ario mifta. aksi hari kartini (aksi aktivis peneleh april - mei 2016)
TRANSCRIPT
1000 Bunga untuk Pejuang Perempuan
Maju terus Kartini Muda
Kartini Mungkin Sudah Tiada
Namun Semangat Juangnya
Harus Tetap Membara
Demi Kesejahteraan Perempuan Indonesia
Karena Wanita Tidak Harus Selalu dibayangan Pria Saja
“Selamat Hari Kartini”
Puluhan kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Rayon “Pencerahan Galileo”
melakukan Demonstrasi dalam rangka memperingati Hari Kartini Kamis (21/04/2016) di
Taman Makam Pahlawan. Aksi ini dimulai dengan Orasi dan pengondisian massa terkait
mekanisme jalanya aksi di kampus UIN Maliki Malang oleh Sahabati Azim Zamzani selaku
Kordinator Lapangan.
Hari Kartini merupakan hari dimana lahirnya sang pejuang perempuan untuk tetap
memperoleh hak yang sama layaknya kaum adam. Sejatinya perayaan Hari Kartini hanya
sebagai cara Bangsa Indonesia, para penerus bangsa untuk tetap bersemangat layaknya R.A
Kartini. ada banyak makna yang perlu kita renungi dengan perjuangan sang pahlawan
nasional perempuan ini. Bagi wanita masa kini, peran adanya peringatan Hari Kartini
merupakan suatu kebangaan tersendiri, karena Kartini telah menjadi pelopor untuk kemajuan
wanita terutama di Indonesia. Oleh karena itu, Hari Kartini bukan hanya menjadi peringatan
semata ,jelas Sahabati Azim dalam orasinya.
Selanjutnya massa aksi mulai berjalan dari kampus UIN Maliki Malang menuju
Taman Makam Pahlawan melalui Rute dari Jl. Gajayana-Jl. Veteran-Jl. Bogor. Massa aksi ini
mencoba mengingatkan kepada para pengguna jalan tentang sejarah Indonesia, tentang R.A
Kartini. “JasMerah! Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah, kata Ir. Soekarno. Karena bangsa
yang besar adalah bangsa yang mengetahui sejarah bangsanya. Mereka membawa atribut
berupa Foto R.A Kartini, spanduk dan tulisan motivasi, khususnya bagi wanita.
Selain mendengarkan Orasi, massa aksi ini berjalan sambil menyanyikan lagu-lagu
penyemangat dan perjuangan seperti Buruh Tani, Indonesia Raya, Padamu Negeri dan Ibu
Kita Kartini. Beberapa dari massa aksi ini juga terlihat membagikan bunga dan selebaran
artikel tentang “100 Kenangan untuk Sang Perjuang Perempuan” ke pengguna jalan yang
melintas.
Sesampainya di Taman Makam Pahlawan, para massa aksi kemudian duduk bersama,
membacakan Surah Yasin dan Tahlil untuk para pahlawan yang dipimpin oleh Sahabati Nuril
selaku Bu KOPRI Rayon“Pencerahan Galileo”. Selanjutnya disampaikan harapan dari “Aksi
Damai” ini yakni: masyarakat tidak melupakan perjuangan R.A Kartini dalam
memperjuangkan pendidikan perempuan di zaman yang sudah semakin canggih, lebih khusus
kepada para perempuan senantiasa memposisikan dirinya dalam menjalankan hak dan
kewajiban dalam siklus kehidupan.
Selanjutnya masyarakat diharapkan dapat menumbuhkan rasa persatuan tanpa
membedakan suku,ras dan agama, karena pada hakikatnya perbedaan adalah pemersatu
bangsa, dapat menjadi wanita yang bermental revolusioner dalam memperjuangkan cita-cita
bangsa dan mampu menjadi wanita Indonesia yang dapat lebih maju dalam segi kreativitas,
keilmuan, kecakapan dan kepribadian. Selanjutnya berdoa dan pembubaran massa aksi secara
tertib. (ArioMifta/Aktivis Peneleh)