Emas Fisik dan Emas Online/Berjangka - Jenis Investasi Emas Selama ini banyak sekali para investor yang masih saja mengalami kebingungan dalam membedakan antara investasi emas fisik dan investasi emas online atau emas berjangka. Secara kasat mata, perbedaan yang mencolok pada investasi ini adalah jika investasi online Anda tidak perlu memiliki emas secara fisik, dan jika investasi emas fisik, Anda akan menyimpan beberapa emas batangan yang akan dijual jika memungkinkan, atau harga emas sedang meningkat. Jika Anda selama ini lebih memilih untuk memilih salah satu jenis investasi tersebut, Anda boleh menitik kembali apakah jenis investasi emas yang Anda pilih sudah sesuai dengan kebutuhan dan prioritas Anda. Berikut ini adalah perbandingan investasi emas fisik dan emas online / berjangka. Perbandingan Modal Pada Investasi Emas Fisik dan Emas Online / Berjangka Dalam investasi emas fisik, Anda akan memerlukan modal yang cukup banyak untuk membeli beberapa emas batangan yang nantinya akan Anda simpan di bank. Sejumlah uang yang akan Anda keluarkan untuk modal adalah simpanan Anda diam bentuk emas batangan tersebut. Jika Anda membeli emas batangan pada saat harga emas rendah, maka saat Anda menjual emas dalam keadaan harga emas yang sedang naik, di sinilah Anda akan meraih keuntungan yang berlipat. Sedangkan dalam investasi emas online, dengan modal hanya dengan 3 juta rupiah Anda sudah dapat bermain investasi emas dengan akun yang Anda punya dan mulai menawarkan emas yang

P a g e 16 | 62

Anda miliki searah online. Ada juga tidak perlu khawatir mengenai harga emas yang menurun karena Anda akan tetap stabil dalam kepemilikan emas berjangka. Manakah yang Lebih Aman: Investasi Emas Fisik vs Emas Berjangka / Online? Dalam menjalankan investasi emas, perbandingan investasi emas fisik dan emas online/ berjangka dapat dilihat juga dalam keamanan investasi emas. Jika Anda menjalankan investasi emas fisik, maka Anda juga harus memikirkan mengenai keamanan dimana emas tersebut disimpan. Biasanya, Anda akan menyimpan emas batangan anda pada bank dan tentu ada biaya untuk itu, sedangkan jika Anda berbisnis online atau berjangka, Anda tidak perlu berfikir tentang emas Anda yang sudah aman dalam Bullion Association di London yang tidak memerlukan biaya penitipan emas. Posisi dan Harga Emas dalam perbandingan investasi emas fisik dan emas online / berjangka Pertimbangan lain saat memilih jenis investasi mana yang lebih cocok untuk Anda, Anda dapat melihat bagaimana arah peluang keuntungan yang akan Anda terima. Misalnya, jika Anda menjual emas batangan yang Anda miliki pada saat harga emas sedang turun, secara otomatis Anda akan mengalami kerugian. Jadi Anda harus mengatur strategi bagaimana penjualan bisa lancar dan tepat pad masa mas sedang naik. Namun jika Anda menjalankan investasi online, makan Anda tidak akan tergantung pada waktu dan strategi penjualan saat tertentu harga emas sedang tidak stabil. Cara Menghitung Hasil Investasi Reksadana Tergolong mudah namun tetap saja kita harus tahu cara menghitung hasil investasi reksadana. Mengapa? Kalau tidak, bisa-bisa Anda merugi. Sebenarnya cara menghitung hasil investasi reksadana juga mudah. Mari ketahui cara menghitung NAB atau Nilai Aktiva Bersih yang merupakan sebutan dari hasil yang akan kita peroleh dari dana investasi kita di reksadana. Mari kita contohkan dalam kasus berikut. Seorang manajer investasi menawarkan produk reksadana kita sebut saja reksadana 123. Reksadana tersebut ditawarkan dengan harga Rp 1.500 per unitnya atau UP pada tiap investor. Semisal dalam jumlah unit tersebut dapat terjual sebanyak 2 juta unit maka dana yang terkumpul adalah Rp 3 miliar. Total dana ini adalah NAB pada waktu itu. Kemudian, dana yang telah terkumpul tersebut akan digunakan dalam berbagai jenis efek dalam bursa saham oleh pihak manajer investasi. Setahun berikutnya, total dana naik menjadi 6 miliar. Nah, dari sini bisa didapat hasil bahwa NAB per UP naik menjadi Rp 3.000. Sebagai contoh, salah satu investor yang terlibat dalam reksadana tersebut dulu melakukan pembelian 1000 UP saja yakni dengan modal Rp 1,5 juta. Nah, pada tahun berikutnya dana yang dia miliki berarti menjadi 3juta karena bisa menghasilkan keuntungan 100% dalam setahun. Namun dengan catatan, Anda perlu ketahui bahwa keuntungan tersebut pastinya tidak bersih karena harus dipotong pajak lagi. Pilih Reksadana yang Tepat Untuk itu, bijaklah memilih reksadana dengan cara menghitung hasil investasi reksadana. Beda kategori reksadana tentu beda hasilnya. Berikut beberapa hal yang bisa Anda pertimbangkan ketika memilih reksadana: 1. Sesuaikan dengan profil atas risiko. Tiap orang pasti memiliki profil atas risiko yang berbeda. Ada

yang bertipe konservatif, ada yang moderat dan ada pula yang agresif. Sebagai contoh, bagi yang bertipe konservatif biasanya mereka langsung merasa tidak nyaman apabila NAB ternyata mengalami penurunan 5% saja. Oleh karena itu, biasanya ketika akan memilih reksadana, Anda akan disodorkan formulir penilaian pada manajer investasi. Ini digunakan untuk melihat profil risiko mana yang cocok.

2. Kinerja investasi reksadana. Anda bisa melihat tabel yang digunakan untuk membandingkan keuntungan dan return yang akan diperoleh dari tiap jenis reksadana. Dimana melihatnya? Beberapa majalah bisnis dan koran menampilkan tabel tersebut. Dari situ Anda bisa memilih reksadana dengan profit terbesar dalam jangka waktu tertentu. Namun tentunya ini tidak bisa pula dijadikan patokan mutlak.

3. Kredibilitas manajer investasi. Cara menghitung hasil investasi reksadana Anda agar lebih pasti adalah melihat kredibilitas manajer investasi. Dalam reksadana, Anda hampir sepenuhnya menyerahkan dana kepada orang lain untuk dikelola dengan caranya. Oleh karena itu, penting memilih manajer investasi yang sudah berpengalaman untuk meminimalisir kegagalan. Ya, cara menghitung hasil investasi reksadana adalah menggabungkan antara hitungan matematis, prediksi, pemahaman dan juga melihat latar belakang. Salam sukses!

Memilih Reksadana Sesuai Tujuan Keuangan Untuk Pemula

P a g e 17 | 62

Kebanyakan dari investor pemula masih agak takut dalam menghadapi resiko. Rata-rata para pemula ini hanya berani memilih instrumen dengan resiko yang kecil, meskipun keuntungan yang didapatkan juga kecil. Jarang sekali terlihat investor pemula yang tertarik untuk mencoba instrumen investasi yang profil resikonya besar seperti investasi saham. Namun, ini memanglah hal yang wajar dilakukan oleh orang-orang yang baru masuk kedalam dunia investasi. Semua bermula dari hal yang kecil terlebih dahulu. Hal ini juga terbilang wajar karena masih banyak orang yang belum memahami betul mengenai instrumen-instrumen investasi yang ada. Kebanyakan dari mereka masih terbiasa dengan tabungan dan juga deposito. Dalam pola pikir para investor pemula ini, mereka hanya beranggapan akan mendapatkan keuntungan secara otomatis dengan hanya menaruh sejumlah uang setiap bulannya. Namun sebenarnya tanpa mereka sadari nilai pokok simpanan yang tersimpan didalam tabungan atau deposito tersebut akan semakin terus tergerus oleh inflasi semakin berjalannya waktu. Untuk keluar dari masalah ini, investasi Reksadana adalah instrumen investasi yang paling tepat untuk para pemula. Marilah sama-sama kita pahami jenis investasi ini untuk memilih Reksadana sesuai tujuan keuangan Anda. Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan dalam memilih Reksadana sesuai tujuan keuangan. Yang pertama adalah dengan menentukan rencana keuangan Anda. Untuk apakah uang tersebut? Seberapa besar uang yang Anda butuhkan? Atau berapa lama lagi uang tersebut digunakan? Inilah yang harus Anda pikirkan ketika memilih Reksadana sesuai tujuan keuangan. Tahap berikutnya adalah dengan memahami jenis-jenis investasi Reksadana dan mengidentifikasi resiko yang dimilikinya masing-masing. Ada yang disebut dengan Reksadana pasar uang yang resikonya paling kecil dengan return sekitar 0,5% per bulannya. Memang hampir sama dengan deposito, namun bedanya tidak adanya dana untuk masuk dan juga keluar. Untuk Anda yang membutuhkan dana sekitar 5 sampai 10 juta rupiah dalam jangka waktu sekitar 6 bulan sampai 1 tahun, maka Reksadana inilah yang paling tepat. Kemudian berpindah ke Reksadana pendapatan tetap yang memiliki return sekitar 7% sampai 12% per tahun dengan resiko yang sedikit lebih tinggi dari pada Reksadana pasar uang. Kadangkala, Anda juga bisa mendapatkan return sampai mencapai 20% atau lebih. Reksadana pendapatan tetap ini bagus untuk tujuan keuangan yang lebih besar dengan jangka waktu sekitar 1 sampai 3 tahun. Beralih ke jenis Reksadana yang resikonya lebih tinggi lagi. Jika Anda memilih Reksadana sesuai tujuan keuangan yang membutuhkan dana sekitar 100 juta dalam waktu 5 tahun, Anda dapat memilih jenis Reksadana yang satu ini. Untuk keuangan per tahunnya, Anda bisa mendapatkan profit sekitar 9% sampai 18%. Dan, pilihan yang terakhir dan paling beresiko adalah Reksadana saham. Meskipun memiliki resiko yang besar, namun tentu saja keuntungannya juga besar. Untuk Anda yang memilih Reksada sesuai tujuan keuangan dalam jangka waktu yang panjang sekitar 5 tahun keatas, maka pilihlah Reksadana saham ini. Semoga dengan memahami dan mengerjakan investasi ini dengan sungguh-sungguh, semua tujuan keuangan Anda nantinya dapat tercapai. Bagaimana Pengelolaan dan Sifat Reksa Dana? Sebagian besar masyarakat Indonesia tidak begitu paham mengenai investasi. Deposito, emas, tanah, dan rumah mungkin hanyalah jenis investasi yang mereka ketahui. Bagaimana dengan Reksa dana? Mungkin hanya segelintir orang saja yang tau. Padahal, Reksa dana ini adalah instrumen investasi yang mudah digunakan namun tidak begitu beresiko. Anda patut mencobanya! Namun sebelum itu, sebaiknya Anda mengenal dahulu bagaimana pengelolaan dan sifat Reksa dana, beserta dengan pengertian dari Reksa dana itu sendiri. Reksa dana bisa disebut juga wadah bagi para sekumpulan orang yang ingin menanamkan uangnya. Kemudian dana yang sudah terkumpul akan dikelola oleh Manajer Investasi dan dimasukkan ke dalam beberapa portofolio investasi, entah itu berupa saham, pasar uang, atau obligasi. Melihat ke kamus keuangan, Reksa dana sering di identifikasikan sebagai portfolio asset keungan yang sudah diversifikasi. Reksa dana juka dikenal sebagai perusahaan yang terbuka dan bisa dilakukan oleh siapapun. Harga penawaran dan penarikan asset pada Reksa dana juga bergantung pada nilai aktiva bersihnya. Pada dasarnya, karakteristik Reksa dana dibagi menjadi dua golongan, yaitu Reksa dana Tertutup dan Reksa dana Terbuka. Untuk golongan yang pertama, Reksa dana ini menggunakan mekanisme perdagangan di Bursa Efek dalam transaksinya. Namun, Reksadana yang paling sering dipakai sekarang ini adalah Reksa dana Terbuka yang dimana transaksinya tidak

P a g e 18 | 62

melalui perdagangan di Bursa Efek. Ini dikarenakan nilai di Reksa dana terbuka sesuai dengan nilai aktiva bersihnya, sedangkan Reksa dana tertutup berada dibawah nilai aktiva bersihnya. Sifat Reksa dana juga bisa membagi Reksa dana menjadi beberapa jenis. Growth Fund, salah satu jenis Reksa dana ini mengutamakan portfolio investasi yang memiliki tujuan untuk terus tumbuh dan mendapatkan keuntungan yang besar. Investasi jenis ini punyai sifat volatilitas yang tinggi, contohnya adalah Reksa dana saham. Ada pula Stable Fund yang memiliki portfolio dengan tujuan untuk tumbuh secara stabil. Contohnya adalah Reksa dana pada instrument obligasi yang volatilitas yang agak kurang. Yang terakhir adalah Reksa dana yang lebih mengutamakan keamanan, disebut dengan Safty Fund. Beberapa Manajer Investasi yang memakai jenis ini cenderung memilih investasi pada instrument pasar uang. Itulah beberapa sifat Reksa dana yang mempengaruhi jenis dan cara pengelolaan Reksa dana oleh Manajer Investasi. Demi mendapatkan profit yang maksimal, sebaiknya Anda mengerti bagaimana pengelolaan dan sifat Reksa dana agar bisa berjalan dengan baik. Jawabannya tentu saja dengan bantuan Manajer Investasi yang tepat. Dalam memilih Manajer Investasi, Anda harus mempertimbangkan validitas dan track record yang dimiliki Manajer Investasi tersebut. Memilih Manajer Investasi sama pentingnya dengan memilih jenis Reksa dana yang sesuai dengan kebutuhan dan profil resiko Anda. Selamat berinvestasi! Mengenal Perjalanan Sejarah Reksadana Sekarang ini, keberadaan Reksadana bukan lagi menjadi sesuatu yang asing. Sebagai salah satu instrumen investasi yang terjangkau, banyak orang yang mulai tertarik untuk berinvestasi di Reksadana. Memang untuk menjadi salah satu instrument investasi favorit bukanlah hal yang mudah dan butuh waktu yang lama. Bagaimanakah kiranya perjalanan sejarah Reksadana sampai bisa dikenal seperti sekarang ini? Sejarah Reksadana di Dunia Reksadana paling awal yang bernama Eendragt Maakt Magt (Persatuan Menciptakan Kekuatan) bermula di tahun 1744 dan diusulkan oleh Adriaan van Ketwich, seorang pedagang belanda. Kemudian, banyak pihak dari negara lain yang mulai mengikuti langkah ini, seperti pada tahun 1849 di Swiss dan tahun 1880 di Skotlandia. Pada waktu itu, Reksadana yang tersedia hanyalah yang bersifat closed-end. Ini artinya pembeli Reksadana hanya bisa menjual Reksadana kepada investor lain dan tidak bisa menjualnya ke penerbit. Namun, pada tahun 1862 dan 1867 di Inggris dan perancis, Reksadana kuno ini berevolusi menjadi Joint Stock Companies Act. Reksadana ini membuat investor bisa mendapat keuntungan dari perusahaan investasi. Resiko yang diterima pun hanya sebesar dana yang diinvestasikan. Mulai tahun 1890, Reksadana hadir di Amerika Serikat. Sedangkan reksadana yang paling pertama diterbitkan, yaitu The Boston Personal Property Trust baru dikeluarkan pada tahun 1893. Reksadana ini masih bersifat kuno. Awal tombak Reksadana modern muncul di tahun 1907 di Philadelphia dengan nama Alexander Fund. Tidak seperti Reksadana beberapa waktu yang lalu, sekarang investor sudah bisa menjual Reksadana yang dimilikinya ke penerbit dan Reksadana sudah mulai dijual secara berkala setiap 6 bulan sekali. Barulah pada tanggal 21 Maret 1924 di Boston, Massachusetts Investors’ Trust diterbitkan. Tiga eksekutif sekuritas di Boston lah yang mempelopori penerbitan Reksadana ini. Track record Reksadana ini sangatlah bagus setelah satu tahun kemunculannya dan membuatnya bertahan hingga saat ini dengan nama MFS Investment Management. Perkembangan Reksadana ini terus merangkak naik dan saat ini menjadi industry raksasa yang mendunia. Sejarah Reksadana di Indonesia Bagaimanakah sejarah Reksadana di Indonesia? Semuanya tentu bermula pada tahun 1976 dimana PT. Danareksa didirikan oleh pemerintah. Reksadana yang pertama kali diterbitkan bernama sertifikat Danareksa. Baru pada tahun 1995, dibuatlah UU No. 8 tahun 1995 mengenai pasar modal yang sebagian isinya mengatur tentang peraturan Reksadana. Momentum ini juga dibarengi dengan penerbitan Reksadana tertutup oleh PT. BDNI Reksadana yang menawarkan kurang lebih 600 juta saham. Jumlah dana yang terkumupul saat itu adalah sebesar Rp 300 miliar, ini dikarenakan satu

P a g e 19 | 62

saham di Reksadana tersebut bernilai Rp 500.. Itulah bahasan mengenai sejarah Reksadana yang rasanya cukup penting untuk Anda ketahui. Semoga bermanfaat. Memahami Reksadana: Bagaimana Cara Kerja Investasi Reksadana? Sebagian masyarakat awam mungkin belum tahu betul mengenai Reksadana. Dewasanya, Reksadana ini berguna sebagai wadah bagi para masyarakat untuk menanamkan modalnya. Setelah dana ini terkumpul, maka Manajer Investasi akan menyalurkan dan menginvestasikannya ke dalam Portofolio Efek. Ada satu keunggulan istimewa dalam Reksadana, yaitu diversifikasi. Ini dikarenakan beberapa efek yang terdapat pada Reksadana bermacam-macam. Diversifikasi ini bagaikan solusi tepat untuk menurunkan resiko. Kemudahan adalah kelebihan lainnya dari Reksadana. Manajer Investasi juga tidak hanya bertugas membantu investor memutuskan keputusan dalam investasinya, melainkan juga melakukan manajemen resiko, menyelesaikan pembukan dan transaksi, dan juga yang lainnya. Ada sekitar 10 fungsi yang harus dijalani Manajer Investasi yang sudah diatur oleh Bapepam. Kini Anda sudah mengerti mengenai Reksadana. Lalu bagaimana cara kerja investasi Reksadana? Pada umumnya, Reksadana akan dibagi menjadi dua kategori: Reksadana terbuka dan Reksadana tertutup. Apakah perbedaan diantara keduanya? Reksadana terbuka biasanya akan menyediakan unit penyertaan untuk penarikan dan pembelian yang dilakukan secara berkelanjutan. Anda bisa membeli unti penyertaan ini langsung ke Manajer Investasi atau kea gen penjual (bank, agen asuransi, atau perantara perdagangan lainnya). Sementara Reksadana Tertutup cenderung menjual unit penyertaan saat penawaran umum perdana dan hanya disediakan dalam jumlah yang terbatas. Investor harus menjual unit penyertaan miliknya sebelum menarik investasinya. Reksadana ini biasanya diperdagangkan di atas atau di bawah NAB, serta harganya ditentukan oleh pasar. NAB bisa diperoleh dari jumlah seluruh aset dikurang beban dan dibagi junlah unit penyertaan. Sedangkan permintaan dan penawaran di bursa efek menentukan harga pasarnya. Bagaimana caranya mengetahui nilai sebuah Reksadana? Cukup kunjungi website perusahaan yang menerbitkan Reksadana tersebut. Biasanya beberapa NAB dari berbagai Reksadana dicantumkan ke dalam surat kabar finansial yang termuka. Seiring dengan perubahan nilai kepemilikannya, NAB dari Reksadana terbuka akan bergerak secara naik dan turun setiap hari. Dengan mengandalkan kenaikan NAB, maka pemodal dapat memperoleh keuntungan dari berbagai macam investasi seperti, Reksadana Saham, Reksadana Pendapatan Tetap, dan Reksadana Campuran. Lebih singkatnya, cara kerjanya dari Reksadana bermula dari Manajer Investasi yang menyalurkan modal dari para investor ke beberapa portofolio efek dalam bentuk pecahan-pecahan yang biasa disebut dengan Unit Penyertaan. Sangat baik untuk mengetahui terlebih dahulu jenis Reksadana yang akan Anda beli. Caranya adalah dengan membaca prospektusnya atau bertanya langsung ke Manajer Investasi yang menjual Reksadana tersebut. Dengan begitu, Anda bisa lebih maksimal lagi dalam menjalankan investasi ini sesuai dengan kemampuan Anda. Semoga dengan informasi-informasi mengenai bagaimana cara kerja investasi Reksadana diatas dapat membantu Anda untuk memulai langkah awal berinvestasi. Anda Perlu Dana, Lebih Baik Gadai Emas Atau Jual Emas Anda perlu dana, lebih baik gadai emas atau jual emas? Pertanyaan ini dapat dijawab dengan mengetahui penjelasannya terlebih dahulu baik itu mengenai jual dan gadai maupun kelebihan dari emas itu sendiri. Jika Anda perlu dana, lebih baik gadai emas atau jual emas? Maka sudah pasti diawal Anda sudah mengetahui sebelumnya tujuan dari Anda berinvestasi mengapa menggunakan jenis logam mulia ini. Menjawab ketika Anda perlu dana, lebih baik gadai emas atau jual emas? Diketahui bahwa emas merupakan logam mulia yang merupakan salah satu dari jenis instrumen investasi dengan jenis instrumen liquid. Emas banyak dipilih masyarakat Indonesia dalam sebuah investasi karena harganya yang sering mengalami kenaikan dan juga jika sewaktu-waktu mengalami keperluan dana, emas bisa dengan mudah dijual maupun digadaikan dengan harga yang tentu saja tinggi. Emas merupakan sebuah instrumen investasi yang dipilih oleh investor karena dalam investasinya jangaka waktunya tidak dibatasi. Sehingga, dalam mencapai tujuan keuangan emas ini tidak akan terikat untuk jangka waktu yang panjang maupun pendek.

P a g e 20 | 62

Namun, dalam kehidupan seperti halnya sebuah hukum alam. Dana tidak terduga di tengah jalan pasti selalu saja ada termasuk ketika berinvestasi, pasti ada saja di tengah jalan dibutuhkan dana yang mendesak atau darurat. Akibatnya, mau tidak mau akan membuat kita memilih untuk menjual emas tersebut atau menggadaikannya. Sehingga keluar pertanyaan ‘anda perlu dana, lebih baik gadai emas atau jual emas?’ Menjual emas merupakan pilihan ketika dana tersebut dibutuhkan cepat untuk sesuatu yang mendesak dan dana yang dibutuhkan pun merupakan dana segar. Keperluan tersebut biasanya menyangkut musibah termasuk sakit. Ada baiknya pilihan menjual emas ini dilakukan agar di kemudian hari juga tidak terjadi kerepotan. Apalagi jika Anda memiliki keyakinan jika di kemudian hari akan bisa membeli kembali emas tersebut dengan jumlah yang sama ataupun lebih. Maka, menjual emas tidak salah dipilih. Harga jual emas ini tinggi namun tetap mengalami kenaikan dan penurunan atau fluktuatif. Harganya tergantung dari tempat di mana kita membelinya. Untuk memilih menggadaikan emas dengan gadai emas secara syariah, tidak jauh beda dengan alasan menjual dimana dana yang dibutuhkan cepat dan mendesak. Namun, menggadaikan emas ini harus didahului dengan pemikiran matang di mana sebelumnya telah dipikirkan tentang income yang memadai dan dengan digadaikannya emas investasi ini kebutuhan dapat terpenuhi. Karena kebutuhan ini bukan hanya mengenai sebuah musibah saja yang Anda belum ketahui di beberapa hari kemudiannya yang memungkinkan Anda memiliki proyek sehingga pilihan menggadaikan ini lebih baik untuk dipilih. Dakam penggadaian ini, pengkalkulasian yang cermat serta kemampuan membayar biaya gadai serta biaya menebus kembali emas pun perlu diperhatikan dan dipahami. Gadai emas perlu di manage dengan baik agar tidak terjadi istilah tekor. Harga dari gadai emas sedikit lebih rendah dari pada menjual yaitu sekitar 95% dari harga belinya, dengan penggadaian dilakukan pada bank syariah. Hitung-hitung Biaya Masa Depan, Investasilah dari Sekarang! Di berbagai bahasan mengenai investasi, kalimat “menabung saja tidaklah cukup” seringkali ditemukan. Rasanya memang begitulah kenyataannya, mengingat inflasi yang terus naik dan mempengaruhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sangat tidak mengherankan jika menabung saja tidaklah cukup. Kebanyakan karyawan sudah merasa terlalu cukup dengan gaji yang diterimanya tanpa memiliki kesadaran untuk berinvestasi. Bila begini keadaannya, hampir mustahil Anda bisa mencapai hidup yang nyaman ketika pensiun nanti. Pada umumnya, penghasilan di masa pensiun akan mengalami penurunan yang signifikan ketika dibandingkan dengan saat masa produktif. Cobalah hitung-hitung biaya masa depan, dan mulai berinvestasi lah dari sekarang juga. Karena usia produktif manusia memiliki batas, maka cobalah lirik peluang investasi sejak dini. Entah itu karyawan yang memiliki penghasilan tetap maupun para pemilik usaha yang penghasilannya tidak menentu. Apa salahnya menyisihkan sebagian penghasilan untuk berinvestasi? Dalam hitung-menghitung, jelas tidak lengkap jika tidak dibarengi dengan ilutrasi. Berikut ini adalah ilustrasinya: Misalnya saja Anda saat ini sudah mencapai usia 30 tahun dan berpenghasilan 8 juta. Anggap saja Anda menabung setiap bulannya sebesar 800 ribu ke tabungan dan mendapatkan imbal hasil sebesar 5% setiap tahun. Kemudian Anda pensiun di umur 60 tahun, saldo tabungan yang berhasil terkumpul adalah 302 juta. Memang jumlah yang cukup lumayan. Namun, hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari selama dua 20 tahun mendatang. Bagaimana halnya dengan berinvestasi? Masih dengan ilustrasi diatas, tentu Anda memiliki waktu 30 tahun sebelum pensiun untuk berinvestasi. Dengan menyisihkan minimal 1,5 juta atau lebih baik 30% dari penghasilan untuk berinvestasi (misalnya Reksadana Saham dengan return 20% per tahun), secara sistematis saldo investasi Anda setelah pensiun adalah 648 juta. Pastinya lebih besar daripada sekedar menabung saja, bukan begitu? Masih banyak sebenarnya ilustrasi hitung-hitungan untuk biaya di masa depan, seperti biaya pendidikan anak, biaya perjalanan ritual (haji), biaya rekreasi, biaya kesehatan, dan masih banyak yang lainnya. Karena inilah sangat disarankan untuk berinvestasi dari sekarang juga, sebelum semuanya terlambat. Banyak sekali pilihan instrumen investasi selain reksadana, mulai dari investasi properti, investasi saham, dan juga investasi emas. Semuanya bisa disesuaikan dengan kebutuhan

P a g e 21 | 62

dan juga profil resiko Anda. Selain menyisihkan sekitar 20-30% dari penghasilan bulanan untuk berinvestasi, Anda juga perlu menentukan jangka waktu berinvestasi yang tepat. Ini tentu saja untuk menyesuaikan dengan instrument investasi yang Anda pilih. Sangat baik jika Anda menyebarkan investasi Anda ke berbagai jenis investasi. Cobalah untuk memonitor kinerja investasi Anda minimal setiap tahunnya untuk melihat perkembangan atau mungkin penurunan yang terjadi. Semua keputusan ada di tangan Anda, kini saatnya untuk bertindak. Semoga bermanfaat. Cara Memilih Manajer Investasi Reksadana yang Paling Baik Sebagian orang yang sudah lama berkutat di dunia perinvestasian, mungkin sudah lama kenal dengan investasi Reksadana. Investasi yang dibagi kedalam berbagai jenis ini memang relatif mudah untuk dilakukan para pemula. Jenis-jenis Reksadana sendiri sangatlah beragam, mulai dari Reksadana pasar uang sampai dengan Reksadana Terproteksi. Tetapi, rasanya tidak cukup hanya mengerti tentang jenis-jenis dari investasi Reksadana. Dalam berinvestasi di Reksadana, biasanya ada Manajer Investasi yang nantinya akan mengelola produk-produk investasi untuk para investor. Nah hal ini juga harus diperhatikan oleh para calon investor. Pilihlah perusahan Manajer Investor yang menurut Anda benar-benar terbaik. Dalam cara memilih Manajer Investasi Reksadana, banyak sekali faktor yang harus Anda pertimbangkan. Contohnya saja track record dan juga integritas Manajer Investasi tersebut. Hal-hal lainnya adalah tarif, kualitas pelayanan, jumlah dana, jumlah nasabah, dan juga gaya investasi yang dimiliki oleh Manajer Investasi. Untuk lebih jelasnya, inilah dia cara memilih Manajer Investasi Reksadana yang dapat Anda masukkan kedalam pertimbangan Anda. 1. Pengalaman dan Jam Terbang. Poin dalam cara memilih Manajer Investasi Reksadana yang

satu ini erat hubungannya dengan berapa lamanya sebuah perusahaan MI tersebut sudah berdiri. Sekedar informasi, ada beberapa perusahaan MI yang sudah beroperasi selama berpuluh-puluh tahun dan biasanya adalah afiliasi dari grup keuangan international yang tidak hanya beroperasi di Indonesia. Perhatikan prospektus produk Reksadana yang dikelola oleh MI tersebut. Jika tercatat bahwa perusahan MI tersebut sudah beroperasi minimal 7 tahun dan keuntungan yang diberikan produk yang dikelolanya cukup bagus, maka dapat dikatakan jika perusahaan MI ini mempunyai track record yang baik.

