manajemen isu & aksi
TRANSCRIPT
Disampaikan Pada TKL
LDK UPIM UNTAD
Desa Bora, Kab.Sigi
13 Desember 2014
INTERN
Anggota Kaderisasi MPM Al-Iqra’
2009-2010
Staf LPTQ UPIM UNTAD 2009-2010
Ketua Umum MPM Al-Iqra’ 2011-
2012
Ketua Hadroh Marawis UNTAD
(Racenta & Ricenta) 2011
Ketua Umum LDK UPIM UNTAD
2012-2013
BPO MPM Al-Iqra’ 2011-2013
EKSTERN
Lead Vocal Muslim Brother Voice
Trainer PKMI GEMPITA Kemenpora
RI
Peserta Terbaik Sekolah Karakter
Kebangsaan Tingkat Nasional
Kemenpora RI 2014
Kepala Bidang Olahraga DPD PKS
Kota Palu
Sekretaris Bidang Pembinaan
Ummat DPD PKS Kota Palu
Korwil Gen AM:PM Sulteng
Sebuah Pengantar..
Mahasiswa adalah aset umat. Ia bersifat elitis dan eksklusif. Jumlahnya hanya 2 % dari penduduk
Indonesia yang 200 juta jiwa. Mahasiswa aktivis lebih elitis lagi, mungkin hanya ada 1 mahasiswa aktivis di antara 10 mahasiswa. Namun, agenda yang mereka
perjuangkan sangat populis, dan realistis. Mahasiswa-lah yang bisa membangkitkan semangat
perlawanan rakyat terhadap rezim tiran..
Hidup Mahasiswa! Mahasiswa-lah yang bisa mengawal reformasi
hingga ke titik tujuan. Rakyat menaruh harapan atas kekuatan intelektual dan kekuatan aksi yang
mahasiswa miliki.Jadi, pahami dirimu dan sekitarmu, dan mari kita bergerak lagi !
Trus..? Dengan kekuatan intelektual di atas rata-rata masyarakat awam, mahasiswa memiliki kemudahan untuk mengakses berbagai informasi wacana dan peristiwa dalam lingkup lokal hingga internasional. Begitu juga dengan kemudahan akses literatur ilmiah dan gerakan-gerakan pemikiran, yang pada tujuan akhirnya akan menentukan ideologi atau sistem hidup yang akan dijalaninya. Buku yang ia baca, informasi yang ia terima, tokoh-tokoh yang ia ajak bicara, adalah beberapa faktor utama yang kelak sangat berpengaruh terhadap idealisme hidupnya. Selain kekuatan intelektual yang identik dengan aktivitas ilmiah, mahasiswa juga memiliki kewajiban untuk menguatkan potensi kepekaan sosial politiknya.
Mengapa Kepekaan Sosial? Disebut kepekaan sosial karena mahasiswa pada dasarnya adalah bagian dari rakyat. Apapun yang terjadi pada rakyat maka mahasiswa akan turut juga merasakannya. Kenaikan BBM, harga bahan pokok, listrik, dan air misalnya akan memberi ekses terhadap aktivitas kuliah. Disebut kepekaan politik, karena gejolak sosial yang terjadi umumnya selalu merupakan hasil side effect dari aktivitas politik, semisal disahkannya suatu UU. UU Ketenagakerjaan misalnya akan mempengaruhi kesejahteraan dan taraf hidup para buruh.
Jangan lupa ya..
Setelah cerdas secara profesi keilmuan dan cerdas sosial politik, maka sebagai gerakan ekstraparlementer mahasiswa memiliki kewajiban moral untuk mengimplementasikan pengetahuannya itu dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. Atau dengan kata lain menyuarakan kepentingan kebenaran dan rakyat.
Ingat, Kita adalah LDK!!
Bukan Sekedar The Agent of Change, lebih dari itu..
Kita adalah The Agent of Allah !!
Langkah-langkah Penyikapan Isu..
