artikel pilihan media indonesia 14 juli 2014

Upload: ekho109

Post on 03-Jun-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 14 Juli 2014

    1/53

    Jangan Menambah Beban Jakarta

    TESA OKTIANA SURBAKTI

    Upaya menambah luas lahan Jakarta melalui reklamasi yang diwacanakan sejak lama

    perlu kajian dan aplikasi terpadu agar tidak salah jalan. Jangan melihat perspektif

    reklamasi dari manfaatnya saja. Ada aspek-aspek lain yang harus dipertimbangkan

    agar lingkungan tetap seimbang.

    RENCANA reklamasi pantai utara Jakarta yang digulirkan sejak bertahun-tahun lalu dapat

    menjadi model pembangunan reklamasi yang terencana untuk wilayah lain. Apalagi, sejak

    1995 regulasi yang membahas rencana itu sudah dituangkan dalam Keputusan Presiden

    (Keppres) Nomor 52.

    Pakar Tata Kota Institut Teknologi Bandung (ITB) Hesti Nawangsidi mengatakan reklamasi

    atau pengurugan menjadi opsi untuk menyelesaikan persoalan keterbatasan lahan bagi

    kawasan pembangunan, termasuk industri dan permukiman. Di samping itu, persoalan lain

    yang hendak ditangani melalui reklamasi ialah penurunan permukaan lahan dan pengisian

    lahan yang hilang.

    Mengapa Jakarta butuh reklamasi? Dari kajian-kajian serta pemantauan yang dilakukan,

    status wilayah Jakarta Utara sudah emergency, kata dia dalam diskusiPengembangan Lahan

    untuk Pembangungan Jakarta yang Berkelanjutan, pekan lalu.

    http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/07/14/ArticleHtmls/Jangan-Menambah-Beban-Jakarta-14072014007003.shtml?Mode=1
  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 14 Juli 2014

    2/53

    Selain Jakarta, ujarnya, wilayah lain di Indonesia yang menerapkan reklamasi, yakni

    Manado, Sulawesi Utara, Semarang, Jawa Tengah, dan Pulau Bali, juga turut menjadi atensi

    pemerintah pusat.

    Ia menyebutkan terkait dengan perlunya reklamasi di Jakarta, kondisi Jakarta Utara paling

    memprihatinkan jika dibandingkan dengan wilayah Jakarta lainnya. Banyak penduduk

    berkategori ekonomi menengah ke bawah tinggal di kawasan tersebut sehingga tampak

    kumuh. Sementara itu, pembangunan kota berskala modern cenderung mengarah ke wilayah

    Jakarta Selatan, padahal area selatan merupakan kawasan resapan air. Dengan tingginya

    pertumbuhan pembangunan Jakarta, ujar Hesti, reklamasi dapat menjadi solusi untuk

    mendorong (counter magnet) pertumbuhan ke arah utara. Selain itu, reklamasi sekaligus

    dilakukan terkait dengan hasil studi dan pengawasan secara kontinu bahwa kondisi

    permukaan pantai utara Jakarta cenderung menurun sekitar 5 cm-10 cm per tahun. Apabila

    kondisi itu dibiarkan berlarut-larut, pada 2050 dapat diprediksikan posisi pusat kota Jakarta

    berada di bawah permukaan laut, ujarnya.

    Melalui reklamasi, kata Hesti, setidaknya ada dua manfaat yang dapat diambil. Pertama,

    mencegah masuknya air laut ke wilayah daratan Jakarta. Manfaat kedua ialah luas daratan Ibu

    Kota otomatis bertambah sehingga dapat menampung pertambahan penduduk dan

    pertumbuhan pembangunan.

    Regulasi terbaru yang tertuang dalam Peraturan Gubernur (Pergub) DKI No 212 Tahun 2012,

    kata dia, sebenarnya dapat menjadi acuan bagi pemerintah ataupun pengembang dalam

    menerapkan konsep rencana tata ruang wilayah (RTRW). Aturan tersebut juga bisa memandu

    setiap pihak yang akan mengembangkan kawasan pantura Jakarta agar tidak salah jalan,

    sebab ada acuan aspek dan informasi penataan yang seragam dalam menjalankan upaya

    reklamasi.

    Kendati sudah ada regulasi terpadu, harus digarisbawahi bahwa jangan melihat perspektif

    reklamasi dari manfaatnya saja. Ada aspek-aspek lain yang harus dipertimbangkan agar

    lingkungan tetap seimbang, jelasnya.

    Persoalan krusial

    Ia menyebutkan reklamasi di wilayah utara Jakarta tidak bisa langsung direalisasikan tanpa

    ada kajian konsep dan pembangunan terlebih dahulu. Ada persoalan-persoalan krusial

    meliputi kabel-kabel bawah laut, jaringan pipa gas bawah laut, Pelabuhan Sunda Kelapa,

    Pelabuhan Muara Angke, Pelabuhan Tanjung Priok, dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap

    (PLTU) Muara Angke yang perlu diperhatikan ketika reklamasi berjalan.

    Selain itu, dari sisi lingkungan atau ekosistem, pemerintah tidak boleh melupakan hutan

    mangrove (bakau) dan suaka margasatwa yang menjadi hunian bagi flora dan fauna.

    Nasib masyarakat yang akan tergusur oleh proyek reklamasi juga jangan sampai diabaikan

    dan tempat relokasi harus dipikirkan. Dari skala mikro, tambahnya, pertimbangan yang tidak

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 14 Juli 2014

    3/53

    boleh dilupakan meliputi engineering design. Yakni, konstruksi harus terjamin, kestabilan

    tanggul dari sisi peletakan batu, limpasan air yang keluar dari sepanjang tanggul, dan yang

    terpenting pemantauan secara reguler.

    Prinsipnya, reklamasi pulau jangan sampai menambah beban Jakarta. Harus diperhitungkan

    dengan saksama bentuk pulau buatan, apakah mengganggu jalur pelayaran, apakah menekan

    permukaan air ke wilayah lain, atau apakah mengganggu ekosistem. Jangan sampai

    pembuatan pulau baru malah menambah banjir, bukannya mengatasi, ujarnya.

    Sementara itu, Kepala Bagian Penataan Ruang Biro Tata Ruang Pemerintah Provinsi DKI

    Jakarta Benny Agus Chandra mengatakan, sesuai peraturan gubernur, 17 titik pulau buatan

    yang akan menjadi hasil reklamasi telah dipetakan. Pulau-pulau tersebut membentang di

    pantai wilayah kota administrasi Jakarta Utara.

    Jika berjalan lancar, sudah ada 17 paket pulau buatan yang akan terbentuk melaluireklamasi. Pemerintah sudah membuat pemetaan dan terus mengkaji. Kami tekankan apabila

    kajian tidak layak, tidak akan diteruskan, tutur Benny. (J-4)

    [email protected]

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 14 Juli 2014

    4/53

    Bagian Hulu Harus Dibenahi

    Sebesar apa pun upaya perbaikan di hilir, tidak akan berdampak besar jika bagian

    hulu tidak dibenahi.

    WAHANA Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menilai wacana reklamasi pantai utara

    (pantura) oleh pemerintah sebagai upaya menyelesaikan persoalan wilayah utara Jakarta dan

    menambah lahan baru cenderung mengedepankankan manfaat ekonomis bagi investor. Oleh

    karena itu, pemerintah diimbau meninjau kembali dampak yang muncul dari reklamasi bagi

    stabilisasi ekosistem.

    Manajer Kampanye Eksekutif Walhi Ode Rahman mengatakan poin utama yang perlu

    digarisbawahi adalah, apakah Jakarta benar-benar membutuhkan lahan tambahan dan apakah

    reklamasi dapat menyelesaikan persoalan banjir.

    Segala upaya memang memiliki konsekuensi, namun perlu dipertimbangkan lagi apakah

    upaya reklamasi dapat mengimplementasikan pembangunan ramah lingkungan, katanya,

    pekan lalu.

    Menurutnya, pemerintah akan lebih bijak bila menyelesaikan persoalan tidak hanya fokus di

    hilir, melainkan pembenahan juga harus dilakukan dari hulu. Dengan kata lain, pemerintah

    jangan memunculkan persoalan lain dari upaya untuk menyelesaikan masalah.

    Sebagai contoh, ujar Ode, terkait permasalahan banjir. Ia menyebutkan banjir di Jakarta tidak

    semata-mata disebabkan naiknya permukaan air laut. Sistem drainase yang buruk serta

    minimnya penghijauan dari bagian hulu (Puncak) membuat Jakarta rentan terendam banjir.

    Jangan semuanya berfokus pada hilir saja. Sebesar apa pun upaya perbaikan di hilir, tidak

    akan berdampak besar jika di bagian hulu tidak dibenahi. Pembangunan harus

    berkesinambungan, katanya.

    Ia menekankan, secara kasat mata reklamasi akan berimbas pada bertambahnya tekanan air

    ke pulau-pulau terdekat, misalnya Kepulauan Seribu. Hal tersebut dapat memperparah

    kondisi Teluk Jakarta yang sudah kronis. Di samping itu, reklamasi pantura Jakarta turut

    mengancam keberadaan cagar alam Muara Angke. Mungkin sebelum reklamasi

    direalisasikan, pemerintah dapat meninjau kembali apa reklamasi memang diperlukan. Atau

    ada upaya lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi segala persoalan di wilayah utara

    Jakarta.

    Terkait dengan rencana Pemerintah Provinsi DKI yang akan menarik investor untuk

    membangun 17 pulau buatan seperti dikatakan Kepala Bagian Penataan Ruang Biro Tata

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 14 Juli 2014

    5/53

    Ruang Benny Agus Chandra, Ode meminta pemerintah jangan berdalih mengedepankan

    kepentingan rakyat jika terdapat maksud terselubung untuk mendatangkan pemasukan

    berlimpah bagi pemerintah.

    Jangan pakai dalih kepentingan rakyat. Kalau memang pemerintah ingin fokus berinvestasi,

    blak-blakansaja, tegasnya. (Tes/J-4)

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 14 Juli 2014

    6/53

    Bakal Dapat Hukuman Ringan

    ARIF HULWAN

    Padahal tabloid Obor Rakyattelah membuat pemberitaan fitnah terhadap capres Joko

    Widodo.

    PEMERIKSAAN terhadap dua saksi ahli pidana oleh penyidik Bareskrim Polri membuat

    Pemimpin Redaksi tabloid Obor RakyatSetyardi Budiono dan penulisnya, Darmawan

    Sepriyossa, potensial hanya dihukum maksimal denda Rp 100 juta. Pasalnya, konstruksi

    hukum menghalangi penyidik untuk mengenakan perundangan berlapis.

    Kadiv Humas Polri Irjen Ronny F Sompie mengatakan inti dari pendapat dan pemikirankedua ahli pidana tersebut didasarkan atas ketentuan pada Pasal 63 UU KUHP soal asas

    hukum pengutamaan peraturan perundangan yang khusus (lex spesialis derogat legi

    generalis). Artinya, kata dia, perbuatan pidana yang diatur dalam ketentuan khusus, yaitu UU

    Pers dan UU Pemilihan Presiden mesti didahulukan dari ketentuan umum (UU KUHP).

    Alhasil, delik pencemaran nama baik dan fitnah (Pasal 310, 311 UU KUHP), serta

    penyebaran kebencian di muka umum (Pasal 156, 157 UU KUHP), tak bisa diterapkan

    kepada dua tersangka. Perbuatan pidana yang diatur empat pasal KUHP itu sudah termuat

    dalam Pasal 41 UU No 42 Tahun 2008 tentang Pilpres.

    Di sisi lain, jelas Ronny, UU Pilpres sudah tidak mungkin untuk diterapkan akibat putusan

    Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang secara sepihak menetapkan kasus Obor Rakyat

    cacat formal akibat kedaluwarsa, tanpa sempat dilimpahkan ke kepolisian.

    Sesuai perundangan, durasi penyelidikan kasus tindak pidana pemilu di Bawaslu, lewat sentra

    Gakkumdu, hanya punya tenggat satu hari. Polisi sendiri punya waktu tujuh hari penyidikan.

    Itu tidak mungkin dilakukan penyidikan lagi dengan delik umum, tegas Ronny di Jakarta,

    kemarin.

    Lantaran itulah, lanjut dia, penyidik akan segera menuntaskan proses penyidikan dan

    mengirimkan berkas dengan status hukum Setyardi dan Darmawan hanya sebagai tersangka

    UU Pers.