2. Kinerja. Dalam cara memilih Manajer Investasi Reksadana, memang penting untuk menilik kinerja yang dimiliki oleh Manajer Investasi Reksadana tersebut. Cukup perhatikan fluktuasi keuntungan reksadana yang telah dikelola oleh MI tersebut. Kinerja yang bagus itu adalah yang fluktuasinya cenderung kecil. Manajer Investasi yang paling baik adalah yang kinerja kerjanya selalu konsisten, tidak hanya menghasilkan return yang tinggi.

3. Gaya Berinvestasi. Biasanya, MI akan melaporkan laporan keuangan setiap pertengahan tahun. Pelajari isi dari laporan tersebut untuk mengetahui gaya berinvestasi yang dimiliki oleh MI tersebut. Dalam cara memilih Manajer Investasi Reksadana yang satu ini, perhatikan jenis saham atau obligasi yang tertera didalamnya. Apakah banyak obligasi atau saham dari perusahaan besar namun pertembuhannya lambat? Ataukah banyak obligasi atau saham milik perusahaan kecil dan pertumbuhannya lebih cepat? Semua ini berhubungan dengan gaya berinvestasi Manajer Investasi tersebut.

4. Biaya. Tiap-tiap MI mempunyai struktur biayanya sendiri yang mencakup biaya dalam pembelian, pengelolaan, dan juga penarikan Reksadana. Pilihlah Manajer Investasi yang memasang tarif yang wajar sesuai dengan kriteria-kriteria diatas. Wajar saja jika Manajer Investasi memasang tarif yang tinggi jika MI tersebut benar-benar kompeten. Nah, itulah sedikit cara memilih Manajer Investasi Reksadana untuk Anda para calon investor. Semoga berhasil.

Apa itu CFD? Yang Pasti Bukan Car Free Day Bagi Anda yang sudah mulai berkecimpung ke dunia investasi saham, tahukah apa itu CFD? Bahkan sebagian orang yang sudah lama berkutat dengan saham pun belum tentu mengetahui apa itu CFD. Nah, CFD ini erat kaitannya dengan trading. Dapat dikatakan CFD adalah turunan dari instrumen lain sejenis saham, futures, dan forex. CFD pertama kali diperkenalkan di Inggris pada awal tahun 1990-an. Kepanjangan dari CFD adalah Contract for Difference. CFD hadir dengan tujuan agar saham dapat diperdagangkan tanpa harus menggunakan dana yang besar. Faktor munculnya CFD sendiri adalah karena adanya keinginan Hedge Fund & Investor. Seperti yang sudah disebutkan, CFD ini adalah produk derivatif turunan dari instrumen trading lain yang sudah ada. Karena mempunyai banyak kelebihan, CFD ini cukup menarik untuk dicoba.

P a g e 22 | 62

Dengan modal yang jauh lebih kecil daripada modal untuk bertrading saham, Anda sudah dapat membeli CFD. Dapat dikatakan Anda sama saja sudah memiliki saham ketika membeli sebuah CFD, namun tidak memiliki sahamnya. Ketika bertransaksi CFD, banyak sekali manfaat yang dapat Anda raih, selain modal yang kecil yang sudah disebutkan. Salah satu kelebihan dari CFD adalah menggunakan konsep margin trading & leverage. Apa itu konsep margin trading & leverage dalam CFD? Bila disederhanakan, margin trading & leverage disamakan dengan hutang. Alasan mengapa trader hanya memerlukan modal yang kecil ketika bertransaksi CFD adalah karena adanya konsep ini. Meskipun modalnya relatif kecil, masih ada kemungkinan tradir mendapatkan untung/rugi yang sama dengan trading saham riil. Layaknya produk derivatif yang lainnya, CFD hanya memerlukan kontrak karena termasuk kedalam jenis perdagangan yang tidak memiliki aset. Karena adanya kontrak tersebut, perdagangan CFD memiliki kemampuan short sell dan mempunyai liquiditas yang tinggi. Short Sell dapat diartikan bahwa Anda dapat melakukan transaksi penjualan terlebih dahulu walaupun belum melakukan buy. Ketika pasar sedang turun, trader bisa mendapatkan keuntungan karena adanya fasilitas short sell ini. Saat ini hanya saham AS dan saham-saham dari negara lain yang bisa ditransaksikan dalam CFD. Saham-saham Indonesia sedang berada didalam tahap pengembangan. Dalam transaksi CFD, Anda mempunyai kebebasan untuk masuk kedalam likuidasi posisi atau posisi baru yang Anda inginkan. CFD sendiri tidak memiliki tanggal kadaluarsa, berbeda dengan sham tiil. Anda dapat mempertahankan posisi terbuka selama yang Anda inginkan karena CFD tidak memiliki kadaluarsa. Setelah mengetahui apa itu CFD? Sepertinya terlihat menarik. Namun, tunggu dulu! CFD juga memiliki tingkat resiko yang lebih tinggi. Kemungkinan return yang tinggi tentu diimbangi dengan resiko yang tinggi pula. Fasilitas margin trading & leverage yang sudah disebutkan bagaikan pedang bermata dua. Jadi, Anda harus selalu berhati-hati ketika masuk kedalam aktivitas trading CFD ini. Investasi Reksadana TIdak Harus Membutuhkan Modal Besar Investasi reksadana ini adalah investasi yang paling banyak dianggap oleh sebagian orang adalah investasi yang cukup membutuhkan banyak modal dan kebanyakan yang menjalankan bisnis ini adalah orang-orang besar. Kalau di jawab itu memang benar, namun itu adalah pikiran orang yang belum berani untuk maju dan meyakinkan dirinya kalau siapapun bisa menjalankan bisnis ini. Anggapan-anggapan seperti itu yang kadang membuat kita yang ingin juga merasakan bagaimana jika orang biasa menjalankan bisnis investasi reksadana tidak jadi maju, karena mungkin sudah ditakuti dengan rasa mindernya tersebut sehingga perasaan takutnya itu yang sebenarnya akan menghambat kesuksesannya. Saat ini investasi reksadana sudah bisa dilakukan oleh siapa saja, tanpa harus memerlukan modal yang cukup menguras kantong anda. Anda bisa berinvestasi dalam jumlah kecil juga. Sesuaikan dengan kemampuan keuangan anda Bahkan dengan hanya bermodal 250 ribu saja kita sudah bisa melakukan investasi reksadana ini. Selain cukup bisa menyesuaikan dengan kondisi ekonomi anda, investasi reksadana juga cukup mudah untuk dijalankan, anda mungkin tidak perlu harus expert terlebih dahulu dalam menjalankan bisnis ini, karena semuanya dalam investasi reksadana ada seorang Manajer Investasi yang akan mengatur uang anda. Selain kemudahan dengan adanya manajer investasi yang membantu kita dalam mengatur investasi kita, dengan memiliki investasi reksadana, anda juga akan mendapat beberapa keuntungan. Seperti, mendapatkan return yang lenih tinggi jika dibandingkan dengan instrument lainnya, keuntungan dari reksadana ini tidak di potong pajak, hasilnya relative likuid cukup memerlukan waktu 3 hari kerja dalam proses pencairan, selain itu ada juga lembaga regulasi yang mengatur segala bentuk investasi ini yaitu BAPEPAM. Dengan adanya manfaat-manfaat tersebut cukup membantu untuk meyakinkan anda bahwa tak selamanya investasi reksadana ini hanya bisa dijalankan oleh orang-orang yang mempunyai uang banyak. Menjalankan investasi reksadana juga sangat aman, karena saat ini banyak teknologi yang bisa memantau segala pergerakan reksadana. Jadi ketransparasian dari investasi reksadana ini cukup bisa lebih meyakinkan pada pihak investor. Jadi sekarang ini anggapan-anggapan bahwa investasi reksadana ini hanya bisa dilakukan oleh orang berduit sudah tidak ada lagi, semua bisnis memang membutuhkan uang namun tetntunya tidak sebesar yang seperti kita bayangkan. Meski hanya dengan modal sedikitpun bisnis ini akan bisa tetap berjalan dengan lancar. Sehingga tetap bisa membantu siapa saja yang ingin terbebas dari yang namanya permasalahan financial. Manfaat Investasi Reksadana Saham

P a g e 23 | 62

Investasi reksadana merupakan sebuah alternative berinvestasi, dimana saat ini reksadana saham makin kian populer di kalangan anak muda. Rata-rata kebanyakan anak muda saat ini cukup bagus untuk memprediksi kedepannya yang diperkirakan ekonomi kedepan akan semakin memburuk, jika tidak di antisipasi mulai dari sekarang maka akan berdampak makin buruknya perekonomian Negara ini. Maka dari itu anak muda cukup senag dalam menjalankan investasi berjangka dengan tawaran dan suku bunga yang cukup menggiurkan, khususnya dalam menjalankan bisnis investasi berjangka ini khususnya melalui investasi reksadana saham ini. Berani melakukan spekulasi yang itnggi dan siap mengadapi resiko yang tinggi pula ini adalah modal utama semangat yang memang harus di terapkan sejak dini. Jika memilih investasi reksadana saham, maka anda harus perlu mengetahui beberapa manfaat yang didapatkan dalam investasi reksadana salah satunya adalah terjaganya likuiditas, dimana dengan anda melakukan investasi reksadana ini anda bisa mencairkan kapan saja dan anda akan semakin diberi Kemudahan ini untuk mengatur investasi Anda sesuai dengan kebutuhan keuangan Anda.Kemudian manfaatk selanjutnya adalah meski dengan modal 1.000.000 anda sudah dapat merasakan investasi di pasar modal, dan selain itu juga ada beberapa kebijakan dari beberapa bank konvensional bahwa anda juga bisa melakukan investasi per bulannya cukup dengan 200.000 saja. Sebenarnya manfaat yang bisa diambil dari investasi reksadana ini cukup banyak dan sudah dipastikan anda juga akan mendpatkan fasilitas-fasilitas tertentu pada setiap kebijakan masing-masing manajer investasi anda. Berbagai macam pilihan dan penawaran investasi sangat menentukan masa depan anda nantinya, jadi jika anda memutuskan untuk menjalankan investasi yang mana dan yang cocok untuk pereokonomian anda, mungkin investasi reksadana saham ini sangatlah cocok untuk anda. Saatnya sekarang menentukan target kebutuhan anda sehingga kedepannya anda tidak perlu lagi merasa kesulitan karena perencanaan keuangan yang anda lakukan sebelumnya berupa investasi ini sudah ada. Pastinya jika harus menyebutkan manfaat satu persatu dari investasi reksadana saham ini jawabannya akan berbeda-beda tiap individunya, karena yang merasakan manfaatnya sendiri adalah orang yang menjalankannya. Sedangkan yang belum menjalankannya sudah pasti belum tahu seberapa besar manfaat dan keuntungan yang akn dihasilkannya. Salam investasi. Pengelolaan Investasi Emas Yang Mudah Investasi emas sepertinya akan menjadi pilihan investasi yang menjadikan banyak orang semakin terkagum kagum pada logam mulia ini. Dikarenakan investasi emas saat ini sudah semakin mudah saja didapatkan dengan cara pemblian yang bisa cash maupun kredit. Emas memang manjadi salah satu pilihan investasi yang cukup populer dari dulu hingga sekarang, dan nantinya diprediksi emas mungkin akan tetap menjadi emas selamanya barang berharga dan bernilai tinggi ini akan menjadi pilihan investasi yang bagus. Pengelolaan yang mudah menjadikan salah satu alasan kebanyakan lebih memilih emas sebagai investasi untuk masa depannya. Saat ini menurut informasi dari beberapa sumber yang ada telah menyebutkan bahwa beberapa perusahaan yang memproduksi emas mengalami jumlah prmintaan emas yang tiap tahunnya selalu meningkat. Ini merupakan salah satu bukti masyarakat sudah semakin pintar dalam mengelola keuangannya. Mengapa banyak orang memilih untuk investasi emas dibanding dengan investasi lain? Mungkin beberapa alasan dibawah ini mengapa kebanyakan orang lebih memilih investasi emas. Mudah didapatkan, karena saat beberapa pihak pegadaian maupun bank melayani cicilan atau

kredit emas untuk para nasabahnya. Mudah di jual, emas cukup mudah dijual karena banyak orang yang menginginkannya.

Penjualannya bisa dilakukan di pegadaian lagi ataupun kepada pembeli personal Emas juga bisa di gadaikan untuk keperluan yang lainnya. Prediksi kedepan harga emas akan terus melonjak tinggi dari sekarang yang harga per gramnya

sekitar 500ribuan. Bisa digunakan sebagai alat pengukur kekayaan seseorang.

Berbagai alasan diatas itulah yang sampai saat ini bisa menguatkan kenapa investasi emas saat ini semakin bertambah jumlahnya, apa karena trend atau memang karena kebutuhan. Jawabannya ada di tangan anda sendiri silahkan berinvestasi dari sekarang, karena harga jual emas akan naik setiap waktu jika anda menunda-nunda untuk investasi emas bisa jadi harga emas sudah melambung tinggi anda baru bisa membelinya, bukankah lebih menguntungkan jika anda membelinya dari sekarang.

P a g e 24 | 62

Mari melatih diri sejak sekarang untuk berhemat agar nanti kita bisa menggunakan tabungan untuk masa tua nanti atau bisa dipergunakan untuk yang lainnya. Memaksimalkan Keuntungan Investasi Reksadana Investasi Reksadana memiliki berbagai macam jenis investasi diantaranya adalah deposito, saham, obligasi dan pembelian surat-surat penting berharga lainnya. Saat ini reksadana cukup banyak memberikan keuntungan terhadap beberapa investor asing maupun lokal yang menjadikan investor tersebut cukup berani mengambil keputusan untuk selalu meningkatkan jumlah nilai investasinya. Namun dalam berinvestasi reksadana selain bisa mendapatkan keuntungan yang besar seperti pada pembelian suatu saham perusahan juga memiliki tingkat resiko yang cukup tinggi. Tentu resikonya adalah sebuah kerugian, untuk mengantisipasi tingkat resiko tersebut perlulah melakukan berbagai macam strategi agar tetap bisa memaksimalkan keuntungan yang kita harapkan. Beberapa langkah agar kita tetap bisa memaksimalkan profit atau keuntungan dalam bisnis melalui investasi reksadana khususnya pada kepemilikan sebuah saham ataupun surat-surat berharga lainnya, sebelumnya perlu memahami beberapa pengertian dibawah ini. o Jika anda adalah seorang investor pemula, paling tidak sejak awal anda harus sudah

mempersiapkan mental dan tentunya sudah tertanam pada benak anda kalau bisnis yang anda jalankan ini mempunyai resiko yang cukup tinggi dan harus memiliki keinginan juga rasa kepercayaan diri yang cukup tinggi untuk melakukan bisnis ini.

o Lakukan secara bertahap, artinya adalah lakukan jumlah investasi dalam jumlah kecil terlebih dahulu jangan asal langsung menaruh nilai investasi yang langsung tinggi, Nah kalau kita melakuakan nilai investasi yang tinggi pasti akan mendapatkan penghasilan yang tinggi pula? Benar, namun jika kita adalah investor pemula alangkah lebih baik memulainya dengan yang lebih kecil dulu, semuanya butuh proses.

o Lihat arah perekonomian, penting untuk mengetahui ke mana arah pertumbuhan ekonomi, artinya apa yang sedang boom atau yang lagi trend saat ini. Kalau ekonomi sedang dalam pertumbuhan yang semakin meningkat, maka itulah saat yang paling tepat berinvestasi. Sebaliknya apabila pertumbuhan ekonomi sedang dalam keadaan negatif, maka sebaiknya keluar dari pasar, kecuali anda sudah biasa shorting dan punya pengalaman yang cukup. Memilih jenis industri yang track recordnya bisa di percaya dan diandalkan, dalam arti sebelum-sebelumnya tidak mengalami masalah bahkan industri tersebut perkembangannya cukup bagus. Berbagai macam langkah yang tepat akan bisa menghasilkan keuntungan yang sesuai dengan harapan, dengan demikian jika anda termasuk investor pemula, harus perlu mempelajari tehnik-tehnik investasi yang baik khususnya pada investasi reksadana seperti ini. Agar nantinya jika kita sudah memiliki mental yang kuat dan modal yang cukup besar cukuplah untuk memulai bsinis investasi seperti ini.

Saatnya Investasi Emas Mulai dari Sekarang Investasi emas, banyak yang beranggapan bahwa investasi emas harus di lakukan dengan modal yang cukup besar untuk memulainya. Anggapan-anggapan seperti itu memang benar, namun tak selamanya harus selalu memiliki modal yang cukup besar untuk memulainya. Semuanya bisa dilakukan dengan cara apapun selama kita sendiri mempunyai niat yang besar untuk berinvestasi, pasti akan ada jalan tanpa harus memerlukan modal yang besar sekalipun. Pada umumnya emas itu akan dibeli ketika ada modal dan akan di jual kembali kalau sedang membutuhkannya, atau beli pada saat harga emas rendah dan dijual kembali pada saat harga naik. Dua fenomena tersebut memang yang selama ini sering dilakukan oleh orang-orang, yang dengan kemungkinan pertama karena untuk memenuhi kebutuhan dan yang kedua karena ingin mendapatkan keuntungan. Apapun tujuan anda dalam berinvestasi haruslah mempersiapkan beberapa langkah atau tahapan untuk berinvestasi, khususnya investasi emas ini. Pertama, yang harus anda lakukan jika mulai investasi emas adalah, menentukan tujuan. Kenapa harus investasi emas? Dan apa yang melatarbelakangi anda harus berinvestasi?. Ketika tujuan itu sudah anda tentukan maka dengan mudah nantinya untuk mempersiapkan seberapa banyak modal yang harus dipersiapkan dan dalam jangka waktu berapa lama untuk mengumpulkan modal tersebut. Kemudian kedua, menyiapkan berbagai macam strategi untuk menjalankan bisnis investasi emas ini. Strategi yang dimaksud adalah seberapa rutin anda akan melakukan tabungan investasi emas ini, jadi jika strategi yang diharapkan disini adalah strategi yang mampu menjadikan keuntungan dalam berinvestasi. Ketiga, adalah masalah penyimpanan emas yang sudah anda beli, ini harus juga sudah

P a g e 25 | 62

anda tentukan agar emas yang anda miliki keberadaannya benar-benar terjamin. Keempat, lakukan bisnis ini sendiri dulu, agar bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Investasi emas lambat laun akan menjadi gaya hidup seseorang nantinya, dimana secara tidak sadar setiap orang pasti akan bisa merasakan betapa besar manfaat yang akan diperoleh dari investasi yang telah dilakukan. Untuk itu banyaknya modal juga belum mempengaruhi tingkat kelanjutan dalam berinvestasi. Lebih baik dimulai dengan modal yang sedikit namun bisa dilakukan secara terus menerus dan rutin. Pastinya hasil yang akan didapatkan jauh lebih besar, apalagi ditambah dengan strategi-strategi yang ada. Masa depan anda sudah bisa di tentukan mulai dari sekarang, jangan tunggu waktu lagi untuk orang lain sukses lebih dulu daripada anda. Berpendapatan Tetap dengan Reksadana Setiap kali saya membahas produk investasi reksadana saya selalu membahas produk reksadana saham. Kali ini saya akan membahas produk reksadana lainnya. Apakah anda tau, bahwa reksadana ada yang jeroan dalam nya berisi obligasi dan surat hutang lainnya? Ya itulah yang dinamakan reksadana pendapatan tetap atau RDPT. Surat hutang akan memberikan kita apa? Bunga yang dibayarkan secara berkala setiap bulan. Selain surat hutang juga terdapat deposito di dalam RDPT makanya tergolong lebih aman dibanding reksadana saham. Karena apa? Hutang harus dibayar, sehingga apa? Tiap bulan dapat pendapatan tetap, betul? Namun anda harus tau bahwa RDPT akan membayar bunga bisa dengan 3 cara :

1. RDPT yg memperhitungkan langsung ke dalam perhitungan NAB, anda sudah tahu apa itu NAB bukan?

2. RDPT yang bunganya diberikan secara tunai melalui di transfer ke rekening kita. 3. RDPT yang bunganya dibuat untuk menambahkan unit kepemilikan reksadana tersebut.

Semuanya tdk ada bedanya, sehingga anda boleh pilih yang mana yang lebih anda suka. Kenapa harus RDPT? jawabannya mudah bagi anda yg merasa dana membeli deposito, obligasi maupun surat hutang lain. Terlalu besar, anda bisa memulai memiliki RDPT mulai dr 100rb, mana ada deposito dari 100rb. Lebih lagi obligasi, obligasi Ritel pun mulai dari 5jt rupiah. Sehingga RDPT terjangkau. Jadi kapan anda akan memulai untuk memiliki reksadana Pendapatan tetap ini? Antara Kesengsaraan , Kenikmatan dan Investasi Otak manusia terbagi menjadi beberapa bagian yaitu Otak Primitif, otak tengah dan otak berpikir. Jika pada waktu yang lalu saya pernah membahas mengenai konsep pemikiran sadar dan bawah sadar, kini saya coba membahas hal yang berbeda dari sisi otak manusia. Otak primitif adalah otak yang ada juga pada makhluk hidup lainnya bukan hanya manusia, maksudnya adalah hewan tentunya. Otak Primitiflah yang membawa kita pada suatu konsep berpikir bahwa manusia senang mencari kenikmatan dan menjauhi diri dari kesengsaraan. Yah, siapa juga yang mau sengsara? Betul? Namun, ada hal yang menarik terjadi dalam kehidupan sehari-hari bahwa kenikmatan kadang membawa diri kita kepada kesengsaraan. Apa kira-kira contohnya? Coba kita ingat-ingat waktu kita di sekolah, murid yang lebih suka belajar maka dia cenderung memiliki nilai lebih baik dibandingkan murid yang jarang belajar. Bila kita lihat dari sudut pandang kenikmatan, pastilah yang jarang belajar akan lebih sering bermain atau melakukan hal lain yang dianggap nikmat, Betul? Efeknya adalah kesengsaraan karena nilainya tidak baik dan bisa saja membawa kepada kesengsaraan jangka panjang yaitu tidak naik kelas. Banyak hal lain dapat kita temukan bahwa kenikmatan jangka pendek akan membawa kita pada kesengsaraan jangka panjang. Dan inilah juga yang terjadi pada hubungan kita dalam membangun kekayaan. Membangun kekayaan diperlukan suatu konsep menahan diri yang identik dengan ketidaknyamanan dan kesengsaraan saat ini. Banyak sekali orang yang tidak kuat menahannya sehingga akan terjebak pada kesengsaraan jangka panjang. Baiklah! Apa yang perlu kita perbaiki saat ini? Rupanya lagi-lagi konsep berpikir mengenai asosiasi sengsara dan nikmat. Seringkali kita mengurungkan niat untuk memulai berinvestasi dan membangun asset karena ketidaknyamanan pada kondisi sengsara saat ini yang tidak dapat kita tahan. Makan di restoran lebih sehat dan lebih enak dibandingkan makan di tempat lain, menggunakan sepatu merk X lebih nyaman dan tidak pegal dibandingkan sepatu merk Y dan banyak sekali contohnya. Asosiasi pemikiran mengenai sengsara

P a g e 26 | 62

jangka pendek harus diubah dengan sebuah asosiasi yang dikatakan luar biasa, yaitu sengsara jangka pendek demi kenikmatan jangka panjang. Biar saja saya makan tidak di restoran agar nantinya saya bisa memiliki kost-kost an, biar saja saya tidak membeli produk X karena dengan menggunakan produk Y maka saya dapat membeli reksa dana lebih besar, dan lain sebagainya. Namun hal ini kadang juga masih gagal dilakukan oleh orang banyak karena tetap saja, tidak ada satu orang pun yang mau sengsara. Ada sebuah asosiasi sempurna, dimana memiliki kenikmatan jangka pendek dan nikmat juga jangka panjang. Hmmm…. Kira-kira seperti apa ya? Bagaimana seorang Ade Rai bisa memiliki otot tubuh luar biasa seperti itu? Apakah karena mampu menahan sengsara atas latihan yang Ade Rai lakukan? Atau karena mampu menahan sengsara atas pola makan yang sedemikian ketat? Tidak rupanya! Ade Rai justru menganggap apapun yang dilakukan selama proses pembentukan dirinya hingga menjadi seperti yang hari ini kita lihat dengan kenikmatan. Ketika mengangkat barbel demi menjadikan otot sedemikian rupa perlu dilakukan 10x maka Ade Rai akan mengatakan kenikmatan mengangkat beban adalah 15x. Ketika semua orang mengatakan 10x adalah sengsara, 15x justru menjadi sebuah ukuran kenikmatan bagi seorang Ade Rai. Banyak sekali contoh dalam kehidupan kita yang dapat kita ambil untuk bisa mendapatkan pemikiran mengenai konsep pemikiran asosiasi sempurna. Ketika kita berpikir dengan cara yang standard maka kita akan menghasilkan sebuah hasil yang standard. Ketika kita semua menyadari bahwa diri kita perlu mencapai sebuah level baru dalam kehidupan kita dengan berinvestasi, maka perlu sebuah pemikiran revolusioner untuk menjadikan kita sampai pada level tersebut. Seringkali dalam seminar yang saya lakukan, saya mengatakan bahwa investasi bahas mudahnya adalah kegiatan ‘jago nahan’. Siapa lebih pandai, lebih kuat, lebih apapun dalam menahan pastinya investasi nya akan lebih besar dibandingkan orang lain. Bila pada saat ini kita belum memiliki sebuah pemikiran siap sengsara demi mencapai tingkat investasi yang kita harapkan maka mungkin harus diyakini bahwa investasi masa depan juga nikmat pada saat ini kita jalani sama seperti Ade Rai membuat dirinya menjadi begitu luar biasa hingga hari ini. “Melakukan suatu hal sebanyak dua kali dan mengharapkan hasil yang berbeda hanya akan dilakukan oleh orang gila.” – Albert Einstein Tau Gak Bahwa Investasi = Puasa? Bagi umat muslim, setiap tahunnya terdapat bulan suci Ramadhan dimana berpuasa sepanjang hari menahan lapar dan haus. Tanpa kita sadari rupanya puasa dengan investasi memiliki kesamaan Puasa merupakan ibadah yang sangat istimewa, karena puasa adalah ibadah hamba Allah SWT yang sepesial untuk Sang Pencipta. Puasa bahkan pula menjadi spesial kepada Allah karena keintiman seoarang hamba dengan Sang Penyayang. Dan hanya ibadah puasa satu-satunya ibadah yang meninggalkan yang halal dan nikmat demi mendekatkan diri kepada Allah SWT. Balasan ibadah puasa spesial dari Allah bisa berlipat-ganda lebih dari sepuluh kali lipat dan di dalamnya terdapat bonus Laitul Qadar yang pahalanya melebihi amalan seribu bulan investasi adalah sebuah upaya menahan diri menggunakan uang saat ini untuk nikmat berlipat dimasa yang akan dating investasi juga seperti menabur benih pohon yang akan berbuah beberapa tahun kemudian dimasa depan Berpuasa dalam mengendalikan uang adalah sebuah investasi yang wajib dilakukan semua orang untuk bisa hidup nyaman nantinya Mulailah dengan cara mudah, dengan mempuasakan keinginan kita yang tidak perlu dan mulai mengenal instrument investasi yang ada 1jt hari ini tdk sama nilai nya dengan 1jt 15tahun kemudian. Dan investasi membuat kita memiliki uang yang layak di masa depan Mulailah berpuasa dalam memindahkan gaya hidup yang tidak perlu ke gaya hidup yang layak dan cermat 2 hal tersebut dapat kita lakukan akan membuat dana kita lebih besar untuk di #investasi kan. Selamat menunaikan ibadah puasa. Salam investasi untuk Indonesia Pilih Kaya dengan Gaya Orang Miskin atau Miskin dengan Gaya Orang Kaya Ketika dihadapkan pada dua buah pilihan, apa yang cenderung kita pilih adalah pilihan terbaik diantara 2 pilihan meski keduanya Sama-sama buruk, benar? Namun bila pertanyaan pada judul diatas diberikan maka apa jawaban anda? Ada orang-orang yang menjadi kaya secara tidak sengaja, wah mantep yah, jadi kaya tapi karena kecelakaan, loh mana ada?! Ada koq. Menang undian, dapat warisan, menikah dengan bangsawan seperti di sinetron2, hingga tidak sengaja tenar karena goyangan maut.