1. Memilih isu yang memiliki urgensi untuk disikapi
LDK tidak mungkin menyikapi seluruh isu yang beredar dimasyarakat. Karenanya diperlukan keahlian untuk memahami isu isu apa yang memiliki “nilai berita” di kalangan masyarakat kampus dan berdampak terhadap perkembangan dakwah kampus. Serta mengenai sumber sumber informasi yang dapat dijadikan sebagai sumber isu.
2. Pengkajian Isu dan Penentuan Sikap
Pengkajian isu merupakan salah satu tahap yang penting untuk menentukan “kematangan” sikap yang akan diambil oleh LDK. Pengetahuan mengenai tahapan-tahapan pengkajian isu, faktor-faktor yang harus diperhitungkan serta alternatif dalam pengambilan sikap LDK akan sangat berpengaruh terhadap kualitas penyikapan yang dihasilkan. Bila waktu memungkinkan, materi mengenai teknik-teknik pengumpulan data sekunder akan sangat bermanfaat dalam menunjang tahapan pengkajian isu.
3. Pengemasan Isu ke Masyarakat
Dibutuhkan pengetahuan mengenai cara cara yang efektif dalam mengkomunikasikan sikap LDK ke masyarakat melalui media. Sehingga masyarakat dapat menerima dan mendukung sikap yang diangkat oleh LDK. Hal ini bisa diperlebar tentang respon terhadap isu. Kapan dan plus minus suatu isu ditanggapi dengan sebuah aksi turun jalan, atau dengan mengadakan seminar, atau dengan artikelisasi opini ke semua media yang terjangkau atau dengan alternatif lain.
4. Manajemen Opini Masyarakat
Banyak isu isu yang membutuhkan perhatian masyarakat dalam jangka panjang. Penyikapan isu-isu seperti Kemerdekaan Palestina dan Liberalisasi Agama membutuhkan waktu yang lama sebelum dapat mengubah opini masyarakat umum. Bagaimanakah cara untuk mempertahankan relevansi penyikapan yang telah dilakukan dalam jangka panjang? Langkah langkah apa saja yang harus diambil MDK untuk dapat mencapai peran sebagai agenda-setter di tengah masyarakat kampus?
5. Evaluasi Keberhasilan Penyikapan
Pengukuran keberhasilan penyikapan merupakan langkah yang wajib dilakukan. Langkah ini penting untuk mengetahui kondisi real masyarakat dan kedepannya sebagai salah satu pertimbangan dalam menentukan penyikapan isu. Indikator indikator apa saja yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan penyikapan? Bagaimana seharusnya sebuah LDK melakukan evaluasi serta menyikapi hasil evaluasi tersebut?
Diskusi Yuukkss…
Tsabat Munsyid : Maidany
Ini adalah tekad yang telah terpatri Ini adalah rindu yang tak pernah berhenti Bila engkau satu diantara yang merindu Tunjuk satu ke atas jarimu.. Mari kita berseru..!! REFF. Bila ada 1000 Mujahid, Akulah satu diantaranya Bila ada 100 Mujahid, Akulah satu diantaranya Bila ada 10 Mujahid, Akulah satu diantaranya Bila ada Seorang Mujahid, Akulah yang menggenggamnya.. InsyaaAllah.. InsyaaAllah.. InsyaaAllah.. AllahuAkbar! 2X
Ini adalah tekad yang telah terpatri Ini adalah rindu yang tak pernah berhenti Ini adalah jiwa mujahid sejati Yang tetap teguh didalam menanti Bila engkau satu diantara yang mencari Lantangkan suaramu bersama seruan ini Bila engkau satu diantara yang merindu Tunjuk satu ke atas jarimu.. Mari kita berseru REFF. Bila ada 1000 Mujahid, Akulah satu diantaranya Bila ada 100 Mujahid, Akulah satu diantaranya Bila ada 10 Mujahid, Akulah satu diantaranya Bila ada Seorang Mujahid, Akulah yang menggenggamnya!