artikel astigmatis

6
Artikel ASTIGMATIS (SILINDRIS) ASTIGMATIS (SILINDRIS) Astigmatisme atau mata silindris merupakan kelainan pada mata yang disebabkan oleh karena lengkung kornea mata yang tidak merata. Kelainan refraksi ini bisa mengenai siapa saja tanpa peduli status sosial, umur dan jenis kelamin. Bola mata dalam keadaan normal berbentuk seperti bola sehingga sinar atau bayangan yang masuk dapat ditangkap pada satu titik di retina (area sensitif mata). Pada orang astigmatisme, bola mata berbentuk lonjong seperti telur sehingga sinar atau bayangan yang masuk ke mata sedikit menyebar alias tidak fokus pada retina. Hal ini menyebabkan bayangan yang terlihat akan kabur dan hanya terlihat jelas pada satu titik saja. Disamping itu, bayangan yang agak jauh akan tampak kabur dan bergelombang. Apa yang menyebabkan astigmatisme? Astigmatisme umumnya diturunkan dan sering muncul sejak anak anak. Selain itu, astigmatisme juga bisa disebabkan oleh tekanan yang berlebihan pada kornea, kebiasaan membaca yang buruk dan kebiasaan menggunakan mata untuk melihat objek yang terlalu dekat. Apa saja keluhan penderita astigmatisme? Penderita astigmatisme yang belum diobati akan sering mengeluh sakit kepala, kelelahan pada mata dan kabur saat melihat benda berjarak dekat maupun jauh. Jika mengalami gejala tersebut dalam jangka waktu yang lama, sebaiknya anda segera ke dokter mata untuk melihat kemungkinan terjadinya astigmatisme. Bagaimana mengobati astigmatisme? Hampir semua derajat astigmatisme dapat dikoreksi dengan kacamata atau lensa kontak. Pada penderita derajat ringan bahkan tidak memerlukan koreksi sama sekali selama astigmatisme itu tidak disertai dengan rabun jauh atau rabun dekat. Kaca mata untuk penderita astigmatisme menggunakan lensa silinder. Pilihan lain untuk mengobati astigmatisme adalah dengan operasi, namun tindakan ini sangat terggantung dari kondisi pasien. Operasi dilakukan dengan menggunakan laser stigmatisme adalah suatu keadaan bola mata yang mempunyai kelengkungan yang tidak sferis pada kornea ataupun lensa, sehingga sinar sejajar yang masuk kedalam mata tidak dibiaskan dengan kekuatan yang sama pada seluruh bidang pembiasan, sehingga fokus pada retina tidak pada satu titik. Biasanya penyakit ini muncul akibat kebiasaan membaca yang salah, misalnya sambil tiduran, dan kurang vitamin A. Astigmatisme regular. Astigmatisme dikategorikan regular jika meredian - meredian utamanya (meredian di mana terdapat daya bias terkuat dan terlemah di sistem optis bolamata), mempunyai arah yang saling tegak lurus. Misalnya, jika daya bias terkuat berada pada meredian 90°, maka daya bias terlemahnya berada pada meredian 180°, jika daya bias terkuat berada pada meredian 45°, maka daya bias terlemah berada pada meredian 135°. Astigmatisme jenis ini, jika mendapat koreksi lensa cylindris yang tepat, akan bisa menghasilkan tajam penglihatan

Upload: kumaidi-potter

Post on 13-Jul-2015

1.099 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Artikel astigmatis

Artikel ASTIGMATIS (SILINDRIS)

ASTIGMATIS (SILINDRIS)

Astigmatisme atau mata silindris merupakan kelainan pada mata yang disebabkan oleh

karena lengkung kornea mata yang tidak merata. Kelainan refraksi ini bisa mengenai siapa

saja tanpa peduli status sosial, umur dan jenis kelamin.

Bola mata dalam keadaan normal berbentuk seperti bola sehingga sinar atau bayangan yang

masuk dapat ditangkap pada satu titik di retina (area sensitif mata). Pada orang astigmatisme,

bola mata berbentuk lonjong seperti telur sehingga sinar atau bayangan yang masuk ke mata

sedikit menyebar alias tidak fokus pada retina. Hal ini menyebabkan bayangan yang terlihat

akan kabur dan hanya terlihat jelas pada satu titik saja. Disamping itu, bayangan yang agak

jauh akan tampak kabur dan bergelombang.

