artikel

21
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah karya ilmiah seperti makalah, artikel, dan skripsi kini sudah menjadi kebutuhan bagi kaum intelektual, terutama mereka yang menduduki jabatan fungsional, seperti guru, dosen, peneliti, dan sebagainya. Bagi mereka, menulis artikel di media massa, makalah pada jurnal penelitian, merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan angka kredit untuk menaikan jenjang jabatan fungsionalnya. Bagi mahasiswa, menulis skripsi merupakan kewajiban, sebelum mereka menyelesaikan masa studinya dan di wisuda menjadi seorang sarjana. Namun demikian menulis suatu karya ilmiah tidaklah semudah membuat karangan biasa. Ide-ide atau gagasan- gagasan yang ada dalam benak kita, tidak bisa begitu saja kita tuangkan menjadi suatu tulisan karya ilmiah. Karena untuk menjadi karya ilmiah, apalagi yang

Upload: ahmad-fauzi-tanjung

Post on 28-Nov-2015

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Artikel

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebuah karya ilmiah seperti makalah, artikel, dan skripsi kini sudah menjadi

kebutuhan bagi kaum intelektual, terutama mereka yang menduduki jabatan

fungsional, seperti guru, dosen, peneliti, dan sebagainya. Bagi mereka, menulis

artikel di media massa, makalah pada jurnal penelitian, merupakan syarat mutlak

untuk mendapatkan angka kredit untuk menaikan jenjang jabatan fungsionalnya.

Bagi mahasiswa, menulis skripsi merupakan kewajiban, sebelum mereka

menyelesaikan masa studinya dan di wisuda menjadi seorang sarjana.

Namun demikian menulis suatu karya ilmiah tidaklah semudah membuat

karangan biasa. Ide-ide atau gagasan-gagasan yang ada dalam benak kita, tidak

bisa begitu saja kita tuangkan menjadi suatu tulisan karya ilmiah. Karena untuk

menjadi karya ilmiah, apalagi yang dipublikasikan melalui media cetak, ide atau

gagasan itu, terlebih dulu harus disesuaikan dengan visi dan misi media cetak

yang akan memuatnya, atau harus mematuhi kaidah-kaidah ilmiah dalam prosedur

karya tulis ilmiah. Inilah kendala yang selama ini dihadapi oleh para dosen, guru,

peneliti dan pejabat fungsional lainnya. Ditambah lagi belum banyak buku

panduan atau contoh tulisan yang dapat mereka jadikan rujukan. Maka dalam

makalah ini akan coba untuk dipaparkan penjelasan tentang karya ilmiah,

khusunya dalam pengertian dan jenis-jenis artikel.

Page 2: Artikel

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Artikel

Artikel merupakan karya tulis atau karangan, karangan non fiksi, karangan

tak tentu panjangnya, karangan yang bertujuan untuk meyakinkan, mendidik, atau

menghibur, sarana penyampaiannya adalah surat kabar, majalah, dsb, wujud

karangan berupa berita atau “kharkas” (Pranata 2002: 120)

Ada beberapa pengertian lain dari artikel:

Menurut kangmoes, definisi yang paling ringkas dan paling sederhana

adalah definisi artikel menurut kamus besar bahasa indonesia. Menurut KBBI,

pengertian artikel adalah “karya tulis lengkap” misalnya laporan berita atau esai

dalam majalah. Menurut definisi ini sebuah artikel idelanya membahas seluk

beluk suatu tema secara tuntas.

Artikel adalah karya tulis yang menyajikan suatu masalah dalam bidang

tertentu yang pembahasannya berdasarkan data empiris dan objektif di lapangan,

dan yang penyajiannya mengikuti proses berpikir deduktif atau induktif, tetapi

karena dimuat dijurnal atau majalah ilmiah, sajiaanyamengikuti pola atau format

yang dikehendaki tim redaksi majalah tersebut (Muslich Mansnur, 2009:4).

Artikel merupakan karya tulis lengkap, misalnya laporan berita, surat

kabar, dan sebagainya (KBBI 2002: 66), atau bisa juga sebuah karangan/prosa

yang di muat dalam media massa, yang membahas isu tertentu, persoalan, atau

kasus yang berkembang dalam masyarakat secara lugas (Tartono 2005:84). Jenis-

Page 3: Artikel

jenis berdasarkan dari siapa yang menulis dan fungsi atau kepentingannya

(Tartono 2005: 85-86). Berdasarkan penulisnya, ada artikel redaksi dan artikel

umum. Artikel redaksi ialah tulisan yang di garap oleh redaksi dibawah tema

tertentu yang menjadi isi penerbit. Sedangkan artikel umum merupakan tulisan

yang ditulis oleh umum. Sedangkan dari fungsinya atau kepentingannya, ada

artikel khusus dan artikel sponsor. Artikel khusus adalah nama lain dari artikel

redaksi. Sedangkan artikel sponsor ialah artikel yang membahas atau

memperkenalkan sesuatu.