P a g e 27 | 62

Punya uang banyak adalah impian semua orang yang tidak punya uang, kira2 apa yang dilakukan orang2 yang tidak punya uang dan menjadi punya uang? Tentu saja mengubah penampilannya agar bisa menjadi orang yang terlihat kaya. Contohnya? Kalau dulu makan nasi, hari ini merica nya diganti bubuk berlian. Kalau dulu mandi pakai air kali, sekarang mandi pakai air susu bahkan dicampur lelehan emas. Semua tindakan tersebut dilakukan agar kita menjadi terlihat kaya. Apakah benar kaya? Ya tentu uangnya masih banyak karena mendadak kaya. Evelyn Adam adalah manusia beruntung di dunia versi tokoh nyata dari untung angsa di komik paman donal, bagaimana tidak dia mendapatkan lotre New Jersey di tahun 1985 dan 1986 sebesar 5,4juta dolar. Dan uangnya habis sebagian besar di mesin jackpot atlantik City. Dengan seberapa banyak uang yang yang dimiliki selama pola hidup nya adalah miskin dengan mengedepankan gaya hidup orang kaya maka kita akan miskin kembali. Tapi mengapa orang kaya banyak juga yg semakin kaya? Aha…. Karena orang kaya itu bukan menggunakan gaya hidup orang miskin yang suka menggunakan uangnya unt nampak kaya, namun berpikir bagaimana menumbuhkan kekayaan dengan membuat uang bekerja untuk mereka. Berbeda lagi di sudut lainnya dari kehidupan. Ada orang miskin yang senang bergaya agar nampak kaya. Hal ini semakin mudah dilakukan dengan yang disebut berhutang. Bayangkan untuk memiliki sebuah gadget mahal yang seharus nya tidak mampu dibeli oleh seseorang, maka dengan cicilan 12 bulan gadget dengan kelas tertinggi dapat dimiliki. Sehingga dengan pendapatan yang tidak sampai pada kemampuan membeli gadget itu secara tunai, orang miskin mampu nampak lebih kaya hanya dari APA YANG MEREKA GUNAKAN. apakah dengan menggunakannya jadi kaya beneran? TIDAK. Orang yang kaya, akan fokus pada uang bekerja untuk dirinya, dan senjata utama nya agar menjadi semakin kaya adalah dengan mampu mengendalikan gaya hidup miskin nya. Sedangkan agar orang miskin agar bisa menjadi naik tingkat menjadi orang kaya, adalah dengan tidak mengikuti orang-orang miskin yang bertingkah dan berusaha untuk nampak kaya. Jadi… Kembali ke pertanyaan semula…? Anda mau kaya dengan gaya hidup orang miskin atau orang miskin dengan gaya hidup orang kaya? Nabung 200 Ribu, Dapat 9 Milyar Kebayang orang biasa-biasa seperti kita bisa megang uang 9 milyar? Nah menurut pakar perencana keuangan Ligwina Hananto hal itu mungkin-mungkin saja, bahkan relatif mudah, karena modalnya hanya menyisihkan uang 200 ribu saja setiap bulannya. Hah… Sumpe lo? . Kata beliau uang 200 ribu tadi setiap bulan diinvestasikan ke reksadana. Jika kita sudah mulai menyisihkan sebelum umur 30 tahun, maka pas kita pensiun umur 55 tahun, kita bisa mendapatkan 9 milyar dari uang hasil investasi di reksadana tersebut. Yang menarik adalah beberapa komen dari pembaca detik. Ada yang bilang pembohong lah, ada yang bilang mending disimpen di kasur lah, ada yang bilang uang dibawa kabur lah, dst. Sekilas memang tampak wow, pernyataan Ibu Ligwina tersebut. Tapi alangkah tidak bijaknya bila kita buru-buru menghakimi tanpa menganalisis seperti komen-komen lucu di atas. . Sekarang kita coba hitung-hitung dulu. Apakah pernyataan Ibu Ligwina tersebut ngawur alias tidak berdasar atau malah jangan-jangan memang benar. Anggap saja kita sekarang berumur 25 tahun, lalu kita menyisihkan 200 ribu per bulan. Pada saat kita berumur 55 tahun atau 30 tahun kemudian, berapa sih yang bisa kita dapat? Ternyata jika investasi reksadana kita menghasilkan return 30% per tahun maka umur 55 tahun kita bisa mendapatkan 23.7 milyar, tapi kalau returnnya 25% maka dapatnya 8.6 milyar. Bagaimana kalau return 20%? Ternyata dapatnya 3.1 milyar. Lha kalau hanya 10%? Masih lumayan loh masih bisa bawa pulang 400 juta. . Nah dari itung-itungan, ternyata bisa ya, bukan omong kosong saja investasi 200 ribu per bulan bisa bawa pulang 9 milyar. Tapi tunggu, lihat tadi syaratnya, investasi tersebut harus mendapatkan return per tahun 25%. Pertanyaannya bisakah? Kalau kita lihat beberapa tahun terakhir, maka kita bisa jumpai beberapa reksadana yang menghasilkan return di atas 25%, tapiiii tidak sedikit pula reksadana yang kinerjanya di bawah 20%. Belum lagi bagaimana jangka panjangnya? Bisakah konsisten 25% per tahun?. .

P a g e 28 | 62

Nah secara jangka panjang kita coba lihat indeks saham kita. Per 1 Oktober 2013, indeks saham BEI menunjuk angka 4,432.51, sementara itu kita lihat tanggal 4 Januari 2000, indeks saham kita berada pada nilai 636.37 (sumber finance.yahoo.com). Bila dirata-ratakan, maka per tahunnya, selama 13 tahun 9 bulan, bursa saham kita menghasilkan return 15.16% per tahun. Nah, jadi bagaimana? Bisakah kita dapat return 25% per tahun? Ya bisa saja, karena itu kan rata-rata, bisa naik turun, dan ada investor untung ada investor rugi, ada investor pinter ada investor asal. Tapi….. Bisakah kita SEMUA menikmati return 25%? Oooo tidak bisa….. Rata-rata saham saja 15% per tahun, kalau ada yang bisa dapat 25% berarti disisi lain ada yang dapat hanya 5%. Lha kalau SEMUA dapat 25% ya mestinya rata-ratanya 25% dunk. . Jadi…. Apakah perkataan Ibu Ligwina tadi ngawur seperti komen pembaca-pembaca detik di atas? Tentu tidak, ada itungannya koq, memungkinkan koq. Tapiiii…. Seperti yang saya sampaikan di paragraf di atas ini, tidak mungkin kalau lantas semua yang berinvestasi mendapatkan seperti itu. Hanya sekian persen orang yang beruntung yang bisa mencapai target 9 milyar tersebut. Nah, kesimpulannya, masih tertarikkah berinvestasi? Eh bentar btw kalau return 15% per tahun bisa dapat berapa ya umur 55? Ternyata masih bisa dapat 1.1 milyar loh. Menarik??? . Eh tunggu-tunggu, satu poin lagi. Kita lihat harga kambing kurban yuk… Loh apa hubungannya… Begini saudara, 10 tahun lalu harga kambing kurban sekitar 500 ribu. Nah sekarang harganya sekitar 1.5 juta. Jadi dalam jangka waktu 10 tahun naik 3 kali lipat. Coba kita bandingkan dengan investasi di atas. Maka 30 tahun kemudian (sebagaimana lamanya investasi di atas) harga kambing menjadi 27 kali lipat. Kalau sekarang harganya 1.5 juta maka 30 tahun lagi harganya 40.5 juta. Berarti…. Terkait investasi di atas, dari umur 25 ke 55 tahun (30 tahun) investasi. Kalau kita ibaratkan kambing nilai 1 milyar yang kita dapat nanti, sebenarnya tidak seperti 1 milyar yang kita bayangkan sekarang. Dibandingkan dengan kenaikan harga kambing maka sejatinya, 1 milyar saat itu, rasanya hanya bisa dibelikan 25 ekor kambing (1 milyar dibagi 40 juta). Jadi ya serasa 37 juta saja (25 kambing x 1.5 juta). Nah bagaimana dong…. Eh sebentar-sebentar…. Sebenarnya selain reksadana ada jenis investasi lain yang jauh-jauh lebih menguntungkan. Kalau cuma 25% setahun si lewat. Ini bisa 100 kali lipat, bahkan 700 kali lipat, bahkan bisa lebih dari itu. Coba tebak, investasi apa coba? That’s right. Anda benar. SEDEKAH! Karena dengan sedekah Allah akan membalasnya hingga 100 kali lipat, 700 kali lipat bahkan sampai tidak terhingga. Semoga bermanfaat. Mengalahkan Manajer Investasi Saya mulai mengenal dunia investasi pasar modal sekitar tiga tahun yang lalu. Di awali dengan mengenal reksadana, kemudian merambah dunia saham. Saat itu saya melakukan exercise dengan mengoleksi sejumlah reksadana dari para manajer investasi terkemuka di tanah air, seperti Schroder, BNP Paribas, Manulife, dan Mandiri. Saat ini saya hanya mengoleksi satu reksadana plus satu lagi punya istri, jadi hanya ada dua reksadana. Kalau melihat komposisi, sekitar 50% investasi saya ada di saham. Walau secara teoretis saya kurang mengerti investasi saham, tetapi secara praktik saya bisa memahami dan mengantaisipasi peluang dan tantangannya yang ada di dalamnya. Tentu saja hal tersebut belum teruji, apalagi yang saya lakukan baru dua setengah tahunan. Salah satu target saya dalam berinvestasi adalah mengalahkan indeks dan sebisa mungkin mengalahkan manajer investasi reksadana yang saya miliki. Hasilnya, sejak masuk saham dua setengah tahun yang lalu, nampaknya target tersebut sudah tercapai. Investment return yang mengalahkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) boleh disebut target awal, sedangkan mengalahkan manajer investasi adalah target berikutnya setelah melihat peluang untuk hal tersebut sangat terbuka. Kalo saya bandingkan, portofolio saham saya sejak satu setengah tahun lalu sudah naik sekitar 40-50%, sedangkan reksadana saham yang saya pegang hanya naik sekitar 10-15%-an. Dua-duanya menerapkan strategi Dollar Cost Averaging (DCA), walau dengan pendekatan yang berbeda-beda. Selama ini saya termasuk long term investing, dengan patokan utama hasil analisis fundamental secara sederhana, juga dari berbagai sumber . Tokoh rujukan saya dalam berinvestasi adalah Warren Buffett. Selama ini, jarang sekali saya mengutak-atik komposisi portofolio saya, kecuali saya melihat bahwa memang secara performance perusahaan yang saya pegang sahamnya sangat mengkhawatirkan.

P a g e 29 | 62

Salah satu nasehat dari Buffet adalah: Rule No. 1: Never Lose Your Money. Rule No. 2: Never Forget Rule No. 1 Begitulah, Warren Buffett menasehatkan. Sebagai pegawai biasa, saya memahami bahwa investasi adalah bagian dari praktik money management yang akan sangat bermanfaat di masa depan. Jadi, yo…mari berinvestasi di pasar modal! Mempersiapkan Dana Pensiun Masa pensiun bagi sebagian orang sangat menyenangkan, tapi bagi sebagian lainnya bisa sangat menyedihkan. Terutama bagi kalangan yang tidak mendapat fasilitas dana pensiun dari instansi tempatnya bekerja. Menyadari akan pentingnya dana pensiun ini, saya sebagai ibu rumah tangga yang suami saya bekerja di instansi swasta, berusaha mempersiapkan dana pensiun secara mandiri. Semula saya hanya berfikir bahwa saya harus memiliki usaha sampingan agar pada saat suami pensiun kami masih bisa memiliki penghasilan. Namun ternyata membuka usaha tidaklah mudah. Berbagai usaha telah saya coba. Mulai dari MLM, patungan usaha dengan teman, hingga buka usaha kantin sekolah. Namun semua tidak memberikan hasil yang signifikan. Akhirnya pada suatu saat saya membaca resensi buku di harian kompas, bahwa uang yang kita simpan di tabungan atau deposito bukannya bertambah tetapi berkurang. Pada saat itu saya baru sadar bahwa inflasi telah menurunkan nilai simpanan kita. Betapa tidak, dengan return deposito kurang dari 5% sementara inflasi sudah di atas 6%. Nominal memang bertambah tetapi daya beli uang kita semakin menurun. Dari resensi buku tersebut, saya tahu ada produk investasi lain yang bisa mengalahkan inflasi dan sangat cocok dipergunakan untuk mempersiapkan dana pensiun. Produk ini namanya reksadana. Reksadana lebih menjanjikan dibandingkan dengan deposito atau DPLK sekalipun, karena memiliki potensi return hingga 25% bahkan lebih, khususnya reksadana saham. Reksadana adalah produk yang teregulasi oleh pemerintah, dikelola oleh lembaga professional yang tersertifikasi. Akhirnya saya mulai belajar. Saya beli buku-buku tentang reksadana, saya ikuti beberapa seminar, training, dan follower aktif para pakar reksadana. Hingga akhirnya saya putuskan menyiapkan pensiun mandiri melalui reksadana saham. Dalam kesempatan kali ini saya akan mencoba membandingkan penyiapan dana pensiun dengan cara menabung di deposito dan berinvestasi di reksadana saham.Sebuah ilustrasi, seorang pegawai saat ini berumur 30 tahun dan akan pensiun pada usia 55 tahun. Berarti waktu produktif untuk mempersiapkan pensiun 25 tahun. Diperkirakan biaya hidup yang di butuhkan saat pensiun dengan perhitungan nilai uang sekarang adalah Rp 3.000.000 per bulan. Dengan inflasi 10% pertahun, 25tahun yang akan datang uang sebesar Rp 3.000.000 saat ini nilainya akan setara dengan Rp 32.504.117 Asumsi harapan hidup sampai usia 75 tahun atau harapan hidup setelah pension selama 75 – 55 = 20 tahun. Berarti harus mempersiapkan uang pensiun selama 20 tahun X 12 bulan = 240 bulan. Setelah pensiun berarti harus mempunyai uang senilai Rp 32.504.117 X 240 bulan = Rp 7.800.988.279 (Sekitar Rp 7,8 Milyard). Besar sekali ! Karena besar sekali itulah dana pensiun yang harus dipersiapkan. Di bawah ini saya perlihatkan tabel perbandingan bagaimana dana 12,5 Milyard tersebut dapat dipenuhi.

Produk Investasi Potensi Return Rata-Rata Per tahun

Investasi Bulanan (Rp)

Deposito 6% 11.256.935 Reksadana Saham 25% 335.235

Tabel di atas memperlihatkan bagaimana cara memperoleh Rp 17,8 milyard. Bila melalui deposito, maka setiap bulan harus menabung Rp 11.256.935 Jika melalui reksadana saham, cukup menginvestasikan Rp 335.235 per bulan. Reksadana saham menjadi pilihan yang menarik. Namun masih banyak orang ragu. Banyak rumor di masyarakat tentang meruginya investasi, apalagi ada kata-kata saham. Lemahnya sosialisasi pemerintah mengenai produk investasi telah banyak membuat orang rugi dalam berinvestasi. Oleh

P a g e 30 | 62

karena itu jangan ikut-ikutan, jangan asal-asalan, dan jangan tergesa-gesa. Saya sarankan Anda belajar berinvestasi secara benar terlebih dahulu. Keluarkan sedikit dana untuk membeli buku-buku, ikut seminar-seminar, menjadi follower twitter para pakar, atau training tentang berinvestasi reksadana. Sehingga Anda faham dan bisa memilih reksadana mana yang tepat untuk membantu Anda menyiapkan dana pensiun. Hati-hati Bisnis Saat Pensiun Memiliki penghasilan lain setelah pensiun menjadi impian para calon pensiunan. Mereka berbondong-bondong mengikuti seminar-seminar atau workshop tentang bisnis saat pensiun. Gambaran sukses berbisnis tergambar nyata dalam benak mereka setelah mendengar testimoni pensiunan sukses. Benar, tidak bisa dipungkiri banyak orang bisnisnya berkibar saat pensiun. Namun lebih banyak dari mereka yang terpuruk. Ingat memiliki bisnis yang menghasilkan bukanlah seperti membalik tangan, modal besar belumlah cukup. Saya mempunyai seorang kenalan yang memasuki masa pensiun pada tahun 2005. Ia menceritakan bahwa saat masih aktif bekerja ia bergaji kurang lebih Rp 12.000.000, dan saat pensiun menerima uang pension sebesar Rp 3.000.000 perbulan. Sementara ia dimiliki sebuah rumah yang ditempati, sebuah rumah kontrakan yang disewakan sebesar Rp 2.500.000 perbulan dan uang tunai Rp 500.000.000 dalam bentuk deposito. Karena merasa uang pensiun dan hasil sewa masih kecil dia memutuskan berbisnis. Ia tarik seluruh depositonya untuk modal bisnisnya. Tapi nasib berkata lain dalam 2 tahun bisnisnya bangkrut sehingga uang Rp 500.000.000 habis. Kebangkrutannya pada bisnis pertama tidak mneyurutkan nyalinya untuk bangkit. Ia masih ingin tetap berbisnis dengan menjual rumah yang dikontrakkan sebesar Rp 750.000.000. Pengalamannya pada bisnis pertamanya ternyata tidak mampu mendongkrak bisnisnya yang kedua. Malang tidak bisa ditolak, bisnis kedua inipun tutup 4 tahun kemudian. Sehingga total uang sebesar Rp 1,25 Milyard habis dalam waktu 6 tahun. Setelah kebangkrutan kedua ini akhirnya dia berhenti bisnis, karena sudah tidak ada modal lagi. Harapan untuk meningkatkan penghasilan pupus sudah. Sekarang uang ia pun terpaksa hidup hanya Rp 3.000.000 perbulan. Mari kita mulai menganalisa bila ia tidak melakukan kegiatan bisnis apapun saat pensiun. Ia hanya mengambil uang depositonya Rp 3.000.000 perbulan. Maka uang 500.000.000 di deposito ini dengan asumsi bunga bersih 4% pertahun, baru akan habis 20 tahun yang akan datang. Jadi setiap bulan ia menerima uang Rp 8.500.000 dari uang pension Rp 3.000.000, uang kontrakan Rp 2.500.000, dan uang Rp 3.000.000 dari deposito sampai dengan tahun 2025. Pada akhir tahun 2025, ia masih memiliki rumah tinggal, rumah kontrakan dan uang pensiun, tidak seperti sekarang. Tips Berbisnis Saat Pensiun Perlu ekstra hati-hati bagi pensiunan yang ingin berbisnis. Seminar atau workshop tidak cukup menjadikan pengusaha instan. Perlu persiapan jauh-jauh hari. Contoh kasus seorang pekerja pemula usia 25 tahun mempersiapkan dana pension serta ingin berbisnis saat pension. Sebaiknya saat awal bekerja ketika gaji masih kecil, cukup menyiapkan dana pension saja. Dengan berinvestasi reguler setiap bulan di reksadana saham sebesar Rp 200.000, saat pension usia 55 tahun berpotensi mendapatkan uang sebesar Rp 16 Milyar. Untuk modal bisnis saat pensiun bisa mulai disiapkan saat gaji sudah mulai besar dimana lebih leluasa untuk berinvestasi. Misal saat usia 40 tahun mulai berinvestasi pada produk yang lebih konservatif seperti reksadana campuran atau reksadana pendapatan tetap untuk mempersiapkan dana bisnis untuk masa pension. Dana inilah yang nantinya akan digunakan sebagai modal bisnis satu-satunya. Tidak boleh menggunakan dana-dana lainnya termasuk dana pensiun yang sudah disiapkan di atas. Artinya jika ternyata usahanya bangkrut, tidak akan mempengaruhi kualitas hidup. Awas Rayuan Maut Setelah menerima gaji sudahkan Anda membaginya berdasarkan teori “Kaya Dengan Menghabiskan Gaji”? Anda langsung mengalokasikan dalam beberapa pos pengeluaran agar tenang menjalani hidup sampai gajian berikutnya. Dengan demikian Anda siap menghadapi godaan diskon di mall karena sudah ada anggaran belanja gaya hidup. Habiskan! Selamat pakai baju baru. Jika sudah habis, bila ada sales baik langsung atau melalui telemarketing merayu tetapi tidak ada dalam anggaran sebaiknya anda abaikan. Masalahnya sales yang satu ini sulit di tolak. Tetapi jika diterima tawarannya dapat mengacaukan perencanaan keuangan keluarga. Sales itu biasanya saudara, teman, atautetangga yang menawarkan dagangannya dari mulai produk MLM, makanan, pakaian, asuransi sampai produk investasi.

P a g e 31 | 62

Menghadapi sales seperti ini memang agak sedikit susah karena bukan saja logika yang bermain di sini tetapi lebih banyak perasaan. Bahkan mengutip hasil survei sebuah badan asuransi yang saya dapatkan dari kompas.com sebanyak 60% produk asuransi dijual dari hubungan teman atau saudara, sedangkan 20% itu adalah nama besar perusahaan, dan 20% adalah knowledge (pengetahuan) mengenai produknya itu sendiri. Dari survey tersebut bisa jadi mengindikasikan bahwa sebagian besar orang membeli sesuatu karena factor emosional bukan logika. Menghadapi sales seperti ini membuat bingung untuk menolaknya, apalagi bila barang yang di tawarkan tidak dibutuhkan. Terlebih bila hubungan sudah sangat dekat dengan sang penjual di tambah mengetahui kondisi mereka yang sedang membutuhkan uang. Terdorong rasa kasihan Anda terpaksa membeli tetapi setelahnya timbul penyesalan karena tidak membutuhkan. Ada seorang teman yang sering sekali tidak kuasa menolak setiap ada kerabatnyayang menawarkan dagangan. Setiap ada yang menawari dengan alasan iba tanpa berpikir panjang langsung di beli. Mulai dari alat kesehatan,pakaian, catokan rambut, makanan sampai asuransi, tapi sesudah itu dia selalu menyesal karena di omeli oleh suami. Terkadang sampai harus berbohong pada suami. Pernah suatu ketika pada tahun 2011 kami menghitung barang-barang yang telah di belinya, ternyata dalam setahun dia menghabiskan uang lebih dari 4 juta rupiah hanya untuk membeli dagangan teman. Parahnya sebagian besar barang yang dibeli tersebut di berikan pada orang lain karena tidak dibutuhkan atau tidak suka. Bagaimana cara menolak dengan baik bila barang yang di tawarkan memang tidakdibutuhkan terlebih bila harganya sangat mahal atau akan mengkacaukan perencanaan keuangan keluarga. Dalam hal ini memang bukan masalah keuangan yang mengemuka tetapi lebih pada factor psikologis. Dalam situasi seperti ini diperlukan keberanian menolak dengan cara yang lembut. Utarakan alasan bahwa jatah untuk belanja barang itu sudah habis. Sambil sedikit menjelaskan bahwa keluarga anda membuat perencanaan keuangan yang ketat. Anda harus siap menerima kekecewaan mereka yang terefleksi dari mimik muka atau bahasa tubuh. Sehalus apapun penolakan, pasti ada rasa kecewa. Tetapi seiring waktu kekecewaan sirna dan akan menggembangkan pertemanan yang imbang serta membahagiakan di antara kedua belah pihak dibanding bila mesti menghindar ketika bertemu dengan mereka karena takut di tawari dagangan. Kaya Dengan Menghabiskan Gaji Banyak orang sering merasa dilema saat ingin membeli sesuatu. Khawatir tabungannya berkurang atau apakah uangnya cukup sampai akhir bulan. Meskipun lebih banyak orang yang tidak peduli, karena mereka bisa mengatasinya dengan cepat yaitu hutang atau yang lebih keren gesek kartu kredit. Namun jika Anda termasuk golongan pertama yang tidak suka memiliki hutang termasuk kartu kredit, ini jurusnya. Perencana Keuangan Ahmad Gozali menganjurkan untuk tidak menyisakan uang gaji . Lho bagaimana, mau belanja saja khawatir uangnya tidak cukup sampai akhir bulan, malah menghabiskan gaji. Tentu tidak asal menghabiskan gaji. Ada perlakuan khusus terhadap gaji anda. Cara pertama yang bisa dilakukan adalah mengatur persentase pengeluaran ke berbagai pos, karena kita harus mencukupi kebutuhan hidup untuk hari ini dan masa depan. Ini harus dilakukan awal bulan setelah menerima gaji bukan pada akhir bulan. Untuk mempermudah sebagai contoh cashflow bulanan yang terbagi atas :

1. Zakat : min 2,5% 2. Hutang : maks 30% 3. Asuransi murni, Dana Darurat, Investasi : min 10% 4. Kebutuhan Rutin (harian,bulanan dan Tahunan) : maks 37,5% 5. Gaya Hidup : maks 20%

Dengan membiasakan pengaturan pos-pos ini, memaksa diri untuk disiplin anggaran. Sebab jika tidak ada kedisiplinan anggaran, maka kenaikan gaji atau pendapatan tidak akan berarti. Jika ada kenaikan gaji maka otomatis investasi juga naik. Jadi menabung bukan sisa gaji akhir bulan tetapi betul-betul investasi yang direncanakan. Kalau harus menunggu sisa gaji di akhir bulan biasanya tidak akan ada. Disamping itu anda bisa menaikkan pengeluaran gaya hidup saat pendapatan naik tanpa merasa bersalah. Tentu tidak mudah mengatur hal sepele di atas. Kebiasaan hidup tanpa perencanaan keuangan yang sudah berbulan-bulan atau bertahun-tahun memang sulit diubah begitu

P a g e 32 | 62

saja. Mengaturnya mungkin bisa, tetapi konsisten dengan mata anggaran itu yang sulit. Terutama bagi karyawan dengan gaji rendah. Apalagi setelah dibagi dalam berbagai pos sesuai prosentase di atas, ternyata dana untuk membayar hutang jauh lebih besar. Kalau itu yang terjadi tidak perlu panic. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan penghematan. Cara yang dapat dilakukan untuk melakukan penghematan dimulai dengan mencatat semua pengeluaran . Setiap habis belanja langsung tuliskan pada media yang disukai seperti buku kas, komputer , atau smartphone. Tersedia juga program-program freeware pengaturan uang keluarga yang bisa diunduh melalui internet. Dengan mencatat semua pengeluaran, anda bisa memilah dan menghitungbeberapa pengeluaran yang tidak efektif. Pengeluaran yang tidak efektif coret dan diusahakan jangan diulang pada bulan-bulan berikutnya. Dengan demikian anda bisa menghemat. Penghematan ini gunakan untuk menutup pos hutang. Setelah berhasil mengurangi hutang mulailah menetapkan pos anggaran asuransi dan investasi atau menabung. Berapapun prosentasenya, tidak masalah kurang dari 10%. Selanjutnya sisa gaji setelah dikurangi pos zakat , hutang, dan menabung, masukkan semua ke dalam belanja rutin dan gaya hidup. Jika semula belanja tidak pernah dianggarkan, tidak pernah direncanakan dengan detail. Saatnya merencanakan dengan detail berdasarkan catatan belanja bulan sebelumnya. Disini anda bisa menghabiskan gaji dengan bijaksana. Pencatatan terus dilakukan guna mengevaluasi sejauh mana kemampuan menepati anggaran dan perencanaan. Hal ini terus anda lakukan sampai suatu saat bisa tepat anggaran. Akhirnya belanja tidak menjadi takut lagi karena sudah sesuai dengan perencanaan. Tidak ada rasa was-was apakah uang tabungan berkurang atau gaji tidak sampai akhir bulan. Pos-pos bisa terus ditambahkan seiring dengan kepandaian mengatur pengeluaran seperti membagi pos investasi untuk dana pendidikan dan dana pensiun. Akhirnyaanda dapat menata kehidupan lebih terarah sesuai dengan tujuan dan cita-cita yang diangankan. Trik seputar pengaturan pos belanja Tidak semua orang telaten mencatat berapa pengeluaran yang sudah dibelanjakan. Dan tidak mudah mengikuti perencanaan belanja. Tetapi saya tetap menganjurkan anda untuk mencatat pengeluaran selama 1 bulan untuk acuan bulan berikutnya. Jika anda memang kurang telaten mencatat yang dapat dilakukan bila pendapatan masih kecil cukup dengan metode amplop. Setelah terima gaji siapkan amplop-amplop pos anggaran. Masing-masing amplop diberi identitas. Bagi uang gaji sesuai prosentase yang sudah ditetapkan dan masukkan pada amplop yang sesuai. Anda tinggal mengambil dari amplop yang sesuai setiap akan melakukan pengeluaran. Jadi bisa menghitung sisa uang anggaran masing-masing pos. Saatnya mengerem bila ternyata persediaan diperkirakan tidak cukup sampai akhir bulan. Tetapi jika pendapatan anda sudah cukup besar dan kurang telaten mencatat, maka langkah pemisahan rekening belanja bisa dilakukan. Biasanya seseorang memiliki lebih dari satu rekening. Atau kalau Anda sudah akrab dengan e-bangking tersedia fasilitas pembagian dana dalam beberapa pos atau folder cukup dengan satu rekening. Berdiskusi dengan pasangan dalam mengatur belanja akan menjadi kegiatan yang menyenangkan, apalagi bagi pasangan yang sama-sama sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Termasuk berdiskusi mengevaluasi pengeluaran rutin bulanan, membicarakan biaya tahunan kapan harus membayar pajak kendaraan, pajak bumi dan bangunan dan berapa tagihan kartu kredit. Dengan demikian beban rumah tangga bukan hanya menumpuk kepada suami atau istri saja. Bahkan jika sudah memungkinkan anak juga harus mulai diikutkan dalam pembicaraan mengenai keuangan ini. Disini seorang anak mendapatkan pendidikan untuk bertanggungjawab terhadap pengeluaran yang ia lakukan. Bukan hanya minta dan minta. Suatu Hari Nanti Jadilah Juragan Kost-kostan (Twitter dari Safir Senduk) Judul di atas membuat ingatan saya kembali pada tahun 1980-an. Pada saat duduk dibangku SMP, saya selalu mempunyai pandangan tentang salah satu etnis dari Negara Indonesia yang pendapatan perbulannya sebagian berasal dari beberapa kontrakkan miliknya warisan dari orang tua. Selain dari kontrakkan dalam pandangan saya mereka juga berdagang buah di depan rumah yang berasal dari kebunnya sendiri. Setelah dewasa dan membaca buku seri Robert Kiyoski saya mengetahui tentang konsep passive income. Yaitu pendapatan yang di dapat tanpa kita perlu aktif bekerja yang berasal dari asset aktif yang terdiri atas 3 hal yaitu : bisnis, property dan surat berharga.

