artikel hari lahir pancasila

3
HERNOWO Hadiwonggo (HH) dari LPPKB menulis panjang di Pelita, 31 Mei 2010. bahwa sesuai pendapat banyak kalangan, hari lahir Pancasila adalah 1 Juni 1945. yaitu saat pidato Bung Karno di depan sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) di Jakarta. Sebagai seorang pribadi tentu saja pendapat ini sah-sah saja, karena nyatanya Bung Karno berpidato tentang dasar Negara Indonesia, yang belakangan disebut Pancasila, atau Trisila, atau Eka Sila berupa "Gotong Royong semuanya itu pada tanggal 1 Juni 1945. Yang disayangkan ialah bahwa HH tidak menyatakan bahwa sebelum dan sesudah 1 Juni terdapat sejumlah pidato, perumusan, amandemen, dan penge-syahan terhadap formula Pancasila yang resmi dan konstitutional. Untuk Itu saya ingin mengutip tulisan saya perihal ini yang diminta oleh sahabat saya anggota DPD dan mantan Wakil Ketua MPR Dr (HC) AM Fatwa, sebagai di bawah ini. Bagaimana dan kapan sebenarnya hari lahir Pancasila? Saya kira tidak ada saksi hidup pada saat ini, kecuali dua buku yang layak dirujuk sebagai sumber utama. Sebab bagi generasi kita, walaupun berusia 60-an tahun, pada saat atau menjelang Proklamasi Kemerdekaan dan penetapan UUD pada 18Agustus 1945, tentu mereka masih berusia sangat remaja atau masih anak-anak. Kedua buku tersebut adalah "Naskah Persiapan UUD 1945" oleh Muhammad Yamin, terbitan Siguntang tahun 1959. Dan buku kedua, adalah buku "Risalah Sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPK!)", terbitan Sekretariat Negara RI tahun 1998 yang disunling oleh Dr Saafroedin Bahar dengan kata pengantar panjang dari Prof Dr Taufik Abdullah. Empat Formula Pancasila Dari kedua buku tersebut, kita membaca ada empat rumusan Pancasila dikemukakan secara berurutan, yaitu pada 29 Mei, 1 Juni, 22 Juni, dan 18 Agustus. Semua di tahun 1945. Harian Republika kemarin menyebutkan tambahan satu formula lagi, dari Prof Dr Soepomo, yang belum saya ketahui sumbernya. Bila mau lebih lengkap lagi tentu harus ditambah dua formula lagi, yakni rumusan dalam Mukaddimah Konstitusi RIS dan model UUD Sementara 1950. Inilah khazanah bangsa kita. Mari kita lihat keempat formula tersebut. Sebelum Bung Karno berpidato pada 1 Juni 1945 itu, 36 orang lainnya telah pula berpidato menjawab tantangan Ketua BPUPKI. Dr Rajlman Wedyodiningrat tentang dasar Negara RI yang akan didirikan. Ke-36 orang itu masing-masing berbicara pada 29 Mei sebanyak 16 orang, 30 Mei sebanyak 10 orang, enam orang pada 31 Mei, dan bersamaan dengan hari pidato Bung Karno sebanyak 5 orang. DI antara 36 orang dari 62 anggota BPUPKI tersebut, adalah Muhammad Yamin, yang secara lengkap mengemukakan dasar negara secara utuh. Kalau dilihat dari dua buku yang secara tuntas memuat pidato kedua tokoh itu. masing-masing setebal 21 halaman cetak. Bedanya dari segi ketebalan naskah ialah, Yamin masih menyertakan beberapa halaman lampiran tentang wilayah yang seyogyanya masuk dalam Indonesia merdeka. Dari sisi Isi, apa yang diutarakan Yamin maupun Bung Karno sama, yakni lima sila untuk Indonesia merdeka. Hanya saja di antara keduanya mempunyai perbedaan istilah dan

Upload: dhika-de-vu

Post on 29-Jun-2015

366 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Artikel Hari Lahir Pancasila

HERNOWO Hadiwonggo (HH) dari LPPKB menulis panjang di Pelita, 31 Mei 2010. bahwa sesuai pendapat banyak kalangan, hari lahir Pancasila adalah 1 Juni 1945. yaitu saat pidato Bung Karno di depan sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) di Jakarta.

Sebagai seorang pribadi tentu saja pendapat ini sah-sah saja, karena nyatanya Bung Karno berpidato tentang dasar Negara Indonesia, yang belakangan disebut Pancasila, atau Trisila, atau Eka Sila berupa "Gotong Royong semuanya itu pada tanggal 1 Juni 1945.