    Penyidik akan segera me nyelesaikan proses penyidikan.Setelah selesai, penyidik akan

    mengirimkan berkas perkara dengan konstruksi UU Pers sesuai pendapat dua orang ahli

    pidana yang sudah memberikan keterangannya kepada penyidik, tandas Ronny.

    Dua orang itu ditetapkan sebagai tersangka dalam pelanggaran UU Pers Pasal 18 ayat (3).Hal itu terkait dengan ketiadaan badan hukum (Pasal 9) dan alamat redaksi (Pasal 12).

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 14 Juli 2014

    7/53

    Penyandang dana

    Tersangka kasus tabloid Obor RakyatDarmawan Sepriyossa mengaku siap menjalani

    persidangan.Saya melihat bahwa ini adalah proses hukum yang sudah harus dihormati, kata

    Darmawan beberapa waktu lalu.

    Dia mengaku tidak mengetahui sama sekali soal pendanaan Obor Rakyat. Semua Setyardi

    yang tahu tugas saya hanya menulis dan mengirimkannya melalui email(surat elektronik),

    tutur Darmawan.

    Namun, Mabes Polri telah memeriksa dua orang yang diduga sebagai penyandang dana

    tabloid Obor Rakyat.

    Mereka adalah YN dan ZA, yakni dua orang kawan SB (Setyardi Budiono) sebagai

    pengusaha selaku penyandang dana (Obor Rakyat), kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen PolRonny F Sompie.

    Ronny menjelaskan bahwa YN mengeluarkan dana Rp200 juta dan ZA Rp250 juta. Untuk

    penyerahannya, ZA menyerahkan kepada YN, kemudian dana Rp450 juta itu diserahkan

    kepada SB, tandasnya. (Ant/P-4)

    arif_hulwan @mediaindonesia.com

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 14 Juli 2014

    8/53

    Jokowi-JK Dirugikan

    ABDUS SUKUR

    Para relawan, termasuk KIPP, menemukan banyak bukti kecurangan di formulir C-1.

    KECURANGAN dalam rekapitulasi suara untuk menjegal pasangan Jokowi-JK semakin

    masif. Selain penggelembungan suara di formulir C-1, terdapat pula kejanggalan dalam

    proses pengiriman surat suara dalam pilpres di luar negeri. Kecurangan yang merugikan

    pasangan Jokowi-JK itu ditemukan masyarakat relawan dan tim nasional kampanye Jokowi-

    JK. Hingga kemarin, berbagai bentuk kecurangan dengan menggelembungkan suara di

    fomulir C-1 semakin banyak ditemukan di berbagai wilayah.

    Dari data yang kami pantau, banyak kesalahan formulir C-1 dijumpai dan itu merupakan

    bentuk kecurangan. Tidak menutup kemungkinan kecurangan tersebut dilakukan oleh

    oknum-oknum tertentu. Secara objektif, pasangan Jokowi-JK yang dicurangi, kata Wakil

    Sekjen Komite Indonesia Pemantau Pemilu (KIPP) Gerindra Sandino di Jakarta, kemarin.

    Untuk mengantisipasi semakin masifnya kecurangan itu, Tim Pemenangan Jokowi-JK

    memantau dengan ketat proses rekapitulasi di daerah-daerah tertentu yang rawan kecurangan,

    seperti di Jawa Barat. Perhatian ke Jawa Barat itu juga disebabkan tidak tertutup

    kemungkinan keterlibatan para bupati/wali kota di daerah-daerah. Bisa saja bupati/wali kota

    memengaruhi para penyelenggara pemilu untuk melakukan kecurangan.

    Juru bicara Tim Pemenangan Jokowi-JK Eva Sundari mengungkapkan pihaknya saat ini

    tengah memelototi proses rekapitulasi suara menyeluruh. Hasil penghitungan suara di TPS

    berupa C-1 dikumpulkan dan dibandingkan dengan data-data yang dimiliki penyelenggara

    pemilu. Kami tidak ingin kebobolan, tegasnya.

    Eva juga mengungkapkan indikasi kecurangan juga terjadi di Malaysia. Sebelum kemunculan

    surat suara via pos dan drop box, suara Jokowi JK menang telak. Namun, suara pasangan

    nomor urut dua tersebut tersaingi setelah tiba surat suara via pos dan drop box.

    Cara curang ini dikhawatirkan juga di Hong Kong yang saat ini menang 72%, juga di Arab

    Saudi akan mengalami situasi yang seperti di Malaysia, katanya seraya menegaskan

    pihaknya siap melayangkan protes dan gugatan kepada Panitia Pemilu Luar Negeri (PPLN)

    Malaysia dan KPU.

    Atas laporan indikasi kecurangan itu, komisioner KPU Hadar Nafis Gumay menjamin jika

    terdapat kesalahan dalam C-1 yang diunggah di website KPU akan diperbaiki atau terkoreksi.

    C-1 itu masih bisa diperbaiki dengan rapat pleno di atasnya dan harus disertai berita acara

    yang berupa catatan perbaikan.

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 14 Juli 2014

    9/53

    Hadar juga menyebutkan sejumlah daerah terpaksa menggelar pemungutan suara ulang

    (PSU) berdasarkan rekomendasi Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu). Daerah yang

    akan melakukan PSU hari ini, di antaranya, TPS 41 Kelurahan Kaliabang Tengah,

    Kecamatan Bekasi Utara, lantaran diketahui ada 30 surat suara rusak saat pilpres 9 Juli lalu.

    Hingga tadi malam pukul 23.30 WIB, datascanC-1 KPU masih menunjukkan data masuk

    sebesar 87,77% atau sebesar 420.253 dari jumlah 478.828 TPS. Sementara itu, data real

    countinternal dari Tim Kampanye Nasional Jokowi-JK, Djarot Saifulah Hidayat,

    menyebutkan berdasarkan data formulir C-1 yang baru terkumpul 91%, perolehan suara

    Jokowi-JK 53,24% dan Prabowo-Hatta 46,76%.

    Lain halnya dengan tim sukses Prabowo-Hatta yang memilih tertutup saat melakukan real

    countberdasarkan formulir C-1. Yang kami lakukan saat ini tidak memberikan hasil

    hitungan (real count) internal tersebut kepada masyarakat sesuai arahan KPI, jelasKetua

    DPP PKS Bidang Koordinasi dan Kehumasan, Mardani Ali Sera. (Cah/AT/Gan/X-9)

    [email protected]

    Kirimkan tanggapan Anda atas berita ini melalui e-mail: [email protected]

    Facebook: Harian Umum Media IndonesiaTwitter: @MIdotcomTanggapan Anda bisa

    diakses di metrotvnews.com

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 14 Juli 2014

    10/53

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 14 Juli 2014

    11/53

    Temuan itu sekaligus menjadi alarm bagi penyelenggara pemilu untuk tidak main-main dan

    memain-mainkan suara rakyat. Sekecil apa pun upaya `main mata' bakal diketahui publik.

    Apalagi, KPK sudah siap menjerat penyelenggara dan pengawas pilpres yang lancung.

    Kita sudah sepakat bahwa transisi demokrasi sudah saatnya diakhiri, lalu kita bersiap

    memasuki demokrasi sepenuhnya. Jangan sampai gerbang demokrasi yang sudah terbuka

    ditutup kembali oleh aksi curang demi menuruti syahwat kekuasaan dan uang.

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 14 Juli 2014

    12/53

    Usia QC Puskaptis hanya 5 Jam

    NUR AIVANNI

    Persepi besok atau lusa akan mengaudit lembaga survei yang menyelenggarakan hitung

    cepat hasil Pilpres 2014.

    KEJANGGALAN empat lembaga survei penyelenggaran hitung cepat (quick count) yang

    memenangkan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa pada Pilpres 2014 semakin terkuak.

    Setelah Indonesia Research Center (IRC) mengaku mendapat dana dari stasiun televisi, Pusat

    Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) dikabarkan menganulir hasil hitung

    cepatnya.

    Saat menanggapi hal itu, anggota Dewan Etik Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia

    (Persepi) Hamdi Muluk menyatakan bahwa Puskaptis harus bertanggung jawab kepada

    publik. Mereka melalui metode ilmiah atau tidak, kata Hamdi saat dihubungi, kemarin.

    Hamdi menegaskan bahwa hasil hitung cepat bisa dijadikan sebagai patokan sampai Komisi

    Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hasil resmi pada 22 Juli. Namun, persoalannya saat

    ini ada hasil hitung cepat oleh empat lembaga berbeda dengan hasil quick countdelapan

    lembaga lainnya.

    Empat lembaga yang memenangkan Prabowo-Hatta ialah IRC, Puskaptis, Lembaga SurveiNasional (LSN), dan Jaringan Suara Indonesia (JSI). Adapun berdasarkan hitung cepat

    delapan lembaga lainnya, Jokowi-JK unggul atas pasangan lain dengan selisih suara 4%-

    5,5%.

    Ketika dihubungi, Direktur Puskaptis Husin Yazid menegaskan bahwa dirinya tidak

    menganulir hasil hitung cepatnya. Dia menjelaskan bahwa dirinya hanya mengatakan di atas

    pukul 18.00 pada hari pencoblosan (9/7), masyarakat bisa mengacu pada hasil real count.

    Kami menginformasikan (hitung cepat) kepada masyarakat dari pukul 13.00 sampai pukul

    18.00. Pukul 18.00 ke atas masyarakat bisa mendapatkan informasi dari real countkarena

    data-data dari saksi setiap calon pasangan sudah masuk, ujarnya.

    Husin menambahkan pihaknya tetap pada hasil hitung cepat yang mengunggulkan Prabowo-

    Hatta dengan suara 52,05%, sedangkan Jokowi-JK sebanyak 47,95%.

    Sebelumnya, Kepala Riset IRC Yunita Mandolang mengakui pihaknya menerima kucuran

    dana Rp2,5 miliar dari stasiun televisi yang bernaung dalam bendera MNC Group, yakni

    RCTI, Global TV, dan MNC TV.

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 14 Juli 2014

    13/53

    MNC adalah perusahaan milik Hary Tanoesoedibjo yang merupakan pendukung pasangan

    Prabowo-Hatta. (Media Indonesia, 13/7).

    Surat terbuka

    Saat menindaklanjuti persoalan hasil hitung cepat itu, Persepi akan mengaudit lembaga survei

    yang tergabung dalam asosiasinya. Tim audit sedang menyiapkan untuk memanggil semua

    lembaga survei yang tergabung dalam asosiasi kami. Selasa (15/7) atau Rabu (16/7),

    pokoknya secepatnya, kata Hamdi.

    Dia menjelaskan audit itu nanti terkait dengan proses dan metodologi yang digunakan oleh

    setiap lembaga. Prosesnya seperti apa, mereka harus menjelaskannya.

    Pada bagian lain, salah satu pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) Abdillah Toha

    mengirimkan surat terbuka kepada cawapres yang juga Ketua Umum PAN Hatta Rajasa.Saya ingin menyelamatkan PAN sebelum terlambat, ungkapnya, kemarin.

    Abdillah mengatakan jangan sampai nasib PAN seperti partai lain yang ingin menang dengan

    menggunakan segala cara. Kembalilah kita menjadi partai yang lahir dari reformasi, menjadi

    partai yang terhormat, imbuhnya.

    Jangan asal mau menang saja tanpa dasar-dasar yang kuat seperti mendasarkan diri pada

    survei quick countyang jelas tidak bertanggung jawab, ujarnya. (X-4)

    Aivanni @mediaindonesia.com

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 14 Juli 2014

    14/53

    Klaim Denny JA Disesalkan

    TIM nasional kampanye Joko Widodo-Jusuf Kalla menyesalkan tindakan Direktur Eksekutif

    Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang mengklaim paling berjasa dalam

    mendongkrak popularitas pasangan capres-cawapres tersebut menjelang Pilpres 9 Juli.

    Menurut sekretaris timnas kampanye Jokowi-JK, Andi Widjajanto, tindakan yang dilakukan

    Denny JA dalam bentuk pemasangan advertorial di sejumlah media massa tak ubahnya

    denganself claim(klaim sendiri) yang mereduksi peran elemen tim sukses dan masyarakat

    selaku relawan Jokowi-JK.

    Walaupun ada peran Denny JA dalam kampanye Jokowi-JK, itu tidak seperti yang

    diklaimnya di berbagai media massa, kata Andi saat ditemui di Jakarta, kemarin. Iamenjelaskan, peran Denny JA tidak sesentral apa yang disebutkan dalam klaimnya.

    Berdasarkan tugas yang diberikan tim nasional kampanye, Denny JA dan timnya ditugasi

    melakukan gerakan door to doordi 3,25 juta rumah dalam 10 hari sebelum hari pencoblosan.