P a g e 33 | 62

Istilah passive income dan financial freedom (kebebasan financial) pertama kali saya dengar dalam binis jaringan (Multilevel Marketing). Sebenarnya semua orang apapun profesinya bisa mendapatkan passive income untuk mencapai financial freedom. Kebebasanfinansial (financial freedom) adalah keadaan ketika seseorang sudah memiliki penghasilan pasif yang lebih besar daripada pengeluaran bulanannya. Pada kesempatan ini saya akan membicarakan tentang property sebagai asset aktif untuk mendapatkan passive income. Properti minimal memiliki 2 keuntungan yaitu : 1. Peningkatan dari nilai tanah yaituharga tanah cenderung mengalami kenaikan setiap tahun. 2. Pendapatan yang berasal dari property yang di sewakan. Untuk mendapatkan passive income berate kita harus mengusahakan property yang kita miliki agar menghasilkan pendapatan rutin bisa tiap bulan, tahun atau berdasarkan perjanjian. Kita bisa mempunyai banyak property yang di sewakan eperti kost-kostan, rumah petak, apartemen, sawah dan masih banyak lagi yang berasal dari pendapatan aktif kita yang di dapatkan dari bekerja atau wirausaha. Robert Kiyosaki dalam salah satu bukunya menuliskan bahwa ia mempunyai sahabat yang berprofesi sebagai Pemadam Kebakaran dan mempunyai passive income dari beberapa apartemen yang dia sewakan. Jadi walau sekarang kita hanya berprofesi sebagai karyawan dengan menyisihkan sebagian dari gaji untuk memiliki asset aktif kita bisa mendapatkan passive income. Investasi yang kita lakukan dapat melalui berbagai cara, beberapa diantaranya adalah : 1. Mulai membeli property sedikit-sedikit. Misal membeli tanah dahulu yang bersertifikat, lalu

membangun rumah petak di atasnya dengan modal KPR dari Bank. Hasil dari sewa rumah petak dipakai membayar KPR Bank. Bisa juga langsung mengajukan KPR rumah type kecil di perumahan pinggir kota. Hasil sewa rumah dipakai mencicil KPR Bank. Dan berbagai cara kreatif dapat di pergunakan semisal kita mengambilalih rumah petak yang di jual dengan modal KPR dari Bank.

2. Berinvestasi menggunakan produk yang likuid dan terukur pertumbuhannya seperti logam mulia dan reksadana. Jika telah mencapai jumlah yang diinginkan kita dapat mencairkannya atau menjualnya. Hasil dari investasi tersebut dapat dipakai untuk membeli property yang disewakan. Cara membeli property dengan menabung emas dahulu sedikit-sedikit karena kalau langsung membeli property butuh uanglebih besar, banyak di lakukan oleh orang di beberapa desa di nusantara. Keuntungan lain dengan membeli emas yaitu cara mereka mengantisipasi inflasi.

3. Dengan memiliki property yang disewakan bila suatu saat kita sudah tidak dapat bekerja aktif lagi baik karena pension, PHK, sakit atau hal lain, hasil dari uang sewa property tersebut dapat menjadi sumber penghasilan kita layaknya gaji.

Saya mempunyai seorang kenalan yang menjadi salah satu panutan saya dalam mempersiapkan pension dengan property. Beliau adalah seorang PNS biasa tanpa jabatan berarti dengan istri yang bekerja sebagai pegawai biasa di sebuah butik. Sejak menikah beliau hanya menggunakan uang gaji mereka berdua untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Uang lembur, SPJ, bonus dan lain-lain di luar gaji selalu di investasikan dalam berbagai bentuk dan salah satunya property yang di sewakan. Selain untuk investasi beliau juga berpikir bahwa selain gaji beberapa bonus tidak pasti selalu di dapat, jadi mereka harus terbiasa hidup dengan uang gaji. Pada saat pension beliau menerima uang pension sebesar 80% dari gaji pokok dan memiliki 9 kontrakkan, 1 kios yang disewakan, stand makanan di Mall serta 2 buah bajaj. Bahkan sekarang beliau berencana membuka warung makan karena di sebelah rumahnya berdiri sebuah Bank Nasional. Kehidupan pension bagi beliau berdua sangat menyenangkan, selain penghasilan lumayan mereka dapat mengisi waktu dengan bisnis. Penampilanku, Assetku Kesan pertama begitu mengoda, begitulah cuplikan sebuah iklan. Memang benar adanya bahwa kesan yang kita sampaikan melalui penampilan kita memberikan pengaruh hingga 55% dalam public speaking. Untuk itu maka iklan-iklan di media visual banyak menanpilkan keindahan untuk menarik pembeli. Demikian juga bagi kita semua untuk selalu memperhatikan kepantasan penampilan. Bahkan untuk itu ada dress code pada beberapa event seperti pemakain jas bagi pria pada acara resmi kenegaraan. Penampilan juga memegang peranan penting bagi orang yang bergerak di bisnis

P a g e 34 | 62

entertainment. Dengan penampilan yang bagus akan membuat pemakainya merasa percaya diri sehingga berdampak baik pada saat mempresentasikan produk kita pada pelanggan atau klien. Setelah mengetahui pentingnya penampilan luar yang biasanya terdiri dari pakaian, tas, sepatu make up dan lain sebagainya, kita mesti mengalokasikan anggaran untuk itu semua. Dalam hal ini sangat tidak dianjurkan untuk berhutang demi menjaga penampilan atau mengorbankan dana investasi demi membeli barang-barang bermerek misalnya. Untuk itu perlu di buat pos anggaran penampilan terutama yang berhubungan dengan kinerja. Pada salah satu bab dalam buku “Lesson Of Donal Trump” karya Budi Santoso di tuliskan “Donald sudah pasti akan membeli barang bermerek apabila merek berhubungan dengan mutu produk seperti… pakaian. Tetapi sampo tetaplah sampo, sereal adalah sereal, dan aspirin tetaplah aspirin.” Dari pernyataan di atas dapat diartikan bahwa kita harus dapat menghemat uang dengan cara membuat skala prioritas atas fungsi barang yang kita beli. Kalau memang penampilanluar yang tampak adalah penting maka kita harus mengurangi pengeluaran lain. Misal kita bisa mengurangi jatah makan siang di kantor. Yang biasanya setiap hari makan siang dengan lauk daging atau ayam, sekarang di buat 2 hari sekali. Dan masih banyak hal yang bisa kita hemat dari pengeluaran bulanan yang berpatokan pada rumus kebutuhan dan keinginan. Selain penghematan dari pos pengeluaran lain, kita juga dapat berhemat dari pos penampilan kita. Kita pilih yang paling wajib di perhatikan dalam penampilan. Misalkan bagi perempuan hal yang sangat di perhatikan adalah baju, sepatu, tas, jilbab bagi yang menggenakannya, aksesoris dan make up. Sedangkan bagi pria hal yang sangat di perhatikan adalah baju, sepatu, gadget , parfum dan potongan rambut. Dari sini kita bisa membeli kaos kaki yang sedikit murah tapi nyaman karena tertutup celana panjang bagi pria asal sewarna dengan sepatu. Kita juga bisa membeli tas dan sepatu yang bermodel dan berwarna netral seperti hitam agar bisa di pakai dengan berbagai warna baju. Beberapa Perencana Keuangan menenpatkan pengeluaran untuk penampilan ini pada pos pengeluaran pribadi atau gaya hidup yang dapat mencapai maksimal 20% dari pendapatan bulanan. Kita dapat menyiasatinya untuk berbelanja pada great sale. Kalau potongan harga pada sale tersebut benar-benar mencapai 30% tanpa menaikkan harganya terlebih dahulu, berarti kita bisa menghemat 30% dari 20% anggaran pengeluaran pribadi yaitu sebesar 14 %. Untuk itu manfaatkanlah sebesar-besarnya adanya great sale.Selamat bergaya dan tetap kaya. My Rich Dauhgter Pada sutu kesempatandi tahun 2004 kami mendatangi ke toko buku Gramedia dan secara kebetulan saya membeli buku “Melejitkan Kecerdasan Finansial Anak Anda” karangan David Owen. Setelah membaca buku tersebut dan mendiskusikannya dengan suami kami tertarik untuk menerapkan apa yang ada di buku pada anak kami yang saat itu duduk di TK B. Pertama yang kami lakukan adalah mengenalkan arti uang dengan cara membiarkannya jajan sendiri baik di sekolah atau di rumah. Kalau selama ini saat sekolah saya sering membelikan dia jajanan, sekarang saya biarkan dia berinteraksi sendiri dengan penjualnya. Di samping dari buku tersebut sejak dari kecil terinspirasi dari sebuah pengajian kami mengajari dengan penuh kasih pada dia cukup dengan 1 makanan di tangan atau 1 mainan atau apapun juga. Saya pernah di marahi oleh kakek dan neneknya krn mereka ingin memberi sebanyak mungkin segala hal utk cucu pertamanya. Tapi untungnya anak saya tetap kekeh mengambil satu walaupun tidak ada kami ortunya. Dampak baik dari ajaran yang kami terapkan adalah anak kami sangat senang berbagi apa saja yang dia punyai pada teman-temannya. Dan bersyukurnya anak saya juga mendapatkan teman-teman yang tidak suka merebut mainan. Mereka bermain dengan sangat akur dan sangat jarang saya mendengar mereka berebut mainan. Mungkin ini adalah karunia dari Allah SWT krn anak-anak terlahir dlm keadaan fitrah. Ketika dia masuk SD saya memutuskan tidak memberi dia uang jajan harian dan menggantinya menjadi mingguan. Uang jajannya tidak banyak atau sedikit tapi sedang saja agar dia tetap bisa jajan, infaq dan menabung. Minggu pertama uang jajannya habis dalam waktu 4 hari, krn masih latihan uang utk 3 hari saya ganti dgn jumlah lebih kecil. Dengan mengalami langsung betapa susahnya kalau tidak bisa mengatur uang pada minggu berikutnya uang jajannya cukup untuk 1 minggu tanpa ada sisa. Setelah berjalan sebulan dia sdh mulai bisa menyisihkan uang jajan dan menaruhnya di celengan. Hal ini berlangsung terus dan berlaku untuk uang yang di beri oleh kakek

P a g e 35 | 62

dan nenek atau saudara ketika lebaran tiba, ulang tahun atau lainnya. Untuk sementara dia menitipkan ke saya dan menghitung jumlah uang yang sudah terkumpul. Saya membiarkan dia beli apa saja yang dia mau dari uang yang dia kumpulkan. Pada pertengahan kelas 5 (2009) dia minta pada Bapaknya utk membukakan rekening tabungan di Bank. Bersama Bapak dia membuka tabungan junior di sebuah Bank swasta dekat rumah. Setelah mempunyai rekening di Bank dia sangat senang dan bertambah rajin menabung. Terkadang dia pergi sendiri ke Bank untuk menabung. Terlebih setelah kelas 6 SD dia mulai belajar berjualan makanan kecil di Madrasah Diniyah tempat dia mengaji setiap sore hari sepulang dari sekolah, dan di rumah juga. Dia dengan semangatnya membantu teman mencari barang bekas untuk di jual ke pengepul. Hasil dari tabungannya selama ini dia pakai untuk membeli sesuatu yang dia inginkan antara lain untuk membeli kamera DSLR (4 jt), Springbed (1,7 jt), dan membayar sebagian kawat giginya (3 jt) dan beberapa buku bacaan kegemarannya. Kami ingin memberikan pelajaran pada anak kami bahwa jika dia ingin sesuatu harus berusaha dan tidak asal meminta pada orang tua. Di samping itu kami juga ingin dia mempunyai rasa sayang untuk membelanjakan uangnya setelah dengan susah payah menabungnya . Setelah masuk SMP (2010) saya mulai memberi dia uang jajan bulanan. Saat ini dia tetap senang berjualan, tetapi terkendala oleh waktu krn jadwal sekolahnya fullday. Untuk sementara dia berjualan pulsa pada orangtuanya sambil mencari peluang bisnis lain. Pada periode ini dia mulai tertarik pada investasi di reksadana karena melihat kami juga berinvestasi di reksadana. Sekarang dia mulai merubah tabungannya ke reksadana Semoga sampai dewasa kelak dia bisa memahami pembelajaran dari kami selaku orangtuanya dan menerapkan pada kehidupannya, dan semoga dia bisa lebih baik dari orang tuanya. Amien Investor pemula kebanyakan masih terbilang agak takut mengambil risiko. Hal itu terlihat dari profil risikonya. Rata-rata pemula lebih memilih risiko yang kecil meski dengan keuntungan yang kecil juga. Jarang ada investor pemula jika dilihat dari profil risikonya menunjukkan mereka berani untuk berinvestasi di reksadana Saham. Meski mereka juga tahu bahwa keuntungan yang diraih bakal lebih besar. Hal ini bisa dimaklumi karena jika seseorang belum mengenal reksadana atau saham, dan baru terbiasa dengan deposito, tentunya karakteristik deposito yang sangat konvensional begitu melekat pada mereka. Dalam anggapan mereka, dengan hanya menaruh sejumlah uang kemudian setiap bulan mendapatkan hasil keuntungan yang otomatis masuk ke dalam rekening tabungan, merupakan hal yang sudah nyaman. Padahal sesungguhnya nilai pokok simpanan mereka dalam deposito itu terus tergerus inflasi tanpa disadari. Nah, karenanya mari mengenal macam-macam reksadana yang mana yang sesuai dengan tujuan keuangan kita. Reksadana PASAR UANG Bagi pemula yang sudah terbiasa dengan melakukan investasi pada deposito ada baiknya untuk mencoba mulai berinvestasi di reksadana pasar uang. Dibandingkan dengan reksadana lainnya, risiko pada reksadana pasar uang paling kecil. Keuntungannya sedikit lebih bagus daripada deposito dengan fleksibilitas penarikan dananya yang kapan saja tanpa harus menunggu waktu jatuh tempo – berbeda dengan deposito. Return reksadana pasar uang sekitar 0,5% per bulan, hampir mirip dengan deposito ya… Dan pada reksadana pasar uang tidak ada fee untuk masuk dan keluar. Catatan bagi yang ingin melakukan redemption atau menarik sejumlah dana dari reksadana pasar uang, sebaiknya lakukan 3-4 hari kerja sebelum dana tersebut dibutuhkan, karena rata-rata pencairan unit pada reksadana adalah T3 untuk sampai ke rekening investor. Untuk jangka waktu investasi kurang dari 1 tahun, reksadana pasar uang merupakan instrumen investasi yang bisa dipilih. Contohnya, kita tahu bahwa 6 bulan ke depan ada kebutuhan untuk membayar uang pangkal sekolah anak sejumlah Rp 10 juta. Idealnya sih dana ini sudah dipersiapkan sejak lama, tapi karena memang kita baru tahu hal ini … ya sudahlah, mulai investasinya dari sekarang saja. Nah, dengan jangka waktu yang pendek ini sebaiknya investasi di reksadana pasar uang, misalnya Rp 2 juta per bulan. Contoh kasus lainnya adalah apabila seseorang mempunyai dana yang cukup besar tapi dana tersebut baru akan digunakan 3 minggu ke depan, maka bisa saja dana tersebut di simpan dulu di reksadana pasar uang untuk jangka waktu 2 minggu. Misal ada dana sejumlah Rp 125 juta, jika

P a g e 36 | 62

disimpan di reksadana pasar uang dengan asumsi return 0,38% per bulan, maka jika dititipkan selama 2 minggu di reksadana pasar uang akan memperoleh keuntungan sekitar Rp 237.500. Lumayan kan… karena untuk didepositokan dalam jangka waktu kurang dari 1 bulan tidak bisa. Reksadana PENDAPATAN TETAP Reksadana selanjutnya adalah reksadana pendapatan tetap, sedikit lebih tinggi imbal hasilnya. Cocok untuk investasi yang jangka waktunya antara 1-3 tahun. Pemula biasanya juga memilih reksadana ini untuk perkenalan dengan reksadana. Keuntungan yang didapat antara 7% – 12% per tahun. Tapi ada juga yang kinerjanya bisa memberikan return sampai di atas 20% per tahun. Jika di reksadana pasar uang tidak ada ketentuan biaya pembelian (top up) dan biaya penjualan kembali (redemption), maka pada reksadana di jenis ini ada yang memberlakukan biaya-biaya tersebut. Biasanya biaya yang dibebankan sekitar 0,5% – 3% dari besarnya nominal yang diinvestasikan untuk setiap transaksi. Dengan adanya biaya-biaya tersebut, tentunya kita juga harus lebih berhitung untuk menentukan kapan bisa menarik dana yang diinvestasikan. Paling tidak jika dananya akan ditarik, maka setidaknya harus dilihat dulu apakah investasinya sudah berkembang sehingga dana meski sudah dipotong biaya tetapi masih bisa memberikan keuntungan. Misal investasi Rp 1.000.000 pada reksadana pendapatan tetap dengan biaya pembelian adalah 1%, maka dana yang diinvestasikan adalah Rp 990.000. Dengan NAB/unit pada saat itu Rp 1.018,22 akan diperoleh 972,28 unit. Di tahun berikutnya NAB/unit menjadi Rp 1.191,32 atau nilai investasi tersebut menjadi Rp 1.158.294. Terlihat jelas adanya keuntungan atas investasi ini sebesar Rp 158.294 (±15,8%). Hanya perlu diingat, bahwa nilai NAB/unit – atau gampangnya harga – dari reksadana tersebut bisa berfluktuatif setiap harinya. Saat sedang naik, maka keuntungan akan lebih tampak lagi, tapi saat NAB turun, maka serasa tidak ada keuntungan atau malah merugi. Meski begitu tidak perlu takut … fluktuasi di reksadana pendapatan tetap tidaklah terlalu besar. Reksadana CAMPURAN Nah.. reksadana yang ini risikonya lebih tinggi dibandingkan reksadana pasar uang dan reksadana pendapatan tetap, yang tentunya juga akan memberi imbal hasil yang lebih tinggi dibanding kedua reksadana tersebut. Berapa sih kisaran return dari reksadana campuran ? Saya lebih suka mengasumsikan 9% – 18% untuk rata-rata return per tahun bagi reksadana campuran, meski tidak menutup kemungkinan bisa lebih besar dari itu. Investasi di reksadana campuran cocok untuk investasi dengan jangka menengah sampai jangka panjang, yaitu di atas 3 tahun. Misalnya untuk menyiapkan Dana Pendidikan, yaitu apabila direncanakan 5 tahun ke depan nanti dibutuhkan dana untuk masuk Perguruan Tinggi sejumlah Rp100 juta, maka sebaiknya kita melakukan investasi mulai dari sekarang. Dengan perkiraan imbal hasilnya adalah 17% per tahun, investasi yang dilakukan untuk mencapai Dana Pendidikan yang direncanakan tersebut adalah sebesar Rp 1.070.000 setiap bulan selama 5 tahun. Kenapa kok jangka waktunya untuk investasi di reksadana ini disarankan di atas 3 tahun? Jawabnya adalah fluktuasinya yang cenderung lebih besar dibandingkan reksadana pendapatan tetap. Bisa dicontohkan di sini : Reksadana campuran – Schroder Dana Terpadu II mempunyai pertumbuhan return 8,64% untuk 1 tahun dan 80,53% untuk 3 tahun (Infovesta, 30 April 2012) Kalau berpikiran dibagi rata, tentunya untuk return 3 tahun = 80,53%, maka return untuk 1 tahun = 26,84% …. Tapi faktanya tidak demikian. Hal ini bisa terjadi begitu karena naik-turun dari return reksadana tersebut. Pada reksadana campuran ada beberapa yang mensyaratkan biaya pembelian dan biaya penjualan kembali atas unitnya, seperti halnya yang berlaku pada reksadana pendapatan tetap. Namun ada juga yang tidak memotong untuk biaya pembelian atau penjualan kembali. Reksadana SAHAM Fluktuasi reksadana yang satu ini cukuplah besar. Bisa memberikan return yang besar, tapi bisa pula merosot lebih tajam dibanding reksadana lainnya. Hal ini disebabkan karena sebagian besar isinya adalah saham, yang memang sifatnya sangat berfluktuasi. Reksadana saham cocok untuk investasi jangka panjang dengan periode waktu di atas 5 tahun. Meski berfluktuasi, tapi kecenderungannya akan naik terus. Di reksadana ini ada yang memberlakukan biaya pembelian dan atau biaya pada saat penjualan kembali.

P a g e 37 | 62

Itu adalah beberapa jenis reksadana. Untuk mengetahui nama-nama Reksadana yang sesuai dengan jenisnya, bisa dilihat di www.kontan.co.id atau www.infovesta.com. Dari link tersebut bisa diperoleh info tentang berbagai macam reksadana dan update NAB (Nilai Aktiva Bersih) Untuk tahu bagaimana cara pembeliannya, bisa langsung ke manager investasi yang bersangkutan atau bisa juga ke Bank yang bisa memberikan layanan membeli reksadana. Contoh : Bank Commonwealth , Bank Mandiri (hanya Kantor Cabang tertentu), Bank Syariah Mandiri dan lain-lain. Tanya saja ke Customer Service dari Manager Investasi atau Bank tersebut. Dari kedua pilihan tempat untuk membeli Reksadana, pastinya masing-masing punya plus dan minusnya. Tinggal disesuaikan mana yang nyaman buat kita. Reksa Dana adalah salah satu jenis produk yang direkomendasikan sebagai komponen investasi dalam perencanaan keuangan untuk mencapai tujuan finansial baik jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang. Produk ini direkomendasikan untuk nasabah retail karena keistimewaannya, yaitu diversifikasi. Dengan diversifikasi, resiko investor berkurang karena uang yang diinvestasikannya disebar ke beberapa instrumen investasi. Setiap Reksa Dana merupakan gabungan dari beberapa jenis aset yang berbeda yaitu pasar uang, obligasi dan saham dengan komposisi yang berbeda-beda tergantung dari jenisnya. Reksa Dana juga optimal buat investor kecil karena jumlah minimal investasinya yang relatif rendah, bahkan ada yang bisa dibeli mulai dari seratus ribu rupiah saja. Potensi returnnya yang lebih tinggi dari pada produk yang lebih dikenal seperti Tabungan dan Deposito membuat Reksa Dana ideal sebagai bagian dalam portfolio investasi anda. Sayangnya, investor Reksa Dana di Indonesia belum cukup banyak. Menurut OJK (Otoritas Jasa Keuangan) di bulan Maret 2013, jumlahnya hanya sekitar 161 ribu. Sedangkan jumlah investor Reksa Dana di Thailand mencapai 2,5 juta dan di Malaysia mencapai 15 juta orang. Sedangkan kedua negara ini memiliki jumlah penduduk yang jauh lebih sedikit dari Indonesia. Padahal tidaklah sulit mengakses Reksa Dana. Kita bisa membeli Reksa Dana langsung ke Manajer Investasinya. Manajer Investasi adalah pihak yang mengelola dana, yang mengatur portfolio dari aset-aset yang membentuk suatu Reksa Dana. Manajer Investasi ini biasanya disebutkan di bagian awal nama produk Reksa Dana kelolaannya. Jangan sampai tertukar antara Manajer Investasi dengan Bank. Manajer Investasi adalah PENGELOLA Reksa Dana, sementara Bank adalah AGEN PENJUAL Reksa Dana. Jadi walaupun ada Reksa Dana yang memiliki nama sebuah Bank di depannya, tolong diingat bahwa Reksa Dana BUKAN produk Bank yang disebutkan. Tapi merupakan produk dari Manajer Investasi yang merupakan anak perusahaan dari Bank tersebut. Kelebihan membeli langsung di Manajer Investasi adalah pengetahuan mengenai produk Reksa Dana yang dijualnya. Tentu saja, sebagai pengelola, tim penjualnya pun memiliki pengetahuan yang memadai untuk menjelaskan produknya kepada nasabah. Sedangkan kelemahan membeli langsung di Manajer Investasi adalah jumlah produknya terbatas, yaitu hanya Reksa Dana kelolaannya saja. Kita juga bisa membeli Reksa Dana di beberapa Bank. Banyak manajer investasi yang telah bekerja sama dengan berbagai Bank sebagai agen penjualnya. Saat ini ada 21 agen penjual efek Reksa Dana yang terdiri atas Bank lokal dan Bank asing. Hanya Bank yang telah mendapat izin sebagai APERD (Agen Penjual Reksa Dana) yang boleh memasarkan produk investasi ini. Kelebihan pembelian melalui Bank adalah aksesnya yang mudah. Bank-bank yang telah menjadi agen Reksa Dana memiliki cabang yang tersebar ke hampir semua wilayah Indonesia. Bahkan beberapa Bank memungkinkan nasabahnya untuk membeli Reksa Dana secara online. Pembelian Reksa Dana via Bank juga relatif lebih aman karena biasanya pihak Bank sebagai agen penjual telah melakukan seleksi terlebih dahulu terhadap Manajer Investasi dan produk-produk Reksa Dana yang dijualnya. Sementara kelemahan pembelian via Bank adalah dari sisi keahlian si penjual. Tidak semua customer service memiliki pengetahuan yang memadai dan sanggup menerangkan dengan detail mengenai semua produk Reksa Dana yang dijual di Bank nya. Untuk mengatasinya, jangan lupa meminta prospektus dan fund fact sheet Reksa Dana sebelum anda membelinya.