Yang disayangkan ialah bahwa HH tidak menyatakan bahwa sebelum dan sesudah 1 Juni terdapat sejumlah pidato, perumusan, amandemen, dan penge-syahan terhadap formula Pancasila yang resmi dan konstitutional. Untuk Itu saya ingin mengutip tulisan saya perihal ini yang diminta oleh sahabat saya anggota DPD dan mantan Wakil Ketua MPR Dr (HC) AM Fatwa, sebagai di bawah ini.

Bagaimana dan kapan sebenarnya hari lahir Pancasila? Saya kira tidak ada saksi hidup pada saat ini, kecuali dua buku yang layak dirujuk sebagai sumber utama. Sebab bagi generasi kita, walaupun berusia 60-an tahun, pada saat atau menjelang Proklamasi Kemerdekaan dan penetapan UUD pada 18Agustus 1945, tentu mereka masih berusia sangat remaja atau masih anak-anak.

Kedua buku tersebut adalah "Naskah Persiapan UUD 1945" oleh Muhammad Yamin, terbitan Siguntang tahun 1959. Dan buku kedua, adalah buku "Risalah Sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPK!)", terbitan Sekretariat Negara RI tahun 1998 yang disunling oleh Dr Saafroedin Bahar dengan kata pengantar panjang dari Prof Dr Taufik Abdullah. Empat Formula Pancasila

Dari kedua buku tersebut, kita membaca ada empat rumusan Pancasila dikemukakan secara berurutan, yaitu pada 29 Mei, 1 Juni, 22 Juni, dan 18 Agustus. Semua di tahun 1945. Harian Republika kemarin menyebutkan tambahan satu formula lagi, dari Prof Dr Soepomo, yang belum saya ketahui sumbernya. Bila mau lebih lengkap lagi tentu harus ditambah dua formula lagi, yakni rumusan dalam

Mukaddimah Konstitusi RIS dan model UUD Sementara 1950. Inilah khazanah bangsa kita.

Mari kita lihat keempat formula tersebut. Sebelum Bung Karno berpidato pada 1 Juni 1945 itu, 36 orang lainnya telah pula berpidato menjawab tantangan Ketua BPUPKI. Dr Rajlman Wedyodiningrat tentang dasar Negara RI yang akan didirikan. Ke-36 orang itu masing-masing berbicara pada 29 Mei sebanyak 16 orang, 30 Mei sebanyak 10 orang, enam orang pada 31 Mei, dan bersamaan dengan hari pidato Bung Karno sebanyak 5 orang.

DI antara 36 orang dari 62 anggota BPUPKI tersebut, adalah Muhammad Yamin, yang secara lengkap mengemukakan dasar negara secara utuh. Kalau dilihat dari dua buku yang secara tuntas memuat pidato kedua tokoh itu. masing-masing setebal 21 halaman cetak. Bedanya dari segi ketebalan naskah ialah, Yamin masih menyertakan beberapa halaman lampiran tentang wilayah yang seyogyanya masuk dalam Indonesia merdeka.

Dari sisi Isi, apa yang diutarakan Yamin maupun Bung Karno sama, yakni lima sila untuk Indonesia merdeka. Hanya saja di antara keduanya mempunyai perbedaan istilah dan urutan. Yamin yang berpidato pertama mengusulkan lima dasar negara, sebagai berikut; (1) Pert Kebangsaan,) Pert Kemanusiaan, (3) Peri Peri ke-Tuhanan,(4) Peri Kerakyatan,(5) Kesejahteraan Rakyat.

Sementara itu. Bung Karno, yang berpidato pada 1 Juni 1945, mengusulkan lirna dasar pula yang disebutnya Panca Sila, yaitu (1) Kebangsaan, (2) Intemasionalis-me,(3)Mufakat. Permusyawaratan Perwakilan,(4) Kesejahteraan, (5) Ketuhanan atau bertaqwa kepada Tuhan YME.

Page 2: Artikel Hari Lahir Pancasila

Selanjutnya, Bung Karno, menyetujui bahwa kelima sila tersebut dapat diperas menjadi Tri Sila, yakni(l) Sosio Demokrasi. (2) Sosio lntemasionalisme,(3) Ketuhanan Yang Maha Esa. Dan masih menurut Bung Karno pula, ketiga sila tersebut dapat diperas menjadi Eka Sila, yakni Gotong Royong.

Rumusan Yamin maupun BK Ditolak

Tiba saatnya perumusan pada 22 Juni

1945, yang dilakukan oleh sembilan orang panitia kecil yang dipimpin BK. Kedua gagasan besar di atas, ditambah masukan dari 35 orang lainnya sebagaimana disebutkan di depan ditetapkan dalam suatu piagam bersama yang disebut Piagam Jakarta.