    Ia mengungkapkan, Denny JA juga tidak pernah dilibatkan dalam rapat perumusan kebijakan.

    Karena dia memang bukan anggota tim. Jadi seluruh strategi ini dilakukan tim kampanye

    nasional, ujarnya.

    Secara rinci, Andi menyebutkan, setidaknya ada empat mesin yang digunakan Jokowi-JKuntuk memenangi pilpres, yaitu struktur partai yang dikendalikan badan pemenangan pilpres

    partai koalisi.

    Sementara itu, mesin kedua ialah tim yang diketuai Tjahjo Kumolo. Tim ini

    mengoordinasikan sejumlah koordinatoriat, termasuk tim sekretariat kampanye nasional dan

    posko media, ujarnya.

    Sementara itu, mesin ketiga yaitu relawan yang bekerja dengan para relawan dengan metode

    yang tidak organisatoris. Setidaknya sekitar 1.200 relawan yang terdaftar bekerja untuk

    pemenangan Jokowi-JK.

    Adapun mesin terakhir, yaitu tim yang dibuat untuk menutup kelemahan yang ada seperti

    melakukan door to doordi 11 provinsi dan 72 kabupaten yang dilakukan selama 10 hari

    terakhir. Misalnya dengan mengetok 10 pintu rumah untuk mengajak masyarakat memilih

    Jokowi-JK saat pilpres. (Che/P-1)

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 14 Juli 2014

    15/53

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 14 Juli 2014

    16/53

    Di kesempatan berbeda, pengajar ilmu politik Universitas Indonesia Boni Hargens menilai

    ada peluang bagi Partai Golkar untuk bergabung dengan kubu Jokowi-JK, asalkan partai

    berlambang pohon beringin itu berkeinginan untuk berubah.

    Golkar bisa diterima koalisi Jokowi-JK, tapi dengan catatan harus berubah. Berubah ketua

    umumnya dan mau terima koalisi tanpa syarat Jokowi-JK, tutur Boni di Metro TV Jakarta,

    kemarin. Ia mengatakan perubahan di tubuh Partai Golkar menjadi syarat utama untuk

    diterima koalisi yang diusung PDIP.

    Pemerintahan Jokowi-JK itu kan orientasinya perubahan. Tentu saja isu-isu besar yang akan

    difokuskan contohnya ialah permasalahan lumpur Lapindo. Jika tidak ada perubahan di tubuh

    Golkar, ini akan terjadi benturan kepentingan, ucap dia.

    Hal senada juga disampaikan Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Patrice Rio Capella.

    Menurutnya, koalisi di parlemen yang dibangun PDIP selalu terbuka.

    Koalisi partai pengusung Jokowi-JK itu yang dikedepankan ialah partainya, bagaimana visi-

    misi mereka dalam membangun negara ini. Kalau ada yang merasa cocok, koalisi pendukung

    Jokowi-JK selalu terbuka, tandas dia. (RO/*/P-1)

    [email protected]

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 14 Juli 2014

    17/53

    Parlemen tidak Jadi Lebih Baik

    ASTRI NOVARIA

    Menghilangkan Badan Akuntabilitas Keuangan Negara di DPR berarti pembiaran

    adanya korupsi.

    UNDANG-UNDANG tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3) yang telah disahkan

    secara aklamasi pada Rapat Paripurna DPR RI, Selasa (8/7), mendapat kritikan dari banyak

    pihak. Tidak sedikit yang menilai bahwa kehendak DPR yang awalnya ingin berubah lebih

    baik ternyata tidak tampak dalam naskah akhir UU MD3.

    Hal itu diungkapkan oleh Koalisi Masyarakat Sipil untuk Perubahan UU MD3 menanggapi

    disahkannya UU MD3.

    Tidak sampai setahun pembahasan, di tengah perhatian publik terhadap pelaksanaan Pilpres

    2014, DPR melalui rapat paripurna mengesahkan RUU MD3. Kita lihat, keinginan di awal

    agar DPR bisa lebih baik tidak tampak, yang ada hanya kepentingan politik sesaat yang

    dominan muncul sehingga punya konsekuensi negatif dari UU MD3, ujar anggota koalisi

    dari Yayasan Penguatan Partisipasi, Inisiatif, dan Kemitraan Masyarakat Indonesia

    (YAPPIKA) Hendrik Rosdinar di Kantor Indonesia Corruption Watch, Jakarta, kemarin.

    Dia menyatakan Koalisi Masyarakat Sipil menemukan sejumlah temuan yang menjadi

    catatan kritis terhadap substansi UU MD3 yang baru. Beberapa di antaranya terkait tren

    penambahan kewenangan MPR, mekanisme pemilihan pimpinan DPR (Pasal 84),

    keterwakilan perempuan, hak imunitas (Pasal 224), penyidikan (Pasal 245), dan adanya

    Mahkamah Kehormatan (Pasal 224).

    Termasuk, tambah Hendrik, hilangnya Badan Akuntabilitas Keuangan Negara dari alat

    kelengkapan DPR menjadikan fungsi pengawasan terhadap akuntabilitas pengelolaan

    keuangan negara tidak tajam. Kemudian muncul juga hak untuk mengusulkan program

    pembangunan daerah pemilihan (Pasal 80 huruf J).

    Dia menegaskan pengaturan aspek transparansi dan akuntabilitas sangat minim diakomodasi

    dalam UU MD3 yang baru. Hal ini disebabkan karena tarik ulur kepentingan yang

    terpolarisasi.

    Selain itu, lanjut Hendrik, sedikit sekali pihak yang mengawal revisi UU MD3 karena

    kesibukan publik jelang Pilpres 2014. Tak hanya itu, sedikit sekali ruang yang dibuka DPR

    ke publik. Masukan yang diberikan pun tidak juga digunakan oleh parlemen.

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 14 Juli 2014

    18/53

    Kami melihat tidak ada visi yang jelas terhadap desain kelembagaan DPR. Misalnya,

    mekanisme pemilihan itu kan daur ulang dari mekanisme yang lama yang sudah terbukti

    mengakibatkan kinerja DPR periode 2004-2009 khususnya pada tahun pertama menjadi

    terhambat, tandasnya.

    Hak imunitas

    Anggota koalisi dari ICW, Abdullah Dahlan, mengkritisi adanya hak imunitas pada Pasal

    224. Menurut Dahlan, hal ini berpotensi membuat anggota DPR yang terkena kasus dugaan

    pidana sulit diproses secara hukum.

    Pasal itu menjadikan anggota DPR yang dipanggil aparat hukum dalam kaitan proses

    penyidikan, harus lewat persetujuan Mahkamah Kehormatan DPR. Ini akan menyulitkan

    Mahkamah Kehormatan karena anggotanya juga orang DPR.

    Ini terkesan ada resistensi luar biasa. Harusnya jangan ada klausul memperumit aparat

    hukum, apalagi jika dalam waktu 30 hari tidak diberikan dapat berpotensi menjadi celah bagi

    penghilangan alat bukti atau melarikan diri, jelasnya.

    Abdullah menegaskan pihaknya akan mengajukan uji materi UU MD3. (P-4)

    [email protected]

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 14 Juli 2014

    19/53

    Tujuh Utang Kasus HAM Menanti Presiden Terpilih

    KOMISI Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mencatat negara masih memiliki

    utang untuk penyelesaian tujuh kasus hukum pelanggaran HAM berat dan beban tersebut

    berada di pundak presiden terpilih mendatang.

    Presiden mendatang memiliki beban yang sangat berat, harus melakukan penyelesaian

    hukum berbagai pelanggaran HAM berat, kata Ketua Komnas HAM Siti Noor Laila di

    Bandar Lampung, Sabtu (12/7).

    Tujuh kasus pelanggaran HAM berat tersebut merupakan rekomendasi dari tim penyelesaian

    pelanggaran HAM berat di Indonesia yang dibentuk Komnas HAM sejak Desember 2012, di

    antaranya kasus Talangsari dan penghilangan orang secara paksa menjelang 1998.

    Saat itu, ada 10 kasus pelanggaran HAM berat yang direkomendasikan Komnas HAM untuk

    diselesaikan secara hukum oleh negara, tiga di antaranya sudah memasuki proses

    persidangan, yaitu kasus kekerasan di Abepura, Timor Timur, dan Tanjung Priok.

    Tujuh kasus lain saat ini sudah di Kejaksaan Agung, tetapi lembaga tinggi negara tersebut

    belum melakukan peningkatan status ketujuh kasus itu menjadi penyidikan, hingga saat ini.

    Akibat kondisi itu, sekarang kasus tersebut jadi konsumsi politik untuk memperoleh suara

    pada pemilihan presiden, kata Laila.

    Ketujuh kasus pelanggaran HAM berat tersebut ialah kekerasan di Trisakti, Semanggi I dan

    Semanggi II, Talangsari, penghilangan orang secara paksa, penembakan misterius (petrus),

    pembantaian massal pasca-G30-S/PKI, dan Kerusuhan Mei 1998.

    Menurut Laila, pemerintahan baru di bawah pimpinan presiden terpilih yang baru akan

    diumumkan pada 22 Juli 2014 harus memiliki iktikad baik penyelesaian kasus tersebut.

    Ia menjelaskan ada dua cara yang bisa dilakukan presiden, yaitu penyelesaian yudisial dan

    penyelesaian nonyudisial. Penyelesaian yudisial dilakukan dengan cara membentuk

    pengadilan HAM untuk mengadili para tersangka pelaku, sedangkan penyelesaian

    nonyudisial ialah presiden mengeluarkan langkah politik mengenai kasus tersebut, misalnya

    rekonsiliasi nasional.

    Pemerintah harus punya kemauan penyelesaian kasus ini karena kalau tidak, akan terus

    menjadi duri dalam daging yang akan meletup kapan pun, tambah Laila. (Ant/P-1)

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 14 Juli 2014

    20/53

    Jokowi Mau Bangun Diplomasi Dagang

    CALON presiden (capres) Joko Widodo (Jokowi) mengatakan diplomasi perlu terusdibangun dalam rangka menciptakan peluang pasar di luar negeri sehingga produk-produk

    dalam negeri akan bisa bersaing di pasar luar negeri.

    Saya minta nantinya para duta besar Indonesia yang berada di luar negeri itu dilengkapi

    dengan diplomasi dagang dan tidak hanya masalah politik. Ini sangat penting untuk

    menciptakan pasar di luar negeri, kata Jokowi di kediamannya di Sumber, Solo, Jawa

    Tengah, kemarin.

    Ia mengatakan metode itu nantinya akan diterapkan jika ia nanti dipercaya untuk menjadi

    Presiden Indonesia. Ya nanti 90% diplomasi dagang dan sisanya kita baru untuk politik atauyang lainnya, katanya.

    Ia mengatakan, jika peluang pasar itu sudah terbuka, hal itu akan mudah untuk menggerakkan

    rakyat dalam berbagai industri untuk memenuhi pasar tersebut.

    Ya untuk sekarang ini kita harus buka pasar dulu, baru memikirkan produk-produknya,

    tegasnya.

    Jokowi mengatakan di Indonesia sebenarnya cukup banyak produk dari sektor usaha kecil

    menengah yang bisa di pasarkan ke luar negeri. Namun, masalah pemasaran yang kurang

    digarap dengan baik memberi stigma barang yang dijual ke luar negeri itu susah dipasarkan.

    Tanpa meninggalkan yang di dalam negeri, potensi pasar di luar negeri juga cukup besar.

    Karena itu, untuk mengatasi masalah ini, negara perlu hadir di tengah-tengahnya. Kalau

    tidak, ya seperti sekarang ini, katanya.

    Ia mencontohkan produk hasil pertanian. Kualitas produk petani Indonesia berdaya saing di

    luar negeri. Tapi harus kita buka dulu pasar di luar negeri dan di sinilah negara harus had ir.

    Apabila peluang pasar terbuka, para petani akan mengikutinya dalam menanam, terangnya.

    Bersama putrinya, Kahiyang Ayu, Jokowi kemarin `pulang kampung' ke Solo untuk

    mengunjungi ibunya, Soedjiatmi Notomihardjo. Di kampung halamannya selama beberapa

    hari, ia ingin menikmati ibadah puasa bersama keluarga besarnya. Satu lagi,saya juga ingin

    cukur rambut, ujarnya sambil senyum.

    Ia mengakui, sejak menjadi kandidat presiden, ia jarang bertemu dengan ibunya yang sudah

    sepuh dan hanya berkomunikasi lewat telepon.

