artikel

2
Bioetanol Sumber Energi Terbarukan Masa Depan Energi merupakan kebutuhan fital bagi masyarakat pada era modern ini. Dapat dikatakan bahwa kunci manusia dapat melakukan aktivitas adalah adanya energi. Minyak bumi adalah sumber energi yang banyak dimanfaatkan dan diolah menjadi energi yang siap pakai seperti bensin, solar, minyak tanah dan lain-lain. Eksplorasi yang berlebihan membuat ketersediaan minyak bumi menipis. Maka dari itu diperlukan sumber energi baru untuk tetap memenuhi kebutuhan masyarakat. Bioetanol merupakan salah satu alternatif sumber energi yang aman untuk digunakan. Bioetanol merupakan sumber energi ramah lingkungan karena bioetanol dapat dibuat dari bahan tanaman. Keunggulan bioetanol yang lain adalah penggunaannya yang lebih efisien dan hemat. Selain itu, pembuatannya dapat dilakukan sendiri dirumah. Sumber energi ini tidak akan pernah habis selama matahari tetap bersinar, tersedianya air dan tanah, adanya oksigen diudara, serta kemauan untuk melakukan budidaya atas bahan alam yang tersedia di bumi. Sumber bioetanol yang dikembangkan di Indonesia cukup beragam. Misalnya, singkong, tebu, jagung, sagu, padi, ubi-ubian dan tanaman lain yang berpotensi sebagai sumber bioetanol dan mengandung banyak karbohidrat. Bioetanol merupakan suatu cairan hasil proses fermentasi gula dari sumber karbohidrat (pati) menggunakan bantuan mikroorganisme. Produksi bioetanol dari tanaman yang mengandung pati atau karbohidrat, dilakukan melalui proses konversi karbohidrat menjadi gula (glukosa). Kemudian glukosa akan diubah menjadi etanol. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi jumlah etanol yang dihasilkan adalah mikroorganisme dan media yang digunakan, adanya komponen media yang dapat menghambat pertumbuhan serta kemampuan fermentasi mikroorganisme dan kondisi selama fermentasi. Agar dapat menghasilkan jumlah etanol yang banyak diperlukan suatu khamir yang mempunyai laju fermentasi dan laju pertumbuhan cepat, tahan terhadap konsentrasi etanol dan glukosa tinggi, tahan terhadap konsentrasi garam tinggi, pH optimum fermentasi rendah, temperatur optimum fermentasi sekitar 25-30 o C. faktor-

Upload: dewi-adriana

Post on 15-Jan-2016

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bioetanol

TRANSCRIPT

Page 1: Artikel

Bioetanol Sumber Energi Terbarukan Masa Depan

Energi merupakan kebutuhan fital bagi masyarakat pada era modern ini. Dapat dikatakan bahwa kunci manusia dapat melakukan aktivitas adalah adanya energi. Minyak bumi adalah sumber energi yang banyak dimanfaatkan dan diolah menjadi energi yang siap pakai seperti bensin, solar, minyak tanah dan lain-lain. Eksplorasi yang berlebihan membuat ketersediaan minyak bumi menipis. Maka dari itu diperlukan sumber energi baru untuk tetap memenuhi kebutuhan masyarakat.

Bioetanol merupakan salah satu alternatif sumber energi yang aman untuk digunakan. Bioetanol merupakan sumber energi ramah lingkungan karena bioetanol dapat dibuat dari bahan tanaman. Keunggulan bioetanol yang lain adalah penggunaannya yang lebih efisien dan hemat. Selain itu, pembuatannya dapat dilakukan sendiri dirumah. Sumber energi ini tidak akan pernah habis selama matahari tetap bersinar, tersedianya air dan tanah, adanya oksigen diudara, serta kemauan untuk melakukan budidaya atas bahan alam yang tersedia di bumi. Sumber bioetanol yang dikembangkan di Indonesia cukup beragam. Misalnya, singkong, tebu, jagung, sagu, padi, ubi-ubian dan tanaman lain yang berpotensi sebagai sumber bioetanol dan mengandung banyak karbohidrat. Bioetanol merupakan suatu cairan hasil proses fermentasi gula dari sumber karbohidrat (pati) menggunakan bantuan mikroorganisme. Produksi bioetanol dari tanaman yang mengandung pati atau karbohidrat, dilakukan melalui proses konversi karbohidrat menjadi gula (glukosa). Kemudian glukosa akan diubah menjadi etanol. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi jumlah etanol yang dihasilkan adalah mikroorganisme dan media yang digunakan, adanya komponen media yang dapat menghambat pertumbuhan serta kemampuan fermentasi mikroorganisme dan kondisi selama fermentasi. Agar dapat menghasilkan jumlah etanol yang banyak diperlukan suatu khamir yang mempunyai laju fermentasi dan laju pertumbuhan cepat, tahan terhadap konsentrasi etanol dan glukosa tinggi, tahan terhadap konsentrasi garam tinggi, pH optimum fermentasi rendah, temperatur optimum fermentasi sekitar 25-30oC. faktor-faktor yang mempengaruhi hasil fermentasi etanol Jenis Mikroorganisme, Lama Fermentasi, Derajat Keasaman, Kadar Gula, dan Suhu

Fermentasi etanol meliputi dua tahap, yaitu pemecahan rantai karbon dari glukosa dan pelepasan paling sedikit dua pasang atom hydrogen melalui jalur EMP (Embden-Meyerhoff-Parnas), menghasilkan senyawa karbon lainnya yang lebih teroksidasi daripada glukosa dan Senyawa yang teroksidasi tersebut direduksi kembali oleh atom hydrogen yang dilepaskan dalam tahap pertama, membentuk senyawa hasil fermentasi yaitu etanol. Maka dari itu penelitian tentang bioetanol perlu

Page 2: Artikel

dikembangkan karena potensi bioetanol yang sangat besar untuk menjadi sumber energi terbarukan.