artes liberalis

22
Volume 5 Nomor 2, Oktober 2013 ISSN 1907 - 8692 Makna Penghargaan Berupa “Surat Cinta” Bagi Mahasiswa Dalam Mata Kuliah Korespondensi Indonesia Rs. Kurni Setyawati Hubungan Penggunaan Smartphone dengan Konsentrasi Belajar Mahasiswa Asrama Mediatrix STIKS Tarakanita Angkatan 2012 dan 2013 Theresia Fransisca Mariska Lagaor & Fransisca Dwina Arintowati Kesetaraan Perempuan dan Laki-Laki Dalam Perspektif Kitab Suci dan Ajaran Gereja Katolik Yustiana Wiwiek Dilema Demokrasi Elektoral di Tingkat Local Pasca Otonomi Daerah Dalam Perspektif Demokrasi Deliberatif Yustinus Suhardi Ruman Pengelolaan Dokumen yang Efektif Meningkatkan Efisiensi Kerja Studi Kasus: PT PP London Sumatra Indonesia Tbk Dita Novelita & Rs. Kurni Setyawati Indeks KAMI sebagai Alat Evaluasi untuk Menganalisis Tingkat Kesiapan Pengamanan Informasi di Instansi Pemerintah Henri Septanto Artes Liberalis Nomor 2 Halaman 101 - 204 ISSN 1907 - 8692 Jakarta Oktober 2013 Volume 5 ARTES LIBERALIS JURNAL ADMINISTRASI DAN KESEKRETARISAN

Upload: others

Post on 21-Nov-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ARTES LIBERALIS

Volume 5 Nomor 2, Oktober 2013 ISSN 1907 - 8692

Makna Penghargaan Berupa “Surat Cinta” Bagi MahasiswaDalam Mata Kuliah Korespondensi IndonesiaRs. Kurni Setyawati

Hubungan Penggunaan Smartphone dengan Konsentrasi Belajar Mahasiswa Asrama Mediatrix STIKS Tarakanita Angkatan 2012 dan 2013Theresia Fransisca Mariska Lagaor & Fransisca Dwina Arintowati

Kesetaraan Perempuan dan Laki-Laki Dalam PerspektifKitab Suci dan Ajaran Gereja KatolikYustiana Wiwiek

Dilema Demokrasi Elektoral di Tingkat Local Pasca Otonomi DaerahDalam Perspektif Demokrasi DeliberatifYustinus Suhardi Ruman

Pengelolaan Dokumen yang Efektif Meningkatkan Efisiensi KerjaStudi Kasus: PT PP London Sumatra Indonesia TbkDita Novelita & Rs. Kurni Setyawati

Indeks KAMI sebagai Alat Evaluasi untuk Menganalisis TingkatKesiapan Pengamanan Informasi di Instansi PemerintahHenri Septanto

ArtesLiberalis Nomor 2

Halaman101 - 204

ISSN1907 - 8692

JakartaOktober 2013Volume 5

ARTES LIBERALISJURNAL

ADMINISTRASI DAN KESEKRETARISAN

Page 2: ARTES LIBERALIS

ARTES LIBERALISJURNAL

ADMINISTRASI DAN KESEKRETARISAN

ISSN 1907 - 8692Volume 5 Nomor 2, Oktober 2013

Artes Liberalis adalah jurnal ilmiah bagi para ahli dan spesialis ilmu administrasi perkantoran, kesekretarisan, dan ilmu-ilmu terkait lain yang mengedepankan pemikiran-pemikiran dalam bentuk karya tulis, analitis, refleksi kritis dan bertujuan menyebarluaskan ide, pandangan, opini, hasil studi ilmiah dan hal lain yang berhubungan langsung dan tidak langsung dengan administrasi dan kesekretarisan.

Terbit dua kali setahun pada bulan Maret dan Oktober. Berisi tulisan yang diangkat dari hasil penelitian, konseptual atau studi pustaka, resensi buku baru. ISSN 1907-8692

Pelindung : Sr. Fransisca Dwina Arintowati CB (STIKS Tarakanita)

Penanggungjawab : Yakin Bakhtiar Siregar (STIKS Tarakanita)

Dewan Redaksi : Ketua : Rs. Kurni Setyawati (STIKS Tarakanita)

Wakil Ketua : Jati Wahyono Agustinus (STIKS Tarakanita)

Anggota Redaksi : Linus K. Palindangan (STIKS Tarakanita) Penyunting Pelaksana : Yakobus Suharyono (STIKS Tarakanita) Adrianus T. Santoso (STIKS Tarakanita) Pelaksana Tata Letak : Andreas Riyanto (STIKS Tarakanita)

Alamat Pelaksana Tata Usaha E-Mail: [email protected] Ext: 403/404 Alamat: Kompleks Billy & Moon, Pondok Kelapa - Jakarta Timur 13450. Telp: 8649870, 8651764, 8651765 Fax: 8642115.

ARTES LIBERALIS diterbitkan sejak 31 Maret 2006 oleh STIKS Tarakanita (d/h Aksek/LPK Tarakanita) bekerja sama dengan Badan Pengurus Ikatan Alumni.

Penyunting menerima sumbangan artikel berbahasa Indonesia dan Inggris yang belum pernah diterbitkan dalam media cetak lain. Naskah diketik dengan spasi satu setengah kertas A4, panjang minimal 20 halaman sebanyak 2 eksemplar + soft copy (lebih lanjut baca Petunjuk bagi Penulis pada sampul belakang). Naskah yang masuk dievaluasi oleh Penyunting Ahli. Penyunting dapat melakukan perubahan judul dan isi pada tulisan yang dimuat untuk keseragaman format, tanpa mengubah maksud dan substansi.

Diterbitkan oleh: STIKS Tarakanita Komp. Billy & Moon, Pondok Kelapa - Jakarta Timur 13450 Telp: (021) 8649870, 8651764, 8651765, Fax: 8642115 Website: www.stiks-tarakanita.ac.id, E-mail: [email protected]

Page 3: ARTES LIBERALIS

ARTES LIBERALISJURNAL

ADMINISTRASI DAN KESEKRETARISAN

ISSN 1907 - 8692Volume 5 Nomor 2, Oktober 2013

Makna Penghargaan Berupa “Surat Cinta” Bagi MahasiswaDalam Mata Kuliah Korespondensi IndonesiaRs. Kurni Setyawati ........................................................................................................... 101 - 119

Hubungan Penggunaan Smartphone dengan Konsentrasi Belajar Mahasiswa Asrama Mediatrix STIKS Tarakanita Angkatan 2012 dan 2013Theresia Fransisca Mariska Lagaor & Fransisca Dwina Arintowati ................................ 120 - 143

Kesetaraan Perempuan dan Laki-Laki Dalam PerspektifKitab Suci dan Ajaran Gereja KatolikYustiana Wiwiek ................................................................................................................ 144 - 154