Apa yang menyebabkan astigmatisme?

Astigmatisme umumnya diturunkan dan sering muncul sejak anak anak. Selain itu,

astigmatisme juga bisa disebabkan oleh tekanan yang berlebihan pada kornea, kebiasaan

membaca yang buruk dan kebiasaan menggunakan mata untuk melihat objek yang terlalu

dekat.

Apa saja keluhan penderita astigmatisme?

Penderita astigmatisme yang belum diobati akan sering mengeluh sakit kepala, kelelahan

pada mata dan kabur saat melihat benda berjarak dekat maupun jauh. Jika mengalami gejala

tersebut dalam jangka waktu yang lama, sebaiknya anda segera ke dokter mata untuk melihat

kemungkinan terjadinya astigmatisme.

Bagaimana mengobati astigmatisme?

Hampir semua derajat astigmatisme dapat dikoreksi dengan kacamata atau lensa kontak. Pada

penderita derajat ringan bahkan tidak memerlukan koreksi sama sekali selama astigmatisme

itu tidak disertai dengan rabun jauh atau rabun dekat.

Kaca mata untuk penderita astigmatisme menggunakan lensa silinder. Pilihan lain untuk

mengobati astigmatisme adalah dengan operasi, namun tindakan ini sangat terggantung dari

kondisi pasien. Operasi dilakukan dengan menggunakan laser

stigmatisme adalah suatu keadaan bola mata yang mempunyai kelengkungan yang tidak

sferis pada kornea ataupun lensa, sehingga sinar sejajar yang masuk kedalam mata tidak

dibiaskan dengan kekuatan yang sama pada seluruh bidang pembiasan, sehingga fokus pada

retina tidak pada satu titik. Biasanya penyakit ini muncul akibat kebiasaan membaca yang

salah, misalnya sambil tiduran, dan kurang vitamin A.

Astigmatisme regular. Astigmatisme dikategorikan regular jika meredian - meredian utamanya (meredian di mana

terdapat daya bias terkuat dan terlemah di sistem optis bolamata), mempunyai arah yang

saling tegak lurus. Misalnya, jika daya bias terkuat berada pada meredian 90°, maka daya

bias terlemahnya berada pada meredian 180°, jika daya bias terkuat berada pada meredian

45°, maka daya bias terlemah berada pada meredian 135°. Astigmatisme jenis ini, jika

mendapat koreksi lensa cylindris yang tepat, akan bisa menghasilkan tajam penglihatan

Page 2: Artikel astigmatis

normal. Tentunya jika tidak disertai dengan adanya kelainan penglihatan yang lain.

Bila ditinjau dari letak daya bias terkuatnya, bentuk astigmatisme regular ini dibagi menjadi 2

golongan, yaitu:

1. Astigmatisme With The Rule.

Jika meredian vertikal memiliki daya bias lebih kuat dari pada meredian horisontal.

Astigmatisme ini dikoreksi dengan Cyl - pada axis vertikal atau Cyl + pada axis

horisontal.

2. Astigmatisme Against The Rule.

Jika meredian horisontal memiliki daya bias lebih kuat dari pada meredian vertikal.

Astigmatisme ini dikoreksi dengan Cyl - pada axis horisontal atau dengan Cyl + pada

axis vertikal.

Page 3: Artikel astigmatis

Sedangkan menurut letak fokusnya terhadap retina, astigmatisme regular dibedakan dalam 5

jenis, yaitu :

Kesepakatan: untuk menyederhanakan penjelasan, titik fokus dari daya bias terkuat akan

disebut titik A, sedang titik fokus dari daya bias terlemah akan disebut titik B.

1. Astigmatismus Myopicus Simplex.

Astigmatisme jenis ini, titik A berada di depan retina, sedangkan titik B berada tepat

pada retina. Pola ukuran lensa koreksi astigmatisme jenis ini adalah Sph 0,00 Cyl -Y

atau Sph -X Cyl +Y di mana X dan Y memiliki angka yang sama.

2. Astigmatismus Hypermetropicus Simplex.

Astigmatisme jenis ini, titik A berada tepat pada retina, sedangkan titik B berada di

belakang retina. Pola ukuran lensa koreksi astigmatisme jenis ini adalah Sph 0,00 Cyl

Page 4: Artikel astigmatis

+Y atau Sph +X Cyl -Y di mana X dan Y memiliki angka yang sama.

