archaebacteria.docx

16
Archaebacteria POSTED BY GURUNGEBLOG NOVEMBER 17, 2012 MENINGGALKAN KOMENTAR FILED UNDER ARCHAEBACTERIA, BAKTERI HALOFIL, BAKTERI LINGKUNGAN EKSTRIM, BAKTERI METANOGEN, BAKTERI TERMOASIDOFIL, PROKARIOTIK 12 Votes Archaebacteria memiliki susunan, struktur, metabolisme, dan urutan asam nukleat yang berbeda dengan Eubacteria. Oleh karena itu, Archaebacteria dikelompokkan sebagai kingdom terpisah dari Eubacteria meskipun kedua kingdom tersebut sama-sama prokariotik. Archaebacteria (Yunani, archaio = kuno) adalah kelompok bakteri yang dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan, namun membran plasmanya mengandung lipid. Archaebacteria hidup pada lingkungan ekstrim dan hal ini dijadikan dasar klasifikasinya. Berdasarkan lingkungan ekstrimnya, Archaebacteria dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu bakteri metanogen, bakteri halofil, dan bakteri termoasidofil. Bakteri Metanogen

Upload: febrinia-tika-maratus-sholihah

Post on 16-Dec-2015

57 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

ArchaebacteriaPOSTED BYGURUNGEBLOGNOVEMBER 17, 2012 MENINGGALKAN KOMENTARFILED UNDERARCHAEBACTERIA,BAKTERI HALOFIL,BAKTERI LINGKUNGAN EKSTRIM,BAKTERI METANOGEN,BAKTERI TERMOASIDOFIL,PROKARIOTIK12 Votes

Archaebacteria memiliki susunan, struktur, metabolisme, dan urutan asam nukleat yang berbeda dengan Eubacteria. Oleh karena itu, Archaebacteria dikelompokkan sebagai kingdom terpisah dari Eubacteria meskipun kedua kingdom tersebut sama-sama prokariotik.Archaebacteria (Yunani, archaio = kuno) adalah kelompok bakteri yang dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan, namun membran plasmanya mengandung lipid. Archaebacteria hidup pada lingkungan ekstrim dan hal ini dijadikan dasar klasifikasinya. Berdasarkan lingkungan ekstrimnya, Archaebacteria dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu bakteri metanogen, bakteri halofil, dan bakteri termoasidofil.Bakteri MetanogenBakteri metanogen adalah bakteri yang menghasilkan metana dari gas hydrogen dan CO2atau asam asetat. Metana disebut juga biogas. Bakteri metanogen hidup di rawa sebagai pengurai. Contohnya adalah Methanobacterium.

Bakteri halofilBakteri halofil (Yunani, halo = garam, philos = suka) adalah bakteri yang hidup di lingkungan dengan kadar garam tinggi. Bakteri halofil optimal pada lingkungan dengan kadar garam 20%. Beberapa jenis bakteri halofil membutuhkan lingkungan dengan kadar garam sepuluh kali lebih tinggi dari kadar garam air laut. Contoh bakteri halofil adalah Halobacterium.Bakteri TermoasidofilBakteri termoasidofil hidup di lingkungan yang panas dan asam. Kondisi optimal untuk bakteri ini adalah pada temperature 60-80oC dengan pH 2-4. Bakteri ini terdapat pada daerah yang mengandung asam sulfat, misalnya di kawab vulkanik. Contohnya adalah bakteri Sulfolobus dan Thermoplasma.