P a g e 38 | 62

Selamat berinvestasi Reksa Dana. Manusia adalah kumpulan kebiasaan-kebiasaan kecil, kebiasaan yang bermula dari hal-hal yang dimulai sesekali kemudian menimbulkan rasa ketagihan hingga akhirnya berulang-ulang dilakukan. Ketika berulang-ulang dilakukan maka yang terjadi adalah bagian tubuh kita tempat kita berpikir menjadi begitu terlatih melakukannya sehingga akhirnya apa yang dilakukan itu menjadi sangat otomatis bahkan hampir dapat dikatakan dilakukan tanpa disadari. Yang kita pikirkan hanyalah bagaimana hal tersebut bisa mendorong kita melakukannya tanpa kita bisa menghentikannya. Sebenarnya tidak ada kebiasaan baik ataupun buruk, yang ada adalah kebiasaan yang akan membawa kita menuju ke tujuan utama kita dalam kehidupan, atau bahkan membawa kita menjauhi tujuan kita. Problemnya adalah karena kebiasaan bersifat sangat otomatis, maka sering kali pengetahuan semata tidak sanggup atau cukup mudah untuk membuatnya berubah. Dibutuhkan motivasi dari dalam yang sangat besar, serta menggantikan kebiasaan yang kurang sesuai dengan tujuan kita dengan kebiasaan lainnya yang lebih sesuai dan sejalan. Menyembunyikan pengeluaran dan penghasilan tertentu dari pasangan adalah salah satu contoh selingkuh Berikut adalah beberapa kebiasaan yang cukup mengganggu yang dirangkum oleh DR. Ted dan Brad Klontz yang bisa mempengaruhi kondisi keuangan dari yang ringan hingga yang berat: Belanja kompulsif Kebiasaan belanja kompulsif ditandai dengan obsesi terhadap aktivitas belanja dan membeli, perilaku ini mendorong pelakunya untuk membelanjakan uang baik yang dimilikinya atau bahkan bisa saja uang yang belum atau tidak dimiliki. Di dunia yang sangat konsumtif seperti saat ini, kebanyakan pola belanja kompulsif didorong oleh motivasi untuk identitas dan status atau sosio ekonomi, untuk memperlihatkan kemampuan dan rasa percaya diri, tetapi tidak menutup kemungkinan sebagai penyeimbang emosional, karena pada orang yang melakukan belanja kompulsif perilaku belanja menjadi saat yang sangat dinantikan, didambakan dan menimbulkan kepuasan luar biasa dan rasa senang yang membebaskan dirinya dari rasa cemas dan stress dan sering kali disebut sebagai terapi belanja. Berjudi dan berspekulasi Kebiasaan ini tidak hanya berjudi secara harfiah, tetapi juga bisa terjadi ketika seseorang berpikir bahwa dia melakukan investasi padahal sesungguhnya dia berspekulasi. Berharap dalam waktu dekat pilihan investasinya akan meningkat dengan cepat dan memperoleh keuntungan dalam waktu singkat dan berlipat-ganda. Orang yang melakukan spekulasi adalah orang yang senang tertantang dan cenderung menyukai risiko, motto mereka adalah “keuntungan sebesar-besarnya atau rugi”. Berspekulasi secara terstruktur pada dasarnya tidak berbahaya, problemnya adalah ketika risiko yang ditanggung sangat besar dan cenderung membahayakan kondisi keuangan secara keseluruhan. Berspekulasilah sesuai dengan kemampuan dan kapasitas keuangan. Berjudi dan berspekulasi dapat mengakibatkan ketagihan, ketika kalah orang yang melakukan spekulasi cenderung untuk terdorong melakukan spekulasi lebih jauh untuk mengurangi tingkat kerugian yang ditimbulkan sebelumnya, sedangkan untuk yang berhasil maka orang tersebut cenderung memiliki rasa percaya diri yang tinggi untuk kemudian berspekulasi lebih besar lagi. Menimbun Orang yang menimbun memiliki kecenderungan terikat kepada barang-barang milik pribadinya. Hal ini bisa ditandai dengan kondisi di rumah. Seorang penimbun bisa saja menimbun barang-barang yang kemungkinan sudah tidak terpakai yang sesungguhnya dapat bermanfaat untuk orang-orang lain di sekitarnya. Motto mereka adalah “suatu saat nanti jika dibutuhkan”. Sehingga akhirnya kondisi rumahnya dipenuhi dengan barang-barang usang yang tak terpakai. Dampak dari kebiasaan menimbun adalah rasa cemas akan kekurangan, ketakutan, dan kikir dan rasa tidak pernah cukup akan uang dan harta yang dimiliki. Ketergantungan finansial Kebiasaan keuangan yang satu ini dapat berbentuk berbagai hal, termasuk bergantung secara keuangan kepada pasangan, kepada orangtua, perusahaan atau bahkan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan keuangannya. Perilaku ini mengakibatkan rasa rendah diri, incompetent di dunia kerja dan mengganggu kreativitas diri.

P a g e 39 | 62

Pengingkaran Pengingkaran adalah mekanisme pertahanan klasik yang didesain untuk mengurangi kegelisahan dan rasa malu tentang kondisi diri. Pengingkaran terjadi ketika kita berusaha mengurangi masalah keuangan dengan mencoba sebisa mungkin untuk tidak memikirkan kondisi keuangan kita daripada berusaha menghadapi kenyataannya. Orang yang melakukan pengingkaran sering kali takut atau enggan untuk melihat saldo tabungannya, melihat tagihan kartu kredit ataupun membicarakan kondisi keuangan mereka dengan pasangan. Pengingkaran finansial hampir selalu menimbulkan efek buruk. Motto mereka adalah “jika aku tidak membicarakan atau mengetahuinya, maka kemungkinan besar tidak akan ada masalah”. Akibatnya, masalah yang ada akan terus ada dan justru cenderung berlarut-larut hingga memburuk. Selingkuh Menyembunyikan pengeluaran dan penghasilan tertentu dari pasangan adalah salah satu contohnya. Tidak bisa dihindari kebanyakan pasangan sulit untuk membicarakan masalah keuangan karena uang adalah salah satu topik yang sensitif dan emosional antar pasangan. Beberapa orang bahkan bisa saja melakukan pembelian rumah atau kendaraan kedua tanpa persetujuan pasangan, melakukan investasi berisiko yang tidak diketahui pasangan hingga keputusan bisnis dan karier. Ketika terkuak, kejadian ini bisa mengganggu harmonisasi rumah tangga dan hubungan dengan pasangan dan menghapus kepercayaan. Dan meskipun perselingkuhan ini tidak terkuak pun, adalah tidak sehat untuk hidup bersama dalam kondisi penuh kerahasiaan dan kebohongan. Sulit menolak Kebiasaan ini adalah kebiasaan keuangan yang cenderung hadir pada diri seseorang atas dasar sikap irasional untuk membantu orang lain secara finansial baik dia mampu melakukannya ataupun tidak mampu melakukannya dan bahkan meskipun bantuannya itu tidak berdampak positif terhadap diri orang yang ia bantu. Biasanya kebiasaan ini muncul akibat mengaitkan uang dengan kasih sayang, membuat orang yang dibantu tetap berada dekat di sekitar mereka bahkan mungkin hingga bisa dikendalikan meskipun biasanya akhirnya orang yang dibantu menjadi tergantung secara finansial kepada mereka. Sering kali tujuan mereka baik, tetapi hasilnya tidak. Sebut saja misalnya adalah bantuan orangtua yang diberikan kepada anak mereka ketika mereka sudah dewasa, akhirnya semakin sulit bagi anak itu untuk mengembangkan kemampuan finansialnya. Ia akan menjadi kerdil baik secara finansial maupun emosional. Kebiasaan-kebiasaan keuangan tersebut muncul dari berbagai latar belakang seseorang, lingkungan, pendidikan dan pola asuh orangtua serta program yang sudah tertanam di bawah sadarnya. Penting untuk mengetahui berbagai kelainan keuangan ini agar kita bisa belajar darinya dan bertindak lebih waspada di kemudian hari, meskipun mungkin program kebiasaan ini masih dapat hadir dalam kehidupan seseorang terutama di saat seseorang itu tertekan. I have a dream, a song to sing To help me cope with anything……(ABBA – I have a dream) Siapa pun pasti punya mimpi. Saya selalu suka dengan lagu tersebut, terutama mengingatkan saya akan mimpi-mimpi yang belum sempat terwujud. Saya kembali teringat kenangan masa remaja dulu, kira-kira saat berusia dua belas tahun. Semua teman-teman sekolah pada masa itu sedang heboh menggunakan jam yang rantainya terbuat dari metal. Ayah saya menolak untuk membelikan dengan alasan ulang tahun saya masih jauh. Alhasil, saya pun diam-diam menyimpan sebagian uang jajan, mengumpulkan honor-honor hasil menari balet selama berbulan-bulan. Dan tidak sampai setahun kemudian, saya berhasil membeli jam tangan impian! Yes, everything starts with a dream. Tapi mimpi saja tidak cukup kalau kita tidak punya rencana yang jelas untuk mencapai hal tersebut. It’s gonna be just a fairytale. Apa yang telah saya lakukan adalah Dream, Plan, Action. Tanpa sadar, proses ini telah mencapai 75% dari proses Perencanaan Keuangan. Untuk membuatnya lengkap, kita juga harus melakukan Review. Membangkitkan good money habit adalah pondasi terpenting dalam mencapai kesejahteraan finansial. Unsur utama untuk menjalankan sebuah rencana keuangan adalah kemampuan dan komitmen untuk menabung dan berinvestasi. Kemampuan dan komitmen adalah dua unsur yang tidak bisa dipisahkan. Mampu, punya dananya, tapi tidak disiplin melakukan proses menabung dan investasi, saya pastikan gaji Anda hanya melayang untuk hal-hal yang tidak prioritas untuk Anda. Punya komitmen tapi, maaf, sumbernya

P a g e 40 | 62

tidak cukup, artinya kita hidup di luar batasan kemampuan kita. Seseorang dapat dikatakan memiliki good money habit apabila ia mampu untuk membayar dirinya terlebih dahulu dibandingkan kepentingan lain. Buat saya artinya menerapkan prinsip ZAPFIN: Zakat, Assurance, Present Consumption, Future Spending, & Investment. Anda akan merasa sayang apabila penghasilan yang diterima habis dalam sekejap hanya untuk belanja impulsif. Karakter ini tidak dapat dimiliki dalam sekejap. Namun, harus dibangun perlahan demi perlahan sehingga akan lebih kokoh. Itulah sebabnya, penting sekali kita mengajarkan arti uang sedari dini untuk anak. Untuk Anda yang merasa sudah terlambat, jangan menyerah! Tidak pernah ada kata terlambat untuk mengubah kebiasaan kita dalam mengelola penghasilan. Rencana jangka pendek Bila tidak punya rencana dalam jangka pendek, umumnya kita dapat dengan mudah menumpuk utang kartu kredit. Sumbernya apa? Tentu saja karena terlalu banyak konsumsi yang umumnya berasal dari belanja impulsif. Dalam jangka panjang, resiko terberat yang sangat ingin kita hindari adalah tidak mampu pensiun! Tanpa memiliki good money habit, hampir mustahil Anda dan pasangan dapat hidup nyaman tanpa beban di masa pensiun. Izinkan saya untuk mengingatkan bahwa di masa pensiun, penghasilan kita umumnya menurun jauh dari masa produktif. Sehingga, kalau bukan kita sendiri yang mulai berinvestasi, siapa lagi? Getting to my dreams

1. Buat rencana keuangan. Dream, Plan, Action, & Review. Pastikan Anda punya anggaran sebagai panduan untuk mencapai tujuan finansial. Miliki sedikitnya tiga rekening: untuk operasional, dana darurat, dan investasi. Kalau sulit sekali untuk anda menyisihkan pendapatan cari bantuan dari pihak lain. Coba tanyakankepada bagiankeuangan di kantor anda, bolehkah sebagian dari gaji bulanan bisa langsung dikirim ke rekening khusus itu.

2. Buat tujuan finansial untuk setiap dana yang anda tabung. Menyisihkan pendapatan untuk tujuan tidak jelas sangatlah membosankan. Ingat, uang yang ditabung nantinya juga akan digunakan untuk berbelanja berbagai hal yang kita impikan.

3. Membuat rencana keuangan bukan sekadar berbicara angka-angka semata. Rencana keuangan akan memberikan Anda jauh dari pada itu. Kita berbicara hidup yang lebih tertata, hidup yang lebih sejahtera, dan hidup yang lebih indah sesuai definisi Anda dan keluarga. It’s about you and your life. Live a beautiful life!

“Tring….!” Ringtone berbunyi dan layar hape pun berkedap-kedip minta dibaca. Sekilas kulihat jam dinding yang sudah mulai menunjukkan hampir jam 10 malam. Biasanya di saat biasa jarang sekali hape berbunyi malam-malam seperti ini. Tapi mungkin sekarang batasan larut malam bergeser sedikit lebih panjang. Sebuah SMS yang cukup panjang masuk ke dalam inbox saya ”perkenalkan nama saya A****, 23 thn, saya bekerja di PT S***** Indonesia, dan saya sedang melanjutkan ke jenjang S1, saya sangat bermasalah dengan keuangan. Penghasilan saya 2jt/bln. Pengeluaran saya untuk transportasi 25rb/hari, kirim ortu 500rb, …………” Wah, kalau saya hitung kok total pengeluarannya sekitar 2,5 juta ya. Sedangkan pemasukannya sendiri hanya 2 juta rupiah. Kok bisa begini ya? Ah, mungkin saya salah baca kali. Oke saya baca kembali sms yang tadi dengan lebih teliti. Ooo…, ada kalimat terakhir yang menjelaskan kenapa hal ini bisa terjadi. Ternyata, dulunya ia kerja di perusahaan lain dengan penghasilan Rp 3 juta per bulan. Setelah pindah ke tempat kerjanya sekarang sejak beberapa bulan yang lalu, penghasilannya turun jadi Rp 2 juta saja. Saya tidak bisa banyak menjawab dengan detail pertanyaan yang diajukan via SMS karena datanya juga terbatas. Saya hanya menekankan padanya untuk mengevaluasi kembali pengeluarannya selama ini. Yang menarik perhatian saya adalah pengeluaran transportasinya yang cukup besar. Yaitu sebesar Rp 25 ribu per hari. Bisa dibilang ini pengeluaran rutin yang paling besar yang masih bisa diatur kembali. Selain itu, biaya kuliah juga perlu dilihat apakah harus dibayar per bulan, atau bisa dibayar per semester. Tidak lama setelah jawaban itu saya kirim. Sebuah SMS kembali masuk dari pengirim yang sama. Begini isi SMS tersebut “Saya ada tabungan 2jt, investasi apa yang paling cocok untuk saya yang menguntungkan untuk mengatasi kesulitan keuangan saya?” Wah, kalau ini saya rasa ia sudah mulai kehilangan fokus masalah, sehingga juga mencari solusi yang salah. Kalau kita lihat lagi, masalahnya adalah karena ada perubahan penghasilan yang tadinya Rp 3 juta, turun menjadi Rp 2 juta. Sedangkan pengeluarannya masih sama seperti dulu ketika gajinya masih Rp 3 juta. Maka

P a g e 41 | 62

wajar saja kalau masalah defisit itu terjadi. Itulah pokok masalahnya. Maka solusinya adalah mengubah juga pengeluarannya, agar sesuai dengan penghasilan yang sekarang. Menambah kembali penghasilan juga bisa jadi solusi, tapi itu tidak bisa dilakukan dalam jangka pendek. Dalam jangka panjang, memang perlu dicari cara agar bisa meningkatkan penghasilan. Tapi dalam jangka pendek, mengurangi pengeluaran tidak boleh ditawar lagi. Ibarat seseorang yang kecelakaan lalu mengalami luka pendarahan yang cukup hebat. Tindakan pertama yang harus dilakukan adalah menghentikan dulu pendarahannya, agar tidak bertambah parah kondisi fisiknya karena kekurangan darah. Sesudah itu, barulah tindakan lainnya dilakukan sesuai dengan luka yang dialaminya. Nah, dalam kasus di atas, inti masalahnya adalah adanya defisit untuk pengeluaran rutin setiap bulan sebesar Rp 500 ribu. Investasi sehebat apa pun tidak akan menyelesaikan masalah kalau inti masalahnya tidak diselesaikan terlebih dahulu. Karena tidak mungkin kita bisa mengharapkan hasil rutin dan pasti Rp 500 ribu per bulan dengan modal Rp 2 juta. Dengan modal yang lebih besar pun, jalan ini dirasa kurang bijak, apalagi dengan hanya 2 juta saja. Memang bisa saja kita mendapatkan hasil Rp 500 ribu per bulan dari investasi saham dengan modal Rp 20 juta misalnya. Tapi itu jelas tidak bisa diharapkan secara pasti dan rutin setiap bulan. Kalaupun berhasil 1-2 bulan pertama, tapi kalau bulan berikutnya tidak mendapatkan hasil sebesar itu, nantinya malah akan digerus modal investasinya oleh defisit tadi. Maka lupakan dulu solusi berinvestasi untuk menutup defisit, karena lubangnya sudah terlalu besar untuk ditutup dengan investasi yang tak seberapa. Hentikan dulu aliran airnya dengan cara mengevaluasi lagi pengeluaran. Jika itu sudah dilakukan, baru kita tutup permanen dengan investasi yang lebih paten. Langkah pertama untuk mencari solusi, adalah dengan memahami dengan baik permasalahan yang dihadapi. Karena jika salah mendiagnosis masalah, maka solusi yang muncul sangat mungkin tidak tepat bahkan mungkin bisa memperburuk masalahnya. Sekali lagi, deteksi akan masalahnya di mana. Lalu cari solusi yang tepat untuk menyelesaikan akar masalahnya terlebih dahulu sebelum menyelesaikan masalah ikutan lainnya. Ahmad Gozali Financial Planner Zelts Consulting Memberikan jajan pada anak Anda adalah hal yang biasa untuk dilakukan, namun pernahkah terpikir bahwa pemberian jajan tersebut bisa mempengaruhi karakter finansial anak yang bisa terbawa sampai dewasa. Seperti kepribadian atau karakter yang luhur bisa terbentuk dari kebiasaan-kebiasaan yang baik, demikian juga dengan kebiasaan menggunakan uang sejak dini. Seperti apa kebiasaan keuangan anak Anda kelak? menjadi seseorang yang konsumtif atau seorang yang cermat mengelola keuangan? Hal tersebut perlu pengarahan sejak dini, agar anak Anda tidak salah melangkah dalam mengambil keputusan yang menyangkut keuangan kelak. Mengapa kita memberikan uang jajan pada anak? Pada umumnya, orangtua membekali anak dengan uang jajan agar si anak bisa memenuhi kebutuhan makan minumnya di sekolah. Namun, apakah hal ini disadari betul oleh si anak? Jika tidak maka bisa terjadi kesalahpahaman dari arti pemberian uang jajan, bisa jadi anak malah menganggap itu adalah “jatah”-nya sehingga ia akan menuntut diberikan uang jajan meskipun kebutuhannya sudah terpenuhi. Atau bisa jadi uang jajannya malah dibelikan makanan yang tidak sehat atau pun barang yang kurang bermanfaat karena anak hanya ingin melakukan transaksi seperti teman-temannya. Oleh karena itulah, motif yang benar dan sepaham perlu disepakati terlebih dahulu sebelum mulai memberikan uang pada anak. Kapan saat yang tepat untuk mulai memberikan uang? Pada saat seorang anak mulai mempunyai keinginan secara materi maka ia akan mencari atau meminta uang jajan. Sebaiknya, pemberian uang jajan juga diiringi dengan pesan agar anak tidak sembarangan menggunakan uang jajannya tersebut. Di sinilah peran orangtua yang bijak dibutuhkan untuk mengenalkan kepada anak konsep uang dan manfaat dari penggunaan uang tersebut, serta tujuan dari pemberian uang jajan. Hal ini perlu dilakukan sedini mungkin, di usia 6 -7 tahun misalnya, di saat nasihat dari Anda masih didengarkan dengan antusias. Jumlah uang jajan yang diberikan sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhannya,

P a g e 42 | 62

untuk itu Anda perlu mencari tahu berapa harga-harga jajanan sehat yang dijual di kantin sekolah, agar anak Anda bisa membeli dan terlaksananya tujuan dari pemberian uang jajan. Jangan lupa, untuk memberikan ruang agar anak bisa menabung dari uang jajannya sendiri. Karena dari kegiatan menabung juga ada kebiasaan baik yang bisa dipupuk. Misalnya saja, anjurkan anak untuk membagi uang jajannya ke dalam 3 toples, masing-masing toples mempunyai tujuan keuangan, contohnya menabung, beramal dan jajan. Toples ini diwajibkan diisi sesaat setelah menerima uang jajan. Nah, kalau sudah terbiasa menabung di awal ketika baru saja mendapatkan uang jajan, diharapkan juga demikian di saat Ia sudah mempunyai penghasilan sendiri. Kegiatan menabung bagi anak perlu dilakukan dengan menyenangkan, orangtua bisa menjelaskan untuk apa uang tabungan dikumpulkan misalnya ketika ingin membeli mainan yang diinginkan anak, dananya bisa ambil dari tabungan sehingga anak lebih bersemangat dalam menabung. Supaya tidak mudah di ambil kembali oleh anak, uang tabungan sebaiknya disimpan oleh orangtua, anak bisa mengetahui lewat saldo buku tabungan yang dicatat setiap kali ada pemasukan atau penarikan dari tabungan. Sebaiknya dipakai istilah uang saku agar anak ingat sebagai uang yang harus ada atau disimpan di saku, bukan uang yang harus habis untuk dijajankan. Uang saku dapat diberikan secara mingguan atau bulanan, setelah anak dapat mengelola uang saku hariannya dengan baik. Jika ternyata uang saku mingguan atau bulanannya habis sebelum waktunya, jadikan kejadian ini sebagai pelajaran bagi si anak untuk lebih cermat lagi dalam mengelola uangnya. Diharapkan orangtua tidak melanggar aturan yang telah dibuat, jika telah menetapkan 1 minggu misalnya, maka dalam 1 minggu ke depan baru akan memberikan uang lagi. Bila anak sudah cukup bertanggungjawab, bisa diberikan kepercayaan lebih untuk mengurus kebutuhan finansialnya yang lain seperti membeli buku, membayar uang les atau uang sekolah, namun check and balance tetap diperlukan. Sebagai orangtua, ada kalanya ingin memberikan reward kepada anak. Reward sebaiknya tidak dalam bentuk uang secara langsung. Dalam memberikan reward sebaiknya orangtua bisa memilih mana tindakan anak yang memang adalah kewajibannya dan mana yang memang merupakan prestasinya, sehingga anak bisa menghargai arti kerja sama dalam keluarga, dan tidak menjadi mata duitan. Atau reward yang diberikan tidak langsung berupa uang, tapi point yang dikumpulkan dalam bentuk bintang atau nilai yang bisa ditukarkan dengan uang yang dapat menambah jumlah tabungannya. Dengan mengajarkan pengelolaan yang baik terhadap uang sakunya, anak diharapkan mengertineeds yang dibutuhkan dan wants yang merupakan keinginan, dan semoga kelak bisa membuat perencanaan yang cermat, tidak bergaya konsumerisme dan semoga tidak perlu berurusan dengandebt collector. Do and Don’t

1. Ajari anak untuk membedakan needs and want, sehingga ia bisa memutuskan sendiri yang kebutuhan yang akan diprioritaskan.

2. Anak adalah great imitator atau peniru ulung, jadi jangan sampai anak malah kebingungan misalnya Anda melarang belanja mainan tapi Anda sendiri belanja baju, sepatu, aksesori yang bukan kebutuhan. Larangan tanpa contoh akan membuat anak Anda bingung.

3. Jangan terlambat, misalnya menasihati ketika sudah dewasa, nasihatnya malah mental. Nasihati ketika Anda masih didengarkan.

4. Jangan jadikan uang sebagai pencuci kurangnya perhatian Anda. Uang tidak akan bisa menggantikan cinta dan perhatian orangtua terhadap anaknya.

5. Supaya tidak jajan banyak, usahakan selalu pergi ke sekolah dalam keadaan perut sudah terisi, atau bahkan langganan katering dengan kantin sekolah.

Banyak sekali kita mendengar dan membaca tentang berinvestasi dan tawaran berinvestasi baik dari para perencana keuangan maupun pihak-pihak lain, baik yang benar maupun mungkin yang menyesatkan. Investasi adalah satu alat kita untuk menghadapi musuh kita terbesar yaitu inflasi, agar tujuan keuangan kita di masa depan dapat tercapai. Tetapi, sebelum memilih dan berstrategi dengan produk-produk investasi, mari kita kenali dan cari tahu dulu profil risiko Anda. Profil risiko merupakan salah satu kunci utama bagi Anda untuk memutuskan memilih produk investasi. Secara umum, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi profil risiko seseorang:

1. Umur Anda 2. Tujuan keuangan yang ingin dicapai

P a g e 43 | 62

3. Kondisi keuangan Anda 4. Jangka waktu investasi 5. Tingkat imbal hasil yang Anda cari. 6. Tingkat pengetahuan dan pengalaman keuangan.

Dari beberapa faktor di atas, secara umum, profil risiko dapat dibagi menjadi : 1. Konservatif Tipe ini adalah investor yang kurang menyukai risiko bahkan malah cenderung menghindar. Jadi penginnya stabil dan pokok investasinya aman/tidak berkurang, dibandingkan hasil yang mungkin didapat dari investasi tersebut. Konsekuensinya, tipe ini rela mendapatkan imbal hasil (return) investasinya yang tidak tinggi. Hal yang menjadi perhatian adalah bila profil ini digunakan untuk berinvestasi untuk jangka waktu yang panjang, maka risiko yang harus ditanggung adalah jumlah dana yang besar yang harus diinvestasikan untuk memperoleh nilai investasi yang diinginkan. Produk investasi yang sesuai untuk tipe ini adalah produk kas dan pasar uang. Pilihan lainnya yang dapat memberikan return lebih besar adalah reksadana pendapatan tetap maupun logam mulia. 2. Moderat atau Balanced Tipe ini berada di tengah-tengah antara konservatif dan agresif, di mana mengharapkan tingkat imbal hasil yang sedang-sedang saja tetapi stabil dan terukur. Cenderung bisa menerima sedikit risiko kehilangan sebagian dana investasinya asal untuk jangka waktu investasi yang menengah sampai panjang akan kembali. Produk investasi yang cocok untuk tipe ini adalah reksadana campuran ekuitas dan obligasi, tanpa unsur pasar uang, reksadana saham dengan return-nya stabil, properti dan logam mulia. 3. Agresif Tipe ini cenderung lebih mementingkan hasil investasi (return) dibandingkan keselamatan jumlah pokok yang diinvestasikannya (safety). Tipe ini sadar betul bahwa mereka terekspos risiko yang sangat besar, yang mungkin potential loss-nya sampai sebesar nilai investasinya (sampai nol) karena berharap akan dapat kembali bahkan lebih tinggi daripada kerugiannya di masa datang. Fokusnya adalah memperoleh return portofolio di atas rata-rata. Umumnya tipe ini juga telah siap untuk menghadapi volatilitas tinggi yang terjadi di pasar. Investasi yang cocok untuk tipe ini adalah reksadana saham, investasi dalam saham langsung, properti dan bisnis. Penting bagi kita sebagai investor untuk memahami profil risiko serta jangka waktu investasinya karena akan menentukan produk investasi yang sesuai. Juga factor umur, akan menggeser (bukan mengubah) profil risiko Anda menjadi lebih konservatif yang otomatis akan mengubah komposisi portfolio investasi Anda. Tips-nya adalah : 75 – umur = % investasi bersifat agresif. Ingatlah, bahwa potensi keuntungan pasti sejalan dengan potensi risiko. Tetaplah berhati-hati untuk memilih produk manakah yang paling menggambarkan toleransi Anda terhadap risiko, kemudian, pelajari produk investasi tersebut sejelas-jelasnya, lakukan berinvestasi untuk mencapai tujuan dan lakukanlah pengawasan secara periodik untuk memantau kinerja investasi Anda. Nah sekarang, yuk review portfolio Anda dengan hasil kinerjanya. Apabila saat kinerjanya turun seperti saat ini, Anda merasa sedih, kecewa, kesal, marah-marah, maka kemungkinan Anda tipe konservatif. Kalau masih optimistis di jangka waktu panjang akan naik lagi karena itu menunggu dulu baru menambah porsi investasi tersebut maka Anda bertipe moderat. Sedangkan kalau Anda malah makin menambah porsi investasi tersebut maka bisa dikatakan Anda tipe agresif. Jadi tipe apakah Anda? Saya yakin Anda pasti paham pentingnya menyediakan kotak Pertolongan Pertama pada Kecelakaan atau yang biasa disebut kotak P3K di rumah Anda. Ya, kotak ajaib ini bisa memberikan pertolongan pertama pada anggota keluarga yang mengalami kecelakaan dengan cepat sebelum akhirnya mendapatkan perawatan yang lebih sempurna oleh dokter atau tenaga medis lainnya. Dengan adanya kotak P3K ini, korban setidaknya bisa terhindar dari kondisi yang lebih buruk akibat kecelakaan yang dialaminya. Nah, bagaimana dengan kotak Pertolongan Pertama pada Keuangan (P3K) Anda?

