armiati_pengaruh tingkat kematangan buah merah thp sifat kimia minyak muah merah

Upload: vonii-yunii-simarmata

Post on 25-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Armiati_Pengaruh Tingkat Kematangan Buah Merah Thp Sifat Kimia Minyak Muah Merah

    1/27

    PENGARUH TINGKAT KEMATANGAN BUAH MERAH

    (Pandanus conoideus Lamk.) TERHADAP SIFAT KIMIA

    MINYAK BUAH MERAH

    Oleh

    Armiati

    200720001

    JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN

    FAKULTAS PERTANIAN DAN TEKNOLOGI PERTANIAN

    UNIVERSITAS NEGERI PAPUA

    MANOKWARI

    2013

  • 7/25/2019 Armiati_Pengaruh Tingkat Kematangan Buah Merah Thp Sifat Kimia Minyak Muah Merah

    2/27

    PENGARUH TINGKAT KEMATANGAN BUAH MERAH

    (Pandanus conoideus Lamk.) TERHADAP SIFAT KIMIA

    MINYAK BUAH MERAH

    Oleh

    Armiati

    200720001

    Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

    Gelar Sarjana Teknologi Pertanian

    Pada Fakultas Pertanian dan Teknologi Pertanian

    Universitas Negeri Papua

    JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN

    FAKULTAS PERTANIAN DAN TEKNOLOGI PERTANIAN

    UNIVERSITAS NEGERI PAPUA

    MANOKWARI

    2013

  • 7/25/2019 Armiati_Pengaruh Tingkat Kematangan Buah Merah Thp Sifat Kimia Minyak Muah Merah

    3/27

    LEMBAR PENGESAHAN

    Judul : PENGARUH TINGKAT KEMATANGAN

    BUAH MERAH (Pandanus conoideus Lamk.)

    TERHADAP SIFAT KIMIA MINYAK BUAH

    MERAH

    Nama : ARMIATI

    Nim : 200720001

    Jurusan : Teknologi Pertanian

    Program Studi : Teknologi Hasil Pertanian

    Program Pendidikan : Strata 1

    Menyetujui,

    Komisi Pembimbing

    Murtiningrum, S.TP, M.Si

    Pembimbing I

    Ir. Gino N. Cepeda, M.Si

    Pembimbing II

    Mengesahkan,

    Ketua Jurusan

    Teknologi Pertanian

    Murtiningrum, S.TP, M.Si

    NIP. 197212161998032001

    Dekan

    Fakultas Pertanian dan

    Teknologi Pertanian

    Ir. Alexander Yaku, M.Sc

    NIP. 1956101919810121002

    Tanggal lulus : 28 Januari 2013

  • 7/25/2019 Armiati_Pengaruh Tingkat Kematangan Buah Merah Thp Sifat Kimia Minyak Muah Merah

    4/27

    PRAKATA

    Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas kasih

    dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini,

    dengan judul Pengaruh Tingkat KematanganBuah Merah (Pandanus conoideus

    Lamk.) Terhadap Sifat Kimia Minyak Buah Merah. Penelitian ini merupakan

    bagian dari penelitian Hibah Kompetitif, penelitian sesuai Prioritas Nasional

    dengan No. Kontrak 546/SPZH/PP/DPZM/VII/2010 tanggal 24 Juli 2010.

    Tulisan ini merupakan salah satu syarat untuk dapat memperoleh gelar

    Sarjana Teknologi Pertanian pada Fakultas Pertanian dan Teknologi Pertanian

    Universitas Negeri Papua. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima

    kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada Murtiningrum, S.TP, M.Si dan Ir.

    Gino N. Cepeda, M.Si yang telah membimbing dan mengarahkan penulis mulai

    dari penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini.

    Ucapan terima kasih yang sama penulis sampaikan kepada :

    1. Rektor Universitas Negeri Papua atas kesempatan yang diberikan kepada

    penulis untuk menempuh studi di Universitas Negeri Papua.

    2.

    Dekan Fakultas Pertanian dan Teknologi Pertanian atas kesempatan yang

    diberikan kepada penulis untuk menempuh studi di Fakultas Pertanian dan

    Teknologi Pertanian.

    3. Ketua Jurusan Teknologi Pertanian serta seluruh Staf Dosen Jurusan Teknologi

    Pertanian atas segala didikan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis

    selama menempuh kuliah.

  • 7/25/2019 Armiati_Pengaruh Tingkat Kematangan Buah Merah Thp Sifat Kimia Minyak Muah Merah

    5/27

    4.

    Bapak Ir. P. Istalaksana, MP selaku Dosen Wali yang telah memberikan

    dorongan dan motivasi selama penulis menempuh kuliah.

    5. Rekan-rekan angkatan 07, khususnya Emy, Desy, Yunita, Armina, Sinus,

    Beny, Sardi, Viktor, Antoneta dan juga Kakak Melan serta mahasiswa

    HIMAGITA terima kasih atas kebersamaan, kekompakkan dan persaudaraan

    selama berada di bangku studi.

    6. Sahabat-sahabatku Rya, Ickha, Revi, Ana, Dhika, Lilik, Lilis dan Ikram yang

    selalu memberikan dorongan dan motivasi, semoga persahabatan kita tetap

    terjaga dan sukses selalu untuk kalian semua.

