aprilia surya setya widayu_stie widya manggala_pkmgt

36
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA OPTIMALISASI BALAI LATIHAN KERJA INDUSTRI (BLKI) SEBAGAI LANGKAH STRATEGIS PENGENTASAN PENGANGGURAN BIDANG KEGIATAN: PKM – GT Diusulkan Oleh : APRILIA SURYA SETYA WIDAYU (NIM 1120049/Angkatan 2011) NUR GIYANTI (NIM 1220040/Angkatan 2012) AYU HERIYATI DISMA MUSFIA (NIM 1320027/Angkatan 2013)

Upload: aprilia-surya-setya-widayu

Post on 20-Jan-2016

17 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PKM GT 2013 Balai Latihan Kerja Indonesia

TRANSCRIPT

Page 1: Aprilia Surya Setya Widayu_stie Widya Manggala_pkmgt

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

OPTIMALISASI BALAI LATIHAN KERJA INDUSTRI (BLKI) SEBAGAI

LANGKAH STRATEGIS PENGENTASAN PENGANGGURAN

BIDANG KEGIATAN:

PKM – GT

Diusulkan Oleh :

APRILIA SURYA SETYA WIDAYU (NIM 1120049/Angkatan 2011)

NUR GIYANTI (NIM 1220040/Angkatan 2012)

AYU HERIYATI DISMA MUSFIA (NIM 1320027/Angkatan 2013)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI WIDYA MANGGALA

SEMARANG

2014

Page 2: Aprilia Surya Setya Widayu_stie Widya Manggala_pkmgt

PENGESAHAN PKM-GAGASAN TERLULIS1. Judul Kegiatan : OPTIMALISASI BALAI LATIHAN

KERJA INDUSTRI (BLKI) SEBAGAI LANGKAH STRATEGIS PENGENTASAN PENGANGGURAN

2. Bidang Kegiatan : PKM-GT 3. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Aprilia Surya Setya Widayub. NIM : 1120049c. Jurusan : Akuntansi d. Universitas/Institut/Politeknik : STIE Widya Manggala Semarange. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jomblang Perbalan RT 004/RW 002 Kel.

Candi Kecamatan Candisari, Semarang 08985686302

f. Alamat email : [email protected]. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis: 2 orang 5. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : Iin Indarti, SE, M.Si b. NIDN : 0613077101 c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Ringin telu RT 01,RW 01

Kali pancur,Semarang081325501212

6. Biaya Kegiatan Total a. Dikti : Rp 3.000.000 b. Sumber lain (sebutkan . . . ) : Rp ...............

7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 2 bulan

Kota, Tanggal-Bulan-Tahun

Menyetujui Wakil/Pembantu Dekan atau Ketua Pelaksana KegiatanKetua Jurusan/Departemen/Program Studi/Pembimbing Unit Kegiatan Mahasiswa

(Iin Indarti, SE, MSi) (Aprilia Surya Setya Widayu) NIDN. 0613077101 NIM. 1120049

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan/ Dosen Pendamping Direktur Politeknik/ Ketua Sekolah Tinggi,

(Suhaji Nathanael,SE,MM) (Iin Indarti, SE, MSi) NIDN. 0608096806 NIDN. 0613077101

Page 3: Aprilia Surya Setya Widayu_stie Widya Manggala_pkmgt

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

terselesaikannya PKMGT(Program  Kreatifitas  Mahasiswa  GagasanTertulis)  ini 

dengan  judul “Optimalisasi Balai Latihan Kerja Indonesia (BLKI) Sebagai

Langkah Strategis Pengentasan Pengangguran” sebagai pengembangan dan bahan

informasi yang layak diimplementasikan. Oleh karena itu penulis ingin

menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam

kelancaran penyusunan karya tulis ilmiah ini, terutama kepada :

1. Bp. Suhaji Nathanael, SE, MM selaku Ketua STIE Widya Manggala,

2. Ibu Iin Indarti, SE, M.Si selaku Dosen Pendamping,

3. Kedua orang tua dan saudara-saudara kami yang  selalu memberikan

dukungan, nasihat serta doanya,

4. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

memberikan motivasi.

Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis telah berusaha menyajikan yang

terbaik.Penulisan PKM-GT ini disusun berdasarkan buku-buku panduaan dan

literatur yang telah tersedia. Namun demikaian saran dan kritik yang bersifat

membangun kami terima dengan senang hati.

 Akhirnya penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat

memberikan informasi serta mempunyai nilai manfaat bagi semua pihak.               

           

                                                                             

                       Semarang, 17 Januari 2014

Penulis

Page 4: Aprilia Surya Setya Widayu_stie Widya Manggala_pkmgt

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN USULAN PKM-GT.................................................ii

KATA PENGANTAR...........................................................................................iii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iv

RINGKASAN KARYA TULIS............................................................................1

PENDAHULUAN.................................................................................................2

Latar Belakang Masalah........................................................................................2

Tujuan....................................................................................................................3

Manfaat..................................................................................................................3

GAGASAN............................................................................................................4

Kondisi Terkini di Masyarakat..............................................................................4

Solusi yang Pernah Diterapkan.............................................................................5

Kehandalan Gagasan Optimalisasi Balai Latihan Kerja Industri (BLKI).............7

Pihak-pihak yang Dipertimbangkan Dapat Membantu Mengimplementasikan

Optimalisasi Balai Latihan Kerja Industri (BLKI)................................................9

Langkah yang Harus Dilakukan untuk Mengimplementasikan Optimalisasi Balai

Latihan Kerja Industri (BLKI)...............................................................................10

KESIMPULAN.....................................................................................................11

Gagasan yang Diajukan.........................................................................................11

Implementasi Optimalisasi Balai Latihan Kerja Industri (BLKI).........................12

Manfaat dan Dampak Optimalisasi Balai Latihan Kerja Industri (BLKI)............12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13

LAMPIRAN..........................................................................................................14

Page 5: Aprilia Surya Setya Widayu_stie Widya Manggala_pkmgt

OPTIMALISASI BALAI LATIHAN KERJA INDUSTRI (BLKI) SEBAGAI LANGKAH STRATEGIS PENGENTASAN PENGANGGURAN

Aprilia Surya Setya Widayu, Nur Giyanti, Ayu Heriyati Disma Musfia, Jurusan Akuntansi, STIE Widya Manggala

RINGKASAN

Di Indonesia telah timbul kekurangan tenaga kerja profesional dengan ketrampilan dan daya saing tinggi yang memicu pengangguran. Jumlah pengangguran di Indonesia telah mencapai angka yang sangat signifikan. Pada Agustus 2013, jumlah angkatan kerja diperkirakan mencapai  118,2 juta orang. Dengan demikian, jumlah penganggur mencapai 7,39 juta orang. Berbagai upaya dilakukan oleh Pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan ini, salah satunya dengan peningkatan mutu sumber daya manusianya agar kualitas tenaga kerja di Indonesia pun semakin meningkat. Pemberdayaan Balai Latihan Kerja Industri merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja. Selama ini pemanfaatan BLKI dirasa belum maksimal dalam mengatasi pengangguran. Berdasarkan masalah tersebut, penulis mengusulkan optimalisasi BLKI sebagai langkah strategis pengentasan pengangguran.

Saat ini, program pelatihan kejuruan di BLKI diantaranya adalah kejuruan teknisi mesin jahit, kejuruan pembesian konstruksi, kejuruan operator komputer, kejuruan elektronika, kejuruan operator mesin bubut, kejuruan tata rias dan kecantikan, serta masih banyak program kejuruan lainnya. BLKI sebagai lembaga pelatihan telah melaksanakan program pelatihan, diantaranya: Program pelatihan berbasis kompetensi (PBK), program pelatihan berbasis masyarakat (PBM), program pelatihan pemagangan dalam negeri, dan program pelatihan swadana. Agar program pelatihan tersebut berjalan dengan lancar, pemerintah telah membangun berbagai fasilitas seperti gedung/kelas, bengkel, laboratorium, dan peralatan praktik.

