aritmia

Upload: pipit-hartika-safitri

Post on 16-Jul-2015

43 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BLOK SINOATRIAL Pada keadaan ini sel pacemaker di nodal SA memulai suatu impuls tetapi konduksi di blok sa at impuls keluar dari nodal SA. Karakteristik: Laju : bervariasi karena ada pause. Irama : irregular. Gelombang P : normal Interval PR : normal Durasi QRS : normal, kecuali ada gangguan konduksi intraventrikel

BlOK ATRIOVENTRIICULAR (BlOK AV) Jaringan konduksi khusus yang menghubungkan konduksi listrik antara atrium dan ventrikel disebut AV junction. Setiap gangguan konduksi impuls pada nodal AV dan sistem His-Purkinje disebut blok AV. Interval PR merupakan kunci untuk membedakan t ipe blok AV serta anali sis lebar kompleks QRS merupakan kunci penentu lokasi blok.

1. Blok AV derajat satu Terjad i keterlambatan impuls dari nodal SA ke ventrikel, tetapi bukan di blok. Karakteristik: Laju : sesuai irama sinus atau kecepatan atrial Irama : biasanya teratur. Gelombang P : normal. Durasi QRS : biasanya normal. Interval PR : konstan dan lebih dari 0,20 detik.

Konduksi normal ke at rium, memanjang lebih dari normal pada nodal AV dan normal ke ventrikel. Blok AV derajat satu tidak berbahaya karena setiap impuls mencapai ventrikel dengan kecepatan vent rikel normal.

2. Blok AV derajat dua Mekan isme dasar berupa satu atau beberapa impuls dari atrial tidak dihantarkan ke ventrikel dan bila bloknya terjadi pada nodal AV maka bloknya adalah blok derajat dua tipe satu serta disebut blok AV derajat dua tipe dua bila bloknya terjadi di bawah atau setelah nodal AV (berkas His atau berkas cabang). Kunci penilaian adalah konstan t idaknya interval PR serta ada QRS missing (gelombang P yang tidak diikuti kompleks QRS).

2.1 Blok AV derajat dua tipe satu (Mobitz tipe I atau Wenckebach). Saat Impuls sinus dihantarkan melalui nodal AV akan terjadi perlambatan hantaran yang seniakin besar (Interval PR semakin lama semakin panjang) sampai satu saat gelombang P gagaI dihantarkan dan tidak diikuti oleh kompleks QRS (QRS missing). Bloknya terjadi pada nodal AV seh ingga gelombang QRS normal. Karakteristik: Laju : laju atri al lebih besar dari laju ventrikel. Irama : irama ventrikel ireguler. Gelombang P : bentuk normal, beberapa gelombang P tidak diikuti kompleks QRS Durasi QRS : biasanya normal. Interval PR : tidak konstan, semakin lama semakin memanjang.

Pada kela inan ini biasanya tidak menimbulkan gejala, jika rasio konduksi sangat rendah bisa menyebabkan bradika rdia dan penurunan curah jantung. Penyebab tersering adalah penyakit jantung koroner, infark miokard inferior, penyakit katup aorta serta efek obatobat yang memperlambat konduksi AV (penghambat beta, antagonis kalsium dan digitalis).

2.2 Blok AV derajat dua tipe dua (Mobitz tipe II). Keadaan ini timbul jika impuls atrium gaga I dihantarkan ke ventrikel tanpa ada penundaan hantaran yang progresif. Lokasi blok hanta ran terletak di bawah nodal AV dan sering pada distal berkas His di berkas cabang. Karakteristik: Laju : laju ventrikellebih lambat. Irama : irama ventrikel ireguler. Gelombang P : bentuk normal dan beberapa gelombang P tidak diikuti kompleks QRS (ada QRS missing). Durasi QRS : biasanya melebar karena blok pada cabang berkas. Interval PR : konstan.

Pada infark miokard akut inferior bisa terjadi blok AV dengan kompleks QRS sempit (lokasi blok di nodal AV) tetapi jika blok AV pada infark miokard akut anterior biasanya menunjukkan kompleks QRS lebar (lokasi blok di infranodal/berkas cabang).

3. Blok AV derajat tiga (blok AV totallkomplit): Tidak ada impuls atrium yang dihantarkan ke ventrikel sehingga atrium dan ventrikel mengalami depolarisasi secara terpisah satu dengan yang lain. Karakteristik: Laju : laju atrial lebih besar dari laju ventrikel. Irama : teratur, tidak ada hubungan antara irama atrial dan ventrikel. Gelombang P : normal. Durasi QRS : tergantung lokasi escape pacemaker, durasi QRS normal bila irama dari junctional dan melebar bila terdapat ventricular escape rhythm. Interval PR : tidak ada.

BLOK CABANG BERKAS (BUNDLE BRANCH BLOCK) Blok cabang berkas merupakan gambaran konduksi impuls parsial maupun komplit pada cabang berkas. Hal ini menyebabkan perlambatan eksitasi salah satu ventrikel sehingga depolarisasi ventrikel tidak simultan. Konduksi lebih lambat sehingga menghasilkan kompleks QRS yang lebar (durasi > 0,12 detik). Untuk analisis, paling baik dilihat di sadapan V1 dan V6.

1. Blok cabang berkas kanan (RBBB=right bundle branch block) Karakteristik RBBB: Pola rSR' di sadapan aVR dan V1. Gelombang 5 lebar (durasi 0,04 detik) dan tumpul (slurred) di sadapan I, aVL, V5 danV6. Durasi kompleks QR5 > 0,12 detik (blok komplit) atau antara 0,10-0,12 detik (blok tidak komplit).

Pola RBBB sering dijumpai pada pasien stenosis mitral, defek septum atrial, IMA serta bisa suatu variasi normal.

2. Blok cabang berkas kiri (LBBB=left bundle branch block) Karakteristik LBBB: Kompleks QR5 lebar dan bertakik (berbentuk huruf M) di sadapan I, aVL, V5 dan V6. Tidak dijumpai gelombang Q di sadapan I, V5 dan V6. Kadang disertai depresi segmen ST dan gelombang T inversi di sadapan I, aVL, V5 danV6. Durasi kompleks QRS > 0,12 detik (blok komplit) atau antara 0,10-0,12 detik (blok tidak komplit).