http://gurungeblog.com/2012/11/17/archaebacteria/

Archaebacteria

Archaebacteria, Ciri Ciri Dan Klasifikasinya IndobetaBerasal dari bahasa Yunani,achaioyang berarti kuno. Sesuai dengan sifatbakteriArchaebacteriayang merupakan pendahulu atau nenek moyang dari bakteri.Bakteri ini hidup dalam lingkungan ekstrem, di mana organisme lainnya umumnya tidak akan bisa bertahan hidup.Ciri ciri umumdari organisme ini adalah :> susunan tubuh sangat sederhana> dindingseltidak mengandung peptidoglikan> hidup dalam lingkungan ekstrem> tersusun atas satu sel yang hidup secara berkoloni atau berupa flamen dengan ukuran yang kecilKlasifikasi ArchaebacteriaBerdasarkan lingkungan di mana bakteri ini hidup,Archaebacteriabisa dibagi dalam tiga kelompok, yaitu:1.Methanogens(metanogen)Hidup dalam lingkungan yang hanya mengandung sedikit oksigen (anaerobik), seperti : dasar rawa di bawah lapisan Greenland saluran pencernaanSerta merupakan kelompok yang bisa menghasil gas metan dari H2 dan CO2.2. Thermoacidhophiles(termofil)Hidup dalam air yang memiliki suhu sangat ekstrem, sekitar 230 derajat Farenheit denganpHsangat rendah, yaitu di bawah 2.3. Ekstrem Halophiles(halofil)Hidup dalam lingkungan yang mengandung garam seperti pada Great Salt Lake, Utah dan Laut Mati yang kandungan garamnya sangat tinggi. (nn)http://indobeta.com/archaebacteria-ciri-ciri-dan-klasifikasinya/13298/

Pengertian, Persamaan dan Perbedaan Archaebacteria dengan EubacteriaArchaebacteria dan eubacteria1. Pengertian

Archaebacteriamerupakan organisme tertua yang hidup di bumi. Bentuk dari archaebacteria bervariasi, yaitu bulat, batang, spiral, dan tidak beraturan serta jenis lainnya berbentuk filamen atau koloni. Organisme archaebacteria lebih mirip dengan organisme eukariotik daripada bekteri, hal ini disebabkan transkripsi dan translasi genetiknya mirip dengan eukariotik. Cara bereproduksinya adalah dengan membelah diri, membentuk tunas, atau fragmentasi (aseksual). Archaebacteria sering disebut oragnisme ekstermofil karena mampu hidup di lingkungan dengan kondisi yang ekstrem, misalnya mata air panas dan di dasar samudra. Berdasarkan lingkungan tempat hidupnya, Archaebacteria dikelompokkan menjadi 3, yaitu metanogen, ekstrem halofil, dan termoasidofil.

Eubacteriaatau biasa disebut bakteri merupakan organisme yang umunya tidak berklorofil. Bakteri mampu hidup di berbagai media sehingga disebut bersifat kosmopolitan. Bakteri memiliki dinding sel yang berfungsi memberikan bentuk kaku pada tubuh eubacteria. Berdasarkan struktur dinding selnya, bakteri dibagi menjadi 2 kelompok yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Eubacteria atau bakteri berkembang biak dengan cara aseksual dan seksual.

2. Persamaana. Merupakan organisme prokariotikb. Memiliki dinding selc. Bersel satu/uniselulerd. Memiliki filamen yang samae. Perkembangbiakan dengan cara membelah diri

3. Perbedaan# Archaebacteriaa. Hidup di tempat ekstremb. Dindingnya tidak mempunyai peptidoglikanc. Perkembangbiakannya hanya bisa aseksuald. Memiliki hidrokarbon yang bercabange. Tidak sensitive terhadap antibiotikf. RNA polimature terdiri dari beberapa jenisg. Memiliki intron

# Eubacteriaa. Hidup di semua tempatb. Dindingnya mempunyai peptidoglikanc. Perkembanbiakannya dengan cara aseksual dan seksuald. Tidak memiliki hidrokarbon yang bercabange. Sesitive terhadap antibiotikf. RNA polimature terdiri dari 1 jenisg. Tidak memiliki nitronhttp://rickyitusaya.blogspot.com/2015/05/pengertian-persamaan-dan-perbedaan.html

