aqidah.docx

14
KATA PENGANTAR Puji syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah yang bertemakan tentang “ Aqidah “. Meskipun banyak hambatan yang penyusun alami dalam proses pengerjaannya, tapi akhirnya penyusun berhasil menyelesaikan karya ilmiah ini tepat pada waktunya. Tidak lupa kami sampaikan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah membantu dan membimbing kami dalam mengerjakan karya ilmiah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman mahasiswa/mahasiswi yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini. Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada masyarakat dari hasil makalah ini. Karena itu kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama. Penyusun menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya makalah ini. Penyusun berharap semoga

Upload: safariachmad

Post on 05-Dec-2015

10 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Aqidah.docx

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan

karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah yang bertemakan tentang “

Aqidah “. Meskipun banyak hambatan yang penyusun alami dalam proses

pengerjaannya, tapi akhirnya penyusun berhasil menyelesaikan karya ilmiah ini tepat

pada waktunya.

Tidak lupa kami sampaikan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah

membantu dan membimbing kami dalam mengerjakan karya ilmiah ini. Kami juga

mengucapkan terimakasih kepada teman-teman mahasiswa/mahasiswi yang juga

sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan

makalah ini.

Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada masyarakat dari hasil

makalah ini. Karena itu kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu

yang berguna bagi kita bersama.

Penyusun menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari

kesempurnaan, untuk itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun guna sempurnanya makalah ini. Penyusun berharap semoga

makalah ini bisa bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca pada

umumnya.

Pontianak, September 2014

Penyusun

Page 2: Aqidah.docx

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Segala sesuatu yang Allah ciptakan bukan tanpa tujuan . Allah SWT

menciptakan bumi beserta isinya , menciptakan sebuah kehidupan didalamnya

bukanlah tanpa tujuan yang jelas . Sama halnya dengan Allah SWT

menciptakan manusia . Manusia diciptakan Allah SWT tidak sia-sia , manusia

diciptakan dibumi untuk mengatur apa yang ada dibumi beserta segala sumber

daya yang ada .

Disamping kita sebagai manusia harus pandai mengelola sumber daya

yang ada , sebagai seorang manusia juga tidak boleh lupa pada quadratnya

yakni menyembah sang pencipta Allah SWT oleh karena itu manusia harus

mempunyai aqidah yang lurus agar tidak menyimpang dari apa yang

diperintahkan Allah SWT.

Penyempurna aqidah yang lurus kepada Allah swt tidak luput dari

aqidah yang benar kepada malaikat-malaikat Allah SWT, Kitab-kitab yang

diturunkan oleh Allah kepada para rasul-rasul Allah untuk disampaikan

kepada kita , para umat manusia .

B. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa itu Aqidah.

2. Untuk menetahui apa saja aqidah dalam alquran.

3. Untuk mengetahui ruang lingkup Aqidah.

4. Untuk mengetahui tujuan dari Aqidah.

Page 3: Aqidah.docx

C. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian dari Aqidah ?

2. Apa saja istilah aqidah dalam Alquran ?

3. Apa saja yang termasuk dalam ruang lingkup Aqidah ?

4. Apakah tujuan mempelajari Aqidah ?

D. Manfaat Penulisan

1. Agar dapat lebih memahami apa yang dimaksud dengan Aqidah dan

menerapkannya.

2. Agar dapat mengerti serta memahami istilah-istilah aqidah di dalam

alquran.

3. Agar lebih memahami ruang lingkup aqidah.

4. Memahami lebih dalam tujuan dari mempelajari aqidah.

Page 4: Aqidah.docx

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Aqidah

Aqidah berasal dari kata ‘aqada-ya’qidu-‘aqdan yang berarti simpul, ikatan,

dan perjanjian yang kokoh dan kuat. Kemudian terbentuk menjadi ‘aqidatan(akidah)

yang berarti kepercayaan atau keyakinan.

Kaitan antara aqdan dengan ‘aqidatan berupa keyakinan yang tersimpul dan

tertambat dengan kokoh dalam hati, bersifat mengikat dan mengandung perjanjian.