13 BLKI UPTP (Unit Pelayanan Teknis Pusat) milik Kemenakertrans dan 252 BLKI UPTD (Unit Pelayanan Teknis Daerah) milik pemerintah daerah akan optimal bila pihak Depnakertrans Pusat, para perancang program pelatihan serta pengambil kebijakan pelatihan segera melakukan revitalisasi kegiatan Gerakan antipengangguran yang bermuatan industri kreatif berbasis lokalitas secara lebih serius, pengembangan program pelatihan harus didorong oleh manajemen agar lebih dinamis dengan menyesuaikan program sesuai kebutuhan pengguna, manajemen harus mendorong agar segenap sumber daya pelatihan menerapkan pelatihan berbasis kompetensi secara konsekuen dan konsisten, evaluasi pelatihan pada BLKI harus dilakukan oleh assessor, skema pembiayaan BLK harus dicukupi dan disertai pengawasan yang ketat agar dana tersebut tidak bocor. Selain itu BLKI segera melaksanakan dan mensukseskan Kebijakan Menakertrans tentang Program 3IN1 (three in one) yaitu suatu program yang menyatukan informasi, sertifikasi dan penempatan kerja, yang dulunya terpisah-pisah karena diselenggarakan oleh unit-unit yang berbeda.

Page 6: Aprilia Surya Setya Widayu_stie Widya Manggala_pkmgt

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Masalah ketenagakerjaan merupakan kunci daya saing suatu bangsa,

termasuk Indonesia yang akan menghadapi pasar bebas ASEAN atau penyatuan

masyarakat ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community/AEC) di 2015.

Namun, Indonesia sedang dalam kondisi darurat sumber daya manusia (SDM).

Disini telah timbul kekurangan tenaga kerja profesional dengan ketrampilan dan

daya saing tinggi yang memicu pengangguran.

 Jumlah pengangguran di Indonesia telah mencapai angka yang sangat

signifikan. Pada Agustus 2013, jumlah angkatan kerja diperkirakan mencapai 

118,2 juta orang. Dengan demikian, jumlah penganggur mencapai 7,39 juta orang.

Angka ini mengalami kenaikan sebesar  0,15 juta orang bila dibandingkan dengan

kondisi pada Agustus 2012.

Tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Agustus 2013 mencapai 6,25

persen. TPT menunjukkan persentase angkatan kerja yang sama sekali tidak

bekerja. Sementara angkatan kerja adalah penduduk berumur 15 tahun ke atas

yang aktif secara ekonomi  (economically active) untuk memperoleh—atau

membantu memperoleh—pendapatan. Jadi, TPT sebesar 6,25 persen bermakna

bahwa sekitar 6 dari setiap 100 angkatan kerja pada Agustus 2013 sama sekali

tidak bekerja (BPS, 2013).

Hal ini harus segera ditanggulangi agar tidak terus menambah jumlah

pengangguran yang ada di Indonesia dan meningkatkan angka kemiskinan

penduduknya. Berbagai upaya dilakukan oleh Pemerintah untuk menyelesaikan

permasalahan ini, salah satunya dengan peningkatan mutu sumber daya manusianya

agar kualitas tenaga kerja di Indonesia pun semakin meningkat, dan tidak kalah

dengan kualitas tenaga kerja asing. Dengan meningkatknya kualitas tenaga kerja

Indonesia, maka kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan, baik di dalam maupun di

luar negeri semakin terbuka lebar, sehingga mengurangi angka pengangguran.

Pemberdayaan Balai Latihan Kerja Industri merupakan salah satu solusi untuk

meningkatkan kualitas tenaga kerja, khususnya bagi masyarakat yang hanya memiliki

tingkat pendidikan setara dengan SLTP dan SMA, yang biasanya memiliki

ketrampilan rendah dan tidak mampu melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih

tinggi. BLKI merupakan salah satu instrumen pengembangan sumber daya manusia

Page 7: Aprilia Surya Setya Widayu_stie Widya Manggala_pkmgt

yang diharapkan dapat mentransfer pengetahuan, ketrampilan, dan etos kerja

produktif .

Selama ini pemanfaatan BLKI dirasa belum maksimal dalam mengatasi

pengangguran. Banyak juga BLKI di negara ini yang kondisinya terbengkalai dan

para pengajar/instrukturnya kurang mendapatkan pengayaan atau peningkatan

wawasan. Oleh karena itu kami mengangkat judul “Optimalisasi Balai Latihan

Kerja Industri (BLKI) sebagai Langkah Strategis dalam Pengentasan

Pengangguran”, dengan harapan menjadi gagasan untuk pemerintah agar lebih

efektif dalam upaya pengentasan pengangguran.

Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dari penulisan program ini adalah sebagai

berikut:

1. Untuk mengetahui cara Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) dalam

mengatasi pengangguran.

2. Untuk mengetahui optimalisasi Balai Latihan Kerja Indonesia (BLKI)

dalam upaya pengentasan pengangguran.

Manfaat

Manfaat yang diperoleh dari pembahasan program ini adalah sebagai

berikut:

Bagi Mahasiswa

Bagi mahasiswa, program ini sangat berguna sebagai bahan motivasi dan

referensi untuk mengkaji sarana yang disediakan pemerintah serta memberikan

informasi tentang cara memaksimalkan sarana tersebut sehingga berguna bagi

masyarakat luas.

Bagi Masyarakat

Bagi masyarakat, program ini sangat berguna untuk menambah wawasan

pengetahuan mereka mengenai pemanfaatan Balai Latihan Kerja Indonesia

(BLKI) agar kompentensi mereka meningkat.

Page 8: Aprilia Surya Setya Widayu_stie Widya Manggala_pkmgt

Bagi Pemerintah

Bagi pemerintah, program ini sangat berguna sebagai bahan masukan

dalam upaya pengentasan pengangguran dan peningkatan kualitas serta daya saing

tenaga kerja di Indonesia.

GAGASAN

Kondisi Terkini di Masyarakat

 Jumlah pengangguran di Indonesia telah mencapai angka yang sangat

signifikan. Pada Agustus 2013, jumlah angkatan kerja diperkirakan mencapai 

118,2 juta orang. Dengan demikian, jumlah penganggur mencapai 7,39 juta orang.

Angka ini mengalami kenaikan sebesar  0,15 juta orang bila dibandingkan dengan

kondisi pada Agustus 2012.

Tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Agustus 2013 mencapai 6,25

persen atau mengalami peningkatan sebesar 0,11 persen bila dibandingkan dengan

kondisi pada Agustus tahun lalu. TPT menunjukkan persentase angkatan kerja

yang sama sekali tidak bekerja. Sementara angkatan kerja adalah penduduk

berumur 15 tahun ke atas yang aktif secara ekonomi  (economically active) untuk

memperoleh—atau membantu memperoleh—pendapatan. Jadi, TPT sebesar 6,25

persen bermakna bahwa sekitar 6 dari setiap 100 angkatan kerja pada Agustus

2013 sama sekali tidak bekerja. (BPS, 2013)

Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi menyediakan fasilitas dan

program-program pelatihan kerja yang tersedia di balai-balai latihan kerja industri

(BLKI) di seluruh Indonesia untuk mempercepat penyerapan tenaga kerja dan

mengurangi angka pengangguran di pusat dan daerah. Berdasarkan data

Kemenakertrans, saat ini terdapat 13 BLKI UPTP (Unit Pelayanan Teknis Pusat)

milik Kemenakertrans dan 252 BLKI UPTD (Unit Pelayanan Teknis Daerah)

milik pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia. Sementara itu,

jumlah instruktur mencapai 3.132 orang.

Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan,

mengamanatkan bahwa setiap pelatihan harus berbasis kompetensi atau berbasis

pada kebutuhan dunia industri atau pasar kerja. Materi undang-undang tersebut

dipertegas melalui Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 2006 tentang Sistem

Page 9: Aprilia Surya Setya Widayu_stie Widya Manggala_pkmgt

Pelatihan Kerja Nasional bahwa program pelatihan harus mengacu kepada

Standard Kompetensi Kerja Nasional (SKKNI) dengan pola pelatihan berbasis

kompetensi.

Dalam Harian Kompas (Jumat, 11/10/13) Menteri Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Muhaimin Iskandar menuturkan, para pencari kerja dan

pengangguran harus memanfaatkan fasilitas pelatihan kerja di berbagai daerah

agar siap bekerja dan cepat diserap oleh pasar kerja dan industri. Kemenakertrans

terus mendorong BLKI menjadi pusat dari peningkatan kompetensi masyarakat

berdasarkan kebutuhan lokal.