    Secara khusus skripsi ini penulis persembahkan kepada Ayahanda dan

    Ibunda tersayang atas segala pengorbanan, doa, dorongan, cinta dan kasih sayang

    yang telah dicurahkan kepada penulis dan saudara-saudaraku Kakak Sawal, Adik

    Aswar, Adik Norma, Adik Sita serta si kecil Asti tersayang yang selalu

    memberikan motivasi dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan

    penulisan skripsi ini.

    Akhirnya penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari

    kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat

    diharapkan dan semoga skripsi ini dapat membantu memberikan informasi dan

    dapat berguna bagi perkembangan Teknologi Pertanian khususnya di Papua.

    Manokwari, Februari 2013

    Penulis

  • 7/25/2019 Armiati_Pengaruh Tingkat Kematangan Buah Merah Thp Sifat Kimia Minyak Muah Merah

    6/27

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP

    Penulis dilahirkan di Kabupaten Yapen Waropen khususnya di Serui pada

    tanggal 20 Maret 1988 sebagai anak kedua dari lima bersaudara dari Ayah

    bernama Amir Tia dan Ibu bernama Muriana.

    Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar pada SD Negeri Inpres

    Tingkat Serui pada tahun 2001, pada tahun yang sama penulis melanjutkan

    pendidikan pada SLTP Negeri 01 Serui dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun

    yang sama penulis melanjutkan pendidikan pada SMU Negeri 01 Serui dan lulus

    pada tahun 2007.

    Pada tahun yang sama penulis diterima pada Fakultas Pertanian dan

    Teknologi Pertanian Universitas Negeri Papua, Jurusan Teknologi Pertanian,

    Program Studi Teknologi Hasil Pertanian.

  • 7/25/2019 Armiati_Pengaruh Tingkat Kematangan Buah Merah Thp Sifat Kimia Minyak Muah Merah

    7/27

    RINGKASAN

    ARMIATI. Pengaruh Tingkat Kematangan Buah Merah (Pandanus

    conoideus Lamk.) Terhadap Sifat Kimia Minyak Buah Merah, dibimbing oleh

    (MURTININGRUM dan GINO N. CEPEDA).

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat kematangan

    buah merah terhadap sifat kimia minyak buah merah asal Kebun Percobaan

    Universitas Negeri Papua. Penelitian ini dilaksanakan selama 11 bulan mulai dari

    bulan Februari sampai dengan bulan Desember 2010, bertempat di Laboratorium

    Teknologi Hasil Pertanian Universitas Negeri Papua, Manokwari.

    Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

    Penelitian ini terdiri atas 3 (tiga) tahap, yaitu (1) persiapan buah merah, (2)

    ekstraksi minyak buah merah dan (3) analisis sifat kimia minyak buah merah.

    Persiapan buah merah dilakukan pada tiga kultivar buah merah yaitu Monsor,

    Memeri dan Edewewits, yang diamati secara berkala berdasarkan empat tahap

    perkembangan buah mulai dari buah muda, buah agak matang, buah matang dan

    buah lewat matang. Ekstraksi minyak buah merah dilakukan dengan

    menggunakan pelarut etil asetat. Analisis sifat kimia minyak buah merah terdiri

    dari bilangan asam, bilangan iod dan bilangan penyabunan dengan menggunakan

    metode titrasi.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat kimia minyak buah merah

    kultivar Monsor memiliki bilangan asam dan bilangan penyabunan cenderung

    meningkat dengan semakin matangnya buah merah, namun bilangan iod

    cenderung menurun dengan semakin matangnya buah merah. Sedangkan sifat

  • 7/25/2019 Armiati_Pengaruh Tingkat Kematangan Buah Merah Thp Sifat Kimia Minyak Muah Merah

    8/27

    kimia buah merah kultivar Memeri dan Edewewits memiliki bilangan asam dan

    bilangan penyabunan cenderung menurun dengan semakin matangnya buah

    merah, namun bilangan iod cenderung meningkat dengan semakin matangnya

    buah merah.

    Sebaiknya pemanenan buah merah dilakukan pada fase buah matang.

    Apabila dipanen pada fase buah lewat matang telah terjadi penurunan kualitas

    ekstrak minyaknya. Pada kultivar Monsor ditunjukkan dengan terjadi peningkatan

    bilangan asam dan penurunan bilangan iod pada ekstrak minyaknya, sedangkan

    pada kultivar Memeri dan Edewewits ditunjukkan dengan terjadi penurunan

    bilangan penyabunan pada ekstrak minyaknya.

    Berdasarkan analisis sifat kimia minyak buah merah kultivar Monsor

    memiliki bilangan asam dari buah muda 3,49 sampai buah lewat matang 5,96,

    bilangan iod dari buah muda 73,14 sampai buah lewat matang 51,78 dan bilangan

    penyabunan dari buah muda 36,42 sampai buah lewat matang 92,54. Kultivar

    Memeri memiliki bilangan asam dari buah muda 5,56 sampai buah lewat matang

    4,47, bilangan iod dari buah muda 24,74 sampai buah lewat matang 69,17 dan

    bilangan penyabunan dari buah muda 62,40 sampai buah lewat matang 24,28.

    Kultivar Edewewits memiliki bilangan asam dari buah muda 3,11 sampai buah

    lewat matang 1,48, bilangan iod dari buah muda 22,04 sampai buah lewat matang

    66,89 dan bilangan penyabunan dari buah muda 55,21 sampai buah lewat matang

    47,26.

