arti dan maksud asb
DESCRIPTION
arti dan maksud ASBTRANSCRIPT
Arti dan Maksud ASB
ASB (Analisa Standar Belanja/Biaya) adalah sebuah pedoman yang digunakan untuk menganalisa
kewajaran beban kerja dan belanja setiap program/kegiatan yang akan dilaksanakan L/K maupun
SKPD dalam satu tahun anggaran, dan lagi-lagi hampir sejalan dengan tujuan ABK (Anggaran
Berbasis Kinerja) yang lebih cenderung menyoroti/mengkontrol bagaimana sebuah
program/kegiatan berjalan, apa target yang ingin dicapai, dampak apa yang akan ditimbulkan
setelah kegiatan tersebut terlaksana, nah ASBlah pengontrol untuk beban biaya/belanja secara
wajar untuk mencapai tujuan-tujuan tadi…bah pening aku bang ntah apa-apa yang kau bilang…
praktek aja langsung bang…
Praktek tanpa teori apa gunanya hehehe….
Beban kerja program/kegiatan yang diusulkan dapat dinilai kewajarannya berdasarkan
pertimbangan sebagai berikut :
1. Kaitan logis antara program atau kegiatan yang diusulkan dengan strategi dan prioritas
APBD
2. Kesesuaian antara program atau kegiatan yang diusulkan dengan tugas pokok dan fungsi
satuan kerja yang bersangkutan
3. Kapasitas SKPD yang bersangkutan untuk melaksanakan program atau kegiatan pada
tingkat pencapaian yang diharapkan dalam satu tahun anggaran.
Dasar Hukum ASB akan blopini sajikan dalam edisi kedua tulisan ini (tungguin aja ya…)
Tujuan dan Manfaat ASB
Anggaran daerah dalam konteks otonomi dan desentralisasi menduduki posisi yang sangat
penting. Namun saat ini kualitas perencanaan anggaran daerah yang digunakan masih relatif
lemah. Proses perencanaan anggaran daerah dengan paradigma lama cenderung lebih dominan.
Lemahnya perencanaan anggaran juga diikuti dengan ketidakmampuan Pemda dalam
meningkatkan penerimaan daerah (PAD) secara berkesinambungan, sementara di pihak lain
pengeluaran terus meningkat secara dinamis, tetapi tidak disertai dengan penentuan skala
prioritas dan besarnya plafon anggaran. Keadaan tersebut pada akhirnya akan memunculkan
Underfinancing (SILPA) atau Overfinancing (Defisit) yang akhirnya berujung pada opini gagalnya
SKPD sebagai pelaksana teknis maupun Pemda secara keseluruhan dalam perencanaan. Salah
satu instrument/alat untuk menyusun anggaran daerah dengan pendekatan kinerja adalah ASB
persis dengan penjelasan ASB di Arti dan Maksud ASB.
Nah manfaat ASB dapat di rangkum menjadi beberapa yaitu :
1. Penetapan plafon anggaran pada saat PPAS menjadi objektif (tidak lagi berdasarkan
“intuisi, Feeling, Like or Dislike, apalgi sampai menunggu wangsit hehehe…”
2. Dapat menentukan kewajaran biaya untuk melaksanakan suatu program/kegiatan
3. Penentuan anggaran berdasarkan tolak ukur kinerja yang jelas
4. Penentuan besaran alokasi setiap kegiatan menjadi objektif tidak asal tulis biaya/beban di
RKA ataupun potong biaya/beban RKA
5. Memiliki argument yang kuat jika “dituduh” melakukan pemborosan
6. Akhirnya meminimalisir terjadinya pengeluaran yang tidak jelas dan menyebabkan
inefisiensi dalam penganggaran
7. Dan diyakini jika semua itu terlaksan maka penyusunan anggaran menjadi lebih tepat
waktu karena tidak ada cerita menunggu lobi sana-sini.
Posisi ASB dalam Pengelolaan Keuangan Daerah
ASB memiliki peran yang penting dalam manajemen/pengelolaan keuangan daerah dan dapat
dijabarkan menjadi 3 tahap :
1. Tahap Perencanaan
Pada saat musrenbang, renja, kua-ppas. Sehingga ASB digunakan untuk menentukan pagu
indikatif dari kegiatan-kegitan yang diusulkan masyarakat.
2. Tahap Penganggaran
Pada saat penyusunan RKA. Sehingga TAPD dapat mengevaluasi usulan program/kegiatan dengan
cara menganalisis beban kerja dan biaya dari usulan yang bersangkutan dan hal tersebut dapat
dikuantitatifkan menjadi RKA
3. Tahap Pengawasan/Pemeriksaan
Boros? Atau tidak? ASB dapat digunakan sebagai batas atas biaya sebuah program/kegiatan
sehinga dapat menjadi tolak ukur dalam penganggaran, jika melebihi ASB maka disebut
pemborosan.
Format ASB
Contoh pembuatan ASB
ASB 002
ASB Pembuatan SK, Peraturan
Deskripsi :
ASB dalam Pembuatan Surat Keputusan (SK) ataupun Peraturan merupakan kegiatan untuk
menguatkan dan memberikan dasar hukum kepada suatu produk daerah.
Pengendali Belanja (Cost Driver) :
Jumlah Personil PNS dan jumlah hari dalam penyusunan.
Satuan Pengendali Belanja Tetap (Fixed Cost) :
= Rp 10.000.000,00 per Kegiatan
Satuan Pengendali Belanja Variabel (Variable Cost) :
= Rp 45.000,00 per Jumlah Personil per Jumlah Hari Penyusunan
Rumus Perhitungan Belanja Total :
Belanja Tetap + Belanja Variabel
= Rp. 10.000.000,00 + (Rp 45.000,00 x Jumlah Personil x Jumlah Hari)