Pada dasarnya, ada beberapa jenis model penulisan artikel. Model-model

tersebut bisa di kelompokkan kepada tingkat kerumitannya. Model yang paling

mudah ialah model penulisan populer. Tulisan populer biasanya tulisan ringan

yang tidak “njelimet” atau rumit dan bersifat hiburan. Selain itu, bahasa yang

digunakan juga cenderung bebas (perhatikan, misalnya bahasa yang digunakan di

majalah). Model yang paling sulit ialah penulisan ilmiah. Model ini mensyaratkan

objektivitas dan kedalaman pembahasan, dukungan informasi yang relevan, dan

biasa yang di harapkan menjelaskan “ mengapa” atau “bagaimana” suatu perkara

itu terjadi, tanpa pandang bulu dan eksak (Soesono 1982 :2). Dari aspek bahasa,

tentu saja tulisan ilmiah mensayaratkan bahasa yang baku, ada satu model

penulisan yang berada di tengah-tengahnya. Model tersebut di kenal dengan

penulisan ilmiah populer dan merupakan perpaduan penulisan populer dan ilmiah.

Istilah ini mengacu pada tulisan yang bersifat ilmiah, namun di sajikan dengan

cara penuturan yang mudah dimengerti (Soesono 1982:6 Creste 2005 : 171).

Meskipun bersifat ilmiah (karena memakai metode ilmiah), bukan berarti tulisan

yang di hasilkan di tujukan kalangan akode misi. Sebaliknya, artikel ilmiah

Page 4: Artikel

populer di tujukan kepada para pembaca umum, dan kita perlu membedakan

antara kosakata ilmiah dan populer. Kata-kata populer merupakan kata-kata yang

akan di pakai dalam komunikasi sahari-hari, sedangkan kata-kata yang biasa di

pakai oleh kaum pelajar terutama dalam penulisan ilmiah, pertemuan-peretmuan

resm, diskusi-diskusi khusus disebut kata-kata ilmiah (Kepaf 2004 : 105-106).

Oleh karena itu, beberapa orang kemudian mencoba untuk merinci ciri-ciri

sebuah artikel, yakni;

1) Lugas

2) Logis

3) Tuntas

4) Obyektif

5) Cermat

6) Jelas dan padat

Akan tetapi, karena tidak ada aturan baku sebuah artikel harus begini dan

begitu maka sebagian orang menyanggah pendapat mengenai ciri-ciri artikel

diatas karena penulisan artikel bisa tergantung karena tujuan dituliskannya artikel.

Tujuan penulisan artikel paling misalnya;

1) Tujuan Penugasan

Misalnya seorang siswa sekolah yang diberi tujuan untuk menulis sebuah

artikel.

Page 5: Artikel

2) Tujuan Informasi

Artikel yang tujuannya semata-mata untuk memberikan informasi kepada

pembaca mengenai sebuah hal.

3) Tujuan Persuasi (membujuk)

Artikel yang mengulas sesuatu hal yang didalamnya terkandung muatan

pembujukan kepada pembaca untuk melakukan suatu hal atau membeli suatu

barang. Misalnya artikel tentang diabetes yang terselip materi promosi akan

suatu produk bebas gula yang aman dikonsumsi oleh penderita diabetes. Secara

tidak langsung, ini menjadi sanggahan akan ciri obyektif sebuah artikel yang

telah disebutkan diatas.

4) Tujuan Entertainment

Artikel yang tujuannya untuk menghibur pembaca.

5) Tujuan Eksistensi

Artikel yang ditulis untuk menjadi penegasan diri atau untuk menyatakan

eksistensi diri penulis kepada pembaca.

6) Tujuan Kreatif

Artikel yang ditulis untuk penyaluran suatu ide.

7) Tujuan Pemecahan masalah

Yakni artikel yang ditulis dengan tujuan membantu pembaca memecahkan

permasalahan yang dihadapi.