    Tapi yang jelas, mumpung libur, saya ingin istirahat, tidur, ujarnya. (Ant/WJ/P-1)

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 14 Juli 2014

    21/53

    Real CountPKS tidak Dibuka untuk Publik

    Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak memiliki fasilitas tabulasi suara atau

    disebut Cikeas Center, khusus untuk mengetahui penghitungan suara pemilihan

    presiden.

    PENGHITUNGAN suara hasil pemilihan presiden berdasarkan C-1 oleh tim pemenangan

    Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa tidak untuk konsumsi publik. Hal itu dilakukan setelah

    mendapatkan arahan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang membatasi informasi

    penghitungan suara yang bukan langsung oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

    Kami tidak menghentikan real countberdasarkan C-1. Namun, yang kami lakukan saat ini

    tidak memberikan hasil hitungan internal tersebut kepada masyarakat. Pasalnya, hal itu sesuaiarahan KPI juga untuk menjaga dinamika pemilihan presiden tetap kondusif, jelas Ketua

    DPP PKS Bidang Koordinasi dan Kehumasan Mardani Ali Sera saat dihubungi Media

    Indonesia, kemarin.

    Dia mengatakan, situasi politik saat ini memang semakin panas dan tidak baik untuk

    pendidikan politik kepada masyarakat. Hal itu setelah memuncaknya perdebatan raihan suara

    melalui quick countjuga real countinternal.

    Maka kami melakukan hal ini guna menjaga tujuan demokrasi sebagai pendidikan dan

    mencerdaskan pemahaman politik, juga menjaga supaya klaim antarpihak tidak berlanjut di

    hadapan masyarakat, cetus Mardani.

    Karena itu, pihak tim pemenangan Prabowo Hatta, katanya, tidak membuka informasi perihal

    hasil tabulasi yang terus dilakukan. Hal itu hanya untuk internal dan mencocokkan dengan

    proses tabulasi formal oleh KPU.

    Sementara itu, Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha menegaskan Presiden Susilo

    Bambang Yudhoyono tidak memiliki fasilitas tabulasi Cikeas Center untuk mengetahui

    penghitungan suara pilpres.

    Tidak ada tabulasi di Cikeas, yang adahanya fasilitas video conference, yakni Presiden bisa

    berkomunikasi dengan jajaran pimpinan TNI, baik di pusat maupun di daerah, kata Julian

    dalam keterangan persnya, kemarin.

    Dia menanggapi konfirmasi atas pernyataan anggota tim sukses pasangan capres-cawapres

    Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Marwah Daud Ibrahim, yang menyebutkan data real count

    yang diperoleh dari tiga pusat data, yakni Kartanegara Centre, data saksi PKS di seluruh TPS

    dan data Cikeas, menunjukkan bahwa Prabowo-Hatta menang. Bahkan Marwah Daud juga

    sempat merinci hasil tabulasi data real countCikeas, 54% banding 46%.(Cah/ Che/P-4)

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 14 Juli 2014

    22/53

    Dunia Mengutuk Kebiadaban Israel

    DIKA DANIA KARDI

    Ribuan orang mengikuti aksi solidaritas Palestina di berbagai negara Eropa, seperti

    London, Paris, dan Oslo.

    AKHIR pekan lalu, militer Israel mengintensifkan agresi mereka ke Jalur Gaza, Palestina.

    Setelah hanya serangan udara, tentara Israel mulai menjejaki pesisir Gaza. Padahal, kutukan

    atas kebiadaban Israel menggema di seantero dunia.

    Pada Sabtu sore waktu setempat atau Minggu (13/7) waktu Indonesia, selama sekitar duajam, Gedung Putih--pusat pemerintahan Amerika Serikat (AS) di Washington--dipenuhi

    demonstran yang mengutuk agresi Israel ke Gaza. Mustafa Hawa, salah seorang keturunan

    Palestina yang kini menjadi warga negara AS, mengacungkan poster bertulisan `Let Gaza

    Live' ke arah Gedung Putih.

    Kami hanya ingin suara kami didengar, ujar Hawa, orang-orang berpikir kami (warga

    Palestina) adalah teroris semua. Kami bukan (teroris). Ada banyak anak-anak yang tanpa

    alasan telah terbunuh (akibat roket Israel ke Gaza).

    Mustafa dan para demonstran menuntut AS menekan Israel untuk menghentikan aksi militeryang telah mengorbankan ratusan warga sipil, termasuk anak-anak. Iman Potter dari Virginia

    membawa foto anak-anak Palestina yang terluka akibat agresi Israel pada 2008. Di foto-foto

    itu ia membubuhkan tanda tangan.

    Saya masih memiliki tanda tangan ini karena hal yang sama masih terjadi. Tidak ada yang

    berubah. Mereka (Israel) masih membunuh, kecam Potter yang datang bersama putri dan

    dua cucunya di depan Gedung Putih. Sehari sebelumnya, para warga Palestina-Amerika itu

    melakukan unjuk rasa di Kedutaan Besar Israel untuk Amerika.

    Menuntut PBB

    Ribuan orang mengikuti aksi solidaritas Palestina juga terjadi di berbagai negara Eropa,

    seperti London, Paris, dan Oslo. Lebih dari 4.000 orang di Sydney, Australia, menuntut PBB

    bertindak untuk menghentikan agresi militer Israel.

    (Aksi Israel) ini melanggar hukum-hukum PBB, tetapi PBB tidak melakukan apa pun. Itu

    alasan kami di sini untuk membuat dunia sadar ada ketidakadilan yang sedang terjadi. Anda

    tidak bisa duduk dan mengabaikannya begitu saja, tukas Kiltom Al-Tobi, 25, warga

    Merryland.

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 14 Juli 2014

    23/53

    Dari New York sampai AfrikaSelatan, Oslo, dan London, kami berdiri atas nama solidaritas

    melawan kekejaman di Gaza, ujar Damien Ridgewell, salah satu koordinator aksi solidaritas

    Palestina di Sydney.

    Paus Francis memimpin ribuan orang di Alun-Alun Santo Peter, Vatikan, untuk

    mengheningkan cipta bagi korban dan perdamaian di Gaza. Ia menilai kekerasan telah

    mengalahkan upaya perdamaian Palestina-Israel.

    Aksi mengutuk serangan Israel ke Gaza juga terjadi di berbagai kawasan Indonesia, kemarin.

    Di Banda Aceh, ratusan warga menggelar solidaritas terhadap rakyat Palestina di halaman

    depan Masjid Raya Baiturrahman.

    Aksi itu diikuti Wali Kota Banda Aceh Illiza Saaduddin dan anggota DPRA. Demonstrasi

    terhadap Palestina juga berlangsung di Bundaran Hotel Indonesia dan Kedutaan Besar AS,

    Jakarta. (Washington Post/Reuters/AP/Al Jazeera/SMH/ Ant//I-4)

    [email protected]

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 14 Juli 2014

    24/53

    Menahan Godaan Perilaku Konsumtif

    SYARIEF OEBAIDILLAH

    Ramadan dikemas oleh pelaku bisnis demi meraih keuntungan. Hal itu makin

    mendorong perilaku dan budaya konsumtif. Definisi dan pedoman hidup sederhana

    telah berubah dan cenderung menjadi absurd. Padahal, sejatinya Islam telah memiliki

    landasan normatif yang harus kita pegang.

    IBADAH puasa Ramadan yang dijalani umat Islam seharusnya bisa menghindarkan diri dari

    perilaku dan budaya hidup konsumtif sehari-hari. Namun, kenyataannya hal tersebut masih

    sulit diwujudkan. Hal itu tidak lepas dari peran setan yang terus berupaya menjerumuskan

    manusia pada kesesatan.

    Setan dan iblis tahu betul sifat dan perilaku manusia. Sebagai makhluk senior yang lebih

    dulu ada daripada manusia, mereka terus berupaya menggoda manusia dengan berbagai cara.

    Nah, di bulan Ramadan ini upaya dan strateginya diubah sesuai dengan target dan sasaran

    yang dituju. Budaya konsumtif ternyata belum bisa diredakan umat yang berpuasa, papar

    KH Muhyidin Junaidi saat menjadi khotib pada khotbah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat

    (11/7).

    Ketua Majelis Ulama Indonesia itu menyayangkan bahwa umat Islam yang tengah berpuasa

    masih banyak yang tergoda dengan budaya konsumtif dan cenderung hedonis. Iklan dan

    promosi yang masif di televisi dan media sosial pun turut mengubah pola hidup dan tatanan

    sosial.

    Komersialisasi Ramadan dikemas sedemikian rupa oleh pelaku bisnis demi meraih

    keuntungan. Bahkan melibatkan pemuka agama dan ustaz. Mereka turut menjadi pendukung

    komersialisasi, memanfaatkan popularitas dan ketokohan untuk menjadi daya tarik

    pemasaran suatu produk, jelasnya.

    Alhasil, lanjutnya, definisi dan pedoman hidup sederhana telah berubah dan cenderungmenjadi absurd. Padahal, sejatinya Islam telah memiliki landasan normatif yang harus kita

    pegang.

    Ia mencontohkan salah satu ayat Alquran Surah Al Baqarah ayat 13 yang artinya, `Makan

    dan minumlah kamu dan jangan melampaui batas atau berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak

    menyukai orang yang melampaui batas'. Selain itu, dalam sebuah hadis, Rasululullah SAW

    juga bersabda, Makanlah dan minumlah dan berbusanalah tanpa berlebihan.

    Virus perilaku konsumtif, menurut Muhyidin, sudah menjalari umat Islam. Sehingga ada

    anggapan tidak sempurna ibadah Ramadan dan Idul Fitri jika tidak dibarengi pergantianbusana baru. Perubahan sikap itu dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh pelaku bisnis.

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 14 Juli 2014

    25/53

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 14 Juli 2014

    26/53

    TAFSIR AL-MISHBAH

    Alquran Pedoman Manusia

    TAFSIR Al Mishbah kali ini membahas Alquran Surah Al Isra ayat 105 hingga 111.

    Ayat-ayat itu menjelaskan keutamaan Alquran.

    Pada ayat 105 dan 106 dijelaskan mengenai turunnya Alquran, `Dan Kami turunkan

    (Alquran) itu dengan dasar kebenaran dan (Al Quran) itu turun dengan (membawa)

    kebenaran. Dan Kami mengutus engkau (Muhammad), sebagai pembawa berita gembira dan

    pemberi peringatan. Dan Alquran (Kami turunkan) berangsur-angsur agar engkau

    (Muhammad) membacakannya kepada manusia perlahan-lahan dan Kami menurunkannya

    secara bertahap'.

    Jadi, Alquran yang membawa kebenaran diturunkan dengan cara yang benar, yakni dengan

    diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagai perbandingan, banyak hal baik yang

    disampaikan dengan cara yang kurang baik, begitu pun sebaliknya. Berbeda dengannya

    Alquran yang memenuhi unsur kebenaran baik dari segi tujuan maupun cara penyampaiannya

    pada manusia.

    Nabi Muhammad diutus sebagai pembawa berita gembira, yakni keselamatan melalui agama

    Islam yang telah disempurnakan. Alquran juga diturunkan dengan berangsur-angsur sebagai

    furqan (pembeda), yakni membedakan kebenaran dari yang salah.

    Pada ayat 107 hingga 109, Allah SWT berfirman, Katakanlah (Muhammad): Berimanlah

    kamu kepadanya (Alquran) atau tidak usah beriman (sama saja bagi Allah). Sesungguhnya

    orang yang telah diberi pengetahuan sebelumnya, apabila (Alquran) dibacakan kepada

    mereka, mereka menyungkur wajah, bersujud, dan mereka berkata `Mahasuci Tuhan Kami.

    Sungguh, janji Tuhan kami pasti dipenuhi'. Dan mereka menyungkurkan wajah sambil

    menangis dan mereka bertambah khusyuk. Maksud ayat tersebut ialah seruan untuk beriman

    kepada Alquran bukanlah kebutuhan Allah SWT, melainkan manusia.

    Sebagai makhluk ciptaan-Nya, manusia memerlukan pedoman hidup. Itulah tujuan

    diturunkannya Alquran. Karena itu, kebutuhan untuk mengimani Alquran ialah kebutuhan

    manusia.

    Penafsir menjelaskan umat manusia sejak dulu selalu memercayai utusan Allah SWT,

    termasuk Nabi Muhammad SAW yang akrab dengan julukan Al-Amin (yang tepercaya).

    Itulah mengapa ketika Alquran dibacakan kepada mereka yang tahu kebenaran Alquran,

    mereka akan bersujud dan memuji kebesaran Allah SWT.