Makna aqidah secara istilah ( terminologis ) didefinisikan sebagai sejumlah

kebenaran yang dapat diterima secara umum oleh manusia berdasarkan fitrah, akal

dan wahyu, kemudian ditanamkan dalam hati, diyakini kesahihannya dan ditolak

kebenaran selainnya.

Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam memahami aqidah yaitu :

1) Setiap manusia memiliki fitrah untuk mengakui kebenaran dengan potensi

yang dimilikinya. Indra dan akal digunakan untuk mencari dan menguji

kebenaran, sedangkan wahyu menjadi pedoman untuk menentukan mana

yang baik dan mana yang buruk.

Allah SWT berfirman :

Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan

tidak mengetahui sesuatu pun dan dia memberi kamu pendengaran,

penglihatan dan hati agar kamu bersyukur. (An-Nahl, 16:78)

Page 5: Aqidah.docx

2) Keyakinan itu harus bulat dan penuh, tidak berbaur dengan kesamaran

dan keraguan. Oleh karena itu, untuk sampai pada keyakinan, manusia

harus memiliki ilmu sehingga ia dapat menerima kebenaran dengan

sepenuh hati setelah mengetahui dalil-dalilnya.

Allah SWT berfirman :

Dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu meyakini

bahwasanya Alquran itulah yang hak dari Tuhanmu lalu mereka beriman

dan tunduk kepadanya dan sesungguhnya Allah adalah Pemberi Petunjuk

bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus. (Al-Haj, 22:54)

3) Aqidah harus mampu mendatangkan ketentraman jiwa kepada orang yang

meyakininya. Untuk itu diperlukan adanya keselarasan antara keyakinan

lahiriah dan batiniah. Pertentangan antara kedua hal tersebut akan

melahirkan kemunafikan. Sikap munafik ini akan mendatangkan

kegelisahan.

Allah SWT berfirman :

Di antara manusia ada yang mengatakan : kami beriman kepada

Allah dan hari kemudian, padahal mereka itu sesungguhnya bukan

orang-orang yang beriman. (Al-Baqarah, 2:8)

4) Apabila seseorang telah meyakini suatu kebenaran, maka konsekuensinya

ia harus sanggup membuang jauh-jauh segala hal yang bertentangan

dengan kebenaran yang diyakininya.

Page 6: Aqidah.docx

B. Istilah Aqidah dalam Alquran

1) ‘Aqadat

Kata aqadat tercantum pada ayat yang berbunyi :

Bagi tiap-tiap harta peninggalan dari harta yang ditinggalkan ibu bapak dan

karip kerabat, kami jadikan pewaris-pewarisya. Dan (jika ada) orang-orang yang

kamu telah bersumpah setia dengan mereka, maka berikanlah kepada mereka

bagianya. Sesungguhya Allah menyaksikan segala sesuatu. (An-Nisaa’.4:33)

2) Aqadtum

Terdapat pada ayat yang berbunyi :

Allah tidak menghukum kamu disebakan sumpah-sumpahmu yang tidakn

dimaksud (untuk bersumpah), tetapi dia menghukum kamu disebabkan sumpah-

sumpah yang kamu sengaja. (Al-Maidah, 5:89)

3) Uqud

Terdapat pada ayat yang berbunyi :

Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad ituh. Dihalkan bangi

kamu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (yang demikian

ituh) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji.

Sesungguhya Allah menetapkan hukum-hukum yang dihendaki-Nya. (Al-

maidah, 5:1)

4) ‘Uqdah

Terdapat pada ayat yang berbunyi :

… dan janganlah kamu ber-azam (berketetapan hati) untuk beraqad (akad)

nikah sbebelum habis masa idahnya. … (Al-Baqarah, 2:235)

5) Uqadi

Terdapat pada ayat yan g berbuyi :

Page 7: Aqidah.docx

Dan dari kejahatan wanita-wanita tuksng sihir yang menghembus paada

buhul. (Al-Falaq, 113:4).

C. Ruang Lingkup Aqidah

Menurut Hasan Al-Bana ruang lingkup pembahasan aqidah meliputi :

1) Ilahiah, yaitu pembahasan tentang ilah (Tuhan), seperti wujud Allah, nama-

nama dan sifat-sifat Allah, perbuatan-parbuatan (afa’l) Allah dan lain-lain.