  • 7/25/2019 Armiati_Pengaruh Tingkat Kematangan Buah Merah Thp Sifat Kimia Minyak Muah Merah

    9/27

    DAFTAR ISI

    Halaman

    DAFTAR TABEL ..................................................................................... viii

    DAFTAR GAMBAR ................................................................................ ix

    DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. x

    PENDAHULUAN .................................................................................... 1

    Latar Belakang ................................................................................... 1

    Tujuan dan Manfaat ........................................................................... 3

    TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 4

    Buah Merah (Pandanus conoideusLamk.)........................................ 4

    Taksonomi dan Morfologi Buah Merah ............................................ 5

    Panen dan Pascapanen Buah Merah................................................... 6

    Ekstraksi Minyak Buah Merah .......................................................... 9

    Sifat Kimia Minyak Buah Merah ....................................................... 11

    Bilangan Asam ............................................................................ 11

    Bilangan Iod ................................................................................ 12

    Bilangan Penyabunan.................................................................. 13

    METODOLOGI PENELITIAN ................................................................ 15

    Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 15

    Bahan dan Alat ................................................................................... 15

    Metode Penelitian .............................................................................. 16

    Pelaksanaan Penelitian ....................................................................... 16

    Tahap I. Persiapan Buah Merah .................................................. 16

    Tahap II. Ekstraksi Minyak Buah Merah .................................... 17

    Tahap III. Analisis Sifat Kimia Minyak Buah Merah ................. 18

    Bilangan Asam ..................................................................... 18

    Bilangan Iod ......................................................................... 19Bilangan Penyabunan .......................................................... 21

    Variabel Pengamatan ......................................................................... 22

    Analisis Data ...................................................................................... 22

    HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................. 23

    Sifat Kimia Minyak Buah Merah ....................................................... 23

    Bilangan Asam ............................................................................ 23

    Bilangan Iod ................................................................................ 27

    Bilangan Penyabunan.................................................................. 29

  • 7/25/2019 Armiati_Pengaruh Tingkat Kematangan Buah Merah Thp Sifat Kimia Minyak Muah Merah

    10/27

    KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 32

    Kesimpulan ........................................................................................ 32

    Saran .................................................................................................. 32

    DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 34

    LAMPIRAN .............................................................................................. 37

  • 7/25/2019 Armiati_Pengaruh Tingkat Kematangan Buah Merah Thp Sifat Kimia Minyak Muah Merah

    11/27

    DAFTAR TABEL

    No. Teks Halaman

    1. Sifat Fisika dan Kimia Etil Asetat ..................................................... 11

  • 7/25/2019 Armiati_Pengaruh Tingkat Kematangan Buah Merah Thp Sifat Kimia Minyak Muah Merah

    12/27

    DAFTAR GAMBAR

    No. Teks Halaman

    1. Posisi Buah di Pohon pada Berbagai Tahap Perkembangan Buah

    Merah ................................................................................................. 9

    2. Bilangan Asam Minyak Buah Merah pada Berbagai Tingkat

    Kematangan dari Beberapa Kultivar Buah Merah ............................. 23

    3.

    Reaksi Hidrolisis Minyak .................................................................. 24

    4. Reaksi Oksidasi Minyak .................................................................... 26

    5. Bilangan Iod Minyak Buah Merah pada Berbagai Tingkat

    Kematangan dari Beberapa Kultivar Buah Merah ............................ 28

    6.

    Bilangan Penyabunan Minyak Buah Merah pada Berbagai Tingkat

    Kematanga dari Beberapa Kultivar Buah Merah ............................... 30

  • 7/25/2019 Armiati_Pengaruh Tingkat Kematangan Buah Merah Thp Sifat Kimia Minyak Muah Merah

    13/27

    DAFTAR LAMPIRAN

    No. Teks Halaman

    1. Data Bilangan Asam Minyak Buah Merah dari Tiga Kultivar pada

    Beberapa Tingkat Kematangan Buah Merah ..................................... 37

    2. Data Bilangan Iod Minyak Buah Merah dari Tiga Kultivar pada

    Beberapa Tingkat Kematangan Buah Merah ..................................... 37

    3.

    Data Bilangan Penyabunan Minyak Buah Merah dari Tiga Kultivar

    pada Beberapa Tingkat Kematangan Buah Merah ............................ 38

  • 7/25/2019 Armiati_Pengaruh Tingkat Kematangan Buah Merah Thp Sifat Kimia Minyak Muah Merah

    14/27

    METODOLOGI PENELITIAN

    Tempat dan Waktu

    Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Pangan, Jurusan

    Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian dan Teknologi Pertanian, Universitas

    Negeri Papua, Manokwari. Penelitian ini dilaksanakan selama 11 bulan mulai dari

    bulan Februari sampai dengan bulan Desembar 2010.

    Bahan dan Alat

    Bahan

    Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah tiga kultivar

    tanaman buah merah (Pandanus conoideus Lamk.) yaitu Monsor, Memeri dan

    Edewewits yang diamati pada empat tahapan yaitu buah muda, buah agak matang,

    buah matang dan buah lewat matang yang berasal dari Kebun Percobaan

    Universitas Negeri Papua yang terletak di Amban Pantai Kabupaten Manokwari.