    Ayat 110 menerangkan tentang asma ulhusna, yakni nama-nama Allah yang mulia,`Katakanlah (Muhammad): Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 14 Juli 2014

    27/53

    saja kamu dapat menyeru, karena Dia mempunyai nama-nama yang terbaik dan janganlah

    engkau mengeraskan suaramu dalam salat dan jangan (pula) merendahkannya dan usahakan

    jalan tengah di antara kedua itu'.

    Para ulama berpesan kepada manusia yang hendak berdoa untuk menyesuaikan pengucapan

    nama Allah SWT dengan isi doa. Contohnya, ketika berdoa untuk meminta rezeki, kita bisa

    memohon kepada Allah dengan kata ya Razaak yang artinya maha pemberi rezeki. Atau

    ketika hendak memohon ampun, gunakanlah kata ya Ghaffar yang artinya maha pengampun.

    Sebuah hadis menyebutkan bahwasanya nama-nama Allah SWT berjumlah 99. Namun,

    penafsir menjelaskan apabila berpatokan pada Alquran, sesungguhnya nama-nama Allah

    SWT bisa lebih dari itu.

    Mahabesar Allah dengan segala firman-Nya, sebagaimana diungkap pada ayat 111, `Dan

    katakanlah: Segala puji bagi Allah yang tidak mempunyai anak dan tidak (pula) mempunyaisekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan

    agungkanlah Dia seagung-agungnya'. (Fat/H-3)

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 14 Juli 2014

    28/53

    CANDA PUASA

    Soal Ujian SIM

    HARI-HARI terakhir di Ramadan umumnya diwarnai dengan fenomena mudik. Mudik

    menjadi ajang silaturahim para perantau di kota dengan sanak saudara dan handai tolan di

    kampung halaman.

    Tidak terkecuali bagi Sumarno, perantau di Jakarta. Ia juga berencana mudik menjelang

    Lebaran nanti. Baginya, kegiatan tahunan itu sangatlah menyenangkan meski melelahkan.

    Berbeda dengan tahun lalu, tahun ini ia ingin mengendarai mobil yang baru saja didapatnya

    dari sebuah undian. Sayangnya, ia belum memiliki surat izin mengemudi (SIM). Karenaitulah, ia datang ke Kantor Samsat untuk membuat SIM.

    Ketika sampai, ia diharuskan mengikuti ujian SIM agar lulus dan mendapatkan SIM secara

    legal.

    Penguji utama bertanya, Saat kamu mengendarai mobil di sebuah jalan, tiba-tiba menjumpai

    satu orang dan seekor anjing, kamu pilih menabrak orang itu atau menabrak anjing?

    Sumarno tanpa banyak berpikir segera menjawab, Ah, sudah tentu anjing yang akan saya

    tabrak.

    Penguji utama itu menggeleng-gelengkan kepalanya dan berkata, Sebaiknya kamu pulang

    saja dan lain kali datang mengulang ikut ujian lagi.

    Sumarno dengan penasaran bertanya lebih jauh, Masak sih saya diharuskan menabrak

    orang? Setelah memandangnya sejenak, penguji utama itu berkata, Sudah tentu bukan

    begitu. Kamu harus cepat-cepat menginjak rem agar tidak menabrak mereka. Sumarno pun

    hanya bisa manggut-manggut. (*/H-3)

    Diolah dari http://www.ketawa.com.

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 14 Juli 2014

    29/53

    Lindung Nilai Perlu Segera

    IQBAL MUSYAFFA

    Pasar valas Indonesia termasuk paling bergejolak karena didominasi transaksi tunai,

    yang mencapai sekitar 70%.

    RISIKO utang luar negeri yang menguat lewat kenaikan debt service ratio(DSR) kembali

    memantik urgensi pendalaman pasar instrumen lindung nilai (hedging).

    Saat dijumpai di Bandung, akhir pekan lalu, Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan

    Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) Juda Agung mengingatkan soal tren kenaikan

    DSR. DSR merupakan rasio dari jumlah pembayaran bunga dan cicilan pokok utang luarnegeri jangka panjang dibagi dengan jumlah penerimaan ekspor. Jika DSR semakin besar,

    beban utang luar negeri semakin berat dan serius. Beberapa waktu sebelumnya DSR kita

    hanya 25%, tetapi sekarang mencapai 50%, kata Juda.

    Kuartal I lalu, DSR di kisaran 46%. Kenaikan DSR terutama disumbang kenaikan utang luar

    negeri perusahaan-perusahaan di dalam negeri. Ini akibat dari berlebihnya likuiditas (di luar

    negeri) dan biaya rendah, serta ketersediaan dana, imbuh Juda.

    Juda menyebutkan peningkatan utang luar negeri akan diikuti peningkatan risiko

    perekonomian suatu negara, termasuk risiko nilai tukar dan risiko overleveraged(utang lebihbesar daripada pendapatan).

    Dalam kesempatan terpisah, Kepala Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti mengingatkan

    banyak utang luar negeri swasta yang belum lindung nilai. Padahal, kenaikan rasio utang luar

    negeri rawan mendapat sekaligus memberi tekanan terhadap rupiah.

    Pasar hedgingkita masih limited.Makanya BI mendorong pertumbuhan hedging market

    untuk mengurangi risiko kurs, ujarnya.

    Lindung nilai merupakan suatu cara atau strategi untuk mengurangi atau meniadakan risiko

    keuangan baik yang timbul di sisi aset maupun kewajiban karena ketidakpastian harga,

    terutama nilai tukar dan suku bunga.

    Sementara itu, Ekonom Senior Standard Chartered Fauzi Ichsan mengatakan selama defisit

    neraca perdagangan dan defisit APBN masih tinggi, DSR susah ditekan. Untuk mengurangi

    defisit tersebut, laju pertumbuhan ekonomi harus direm. Dengan begitu, secara otomatis

    utang luar negeri dapat ditekan dengan mengurangi impor.

    Terkait dengan hedging, Fauzi menyarankan agar dilakukan separuhnya saja apabilaperusahaan khawatir kondisi nilai tukar mendatang akan memberi impak negatif.

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 14 Juli 2014

    30/53

    Tidak bisa memaksa

    Dalam catatan BI, dari 100 perusahaan pengutang terbesar saat ini, hanya 12 yang melakukan

    hedging. Kendati demikian, otoritas moneter belum bisa memaksa perusahaan perusahaan

    untuk melakukan lindung nilai tersebut.

    Mengenai upaya penanganan masalah itu, Juda menyebutkan ada tiga pendekatan, yaitu

    liberal, dikontrol, danprudential measures.

    Juda menyebutkan pendekatan liberal digunakan negara-negara maju yang pasar

    keuangannya sudah maju. Kalau kita mengarah kepada aturan agar perusahaan berhati-hati

    dalam melakukan utang luar negeri.

    Pemerintah sendiri telah mendorong perusahaan-perusahaan pelat merah untuk melakukan

    hedging. Namun, dari BUMN yang acap bertransaksi valas, kata Direktur DepartemenPengelolaan Moneter BI Edi Susianto, baru PT Garuda Indonesia Tbk dan PT Krakatau Steel

    Tbk yang sudah menerapkan hedging.

    Pertamina dan PLN, ujar Edi, masih berada dalam proses finalisasi infrastruktur pendukung

    seperti standar operasi dan prosedur, sistem, dan sumber daya manusia. (Ant/E-2)

    [email protected]

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 14 Juli 2014

    31/53

    Biaya Ekstra untuk Pajak Udara Bikin Pelancong Jera

    LAZIMNYA, di bandara di seluruh dunia, selain membeli tiket pesawat, penumpang harusmembayar biaya tambahan untuk kelebihan bagasi, pajak penumpang, atau prioritas

    boarding. Namun, ada satu bandara yang sekarang mengenakan ongkos tambahan untuk

    fasilitas yang kasatmata, yakni udara.

    Siapa pun yang berangkat dari Bandara Internasional Maiquetia, di utara ibu kota Venezuela,

    Caracas, kini harus membayar retribusi sebesar 127 bolivar. Biaya ekstra setara Rp234 ribu

    itu hanya untuk membayar udara segar dari unit pendingin ruangan (air conditioner/AC)

    yang baru saja dipasang awal tahun ini. Kebijakan itu berlaku mulai 1 Juli tahun ini.

    Kementerian Transportasi Udara dan Air menyatakan AC di Bandara Simon Bolivarmenggunakan ozon untuk memurnikan sistem pendingin udara bandara. Sistem itu

    mengeliminasi bakteri dan menyuntikkan ozon ke atmosfer untuk memperbaiki kualitas udara

    dan melindungi kesehatan penumpang.

    Pun, pemerintah yang dipimpin Presiden Nicolas Maduro mengklaim layanan itu menjadi

    yang pertama di Amerika Selatan dan Kepulauan Karibia.

    Kontan, `pajak pernapasan' untuk penumpang domestik ataupun internasional itu menuai

    protes. Banyak yang mengekspresikan keberatan mereka di media sosial Twitter. Mereka

    rata-rata mengaku jera untuk kembali ke Venezuela. Seperti dikutip dari akun Lukas Biba

    @bibalukas yang menyebut, Toilet tidak ada air, AC rusak, anjing-anjing liar di dalam

    bandara, tapi ada ozon? Penumpang lain, Chipopo, dalam akun @ ElvDav menyebut biaya

    ekstra itu tidak termasuk untuk menurunkan suhu udara di bandara. Suhu 36 derajat celsius,

    itu pasti suntikan ozon yang membuat suhu melonjak, ejeknya.

    Hal itu dikhawatirkan akan semakin menurunkan kunjungan wisata dan bisnis ke negara

    sosialis itu. Pasalnya, beberapa maskapai internasional seperti Air Canada dan Alitalia telah

    menangguhkan sejumlah penerbangan ke Venezuela dalam beberapa bulan terakhir.

    Mereka memprotes kontrol ketat pemerintah terhadap nilai tukar mata uang. Hal itu dibalas

    pemerintah dengan memblokir dana para operator penerbangan.

    Dua maskapai Amerika Serikat, Delta Air Lines dan American Airlines, juga akan

    mengurangi 85% dan 80% rute penerbangan mereka ke Venezuela mulai 1 Agustus.

    Keduanya mengklaim memiliki piutang sekitar US$750 juta yang ditahan pemerintah

    Venezuela.

    Menurut Asosiasi Transportasi Udara Internasional, Venezuela telah memblokir hampir

    US$4 miliar dana dari penjualan tiket penerbangan milik 24 operator. Hal itu bertentangan

    dengan perjanjian internasional.

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 14 Juli 2014

    32/53

    Venezuela tidak memilikiutang kepada maskapai penerbangan asing, demikian bantahan

    Menteri Transportasi Udara Luis Caraballo Graterol, awal pekan lalu. (Ayomi

    Amindoni/CNN/CB/E-4)

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 14 Juli 2014

    33/53

    Sikap Mental Penyebab Kemiskinan

    Sikap mental rendah diri dan pemalas muncul karena merasa alam menyediakan

    segalanya, serta rasa terpinggirkan menjadi akar kemiskinan.

    MENTERI Kordinator bidang Perekonomian Chairul Tanjung berpendapat sikap mental atau

    budaya kemiskinan sebagai penyebab kemiskinan dan kesenjangan ekonomi.

    Sikap mental itu meliputi perasaan rendah diri dan malas karena merasa alam menyediakan

    segalanya, tergantung pada pertolongan orang lain, serta merasa terkucilkan atau

    terpinggirkan, ucap Chairul dalam pidato penganugerahangelar doktor kehormatan bidang

    kewirausahaan dari Universiti Teknologi MARA, Selangor, kemarin, seperti dilaporkan

    wartawan senior Media IndonesiaUsman Kansong, dari Malaysia, kemarin.

    Chairul Tanjung yang juga pengusaha nasional itu mendapat gelar doktor kehormatan karena

    dianggap telah menunjukkan kehebatan seorang pribumi dalam dunia industri dan

    kewirausahaan.

    Upacara penganugerahan doctor honoris causadihadiri Seri Paduka Baginda Yang Dipertuan

    Agung Almu'tasimu Billahi Muhibbuddin Tuanku Alhaj Abdul Halim Mu'adzam Shah yang

    juga penasihat Universiti Teknologi MARA.

    Menurut Chairul, berkaca pada pengalamannya selama 30 tahun berbisnis, perbaikan kualitas

    sumber daya manusia (SDM) harus dibarengi kemampuan berinovasi, eksekusi, dan

    kewirausahaan. Agar inovasi bisa dieksekusi menjadi sesuatu yang komersial dan bernilai

    tambah, harus ada kepemimpinan yang kuat dan efektif.