Dilema Demokrasi Elektoral di Tingkat Local Pasca Otonomi DaerahDalam Perspektif Demokrasi DeliberatifYustinus Suhardi Ruman .................................................................................................... 155 - 169

Pengelolaan Dokumen yang Efektif Meningkatkan Efisiensi KerjaStudi Kasus: PT PP London Sumatra Indonesia TbkDita Novelita & Rs. Kurni Setyawati ................................................................................. 170 - 189

Indeks KAMI sebagai Alat Evaluasi untuk Menganalisis TingkatKesiapan Pengamanan Informasi di Instansi PemerintahHenri Septanto .................................................................................................................... 190 - 204

DAFTAR ISI:

Page 4: ARTES LIBERALIS

101Jurnal Administrasi dan Kesekretarisan Volume 5 Nomor 2, Oktober 2013

ISSN 1907 - 8692

A. PENDAHULUAN

Penghargaan merupakan faktor pen-ting yang diperoleh seseorang dari luar dirinya yang dapat memengaruhi sikap dan motivasi dalam melakukan kegiatan atau perjuangan guna mencapai sesuatu. Dalam hal ini penghargaan dapat diaktualisasikan dengan sejumlah sikap yang diberikan yang bermakna positif, seperti: pujian, dukungan, dan penerimaan. Pujian,

Abstract: Reward is one of personal needs should be fulfilled. Someone may have strong motivation and she tends to show that she is happy if she meets her the personal needs. She will be happy and be motivated if she is rewarded for what she has achieved or completed. Just a simple praise or support or acceptance written in a letter will impact on behavioral changes and she will be motivated to struggle. She is motivated to make any improvement. She has a will to practice and she is eager to do more and more. Besides, any hand written note addressed to anyone in person will be important for her so that she is able to improve her self-confidence. She realized that everyone has weakness and shortcomings. It will drive her to develop her desire and she will be brave to work harder. She might not be afraid of making mistakes because everyone does. So, reward such as praise, support, and acceptance might effect on happiness, pride, relief, and comfort.

Keywords: Reward, Love Letter, Praise, Support, Acceptance

Abstrak: Penghargaan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang harus dipenuhi. Seseorang akan mempunyai motivasi yang kuat dan cenderung menunjukkan kegembiraan apabila kepentingan pribadinya terpenuhi. Kegembiraan dan motivasi tersebut diperoleh seseorang karena menerima penghargaan terhadap apa yang telah dilakukannya (karyanya). Penghargaan yang disampaikan berupa pujian, pemberian semangat, dan kata dukungan dalam bentuk “surat cinta” telah memberikan perubahan sikap berupa tumbuhnya keinginan untuk berjuang lebih baik, tertarik untuk memperbaiki kesalahan dan kemauan untuk melakukan latihan atau kemaun mencoba. Selain itu surat cinta yang diperoleh juga memberikan kontribusi pada tumbuhnya rasa percaya akan kemampuan diri dan rasa berarti/berguna.

Kata Kunci: Surat Cinta, Penghargaan, Motivasi

MAKNA PENGHARGAAN BERUPA “SURAT CINTA” BAGI MAHASISWA

DALAM MATA KULIAH KORESPONDENSI INDONESIAStudi Kasus: Mahasiswa STIKS TARAKANITA

Rs. Kurni SetyawatiDosen Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi dan Sekretari Tarakanita

E-mail: [email protected]

dukungan, dan penerimaan yang merupakan wujud penghargaan, dalam penelitian ini diberikan secara tertulis dalam bentuk “Surat Cinta” yang ditempelkan di buku latihan korespondensi, mahasiswa semester II, kelas 1-04 dan 1-05, tahun akademik 2012/2013.

Dalam kehidupan sehari-hari, tidak serta-merta setiap orang dapat mene-rima penghargaan atau memberikan penghargaan pada pihak lain atas sesuatu

Page 5: ARTES LIBERALIS

102Jurnal Administrasi dan Kesekretarisan Volume 5 Nomor 2, Oktober 2013

atau kondisi yang telah dicapainya. Tidak jarang terjadi, justru seseorang menjadi patah semangat, tidak giat atau berhenti berjuang karena apa yang telah dilakukan dan dicapainya tidak dihargai. Kita pun dapat melihat kondisi buruk, gagal, kecewa terjadi dalam berbagai aspek kehidupan karena tidak terpenuhinya kebutuhan seseorang akan penghargaan. Terlebih pada kaum remaja termasuk mahasiswa, kebutuhan akan penghargaan menjadi hal yang penting untuk dapat menggelorakan semangat juang dalam mencapai cita-cita.

Pujian, dukungan, dan penerimaan merupakan salah satu wujud dari pemberian penghargaan. Dalam buku Lima Bahasa Cinta, Gary Chapman menyebutnya sebagai kebutuhan pertama yaitu dukungan dan afirmasi (2007). Lebih lanjut Gary Chapman menyatakan bahwa ada 5 bahasa cinta untuk menghadapi remaja. Ke-5 bahasa cinta tersebut adalah: dukungan/afirmasi, sentuhan fisik, waktu berkualitas, tindakan melayani, dan memberikan hadiah. Remaja akan merasa dicintai apabila orangtua atau orang lain memberikan sebagian atau seluruh dari 5 bahasa cinta tersebut. Remaja yang bahasa cintanya dukungan akan merasa dicintai apabila orangtua, guru/dosen dan orang lain memberikan dukungan padanya. Sedangkan remaja yang bahasa cintanya sentuhan fisik, maka ia akan merasa dicintai orangtuanya apabila dipeluk, ditepuk pundaknya atau sentuhan fisik yang lain dan seterusnya.

Setiap orang memiliki kebutuhan untuk dicintai. 5 bahasa cinta pada umumnya diperlukan, namun tidak selalu sama kebutuhan antara orang yang satu dengan yang lain. Ada 1 atau 2 yang dominan dan itulah bahasa cintanya. Dalam penelitian ini, khusus akan membahas tentang

kebutuhan akan penghargaan yang dalam konteks 5 bahasa cinta termasuk pada bagian yang pertama, yaitu dukungan dan afirmasi. Namun penulis mengembangkan kebutuhan akan penghargaan dalam bentuk pujian, dukungan, dan penerimaan.

Kebutuhan penghargaan oleh seorang mahasiswa mutlak diperlukan untuk dapat berjuang secara optimal dalam mencapai sesuatu. Penghargaan juga memberikan kontribusi pada tumbuhnya rasa percaya akan kemampuan diri dan rasa berarti/berguna. Tidaklah mungkin mengadakan pengkajian yang lengkap yang meliputi semua aspek penghargaan yang dapat diterima oleh seorang mahasiswa dalam mendorong semangat dan rasa gembira dalam menempuh studi. Oleh karena itu, bentuk penghargaan yang akan diteliti difokuskan pada pujian, pemberian dukungan dan penerimaan yang disampaikan dalam bentuk “Surat Cinta”.