    Sedangkan bahan untuk analisis antara lain etil asetat, alkohol 95%, kloroform,

    kalium hidroksida beralkohol, asam klorida, kalium iodida, amilum, iod, kalium

    hidroksida, natrium tiosulfat, larutan wijs, phenolphthalein dan aquades.

    Alat

    Peralatan yang digunakan meliputi peralatan pengolahan dan peralatan

    analisis. Peralatan untuk pengolahan terdiri dari pisau, timbangan analitik, loyang,

    erlenmeyer, shaker, corong, kertas saring, pompa vakum dan evaporator.

    Sedangkan peralatan untuk analisis terdiri dari pipet ukur, pipet tetes, pipet

  • 7/25/2019 Armiati_Pengaruh Tingkat Kematangan Buah Merah Thp Sifat Kimia Minyak Muah Merah

    15/27

    gondok, buret, hot plate, pendingin balik, labu destilasi, labu ukur, gelas beker,

    gelas ukur dan kertas pH.

    Metode Penelitian

    Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

    Penelitian ini terdiri atas tiga tahap, yaitu (1) persiapan buah merah, (2) ekstraksi

    minyak buah merah dan (2) analisis sifat kimia minyak buah merah.

    Pelaksanaan Penelitian

    Tahap I. Persiapan Buah Merah

    Buah merah yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari Kebun

    Percobaan Universitas Negeri Papua yang terletak di Amban Pantai Manokwari.

    Pada penelitian ini pengamatan buah merah dilakukan pada tiga kultivar tanaman

    buah merah yaitu Monsor, Memeri dan Edewewits berdasarkan hari setelah

    berbuah. Pengamatan buah merah dilakukan secara berkala berdasarkan empat

    tahapan perkembangan buah mulai dari buah muda, buah agak matang, buah

    matang dan buah lewat matang.

    Adapun ciri-ciri buah merah yang digunakan pada penilitian ini adalah

    sebagai berikut:

    a. Buah muda yang digunakan yaitu, buah berwarna merah tua, bulir buah telah

    terbentuk seluruhnya namun bulir buah belum berisi, posisi buah agak merunduk dan

    seludang daun agak terbuka.

    b. Buah agak matang yang digunakan yaitu, warna buah sedikit lebih pekat dan kusam,

    bulir belum terisi penuh, bulir buah menempel erat pada empulur, posisi buah pada

    pohon dengan kemiringan 160odan daun seludang agak membuka.

  • 7/25/2019 Armiati_Pengaruh Tingkat Kematangan Buah Merah Thp Sifat Kimia Minyak Muah Merah

    16/27

    c. Buah matang yang digunakan yaitu, bulir buah telah berisi penuh dan lebih lunak, jika

    ditekan akan mengeluarkan minyak, bulir buah mudah dilepas dari empulurnya, posisi

    buah dipohon telah mengantung dengan kemiringan 180o, daun seludang terbuka

    dan sekitar 50% telah mengering, namun warna buah pada kultivar Monsor dan

    Memeri adalah merah tua mengkilap, sementara pada kultivar Edewewits adalah

    merah kehitaman mengkilap.

    d. Buah lewat matang yang digunakan yaitu, warna buah menjadi kusam dan adanya

    bercak hitam pada buah, posisi buah di pohon sama dengan posisi buah matang,

    namun bulir buah tidak melekat erat pada empulurnya sehingga sangat mudah lepas

    (gugur) dan daun seludang paling dalam telah kering.

    Tahap II. Ekstraksi Minyak Buah Merah

    Ekstraksi minyak buah merah dilakukan setelah buah dipanen sesuai

    dengan waktu panen dari tiga kultivar buah merah, yaitu Monsor, Memeri dan

    Edewewits yang dimulai dari empat tahapan yaitu buah muda, buah agak matang,

    buah matang dan buah lewat matang.

    Buah merah yang telah siap dipanen dari Kebun Percobaan Universitas

    Negeri Papua kemudian dibersihkan dengan air mengalir dengan tujuan untuk

    membersihkan kotoran yang menempel pada kulit buah merah. Setelah itu buah

    merah yang telah dibersihkan kemudian ditiriskan dengan tujuan untuk

    menghilangkan air yang masih tersisa pada kulit buah merah. Selanjutnya buah

    merah dipipil menggunakan pisau untuk memisahkan bulir buah merah dari

    empulurnya.

    Hasil pipilan buah merah ditambahkan etil asetat dengan perbandingan

    1:2, selanjutnya dimaserasi selama 15 jam sambil diaduk menggunakan bantuan

  • 7/25/2019 Armiati_Pengaruh Tingkat Kematangan Buah Merah Thp Sifat Kimia Minyak Muah Merah

    17/27

    alat shaker. Selanjutnya dilakukan pemisahan pelarut etil asetat dari minyak

    menggunakan evaporator. Minyak yang dihasilkan dimasukkan dalam botol gelap

    berwarna coklat untuk selanjutnya dilakukan analisis sifat kimianya.

    Tahap III. Analisis Sifat Kimia Minyak Buah Merah

    Pada tahap ini dilakukan analisis sifat kimia minyak buah merah antara

    lain yaitu bilangan asam, bilangan iod dan bilangan penyabunan.