    Chairul kemudian mengingatkan Masyarakat Ekonomi ASEAN menjelang. Ia mengajak

    Malaysia sebagai negara serumpun, bersama Indonesia memajukan kaum pribumi agar

    sanggup bersaing dan keluar dari kemiskinan.

    Seri Paduka Baginda Yang Dipertuan Agung Almu'tasimu Billahi Muhibbuddin TuankuAlhaj Abdul Halim Mu'adzam Shah juga mengajak Indonesia bekerja sama dengan Malaysia

    dalam meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan.

    Chairul Tanjung ialah orang ketiga dari luar Malaysia yang mendapat gelar doktor

    kehornatan dari Universiti Teknologi MARA. Universitas tersebut sebelumnya

    menganugerahi mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela dan ahli kimia Pakistan

    Abdurrahman. Selain mendapat doktor kehormatan, Chairul juga dikukuhkan sebagai

    profesor tamu. (E-1)

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 14 Juli 2014

    34/53

    Hak Pendidikan Penyandang Disabilitas

    Doni Koesoema APemerhati Pendidikan

    BARU pertama kalinya di dalam sejarah, kedua tim sukses dari setiap kubu calon presiden

    (capres), yaitu Prabowo-Hatta dan Jokowidodo-Jusuf Kalla, berdialog dengan para

    penyandang disabilitas untuk membahas masa depan mereka. Tema tentang hak-hak

    penyandang disabilitas bisa dikatakan sangat marjinal, jarang bahkan tidak dibahas dalam

    debat visi dan misi calon presiden, serta luput dari gelora kampanye.

    Dalam dialog yang diadakan di aula Pegadaian, Kramat Raya, beberapa waktu lalu,

    perwakilan dari kedua tim sukses, Edy Prabowo (kubu Prabowo-Hatta), Rieke Dyah Pitaloka

    (kubu Jokowi-JK) berjanji untuk tetap memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas

    siapa pun presidennya. Kedua juru bicara itu ialah wakil rakyat yang lolos ke Senayan dalam

    pemilu legislatif lalu. Namun, persoalan penyandang disabilitas bukanlah masalah janji-janji

    manis, melainkan aksi nyata yang membuat keberadaan mereka lebih bermartabat.

    Kasus persyaratan SNMPTN yang diskriminatif bagi penyandang disabilitas dan diskriminasi

    masuk SMA/SMK hanyalah gunung es dari persoalan fundamental pendidikan yang tidak

    memandang penyandang disabilitas sebagai manusia. Mereka dianggap sebagai objek

    penghalang dan beban.

    Penyandang disabilitas ialah manusia yang bermartabat dan memiliki hak. Perjuangan

    mereka merupakan perjuangan demi penegakan kemanusiaan itu sendiri. Hak memperoleh

    pendidikan yang layak bagi penyandang disabilitas dilindungi oleh konstitusi. Mereka bukan

    hanya memiliki hak untuk memperoleh pendidikan, melainkan juga sama seperti individu

    nondisabilitas, mereka memiliki keseluruhan hak untuk berpartisipasi secara aktif dalam

    kehidupan bernegara, di bidang politik, sosial, ekonomi, dan kebudayaan.

    Publik mulai menyadari persoalan penyandang disabilitas ketika penyandang disabilitas

    mulai menyadari pentingnya menyuarakan hak-hak mereka. Bahkan, para penyandang

    disabilitas sudah sangat maju dengan secara resmi mengajukan Rancangan Undang-Undang

    Penyandang Disabilitas (RUU Penyandang Disabilitas), sebagai pengganti Undang-Undang

    No 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat.

    Perubahan radikal

    RUU Penyandang disabilitas sudah masuk pada salah satu prioritas Prolegnas 2014. RUU itu

    akan mengubah secara radikal paradigma kita terhadap penyandang disabilitas, dan tentu

    saja, perubahan paradigma itu akan memiliki pengaruh besar pada praksis pendidikan kita.

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 14 Juli 2014

    35/53

    Perubahan radikal pertama ialah perubahan filosofis dari paradigma karitatif menjadi hak

    asasi manusia. UU No 4 Tahun 1997 masih memandang penyandang disabilitas sebagai

    individu yang patut dikasihani, tapi tidak memiliki hak. Karena itu, perlakuan terhadap

    mereka sekadar karitatif, berdasarkan rasa belas kasihan semata. Paradigma itu berubah

    menjadi pendekatan hak. Sebagai hak asasi, hak para penyandang disabilitas bersifatuniversal, langgeng, tidak dapat dikurangi, dibatasi, dicabut, atau dihilangkan oleh siapa pun

    termasuk negara.

    Konvensi Hak-Hak Penyandang Disabilitas yang telah ditandatangani Pemerintah Indonesia

    pada 2007 dan dikuatkan dengan UU No 19 Tahun 2011 tentang Pengesahan Konvensi

    Mengenai Hak-Hak Penyandang Disabilitas mewajibkan bahwa keseluruhan peraturan

    perundang-undangan yang ada melindungi hak-hak asasi penyandang disabilitas.

    Kedua, persoalan penyandang disabilitas bukanlah persoalan individual, yaitu masalah ada

    pada penyandang disabilitas, melainkan pada unsur sosial, yaitu pemahaman masyarakat,negara, dan aparatur negara terhadap keberadaan penyandang disabilitas sebagai warga

    negara. Mereka selama ini dianggap sebagai aib, objek penghalang. Masyarakatlah yang

    harus mengubah cara pandang mereka terhadap penyandang disabilitas. Mereka juga manusia

    yang memiliki hak dan martabat yang luhur, yang tidak pernah boleh dilecehkan siapa pun.

    Ketiga, secara hukum yuridis, konsep tentang penyandang disabilitas berubah. Bila dalam

    UU No 4/1997 masih memakai istilah penyandang cacat, istilah itu sudah tidak tepat lagi dan

    harus dihilangkan, sebab cacat fisik dan mental bukanlah sebuah kecelakaan yang

    membedakan manusia satu dengan yang lainnya. Istilah yang lebih manusiawi dan dipakai

    sekarang ialah penyandang disabilitas. Pembedaannya bukan antara yang cacat dan normal,

    melainkan pada disabledan non disable. Mereka semua ialah sama-sama manusia yang

    memiliki hak dan martabat yang tak dapat diganggu gugat siapa pun.

    Bukan inklusi

    Pemenuhan hak-hak para penyandang disabilitas dalam praksis pendidikan kita selama ini

    hanyalah tempelan dan tambahan. Itu terbukti dengan adanya lembaga pendidikan yang

    inklusif. Padahal, semestinya tidak ada sekolah yang inklusi, sebab pendidikan itu pada

    hakikatnya adalah inklusi. Pendidikan inklusif menimbulkan pembatasan-pembatasan apapun atas dasar alasan disabilitas, dan itu merupakan sikap tidak adil serta diskriminatif. Setiap

    penyandang disabilitas memiliki hak untuk masuk dan mengenyam pendidikan dari semua

    jenjang, jalur, dan jenis pendidikan.

    Konsep kita tentang pendidikan umum dengan program inklusi harus dihapus. Pemahaman

    yang distortif terhadap pendidikan inklusi telah berakibat bahwa praksis pendidikan inklusi

    sekadar formalitas. Pemerintah secara formal menyediakan keberadaan pendidikan inklusi,

    tapi hal-hal fundamental, seperti ketersediaan sarana belajar, guru, akomodasi wajar proses

    belajar siswa, sistem evaluasi dan kurikulum, tidak berubah. Ketiadaan sarana-prasarana dan

    tenaga di perguruan tinggi tidak bisa menjadi alasan untuk menyingkirkan para penyandang

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 14 Juli 2014

    36/53

    disabilitas dari akses mereka terhadap pendidikan di setiap jenjang pendidikan, mulai dari

    pendidikan dasar, sampai tinggi. Negara bertanggung jawab untuk menyediakan akses itu.

    Bukan semalam

    Membalik keadaan, dengan sistem pendidikan kita memiliki jiwa adil dan menerapkan

    prinsip nondiskriminasi terhadap penyandang disabilitas bukanlah pekerjaan semalam.

    Namun, pekerjaan itu tidak dapat dilakukan bila paradigma dan visi kita tentang kehadiran

    para penyandang disabilitas tidak berubah. Dalam konteks pendidikan, perubahan radikal itu

    harus disertai desain jangka panjang dan eksplisitasi penghargaan terhadap penyandang

    disabilitas dalam aturan hukum dan perundang-undangan kita. Untuk itu, ada tiga prioritas

    yang mesti segera dikerjakan.

    Pertama, pemerintah harus secara eksplisit dan tegas menyatakan dan mengukuhkan dalam

    produk hukum dan praksis bahwa penyandang disabilitas tidak didiskriminasi dalammengenyam pendidikan dalam jenjang mana pun. Kedua, pemerintah harus mendesain secara

    jelas kebijakan afirmatif apa yang akan mereka lakukan untuk mengakomodasi kehadiran

    para penyandang disabilitas agar memiliki keterbukaan akses pada setiap jalur pendidikan,

    mulai dari pendidikan dasar sampai tinggi. Pemerintah harus secara jelas menyatakan bahwa

    pendidikan dari tingkat dasar sampai tinggi inklusif.

    Ketiga, harus ada proses penilaian dan assessmentyang utuh ketika pemerintah menentukan

    seseorang harus masuk sekolah khusus, melalui kriteria dan proses yang secara objektif dapat

    dipertanggungjawabkan. Sekolah khusus hanya diperuntukkan bagi mereka yang sungguh-

    sungguh secara khusus tidak dapat berintegrasi dengan sekolah umum baik dari segi

    kurikulum, metode, sarana, guru, dan tujuan.

    Masyarakat dan para pengambil kebijakan harus terbuka dan berani mengoreksi konsep dan

    paradigma mereka tentang kehadiran para penyandang disabilitas. Penyandang disabilitas

    ialah manusia. Mereka ialah saudara-saudara kita, yang patut kita perlakukan dengan penuh

    cinta, dan dilindungi dalam sebuah produk hukum, undang-undang, peraturan, dan praksis

    kehidupan bermasyarakat yang menghargai harkat dan martabat mereka sebagai ciptaan

    Tuhan.

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 14 Juli 2014

    37/53

    CALAK EDU

    Menerima Perbedaan, Menghargai Kesetaraan

    Oleh: Ahmad Baedowi

    SEBUAH konstruksi sosial dan budaya lewat perubahan kata dalam bahasa ternyata belum

    mampu mengubah atau setidaknya menurunkan sikap diskriminatif kita terhadap perbedaan.

    Ambil contoh kata difabel, yang berasal dari singkatan berbahasa Inggris diffabledan

    merupakan kependekan dari differenly ableatau yang juga sering disebut sebagai different

    ability.Istilah difabel merupakan pengindonesiaan dari kependekan istilah different abilities

    people(orang dengan kemampuan yang berbeda).

    Dengan istilah difabel, masyarakat diajak untuk merekonstruksi nilai-nilai sebelumnya, yang

    semula memandang kondisi cacat atau tidak normal sebagai kekurangan atau

    ketidakmampuan menjadi pemahaman terhadap difabel sebagai manusia dengan kondisi fisik

    berbeda yang mampu melakukan aktivitas dengan cara dan pencapaian yang berbeda pula.

    Wacana penggunaan istilah difabel dimaksudkan untuk memberi sikap positif yang

    menekankan pada perbedaan kemampuan dan bukan pada keterbatasan, ketidakmampuan

    atau kecacatan baik fisik maupun mental. Karena itu setiap sikap yang diskriminatif, terutama

    di bidang pendidikan, bertentangan dengan UUD 1945 Pasal 31(1) yang menjamin bahwa`setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan'.

    Bahkan secara lebih khusus, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 5

    menjelaskan bahwa `setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh

    pendidikan yang bermutu', serta `warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional,

    mental, intelektual, dan/atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus'.

    Namun, kata `pendidikan khusus' dalam UU Sisdiknas nyatanya masih setengah hati

    dijabarkan pemerintah, mengingat faktanya para difabel belum memperoleh layanan

    pendidikan yang setara dan berkeadilan. Harus diakui bahwa masalah keadilan dankesetaraan dalam tata kelola pendidikan kita dalam tiga dekade terakhir tidak pernah bisa

    diselesaikan secara baik dalam kerangka sistem pendidikan nasional. Bukan hanya di

    Indonesia, isu soal keadilan dan kesetaraan dalam pendidikan juga menjadi isu yang tak

    kunjung selesai dibicarakan seluruh dunia.