2) Nubuwwah, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan

dengan nabi dan rasul, termasuk pembicaraan mengenai kitab-kitab Allah,

mukjizat dan sebagainya.

3) Ruhaniah, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan

alam metafisik, seperti malaikat, jin, iblis, setan dan ruh.

4) Sam’iyah, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa diketahui

melalui sam’i, yakni dalil naqli berupa Alquran dan As-Sunnah, seperti alam

barzakh, akhirat, azab kubur dan sebagainya.

Di samping sistematika di atas, pembahasan aqidah bisa juga mengikuti

sistematika arkanul iman (Rukun Iman), yaitu iman kepada Allah SWT, iman

kepada malaikat ( termasuk pembahasan tentang makhluk rohani seperti jin,

iblis dan setan ), iman kepada hari akhir dan iman kepada qada dan qadar Allah

SWT.

Page 8: Aqidah.docx

D. Tujuan Mempelajari Aqidah

1) Untuk mengetahui petunjuk hidup yang benar dan dapat membedakan mana

yang benar dan mana yang salah sehingga hidup untuk mencari keridhaan Allah

SWT.

2) Untuk menghindarkan diri dari pengaruh kehidupan yang sesat atau jauh dari

petunjuk hidup yang benar.

Kita sebagai umat muslim sangatlah diwajibkan untuk mengikuti jalan

yang lurus (Aqidah Islam). Dalam islam, aqidah merupakan sebuah landasan

atau pedoman atas setiap perilaku orang dalam kehidupan beragama. Dengan

akidah, maka muncullah kesediaan untuk mematuhi ajaran agama. Oleh sebab

itulah, dengan mempelajari Aqidah Islam akan mempunyai manfaat yang

sungguh besar, yaitu antara lain:

a) Memperoleh ketenteraman dan kebahagiaan hidup yang hakiki karena

mempunyai hubungan batin yang dekat dengan Allah SWT.

b) Mendapat jaminan surga dan selamat dari neraka apabila benar-benar

berpegang teguh terhadap aqidah  islam secara sempurna.

c) Memperoleh petunjuk hidup yang benar sesuai dengan kehendak Allah SWT,

yang telah menciptakan alam semesta termasuk diri kita sendiri.

d) Selamat dari pengaruh kepercayaan lain yang hanya akan membawa kerusakan

dan hidup yang jauh dari kebenaran.

e) Tidak mudah terpengaruh dengan kemewahan hidup di dunia karena kehidupan

yang hakiki adalah kehidupan di akhirat kelak.

Page 9: Aqidah.docx

Rasulullah SAW menyatakan bahwa pada setiap diri manusia ada sekepal

daging.  Maka apabila daging itu menjadi sehat, sehatlah diri seseorang

tersebut. Dan sebaliknya juga, apabila sekepal daging tersebut menjadi tidak

sehat, maka tidak sehat pula diri seseorang. Dengan demikian sekepal daging

yang dimaksud merupakan hati. Karena hati manusia telah memiliki aqidah

Islam yang benar tentunya akan melahirkan perilaku yang baik berdasarkan

dengan aqidahnya.

Adapun perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Aqidah Islam, yaitu antara

lain :

a) Beribadah kepada Allah SWT dengan hati yang ikhlas tanpa perasaan terpaksa

dan terbebani.

b) Berusaha dengan sungguh-sungguh sepenuh hati untuk memurnikan niat dalam

beribadah kepada Allah SWT.

c) Berusaha menghindarkan diri dari segala bentuk kesesatan, baik dalam

beribadah maupun perbuatan dalam kehidupan sehari-hari.

d) Berusaha untuk meningkatkan ketaatan dan ketakwaan kepada Allah SWT

dalam bentuk berbakti kepada kedua orang tua dan berbuat baik kepada sesama

manusia.

e) Tidak mempercayai adanya makhluk gaib yang dapat mempengaruhi nasib

manusia karena hal itu merupakan termasuk syirik.

Page 10: Aqidah.docx

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa Aqidah kepercayaan atau

keyakinan yang mengikat.

B. Saran