Peran Archaebacteria dan Eubacteria Bagi KehidupanManusiaPosted onFebruari 7, 2013bywilyilhamNPeranan Archaebacteria bagi Kehidupan Manusia1. Enzim dari Archaebacteria ditambahkan ke dalam sabun cuci atau detergen untuk meningkatkan kemampuan sabun cuci dan deterjen pada suhu dan pH tinggi.2. Beberapa enzim Archaebacteria juga digunakan dalam industri makanan untuk mengubah pati jagung menjadi dekstrin (sejenis karbohidrat).3. Beberapa jenis Archaebacteria digunakan untuk mengatasi pencemaran, misalnya tumpahan minyak.Peranan Eubacteria bagi Kehidupan Manusia Bakteri yang bermanfaat1. Lactobacillus caseidigunakan dalam pembuatan keju.2. Streptoccocus lactisdan S. cremonis digunakan dalam pembuatan keju dan mentega.3. Lactobacillus citrovorumdigunakan untuk memberi aroma pada mentega dan keju.4. Bacillus brevismenghasilkan antibiotik tirotrisin .5. Bacillus subtilismenghasilkan antibiotik basitrasin.6. Bacillus polymyxamenghasilkan antibiotik polimixin.7. Nitrosomonas, Nitrosococcus,dannitrobacterberperan dalam proses penambahan kesuburan tanah ( membentuk humus )8. Acetobacterpenting dalam pembuatan asam cuka dan nata de coco.9. Beberapa asam lemak penting dapat dihasilkan oleh bakteri, misalnya : asam propionat dihasilkan olehPropionibacterium(penting dalam pembentukan keju); asam butirat dihasilkan oleh beberapa spesies dari genusClostridium. Asam butirat ini penting untuk menghasilkan butil alkohol, aseton, dan isopropil alkohol.10. Beberapa bakteri saprofit berperan penting dalam pembuatan biogas yang dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif. Bakteri penyebab penyakit1. Mycobacterium tuberculosis, bakteri ini menyerang paru paru dan menyebabkan penyakit TBC. (baca selengkapnya :disini).2. Treponema pertenue, bakteri ini penyebab penyakit patek (frambusia).3. Yersinia pestis, bakteri ini menyerang manusia dan binatang pengerat (rodentia) menyebakan penyakit pes (sampar).4. Clostridium tetani, bakteri ini penyebab penyakit tetanus.5. Neisseria gonorrhoeae, bakteri ini menyerang saluran kandung kemih dan menyebabkan penyakit kencing nanah.https://hallowwin.wordpress.com/2013/02/07/peran-archaebacteria-dan-eubacteria-bagi-kehidupan-manusia/

Jenis dan Peranan Archaebacteria

#Biologi_Kelas_X Jenis dan Peranan Archaebacteria- Archaebacteria meliputi kelompok bakteri yang mempunyai beberapa perbedaan komposisi sel, fisiologi, dan materi genetik dengan kelompok Eubacteria. Organisme dalam kelompok Archaebacteria disebut arkae.

Perbedaan pokok antara Archaebacteria dengan Eubacteria adalah komposisi lemak pada dinding sel dan perbedaan lintasan metabolisme, enzim, dan kofaktor enzim. Dinding sel Archaebacteria tidak mengandung peptidoglikan, atau jika ada tidak mengandung asam muramat. Meskipun dapat bersifat gram positif atau gram negatif, dinding sel arkae secara struktural berbeda dengan dinding sel bakteria.

Archaebacteria tidak dapat membentuk spora. Kebanyakan bersifat anaerob meskipun beberapa jenis bersifat aerobik, anaerobik, dan anaerobik fakultatif. Di dalam selnya tidak mengandung klorofil. Beberapa jenis Archaebacteria mempunyai flagella untuk bergerak. Ribosom arkae mempunyai komposisi protein yang berbeda dengan ribosom bakteri.

Archaebacteria dapat ditemukan di daratan maupun di perairan dan dapat hidup di lingkungan yang tidak menguntungkan, yaitu dapat hidup di perairan panas dan berkadar garam tinggi. Bentuk sel bervariasi, misalnya berbentuk seperti bola, batang, dan spiral. Kelompok bakteri ini bereproduksi dengan pembelahan sel, membentuk tunas, dan fragmentasi benang pada Archaebacteria yang hidup berkoloni.

1.Jenis-Jenis Archaebacteria

Dalam sistem klasifikasi modern, Archaebacteria dibagi menjadi empat kelompok utama yaitu krenarkaeota, euriarkaeota, korarkaeota, dan nanoarkaeota. Euriarkaeota merupakan kelompok yang penting, terdiri dari metanokokus, metanopiri, metanobakter, halobakteri, termoplasma, termokokus, dan arkaeoglobi. Berdasarkan keadaan lingkungan yang dikehendaki, Archaebacteria dibedakan menjadi tiga kelompok.

a. Archaebacteria Halofil

Archaebacteria ini ditemukan di lingkungan berkadar garam tinggi. Contohnya adalah Halobacterium yang dapat tumbuh optimum pada kadar garam setinggi 20 30 persen. Jika konsentrasi garam turun, sel Halobacterium mengalami lisis sehingga rusak dan mati.