Adapun “Surat Cinta” (SC) yang dimaksud adalah ungkapan penghargaan (pujian, dukungan dan penerimaan) yang disampaikan secara tertulis dalam kertas ‘post it’ yang ditempelkan dalam buku latihan. Instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data penelitian berupa kuesioner, wawancara, perbincangan non-formal, dan SC yang merupakan respon atas hasil pekerjaan/latihan dalam menyusun surat. Semua data dicatat secara berkala berdasarkan penugasan yang diberikan.

Sebagai dosen, penulis tidak pada posisi memecahkan masalah/kesulitan yang dihadapi mahasiswa. Mereka yang akan membuat pilihan dan menentukan langkah belajar yang perlu diambilnya. Dalam hal ini penulis akan memberikan tanggapan positif terhadap kesulitan/pertanyaan dan keingin-tahuan yang diajukan oleh

Rs. Kurni Setyawati, 101 - 119

Makna Penghargaan Berupa “Surat Cinta” Bagi

Mahasiswa Dalam Mata Kuliah Korespondensi Indonesia

Page 6: ARTES LIBERALIS

103Jurnal Administrasi dan Kesekretarisan Volume 5 Nomor 2, Oktober 2013

mahasiswa. Berkaitan dengan hal tersebut, konselor-psikoterapis Carkhuff (1973, dalam Thompson dan Poppen,1979) menyampaikan bahwa tanggapan dapat diklasifikasikan dalam 5 taraf: taraf 1 dan 2 masih merugikan dalam taraf penerimaan/konseling, tanggapan taraf ke-3 netral dan taraf 4, 5 berakibat positif.

B. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk memeroleh informasi apakah penghargaan berupa pujian, dukungan dan penerimaan yang diberikan kepada mahasiswa melalui SC memberikan pengaruh positif terhadap motivasi belajar dan apakah pujian, dukungan, dan penerimaan memberikan kegembiraan dan semangat dalam mengerjakan tugas untuk mata kuliah Korespondensi. Dalam hal ini penghargaan yang diberikan berupa pujian, dukungan, dan penerimaan tertuang dalam SC. Dinyatakan sebagai bermanfaat apabila SC yang diberikan dalam beberapa tahap memiliki daya pendorong yang menambah motivasi dan semangat/minat kepada mereka dalam belajar dan mengerjakan tugas. Selain itu dikatakan berpengaruh apabila SC yang diberikan mampu memberikan kegembiraan sehingga tercipta kondisi yang lebih baik berupa rasa diterima dan dihargai atas setiap pencapaian belajar, dan hal ini menumbuhkan semangat untuk terus mengerjakan latihan dan tugas yang diberikan.

C. KAJIAN TEORI

1. PenghargaanPenghargaan merupakan salah satu

kebutuhan manusia yang harus dipenuhi.

Seseorang akan mempunyai motivasi yang kuat dan cenderung menunjukkan kegembiraan apabila kepentingan pribadinya terpenuhi. Kegembiraan dan motivasi tersebut diperoleh seseorang karena menerima penghargaan terhadap apa yang telah dilakukannya (karyanya).

Secara umum ada lima kebutuhan dasar manusia yang menuntut pemenuhan yaitu: rasa aman, bernilai, berharga, dipahami, dan dicintai. Seseorang akan merasa dirinya berharga karena ada pihak yang memberikan penghargaan padanya. Gibson, Ivancevich & Donnely (1991) menyampaikan bahwa:

penghargaan dibagi menjadi dua, yaitu penghargaan intrinsik (intrinsic rewards) yang meliputi penyelesaian tugas (task completion), pencapaian prestasi (achievement), otonomi (au-tonomy) serta pengembangan pribadi (personal growth). Sedangkan peng-hargaan ekstrinsik (extrinsic rewards) meliputi gaji dan upah (salary and wage), jaminan sosial (fringe benefit), penghargaan antar pribadi (interper-sonal reward), serta promosi (pro-motion). Edwin Locke dengan goal setting theory-nya (1984) mengemuka-kan bahwa motivasi seseorang sangat dipengaruhi oleh tujuan dan maksud orang tersebut, dan perusahaan di-tuntut untuk dapat memberikan tujuan yang jelas kepada karyawan, kare-na hal tersebut pada akhirnya akan memberikan kepada pekerja rasa ber-prestasi. Jadi goal setting theory ini lebih menekankan pada penghargaan intrinsic (intrinsic reward).

Memberikan penghargaan kepada mahasiswa berarti memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengeksplorasi

Rs. Kurni Setyawati, 101 - 119

Makna Penghargaan Berupa “Surat Cinta” Bagi

Mahasiswa Dalam Mata Kuliah Korespondensi Indonesia

Page 7: ARTES LIBERALIS

104Jurnal Administrasi dan Kesekretarisan Volume 5 Nomor 2, Oktober 2013

sifat, kebiasaan, kemampuan positifnya. Dalam hal ini dosen berperan megarahkan agar mereka dapat menerima sikap dan sifat positifnya sekaligus membantu agar mereka dapat menerima peghargaan atas hal tersebut yang diberikan orang lain kepadanya (Hildegrad Wensler-Cremero Maria Fischer-Siregar, 1993).

2. Surat CintaPenulis memberikan istilah ‘Surat

Cinta’ (SC) terhadap catatan berupa dukungan, pujian dan penerimaan yang dituliskan dalam secarik kertas yang kemudian ditempelkan pada buku pekerjaan mahasiswa. Catatan tersebut merupakan komentar atas pekerjaan berupa penyusunan surat yang telah diselesaikan dalam buku latihan. Dalam hal ini dosen setiap minggu memberikan soal kasus dan masing-masing mahasiswa wajib menyelesaikan minimal 2 surat atas kasus yang diberikan. Namun demikian, apabila telah menyelesaikan 2 surat dan belum mencapai hasil optimal, mahasiswa masih diberikan kesempatan untuk mengerjakan 1-2 surat yang lain guna memperoleh nilai terbaik. Terhadap setiap kemajuan yang dicapai oleh mahasiswa dalam latihan tersebut, dosen memberikan catatan yang semuanya bernada positif. Seandainya hasil yang dicapai belum optimal, minimal dapat diberikan catatan positif berupa penerimaan atas usaha dan keuletan mencoba serta perjuangan yang sudah dilakukan.

3. Motivasi Motivasi adalah dorongan untuk

melakukan sesuatu yang membutuhkan tindakan, emosi dan kecerdasan. Dapat disampaikan bahwa motivasi harus mengikutsertakan jiwa, raga dan nalar.

