artikel limbah kemoterapi

3
Sejak jaman dahulu dikenal beberapa cara pengobatan untuk menyembuhkan penyakit kanker. Cara paling tua adalah pembedahan, kemudian menyusul penyinaran terhadap sel-sel tumor ganas yang peka sinar gamma dan dengan perkembangan pengetahuan mengenai struktur, fungsi, proliferasi sel dan mekanisme regulasi didalamnya, pengobatan kimiawi pada tahun- tahun terakhir maju dengan pesat. Sitostatika merupakan salah satu pengobatan kanker yang paling banyak menunjukkan kemajuan dalam pengobatan penderita kanker. Bahan Sitostatika adalah zat/obat yang merusak dan membunuh sel normal dan sel kanker, serta digunakan untuk menghambat pertumbuhan tumor malignan. Istilah sitostatika biasa digunakan untuk setiap zat yang mungkin genotoksik, mutagenik, onkogenik, teratogenik, dan sifat berbahaya lainnya. Sitostatika tergolong obat beresiko tinggi karena mempunyai efek toksik yang tinggi terhadap sel, terutama dalam reproduksi sel sehingga dapat menyebabkan karsinogenik, mutagenik dan tertogenik. Limbah sitotoksik, yaitu bahan yang terkontaminasi selama peracikan, pengangkutan, atau tindakan terapi sitotoksik. Pengelolaan limbah dari sisa buangan pencampuran sediaan sitoatatika (seperti: bekas ampul,vial, spuit, needle,dll) harus dilakukan sedemikian rupa hingga tidak menimbulkan bahaya pencemaran terhadap lingkungan. Limbah medis rumah sakit juga dapat menyebabkan gangguan genetik dan reproduksi. Meskipun mekanisme gangguan belum sepenuhnya diketahui secara pasti, namun beberapa senyawa

Upload: lala-fatana

Post on 20-Dec-2015

24 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

kanker

TRANSCRIPT

Page 1: Artikel Limbah Kemoterapi

Sejak jaman dahulu dikenal beberapa cara pengobatan untuk menyembuhkan penyakit

kanker. Cara paling tua adalah pembedahan, kemudian menyusul penyinaran terhadap sel-sel

tumor ganas yang peka sinar gamma dan dengan perkembangan pengetahuan mengenai

struktur, fungsi, proliferasi sel dan mekanisme regulasi didalamnya, pengobatan kimiawi

pada tahun-tahun terakhir maju dengan pesat.

Sitostatika merupakan salah satu pengobatan kanker yang paling banyak

menunjukkan kemajuan dalam pengobatan penderita kanker. Bahan Sitostatika adalah

zat/obat yang merusak dan membunuh sel normal dan sel kanker, serta digunakan untuk

menghambat pertumbuhan tumor malignan. Istilah sitostatika biasa digunakan untuk setiap

zat yang mungkin genotoksik, mutagenik, onkogenik, teratogenik, dan sifat berbahaya

lainnya. Sitostatika tergolong obat beresiko tinggi karena mempunyai efek toksik yang tinggi

terhadap sel, terutama dalam reproduksi sel sehingga dapat menyebabkan karsinogenik,

mutagenik dan tertogenik.

Limbah sitotoksik, yaitu bahan yang terkontaminasi selama peracikan, pengangkutan,

atau tindakan terapi sitotoksik. Pengelolaan limbah dari sisa buangan pencampuran sediaan

sitoatatika (seperti: bekas ampul,vial, spuit, needle,dll) harus dilakukan sedemikian rupa

hingga tidak menimbulkan bahaya pencemaran terhadap lingkungan.

Limbah medis rumah sakit juga dapat menyebabkan gangguan genetik dan

reproduksi. Meskipun mekanisme gangguan belum sepenuhnya diketahui secara pasti, namun

beberapa senyawa dapat menyebabkan gangguan atau kerusakan genetik dan system

reproduksi manusia

Langkah – langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:

a.    Gunakan Alat Pelindung Diri (APD).

b.   Tempatkan limbah pada wadah buangan tertutup. Untuk benda-benda tajam seperti spuit,

vial, ampul, tempatkan di dalam wadah yang tidak tembus benda tajam, untuk limbah lain

tempatkan dalam kantong berwarna (standar internasional warna ungu) dan berlogo

sitostatika

c.    Beri label peringatan (Gambar 2) pada bagian luar wadah.

d.   Bawa limbah ke tempat pembuangan menggunakan troli tertutup.

Page 2: Artikel Limbah Kemoterapi

e.    Musnahkan limbah dengan incenerator 1000ºC.

f.    Cuci tangan.

Usaha Minimisasi Limbah

1. Menyeleksi bahan-bahan yang kurang menghasilkan limbah sebelum membelinya.

2. Menggunakan sedikit mungkin bahan-bahan kimia.

3. Mengutamakan metode pembersihan secara fisik daripada secara kimiawi.

4. Mencegah bahan-bahan yang dapat menjadi limbah seperti dalam kegiatan petugas

kesehatan dan kebersihan.

5. karena adanya kesan kurang baik akibat limbah yang tidak ditangani dengan baik.

6. Memonitor alur penggunaan bahan kimia dari bahan baku sampai menjadi limbah

bahan berbahaya dan beracun.

7. Memesan bahan-bahan sesuai kebutuhan.

8. Menggunakan bahan yang diproduksi lebih awal untuk menghindari kadaluarsa.

9. Menghabiskan bahan dari setiap kemasan.

10. Mengecek tanggal kadaluarsa bahan pada saat diantar oleh distributor.