b. Archaebacteria Metanogen

Archaebacteria metanogen memperoleh energi dari metabolisme yang mengubah senyawa karbon dioksida dan hidrogen menjadi gas metana. Senyawa yang dapat diubah menjadi metana oleh orgnisme ini antara lain methanol, asam formiat, asam asetat, dan metal alamin. Dalam dekomposisi senyawa organik misalnya selulosa, pati, protein, asam amino, lemak, dan alkohol Archaebacteria metanogen membutuhkan bakteri anaerob lain yang dapat mengubah senyawa itu menjadi karbon dioksida dan hidrogen. Gas karbon dioksida dan hidrogen ini kemudian digunakan oleh Archaebacteria metanogen.

Semua Archaebacteria metanogen bersifat anaerobik. Archaebacteria jenis ini sering ditemukan pada sisa-sisa tanaman yang membusuk secara anaerobik. Bakteri ini juga ditemukan hidup di tanah, kolam, dan di saluran pencernaan hewan ruminansia. Archaebacteria metanogen berperan penting pada degradasi limbah di unit pengolahan limbah. Contoh Archaebakteria metanogen adalah Metanococcus, Metanobacter, dan Metanomicrobium.

c. Archaebacteria Termofil

Archaebacteria ini dapat hidup di lingkungan bersuhu relatif tinggi, lebih tinggi daripada suhu yang ditolerir Eubacteria, yaitu mencapai suhu 80 110C. Suhu setinggi ini biasanya dijumpai di tempat pembuatan kompos, sumber air panas, dan daerah geothermal di laut dalam. Thermus aquaticus ditemukan di perairan yang suhunya mencapai 79C.

Beberapa jenis Archaebacteria termofil lain bergantung pada keberadaan sulfur dalam metabolismenya. Contoh Archaebacteria termofil adalah Sulfolobus, Termoplasma, Pyrodictium, dan Termococcus.

2.Peranan Archaebacteria

Archaebacteria membantu pencernakan makanan pada ruminansia. Bakteri metanogen digunakan untuk degradasi limbah pada unit pengolahan limbah. Membantu pembuatan kompos dan biogas. Sampai saat ini tidak ditemukan Archaebacteria yang menyebabkan penyakit pada organisme lain.http://www.cpuik.com/2013/05/jenis-dan-peranan-archaebacteria.htmleranan Archaebacteria dan Eubacteria dalam kehidupan manusiaIrfan DaniSunday, April 20, 2014Biologi

Archaebacteria/picture2life

1. Peranan Archaebacteriaa. Peran menguntungkanBerperan dalam proses pembusukan sampah dan kotoran hewan sehingga menghasilkan energi alternatif metana berupa biogas.ContohnyaMethanobacterium.b. Peran merugikan Archaebacteria dapat merusak makanan yang diawetkan dengan garam dan dapat menyebabkan cepatnya pembusukan pada ikan laut.

2. Peranan Eubacteriaa. Peran menguntungkanPeranan Eubacteria yang menguntungkan antara lain:1)Pembusukan (penguraian) sisa-sisa makhluk hidup. Contohnya adalahEscherichia coli.2)Pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi. Contohnya adalahAcetobacterpada pembuatan asam cuka,Lactobacillus bulgaricuspada pembuatan yoghurt,Acetobacter xylinumpada pembuatan Nata de Coco danLactobacillus caseipada pembuatan keju dan yoghurt.3)Berperan dalam siklus nitrogen sebagai bakteri pengikat nitrogen, yaituRhizobium leguminosorumyang hidup bersimbiosis dengan akar tanaman kacang-kacangan danAzotobacter chlorococcum.4)Penyubur tanah. Contohnya adalahNitrosococcusdanNitrosomonasyang berperan dalam proses nitrifikasi, menghasilkan ion nitrat yang dibutuhkantanaman.5)Penghasil antibiotik. Contohnya adalahBacillus polymyxapenghasil antibiotik polymxyn B untuk pengobatan infeksi bakteri Gram negatif,Bacillus subtillispenghasil antibiotik untuk pengobatan infeksi bakteri Gram positif,Streptomyces griseuspenghasil antibiotik streptomisin untuk pengobatan bakteri gram negatif termasuk bakteri penyebab TBC danStreptomyces rimosuspenghasil antibiotik tetrasiklin untuk berbagai infeksi bakteri.6)Penelitian rekayasa genetika dalam berbagai bidang. Sebagai contoh, dalam bidang kedokteran dihasilkan obat-obatan dan produk kimia bermanfaat yang disintesis oleh bakteri, misalnya enzim, vitamin dan hormon.7)Pembuatan zat kimia, misalnya aseton dan butanol olehClostridium aceto-butylicum.8)Penghasil biopestisida, yaitu pestisida yang dihasilkan oleh makhluk hidup, seperti yang dihasilkan olehBacillus thuringiensis.