Berdasarkan pernyataan Dirjen Bina Pelatihan dan Pengembangan

Produktivitas Kemenakertrans, Abdul Wahab Bangkona, kondisi Balai Latihan

Kerja Industri (BLKI) di Indonesia sangat memprihatinkan. Sebagian besar

kondisi peralatan yang ada di BLKI out of date dan tidak lengkap. Selain itu,

banyak instruktur BLKI yang sudah pensiun. Hal tersebut diperparah dengan

kondisi internal BLKI yang diisi oleh mereka yang tidak memiliki background

mengenai BLKI. Adanya otonomi daerah (otoda) menyebabkan kepala BLKI

seringkali berganti-ganti dan tidak tahu harus bagaimana mengoperasikan BLKI

sesuai arahan pusat. (id.berita.yahoo.com, 23 November 2011)

Sistem nasional saat ini belum mendukung pemanfaatan fungsi sertifikat

dari BLKI. Perusahaan atau para pengusaha masih menggunakan standar

pendidikan. Sehingga sertifikasi BLKI belum dilihat sebagai standar kompetensi

para pekerja.

Solusi yang Pernah Diterapkan

Solusi yang pernah diterapkan bagi anak putus sekolah yang tidak bisa

melanjutkan sekolah karena faktor ekonomi, bagi anak yang sulit mendapatkan

lapangan pekerjaan setelah menyelesaikan bangku pendidikan serta untuk

angkatan pengangguran yang terjadi, mereka dapat mengikuti pelatihan

ketrampilan di BLKI di berbagai bidang kejuruan yang ada. Saat ini, program

pelatihan kejuruan di BLKI diantaranya adalah kejuruan teknisi mesin jahit,

kejuruan pembesian konstruksi, kejuruan operator komputer, kejuruan

Page 10: Aprilia Surya Setya Widayu_stie Widya Manggala_pkmgt

elektronika, kejuruan operator mesin bubut, kejuruan tata rias dan kecantikan,

serta masih banyak program kejuruan lainnya.

Berdasarkan Kepmen Nomor :06/PER.MEN/III/2006 tentang organisasi

dan tata kerja unit pelaksanaan teknis di lingkungan Kementerian Tenaga Kerja

dan Transmigrasi, tugas pokok BLKI adalah melaksanakan program pelatihan

tenaga kerja, uji coba program pelatihan, uji kompetensi serta pemberdayaan

lembaga pelatihan di bidang industri.

Pemerintah telah berupaya membangun berbagai fasilitas agar program

pelatihan di BLKI dapat berjalan dengan lancar, diantaranya:

1. Sarana gedung kantor dan perlengkapannya,

2. Bengkel/kelas,

3. Mesin dan peralatan praktik,

4. Prasarana pendukung lainnya (asrama, kantin, mushola, meubeler).

BLKI sebagai lembaga pelatihan telah melaksanakan program pelatihan,

diantaranya:

1. Program pelatihan berbasis kompetensi (PBK), yaitu program pelatihan

yang memungkinkan setiap peserta pelatihan mengikuti pelatihan

berdasarkan unit kompetensi yang ingin diikutinya, kemudian selesai

pelatihan diakhiri dengan uji kompetensi.

2. Program pelatihan berbasis masyarakat (PBM), yaitu program pelatihan

yang sebagian besar diarahkan ke daerah kabupaten/kota di seluruh

wilayah provinsi, dimana untuk pelatihan berbasis masyarakat (PBM)

ini diakhir pelatihan tidak dilakukan uji kompetensi.

3. Program pelatihan pemagangan dalam negeri, yaitu penyelenggaraan

terpadu antara pelatihan di lembaga pelatihan dengan bekerja langsung

dibimbing oleh instruktur.

4. Program pelatihan swadana, adalah program pelatihan kepada

masyarakat/perusahaan untuk meningkatkan keterampilannya dengan

dana sendiri/perusahaan.