P a g e 44 | 62

Ternyata tidak hanya tubuh manusia saja yang bisa mengalami kecelakaan, keuangan kita pun bisa mengalaminya juga. Sayangnya, tidak banyak orang yang menyadari bahwa kondisi keuangannya sedang mengalami “kecelakaan”. “Kecelakaan” dalam istilah keuangan dapat dikatakan sebagai keadaan darurat – keadaan sulit yang tidak disangka-sangka yang memerlukan penanganan segera. Dari pengertian ini, kondisi darurat juga bermakna kondisi yang disebabkan oleh kejadian yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak terprediksi yang membuat kita tidak happy, seperti pemutusan hubungan kerja (PHK), ban kendaraan yang tiba-tiba bocor di tengah jalan, biaya kesehatan akibat suatu kecelakaan yang tidak tercover asuransi, atap rumah ataupun pipa instalasi yang bocor, dan lain sebagainya. Jadi, sudah jelas ya kalau midnight sale bukan termasuk kondisi darurat? Sebagian masyarakat membayar biaya-biaya darurat tersebut dengan mengambil dari tabungan, sementara sebagian yang lain terpaksa harus meminjam atau menggadaikan aset yang mereka miliki demi mendapatkan uang cash dengan cepat. Apapun opsi yang dipilih memang bisa membantu “menyelesaikan” kondisi darurat, tapi konsekuensinya adalah ada harga lain yang harus Anda bayar yang sebenarnya tidak perlu jika Anda memiliki dana darurat. Apabila Anda menggunakan tabungan Anda untuk membiayai kondisi darurat yang Anda alami, maka tentu saja dana yang sudah Anda siapkan untuk tujuan keuangan jangka pendek akan berkurang atau bahkan habis sama sekali. Sementara, apabila Anda meminjam, mungkin yang hadir di benak Anda pertama kali adalah meminjam kepada orang atau kerabat terdekat Anda. Hal ini tentu tidak menjadi masalah ketika orang yang Anda mintai pinjaman memiliki dananya, tapi bagaimana bila orang tersebut juga tidak memiliki dananya? Skenario selanjutnya yang mungkin terjadi adalah berutang ke bank melalui KTA, KTM, atau kartu kredit, atau menggadaikan aset Anda untuk mendapatkan uang cash. Cara ini tentu saja membuat Anda harus membayar lebih dari jumlah uang yang seharusnya Anda keluarkan, seperti biaya bunga atas utang, biaya administrasi, dan biaya-biaya lainnya. Bagaimana jika Anda memiliki aset investasi, tapi belum memiliki dana darurat? Saya yakin Anda tentu tidak mau mencairkan aset investasi yang Anda miliki ketika nilainya sedang turun. Saya juga yakin Anda tentu tidak mau kehilangan peluang atas kenaikan nilai aset investasi tersebut di masa yang akan datang. Selain risiko yang berhubungan dengan nilai aset investasi, Anda juga menghadapi risiko bahwa aset investasi yang Anda miliki belum tentu bisa langsung dicairkan saat itu juga. Butuh waktu yang mungkin tidak sebentar untuk bisa mengonversikan aset tersebut menjadi cash, sementara kondisi darurat yang Anda hadapi tidak bisa menunggu. Nah, bagaimana dengan Anda? Sudah mulai berpikir untuk menyiapkan kotak P3K dana darurat Anda sendiri? Yuk, persiapkan dari sekarang. Semoga bermanfaat. Live a Beautiful Life! Kaum pria umumnya memiliki perilaku yang berbeda dalam hal pengaturan keuangan keluarga. Umumnya pria lebih memilih untuk tidak ikut campur dalam urusan keuangan rumah tangga dan mempercayakan semuanya kepada sang istri. Kaum pria lebih tertarik untuk terlibat dalam urusan keuangan diluar rumahtangga yang menyangkut investasi ataupun bisnis untuk meningkatkan aset. Menurut sebuah survey dari AskMen.com, mayoritas pria di Amerika Serikat memilih Warren Buffet, investor terkaya dunia, sebagai panutan mereka dalam masalah keuangan. Panutan selanjutnya adalah figur ayah mereka dan Donald Trump, pengusaha terkemuka di Amerika Serikat. Hanya sekitar 5% dari mereka yang memilih Suze Orman, financial planner kenamaan di Amerika Serikat, sebagai referensi pengaturan keuangan. Dari survey ini makin terbukti bahwa umumnya kaum pria lebih tertarik untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang berkaitan langsung dengan investasi di pasar keuangan dan bisnis untuk mengejar kekayaan daripada bagamana memperkuat keuangan keluarga untuk mencapai tujuan-tujuan bersama. Tidak ada yang salah dengan hal ini, selama pembagian tugas pengaturan keuangan di rumah telah dijalankan dengan baik oleh pasangan. Namun sebaiknya, sebelum memutuskan untuk fokus dalam berinvestasi dan bisnis, ada beberapa hal yang terlebih dahulu Anda pastikan:

P a g e 45 | 62

1. Pembagian tugas dengan pasangan. Sepakati dulu pembagian tugas pengaturan keuangan dengan istri Anda. Pastikan semua alokasi pendapatan keluarga mampu mencukupi semua kebutuhan rutin.

2. Dana darurat. Pastikan keluarga Anda telah memiliki dana darurat yang memadai untuk menghadapi keadaan yang tidak terduga.

3. Pemenuhan kebutuhan keuangan keluarga. Yakinkan bahwa semua tujuan keuangan keluarga jangka panjang seperti dana pendidikan anak dan dana pensiun telah disiapkan dengan baik.

4. Asuransi jiwa. Siapkan polis asuransi jiwa dengan pertanggungan yang memadai. Jika semua hal ini telah dilakukan maka Anda siap untuk mulai berinvestasi dan berbisnis seperti seorang Warren Buffet dan Donald Trump. Semoga bermanfaat. Cara Menghitung Hasil Investasi Reksadana Tergolong mudah namun tetap saja kita harus tahu cara menghitung hasil investasi reksadana. Mengapa? Kalau tidak, bisa-bisa Anda merugi. Sebenarnya cara menghitung hasil investasi reksadana juga mudah. Mari ketahui cara menghitung NAB atau Nilai Aktiva Bersih yang merupakan sebutan dari hasil yang akan kita peroleh dari dana investasi kita di reksadana. Mari kita contohkan dalam kasus berikut. Seorang manajer investasi menawarkan produk reksadana kita sebut saja reksadana 123. Reksadana tersebut ditawarkan dengan harga Rp 1.500 per unitnya atau UP pada tiap investor. Semisal dalam jumlah unit tersebut dapat terjual sebanyak 2 juta unit maka dana yang terkumpul adalah Rp 3 miliar. Total dana ini adalah NAB pada waktu itu. Kemudian, dana yang telah terkumpul tersebut akan digunakan dalam berbagai jenis efek dalam bursa saham oleh pihak manajer investasi. Setahun berikutnya, total dana naik menjadi 6 miliar. Nah, dari sini bisa didapat hasil bahwa NAB per UP naik menjadi Rp 3.000. Sebagai contoh, salah satu investor yang terlibat dalam reksadana tersebut dulu melakukan pembelian 1000 UP saja yakni dengan modal Rp 1,5 juta. Nah, pada tahun berikutnya dana yang dia miliki berarti menjadi 3juta karena bisa menghasilkan keuntungan 100% dalam setahun. Namun dengan catatan, Anda perlu ketahui bahwa keuntungan tersebut pastinya tidak bersih karena harus dipotong pajak lagi. Pilih Reksadana yang Tepat Untuk itu, bijaklah memilih reksadana dengan cara menghitung hasil investasi reksadana. Beda kategori reksadana tentu beda hasilnya. Berikut beberapa hal yang bisa Anda pertimbangkan ketika memilih reksadana: 1. Sesuaikan dengan profil atas risiko. Tiap orang pasti memiliki profil atas risiko yang berbeda. Ada

yang bertipe konservatif, ada yang moderat dan ada pula yang agresif. Sebagai contoh, bagi yang bertipe konservatif biasanya mereka langsung merasa tidak nyaman apabila NAB ternyata mengalami penurunan 5% saja. Oleh karena itu, biasanya ketika akan memilih reksadana, Anda akan disodorkan formulir penilaian pada manajer investasi. Ini digunakan untuk melihat profil risiko mana yang cocok.

2. Kinerja investasi reksadana. Anda bisa melihat tabel yang digunakan untuk membandingkan keuntungan dan return yang akan diperoleh dari tiap jenis reksadana. Dimana melihatnya? Beberapa majalah bisnis dan koran menampilkan tabel tersebut. Dari situ Anda bisa memilih reksadana dengan profit terbesar dalam jangka waktu tertentu. Namun tentunya ini tidak bisa pula dijadikan patokan mutlak.

3. Kredibilitas manajer investasi. Cara menghitung hasil investasi reksadana Anda agar lebih pasti adalah melihat kredibilitas manajer investasi. Dalam reksadana, Anda hampir sepenuhnya menyerahkan dana kepada orang lain untuk dikelola dengan caranya. Oleh karena itu, penting memilih manajer investasi yang sudah berpengalaman untuk meminimalisir kegagalan. Ya, cara menghitung hasil investasi reksadana adalah menggabungkan antara hitungan matematis, prediksi, pemahaman dan juga melihat latar belakang. Salam sukses!

INVESTASI REKSADANA 2013 Istilah investasi saat ini sudah tak asing lagi. Orang mulai belajar dan berpindah dari semula hanya menabung bertahap ke jenjang yang lebih tinggi yaitu investasi. Namun, jangan dilupakan bahwa konsep investasi itu adalah menyisihkan sebagian dari dana kita untuk dikelola dengan tujuan mendapatkan kenaikan imbal hasil di masa yang akan datang, bukan memperoleh keuntungan fantastis dalam waktu singkat. Jika melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

P a g e 46 | 62

belakangan yang terus mengalami kenaikan, hal itu bisa menjadi salah satu pertimbangan investor untuk mencoba berinvestasi di reksa dana. Lihat saja, hingga Februari 2013, IHSG sudah mengalami kenaikan sebesar 13% dan diprediksi bisa meroket hingga 17% di akhir tahun 2013. Angka itu sudah lebih tinggi dari kenaikan IHSG tahun 2012 yang mencapai 12,4%. Untuk itu, coba kita tilik progres jenis-jenis reksa dana apa saja yang memberikan imbal hasil paling menggiurkan di tahun ini. Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mencoba memberi pandangan. 1. Reksa Dana Saham Jika dilihat dari tingkat return dan risiko, reksa dana saham memiliki peluang imbal hasil terbesar dari jenis reksa dana lainnya. Trend 2013 ini memang milik reksa dana saham karena masih memberikan imbal hasil yang lebih tinggi dari jenis reksa dana lainnya. Reza memperkirakan, rata-rata imbal hasil reksa dana saham di tahun ini bisa mencapai angka 20%-30%, bandingkan dengan bunga deposito yang rata-rata hanya memberikan bunga 6% per tahun. Perkiraan return tersebut, kata Reza, dengan asumsi pasar saham di tahun ini masih terus membaik. Dia memprediksi pergerakan IHSG bisa menembus angka 5.000 hingga akhir tahun 2013.“Return reksa dana saham masih akan baik, tahun lalu saja ada yang 50%, 60%, bahkan 78% per tahun, tapi balik lagi semuanya tergantung pilihan sahamnya dan kemahiran manajer investasi dalam mengelolanya,” cetusnya. Namun, return tinggi pasti memiliki risiko tinggi. Hal itu berbanding lurus dengan pergerakan harga saham. Jika harga saham naik, maka return reksa dana pun akan mengikuti begitu pun sebaliknya, sementara pergerakan saham, volatilitasnya sangat tinggi. “Pilihan saham sangat mempengaruhi. Ketika harga saham melonjak, return juga ikut naik, ini berpengaruh terhadap NAB. Manajer investasi (fund manager) harus bisa mengelola dengan baik,” kata Reza. 2. Reksa Dana Pendapatan Tetap Meskipun reksa dana pendapatan tetap masih menjadi pilihan investasi di tahun ini, namun return atau imbal hasilnya masih lebih rendah dari reksa dana jenis saham. Ini karena volatilitas di reksa dana pendapatan tetap tidak terlalu tinggi karena reksa dana jenis ini merujuk pada surat utang baik surat utang pemerintah maupun swasta. “Sisi volatilitas reksa dana pendapatan tetap tidak setinggi reksa dana saham,” ujar Reza. Biasanya, reksa dana jenis ini digunakan investor sebagai saving. Artinya, reksa dana pendapatan tetap akan diburu investor jika pergerakan IHSG mengalami aksi profit taking atau aksi ambil untung yang menyebabkan banyak investor menarik dananya. “Orang biasanya kalau IHSG banyak aksi ambil untung (profit taking) jadi takut. Nah, daripada uangnya ke mana-mana, lebih baik mereka simpan di reksa dana tetap. Jadi, sambil nunggu koreksi IHSG, dananya ditaruh di reksa dana tetap,” terangnya. Untuk reksa dana ini, Reza memperkirakan bisa menghasilkan return atau imbal hasil di kisaran 10%-15% di tahun ini. Bandingkan dengan bunga deposito yang hanya 6% per tahun atau bahkan tabungan biasa yang hanya kurang dari 5%. 3. Reksa Dana Pasar Uang Sama halnya dengan reksa dana pendapatan tetap, reksa dana pasar uang juga memiliki return atau imbal hasil yang lebih rendah dari reksa dana saham. Hal itu terkait dengan tingkat volatilitas di pasar uang yang tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan pasar saham. Reza memperkirakan, return atau imbal

hasil yang ditawarkan reksa dana pasar uang ini memang relatif kecil hanya 10%-12% per tahun karena produk

ini ditempatkan di produk perbankan. Namun, imbal hasil reksa dana pasar uang ini masih lebih tinggi dari bunga

deposito yang hanya ditawarkan di angka 6% per tahunnya. “Reksa dana ini masuknya ke produk-produk perbankan jadi imbal hasilnya tidak terlalu besar. Risikonya juga relatif lebih kecil,” katanya. Reksa Dana Campuran Reksa Dana jenis ini diprediksi bisa memberikan return atau imbal hasil yang moderat di kisaran angka 18%-20%. Ini juga masih lebih menarik dari bunga deposito yang hanya 6% per tahun. Reksa Dana campuran dinilai fleksibel karena penempatannya bisa di 2 produk, yaitu saham dan obligasi. Investasi ini juga dinilai menarik karena variatif. Investor bisa memilih porsinya apakah akan lebih besar di saham atau obligasi. “Ini fleksibel penempatannya, bisa 50:50 atau 60:40 antara saham dan obligasi. Ini menjadi pilihan menarik karena jika terjadi kenaikan di pasar saham maka imbal hasil menjadi lebih tinggi namun jika pasar saham sedang turun, ada return yang diperoleh dari porsi obligasi,” paparnya.

P a g e 47 | 62

Nah, bagaimana pilihan investasi yang menarik untuk investor semua dikembalikan kepada ketersediaan dana yang ada saat ini. Perlu diingat, kata Reza, berinvestasi adalah menyisihkan sebagian dana untuk dikelola manajer investasi dalam jangka panjang. Hal penting lain, kenali dulu produk-produk investasi sebelum berinvestasi, bandingkan imbal hasil yang ditawarkan dengan produk sejenis, ketahui track record perusahaan, selidiki legalitas dan pengelolaan perusahaan agar tidak tertipu dengan iming-iming imbal hasil yang menggiurkan. “Jangan lantas percaya begitu saja karena ditawarkan imbal hasil yang tinggi, selidiki dulu,” kata Reza. Mengapa Reksa Dana Sebagai Salah Satu Solusi Investasi? Sebelum menjawab alasan mengapa reksa dana sebagai salah satu solusi investasi terlebih dahulu kita harus tahu apa itu pengertian dari sebuah reksa dana. Reksa dana adalah sebuah atau suatu wadah di mana di dalamnya terdapat pola pengelolaan terhadap suatu dana atau modal bagi sekelompok investor dalam melakukan kegiatan investasinya di Pasar, di mana dalam menjalankan investasi ini instrumen-instrumen dalam investasinya sudah disediakan oleh reksa dana jika kita membeli unit penyertaan reksa dana. Dalam pengelolaan dana yang akan digunakan menjadi sebuah investasi ini, akan dikelola oleh seorang Manajer Investasi atau disingkat MI ke dalam sebuah portofolio investasi. Bentuknya yaitu berupa saham, obligasi, hingga pasar uang ataupun efek dan security lainnya. Mengetahui pengertian tersebut sedikit demi sedikit dapat terjawab alasan mengapa reksa dana sebagai salah satu solusi investasi. Seseorang yang mengambil langkah untuk melakukan investasi di reksa dana, diibaratkan sebagai orang yang diberi kemampuan untuk dapat berlari lebih cepat. Kemampuan berlari lebih cepat yang diberikan ini, akan membuat kita menjadi orang yang lebih cepat untuk sampai di tujuan. Namun, ketika kita berlari cepat, resiko terjatuh di tengah jalan juga akan menghampiri. Dengan mengetahui resiko tersebut, maka kita akan menjadi lebih waspada dalam menjalaninya. Alasan selanjutnya mengapa reksa dana sebagai salah satu solusi investasi adalah dengan melihat salah satu contoh peristiwa yang pernah terjadi pada tahun 2007 lalu. Ada sebuah krisis yang disebut Krisis subprime mortgage. Krisis ini pernah terjadi karena adanya kemacetan kredit untuk perumahan di Amerika Serikat. Krisis ini akhirnya menyebabkan seluruh pasar saham dunia terpicu hingga ada yang jatuh. Para investor reksa dana dalam menghadapi krisis ini tidaklah panik seperti para pelaku pasar yang menarik besar-besaran saham. Para pemilih investasi reksa dana ini justru sangat membaca kesempatan dengan menjadikankan situasi ini sebagai kesempatan untuk menambah investasinya bahkan melakukan pembelian baru. Ini menjawab alasan mengapa reksa dana sebagai salah satu solusi investasi karena dapat dilihatnya bahwa para investor di reksa dana tidak menjadi pribadi yang panikan dengan suatu keadaan di pasar yang kacau namun menjadikannya sebagai sebuah kesempatan dalam sebagai salah satu solusi investasi. Ini memberikan sudut pandang lain terhadap para investor reksa dana yang mana mereka memiliki orientasi jangka panjang serta dapat membaca situasi secara lebih rasional termasuk dalam mengambil tindakannya. Berbagai Macam Keuntungan Ditawarkan Alasan terakhir mengapa reksa dana sebagai salah satu solusi investasi adalah dengan bisa dilihatnya berbagai keuntungan yang telah ditwarkan bahkan dibuktikan oleh beberapa para pengguna reksa dana tersebut. Pengelolaannya yang dilakukan oleh seorang Manajer Investasi atau MI yang profesional, didukung dengan administrasi oleh kustodian yang tidak lepas dari pengawasan Bapepam-LK. Keuntungan lainnya terletak pada tidak termasuknya hasil reksa dana ke dalam objek pajak. Akhirnya Beli Reksadana Juga! Sebenarnya saya udah dari dua tahun lalu pengeeeen banget beli reksadana (RD). Awalnya gara-gara mulai melek finansial dan mulai baca-baca twit dan blog para financial planner, seperti Ligwina Hananto, Aidil Akbar, Ahmad Gozali, dan Prita Hapsari Ghozie, dan hampir semuanya menyarankan mengoptimalkan rencana keuangan dengan berinvestasi di RD. Tapiii, karena saya dan suami sudah sepakat harus sebisa mungkin menghindari dari segala sesuatu yang mengandung riba, awalnya saya sempat ragu dengan kehalalan RD ini. Emang sih kan ada RD syariah, tapi banyak yang berpendapat kalau baik bank syariah, asuransi syariah, maupun RD syariah sebenarnya belum murni

P a g e 48 | 62

sesuai syariah Islam. Googling sana-sini tentang kehalalan RD syariah malah bikin galau, satu sisi pengeeen banget berinvestasi di RD syariah tapi satu sisi takuuuut banget kalau ternyata mengandung riba. Karena keraguan tersebut, akhirnya ya sudahlah saya pendam saja keinginan berinvestasi di RD, dan tetap memohon supaya kami sekeluarga dijauhkan dari segala harta yang tidak halal dan mengandung riba. Sampai suatu saat sekitar dua bulan yang lalu, entah kenapa tiba-tiba muncul keyakinan di hati saya bahwa sepertinya saya harus mulai investasi di RD syariah sekarang! Saya mulai mencari tahu lagi tentang RD syariah dan tentang kehalalannya, dan ntah kenapa saya banyak menemukan tulisan-tulisan yang makin meyakinkan saya untuk berinvestasi di RD syariah. Dengan mengucapkan Basmallah, dan selalu berdoa agar dijauhkan dari harta yang tidak halal dan mengandung riba, akhirnya saya putuskan Insya Allah (jika Allah menghendaki), saya akan membeli RD syariah pertama saya! Nah jujur, awalnya sama sekali tidak pernah terpikirkan oleh saya bahwa saya akan membeli RD melalui Commonwealth Bank. Tapi mungkin inilah jalan yang sesuai dengan kehendak Allah SWT, ntah kenapa seminggu sebelum perjalanan saya mengunjungi orang tua saya di Kuwait (tempat orang tua saya tinggal saat ini), tiba-tiba saya merasa diarahkan untuk membuka website CommBank dan googling mengenai pengalaman orang-orang yang membeli RD di CommBank. Dan karena saya akan menginap semalam di rumah kakak saya di Depok dan CommBank juga memiliki kantor cabang di daerah sana, akhirnya saya putuskan saya akan beli RD di Commbank! Dan alhamdulillah, akhirnya kini resmi sudah saya berinvestasi di RD syariah sejak bulan September ini. Saya membeli RD pendapatan tetap (PNM Amanah Syariah), RD campuran (Schroder Syariah Balanced Fund), dan RD saham (BNP Paribas Pesona Syariah). Saat ini saya memang belum bisa berinvestasi dengan nominal yang besar. Saya beli secara autoinvest dengan nominal terminimal. Tapi saya yakin, lebih baik saya mulai sekarang walaupun hanya dengan seratus ribu rupiah, tapi saya yakin dampaknya di masa depan akan berbeda dengan jika saya tidak invest sama sekali. Toh enaknya di CommBank ini kita bisa top-up kapan saja melalui internet banking kalau sedang ada dana berlebih, cocok sekali untuk saya yang berdomisili jauh dari seluruh kantor cabang CommBank, hehe. Dan yang bikin saya tambah seneng, saya bisa ngajak kakak saya untuk ikutan invest di RD juga! Btw, saya sebenarnya belum ahli soal RD loh, tapi ini hanya sekedar berbagi dengan sesama pemula aja yang sama-sama bingung untuk memulai berinvestasi di RD, jadi berikut ini tips membeli RD bagi para pemula seperti saya (berdasarkan pengalaman saya sendiri) : 1. Saya orangnya males ribet, karena itu saya beli RDnya di bank aja. Setahu saya sih, saat ini

supermarket RD (alias bank yang jual banyak RD jadi bisa banyak pilihannya) itu ada diCommonwealth Bank dan Bank Mandiri. Buka aja website kedua bank tersebut, dan lihat apa saja RD yang dijual di sana. Karena saya maunya yang syariah jadi gampang sih karena pilihannya jatuhnya jadi dikit, jadi gampang ngebandingin satu sama lain, hehe.

2. Lalu saya meluncur ke website Infovesta. Di sana saya lihat kinerja RD yang saya pilih. Sejujurnya saya juga nggak ngerti baca kinerja yang bagus itu seperti apa, tapi saya lihat aja angka yang di 3 dan 5 tahun, kalau hijau dan besarnya hampir sama dengan RD yang lain (alias ga jauh amat selisihnya dengan yang lain, terutama dengan RD konvensional), saya pikir okelah.

3. Saya download prospektusnya (bisa digoogling kok). Nah dari prospektus inilah saya akhirnya mantap mau beli RD yang mana aja. Dari prospektus ini, berikut detil yang sangat saya perhatikan: a. Pertama lihat siapa Manajer Investasi (MI)-nya. Kalau MI-nya sudah punya nama besar,

terpercaya kredibilitas dan realibilitasnya, so lanjutkan. Tapi pemula pasti belum tahu MI apa aja yang terpercaya kan, jadi kalau saya kemarin sih googling aja.

b. Katanya sih, lihat umur RDnya, lihat mulai efektif sejak tahun berapa. Kalo makin lama katanya sih berarti bisa dipercaya. Tapi bagi yang mau milih RD syariah biasanya sih umurnya masih muda-muda gitu, masih umur anak-anak lah.

c. Saya lalu lihat siapa tim pengelola investasinya. Saya paling suka kalau ada biodatanya sekalian, supaya yakin aja bahwa mereka memang terpercaya. Dan yang paling penting harus ada nomor izin dari Bapepam & LK (sama halnya kayak dokter harus punya no STR dan SIP untuk praktek).

P a g e 49 | 62

d. Kebetulan karena saya sangat menekankan syariahnya, saya memilih RD syariah yang mencantumkan dengan jelas siapa Dewan Pengawas Syariah (DPS)-nya. Lebih bagus lagi kalau ada keterangan mengenai biodata DPS tersebut (bukan hanya dicantumin namanya saja). Saya sangat menekankan ini karena saya mempercayakan mereka untuk mengawasi kehalalan investasi saya, dan ini sangat penting bagi saya. Walaupun ada RD syariah yang saya pengen banget beli tapi karena saya lihat di prospektus tidak tercantum nama DPS-nya siapa jadi dengan berat hati langsung saya coret dari list pilihan saya (dan membuat saya menyadari kalau berat sekali tanggung jawab dunia-akhirat seorang DPS ya ternyata).

e. Lihat berapa biaya pembelian, penjualan, maupun pengalihan. Lihat juga berapa nominal minimal yang harus disisakan jika kita menjual seluruh RD kita. Kalau saya sih, mentolerir lah kalo ada biaya pembelian, tapi saya pilih yang tidak pake biaya penjualan. Walo cuma 1%, misalnya pas kita jual harusnya dapat 1 M (aamiin!), tetep aja kepotong 10 juta kan rugi dong.

4. Lalu saya download laporan keuangannya. Ada sih yang laporannya sekalian tercantum di prospektus, tapi kalo nggak ada ya harus googling dulu juga deh. Berikut yang saya perhatikan dari laporan keuangannya: a. Saya lihat RDnya diinvestasikan di perusahaan apa saja. Katanya sih, pilih RD yang

diinvestasikan di perusahaan yang bergerak di bidang konsumsi, komoditas, dan infrastruktur. Katanya lg sih (kata siapa coba??) kalo ketiga bidang itu cukup tahan krisis, karena mau krisis atau nggak orang pasti tetap butuh makan dan pembangunan tetap terus berjalan. Kalau saya sih simpel aja, saya lihat aja kalau diinvestasikan di perusahaan-perusahaan yang bernama besar, saya yakin aja deh. Yang paling penting bagi saya sih RD syariah tidak berinvestasi di produk perbankan (takut riba).

b. Nah terakhir nih, dari laporan keuangan ini ada detil informasi yang mungkin membuat saya agak beda dari orang lain karena terlalu mementingkan hal seperti ini. Saya selalu lihat laporan dana non halalnya, apa ada nominalnya dan disalurkan sebagai dana kebajikan atau tidak. Walaupun belum disalurkan, tapi kalau sudah lihat ada nominal dana non halalnya, saya sudah cukup yakin lah insya Allah dana non halal tidak masuk ke hasil investasi saya dan mudah-mudahan tetap terjaga kehalalannya.

PERHATIAN : RD yang saya pilih murni merupakan pilihan saya pribadi tanpa maksud untuk mempromosikan produk RD maupun agen penjual tertentu. Dan saya sudah tahu konsekuensi apa yang dapat terjadi di kemudian hari atas hasil investasi saya. Saya harap bagi teman-teman yang membaca tulisan ini dan mau memulai untuk berinvestasi RD untuk benar-benar mempelajari RD yang akan dipilih sebelum membeli agar jangan sampai menyesal dan menyalahkan orang lain kalau hasil yang didapat tidak sesuai harapan ya! :) Cara Investasi Reksadana, Banyak Pilihan dan Tidak Sulit Bagaimana cara investasi reksadana? Pertanyaan ini kerap muncul karena banyak yang tertarik tetapi tidak tahu bagaimana jika ingin membeli reksadana. Mari kita lihat apa saja pilihannya dan plus minus dari masing – masing pilihan tersebut. Berdasarkan itu, Anda bisa memilih channel mana yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi Anda. Meskipun Reksadana adalah instrumen yang memberikan tingkat keuntungan relatif tinggi dan menawarkan fleksibilitas berinvestasi, namun penetrasi masyarakat masih rendah. Tidak sampai 10% dari kelas menengah memiliki reksadana, menurut sebuah survei majalah ibukota awal tahun ini. Masih banyak yang enggan investasi di instrumen ini. Dugaan saya, rendahnya penetrasi ini salah satunya karena meskipun paham keuntungan reksadana tetapi banyak yang tidak tahu bagaimana cara membeli dan menjualnya. Tak kenal, maka tak sayang, begitu kata pepatah. Setelah sejumlah posting di blog ini soal reksadana beberapa waktu lalu, banyak pertanyaan masuk menanyakan bagaimana cara membeli reksadana. Mereka bilang bahwa sudah lama tahu soal reksadana tetapi karena tidak tahu dimana membelinya, ya tidak jadi berinvestasi. Pilihan Cara Investasi Reksadana Ada banyak lembaga yang menjajakan reksadana. Yang paling umum, reksadana dijual melalui Manajer Investasi, Bank Agen Penjual dan Asuransi Unit Link.