b. Peran merugikanPeranan Eubacteria yang merugikan antara lain:1)Pembusukan makanan. ContohnyaClostridium botulinum.2)Penyebab penyakit pada manusia. ContohnyaMycobacterium tuberculosis(penyebab penyakit TBC),Vibrio cholera(penyebab penyakit kolera atau muntaber),Clostridium tetani(penyebab penyakit tetanus) danMycobac-terium(penyebab penyakit lepra).3)Penyebab penyakit pada hewan. ContohnyaBacillus anthraxis (penyebab penyakit antraks pada sapi).4)Penyebab penyakit pada tanaman budidaya. ContohnyaPseudomonas solanacearum(penyebab penyakit pada tanaman tomat, lombok, terung dan tembakau), sertaAgrobacterium tumafaciens(penyebab tumor pada akar tanaman).5)Penyebab penyumbatan pipa air yang terbuat dari besi. Bakteri ini dikenal sebagai bakteri besi karena dapat mengubah senyawa besi yang terlarut di dalam air menjadi senyawa berbentuk endapan, sehingga dapat menyum-bat aliran air dalam pipa besi.

6)Penyebab keroposnya pipa-pipa besi. Bakteri yang menyebabkan hal ini adalah bakteri sulfur, karena ia mampu mengubah pipa-pipa besi menjadi asam sulfat.http://pustaka.pandani.web.id/2014/04/peranan-archaebacteria-dan-eubacteria.html

1. Archaebacteria , Eubacteria, & Cyanobacteria Oleh Lathifah Nur Zahra 2. Tujuan Pembelajan Dapat: 1. Menyebutkan 5 ciri-ciri Archaebacteria 2. Menyebutkan 3 klasifikasi Archaebacteria dan contohnya 3. Menyebutkan 5 ciri Eubacteria 4. Menyebutkan klasifikasi eubacteria 5. Menjelaskan macam-macam bakteri berdasarkan bentuk,koloni,cara mendapatkan O2, , flagel yang dipunyai, mendapatkan makanan, ketebalan dinding sel dan contohnya 6. Menjelaskan 5 ciri-ciri Cyanobacteria (ganggang hijau &biru) 7. Menjelaskan bentuk cyanobacteria dan contoh 3. Ciri ciri Archaebacteria 1. Sel bersifat prokaryotik. 2. Lipida pada membran sel bercabang. 3. Tidak memiliki mitokondria, retikulum endoplasma,badan golgi, dan lisosom. 4. Habitat di lingkungan bersuhu tinggi, bersalinitas tinggi, dan asam. 5. Berukuran 0,1 um sampai 15 um, dan beberapa ada yang berbentuk filamen dengan panjang 200 m. 6. Dapat diwarnai dengan pewarnaan Gram 7. Berukuran 0,1-15 mikron. 8. Memiliki dinding sel. 9. Tidak memiliki dinding dari peptidoklikan (polisakarida dan protein). 10. Sel bersifat uniseluler prokariotik (tidak memiliki inti dan membran inti sel). 11. Asam nukleat berupa RNA. 12. Dapat hidup di lingkungan ekstrim: lingkungan dengan derajat keasaman, suhu, dan kadar garam yang sangat tinggi. 4. Klasifikasi Archaebacteria Metanogen Yaitu archaebacteria yang hidup di tempat yang mengandung metan seperti di saluran pencernaan sapi. Archaebacteria methanogen dicirikan dengan kemampuannya menghasilkan energi dengan mengubah H2 menjadi gas metan. Contoh dari bakteri ini adalah Methanobacterium yang bisa ditemukan di rawa-rawa. Termoasidofilik Yaitu archaebacteria yang hidup di tempat bersuhu tinggi. Bakteri ini dapat hidup di tempat bersuhu 250o fahrenheit dan derajat keasaman yang sangat tinggi (pH