artikel bu aisjah

5
ARTIKEL “ PENGALAMAN MENCARI PASIEN ANC” Beberapa minggu sebelum ujian AntenatalCare (ANC) kami dari Prodi D-III Kebidanan Poltekkes Kemenkes Pontianak sibuk mencari pasien untuk dapat dibawa ke Kampu sehingga kami dapat melaksanakan ujian tersebut. Dalam mencari pasien kami semua tidak mudah mendapatkan ibu-ibu yang mau dibawa ke kampus pada saat itu. Banyak cerita-cerita yang dapat kami bagi kepada teman-teman kelas, perjuangan kami dalam mencari ibu hamil. Tidak pandang pagi,siang,sore, maupun malam, kami tetap berusaha mencari bersama-sama. Satu persatu rumah penduduk kami singgahi, dari mulai jl.adjisucipto sampai desa kapur, semua kami jelajahi. Tetapi tidak satu pun saya mendapatkan ibu hamil tersebut. Tidak sedikit ibu hamil yang tidak menerima saya untuk dapat membawa ibu hamil tersebut ke kampus untuk jadi pasien pada saat ujian. Tetapi saya terus semangat. Pada H – 7, saya berkeliling lagi ke daerah kota baru, tepat dijalan nirbaya, saya melihat ada seorang ibu hamil yang sedang menjahit pakaian. Saya pun langsung menghampiri ibu tersebut, dan langsung memperkenalkan diri saya dan mulai menjelaskan maksud kedatangan saya. Ibu hamil tersebut bernama Siti Haminah , umur 26 tahun , mengandung anak kedua. Ibu hamil tersebut juga sempat ragu dengan apa yang sudah 1

Upload: dewi-agustiani

Post on 23-Dec-2015

16 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

m

TRANSCRIPT

Page 1: Artikel Bu Aisjah

ARTIKEL

“ PENGALAMAN MENCARI PASIEN ANC”

Beberapa minggu sebelum ujian AntenatalCare (ANC) kami dari Prodi D-

III Kebidanan Poltekkes Kemenkes Pontianak sibuk mencari pasien untuk dapat

dibawa ke Kampu sehingga kami dapat melaksanakan ujian tersebut. Dalam

mencari pasien kami semua tidak mudah mendapatkan ibu-ibu yang mau dibawa

ke kampus pada saat itu. Banyak cerita-cerita yang dapat kami bagi kepada teman-

teman kelas, perjuangan kami dalam mencari ibu hamil. Tidak pandang

pagi,siang,sore, maupun malam, kami tetap berusaha mencari bersama-sama. Satu

persatu rumah penduduk kami singgahi, dari mulai jl.adjisucipto sampai desa

kapur, semua kami jelajahi. Tetapi tidak satu pun saya mendapatkan ibu hamil

tersebut. Tidak sedikit ibu hamil yang tidak menerima saya untuk dapat membawa

ibu hamil tersebut ke kampus untuk jadi pasien pada saat ujian. Tetapi saya terus

semangat.

Pada H – 7, saya berkeliling lagi ke daerah kota baru, tepat dijalan nirbaya,

saya melihat ada seorang ibu hamil yang sedang menjahit pakaian. Saya pun

langsung menghampiri ibu tersebut, dan langsung memperkenalkan diri saya dan

mulai menjelaskan maksud kedatangan saya. Ibu hamil tersebut bernama Siti

Haminah , umur 26 tahun , mengandung anak kedua. Ibu hamil tersebut juga

sempat ragu dengan apa yang sudah saya bicarakan sebelumnya. Sehingga ibu

hamil tersebut belum bisa menjawab apakah dia mau saya bawa kekampus untuk

menjadi pasien saya. Keesokan harinya, saya kembali kerumah ibu hamil tersebut

untuk menanyakan bersediakah ibu untuk menjadi pasien saya pada saat ujian

tersebut, ibu hamil itu mau saya bawa kekampus dan saya merasa senang luar

biasa , karena sudah beberapa tempat saya singgahi tetapi belum ada ibu hamil

yang mau saya bawa kekampus.

Dua hari kemudian, saya bersama kakak asuh saya menemui ibu hamil

tersebut untuk dilakukan pemeriksaan sebelum saya benar-benar melakukan

pemeriksaan secara benar pada saat ujian berlangsung nanti. Setelah saya melihat

buku KIA ibu hamil saya tersebut, ibu pernah mengalami riwayat SC pada

persalinan yang lalu, pada saat saya mengetahui itu, saya sangat sedih karena mau