P a g e 50 | 62

1. Manajer Investasi (MI) Sebagai lembaga yang mengelola reksadana, Manajer Investasi (baca penjelasan lengkap soal Manajer Investasi disini) (MI) adalah pihak yang dapat Anda hubungi. Saat ini, menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah MI adalah 73. Beberapa MI memiliki web-site yang cukup informatif, seperti: Schroders Indonesia BNP Paribas Manulife Asset Management Mandiri Investasi Danareksa

Keuntungan membeli lewat MI adalah jumlah investasi yang kecil dibandingkan lembaga yang lain. Misalnya, bisa mulai investasi dari jumlah Rp 200,000. Cocok buat Anda yang ingin mulai investasi dalam jumlah kecil. Hanya saja, melalui MI, pilihan reksadana terbatas. Hanya bisa membeli reksadana yang dikelola MI tersebut. Selain itu, prosesnya juga lebih panjang, tidak one-stop. Harus isi formulir pembelian, kemudian transfer dana, dan kirim dokumen tersebut ke MI. Walaupun saat ini sudah ada MI yang melayani pembelian secara online, seperti Danareksa Online. 2. Bank Agen Penjual Anda dapat membeli reksadana di bank yang memiliki ijin sebagai agen penjual. Sudah banyak bank yang memberikan layanan ini. Baca mengenai Kemudahan Membeli Reksadana disini. Keunggulannya adalah Anda mendapatkan banyak pilihan reksadana dari berbagai MI. Misalnya, ada bank yang menjajakan 40 jenis reksadana. Ibarat, supermarket reksadana.Tinggal pilih yang sesuai selera. Pelayanan dan prosesnya juga one-stop service. Anda tinggal membuka rekening di bank tersebut, nanti pembelian dan penjualan reksadana akan melewati rekening tersebut. Tidak perlu mengisi dan mengirimkan formulir pembelian dan bukti transfer, seperti waktu membeli lewat MI. Semuanya diselesaikan lewat satu pintu, yaitu customer service di bank terkait. Saat ini juga sudah ada bank yang melayani pembelian dan penjualan reksadana secara online. Fasilitas ini ada di Bank Commonwealth. Prosesnya jauh lebih nyaman, tidak perlu datang lagi ke bank, cukup lewat akses internet. Update: Untuk pembukaan rekening baru dan setiap membeli Reksadana baru, nasabah wajib datang ke Bank Commonwealth. Aturan baru ini berbeda dengan kondisi ketika artikel ini ditulis. Bank melakukan juga inovasi dengan program auto-invest. Daripada setiap bulan nasabah harus ribet datang ke cabang atau membeli lewat online, bank menyediakan fasilitas dimana investasi dilakukan melalui pendebetan secara otomatis (auto debit) dari rekening Anda setiap bulan. Anda hanya harus memastikan dana tersedia di rekening sejumlah yang sudah disepakati dan sebelum tanggal pendebetan rutin. Kekurangan investasi melalui bank, minimum investasi yang lebih tinggi dibandingkan melalui MI. Aturan minimum investasi ini bervariasi antara bank. Ada yang mensyaratkan cukup tinggi, seperti minimum investasi Rp 20 juta, namun ada pula yang hanya Rp 500,000 per investasi. Anda perlu melakukan survei ke beberapa bank untuk jelas soal ini. Anda juga perlu membuka tabungan terlebih dahulu, artinya perlu dana awal, meskipun relatif kecil. Beberapa bank mengijinkan seluruh dana tabungan nantinya diinvestasikan seluruhnya ke dalam reksadana. Namun, ada bank yang mewajibkan saldo tabungan tidak boleh kosong, jika tidak ingin kena biaya administrasi. 3. Asuransi Unit – Link Membeli asuransi sekaligus melakukan investasi itu adalah unit-link. Investasi dilakukan di instrumen reksadana. Pembelian dilakukan melalui agen asuransi. Salah satu yang terbesar adalah Asuransi Prudential dan AXA Mandiri. Prosesnya convenient karena Anda tinggal membayar ke satu tempat yaitu, perushaan asuransi, yang kemudian akan membagi pembayaran untuk premi dan investasi reksadana. Proteksi dan investasi menjadi satu paket. Anda hanya harus memastikan pembayaran sesuai jumlah dan waktu yang sudah disepakati. Kelemahan unit-link adalah biaya yang tidak kecil. Pihak asuransi men-charge tambahan biaya atas pembelian reksadana. Selain fee pengelolaan portfolio yang dibayarkan ke ke MI, dana investasi Anda masih harus dipotong lagi biaya investasi yang dibayarkan ke pihak asuransi. Bisa dikatakan, pembelian reksadana lewat unit-link memakan biaya paling besar diantara ketiga channel ini. Karena dalam pembelian lewat MI dan Bank Agen Penjual, Anda hanya membayar fee Manajer Investasi, sementara dalam pembelian reksadana dengan unit-link, Anda harus membayar fee Manajer Investasi plus fee ke perusahaan Asuransi. Ada banyak pilihan cara investasi reksadana. Jika ingin membeli reksadana, silahkan pilih dan kaji cara investasi yang paling sesuai dengan preferensi dan kondisi Anda. Selamat berinvestasi!

P a g e 51 | 62

Saya dan Reksadana Maret 2011 untuk pertama kalinya saya membaca buku karangan Ligwina Hananto. Di buku tersebut membahas tentang Financial Planning. Ada salah satu produk investasi yang membuat saya tertarik yaitu reksadana. Walaupun sudah lama tahu tapi hanya sekedar mendengar namanya saja. Saking tertariknya pada reksadana dalm waktu satu minggu suami saya (karena dia yang punya NPWP) membeli reksadana di sebuah bank. Namanya juga otodidak jadi kayaknya mesti nabrak-nabrak dulu supaya merasakan sakit he he he katanya sakit atau gagal itu pengalaman terbaik. Ternyata setelah saya membaca di blognya Ligwina reksadana yang saya beli di sebuah bank tersebut bukan reksadana tetapi Unit Link. Sekali lagi karena niat saya memang membeli reksadana tepat satu bulan kemudian unit link tersebut saya tutup he he he rugi lah pastinya. Saya kemudian browsing reksadana dan mendapat rekomendasi sebuah reksadana yang katanya bagus. Akhirnya kami membeli reksadana tersebut melalui online dan berniat investasi rutin setiap bulan. Tak berapa lama saya melihat website Infovesta dan ternyata reksadana yang kami beli returnnya kecil banget. Walah-walah gimana ini, ya udah kami putuskan nggak usah beli lagi. Yang sudah di beli biarkan saja. Gagal lagi deh…eh bukan gagal tapi belum maksimal. Sekarang mau belajar lebih serius yaitu datang ke ahli reksadana, berbayar juga rela deh. Akhirnya kami bersepakat bahwa suami akan kursu di Infovesta. Akhirnyapada suatu hari Sabtu suami berangkat dari Sukabumi ke Infovesta di Jakarta guna menuntut ilmu tentang reksadana. Hasil dari kursus singkat tersebut memang berarti sangat banyak bagi kami. Hari Seninnya kami segera membeli reksadana pada sebuah bank di dekat rumah. Alhamdulillah kali ini pilihan kami Insya Allah tepat. Perkembangan return reksadana yang kami pilih cukup bagus bahkan pada saat terjadi penurunan sebagai dampak krisis Eropa. Setahun kemudian (2012) kami mencoba mencairkan reksadana tersebut atau redemption. Alasannya agar tahusecara pasti bahwa reksadana ini sangat gampang dicairkan. Gawat banget khan kalau sudah investasi selama 20 tahun terus susah dicairkan. Katanya investasi yang bagus itu kalau gampang dicairkan, kalau dibeli sih sudah pasti gampang. Investasi abal-abal atau bodong khan sangat mudah dibeli tapi nggak bisa cair he he he.. Kami mendatangi bank tempat membeli reksadana dan meminta untuk redemption. Prosesnya sangat mudah seperti pencairan deposito. Sekitar 3 hari kemudian dana sudah ada di rekening. Karena tujuan redemptionnya hanya untuk tahu aja ya besoknya dana tersebut kami masukkan lagi ke reksadana tersebut he he he Alhamdulillah hingga kini (Juni 2013) kami masih rutin berinvestasi di reksadana. Reksa Dana atau Unitlink? Banyak orang yang menganggap sebelah mata dengan unit link. Banyak juga yang tidak percaya dengan return yang diberikan oleh produk ini. Padahal jika mau dikaji lebih lanjut, ada beberapa kelebihan yang dimiliki produk ini jika dibandingkan dengan reksa dana. Memang, ketika akan memutuskan untuk berinvestasi hendaklah kembali ke tujuan awal investor, apakah akan berinvestasi jangka pendek, jangka menengah, atau jangka panjang. Untuk mendapatkan return yang optimal, instrumen investasi harus disesuaikan dengan tujuan berinvestasi. Unit link dan reksa dana adalah salah satu instrumen investasi jangka panjang. Tidak tepat jika investor yang mempunyai tujuan berinvestasi jangka pendek menginvestasikan dananya di reksa dana atau unit link. Apakah kelebihan dan kekurangan unit link jika dibandingkan dengan reksa dana? Sebelum membahas lebih lanjut, penulis akan menguraikan terlebih dahulu tentang unitlink. Unitlink adalah salah satu produk yang dikembangkan dari asuransi tradisional. Ketika berinvestasi di unitlink, dana investor akan dibagi menjadi dua yaitu untuk proteksi dan investasi. Besarnya alokasi ini disepakati oleh calon investor dan agent dalam sebuah kontrak. Karena ada alokasi atas dana ini, maka return yang diperoleh oleh investor tidak sebesar ketika dana diinvestasikan di reksa dana. Sebagai contoh, Bapak A mempunyai uang sebesar Rp10 juta. Sesuai dengan kesepakatan dengan agent, alokasi atas dana adalah 50%:50% artinya 50% dialokasikan untuk proteksi dan 50% dialokasikan untuk investasi.

P a g e 52 | 62

Dengan melihat komposisi alokasi dana ini, uang sebesar Rp10 juta tentunya akan memberikan return yang optimal ketika diinvestasikan ke reksa dana karena 100% dananya adalah untuk investasi, berbeda dengan di unit link yang harus ada pembagian dana. Namun, unit link menguntungkan bagi investor yang ingin berinvestasi dan sekaligus mendapatkan proteksi diri. Hal ini tidak didapatkan ketika kita berinvestasi di reksa dana. Selain itu, karena kita membeli asuransi di dalam investasi kita, maka kita juga mendapatkan perlindungan diri sama persis seperti kita membeli asuransi tradisional. Tidak beda dengan reksa dana, unit link juga bisa kita cairkan sewaktu-waktu ketika kita membutuhkan dana. Akan tetapi, untuk mengoptimalkan return, dianjurkan untuk mencairkan unit link dalam kurun waktu lebih dari 3 tahun. Selain mengoptimalkan return, dana kita juga tidak kena pajak. Apakah Anda tertarik untuk investasi di unit link? Menarikkah Investasi di Reksa Dana? Reksa Dana Mana yang Akan Anda Pilih? Anda ingin berinvestasi di reksa dana tapi masih bingung pilih Reksa Dana yang mana? Anda sudah tahu langkah-langkah mudah berinvestasi di reksa dana (see my previous article —http://iis1307.wordpress.com/2013/05/12/langkah-langkah-mudah-berinvestasi-di-reksa-dana/), tapi belum tahu kapan waktu yang tepat untuk membelinya? Jika jawaban atas pertanyaan di atas adalah “iya”, penjelasan saya di bawah ini mungkin bisa menjadi bahan pertimbangan Anda sebelum berinvestasi. Bagi sebagian orang yang paham tentang produk-produk pasar modal, dia akan melirik investasi di reksa dana ketimbang menaruh uangnya di deposito. Anda tahu kenapa? Karena investasi di reksa dana memberikan return yang lebih besar ketimbang deposito. Deposito hanya memberikan return sebesar 6%, sedangkan reksa dana yang bagus mampu memberikan return di atas 6%. Berdasarkan pengalaman saya selama berinvestasi di reksa dana (kurang lebih 4 tahun), returnyang saya dapat selalu di atas 6%. reksa dana yang baru saya beli di bulan Januari 2014, kemudian saya jual di bulan Mei 2014, menghasilkan return 16%-18%. Anda bisa bayangkan dalam 5 bulan, return yang saya dapat bisa sebesar itu? Menarik bukan? Sangat menggiurkan memang berinvestasi di reksa dana, tapi sebelum memutuskan untuk berinvestasi, reksa dana mana yang akan Anda pilih? Berikut penjelasannya. 1. Reksa Dana Saham. Reksa dana saham cocok untuk Anda yang merasa tidak banyak waktu

untuk mengamati pergerakan harga saham dan masih merasa kurang pengetahuan dalam investasi saham. Investasi di reksa dana saham berarti Anda menyerahkan keputusan jual atau beli saham di tangan manajer investasi. Berbeda dengan jika Anda berinvestasi langsung di saham, keputusan jual atau beli saham ada di tangan Anda. Reksa dana saham mengalokasikan sebagian besar portofolio kita di saham-saham yang likuid dan berkapitalisasi pasar besar. Total yang diinvestasikan kurang lebih mencapai 80% dari portofolio yang kita miliki. Yang perlu diingat, seperti investasi di saham langsung, investasi di reksa dana saham memiliki tingkat risiko yang besar karena sebagian besar portofolio kita ada di saham. Pun demikian, return yang kita dapatkan juga besar, “high risk high return”. Jika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun, beberapa kinerja reksa dana saham juga akan turun. Hanya saham-saham tertentu yang mempunyai return di atas IHSG. Reksa dana seperti inilah yang pantas untuk dipilih karena dapat memberikan return di atas IHSG dan di atas return reksa dana lainnya. Kinerja seperti ini dapat diukur dalam dua atau tiga tahun terakhir.

2. Reksa dana Pendapatan Tetap. Reksa dana pendapatan tetap mengalokasikan sebagian besar

portofolio kita ke pendapatan tetap (obligasi). Reksa dana pendapatan tetap bisa mempunyai returnlebih kecil atau lebih besar dari reksa dana saham. Yang banyak terjadi adalah return reksa dana pendapatan tetap lebih kecil dibandingreturn reksa dana saham. Hal ini karena portofolio kita tidak banyak terpengaruh oleh sentimen pasar sehingga relatif lebih stabil. Reksa dana jenis ini cocok untuk Anda yang tergolong sebagai tipe investor risk averse atau investor yang tidak mau terlalu mengambil risiko. Berbeda dengan reksa dana saham yang cocok untuk Anda yang tergolong tipe investor risk takeratau investor yang berani menghadapi risiko.

3. Reksa dana Campuran. Untuk Anda yang ingin mendapatkan return dan risiko moderat, reksa dana campuranlah pilihannya. Reksa dana campuran mengalokasikan portofolio investasi kita di saham dan pendapatan tetap. Dalam praktiknya, return reksa dana campuran berada di atas return reksa dana pendapatan tetap dan di bawah return reksa dana saham atau berada di

P a g e 53 | 62

tengah-tengahnya. Reksa dana jenis ini cocok untuk Anda yang tipenya moderat, artinya jika rugi tidak menanggung rugi yang terlalu banyak, pun jika untung, keuntungannya juga tidak sebanyak investor reksa dana saham. Sama dengan prinsip trading saham, waktu yang tepat untuk membeli reksa dana adalah ketika harga reksa dana sedang turun, dan menjualnya ketika harganya sedang naik. Setelah membaca penjelasan saya di atas, apa yang Anda lakukan? Berminatkah investasi di reksa dana? Reksa dana mana yang akan Anda pilih?

LANGKAH-LANGKAH MUDAH BERINVESTASI DI REKSA DANA Banyak orang yang menyangka sulit berinvestasi di reksa dana. Sebenarnya bukan sulit mungkin, tetapi karena belum tau bagaimana cara-cara mudah untuk berinvestasi di reksa dana. Ternyata apa yang dosen saya katakan tentang perilaku masyarakat Indonesia yang masih deposito-minded (ditulis oleh Dr. Budi Frensidy, dimuat di Tabloid Minggu Bisnis Indonesia 2 Desember 2007) perlahan-lahan bisa saya buktikan. Banyak teman saya di antaranya yang mengalihkan kelebihan surplusnya dengan menyimpan kasnya di deposito yang return-nya hanya sebesar kira-kira 4-5%p.a. Padahal, ada alternatif investasi yang lebih menguntungkan dengan return 10-14%p.a. dengan risiko yang moderat. Rasanya sayang sekali, dengan waktu dan dana yang sama, tetapi return-nya berbeda. Mungkin karena ingin lebih aman. Padahal, reksa dana juga aman jika kita bisa tepat memilih manajer investasinya. Berdasarkan pengalamanku yang masih belum lama berinvestasi di reksa dana (kurang lebih hampir 3 tahun) dan berdasarkan ilmu yang aku dapat selama kuliah (dosen yang paling berjasa mendorongku untuk segera berinvestasi adalah Pak Galih Pandekar, terima kasih pak), aku ingin sekali berbagi pengalaman dengan teman-teman. Berikut langkah-langkah mudahnya: 1. Ketahui Jenis-jenis Reksa dana. Sebelum berinvestasi di reksa dana, alangkah baiknya kita

ketahui dahulu jenis-jenis reksa dana. Berikut jenis-jenis reksa dana sebagai bahan pertimbangan untuk berinvestasi: a. Reksa dana saham (Equity Fund) –> Risikonya biasanya lebih besar karena dana kita

diinvestasikan ke saham (100% dana ke saham). b. Reksa dana campuran (Balanced Fund) –> Risikonya biasanya moderat karena sebagian

dana kita diinvestasikan ke saham dan sebagiannya lagi ke obligasi (return-nya juga moderat).

c. Reksa dana pendapatan tetap (Fixed Income Fund) –> Risikonya biasanya lebih kecil karena dana kita diinvestasikan ke obligasi (100% dana ke equity investment).

d. Reksa dana Pasar Uang –> Dana kita sepenuhnya diinvestasikan di pasar uang. e. Reksa dana Index (Index Fund).

Yang paling umum digunakan untuk investasi oleh orang kebanyakan adalah reksa dana saham, campuran, dan pendapatan tetap. Setelah tau jenis-jenis reksa dananya, sebaiknya kita memikirkan dahulu sebelum memutuskan untuk membeli reksa dananya. Apakah reksa dana saham, campuran, atau pendapatan tetap. Dan jangan sampai salah mengambil keputusan karena keputusan yang bagus akan mempengaruhi hasil investasi kita di masa depan.

2. Pilih Manajer Investasi yang Kinerjanya bagus. Sebenarnya apa yang membedakan kita investasi sendiri di saham atau investasi di reksa dana? Jawabannya adalah karena investasi di reksa dana ada pihak yang membantu kita dalam mengalokasikan dana. Inilah yang disebut manajer investasi. Manajer investasi ada lumayan banyak, seperti Manulife, Danareksa, Bahana Securitas, Schroeder, BNP Paribas, MMI, Batavia, dll. Dari sekian banyak manajer investasi ini kita pilih yang kinerjanya bagus. Bagaimana caranya? Kita bisa melihat kinerja Manajer Investasi dengan menganalisis data tentang berapa Nilai Aktiva Bersih (NAB), Return Harian, atau kalau perlu bisa lihat prospektus perusahaannya untuk lebih meyakinkan kita sebelum memutuskan berinvestasi. Data tentang NAB, return harian, bisa dilihat di sini: http://pusatdata.kontan.co.id/reksadana/

3. Pilih Produk (Jenis Reksa dana yang dijual). Langkah selanjutnya adalah memilih produk.

Kenapa harus memilih produknya? Karena manajer investasi tidak hanya mempunyai satu produk, tetapi biasanya lebih dari satu. Bagaimana cara memilihnya? Misalnya jika kita sudah memutuskan ingin membeli reksa dana campuran, kita akan mendapat list jenis reksa dananya. Dari list tersebut, kita bisa melihat berapa return dalam 1 tahun terakhir, berapa

P a g e 54 | 62

NABnya, berapa biaya subscription, dan biaya redemption-nya (akan dijelaskan di penjelasan selanjutnya). Kita memilih jenis produk reksa dana sebaiknya sesuai dengan tujuan berinvestasi kita dan sesuai dengan return yang ingin kita dapatkan. Dalam berinvestasi selalu ada istilah “high risk high return”. Selain itu, kita perlu membandingkan juga produk sejenis antar Manajer Investasi.

4. Cari Bank Kustodian yang tepat. Bank Kustodian adalah suatu lembaga yang bertanggung

jawab untuk mengamankan aset keuangan dari suatu perusahaan ataupun perorangan. Bank kustodian ini akan bertindak sebagai tempat penitipan kolektif dan dari aset seperti saham, obligasi, serta melaksanakan tugas administrasi seperti menagih hasil penjualan, menerima dividen, mengumpulkan informasi mengenai perusahaan acuan seperti misalnya rapat umum pemegang saham tahunan, menyelesaikan transaksi penjualan dan pembelian, melaksanakan transaksi dalam valuta asing apabila diperlukan, serta menyajikan laporan atas seluruh aktivitasnya sebagai kustodian kepada kliennya. Tidak semua bank di Indonesia bisa bertindak sebagai bank kustodian. Bank yang bisa bertindak sebagai kustodian harus mendapat izin dari Bappepam dan Bank Indonesia. Berikut daftar Bank Kustodian di Indonesia: Bank Internasional Indonesia Bank Central Asia Standard Chartered Bank Bank CIMB Niaga HSBC Citibank N.A Bank Permata Lippo Bank Bank Negara Indonesia Bank UOB Buana Bank Inter-Pacific Bank HS 1906 Deutsche Bank AG Bank Rakyat Indonesia Bank Mandiri Bank Mega Bank Panin Bank Danamon Bank Bukopin Bank DBS Indonesia Algemene Bank Nederland Amro Bank

Setelah mengetahui bank-bank apa saja yang bertindak sebagai kustodian, kemudian kita cari bank yang bertindak sebagai agen penjual reksa dana dan bandingkan berapa biaya subscription dan biayaredemption-nya. Biaya subscription adalah biaya administrasi yang dikenakan ke calon investor atas investasi yang dilakukan, sedangkan biaya redemption adalah biaya yang dikenakan ketika kita mau menjual reksa dana kita. Besar biaya tersebut ditentukan oleh lamanya investasi. Contoh: biayaredemption jika kurang dari 1 tahun –> 1% dari total yang diredempt (ditarik/dijual). Biaya redemptionini berbeda-beda untuk masing-masing bank. Jadi, kita harus cermat memilih bank mana yang tepat agar kita tidak kemahalan membayar biaya subscription dan redemption-nya. Untuk langkah-langkah yang terpenting, mungkin hanya 4 langkah yang sudah dijelaskan di atas. Jika sudah yakin, kemudian kita bisa langsung datang ke Bank Penjual Reksa dana terdekat dan siapkan dana yang dibutuhkan. Kalau ke Bank Mandiri, biasanya dana setoran awal untuk membeli reksa dana adalah Rp500.000-700.000 (untuk yang baru membuka rekening mandiri). Biasanya kalau kita mau membeli reksa dana, kita harus menjadi nasabah dahulu di bank tersebut karena transaksi subscription dan redemption-nya melalui pemotongan langsung dari rekening kita. Dan transaksi redempt, uang juga langsung masuk ke rekening kita. Sebagai investor awal reksa dana, jangan lupa untuk membawa KTP ketika hendak datang ke Bank. Nanti KTP kita itu akan di fotokopi dan dijadikan data untuk bank. Ada beberapa administrasi yang harus kita selesaikan. Seperti menandatangani surat pernyataan risiko dan mengisi beberapa pertanyaan yang intinya akan menghasilkan kita tipe investor yang

P a g e 55 | 62

seperti apa. Apakah investor yang konservatif, seimbang, moderat, atau lainnya. Lalu, setiap bulan kita akan mendapat laporan tentang berapa posisi reksa dana, berapa NAB, dan unit yang kita miliki. Data ini akan dikirim sesuai dengan alamat KTP kita dan biasanya bersifat “confidential”. Dan yang terakhir yang perlu diketahui adalah, redemption membutuhkan waktu sekitar 5-7 hari kerja. Artinya,jika kita ingin menjual reksa dana yang kita miliki, hasil penjualan tersebut akan masuk ke rekening kita dalam waktu 5-7 hari. Investasi di reksa dana memang lebih lama wakturedemption-nya dibanding investasi di saham yang hanya 3 hari kerja. Mungkin penjelasan di atas masih belum komprehensif. Jika ada pertanyaan atau saran, silakan kontak aku di email [email protected]. Selamat Berinvestasi di Reksa Dana dan semoga sukses memanajemen dana investasi. Amin.. Salam Investasi. SAVING VERSUS SPENDING…BERAPA SEBAIKNYA? Bagi sebagian orang yang bekerja sebagai karyawan atau pekerja kantoran, pendapatan per bulan adalah pendapatan utama untuk men-support biaya hidupnya. Dengan pendapatan yang hanya sebulan sekali diterima ini, ada juga yang menerima sebulan dua kali, kita harus cermat agar tidak besar pasak daripada tiang. Banyak di antara mereka yang tidak mengetahui sehingga menjadi salah langkah yang akhirnya uang gaji bulanan hanya numpang lewat di rekening. Terima gaji, satu dua hari kemudian langsung “gigit jari” karena gaji habis untuk bayar sana-sini. Jika ada yang mengalami seperti ini, ada baiknya kita kaji dan review kembali berapa income (pendapatan), spending (pengeluaran), dan saving (tabungan) yang harus kita alokasikan agar kita tidak hidup untuk bayar utang. Apakah besarnya pendapatan memengaruhi besarnya saving kita? Apakah yang gajinya besar bisa menabung lebih banyak daripada yang bergaji kecil? Jawabannya belum tentu. Semua kembali ke individunya masing-masing. Sebelum lebih jauh membahas tentang saving dan spending, pernahkah kita terpikir untuk kelanjutan biaya hidup kita di masa mendatang? Apa yang terjadi jika ternyata perusahaan tempat kita bekerja sekarang tiba-tiba gulung tikar dan kita termasuk salah satu yang harus rela melepas uang bulanan sebesar, let’s say, Rp12juta sebulan (di-PHK, red). Jika belum terpikirkan, ada baiknya kita merencanakan masa depan kita dengan cermat dan tepat. Hidup adalah sebuah keseimbangan, baik keseimbangan waktu, tenaga, pikiran, dan pendapatan. Seperti di bidang ilmu ekonomi, keseimbangan pasar terjadi di titik equilibrium price yaitu titik pertemuan antara permintaan dan penawaran. Di titik ini, keadaan ideal akan terjadi, yaitu kemauan dan kemampuan untuk menjual bagi penjual serta kemampuan dan kemauan untuk membeli bagi pembeli. Memang keadaan ideal tidak mudah diciptakan, tapi selama kita mampu mengupayakan untuk mendekati kondisi ideal, itu akan lebih baik. Berapa idealnya saving yang harus kita alokasikan agar bisa seimbang dengan gaji dan spending yang kita keluarkan? Beberapa ahli investasi menyebutkan, kondisi ideal untuk saving adalah sekitar 20-30% dari total pendapatan bersih kita. Untuk lebih memperjelas pemahaman ini, saya akan memberikan ilustrasi sederhananya. Sebagai contoh, gaji Anda setiap bulan adalah Rp10 juta. Perhitungannya adalah sebagai berikut: Pendapatan Gaji = Rp10.000.000 -/- Tagihan:

a. Tagihan Listrik = Rp300.000 b. Tagihan Telepon = Rp200.000 c. Cicilan KPR = Rp3.000.000 d. Cicilan Mobil = Rp2.000.000 e. Biaya tak terduga = Rp1.500.000 f. Biaya lain-lain = Rp500.000 = Rp7.500.000 Sisa pendapatan = Rp2.500.000 Saving (30% x Rp2.500.000) = Rp750.000 Idle Cash = Rp1.750.000

Berdasarkan ilustrasi sederhana di atas, ada idle cash sebesar Rp1.750.000. Anda dapat menyesuaikan perhitungan di atas dengan spending aktual Anda. Idle cash tersebut dapat Anda alokasikan untuk biaya rekreasi, belanja, atau untuk menambah investasi yang menghasilkan passive income untuk Anda. Untuk bahasan passive income, akan saya bahas di tulisan saya berikutnya. Jangan lupa untuk selalu memasukkan biaya tak terduga dan biaya lain-lain dalam