    Kebingungan itu salah satunya bisa jadi bermula dari definisi kesetaraan pendidikan itu

    sendiri, yaitu apakah kesetaraan bermula dari keterbatasan inputsumber daya terhadap

    sekolah atau kesetaraan dari outputdi luar sekolah.

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 14 Juli 2014

    38/53

    Akses luas

    Jika kesetaraan dilihat dari aspek inputsumber daya sekolah, seluruh kebutuhan yang

    menjadi prasyarat terciptanya sebuah sekolah yang nondiskriminatif seperti guru yang

    berkualitas, sarana dan fasilitas yang memadai, serta manajemen pengelolaan yang transparan

    dan akuntabel haruslah dirasakan oleh seluruh siswa dalam setiap aspek pelayanan. Termasuk

    kategori ini ialah akses terhadap anak berkebutuhan khusus dalam pelayanan pendidikan bagi

    para penyandang difabel.

    Selama ini disediakan fasilitas pendidikan khusus bagi anak-anak difabel, disesuaikan dengan

    derajat dan jenis difabelnya, yaitu sekolah luar biasa (SLB). Disadari atau tidak, sistem

    pendidikan SLB itu telah membangun tembok besar eksklusivisme bagi anak-anak yang

    berkebutuhan khusus. Pendidikan yang terpisah dari pendidikan reguler sudah barang tentu

    menghambat proses saling mengenal antara anak-anak difabel dan anak-anak pada umumnya.

    Kelompok difabel menjadi komunitas yang teralienasi dari dinamika sosial masyarakatnya.Mereka merasa keberadaan mereka bukan menjadi bagian yang integral dari kehidupan

    masyarakat di sekitarnya.

    Sementara itu, masyarakat umum juga menjadi tidak begitu akrab dengan persoalan-

    persoalan kehidupan kelompok difabel. Masalah akses pendidikan bagi difabel dan mereka

    yang berkebutuhan khusus memang menjadi persoalan di seluruh dunia.

    Di banyak negara, 50%-60% anak-anak tanpa kecacatan dan hanya 2%-3% anak difabel

    masuk sekolah. Itulah sebabnya, badan dunia seperti UNESCO memberi perhatian serius

    mengenai persoalan ini. Dalam Penyataan Salamanca (UNESCO, 1995) misalnya, ditekankan

    hal-hal yang berkaitan dengan hak para difabel seperti memperoleh penyesuaian pendidikan

    agar dapat mengikuti sekolah sebagaimana halnya anak-anak normal.

    Pemerintah semestinya memikirkan secara khusus anggaran pendidikan yang tidak

    diskriminatif dalam mengejar ketertinggalan anak-anak difabel. Selain itu, pemerintah perlu

    memikirkan masalah kesetaraan yang bersumber dari outputsekolah. Tingkat kemampuan

    ekonomi orangtua dan cara lingkungan tempat siswa difabel berada juga merupakan masalah

    serius yang harus diselesaikan dan harus menjadi faktor pertimbangan pemerintah dalam

    mengerjakan kebijakan nondiskriminatif itu.

    Tentu terdapat banyak sekali ketimpangan yang luar biasa dan menyebabkan anak-anak

    difabel menjadi semakin jauh dari isu kesetaraan dalam menerima pendidikan yang

    berkualitas, seperti terbatasnya kemampuan negara untuk menjadikan mereka sebagai

    penduduk yang sejahtera, dengan faktor kebutuhan khusus dan kemiskinan hanya

    dieksploitasi sebagai kebutuhan politik semata.

    Dalam bukuPolitics, Language, and Culture: A Critical Look at School Reform, Joseph

    Check (2004) memastikan bahwa dalam setiap sistem pendidikan sebuah negara melalui

    muatan kurikulumnya tak akan pernah bisa menghindari isu RAS, bahasa, dan budaya,

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 14 Juli 2014

    39/53

    karena isu-su tersebut selalu berkaitan dengan persoalan pemerataan (equity) pendidikan

    masih tetap tinggi, akses (access), dan kualitas (quality) pendidikan juga masih rendah.

    Untuk itulah, perlu dipikirkan dan dibuat rancang bangun mekanisme yang terintegrasi

    terhadap proses pendidikan, antara anak-anak difabel dan anak-anak yang normal. Kapan?

    Sebaiknya sekarang, dan kita berharap pemerintahan baru akan mewujudkan pendidikaninklusif itu dengan sungguh-sungguh, bukan setengah hati.

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 14 Juli 2014

    40/53

    Umat Harus Peduli Rumah Ibadahnya

    Oleh M. Fuad NasarWakil Sekretaris BAZNAS

    Umat Islam Indonesia patut bersyukur dengan suasana islami yang tercipta setiap Ramadhan.

    Masjid dipadati jamaah yang melaksanakan shalat tarawih dan menyimak ceramah ramadhan.

    Banyak masjid di perkotaan menggelar buka puasa gratis untuk musafir dan warga yang ingin

    menikmati kebersamaan dalam hari-hari Ramadhan.

    Organisasi pemuda dan remaja masjid pertama di Jakarta, yaitu Youth Islamic Study Club

    (YISC) Al-Azhar di Masjid Agung Al-Azhar, Kebayoran Baru Jakarta Selatan, setiap

    Ramadhan mengusung tema kegiatan yang berkesan, yakni Cahaya Ramadhan Cahaya

    Masjid. Menengok ke Bandung, di Masjid Salman ITB, masjid kampus pertama di

    Indonesia, dapat pula disaksikan agenda ramadhan yang semarak dengan nuansa khas masjidkampus. Syiar ramadhan bergema di masjid-masjid lainnya di seluruh wilayah tanah air yang

    mencerminkan kehidupan Islam di Indonesia.

    Sepuluh hari terakhir Ramadhan kegiatan malam Iktikaf di berbagai masjid tidak hanya

    diikuti orang-orang tua, tetapi juga generasi muda. Syiar Ramadhan tidak terpisahkan dari

    syiar memakmurkan masjid. Ramadhan mendekatkan umat Islam dengan masjid sebagai

    pusat jantung kehidupan keagamaan.

    Peran dan fungsi masjid dalam masyarakat Islam sebagai pusat ibadah dan pembinaan umat

    perlu dipelihara sepanjang zaman. Masjid merupakan tempat integrasi dan reintegrasi umat,

    kata almarhum Mohammad Natsir. Masjid satu-satunya tempat yang dapat mempertemukan

    umat Islam di bawah naungan akidah dan ikatan ukhuwah islamiyahsebagaimana diajarkan

    Nabi Muhammad SAW.

    Zaman terus berubah dan musim berganti. Di pusat-pusat kota dan kawasan pengembangan

    perkotaan terjadi perubahan yang tidak terbayangkan sebelumnya. Kemajuan dan semarak

    kehidupan Islam di tanah air kita bukannya tanpa tantangan. Di satu sisi semarak syiar Islam

    yang mengesankan, namun di sisi lain pengaruh materialisme dari hari ke hari kian mendesak

    nilai-nilai keagamaan bangsa kita.

    Pembatalan dan pengalihan tanah wakaf beberapa kali terjadi dalam masyarakat untuk

    kepentingan komersil. Di masa lalu tidak terbayangkan masjid yang merupakan harta wakaf

    diambil kembali oleh ahli waris untuk dijual karena tergiur harta tanah yang mahal. Uang

    bisa mengalahkan rasa takut manusia kepada Tuhan.

    Sewaktu saya berbincang dengan Direktur Eksekutif Badan Wakaf Indonesia (BWI) Drs. H.

    Achmad Djunaedi, MBA, tanggal 24 Mei 2014 lalu, diungkapkan banyak masjid di DKI

    Jakarta dan Sekitarnya (Jabodetabek) belum memiliki sertifikat wakaf.

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 14 Juli 2014

    41/53

    Menurut Achmad Djunaedi banyak masjid di daerah jalan protokol di Jakarta dan kompleks

    perumahan (real estate) di Jabodetabek belum memiliki sertifikat wakaf. Status tanah masjid

    kebanyakan adalah tanah negara dan fasilitas sosial milik pengembang (developer). Masjid

    negara (Masjid Istiqlal) ternyata juga tidak memiliki sertifikat wakaf. Sekian banyak masjid

    di atas tanah wakaf ternyata belum bersertifikat.

    Di samping itu, maraknya pembangunansuper-blockperumahan dan kawasan bisnis seluas

    ribuan hektar tidak boleh menghilangkan masjid dan mushalla yang telah berdiri sejak

    puluhan atau ratusan tahun di daerah itu. Jika tidak ada yang peduli, tidak mustahil Islam

    tidak kelihatan lagi di tempat itu karena tergusur oleh pembangunan. Ujar mantan pejabat

    Kementerian Agama itu.

    Dalam kaitan ini patut kita dukung rencana BWI yang ingin mendata dan mensosialisasikan

    pentingnya sertifikasi tanah wakaf masjid. Setiap tanah negara dan lahan fasilitas sosial yang

    di atasnya berdiri masjid harus disertifikatkan. BWI telah meminta kepada Majelis UlamaIndonesia (MUI) agar menetapkan fatwa bahwa tanah masjid harus wakaf. Masjid di atas

    tanah wakaf yang belum bersertifikat sangat riskan di masa mendatang dan beberapa kasus

    telah terjadi di kota-kota besar.

    Sudah saatnya masalah ini menjadi perhatian agar umat Islam tidak dirugikan ketika terjadi

    perubahan tata ruang, pembebasan tanah dan alih fungsi lahan untuk kepentingan komersial.

    Lahan fasilitas sosial di kompleks-kompleks perumahan yang telah dibangun masjid di

    atasnya seharusnya diurus alih-status menjadi tanah wakaf bersertifikat. Sertifikasi wakaf

    sangat diperlukan agar setiap masjid yang berdiri mempunyai kekuatan hukum yang tetap dan

    tidak mudah diganggu-gugat. Masjid yang memiliki sertifikat wakaf secara hukum

    terlindungi dari penggusuran dan alih fungsi lahan.

    Semarak masjid di bulan suci Ramadhan diharapkan mendorong umat Islam lebih caredan

    peduli dengan rumah ibadahnya. Kepedulian dan kecintaan umat terhadap masjid tidak cukup

    hanya sebatas membangun, memperindah dan memakmurkannya, tetapi juga

    mengamankannya. Kita tidak menginginkan rumah ibadah umat Islam (masjid dan mushalla)

    lenyap dan tergusur disebabkan kita tidak peduli dengan sertifikasi tanah wakaf. Setiap

    jengkal tanah wakaf harus dilestarikan sebagai harta agama.

    Dari tahun ke tahun pemerintah tidak memiliki cukup anggaran untuk program sertifikasi

    tanah wakaf. Saya kira umat Islam melalui para nazhirwakaf dan pihak terkait harus

    mengembangkan inisiatif sendiri untuk pensertifikatan aset-aset umat berupa tanah wakaf

    demi kepentingan agama dan generasi mendatang.

    Kita selama ini peduli dengan rumah ibadah orang lain di sekitar kita, tapi kurang peduli

    untuk mengamankan rumah ibadah kita sendiri. Jika kendalanya hanya masalah dana, umat

    Islam melalui lembaga zakat dapat memanfaatkan sebagian zakat, infak dan sedekah untuk

    keperluan sertifikasi tanah wakaf yang di atasnya terdapat bangunan rumah-rumah ibadah

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 14 Juli 2014

    42/53

    sebagai bagian dari peruntukan zakat untukfisabilillah. Tetapi jika terkait dengan kebijakan,

    sudah selayaknya pemerintah memberikan keberpihakan.

    Wallahu a'lam bisshawab.

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 14 Juli 2014

    43/53

    Gerakan Zakat Berjamaah

    Oleh Irfan Syauqi BeikStaf Ahli BAZNAS

    Dalam berbagai kesempatan, salah seorang ulama muda kharismatik KH Yusuf Mansur,

    senantiasa menyerukan pentingnya berjamaah. Apapun persoalan yang dihadapi, seberat

    apapun, akan mudah diatasi dengan cara berjamaah. Dengan berjamaah, maka akan ada

    distribusi beban dan kewajiban. Semakin besar bilangan pembagi beban tersebut, maka

    kewajiban kita akan semakin ringan. Sebaliknya, semakin kecil bilangan pembagi beban

    tersebut, maka akan semakin besar pula kewajiban yang harus ditunaikan.