Suatu gentlemen agreement di antara wakil-wakil bangsa yang berorientasi nasionalis-agama dan kaum agama-na-sionalls (istilah Endang Saefudin Anshari, dalam buku yang berasal dari tesis master di McGill University. Canada, berjudul Piagam Jakarta).

Piagam Jakarta ini pada dasarnya menerima gagasan kedua tokoh Yamin dan Soekarno- dilengkapi masukan dari 35 orang lainnya; hanya saja urutan kedua tokoh tidak diterima alias ditolak. Kesembilan tokoh merumsuakn dasar negara RI dalam lima dasar, dengan urutan dan istilah yang berbeda, yaitu

(1) Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pe-meluknya, (2) Kemanusiaan yang adil dan beradab.(3) Persatuan Indonesia. (4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. (5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonsia.

Demikian sembilan tokoh bangsa, merumuskan dasar Negara Indonesia yang kelak akan merdeka (pada waktu itu). Ke-9 orang adalah Sukarno. Hatta, Yamin, Suhardjo, Maramis, Wahid Hasyim. Abi-kusno Tjokrosuyoso, dan Abdul Kahar Muzakkir. Rumusan ini oleh Soekarno, selaku ketua Komisi Penyusunan UUD. dibawa ke Pleno II BPUPKI pada 16 Juli 1945. dan tanpa amandemen disetujui sidang.

Rumusan Pancasila Disahkan

Sidang BPUPKI kedua itu sendiri berlangsung antara lOs.d. 17 Juli 1945. Ada tiga agenda besar disahkan dalam sidang delapan hari itu. yakni Batang Tubuh UUD sebanyak 37 pasal ditambah Aturan Tambahan dan Aturan Peralihan. Rancangan Mukaddimah UUD atau Piagam Jakarta, dan ketiga "Pernyataan Indonesia Merdeka atau yang oleh BK. kala itu disebut "Declaration of Independence", mengikuti model Amerika pada hampir 200 tahun sebelumnya.

Mukaddimah dan batang tubuh UUD sudah diketahui umum, tapi Pernyataan Indonesia Merdeka tidak banyak dipubli-kasikan. Tetapi di dalam buku terbitan Sekretariat Negara tahun 1998 disiarkan secara lengkap. Apabila Mukaddimah UUD atau Piagam Jakarta hanya 4 alinea, Pernyataan Indonesia Merdeka terdiri atas 13 alinea.

Isinya, adalah (a) Alinea pertama, sebuah pernyatan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, (b) Alinea kedua sampai kelima, kutukan kepada, kerajaan Belanda yang telah menjajah Indonesia, (c) Alinea keenam, sepanjang lima alinea, memuji betapa hebatnya Dal Nippon Teikoku, (d) Tiga alinea terakhir pernyataan Indonesia merdeka dan pernyataan syukur kepada Tuhan YME.

Begitulah ketiga dokumen hasil sidang BPUPKI terakhir dibawa ke sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPK!) pada 18 Agustus 1945. Piagam Jakarta disahkan sebagai Mukaddimah

Page 3: Artikel Hari Lahir Pancasila

Undang Undang Dasar dengan perubahan lebih kurang 2 persen, yaitu tujuh patah kata setelah sila pertama Ketuhanan dihapus dan diganti dengan tiga parah kata Vang maha Esa.

Pasal-pasal UUD yang 37 pasal diterima, terutama setelah Bung Karno dan Bung Hatta berpidato bahwa itu adalah UUD sementara, UUD revolusi, yang kelak akan diamandemen.

Sementara itu keputusan BPUPKI ketiga tentang "Pernyataan Indonesia Merdeka hilang tanpa penjelasan. Rupanya jatuhnya bom di Hirosima berhasil mengag-galkan rencana BK mengangkat Jepang sebagai pahlawan Asia Timur Raya.

Dengan demikian, jadilah PPK1 mensyahkan UUD sekaligus Mukaddlmah-nya. mengangkat Ir Sukarno dan Drs Mohammad Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden. Terakhir, PPKI juga mensyahkan PNI (Partai Nasional Indonesia) sebagai satu-satunya partai politik di Indoneia, yang belakangan menggugah Wapres Bung Hatta untuk, tanpa restu Presiden, mengumumkan Maklumat X dan Maklumat Wakil Presiden mengubah system presidential cabinet menjadi parlementer dan membebaskan pendirian partai-partai politik.

Pendeknya, Pancasila sebagaimana yang kita dapati sekarang, lahir, disahkan, dan diresmikan pada 18 Agustus 1945.