Page 6: Artikel

2.2 Macam-macam Artikel

a. Artikel penelitian

Yaitu artikel yang berisi hasil-hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk

artikel dan dimuat dalam jurnal dan dituntut untuk berisi yang penting saja.

Ciri pokok

1. Materi yang disuguhkan merupakan hasil penelitian, pembahasan,dan

kesimpulan yang ditulis secara singkat.

2. Terdiri dari bagian dan subbagian. Kajian pustaka merupakan bagian awal

artikel yang berfungsi sebagai bagian penting dari latar belakang.

Ada tiga prosedur penulisan hasil penelitian, antara lain :

a. artikel penelitian ditulis sebelum laporan penelitian teknis resmi dibuat

secara lengkap.

b. artikel hasil penelitian untuk jurnal ditulis setelah laporan penelitian teknis

resmi selesai disusun.

c. artikel hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal merupakan satu-

satunya tulisan yang dibuat oleh peneliti.

b. Artikel nonpenelitian

Yaitu berupa artikel yang menelaah suatu teori,konsep, atau

prinsip,mengembangkan suatu model, mendiskripsikan fakta dan fenomena

tertentu, menilai suatu produk, dan lain-lain. Ketentuan ini juga berlaku pada

makalah pendek.

Page 7: Artikel

1) Unsur pokok

Judul artikel, merupakan cerminan isi dari artikel yang dibuat.

Nama penulis, ditulis tanpa gelar. Nama lembaga ditulis sebagai catatan

kaki.

Abstrak dan kata kunci. Abstrak berisi ringkasan isi artikel yang ditulis

secara padat. Sedangkan kata kunci adalah kata pokok yang

menggambarkan masalah daerah yang diteliti atau istilah-istilah yang

merupakan dasar gagasan dalam karangan asli.

Pendahuluan, berisi uraian yang mengantarkan pembaca kepada topik

utama yang akan dibahas.

Bagian inti, judul,judul bagian,dan isi bagian inti bergantung pada

pengorganisasiannya.

Penutup, merupakan judul bagian akhir yang berisi kesimpulan dan saran.

Daftar rujukan, harus lengkap, mencangkup semua bahan pustaka yang

telah disebutkan dalam batahg tubuh artikel.

2) Teknik penulisan

Bersifat eksplanatif, sebuah artikel harus mampu menjelaskan secara

mendalam tentang suatu fakta peristiwa.

Bersifat argumentatif, penjelasan yang dimuat harus bersifat rasionalis

bukan irasionalis. Agar argumetasinya valid maka harus bersumber dari

lembaga-lembaga yang terkait dengan penelitiannya atau melalui

penelitian mandiri.

Bersifat interperatif, artinya mampu memberikan penafsiran yang tepat

terhadap permasalahan yang ditulis.

Page 8: Artikel

2.3 Sistematika Artikel

Penulisan artikel menggunakan sistematika tanpa angka ataupun abjad.

Berikut ini disajikan uraian tentang isi artikel hasil penelitian secara umum yang

berlaku untuk hasil penelitian kuantitatif ataupun kualitatif.

a) Judul

Judul artikel hendaknya informatif, lengkap, tidak tertalu panjang atau

terlalu pendek, yaitu antara 5-15 kata. Judul artikel memuat variabel-variabel

yang diteliti atau kata kunci yang menggambarkan masalah yang diteliti.

b) Nama Penulis

Nama penulis artikel ditulis tanpa disertai gelar akademik atau gelar lain

apapun. Nama lembaga tempat bekerja peneliti ditulis sebagai catatan kaki di

halaman pertama. Jika lebih dari dua peneliti, hanya nama peneliti utama saja

yang dicantumkan di bawah judul; nama peneliti lain ditulis dalam catatan

kaki.

c) Sponsor

Nama sponsor penelitian ditulis sebagai catatan kaki pada halaman

pertama, diletakkan di.atas nama lembaga asal peneliti.

d) Abstrak dan Kata Kunci

Abstrak berisi pernyataan ringkas dan padat tentang ide-ide yang paling

penting  Abstrak memuat masaiah dan tujuan penelitian, prosedur penelitian

untuk penelitian kualitatif termasuk deskripsi tentang subjek yang diteliti, dan

ringkasan hasil penelitian (bila dianggap perlu, juga kesimpulan dan implikasi).