David McCleland dalam The Achieving Society (1961) mengidentifikasi kebutuhan motivasional sebagai: motivasi pencapaian (termotivasi oleh hasil akhir), motivasi otoritas-kekuasaan (termotivasi oleh prestis dan status pribadi), dan afiliasi (termotivasi oleh keinginan disukai dan diterima orang lain). Seseorang akan termotivasi kalau penghargaan yang diterima dapat memuaskannya. Sedangkan Edwin Locke dengan goal setting theorynya (1984) mengemukakan bahwa motivasi seseorang sangat dipengaruhi oleh tujuan dan maksud orang tersebut. Dalam hal ini dosen dengan memberikan tujuan yang jelas kepada mahasiswa terhadap materi yang disampaikannya, karena hal tersebut pada akhirnya akan memberikan semangat untuk berprestasi. Jadi goal setting theory ini lebih menekankan pada penghargaan intrinsic (intrinsic reward)

Banyak teori motivasi ditujukan untuk menghasilkan konstruk untuk mencari factor-faktor yang mempengaruhi motivasi, tetapi nilai dari mahasiswa khususnya pencapaian kompetensi dalam sebuah organisasi masih belum banyak diteliti. Sejak sebuah kombinasi yang motivasi tepat hanya dapat dihasilkan melalui pemahaman sebuah pengukuran akan sebuah nilai kompetensi mahasiswa (Ejere et. al, 2010). Motivasi berprestasi dianggap sebagai keinginan kuat yang ditunjukkan mahasiswa untuk lebih berkembang secara lebih konstruktif. Berbasis dari dalam diri (motivasi intrinsik) maupun motivasi yang muncul dari hubungan interaksi maupun dorongan dari luar diri mahasiswa (motivasi ekstrinsik). Kedua bentuk motivasi tersebut memiliki satu tujuan yaitu, kinerja mahasiswa yang memiliki kompetensi lebih baik. Pendapat yang sama merujuk pada justifikasi yang dilakukan Maneenetr,

Rs. Kurni Setyawati, 101 - 119

Makna Penghargaan Berupa “Surat Cinta” Bagi

Mahasiswa Dalam Mata Kuliah Korespondensi Indonesia

Page 8: ARTES LIBERALIS

105Jurnal Administrasi dan Kesekretarisan Volume 5 Nomor 2, Oktober 2013

(2010) dimana motivasi berprestasi merujuk pada keinginan kuat seseorang atau individu untuk sukses dalam menghadapi tantangan dan peluang atas apa yang telah mereka targetkan. Lembaga pendidikan harus secara konsisten meningkatkan kinerja mahasiswa yang terpadu sikap dan pola bekerja keras dan cerdas. Asumsi Paparoidamis, (2005) menemukan bahwa motivasi berprestasi membuat kinerja mahasiswa lebih baik.

D. METODE PENELITIAN

Metode penelitian kualitatif berlandaskan pada paradigma interpretatif yang berarti bahwa suatu realitas tidak dapat dilihat secara parsial dan dipecah dalam beberapa variabel. Metode ini memandang objek sebagai sesuatu yang dinamis, memuat interpretasi terhadap setiap gejala yang diamati secara holistik. Realitas dalam metode kualitatif termasuk di dalamnya adalah hal-hal yang tidak tampak/yang terjadi di balik terjadinya sesuatu. Jadi, merupakan interpretasi atas pemahaman data yang ada di lapangan. Dalam hal ini proses perolehan data diperhatikan dan diperhitungkan dengan cermat agar memberikan informasi yang signifikan berkaitan dengan topik penelitian.

E. DATA PENELITIAN

Data penelitian diperoleh dari berbagai sumber antara lain: obsevasi partisipasi, wawancara secara mendalam, baik pribadi maupun kelompok, bincang-bincang nonformal, dokumentasi, dan kuesioner.

Dalam hal ini termasuk dalam rektangulasi yaitu semua data diteliti dan dipergunakan sebagai usaha mengecek kebenaran data atau informasi yang diperoleh peneliti dari berbagai sudut pandang yang berbeda dengan cara mengurangi sebanyak mungkin perbedaan yang terjadi pada saat pengumpulan dan analisis data.

Rectangulasi pada hakikatnya merupakan pendekatan multi metode yang dilakukan pada saat mengumpulkan dan menganalisis data. Ide dasarnya adalah bahwa fenomena yang diteliti dapat dipahami dengan baik sehingga diperoleh kebenaran tingkat tinggi, jika didekati dari berbagai sudut pandang. Memotret fenomena tunggal dari sudut pandang yang berbeda-beda akan memungkinkan diperoleh tingkat kebenaran yang handal. Oleh karena itu, triangulasi dilakukan dalam usaha mengecek kebenaran data atau informasi yang diperoleh peneliti dari berbagai sudut pandang yang berbeda dengan cara mengurangi sebanyak mungkin bias yang terjadi pada saat pengumpulan dan analisis data. (http://phisiceducation09.blogspot.com/2013).

Beberapa tindakan yang dilakukan adalah membandingkan sejumlah informasi atau data dengan cara yang berdeda. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode wawancara, baik secara terstuktur maupun bebas, obervasi, dan survei. Semua teknik tersebut dipergunakan untuk memeroleh kebenaran informasi yang handal dan gambaran yang utuh mengenai data dan informasi yang dipergunakan dalam peenelitian. Kondisi ini dapat digambarkan dalam diagram berikut.

Rs. Kurni Setyawati, 101 - 119

Makna Penghargaan Berupa “Surat Cinta” Bagi

Mahasiswa Dalam Mata Kuliah Korespondensi Indonesia

Page 9: ARTES LIBERALIS

106Jurnal Administrasi dan Kesekretarisan Volume 5 Nomor 2, Oktober 2013

Data yang dipergunakan dalam penelitian Ini adalah data primer, yaitu berupa pengumpulan sejumlah data lapangan yang diolah sendiri dengan menggunakan berbagai pendekatan. Sementara itu, cara pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan penyebaran kuesioner yang disampaikan kepada para mahasiswa selaku responden dan para responden dimohon untuk mengisi sendiri. Selain ini juga dilakukan wawancara dan observasi.

F. INSTRUMEN PENELITIAN

Dalam penelitian ini, penulis memasuki objek penelitian yang berupa situasi pembelajaran yang terdiri atas, Place, Actor, dan Activity (PAA). Place atau tempat adalah kampus STIKS Taraakanita, actor adalalah mahasiswa yang bertindak

sebagai human instrument yang menjadi subjek penelitian dan activity adalah proses belajar mengajar mata kulian korespondensi bahasa Indonesia. Adapun langkah yang dilakukan adalah melaksanakan observasi partisipasi, mencatat hasil observasi dan wawancara, melakukan observasi deskriptif, membagikan kuesioner dan selanjutnya melakukan analisis domain.