    Bilangan Asam

    Modifikasi metode titrasi AOAC (2003) untuk penentuan kadar asam

    lemak bebas (ALB) pada sampel minyak buah merah dengan menggunakan kertas

    pH. Sebanyak 2,5 g sampel ditimbang dalam erlenmeyer 100 ml, kemudian

    tambahkan 50 ml alkohol 95% netral. Setelah itu ditutup dengan pendingin balik

    dan dipanaskan selama 10 menit dalam penangas air sambil diaduk kemudian

    angkat dan dinginkan lalu tambahkan indikator phenolphthalein (PP) sebanyak 2-

    3 tetes kemudian titrasi dengan larutan standar KOH 0,1 N. Sebelum titrasi warna

    awal dari sampel minyak buah merah adalah warna merah terang atau merah

    transparan. Setelah titrasi dengan larutan standar KOH 0,1 N warna sampel

    minyak buah merah berubah dari warna merah terang atau merah transparan

    menjadi warna merah pucat atau buram yang menandakan titrasi dapat dihentikan.

    Penentuan kadar asam lemak bebas dapat dilakukan dengan menggunakan

    kertas pH, dimana sebelum sampel dititrasi pH dari sampel tersebut diukur dahulu

    dengan kertas pH dan setelah titrasi dengan KOH 0,1 N pH dari sampel diukur

    kembali dengan kertas pH dan jika kertas pH menunjukkan pH netral berarti

    titrasi harus dihentikan.

  • 7/25/2019 Armiati_Pengaruh Tingkat Kematangan Buah Merah Thp Sifat Kimia Minyak Muah Merah

    18/27

    Penggunaan ketas pH bertujuan untuk membantu dalam menentukan titik

    akhir titrasi karena warna dari sampel minyak buah merah adalah warna merah

    sehingga susah untuk menentukan kapan titrasi akan berakhir. Bilangan asam

    dinyatakan sebagai jumlah miligram KOH 0,1 N yang digunakan untuk

    menetralkan asam lemak bebas yang terdapat dalam 1 g minyak atau lemak,

    dihitung menggunakan persamaan 1.

    M x V x T

    Bilangan Asam = (1)m

    Keterangan:

    M = Bobot molekul KOH (56,1)

    V = Volume KOH yang diperlukan dalam peniteran (ml)

    T = Normalitas KOH 0,1 N

    m = Berat sampel dalam gram

    Bilangan Iod

    Modifikasi metode titrasi AOAC (1999) untuk penentuan bilangan iod

    pada sampel minyak buah merah dengan menggunakan kertas pH. Sebanyak 0,5 g

    sampel ditimbang dalam erlenmeyer 300 ml, ditambahkan 20 ml kloroform dan

    25 ml larutan wijs kemudian dicampur merata dan disimpan dalam ruang gelap

    selama 30 menit. Selanjutnya ditambahkan 10 ml KI 15% dan 100 ml aquades

    yang sudah dipanaskan dan didinginkan. Sebelum titrasi warna sampel dari

    minyak buah merah berwarna merah transparan, kemudian setelah titrasi dengan

    larutan Na2S2O3 0,1 N berubah menjadi warna merah kehitaman agak pucat.

  • 7/25/2019 Armiati_Pengaruh Tingkat Kematangan Buah Merah Thp Sifat Kimia Minyak Muah Merah

    19/27

    Setelah itu tambahkan indikator pati 1% dan titrasi kembali sampai warna merah

    kehitaman agak pucat hilang.

    Penentuan bilangan iod dapat dilakukan dengan menggunakan kertas pH,

    dimana sebelum sampel dititrasi pH dari sampel tersebut diukur dahulu dengan

    kertas pH dan setelah titrasi dengan Na2S2O3 0,1 N pH dari sampel diukur

    kembali dengan kertas pH dan jika kertas pH menunjukkan pH netral berarti

    titrasi harus dihentikan. Penentuan bilangan iod blanko dibuat dengan cara yang

    sama tanpa menggunakan minyak. Bilangan iod dinyatakan sebagai gram iod

    yang diserap per 100 gram dihitung dengan menggunakan persamaan 2.

    12,69 x T x (V0V1)

    Bilangan Iod = ...(2)

    m

    Keterangan:

    T = Normalitas Na2S2O30,1 N

    V0= Volume Na2S2O3blanko

    V1 = Volume Na2S2O3 sampel

    m = Berat sampel dalam gram

    12,69 = Bobot molekul Na2S2O3

    Bilangan Penyabunan

    Modifikasi metode titrasi AOAC (1999) untuk penentuan bilangan

    penyabunan pada sampel minyak buah merah dengan menggunakan kertas pH.

    Sebanyak 2 g sampel ditimbang dalam erlenmeyer 300 ml, kemudian

  • 7/25/2019 Armiati_Pengaruh Tingkat Kematangan Buah Merah Thp Sifat Kimia Minyak Muah Merah

    20/27

    ditambahkan 25 ml KOH beralkohol. Selanjutnya hubungkan erlenmeyer yang

    telah berisi sampel dan KOH beralkohol dengan pendingin tegak lalu didihkan

    dengan menggunakan hot platesampai larutan bebas dari butiran lemak selama 1

    jam. Setelah itu angkat dan dinginkan sampel lalu tambahkan 2-3 tetes indikator

    Phenolphthalein (PP) lalu dikocok.