Page 9: Artikel

Tekanan diberikan pada hasil penelitian. Hal-hal lain seperti hipotesis,

pembahasan, dan saran tidak disajikan. Abstrak hendaknya ditulis dalam

bahasa Inggris. Terjemahan judul artikel berbahasa Indonesia dimuat pada

baris pertama abstrak berbahasa Inggris. Panjang abstrak 50-75 kata dan ditulis

dalam satu paragraf. Abstrak diketik dengan spasi tunggal dengan

menggunakan format yang lebih sempit dari teks utama (margin kanan dan kiri

menjorok masuk 1,2 cm) :

Kata kunci adalah kata pokok yang menggambarkan daerah masalah yang

diteliti atau istilah-istilah yang merupakan dasar pemikiran gagasan dalam

karangan asli, berupa kata tunggal atau gabungan kata. Jumlah kata kunci

sekitar 3-5 buah., Kata kunci diperlukan untuk komputerisasi sistem informasi

ilmiah. Dengan kata kunci dapat ditemukan judul-judul penelitian beserta

abstraknya dengan mudah.

f) Pendahuluan

Pendahuluan tidak diberi judul, ditutis langsung setelah abstrak dan kata

kunci. Bagian ini menyajikan kajian pustaka yang berisi paling sedikit berisi

tiga gagasan: (1) latar belakang atau rasional penelitian, (2) masalah dan

wawasan rencana pemecahan masalah, (3) rumusan tujuan penelitian (dan

harapan tentang manfaat hasil penelitian).

Sebagai kajian pustaka, bagian  ini harus disertai rujukan yang bisa

dijamin otoritas penulisnya. Jumlah rujukan -harus proporsional (tidak terlalu

sedikit dan tidak terlalu banyak). Pembahasan kepustakaan harus disajikan

secara ringkas, padat, dan langsung mengenai masalah yang diteliti. Aspek

Page 10: Artikel

yang dibahas dapat mencakup landasan teorinya, segi historisnya, atau segi

lainnya. Penyajian latar belakangj atau rasional penelitian hendaknya 

sedemikian rupa sehingga mengarahkan pembaca kerumusan masalah

penelitian yang dilengkapi dengan rencana pemecahan masalah dan akhirnya

ke rumusan tujuan. Untik penelitian kualitatif di bagian ini dijelaskan juga

fokus penelitian dan uraian konsep yang berkaitan dengan fokus penelitian.

g) Metode

Pada.dasarnya bagian ini menyajikan bagaimana penelitian itu dilakukan.

Uraian disajikan dalam beberapa paragraf tanpa subbagian, atau dipilah-pilah

menjadi beberapa sub-bagian.Hanya hal-hal yang pokok saja yang disajikan.

Uraian rinci tentang rancangan penetitian tidak perlu diberikan.

Materi pokok bagian ini adalah bagaimana data dikumpulkan, siapa

sumber data, dan bagaimana data dianalisis. Apabila uraian ini disajikan dalam

subbagian, maka subbagian itu antara lain berisi  keterangan tentang populasi

dan sampel (atau subjek), instrumen pengumpulan data, rancangan penelitian

(terutama jika digunakan rancangan yang cukup kompleks seperti rancangan

eksperimental), dan teknik analisis data.

Penelitian yang menggunakan alat.dan bahan perlu ditulis spesifikasi alat

dan bahannya. Spesifikasi alat menggambarkan tingkat kecanggihan alat yang

digunakan Sedangkan spesifiksi bahan juga perlu diberikan; karena penelitian

ulang dapat berbeda dari penelitian perdana apabila spesifikasi bahan yang

digunakan berbeda

Page 11: Artikel

Untuk penelitian kualitatif perlu ditambahkan perian mengenai kehadiran

peneliti, subjek penelitian dan informasi beserta cara-cara menggali data

penelitian,  lokasi penelitian, dan lama penelitian. Selain itu juga diberikan

uraian mengenai pengecekan keabsahan hasil penelitian.

h) Hasil

Bagian hasil adalah bagian utama artikel ilmiah, dan oleh karena itu

biasanya merupakan bagian terpanjang. Bagian ini menyajikan hasil-hasil

analisis data; yang dilaporkan adalah hasil bersih. Proses analisis data (seperti

perhitungan statistik) tidak perlu disajikan. Proses pengujian hipotesis

pun tidak perlu disajikan, termasuk pembandingan antara koefisien yang

ditemukan dalam analisis dengan koefisien dalam tabel statistik. Hal yang

dilaporkan adalah hasil analisis dan hasil pengujian hipotesis. Hasil analisis

boleh disajikan dengan tabel atau grafik. Tabel ataupun grafik harus diberi

komentar atau dibahas. Pembahasan tidak harus dilakukan per tabel atau grafik.