Instrumen lain yang dipergunakan adalah buku catatan kuliah korespondensi Indonesia, Surat Cinta (SC) berupa komentar tertulis dalam secarik kertas dari dosen terhadap hasil pekerjaan mahasiswa dalam menyususun surat. Komentar ini dituliskan dalam kertas ‘post it’ yang ditempelkan dalam buku latihan. Selain itu juga dipergunakan tape recorder untuk merekan komentar mahasiswa, kamera, serta handycam untuk merekam proses belajar mengajar dalam mata kuliah

Diagram 1 Rectangulasi

Rs. Kurni Setyawati, 101 - 119

Makna Penghargaan Berupa “Surat Cinta” Bagi

Mahasiswa Dalam Mata Kuliah Korespondensi Indonesia

Data Primer Olahan Penulis

Page 10: ARTES LIBERALIS

107Jurnal Administrasi dan Kesekretarisan Volume 5 Nomor 2, Oktober 2013

korespondensi Indonesia.

G. ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

Analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis kualitatif, yaitu suatu proses yang meliputi: mencatat data lapangan, memberikan kode, mengumpulkan, memilah-milah, meng-klasifikasikan, mensintesiskan, membuat ikhtisar. Selanjutkan dilakukan penyusunan kategori data yang mempunyai makna, mencari dan menemukan pola, serta menentukan hubungan-hubungan dan temuan-temuan yang diperoleh (Seiddel, 1998).

Analisis data dilakukan secara interaktif, dan berlangsung terus-menerus selama satu semester. Adapun aktivitas analisis data dilakukan data reduction, yaitu mencatat dengan rinci semua data lapangan yang dikumpulkan dengan berbagai cara dan bentuk. Terhadap data-data tersebut dilakukan sejumlah perlakuan dengan membandingkan dan memaknai sehingga menjadi informasi, selanjutnya dilakukan proses pemilihan, dan pemilahan. Terhadap data yang telah dipilih selanjutnya dirangkum dengan fokus pada informasi penting sesuai dengan topik yang dikaji.

1. Proses Belajar MengajarData penelitian diperoleh dari

lapangan, yaitu dari pengamatan saat proses belajar mengajar yang berlangsung pada semester 2. Mahasiswa menunjukkan respon yang positif setelah menerima buku latihan dan mendapati SC dari dosen yang tertempel dalam buku latihannya. Terdapat satu respon yang menarik yaitu katika mahasiswa tidak hadir kuliah, sehingga tidak mendapatkan kesempatan

memperoleh SC, maka mahasiswa tersebut akan menemui dosen dan mengatakan bahwa ia belum mendapatkan SC karena tidak mengumpulkan tugas, selanjutnya yang bersangkutan mengajukan permintaan untuk dapat mengumpulkan tugas dan mengharapkan dapat memperoleh SC seperti yang diterima oleh mahasiswa yang lain.

a. Pemberian SC 1Pada minggu ketiga perkuliahan,

dosen memberikan SC1. Pada saat perkuliahan ini dosen menawarkan kepada mahasiswa untuk menunjukkan kepintaran dan kebolehan dalam menghafalkan 10 bentuk surat. Ketentuan yang diberikan adalah apabila benar seluruh betuk surat, mendapatkan tambahan nilai 1 dari rata-rata harian yang diperoleh. Sedangkan bila dapat menunjukkan 5-9 benar, maka nilai tambahan yang diberika ½ dan benar 3-4 mendapatkan tambahan nilai ¼. Sedangkan jika hanya benar 1-2, maka hanya akan dikenang sebagai mahasiswa yang telah berusaha dan berani mencoba, tanpa mendapatkan tambahan nilai.

Terhadap tawaran ini sejumlah 47 mahasiswa dari jumlah keseluruhan 69 orang pada minggu ke-3 hingga ke-5 mencoba unjuk kebolehan dan kepintaran. Mahasiswa yang mengerjakan tugasnya di buku latihan atau dalam selembar kertas, sudah mendapatkan SC1, yaitu pujian, dukungan, dan penerimaan yang dituliskan dalam secarik kertas kecil yang ditempelkan di buku latihan atau dituliskan di bawah pekerjaan pada mahasiswa yang menyelesaikan tugas di kertas latihan. Sedangkan sejumlah mahasiswa langsung unjuk kebolehan dan kepintaran dengan menuliskan bentuk surat di papan tulis pada 20 menit pertama perkuliahan minggu

Rs. Kurni Setyawati, 101 - 119

Makna Penghargaan Berupa “Surat Cinta” Bagi

Mahasiswa Dalam Mata Kuliah Korespondensi Indonesia

Page 11: ARTES LIBERALIS

108Jurnal Administrasi dan Kesekretarisan Volume 5 Nomor 2, Oktober 2013

ke-4 dan ke-5. Dari data tersebut dapat disampaikan informasi seperti terlihat pada

Tabel 1 berikut.

Tabel 1 Tugas Pilihan-bentuk Surat

Data Primer Olahan Penulis

Selanjutnya mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk menyelesaikan soal kasus korespondensi. Dari setiap kasus terdapat tugas menyusun surat sesuai dengan topik yang sedang dibahas. Pada minggu ke-5 mulai dipelajari surat perkenalan. Setelah memberikan penjelasan, contoh dan membuka kesempatan tanaya jawab, dosen memberikan soal latihan untuk membuat surat perkenalan. Dalam hal ini semua mahasiswa mendapatkan SC dalam buku latihan yang dikumpulkan pada akhir perkuliahan. Mahasiswa hang mengerjakan tugas di buku latihan mendapatkan SC berupa catatan kecil berisi pujian, dukungan dan penerimaan ditempelkan dalam buku latihan. Sebagian sudah mendapatkan SC1 dan 2 dan sebagian yang lain mendapatkan SC pertama.

b. Pemberian SC 2/3 - dan SelanjutnyaPada minggu ke-6 hingga ke-13

dipelajari surat bisnis secara menyeluruh. Setelah surat perkenalan, berturut-turut disampaikan surat permintaan penawaran, penawaran, pesanan, Surat Pemberitahuan Pengiriman Barang (SPB) , klaim, tagihan, pesanan secara kredit, dan referensi. Pola yang diberikan pada umumnya adalah memberikan penjelasan, contoh dan membuka kesempatan tanya jawab, serta memberikan soal latihan untuk membuat surat sesuai topik. Dalam hal ini semua mahasiswa yang menyelesaikan surat di buku latihan akan mendapatkan SC yang ditempel dalam buku latihan yang dikumpulkan pada akhir perkuliahan.

Tampilan SC yang ditempelkan dalam buku latihan dapat dilihat dalam gambar berikut.

Rs. Kurni Setyawati, 101 - 119

Makna Penghargaan Berupa “Surat Cinta” Bagi

Mahasiswa Dalam Mata Kuliah Korespondensi Indonesia

Page 12: ARTES LIBERALIS

109Jurnal Administrasi dan Kesekretarisan Volume 5 Nomor 2, Oktober 2013

2. Perbincangan Non-formal dan WawancaraSelain data yang diperoleh dalam

proses PBM dan SC, data juga diperoleh melalui bincang-bincang non-formal di beberapa kesempatan dan wawancara. Dalam kesempatan ini, peneliti secara tidak langsung meminta informasi berupa tanggapan atas surat cinta yang ditemukan dalam buku latihan. Secara umum, mahasiswa meyampaikan bahwa merasa senang dan diperhatikan dengan adanya SC yang ditemukannya dalam buku latihan.