    Sebelum titrasi warna sampel dari minyak buah merah berwarna merah

    terang atau merah transparan. Setelah titrasi dengan HCl 0,5 N warna sampel

    minyak buah merah berubah dari warna merah terang atau merah transparan

    menjadi warna merah jambu buram dan selanjutnya titrasi sampai warna merah

    pucat atau buram berubah menjadi bening.

    Penentuan bilangan penyabunan dapat dilakukan dengan menggunakan

    kertas pH, dimana sebelum sampel dititrasi pH dari sampel tersebut diukur dahulu

    dengan kertas pH dan setelah titrasi HCl 0,5 N pH dari sampel diukur kembali

    dengan kertas pH dan jika kertas pH menunjukkan pH netral berarti titrasi harus

    dihentikan. Blanko dibuat dengan cara yang sama tanpa menggunakan minyak.

    Bilangan penyabunan dihitung dengan persamaan 3.

    56,1 x T x (V0V1)

    Bilangan Penyabunan = .....(3)

    m

    Keterangan:

    T = Normalitas HCl 0,5 N

    V0 =Volume HCl 0,5 N blanko

    V1 = Volume HCl 0,5 N sampel

  • 7/25/2019 Armiati_Pengaruh Tingkat Kematangan Buah Merah Thp Sifat Kimia Minyak Muah Merah

    21/27

    m = Berat sampel dalam gram

    56,1= Bobot molekul HCl

    Variabel Pengamatan

    Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah kadar asam lemak

    bebas, bilangan iod dan bilangan penyabunan.

    Analisis Data

    Data hasil pengamatan pengaruh tingkat kematangan buah merah

    (Pandanus conoideus Lamk.) terhadap sifat kimia minyak buah merah dijelaskan

    secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk gambar.

  • 7/25/2019 Armiati_Pengaruh Tingkat Kematangan Buah Merah Thp Sifat Kimia Minyak Muah Merah

    22/27

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Kesimpulan

    1. Bilangan asam dan bilangan penyabunan pada ekstrak minyak buah merah kultivar

    Monsor meningkat dengan semakin tinggi tingkat kematangan buah, namun terjadi

    penurunan bilangan iod.

    2.

    Bilangan asam dan bilangan penyabunan pada ekstrak minyak buah merah kultivar

    Memeri dan Edewewits menurun dengan semakin tinggi tingkat kematangan buah,

    namun terjadi peningkatan bilangan iod.

    3. Sebaiknya pemanenan buah merah dilakukan pada fase buah matang. Apabila dipanen

    pada fase buah lewat matang telah terjadi penurunan kualitas ekstrak minyaknya. Pada

    kultivar Monsor ditunjukkan dengan terjadi peningkatan bilangan asam dan penurunan

    bilangan iod pada ekstrak minyaknya, sedangkan pada kultivar Memeri dan

    Edewewits ditunjukkan dengan terjadi penurunan bilangan penyabunan pada ekstrak

    minyaknya.

    Saran

    1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh tingkat kematangan buah

    merah terhadap sifat kimia minyak buah merah dari berbagai daerah di Papua

    sehingga dapat diketahui kultivar-kultivar buah merah dengan sifat kimia dan

    komposisi kimianya.

    2. Perlu dilakukan kajian yang lebih mendalam tentang pemurnian minyak buah merah

    sehingga dapat menurunkan kadar asam lemak bebas (ALB), komponen aktif dan

    komponen asam lemak dalam minyak.

  • 7/25/2019 Armiati_Pengaruh Tingkat Kematangan Buah Merah Thp Sifat Kimia Minyak Muah Merah

    23/27

    DAFTAR PUSTAKA

    Abdalla. A. E. M., Entissar, A. El-Difrawy and Yasmin. F. Abdelneem. 2008. A

    Study on The Effect of Harvest Time on Quality of Egyptian Olive Oil.

    Jurnal Special Volume Conference : 61-74.

    Alais C. dan G. Linden. 1991. Food Biochemistry. Ellis Horwood Limited.

    England.

    Andarwulan N., N. S Palupi dan Susanti. 2006. Pengembangan Metode Ekstraksi

    dan Karakterisasi Ekstraksi Buah Merah (Pandanus conoideus Lamk).Prosiding Seminar Nasional PAPTI 2-3 Agustus 2006. Yogyakarta.

    Halaman 504-511.

    Anonim. 2003. Profil Komunitas Unggulan Kabupaten Jayapura. Pemerintah

    Kabupaten Jayawijaya Provinsi Papua.

    Association of Analytical Chemist. 1999. Official Methods of Analysis of The

    Association of Official Analytical Chemist, 16th ed. AOAC, Inc.

    Arlington. Virginia.

    Association of Analytical Chemist. 2003. Official Methods of Analysis of TheAssociation of Official Analytical Chemist, 16th ed. AOAC, Inc.

    Arlington. Virginia.

    Atinafu, D. G and Belete Bedemo. 2011. Estimation of Total Free Fatty Acid and

    Cholesterol Content in Some Commercial Edible Oils in Ethiopia, Bahir

    DAR. Jurnal of Cereals and Oil Seeds Vol. 2 (6) : 71-76.

    Budi, I.M. 2001. Kajian Kandungan Zat Gizi dan Sifat Fisikokimia Berbagai Jenis

    Minyak Buah Merah (Pandanus conoideus Lamk) Hasil Ekstraksi Secara

    Tradisional di Kabupaten Jayawijaya Provinsi Irian Jaya. Institut Pertanian

    Bogor. Bogor.