Tabel atau grafik digunakan untukmemperjelas penyajian hasil secara verbal.

Apabila hasil yang disajikan cukup panjang, penyajian bisa dilakukan dengan

memilah-milah menjadi subbagian-subbagian sesuai dengan penjabaran

masalah penelitian. Apabila bagian ini pendek, bisa digabung dengan

bagian pembahasan. Untuk penelitian kualitatif, bagian hasil memuat bagian-

bagian rinci dalam bentuk subtopik-subtopik yang berkaitan  langsung dengan

fokus penelitian.

Page 12: Artikel

i) Pembahasan

Bagian ini adalah bagian terpenting dari keseluruhanisi artikel ilmiah.

Tujuan pembahasan adalah (a) menjawab masalah penelitian atau

menunjukkan  bagaimana tujuan penelitian itu dicapai, (b) menafsirkan

temuan-temuan; (c) mengintegrasikantemuan penelitian ke dalam kumpulan

pengetahuan yang telah mapan, dan (d) menyusun teori baru atau memodifikasi

teori yang ada.

Dalam menjawab masalah penelitian atau tujuan penelitian, harus

disimpulkan hasil hasil penelitian secara eksplisit. Misalnya dinyatakan bahwa

penelitian bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan kognitif anak sampai

umur 5 tahun, maka dalam bagian pembahasan haruslah diuraikan

pertumbuhan kognitif anak itu sesuai dengan hasil penelitian.

Penafsiran terhadap temuan dilakukan dengan menggunakan logika dan

teori-teori yang ada. Misalnya ditemukan adanya korelasi antara kematangan

berpikir dengan lingkungan anak. Hal ini dapat ditafsirkan bahwa lingkungan

dapat memberikan masukan untuk mematangkan proses kognitif anak.

Lingkungan adalah segala sesuatu yang terdapat di sekitar anak, termasuk

sekolah sebagai tempat belajar.

Temuan diintegrasikan ke dalam kumpulan pengetahuan yang sudah ada

dengan jalan membandingkan temuan itu dengan temuan penelitian

sebelumnya atau dengan teori yang ada, atau dengan kenyataan di lapangan.

Pembandingan harus disertai rujukan. Jika penelitian ini menelaah teori

(penelitian dasar) teori yang lama bisa dikonfirmasi atau ditolak, sebagaian

Page 13: Artikel

atau seluruhnya. Penolakan sebagaian dari teori haruslah diseratai dengan 

modififikasi teori dan penolakan terhadap seluruh teori haruslah disertai

dengan rumusan teori baru.

Untuk penelitian kualitatif bagian ini dapat pula memuat ide-ide peneliti 

keterkaitan antara kategori-kategori dan dimensi-dimensi serta posisi temuan

atau penetitian terhadap temuan dan teori sebelumnya

Langkah-langkah dalam menulis artikel:

1) Menguji gagasan

Prinsip paling dasar dari  melakukan kegiatan menulis adalah menentukan

atau memasatikan topik atau gagasan apa yang hendak di bahas. Jika, sudah di

tentukan gagasannya, kita bisa melakukan sejumlah pengujian (georgina dalam

Pranata 2002:124;band nadeak 1989:44).

2) Pola penggarapan artikel

Ketika hendak menulis artikel, kita tidak hanya diperhadapkan pada satu

kemungkinan. Soesono (1982:16-17) memaparkan setidaknya lima pola yang

bisa di gunakan untuk menyajikan artikel tersebut.

3) Pola pemecahan topik

Pola ini untuk memcah  topik yang masih berada dalam lngkup

pembicaraan yang menjadi subtopik / bagian yang lebih sempit ligkupnya

kemudian di analisa.Pola dan pemecahannya : pola ini lebih da hulu

mengemukakan masalah yang masih berada dalam lingkup pokok bahasan

yang diberi dengan jelas. Kemudian menganalisa pemecahan masalah yang di

kemukakan.

Page 14: Artikel

4) Pola kronologi

Pola ini menggambarkan topik yang menurut urut-urut dan peristiwa yang

terjadi.

5) Pola pendapat

Pola ini bisa di pakai jika penulis yang bersangkutan hendak

mengemukakan pendapatnya sendiri tentang  topik yang di kerjakan.

6) Pola perbandingan

Pola ini membandingkan dua aspek atau lebih dari suatu topik dan

menunjukkan persamaan dan perbedaannya. Pola pembandingan paling sering

di gunakan untuk menyusun tulisan.