Pada minggu ke-9 hingga ke-11 dengan bantuan seorang dosen dan fotografer, sejumlah mahasiswa diwawancarai dalam perbincangan semiformal, baik secara perorangan maupun kelompok. Wawancara dilakukan secara acak dengan memanggil mahasiswa dan diajak berbincang-bincang

di ruangan kuliah yang kosong ataupun di taman kampus. Wawancara dilakukan secara berkelompok maupun personal. Mahasiswa dikumpulkan secara acak per 5 orang dan selanjutnya diajukan sejumlah pertanyaan tentang sikap dan pandangannya terhadap SC yang diberikan oleh dosen. Jawaban dari mahasiswa sebagai responden dicatat dan pada akhir perbincangan pewawancara merangkum hasil serta meminta persetujuan atas hasil yang telah dicatat tersebut.

Materi perbincangan adalah berupa tanggapan mahasiswa terhadap Surat Cinta yang telah diperoleh dalam buku latihan korespondensi. Pertanyaan meliputi:

a. Apakah Anda sudah mendapatkan SC di buku latihan? Berapa kali?

b. Apa isi SC yang Anda terima?c. Apa tanggapan Anda tentang

Rs. Kurni Setyawati, 101 - 119

Makna Penghargaan Berupa “Surat Cinta” Bagi

Mahasiswa Dalam Mata Kuliah Korespondensi Indonesia

Page 13: ARTES LIBERALIS

110Jurnal Administrasi dan Kesekretarisan Volume 5 Nomor 2, Oktober 2013

SC yang diberikan oleh dosen korespondensi?

d. Bagaimana perasaan Anda sewaktu mendapati ada SC di buku latihan?

e. Apa pengaruh SC bagi Anda?f. Kalau tidak mendapatkan SC

dalam buku padahal sudah mengerjakan tugas, apa reaksi Anda?

Hasil wawancara semiformal selanjutnya ditelaah, dipilih dan dipilah dalam beberapa kategori. Tindakan yang dilakukan adalah dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, disintesiskan dan dianalisis untuk menemukan satu pola. Analisis yang dipilih adalah analisis domain (Spradley, 1980), dan Glaser dan Strauss, 1967), yaitu upaya memperoleh gambaran umum tentang data untuk mengetahui pengaruh penghargaan yang diberikan kepada mahasiswa melalui pemberian SC.

Domain atau ranah yang ada di dalam data yang diperoleh melalui wawancara selanjutnya dianalisis untuk memperoleh data sebagai ranah konseptual. Dalam hal ini dilakukan kajian atas setiap kata, frase atau kalimat yang diperoleh dari hasil perbincangan dengan mahasiswa. Penulis membedakannya dalam 3 elemen dasar domain yaitu cover term (domain yang telah ditetapkan), included term (hubungan makna atas kategori) dan Semantic relationship. Berikut adalah sejumlah informasi dan kategri yang diperoleh dalam wawancara yang telah dilakukan.

Tanggapan terhadap penghargaan berupa SC yang diberikan dalam latihan korespondensi.

1. Pujiana. Bermanfaatb. Sebagai pendorongc. Menambah semangat/minat

2. Dukungana. Berpengaruhb. Lebih bersemangatc. Nilai meningkatd. Antusiase. Mau terus berlatih

3. Penerimaana. Berpengaruhb. Mau terus berjuangc. Memberi semangat

Berikut adalah perasaan yang dominan yang dialami oleh responden terhadap penghargaan yang diterimanya. Masing-masing piperinci berdasarkan kategori pujian, dukungan dan penerimaan.

1. Pujiana. Senang, Sukab. Asyikc. Bahagiad. Berkesane. Bangga

2. Dukungana. Suka, Senangb. asyikc. Bahagiad. Legae. Bangga

3. Penerimaana. Senang, Sukab. Nyamanc. Amand. Legae. Tenang

Selanjutnya disampaikan analisis domain berdasarkan hubungan semantik antara cover term dan include term, untuk kemudian disampaikan makna yang dialami atau diperoleh responden.

Rs. Kurni Setyawati, 101 - 119

Makna Penghargaan Berupa “Surat Cinta” Bagi

Mahasiswa Dalam Mata Kuliah Korespondensi Indonesia

Page 14: ARTES LIBERALIS

111Jurnal Administrasi dan Kesekretarisan Volume 5 Nomor 2, Oktober 2013

Tabel 2 Analisis Domain

3. KuesionerSelain wawancara dan perbincangan

nonformal, penulis juga menyampaikan kuesioner yang terdiri dari 15 pernyataan pendapat dan penerimaan mereka terhadap penghargaan berupa pujian, dukungan dan penerimaan melalui SC. Setiap mahasiswa mengisi kuesioner secara lengkap.

Kuesioner yang disampaikan disusun berdasarkan 4 kategori sikap responden, yaitu Sangat Tidak Setuju (STS) Tidak Setuju (TS) Setuju (S) Sangat Setuju (SS) atas sejumlah pernyataan yang diajukan. Materi kuseioner memuat sejumlah variabel yang terdiri atas pujian, dukungan dan penerimaan dengan sejumlah indikator. Terhadap indikator tersebut dirumuskan

sejumlah pernyataan untuk mendapatkan tanggapan atas 4 kategori di atas.

Terhadap variabel ‘pujian’ disampaikan sejumlah indikator yang sekaligus merupakan materi pernyataan dalam kuesioner.

a. Pujian terhadap tampilan pekerjaan

b. Pujian terhadap format suratc. Pujian terhadap kemajuan yang

telah dicapaid. Pujian terhadap ketelitiane. Pujian terhadap ketaatasasan

(konsistensi)f. Pujian terhadap ketepatan bentuk

surat

Data Primer Olahan Penulis

Rs. Kurni Setyawati, 101 - 119

Makna Penghargaan Berupa “Surat Cinta” Bagi

Mahasiswa Dalam Mata Kuliah Korespondensi Indonesia

Page 15: ARTES LIBERALIS

112Jurnal Administrasi dan Kesekretarisan Volume 5 Nomor 2, Oktober 2013

Terhadap variabel ‘dukungan’ disampaikan indikator yang sekaligus merupakan materi pernyataan dalam kuesioner.

1. Dukungan terhadap usaha 2. Dukungan atas kemajuan yang

dicapai3. Dukungan terhadap semangat

juang4. Dukungan terhadap kemauan

memperbaiki5. Dukungan terhadap ketahanan

Terhadap variabel ‘penerimaan’ disampaikan indikator yang sekaligus merupakan materi pernyataan dalam kuesioner..