    Budi I.M dan Paimin F.R. 2004. Buah Merah. Penerbit Swadaya. Jakarta.

    Budi I.M., Hartono R dan Setyanova I. 2005. Tanya Jawab Seputar Buah Merah.

    Penebar Swadaya. Jakarta.

    Disty. 2011. Etil Asetat. http://www.disty.blogspot.com./2011/11/etil asetat.html

    (10 November 2011).

    Dowansiba, B. 2003. Budidaya Tanaman Buah Merah (Pandanus conoideus

    Lamk) Secara Tradisional Oleh Masyarakat Suku Meyah di Desa Yoom-

    http://www.disty.blogspot.com./2011/11/etil%20asetat.htmlhttp://www.disty.blogspot.com./2011/11/etil%20asetat.html
  • 7/25/2019 Armiati_Pengaruh Tingkat Kematangan Buah Merah Thp Sifat Kimia Minyak Muah Merah

    24/27

    Nuni, Kecamatan Manokwari. Laporan Tugas Akhir Diploma Perkebunan.

    Fapertek Universitas Negeri Papua. Manokwari.

    Indou, Y. 2003. Studi Cara Pengolahan dan Pemanfaatan Buah Merah (Pandanusconoideus Lamk) Secara Tradisional di Kampung Nuhwey Distrik Ransiki

    Kabupaten Manokwari. Laporan Tugas Akhir Diploma Perkebunan. Fakultas

    Pertanian dan Teknologi Pertanian. Universitas Negeri Papua. Manokwari

    Ketaren, S. 1986. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. UI Press.

    Jakarta.

    Kristanti, A.N., N.S Aminah., M.Tanjung dan B. Kurniadi. 2008. Fitokimia.

    Airlangga University Press. Surabaya.

    Mounts T. L., dan G. R. List. 1996. Stroge Stability and Transport of Fats and

    Oils. In : Hui, Y. H. Editor. Baileys Industrial Oil and Fats Products. John

    Wiley and Sons., New York.

    Mutiningrum., S. Ketaren, Suprihatin dan Kaseno. 2005. Ekstraksi Minyak

    dengan Metode Wet Rendering dari Buah Merah (Pandanus conoideus

    Lamk). Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 15 (1) : 28-33.

    Murtiningrum., Zita. L. Sarungallo dan Budi Santoso. 2010. Kajian Teknologi

    Pasca Panen Buah Merah Untuk Meningkatkan Kualitas Produk Minyak

    Buah Merah Sebagai Sumber Antioksidan Alami. Laporan Akhir HibahKompetitif Penelitian Sesuai Prioritas Nasional. Universitas Negeri Papua.

    Manokwari.

    Orocamna, B. 2003. Buah Merah (Pandanus conoideus Lamk) Menurut Tradisi

    Masyarakat Moskona di Kampung Mouyeba Distrik Merdey Kabupaten

    Manokwari. Laporan Tugas Akhir. Fakultas Pertanian dan Teknologi

    Pertanian. Universitas Negeri Papua. Manokwari.

    Paiki, S. N. P. 2007. Karakterisasi Fisikokimia Minyak Buah Merah (Pandanus

    conoideus Lamk) dari Berbagai Cara Ekstraksi. Skripsi Sarjana Pertanian.

    Universitas Negeri Papua. Manokwari.

    Sadsoeitoeboen, M. J. 2003. Buah Merah (Pandanus conoideus Lamk) dalam

    Kehidupan Suku Arfak di Irian Jaya. Tesis. Pasca Sarjana Institut Pertanian

    Bogor. Bogor.

    Santoso. B., Murtiningrum dan Zita L. Sarunggalo. 2010. Morfologi Buah Selama

    Tahap Perkembangan Buah Merah (Pandanus conoideus Lamk). Jurnal

    Agrotek. Universitas Negeri Papua. Manokwari. Vol. 1 (6) : 24-29

    Sarungallo, Z.L., Murtiningrum., A.H.A Toha dan M. Junaidi. 2006. Eksplorasi Jenis.

    Potensi Anti Kolesterolemia dan Produksi Mikrokapsul dari Buah Merah

  • 7/25/2019 Armiati_Pengaruh Tingkat Kematangan Buah Merah Thp Sifat Kimia Minyak Muah Merah

    25/27

    (Pandanus conoideus Lamk) Asal Papua. Laporan Penelitian. Universitas

    Negeri Papua. Manokwari.

    Sarungallo, Z.L., Murtiningrum dan Sritina N.P Paiki. 2009. Sifat Fisikokimia

    Minyak Kasar dan HasilDegummingdari Buah Merah (Pandanus conoideus

    Lamk.) yang diekstrak Secara Tradisional Merdey. Jurnal Agrotek.

    Universitas Negeri Papua. Manokwari. Vol. 1 (6) : 9-15.

    Shibasaki, H. 20005. Influence of Fruit Ripening on Chemical Properties on

    Mission Variety Olive Oil in Japan. Food Sci. Technol. Res,. 11 (1): 9-

    12.

    Stone, B. C. 1997. Pandanus Parkinsodalam: Verheji, E. W. M, and R. E. Corenel

    (Editor). Proses Sumber Daya Nabati Asia Tenggara. Buah-Buahan yangDapat Dimakan. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

    Sudarmadji S., B. Haryono dan Suhardi. 1989. Analisis Bahan Makanan dan

    Pertanian. Liberty. Yogyakarta.