    Sebagai contoh, ketika kita bermaksud membeli sebuah hotel bintang 4 seharga Rp 150

    miliar, maka nilai tersebut akan terasa fantastis jika harus ditanggung sendirian. Tapi cobabayangkan, bila ada 1 juta warga yang siap menanggung secara bersama pembelian hotel

    tersebut, maka seorang warga hanya akan terkena kewajiban Rp 150 ribu per tahun. Jika

    jumlah ini dibagi dengan 12 bulan, maka setiap orang cukup mengeluarkan Rp 12.500 per

    bulan selama 1 tahun. Angkanya menjadi sangat kecil, sehingga jumlah Rp 150 milyar inipun

    menjadi terlihat sedikit. Bukan sesuatu yang menakutkan dan memberatkan. Inilah yang

    dimaksud dengan istilah bilangan pembagi, yaitu jumlah warga yang terlibat dan durasi

    waktu proses pelaksanaannya.

    Dengan ilustrasi seperti itu, maka bagi KH Yusuf Mansur, akan sangat mudah untuk

    menggerakkan bangsa ini untuk mau membeli kembali aset-aset negara yang telah tergadaikepada pihak asing. Jika seluruh warga negara terlibat, maka beragam persoalan, seperti

    ketiadaan sumber dana bagi pembangunan infrastruktur, dapat diatasi dengan baik dan cepat.

    Inilah dahsyatnya efek dari berjamaah. Karena itu, Alquran memerintahkan kita untuk

    berjamaah dalam segala hal, sehingga dengan kekuatan jamaah, maka seluruh potensi yang

    dimiliki dapat dioptimalkan. Rasulullah dan para sahabat telah membuktikan bahwa kekuatan

    berjamaah adalah kunci keberhasilan dalam membangun peradaban Islam dalam waktu

    singkat.

    Jika semangat berjamaah ini juga diaplikasikan dalam gerakan zakat, maka efektivitas dantingkat keberhasilan pembangunan zakat diyakini akan mengalami peningkatan. Untuk itu,

    diperlukan adanya langkah strategis agar upaya untuk membangun soliditas jamaah gerakan

    zakat bisa berjalan efektif.

    Pertama, basis atau pondasi berjamaah adalah adanya rasa saling percaya di antara pihak

    yang terlibat. Adanya kepercayaan ini merupakan sebuah keniscayaan. Tidak mungkin

    gerakan zakat berjamaah dapat diwujudkan jika antar elemen pegiat zakat masih ada unsur

    saling curiga dan buruk sangka. Namun demikian, satu hal yang perlu disadari adalah

    munculnya trust ini haruslah melalui proses perjalanan yang panjang dan berliku. Bukan

    proses yang bersifat instan dan jangka pendek.

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 14 Juli 2014

    44/53

    Kedua, dalam berjamaah, diperlukan adanya kesediaan untuk memimpin dan dipimpin.

    Dalam konteks memimpin, hampir semua pihak menyatakan kesiapannya. Namun, tidak

    semua pihak siap untuk dipimpin. Untuk itu, kepemimpinan gerakan zakat haruslah bersifat

    konstitusional dengan merujuk pada UU yang ada. Dalam konteks pengelolaan zakat di tanah

    air, UU No 23/2011 dan PP No 14/2014 telah mengamanatkan BAZNAS untuk memimpinproses integrasi pengelolaan zakat nasional. Tentu, proses kepemimpinan dan koordinasi

    tidak akan berjalan efektif manakala Baznas daerah dan LAZ tidak bersedia untuk

    bekerjasama dan bersinergi.

    Ketiga, kepemimpinan dalam jamaah akan efektif apabila bersifat aspiratif dan akomodatif

    terhadap kepentingan para pemangku kebijakan, dengan tetap mengacu pada kerangka sistem

    yang dibangun menurut ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Jadi bukan asal

    menyenangkan semua pihak tapi kemudian menabrak rambu-rambu peraturan yang ada.

    Disinilah pentingnya posisi BAZNAS dalam memainkan perannya sebagai koordinator zakat

    nasional.

    Keempat, adanya jaminan akuntabilitas sistem zakat yang tengah dibangun. Maksudnya,

    kerangka acuan sistem zakat ini harus disusun diatas prinsip pertanggungjawaban yang jelas

    dan kuat, sehingga semua pihak yang terlibat memiliki akseptansi terhadap sistem zakat yang

    sedang dibangun ini. Akuntabilitas ini dapat dilihat dari berbagai aspek, yaitu akuntabilitas

    administratif, akuntabilitas proses dan mekanisme, serta akuntabilitas moral dan sosial.

    Wallaahu a'lam.

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 14 Juli 2014

    45/53

    Cesar dan Scolari Beda Pilihan

    AGUS TRIWIBOWO

    Jika Julio Cesar menyatakan ingin pensiun, Luiz Felipe Scolari memilih bungkam

    dengan rencana masa depannya.

    HASIL mengecewakan skuat Brasil sebagai tuan rumah Piala Dunia 2014 membuat kiper

    Julio Cesar kecewa berat. Mantan kiper utama klub Inter Milan Italia itu pun berpikir

    pensiun.

    Ini mungkin menjadi Piala Dunia terakhir saya, ungkap Cesar setelah Brasil ditaklukkanBelanda 0-3 di laga perebutan posisi ketiga di Brasilia, kemarin dini hari WIB.

    Tetap tampil untuk Copa America 2015 (ajang sepak bola Amerika Latin) pada saat usia

    sudah 35 tahun menjadi sesuatu yang rumit. Tampil di sana tanpa berpikir untuk Piala Dunia

    2018 seperti mementingkan diri sendiri, jelas Cesar.

    Kekalahan dari Belanda itu seperti mengulang derita Cesar di Piala Dunia 2010 silam.

    Brasil dikalahkan tim yang sama dengan skor 1-2 di babak perempat final.

    Namun, Cesar kemudian terpanggil untuk kembali membela Selecao. Pelatih Luiz FelipeScolari yang memanggilnya lagi, tahun lalu, setelah dipercaya sebagai pelatih skuat tim

    `Samba'.

    Kelihaian Cesar yang kini bermain di klub Toronto FC Kanada membuatnya menjadi

    pahlawan kemenangan Brasil ketika mengalahkan Cile di 16 besar, dua pekan silam. Akan

    tetapi, dia tidak mampu berbuat banyak ketika gawangnya dibombardir Jerman dengan tujuh

    gol saat takluk 1-7 di semifinal.

    Ini saat menyedihkan bagi sepak bola Brasil, jelas Cesar yang telah 86 kali membela tim

    `Samba'. Sekarang saya berpikir untuk menenangkan diri dan melupakan segalanya.

    Waktunya untuk kiper lain dan saya pikir Brasil memiliki tujuh atau delapan orang yang

    mampu memakai kostum tim nasional, tegas Cesar.

    Itu pernyataan yang mungkin menjadi akhir karier Cesar di skuat Brasil. Tim nasional sudah

    dibelanya sejak 2004. Debutnya dilakukan di ajang Copa America pada tahun yang sama.

    Tergantung CBF

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 14 Juli 2014

    46/53

    Jika Cesar menyatakan ingin pensiun setelah kegagalan Brasil, beda halnya dengan apa yang

    akan dilakukan Scolari. Pelatih yang berjaya mengantar Brasil memenangi Piala Dunia 2002

    itu memilih bungkam dengan rencana masa depannya.

    Felipao--julukan Scolari-tidak memberi ketegasan apakah akan mundur setelah kegagalan itu.

    Mantan arsitek timnas Portugal tersebut mengembalikan semuanya kepada kebijakan

    Federasi Sepak Bola Brasil (CBF).

    Semua bergantung kepada keputusan presiden (CBF).Kami sekarang memegang laporan

    akhir dan akan menyerahkan kepadanya untuk dianalisis mengenai apa yang perlu

    diselesaikan, ungkap Big Phil kepada Sky Sports.

    Saya tidak akan membicarakan masa depan saya dengan Anda. Menang atau kalah adalah

    hasil akhir yang harus kita terima, jelas Scolari.

    Scolari menilai para pemainnya tampil cukup baik pada laga melawan Belanda meski

    akhirnya tidak dapat apa-apa. Baginya, setidaknya Brasil berhasil menempati empat besar tim

    terbaik di Piala Dunia kali ini.

    Kami memuji para pemain meskipun kami gagal pada turnamen kali ini, setidaknya kami

    tidak bermain buruk hari ini. Saya sudah melatih pada tiga Piala Dunia, dan sekarang kami

    berada di empat besar, kilah Scolari.

    Padahal, desakan agar Scolari meletakkan jabatan telah terdengar sejak kekalahan telak dari

    Jerman di semifinal. Mantan gelandang timnas Brasil Juninho Pernambucano memintaScolari dan seluruh staf pelatih Brasil--termasuk Carlos Alberto Parreira--mundur.

    Itu kekalahan paling telak dalam sejarah sepak bola dan itu dialami Brasil. Jika saya pelatih,

    saya akan mundur di akhir laga, jelas Juninho. (fifa.com/skysport/Agt/R-3)

    agustewe @mediaindonesia.com

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 14 Juli 2014

    47/53

    Brasil Tuai Ejekan di Negeri Sendiri

    SATRIA SAKTI UTAMA

    Kapten Thiago Silva minta maaf kepada pendukung Brasil atas kekalahan beruntun

    mereka.

    BRASIL harus kembali menelan pil pahit setelah kalah telak secara beruntun dalam ajang

    Piala Dunia kali ini. Dalam laga perebutan tempat ketiga kemarin, Selecao--julukan timnas

    Brasil--dipaksa tunduk kepada Belanda dengan skor meyakinkan 0-3.

    Robin van Persie membuka keran gol tim `Oranye' melalui titik penalti saat laga baru

    berjalan menit ketiga setelah Arjen Robben dijatuhkan Thiago Silva di kotak terlarang.

    Anak asuhan Louis van Gaal itu menggandakan keunggulan di menit 17 melalui winger

    Daley Blind. Kemenangan 3-0 Belanda akhirnya dilengkapi gelandangnya, Georginio

    Wijnaldum, saat pertandingan memasuki perpanjangan waktu.

    Dalam pertandingan yang digelar di Stadion Nacional de Brasilia tersebut, Brasil memang

    bermain seperti tanpa determinasi. Kekalahan menyakitkan 1-7 atas Jerman di pertandingan

    sebelumnya disebut-sebut menjadi biang keladi kekalahan Thiago Silva dkk atas Belanda.

    Di sisi lain, kekalahan itu juga menambah luka para pendukung Brasil yang harus melihat tim

    kebanggaan mereka keok di rumah sendiri. Kapten Brasil Thiago Silva pun menyatakanpermintaan maafnya atas hasil buruk yang diperoleh.

    Saya tidak berpikir kami harus mengakhiri seperti ini.Kami perlu meminta maaf kepada

    para suporter. Mereka mengejek kami hingga akhir dan itu normal, mereka memiliki perasaan

    juga. Ini sangat sulit, ungkap Silva.

    Pendukung tuan rumah sempat mengungkapkan kekesalannya dengan mengeluarkan kata-

    kata ejekan kepada para pemain Brasil saat gol kedua Belanda terjadi akibat kesalahan David

    Luiz. Kemarahan para suporter pun kembali memuncak setelah tim `Samba' kembali

    kemasukan di menit akhir laga.

    Selain itu, hasil tersebut semakin memperburuk catatan Brasil yang menjadi tuan rumah Piala

    Dunia untuk kali kedua. Brasil pernah menjadi tuan rumah Piala Dunia pada 1950. Dalam

    pergelaran tersebut Brasil gagal menjadi juara dunia untuk pertama kalinya setelah

    menempati posisi kedua setelah kalah bersaing dengan Uruguay.

    Beri apresiasi

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 14 Juli 2014

    48/53

    Belanda mengakhiri perjalanannya di Piala Dunia 2014 dengan meraih posisi ketiga setelah

    mengalahkan tuan rumah Brasil. Dengan hasil tersebut, gelar `juara tanpa mahkota' yang

    sudah lama disematkan tetap bertahan.

    Tim asal negeri `Kincir Angin' itu memang seperti tidak dinaungi Dewi Fortuna di setiap

    ajang Piala Dunia yang mereka ikuti. Tiga kali mencapai laga puncak Piala Dunia (1974,

    1978, 2010), tidak pernah sekali pun mereka mengangkat piala.

    Meski begitu, pelatih Belanda Luis van Gaal mengaku tetap memberikan apresiasi tinggi

    kepada anak asuhnya. Performa Belanda selama Piala Dunia sebenarnya cukup baik dengan

    tidak pernah menelan kekalahan dalam 90 menit waktu normal dalam laga yang mereka

    jalani. Langkah mereka hanya terhenti oleh