1. Penerimaan terhadap hasil yang dicapai, baik maupun kurang baik

2. Penerimaan terhapat kesalahan yang dibuat: bentuk, bahasa maupun isi

3. Penerimaan terhadap kekurang-telitian

4. Penerimaan terhadap keterbatasan yang ada

Kuesioner memuat sejumlah per-nyataan. Para mahasiswa sebagai responden diharapkan memberikan tanda pilihan pada kategori STS bila menyatakan Sangat Tidak Setuju, TS bila menyatakan Tidak Setuju, S bila Setuju dan SS bila Sangat Setuju. Dari sejumlah 69 mahasiswa yang mengisi kuesioner dapat disampaikan informasi berikut.

Tabel 3 Variabel ‘Pujian’

Data Primer Olahan Penulis

Rs. Kurni Setyawati, 101 - 119

Makna Penghargaan Berupa “Surat Cinta” Bagi

Mahasiswa Dalam Mata Kuliah Korespondensi Indonesia

Page 16: ARTES LIBERALIS

113Jurnal Administrasi dan Kesekretarisan Volume 5 Nomor 2, Oktober 2013

Tabel 4 Variabel ‘Dukungan’

Tabel 5 Variabel ‘Penerimaan’

Data Primer Olahan Penulis

Data Primer Olahan Penulis

Rs. Kurni Setyawati, 101 - 119

Makna Penghargaan Berupa “Surat Cinta” Bagi

Mahasiswa Dalam Mata Kuliah Korespondensi Indonesia

Page 17: ARTES LIBERALIS

114Jurnal Administrasi dan Kesekretarisan Volume 5 Nomor 2, Oktober 2013

Diagram 1 Kuesioner Penelitian

Rs. Kurni Setyawati, 101 - 119

Makna Penghargaan Berupa “Surat Cinta” Bagi

Mahasiswa Dalam Mata Kuliah Korespondensi Indonesia

Page 18: ARTES LIBERALIS

115Jurnal Administrasi dan Kesekretarisan Volume 5 Nomor 2, Oktober 2013

Dari kuesioner yang diajukan dan jawaban yang diperoleh dapat disampaikan

informasi/gambaran seperti terlihat dalam grafik berikut.

Grafik 1 Variabel ‘Pujian’

Dari grafik atas variable ‘pujian’ di atas dapat disampaikan bahwa penghargaan berupa pujian menunjukkan informasi bahwa secara umum, yaitu sebesar antara 82%-92%, mahasiswa selaku responden setuju terhadap penghargaan berupa pujian yang diterimanya melalui SC yang diberikan. Sebesar 2%-8% menyatakan tidak setuju dan sebesar 1%-3% menyatakan sangat setuju. Ini berarti sebagian besar mahasiswa responden menyatakan senang mendapatkan pujian atas tampilan surat, format surat, kemajuan yang dicapai, ketelitian, konsistensi dan ketepatan yang telah diusahakan dalam penyusunan surat di buku latihan (lihat indikator pujian). Hal ini secara menggeneralisasikan dapat disampaikan bahwa pada umumnya pujian

memberikan manfaat bagi mahasiswa dalam proses belajar mengajar.

Beberapa manfaat atas pujian yang di-sampaikan mahasiswa dalam wawancara dan bincang-bincang nonformal adalah timbulnya perasaan senang, asyik, berkesan, bangga, dan bahagia ( lihat analisis domain). Dari diagram analisis domain terlihat bahwa variabel pujian memunculkan indikator bahwa pujian itu bermanfaat, sebagai pendorong dan menambah semangat atau minat dalam belajar dan menyelesaikan tugas (lihat analisis domain). Dengan demikian dapat disampaikan ada pengaruh positif akan penghargaan berupa pujian karena dapat memberikan motivasi dalam meningkatkan minat untuk belajar atau menyelesaikan

Data Primer Olahan Penulis

Rs. Kurni Setyawati, 101 - 119

Makna Penghargaan Berupa “Surat Cinta” Bagi

Mahasiswa Dalam Mata Kuliah Korespondensi Indonesia

Page 19: ARTES LIBERALIS

116Jurnal Administrasi dan Kesekretarisan Volume 5 Nomor 2, Oktober 2013

Dari grafik atas variabel ‘dukungan’ di atas dapat disampaikan bahwa penghargaan berupa dukungan menunjukkan informasi bahwa secara umum, sebesar antara 85%-92%, mahasiswa selaku responden setuju terhadap penghargaan berupa dukungan yang diterimanya melalui SC yang diberikan. Sebesar 2%-9% menyatakan tidak setuju dan sebesar 1%-9% menyatakan sangat setuju. Ini berarti sebagian besar mahasiswa responden menyatakan senang mendapatkan dukungan atas usaha, kemajuan, semangat, kemauan dan ketahanan yang telah ditunjukkan melalui pekerjaan mereka dalam latihan menyusun surat. (lihat indikator dukungan). Hal ini secara menggeneralisasikan dapat

disampaikan bahwa pada umumnya dukungan memberikan manfaat bagi mahasiswa dalam proses belajar mengajar.

Beberapa manfaat atas dukungan yang disampaikan mahasiswa dalam wawancara dan bincang-bincang nonformal adalah timbulnya perasaan senang, asyik, bangga, lega dan bahagia (lihat analisis domain). Dari diagram analisis domain terlihat bahwa variabel dukungan memunculkan indikator bahwa dukungan memberikan manfaat, sebagai pendorong dan menambah semangat, meningkatkan nilai, bertambah antusias dalam belajar dan mengerjakan tugas serta tergerak untuk terus berlatih dan menyelesaikan tugas (lihat analisis domain). Dengan

Grafik 2 Variabel ‘Dukungan’

tugas. Selain itu penghargaan berupa pujian memberikan sasa senang, gembira,

dan asyik dan berkesan atas semua usaha yang telah dilakukan.

Data Primer Olahan Penulis

Rs. Kurni Setyawati, 101 - 119

Makna Penghargaan Berupa “Surat Cinta” Bagi

Mahasiswa Dalam Mata Kuliah Korespondensi Indonesia

Page 20: ARTES LIBERALIS

117Jurnal Administrasi dan Kesekretarisan Volume 5 Nomor 2, Oktober 2013

demikian dapat disampaikan ada pengaruh positif penghargaan berupa dukungan karena dapat memberikan motivasi dalam menimgkatkan minat untuk belajar

atau menyelesaikan tugas. Selain itu penghargaan berupa dukungan memberikan sasa senang, gembira dan lega dan bangga atas semua usaha yang telah dilakukan.

Dari grafik atas variable ‘penerimaan’ di atas dapat disampaikan bahwa penghargaan berupa penerimaan menunjukkan informasi bahwa secara umum, sebesar antara 85%-90%, mahasiswa selaku responden setuju terhadap penghargaan berupa penerimaan yang diterimanya melalui SC yang diberikan. Sebesar 3%-9% menyatakan tidak setuju dan sebesar 1%-2% menyatakan sangat setuju. Ini berarti sebagian besar mahasiswa responden menyatakan senang mendapatkan penerimaan atas hasil yang telah dicapai, kesalahan dan keterbatasan yang ada yang nampak melalui pekerjaan mereka dalam latihan menyusun surat.