1

Page 2: Artikel Bu Aisjah

tidak mau, saya harus mencari pengganti ibu hamil yang baru untuk saya bawa

pada saat ujian. Melihat dari hari yang semakin dekat membuat saya bingung

harus mencari keman lagi untuk mendapatkan ibu hamil yang mau saya bawa

kekampus untuk ujian saya dikampus. Setelah saya melihat riwayat persalinan ibu

tersebut, saya langsung membuat keputusan kepada ibu hamil tersebut, bahwa

saya belum bisa membawa ibu kekampus untuk menjadi pasien saya, karena yang

saya tau ibu hamil dengan riwayat persalinan yang terdahulu pernah mengalami

SC, persalinan selanjutnya pasti dokter dan bidana menyarankan untuk melakukan

SC lagi, karena takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Setelah mendengar penjelasan yang saya berikan, ibu hamil tersebut

memahami dan menerima semua penjelasan yang saya berikan. Setelah semuanya

selesai saya dan kakak asuh saya pun pulanh meninggalkan rumah ibu hamil

tersebut. Keesokan harinya, pada saat dikampus saya bertanya kepada teman-

teman saya untuk meminta bantuan , dimana saya harus mencari ibu hamil yang

mau saya bawa kekampus, karna sari yang semakin dekat membuat saya mulai

bingung kondisi yang saya hadapi pada waktu itu. Ternyata teman saya yang

bernama Myta Nurhaya, dapat membantu saya untuk mencari ibu hami.

Keesokan harinya sampai pada H- 4, saya dan myta langsung kerumah ibu

hamil tersebut di gg. Ujung pandang di jalan Dr.soetomo.ibu yang bernama ibu

rosita, umur 30 tahun memiliki anak 3 orang dan hamil anak ke 4. Setalah sampai

dirumah ibu hamil tersebut, say langsung menjelaskan maksud saya datang

kerumah ibu hamil tersebut. Setelah beberapa saat saya menjeaskan ibu hamil

tersebut , langsung mau dibawa kekamppus untuk menjadi pasien pada saat saya

ujian nanati. Saya merasa senang dan lega karena saya sudah mendapatkan pasien

untuk saya bawa kekampus nanti untuk menjadi pasien saya. Ibu yang bekerja

sebagai ibu rumah tangga, bersikap baik, apa adanya dan meyakinkan saya kalau

saya dapat membantu dia dalam mengetahui keadaan janin nya pada waktu itu.

H-3 dan 2 saya bersama kakak asuh saya pergi mendatangi rumah ibu hamil

tersebut untuk dilakukan pemeriksaan kehamilan sebelum ujian berlangsung

dikampus dengan benar dan baik, semua pemeriksaan telah saya lakukan sesuai

denga protab kerja ysng sesuai dengan prosedur. Setelah pemeriksaan semua telah

selesai saya langsung membuat janji kepada ibu hamil tersebut bahwa besok saya

2

Page 3: Artikel Bu Aisjah

akan menjemput ibu untuk bersama-sama kita kekampus dan ibu menjadi pasien

saya untuk dilakukan pemeriksaan kehamilan. Ibu sudah mengerti dengan semua

penjelasan yang saya lakukan. Saya dan kakak asuh saya pun pulang, sesampai

saya dirumah, saya mulai lagi memahami dan mengingatkan langkah-langkah

kerja yang akan saya lakukan besok, dangan hati yang tidak karuan, serta gugup

saya mencoba untuk dapat menenangkan diri saya sendri, dengan berdo’a kepada

ALLAH, bahwa akan besok akan melakukan ujian pemeriksaan kehamilan ,

semoga dapat diberi kelancaran dan kemudahan pada setiap langkah yang saya

kerjakan dan saya juga tawaqal dengan semua yang akan terjadi nanti, tetapi saya

sebagai seorang mahasiswi sudah melakukan dan berusaha yang terbaik untuk

dapat melakukan ujian besok dengan baik dan sesuai harapan yang sudah saya

buat, tetap semua tinggal kuasa yang diatas.

Keesokan harinya pun tiba, saya langsung bergegas pergi kekampus untuk

melaksanakan ujian pemeriksaan kehamilan tersebut (ANC). Karena nama saya

abjadnya awal jadi saya ujian nya hari pertama. Dosen penguji saya untuk ujian

pemeriksaan kehamilan pada waktu itu adalah Ibu Rohuna. Setelah sampai

dikampus, teman yang bertugas piket pada hari pertama langsung pergi kerumah

ibu hamil untuk dibawa kekampus. Setelah dijemput hampi setengah jam , tiba lah

ibu hamil saya dikampus, saya pun langsung menghampiri ibu hamil saya

tersebut.

Setelah beberapa jam kemudian , ujian pun selesai dan saya berterimakasih

kepada ibu hamil saya , yang telah mau meluangkan waktunya untuk datang

kekampus saya dan mau menjadi passien untuk saya ujian. Setelah itu, saya

langsung mengantar ibu hamil tersebut kerumahnya kembali.

3

Page 4: Artikel Bu Aisjah

4