    Ullo, L. 2003. Pengelompokkan Buah Merah (Pandanus conoideus Lamk) oleh

    Suku Hattam di Desa Waitatiri Kecamatan Oransbari Kabupaten

    Mnaokwari. Laporan Tugas Akhir Diploma Perkebunan. Universitas

    Negeri Papua. Manokwari.

    Wan, P. J. 2000. Properties of Fats and Oil. In : Introduction to Fats and OilsTechnology. OBrien, R. D, W. E. Farr, P. J. Wan, Editor. AOCS. Press,

    Champaign.

    Wijaya, H dan H.G Pohan. 2009. Kajian Teknis Standar Minyak Buah Merah

    (Pandanus conoideus Lamk.). Prosiding PPI Standardisasi 19 November

    2009. Jakarta . Halaman 1-12.

    Winarno, F.G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama.

    Jakarta.

    Wiriadinata, H. 1995. Domestikasi Tumbuhan Buah Merah (Pandanus conoideusLamk) di Kabupaten Jayawijaya, Irian Jaya. Proyek Penelitian dan

    Pengembangan Sumber Daya Hayati. Prosiding Seminar Hasil Penelitian

    Pengembangan Sumber Daya Hayati. Pusat Penelitian dan Pengembangan

    Biologi. LIPI. Bogor.

    Wrolstad, R. E., Recherche, Lavoisier, F. R. 2005. Handbook of Food Analytical

    Chemistry. Jhon Wiley and Son Inc. Canada.

    Yousef, Aml. R. M and Minar Mhmoud. Hassaneine. 2011. Influence of Different

    Harvest Dates and Ripening Periods on Fruit Quality and Characteristics

    of Fuerte Avocados. Jurnal Agric. Biol. J. N. Am.,Vol.1 (6) : 1223-1229.

  • 7/25/2019 Armiati_Pengaruh Tingkat Kematangan Buah Merah Thp Sifat Kimia Minyak Muah Merah

    26/27

    Lampiran 1. Data Bilangan Asam Minyak Buah Merah dari Tiga Kultivar

    pada Beberapa Tingkat Kematangan Buah Merah

    Kultivar TingkatKematangan

    Bilangan Asam Rata-Rata StandarDeviasiUlangan 1 Ulangan 2

    Monsor

    Muda 3,04 3,94 3,49 0,64

    Agak Matang 3,72 4,99 4,35 0,89

    Matang 4,86 6,34 5,60 1,05

    Lewat Matang 6,43 5,49 5,96 0,66

    Memeri

    Muda 5,67 5,45 5,56 0,16

    Agak Matang 3,27 5,68 4,48 1,70

    Matang 3,74 5,20 4,47 1,03

    Lewat Matang 4,43 4,51 4,47 0,06

    EdewewitsMuda 2,84 3,38 3,11 0,38Agak Matang 2,27 3,75 3,01 1,04

    Matang 2,72 1,81 2,27 0,64

    Lewat Matang 1,36 1,59 1,48 0,16

    Lampiran 2. Data Bilangan Iod Minyak Buah Merah dari Tiga Kultivar

    pada Beberapa Tingkat Kematangan Buah Merah

    KultivarTingkat

    Kematangan

    Bilangan IodRata-Rata

    Standar

    DeviasiUlangan 1 Ulangan 2

    Monsor

    Muda 73,51 72,76 73,14 0,53

    Agak Matang 71,52 70,42 70,97 0,78Matang 64,54 64,35 64,45 0,13

    Lewat Matang 51,12 52,43 51,78 0,93

    Memeri

    Muda 23,66 25,82 24,74 1,53

    Agak Matang 64,31 63,93 64,12 0,27

    Matang 58,80 57,26 58,03 1,09

    Lewat Matang 68,53 69,80 69,17 0,90

    Edewewits

    Muda 22,56 21,51 22,04 0,74

    Agak Matang 55,86 60,16 58,01 3,04

    Matang 67,59 63,06 65,33 3,20

    Lewat Matang 66,19 67,59 66,89 0,99

  • 7/25/2019 Armiati_Pengaruh Tingkat Kematangan Buah Merah Thp Sifat Kimia Minyak Muah Merah

    27/27

    Lampiran 3. Data Bilangan Penyabunan Minyak Buah Merah dari Tiga

    Kultivar pada Beberapa Tingkat Kematangan Buah Merah

    Kultivar TingkatKematangan

    Bilangan Penyabunan Rata-Rata StandarDeviasiUlangan 1 Ulangan 2

    Monsor

    Muda 33,00 39,47 36,24 4,57

    Agak Matang 115,67 20,14 67,91 67,55

    Matang 98,64 77,43 88,04 15,00

    Lewat Matang 71,23 113,84 92,54 30,13

    Memeri

    Muda 70,78 54,01 62,40 11,86

    Agak Matang 56,63 69,67 63,15 9,22

    Matang 56,88 72,97 64,93 11,38

    Lewat Matang 24,75 24,28 24,25 0,33

    EdewewitsMuda 45,31 65,10 55,21 13,99Agak Matang 41,47 52,32 46,90 7,67

    Matang 59,08 63,02 61,05 2,79

    Lewat Matang 45,24 49,28 47,26 2,86