(lihat indikator dukungan). Hal ini secara menggeneralisasikan dapat disampaikan bahwa pada umumnya ungkapan penerimaan memberikan manfaat bagi mahasiswa dalam proses belajar mengajar.

Beberapa manfaat atas ‘penerimaan’ yang disampaikan mahasiswa dalam wawancara dan bincang-bincang non-formal adalah timbulnya perasaan senang, aman, nyaman, lega dan tenang (lihat analisis domain). Dari diagram analisis domain terlihat bahwa variabel ‘penerimaan’ memunculkan indikator bahwa perasaan merasa diterima akan membawa pada sebagai pendorong dan

Grafik 3 Variabel ‘Penerimaan’

Data Primer Olahan Penulis

Rs. Kurni Setyawati, 101 - 119

Makna Penghargaan Berupa “Surat Cinta” Bagi

Mahasiswa Dalam Mata Kuliah Korespondensi Indonesia

Page 21: ARTES LIBERALIS

118Jurnal Administrasi dan Kesekretarisan Volume 5 Nomor 2, Oktober 2013

menimbulkan kemauan berjuan karena kekurangan dan sesalahan yang telah dibuat dapat diterima, sehingga tidak menimbulkan rasa takut, segan atau malu, tapi justru menimbulkan hasrat untuk mau berjuang dalam mengerjakan tugas serta tergerak untuk terus berlatih dan menyelesaikan tugas latihan (lihat analisis domain). Dengan demikian dapat disampaikan bahwa ada pengaruh positif penghargaan berupa ‘penerimaan’ karena dapat memberikan ketenangan dan kelegaan sehingga terdorong untuk belajar atau berusaha menyelesaikan tugas. Selain itu penghargaan berupa ‘penerimaan’ memberikan sasa senang, nyaman dan lega karena kekurangan, kesalahan dan hasil yang belum optimal dapat dimengerti atau diterima.

Keseluruhan indikator dari penghargaan, yaitu pujian, dukungan dan penerimaan memiliki daya menumbuhkan motivasi seseorang Tindakan memotivasi akhirnya akan menum-buhkan semangat, meningkatkan daya juang dan keinginan untuk melakukan hal yang lebih baik secara sadar untuk mencapai tujuan. Tindakan pemberian penghargaan melalui pemberian pujian, menyampaikan dukungan, dan penerimaan bahkan juga dapat dilakukan dengan sikap merendah sehingga membuat mahasiswa merasa memiliki arti dan kelebihan. Misalnya, “Dulu saya tidak mampu melakukan perbaikan seperti yang Anda lakukan ini. Sungguh kemajuan yang mengesankan.”

Pada dasarnya manusia ingin dihargai pada setiap sikap dan perilaku, ataupun terhadap setiap pencapaian dalam kehidupannya. Setiap manusia akan selalu berusaha lebih dan lebih lagi agar usahanya mendapatkan penghargaan yang sesuai dari masyarakat sekitarnya. Manusia yang

belum dapat memenuhi kebutuhannya akan penghargaan akan terus menerus berusaha agar mampu mendapatkan harga yang setimpal dari manusia lainnya. Hal ini dikarenakan kebutuhan akan penghargaan membuat manusia cenderung bersemangat ataupun sebaliknya.

Pujian yang diberikan oleh dosen atas hasil unjuk kerja/pencapaian mahasiswa akan menumbuhkan motivasi pada diri mahasiswa untuk berusaha mencapai hasil yang lebik baik. Pujian dan dukungan yang dituliskan melalui SC juga merupakan bentuk komunikasi dua arah yang diterima mahasisawa sebagai bentuk penghargaan yang ternyata diminati oleh pada umumnya mahasiswa responden.

E. KESIMPULAN

Berdasarkan pengamatan, bincang-bincang, wawancara dan telaah hasil kuesioner serta pembahasan yang telah dikemukakan pada paparan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Penghargaan berupa ‘pujian’ yang disampaikan melalui SC memberikan pengaruh yang positif berupa munculnya perasaan senang, asyik, berkesan, bangga dan bahagia sehingga menumbuhkan motivasi, meningkatkan minat untuk belajar atau menyelesaikan tugas

2. Penghargaan berupa ‘dukungan’ yang disampaikan melalui SC memberikan pengaruh positif berupa munculnya perasaan senang, asyik, bangga, lega dan bahagia sehingga bermanfaat sebagai pendorong dan menambah semangat, meningkatkan nilai,

Rs. Kurni Setyawati, 101 - 119

Makna Penghargaan Berupa “Surat Cinta” Bagi

Mahasiswa Dalam Mata Kuliah Korespondensi Indonesia

Page 22: ARTES LIBERALIS

119Jurnal Administrasi dan Kesekretarisan Volume 5 Nomor 2, Oktober 2013

menjadi antusias dalam belajar dan mengerjakan tugas serta tergerak untuk terus berlatih.

3. Penghargaan berupa ‘penerimaan’ yang disampaikan melalui SC memberikan pengaruh yang positif berupa munculnya perasaan senang, aman, nyaman, lega dan tenang sehingga mendorong dan menimbulkan kemauan berjuang karena kekurangan dan sesalahan yang telah dibuat dapat diterima, sehingga tidak menimbulkan rasa takut, segan atau malu, tapi justru menimbulkan hasrat untuk mau berjuang dalam mengerjakan tugas serta tergerak untuk terus berlatih dan menyelesaikan tugas latihan

4. Penghargaan adalah hal yang bermanfaat bagi mahasiswa STIKS Tarakanita, sebagai pendorong yang menumbuhkan motivasi dalam belajar dan mengerjakan tugas serta menimbulkan kegem-biraan dan kenyamanan.

Tinjauan Kepustakaan

Carkhuff. 1973, dalam Thompson dan poppen. 1979.

Dale Carnegie. 2002. Leadership Mastery. Gramedia: Jakarta.

Hildegrad Wensler-Cremer Maria Fischer-Siregar. 1993.

Gary Chapman.2007. 5 Bahasa Cinta menghadapi Remaja. Yogyakarta: Quills Book Publisher.

----- . 1997. Lima Bahasa Kasih. Jakarta: Professional Books.

Mario Teguh. 2009. Life Changer. Mario Teguh Publising House: Jakarta.

Supratiknya A., Dr.2006. Komunikasi Antarpribadi. Kanisius: Yogyakarta.

Sugiyono, Prof. dr. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

(http:/ /phisiceducation09.blogspot.com/2013/03/triangulasi-dalam-penelitian-kualitatif.html#sthash.X64A19RG.dpuf).

John V. Seidel. copyright (c) 1998. Appendix E: Qualitative Data Analysis.

Rs. Kurni Setyawati, 101 - 119

Makna Penghargaan Berupa “Surat Cinta” Bagi

Mahasiswa Dalam Mata Kuliah Korespondensi Indonesia