3. Astigmatismus Myopicus Compositus.

Astigmatisme jenis ini, titik A berada di depan retina, sedangkan titik B berada di

antara titik A dan retina. Pola ukuran lensa koreksi astigmatisme jenis ini adalah Sph -

X Cyl -Y.

4. Astigmatismus Hypermetropicus Compositus.

Astigmatisme jenis ini, titik B berada di belakang retina, sedangkan titik A berada di

antara titik B dan retina. Pola ukuran lensa koreksi astigmatisme jenis ini adalah Sph

Page 5: Artikel astigmatis

+X Cyl +Y.

5. Astigmatismus Mixtus.

Astigmatisme jenis ini, titik A berada di depan retina, sedangkan titik B berada di

belakang retina. Pola ukuran lensa koreksi astigmatisme jenis ini adalah Sph +X Cyl -

Y, atau Sph -X Cyl +Y, di mana ukuran tersebut tidak dapat ditransposisi hingga nilai

X menjadi nol, atau notasi X dan Y menjadi sama - sama + atau -.

Jika ditinjau dari arah axis lensa koreksinya, astigmatisme regular ini juga dibedakan menjadi

3 jenis, yaitu:

1. Astigmatisme Simetris.

Astigmatisme ini, kedua bolamata memiliki meredian utama yang deviasinya simetris

terhadap garis medial. Ciri yang mudah dikenali adalah axis cylindris mata kanan dan

kiri yang bila dijumlahkan akan bernilai 180° (toleransi sampai 15°), misalnya kanan

Cyl -0,50X45° dan kiri Cyl -0,75X135°.

2. Astigmatisme Asimetris.

Jenis astigmatisme ini meredian utama kedua bolamatanya tidak memiliki hubungan

yang simetris terhadap garis medial. Contohnya, kanan Cyl -0,50X45° dan kiri Cyl -

0,75X100°.

3. Astigmatisme Oblique.

Adalah astigmatisme yang meredian utama kedua bolamatanya cenderung searah dan

Page 6: Artikel astigmatis

sama - sama memiliki deviasi lebih dari 20° terhadap meredian horisontal atau

vertikal. Misalnya, kanan Cyl -0,50X55° dan kiri Cyl -0,75X55°.

Astigmatisme Irregular. Bentuk astigmatisme ini, meredian - meredian utama bolamatanya tidak saling tegak lurus.

Astigmatisme yang demikian bisa disebabkan oleh ketidakberaturan kontur permukaan

kornea atau pun lensa mata, juga bisa disebabkan oleh adanya kekeruhan tidak merata pada

bagian dalam bolamata atau pun lensa mata (misalnya pada kasus katarak stadium awal).

Astigmatisme jenis ini sulit untuk dikoreksi dengan lensa kacamata atau lensa kontak lunak

(softlens). Meskipun bisa, biasanya tidak akan memberikan hasil akhir yang setara dengan

tajam penglihatan normal.

Jika astigmatisme irregular ini hanya disebabkan oleh ketidakberaturan kontur permukaan

kornea, peluang untuk dapat dikoreksi dengan optimal masih cukup besar, yaitu dengan

pemakaian lensa kontak kaku (hard contact lens) atau dengan tindakan operasi (LASIK,

keratotomy).

Berdasarkan faktor penyebabnya, astigmatisme juga dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :

1. Astigmatisme kornea.

Astigmatisme ini disebabkan oleh kelengkungan permukaan kornea yang tidak

spherical (seperti lengkung bola), jadi bisa dikatakan peyang.

2. Astigmatisme internal.

Astigmatisme ini disebabkan oleh adanya ketidaksamaan daya bias pada semua

meredian di internal bolamata, baik pada lensa mata maupun pada badan kaca (vitreus

humor).

Astigmatisme adalah suatu keadaan bola mata yang mempunyai kelengkungan yang tidak

sferis pada kornea ataupun lensa, sehingga sinar sejajar yang masuk kedalam mata tidak

dibiaskan dengan kekuatan yang sama pada seluruh bidang pembiasan, sehingga fokus pada

retina tidak pada satu titik. Biasanya penyakit ini muncul akibat kebiasaan membaca yang

salah, misalnya sambil tiduran, dan kurang vitamin A.