P a g e 56 | 62

mengkalkulasi keuangan Anda karena biaya-biaya tersebut adalah komponen penting untuk “motif berjaga-jaga” Anda. Jadi, sudah siapkah Anda untuk merencanakan keuangan Anda di masa depan? Let’s prepare and do it properly because your future is yours. DIVERSIFIKASI SAHAM, PERLU, DIVERSIFIKASI REKSA DANA, PERLUKAH? Kita pasti tidak asing dengan istilah diversifikasi dalam investasi. Diversifikasi adalah salah satu cara untuk memperkecil risiko dan mendapatkan return moderat dengan menginvestasikan dana di lebih dari satu produk investasi. Di dalam investasi kita mengenal istilah “don’t put your eggs in one basket”. Istilah ini menjadi acuan dasar bagi seorang investor yang ingin memelihara dananya untuk menghindari kemungkinan terburuk dari menurunnya nilai investasi. Jika Anda sebagai kas surplus dan ingin mengalokasikan dana Anda di beberapa produk keuangan, istilah tersebut patut Anda pertimbangkan sebelum berinvestasi. Sebagai ilustrasi, Anda mempunyai uang sebesar Rp15juta dan ingin menginvestasikan uang tersebut di beberapa produk keuangan, misalnya saham, deposito, dan SBI. Diversifikasi bisa Anda lakukan dengan membeli saham sebesar Rp5 juta, SBI sebesar Rp5 juta, dan deposito sebesar Rp5 juta. Hal ini Anda lakukan untuk memperkecil risiko yang kemungkinan Anda akan dapat jika saham anda mengalami kerugian. Diversifikasi memang sangat diperlukan jika kita termasuk kategori investor yang “risk averse“. Diversifikasi ini menjadi sangat penting jika kita memilih untuk berinvestasi di saham mengingat tingginya risiko berinvestasi di saham. Namun, apakah diversifikasi ini menjadi pertimbangan jika kita memilih berinvestasi di produk reksa dana? Sebagai gambaran, penulis akan memberikan perbandingan kinerja produk reksa dana dari 2 manajer investasi yang berbeda. Contoh ini menggunakan angka murni dari kinerja dua manajer investasi tersebut. Manajer Investasi 1 dengan Produk Reksa Dana A dan Manajer Investasi 2 dengan Produk Reksa Dana B. Dana awal yang digunakan untuk berinvestasi adalah sebesar Rp5juta yaitu di Reksa Dana A sebesar Rp2,5juta dan Reksa Dana B sebesar Rp2,5juta. Berikut data awal investasi:

Manajer Investasi

Produk Reksa Dana

NAB 8 Jan 2014

Unit Penyertaan

Nilai Investasi

MI 1 RD A 25.451,70 982.252 24.999.983.228,40

MI 2 RD B 2.060,63 1213,22 2.499.999,80

Total 25.002.483.228,20

Dengan model perhitungan return rata-rata aritmetik, berikut return yang didapatkan pada tanggal 25 Januari 2014:

Manajer Investasi Produk Reksa Dana

NAB 25 Jan 2014

Unit Penyertaan

Nilai Investasi Return

MI 1 RD A 27.080,09 982.252 26.599.472.562,68 6,40%

MI 2 RD B 2.179,87 1213,22 2.644.664,28 5,79%

Total 26.602.117.226,96 12,18%

Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa kinerja MI 1 dengan RD A lebih baik dibanding MI 2 dengan RD B. Sebagai bahan analisis, mari kita lihat return yang didapatkan sebulan kemudian yaitu di tanggal 7 Februari 2014:

Manajer Investasi Produk Reksa Dana

NAB 7 Feb 2014

Unit Penyertaan

Nilai Investasi Return

MI 1 RD A 27.311,92 982.252 26.827.188.043,84 7,31%

MI 2 RD B 2.161,11 1213,22 2.621.904,25 4,88%

Total 26.829.809.948,09 12,19%

Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa kinerja MI 1 dengan RD A tetap lebih baik dibanding dengan MI 2 dengan RD B karena RD A memberikan return lebih besar dibanding RD B. Selain itu,

P a g e 57 | 62

terlihat bahwa di saat return RD A mengalami kenaikan, justru return RD B malah mengalami penurunan. Dengan data tersebut, masih perlukah kita melakukan diversifikasi untuk produk reksa dana? Sejauh pengamatan penulis, diversifikasi untuk reksa dana justru akan menurunkan return yang akan Anda dapatkan. Jika uang sebesar Rp5 juta tersebut seluruhnya diinvestasikan di MI 1 dengan RD A, maka return yang didapat lebih besar dibanding jika Anda melakukan diversifikasi. Akan lebih baik, jika Anda benar-benar menilai kinerja manajer investasi dengan masing-masing produknya dan memilih untuk menginvestasikan uang Anda sepenuhnya pada produk Reksa Dana yang memberikan return terbaik. Jadi, apa langkah Anda selanjutnya? Apakah masih berminat untuk diversifikasi Reksa Dana? Kekeliruan Pemahaman NAB Vs NAV dalam Reksadana Beberapa waktu yang lalu, saat menjelang sidang Tesis, seorang sahabat dan partner berdiskusi, pernah bertanya kepada saya, “yang Pak Alex maksud itu NAB atau NAV? Karena beda lagi”. Saya terdiam sejenak, memandangnya nyaris tak percaya. Karena nyaris setahun mengerjakan dan berdiskusi, yang bersangkutan malah belum tahu juga pemahamannya. Lebih celaka lagi, salah seorang Relationship Manager dari bank terkemuka juga mengatakan hal yang sama. Padahal beliau pemegang lisensi WAPERD (Wakil Agen Penjual Efek Reksadana). Agar informasi ini tidak semakin bias dan menyesatkan, marilah kita tinjau secara resmi pengertian dan pemahaman NAV / NAB ini: 1. Menurut Suara Investor : http://suarainvestor.com/n.html/ pengertian Net Asset Value (Nilai

Aktiva Bersih) Nilai total portofolio dikurangi dengan kewajiban-kewajiban dalam portofolio. Dalam konteks valuasi, NAV adalah nilai buku aset perusahaan dikurangi dengan kewajiban-kewajiban (utang) perusahaan. Istilah NAV atau nilai aktiva bersih umum pula digunakan dalam instrumen reksa dana.

2. Menurut Wikipedia : http://id.wikipedia.org/wiki/Reksadana#Nilai_Aktiva_BersihNAB (Nilai Aktiva Bersih) merupakan salah satu tolok ukur dalam memantau hasil dari suatu Reksa Dana.NAB per saham/unit penyertaan adalah harga wajar dari portofolio suatu Reksadana setelah dikurangi biaya operasional kemudian dibagi jumlah saham/unit penyertaan yang telah beredar (dimiliki investor) pada saat tersebut.

3. Menurut Investopedia : http://www.investopedia.com/terms/n/nav.asp In the context of mutual funds, NAV per share is computed once a day based on the closing market prices of the securities in the fund’s portfolio. All mutual funds’ buy and sell orders are processed at the NAV of the trade date. However, investors must wait until the following day to get the trade price.

Dari hal tersebut di atas, dapat diambil kesimpulan “bahwa NAB atau Nilai Aktiva Bersih Reksadana, adalah pemahaman dari NAV atau Net Asset Value Reksadana. Sehingga bahwa NAB dan NAV adalah satu hal yang sama dan tidak perlu diperdebatkan perbedaannya”. Mengkhawatirkan, karena bahkan dikalangan para pelaku industri Asuransi dan Reksadana, masih banyak marketing team dan sales person yang tidak menguasai materi tersebut, termasuk tata cara perhitungan dan perpajakannya. Semoga tulisan ini, dapat membawa pencerahan dan agar tidak membingungkan calon investor. Bagaimanakah Cara Mencairkan Hasil Reksadana? Ini Caranya! Mungkin banyak dari anda yang masih baru dalam berinvestasi reksadana, apalagi ketika anda bingung ingin mengambil uang dari reksadana tersebut. Karena segala kebutuhan yang mendadak tidak akan langsung bisa terpenuhi dengan sendirinya tanpa bantuan hasil dari investasi selama ini di reksadana terbaik Sucor invest untuk anda. Namun tidak perlu khawatir ketika anda ingin mencairkannya, karena ada beberapa cara yang bisa anda lakukan ketika ingin mencairkannya. Biasanya ketika anda akan membeli reksadana, maka si manajer investasi akan memberi form penjualan dimana ketika ingin menjual kembali penyertaan reksadana. Dan form ini tinggal anda isi dan mengirimkannya lewat fax sehingga tidak perlu datang ke gerai manajer investasi lagi. Jika anda belum memilikinya, maka mintalah kepada si MI untuk mengirimkannya atau langsung datang ke gerainya langsung. Waktu dari ketika anda memasukan formulir sangat penting untuk anda. Mengapa? Karena ini dapat menentukan total hasil investasi anda dan bila masuk sebelum jam 12.00 maka harga per unit penyertaannya sesuai dengan hari yang sama. Namun jika lewat

P a g e 58 | 62

pukul 12.00 maka anda akan memperoleh harga per unit penyertaan pada perdaganan hari bursa berikutnya. Maka ketahui juga seberapa besar kira-kira hasil investasi anda selama ini juga melihatnya harga per unit penyertaan di surat kabar. Angka yang tercantum merupakan harga per unit penyertaan pada sehari bursa sebelumnya maka jangan lupa juga untuk menghitung biaya penjualan ketika ingin menjual kembali unit penyertaan reksadana. Seperti halnya ketika anda ingin membeli unit penyertaan, maka dalam pencairan penjualan kembali maka MI terkadang menerapkan aturan batas minimal pencairan dana. Biasanya MI menentukan batas minimal nilai saldo unit suatu produk reksadana. Jika dana dari si investor kecil, maka MI akan kerepotan dalam mengelola serta membuat laporannya dan malah biaya menjadi lebih besar dibanding dengan hasil investasinya. Nah hal penting yang perlu anda ingat adalah tidak bisa menjual kembali unit penyertaan reksadana seperti mencairkan deposito yang bisa langsung diterima hari itu juga. Pada aturan yang ditetapkan Bapepam, maka anda harus menunggu paling lambat 7 haru bursa sejak MI menerima permohonan pencairan. Biasanya dana yang akan anda terima akan langsung ditransfer ke rekening jika sudah waktunya penerimaan dana. Nah, cukup mudah untuk mencairkan reksadana tersebut bukan? Maka dari itu anda tidak perlu ragu lagi dalam berinvestasi reksadana, karena saat ini sudah banyak perusahaan yang menjadi agen terpercaya untuk anda. Salah satunya reksadana terbaik di sucor invest yang sudah berpuluh tahun melayani konsumennya. Ingin lebih mengetahui tentang sucor invest? Kunjungi langsung di http://www.sucorinvest.com/ . Temukan reksadana yang tepat dan sesuai dengan anda. Mau Tahu Perbedaan Reksadana atau Saham? Simak Selengkapnya! Saat ini reksadana merupakan salah satu bentuk investasi yang sudah banyak peminatnya, karena orang umumpun juga bisa berinvestasi jenis reksadana ini. Karena modal yang akan anda keluarkan tidak sebesar dengan berinvestasi saham pada umumnya. Namun sebelum anda ingin memilih antara reksadana atau saham, sebaiknya ketahui terlebih dahulu perbedaan dari kedua jenis investasi tersebut. Terlebihinvestasi reksa dana Sucor Invest sangat mudah untuk anda pahami dan lakukan, jadi tidak perlu cemas untuk hasil kedepannya. Saham merupakan bagian kepemilikan dari suatu perusahaan, yang artinya akan mendapatkan bagian kepemilikan perusahaan tersebut walaupun dalam porsi yang kecil tergantung seberapa besar saham yang dibeli. Keuntungan yang akan anda dapat dari saham selain naiknya harga saham adalah dividen yang dibayarkan sebagian keuntungan untuk pemegang saham. Namun tak semua perusahaan akan membayar dividen tersebut karena bisa diberlakukan sebagai laba ditahan untuk menjaga pertumbuhan perusahaan. Tapi bagi perusahaan yang sudah cukup mapan, mungkin pembagian dividen akan diberikan kepada anda para pemegang saham. Kemudian reksa dana, reksa dana merupakan kumpulan atau portfolio dari berbagai macam saham, obligasi dan keuangan lainnya yang dipilih oleh manajer investasi berdasarkan tujuan atau kebijakan tertentu. Namun, untuk hal ini bila MI cukup bagus dan bijaksana maka investor pun akan diuntungkan. Namun bila pengelolanya buruk, maka investor pun akna terkena imbasnya. Perbedaan antara reksa dana dengan saham adalah investor reksa dana memberikan dana dan hak untuk membuat suatu keputusan investasi kepana manajer Investasi. Dan pada hal ini investor reksa dana cendering pasif dan tidak turut campur tangan dalam pembuatan keputusan investasi. Sedangkan keputusan investasi dalam saham ada di tangan pemilik sebagai investor termasuk semua risiko untung ruginya. Jadi demikian perbedaan dari invesasi reksadana dengan saham, jika anda lebih memilih reksadana sebagai investasi yang pas sebaiknya pilihlah yang sudah berpengalaman. Salah satunya adalaha Sucor Invest yang sudah lama dalam mengatur investasi reksadana yang tepat bagi investornya. Ingin ketahui langsung? Kunjungi di http://www.sucorinvest.com/ . Anda akan langsung dapat mengetahui dan menemui jenis reksadana yang tepat. Ketahui tips sebelum memilih reksadana yang benar agar kedepannya tidak menyesal atau merugi. Bagaimana Pengelolaan dan Sifat Reksa Dana?

P a g e 59 | 62

Sebagian besar masyarakat Indonesia tidak begitu paham mengenai investasi. Deposito, emas, tanah, dan rumah mungkin hanyalah jenis investasi yang mereka ketahui. Bagaimana dengan Reksa dana? Mungkin hanya segelintir orang saja yang tau. Padahal, Reksa dana ini adalah instrumen investasi yang mudah digunakan namun tidak begitu beresiko. Anda patut mencobanya! Namun sebelum itu, sebaiknya Anda mengenal dahulu bagaimana pengelolaan dan sifat Reksa dana, beserta dengan pengertian dari Reksa dana itu sendiri. Reksa dana bisa disebut juga wadah bagi para sekumpulan orang yang ingin menanamkan uangnya. Kemudian dana yang sudah terkumpul akan dikelola oleh Manajer Investasi dan dimasukkan ke dalam beberapa portofolio investasi, entah itu berupa saham, pasar uang, atau obligasi. Melihat ke kamus keuangan, Reksa dana sering di identifikasikan sebagai portfolio asset keungan yang sudah diversifikasi. Reksa dana juka dikenal sebagai perusahaan yang terbuka dan bisa dilakukan oleh siapapun. Harga penawaran dan penarikan asset pada Reksa dana juga bergantung pada nilai aktiva bersihnya. Pada dasarnya, karakteristik Reksa dana dibagi menjadi dua golongan, yaitu Reksa dana Tertutup dan Reksa dana Terbuka. Untuk golongan yang pertama, Reksa dana ini menggunakan mekanisme perdagangan di Bursa Efek dalam transaksinya. Namun, Reksadana yang paling sering dipakai sekarang ini adalah Reksa dana Terbuka yang dimana transaksinya tidak melalui perdagangan di Bursa Efek. Ini dikarenakan nilai di Reksa dana terbuka sesuai dengan nilai aktiva bersihnya, sedangkan Reksa dana tertutup berada dibawah nilai aktiva bersihnya. Sifat Reksa dana juga bisa membagi Reksa dana menjadi beberapa jenis. Growth Fund, salah satu jenis Reksa dana ini mengutamakan portfolio investasi yang memiliki tujuan untuk terus tumbuh dan mendapatkan keuntungan yang besar. Investasi jenis ini punyai sifat volatilitas yang tinggi contohnya adalah Reksa dana saham. Ada pula Stable Fund yang memiliki portfolio dengan tujuan untuk tumbuh secara stabil. Contohnya adalah Reksa dana pada instrument obligasi yang volatilitas yang agak kurang. Yang terakhir adalah Reksa dana yang lebih mengutamakan keamanan, disebut dengan Safty Fund. Beberapa Manajer Investasi yang memakai jenis ini cenderung memilih investasi pada instrument pasar uang. Itulah beberapa sifat Reksa dana yang mempengaruhi jenis dan cara pengelolaan Reksa dana oleh Manajer Investasi. Demi mendapatkan profit yang maksimal, sebaiknya Anda mengerti bagaimana pengelolaan dan sifat Reksa dana agar bisa berjalan dengan baik. Jawabannya tentu saja dengan bantuan Manajer Investasi yang tepat. Dalam memilih Manajer Investasi, Anda harus mempertimbangkan validitas dan track record yang dimiliki Manajer Investasi tersebut. Memilih Manajer Investasi sama pentingnya dengan memilih jenis Reksa dana yang sesuai dengan kebutuhan dan profil resiko Anda. Selamat berinvestasi! 8 Hal Keuangan yang Perlu Dilakukan Agar Tidak Menyesal Sebelum Usia 30 Beberapa hal keuangan agar tidak menyesal di usia 30 : 1. Sudah Mandiri Keuangan / Mandiri Finansial. Usia 20an sangat menentukan jalan hidup

seseorang. Ada beberapa kaum muda yang sudah punya penghasilan sendiri ataupun usaha sendiri. Jika Anda saat ini Anda sudah memiliki penghasilan karena bekerja, sudah saatnya berencana untuk memiliki penghasilan tanpa harus bekerja, hal ini yang disebut dengan pasif income. Pasif income sangat berguna untuk masa pensiun Anda. Bagaimana tentang membuat pasif Income ada di buku Make Your Own Plan! Perencanaan Keuangan Nggak Pake Ribet bab 10 hal 250.

2. Good Money Habbit. Dapat mengelola Keuangan dengan baik, memenuhi kebutuhan dan

keinginannya sendiri. misal untuk membeli kendaraan, jalan-jalan, hobi ataupun liburan. Saya termasuk orang yang sangat menyesal karena waktu pertama kali saya bekerja dan memiliki penghasilan rutin, belum banyak guideline ataupun panduan bagaimana mengelola penghasilan dengan benar dan terarah. Ternyata bukan saja cara mencari nafkah saja yang penting, namun cara bagaimana membelanjakannya juga SANGAT PENTING. Sudah berjuang keras mendapatkannya, bahkan ada yang sampai bekerja jauh dari keluarga, tapi tidak tahu bagaimana cara membelanjakannya, bisa jadi hasilnya jadi mubazir, gak optimal dan cenderung menyesal.

P a g e 60 | 62

Mengapa mengelola keuangan yang benar dan terarah menjadi sangat penting? Bagi saya, saya ingin dari penghasilan yang saya terima saat ini, masih bisa menikmati hidup tanpa harus khawatir kebutuhan masa depan, seperti : liburan, pembelian properti, dana pendidikan anak, dan dana pensiun. Salah satu syarat bagaimana mengelola keuangan yang baik adalah cek kesehatan keuangan Anda terlebih dahulu. Financial Check Up atau cek kesehatan keuanganadalah panduan untuk dapat mengelola keuangan agar lebih benar dan terarah. Bagaimana cek kesehatan keuangan kami paparkan secara lengkap beserta dengan contoh kasusnya di bab 3 hal 57 dan bab 9 hal 217 Buku Make Your Own Plan! Perencanaan Keuangan Nggak Pake Ribet . Beberapa artikel yang terkait Good Money Habbit :

Mengelola gaji bulanan, idealnya punya berapa rekenig bank , gak usah pusing dengan hobi mahal, Menghindari Kantong Cekak di Akhir Bulan.

3. Punya tabungan dan dana darurat sendiri. Pernah gak sih merasa udah kerja sekian lama, bahkan sampai belasan tahun, tapi koq rasanya gak pernah bisapunya tabungan dan deposito yang cukup ya? Nah mumpung masih muda, yuk udah mulai menabung, inget ya prinsip menabung adalah MENYISIHKAN DI AWAL, BUKAN MENYISAKAN DI AKHIR. Karena kalo prinsipnya menyisakan di akhir, iya kalo ada sisa, kalo gak ada sisa akhirnya kita gak nabung. Penting banget kita punya arahan dan tahu menabung sejumlah apa dan untuk keperluan apa. Karena tanpa tujuan yang jelas akhirnya kita menabung hanya sekedarnya dan jangan heran kalo tabungannya sewaktu-waktu bisa saja ludes dan tak bersisa diambil untuk keperluan yang kadang tidak kita butuhkan, hehe…. :) ayo ngaku.. bener, apa bener?

Itulah adanya profesi perencana keuangan, tugas perencana keuangan. Tugas perencana keuangan selain memandu pengelolaan klien, juga mengawasi langkah-langkah keuangan yang telah direkomendasikan apa sudah on the track atau tidak. Sebenarnya kita bisa saja mengelola keuangan kita sendiri, tapi tanpa niat yang kuat dan tindakan yang tepat bukan tidak mungkin kita menjadi salah dalam pengelolaan dan gagal mencapai impian kita. Bagaimana cara membentuk dana darurat bisa lihat di artikel Pentingnya membuat dana darurat ataupun lebih jelas lagi di Buku Make Your Own Plan! Perencanaan Keuangan Nggak Pake Ribet bab 4 . Punya Properti Sendiri. Wow.. Kaget ya kalo liat harga rumah saat ini sudah mahal-mahal ya. Katanya kalo mau beli properti kalo gak dipaksain beli sekarang, ya gak mungkin kebelilah… Kalo mesti nabung dulu dengan bunga 2% per tahun, waduh kayanya malah gak mungkin kebeli, sedangkan harga rumah naiknya udah diatas 15% per tahun untuk lokasi yang bagus dan strategis. Nah gimana supaya bisa cepet punya properti sendiri yuk simak disini Membeli rumah idaman bukan hanya mimpi.

4. Punya Investasi di Pasar Modal. Ini yang menjadi penyesalan beberapa orang, termasuk saya, sedari bangku SMA kita sudah diajarkan tentang saham. Ketika saya kuliah di fakultas ekonomi pun juga sudah diajarkan tentang saham dan reksadana. Berapa banyak sih lulusan sarjana ekonomi yang telah mendapatkan informasi tentang saham dan reksadana di mata kuliahnya tapi tidak pernah membantu kehidupan mereka sendri dengan produk-produk yang ada di pasar modal. Saya sendiri dulunya termasuk orang yang memiliki kesadaran yang rendah terhadap pasar modal dan merasa sangat menyesal. Tahun 2005 adik kandung saya, Nova Juwita Hersanti menawarkan saya untuk membeli produk reksadana, tapi bodohnya saya, saya menanggapi sambil lalu penawaran tersebut dan tidak mencari tau atas manfaat reksadana tersebut. Padahal pada bulan Maret 2005 IHSG masih di angka 1.080,17. Jadi kalo saat ini saya cerita investasi dan apa manfaatnya, dan masih ada yang belum sadar betapa bermanfaatnya berinvestasi, ataupun awareness-nya masih kurang untuk mau berinvestasi. Saya anggap itu karma hehe… :) Saya sendiri membeli produk reksadana pada bulan Maret tahun 2010 ketika IHSG masih di angka 2.777,30 , wuih bisa dihitung sendiri ya.. berapa potensi keuantungan yang saya derita karena selama 5 tahun.

Periode IHSG

Maret 2005 1.080,17

Maret 2010 2.777,30

September 2014 5.137,58

P a g e 61 | 62

Jika dihitung saat ini (per Oktober 2014 di angka 5.137,58) saya sudah kehilangan keuntungan sebesar 290,64% , jika ketika tahun 2005 saya investasi Rp.10.000.000 di reksadana maka per september setidaknya akan menjadi 47,5 juta, namun karena baru investasi pada tahun 2010 maka per September 2014 nilai investasinya baru 18,4 juta. Selisih penundaan selama 5 tahun adalah sebesar 29juta. Mana ada return bunga tabungan atau deposito yang bisa menyamai return dari investasi?

Waktu Total Return

Return Aritmatik / Tahun

Return Geometrik / Tahun

Nilai Semula Nilai Menjadi

Maret 2010 – Sept 2014

84,98% 18,89% 14,65% 10.000.000,00 18.498.469,74

Maret 2005 -September 2014

375,63% 35,77% 16,01% 10.000.000,00 47.562.698,46

Selisih 290,64% 29.064.228,73

Jika membandingkan menggunakan investasi dan deposito yang return-nya nett 6% per tahun maka selisihnya pun periode Maret 2005 – Sept 2014 sudah sebesar 29,1 juta.

Waktu Modal Dengan Investasi

Dengan Deposito

Selisih

Maret 2010 – Sept 2014 10.000.000 18.498.470 12.997.996 5.500.474

Maret 2005 -September 2014

10.000.000 47.562.698 18.437.906 29.124.793

Bandingkan lagi misalnya jika saya hanya menyisihkan 1 juta saja per bulan dengan rata-rata return 15% / pertahun selisihnya saja sudah sebesar 186,6 juta.

Tahun Tahun ke

Return Investasi 1juta / bulan

hasil 9 tahun Tahun ke

hasil 5 tahun

2005 1 15% 1.000.000 Rp12.860.361,42

2006 2 15% 1.000.000 Rp27.788.084,03

2007 3 15% 1.000.000 Rp45.115.505,50

2008 4 15% 1.000.000 Rp65.228.388,24

2009 5 15% 1.000.000 Rp88.574.507,76

2010 6 15% 1.000.000 Rp115.673.621,45 1 Rp12.860.361,42

2011 7 15% 1.000.000 Rp147.129.040,10 2 Rp27.788.084,03

2012 8 15% 1.000.000 Rp183.641.059,40 3 Rp45.115.505,50

2013 9 15% 1.000.000 Rp226.022.550,76 4 Rp65.228.388,24

2014 10 15% 1.000.000 Rp275.217.058,32 5 Rp88.574.507,76

TOTAL Rp275.217.058,32 Rp88.574.507,76

SELISIH 186.642.551

Nah terkait dengan perhitungan investasi, yang suka menunda-nunda boleh juga untuk mampir ke tunda lagi.. tunda lagi... dan bagaimana menghitung investasi bulanan 6. Mulai Membuat Dana Pensiun. Banyak yang berpikir masih muda buat apa mikirin pensiun toh

masih lama, masih banyak waktu untuk memikirkannya nanti. Percaya atau tidak, karena kita tidak pernah memulainya dari sekarang (usia sebelum 30 tahun) mereka baru memikirkan bagaimana membuat dana pensiun pada saat mereka usia 40 tahun. Faktanya ketika Anda berinvestasi untuk pensiun dari usia sebelum 30 tahun maka jumlah yang disisihkan jauh lebih kecil dibandingkan Anda memulainya nanti-nanti ketika usia 40 tahun ke atas. Siapa sih yang tidak ingin ketika pensiun, kita sudah bisa menikmati pensiun dari penghasilan pasif misalnya dari bunga deposito yang cukup besar ataupun dari hasil sewaan properti seperti kos-kosan, rumah petak, atau apartemen yang kita sewakan. Jadi tanpa harus bekerja aktif lagi Anda sudah dapat menerima penghasilan.

7. Tidak membebani hidup dengan utang yang terlalu besar. Pernah gak sih merasakan udah

capek-capek kerja koq merasa gak bahagia ya.., gak bisa menikmati hidup dengan nyaman, dapat penghasilan koq cuma numpang lewat aja untuk bayar utang. Ada lho teman-teman yang curhat merasa selalu pusing, tanggal muda pusing karena banyak pengeluaran yang harus dibayar, udah tanggal tua pusing karena udah gak ada yang bisa dikeluarin hehe.. :) Mau jalan-jalan gak bisa, mau liburan gak ada dananya, bisa jadi karena banyak cicilan utang yang harus

P a g e 62 | 62

dibayar keuangan kita makin terhimpit dan gak bisa untuk menikmati hidup. Nah itu gunanya financial planning, dengan perencanaan keuangan yang benar dan terarah membuat hidup kita lebih nyaman dalam jangka waktu panjang. Supaya tidak trial and error sebaiknya berkonsultasi dengan perencana keuangan independen yang bersertifikat. Untuk sertifikat ini adalah CFP Certified Financial Planner. Beberapa indikator untuk menilai utang yang kita punya sehat atau tidak, sebaiknya ingat ATURAN 30 ( jumlah total cicilan utang tidak lebih dari 30% pencari nafkah utama dan jumlah nilai utang tidak lebih dari 30 kali penghasilan) Jika terpaksa Anda harus berutang, sebaiknya gunakan untuk utang untuk utang produktif , jelasnya yuk baca Utang Baik dan Utang Buruk Terkait dengan bagaimana manajemen utang di ulas juga di Buku Make Your Own Plan! Perencanaan Keuangan Nggak Pake Ribet bab 5 atau bisa juga lihat artikel tentang Kok Besar sekali ya Cicilan Utangnya.

8. Punya Perlindungan Kesehatan. Pastinya kita sama-sama setuju dong, udah berlama-lama nabung tapi karena ada masalah kesehatan, misal karena sakit dan harus diopname atau operasi di rumah sakit, akhirnya tabungan kita ludes karena untuk biaya rumah sakit, bahkan harus berutang untuk itu. Ada baiknya sisihkan 5% saja dari penghasilan untuk membeli asuransi kesehatan murni. Saat ini ada BPJS kesehatan yang cukup terjangkau, namun jika anda kurang puas dengan pelayanan dari BPJS Kesehatan, Anda bisa membeli asuransi kesehatan dari provider lain yang nanti akan menambah maanfaat koordinatif dari BPJS kesehatan. Untuk yang sudah punya tanggungan akan sangat bijak jika Anda memiliki asuransi jiwa. Bagaimana menghitung berapa premi yang ideal yang harus dibayarkan dan uang pertanggungan yang tepat dan sesuai bisa membacanya di sini . Nah semoga dengan 7 hal keuangan yang sudah kita lakukan sebelum usia 30 membuat Anda tidak merasa menyesal di kemudian hari.. yang akhirnya Anda dapat menikmati hidup yang lebih berkualitas dan bermanfaat bukan saja untuk diri sendiri namun untuk orang lain :)