Page 11: Aprilia Surya Setya Widayu_stie Widya Manggala_pkmgt

Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah memberikan dana

stimulus sebesar 300 milyar rupiah untuk mendirikan BLKI di 33 propinsi dan

200 kabupaten serta merevitalisasi 135 BLKI yang telah ada. (Fajar 8 Maret 2009

dan Teksline Tvone tanggal 29 Maret 2009).

Revitalisasi organisasi menurut Robert L. Laud (Berger et al, 1994), yang

dikutip oleh Cristian (2008) merupakan bagian dari Change Effect Curve yang

mencakup empat jenis upaya perubahan substansial pada organisasi yaitu

Adaptasi, Revitalisasi, Transformasi, dan Turn Arround. Revitalisasi organisasi

mencakup perubahan tetapi masih selaras dengan struktur, sistem dan proses yang

telah ada pada organisasi tersebut. Pada revitalisasi organisasi, perubahan yang

dicanangkan signifikan dan dilaksanakan dengan upaya yang besar, tetapi dengan

resiko yang tidak terlalu besar bagi organisasi.

Program Kios three in one (3 in 1)

Sebaik apapun pelatihan dan pemberian sertifikasi bagi pelaku latihan

kerja, terasa kurang jika tidak ada solusi penempatan kerja. Memperhatikan hal

itu, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta Badan Diklat mengaplikasikan

program Kios Three in One (3 in 1). Program ini adalah kebijakan yang

mengintegrasikan pelatihan, sertifikasi dan penempatan calon tenaga kerja di

dalam maupun luar negeri. Program ini juga bermanfaat bagi pemerintah

kabupaten/kota, yaitu sebagai sumber informasi dan masukan untuk merumuskan

kebijakan di bidang peningkatan dan pengendalian mutu SDM. (Suara Merdeka

Online, 08 Maret 2009).

Kehandalan Gagasan Optimalisasi Balai Latihan Kerja Industri (BLKI)

Pada era liberalisasi tenaga kerja sekarang ini segmen lapangan kerja

memerlukan standar kerja dengan cara pelatihan. Pelatihan mengacu kepada

metode yang digunakan untuk memberikan karyawan baru atau yang ada saat ini

dengan ketrampilan yang mereka butuhkan untuk melakukan pekerjaan (Dessler,

2010:280). Bila angkatan kerja kurang terampil, maka timbullah masalah

pengangguran.

Untuk mengentaskan pengangguran, gagasan yang diajukan penulis pada

usulan program ini adalah melalui optimalisasi 13 BLKI UPTP (Unit Pelayanan

Page 12: Aprilia Surya Setya Widayu_stie Widya Manggala_pkmgt

Teknis Pusat) milik Kemenakertrans dan 252 BLKI UPTD (Unit Pelayanan

Teknis Daerah) milik pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota di

Indonesia. Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) akan optimal bila:

1. Pihak Depnakertrans Pusat, para perancang program pelatihan serta

pengambil kebijakan pelatihan segera melakukan revitalisasi kegiatan

Gerakan antipengangguran yang bermuatan industri kreatif berbasis

lokalitas secara lebih serius, bahkan sebaiknya menjadi kegiatan khusus

agar pelatihan benar-benar sesuai standar yang dibutuhkan oleh pasar

kerja/standar yang ditetapkan oleh perusahaan. Hal ini sangat penting

untuk mengetahui prioritas kebutuhan dari sasaran pelatihan sebagai

acuan dalam merumuskan dan menyusun materi diklat, dukungan

sarana dan prasarana, kualifikasi instruktur dan kebutuhan tenaga

pengelola latihan.

2. Pengembangan program pelatihan harus didorong oleh manajemen agar

lebih dinamis dengan menyesuaikan program sesuai kebutuhan

pengguna, supaya lebih implementatif dengan banyak melakukan

rekayasa produk, modul, materi dan peralatan penunjang pelatihan yang

relevan dengan kebutuhan masyarakat terkini. Diperlukan dukungan

regulasi Pemerintah Daerah yang dapat membuka akses dan memotivasi

pengguna (user) dari perusahaan dapat bekerjasama lebih intens dengan

BLKI.

3. Manajemen harus mendorong agar segenap sumber daya pelatihan

menerapkan competency based training (CBT) atau pelatihan berbasis

kompetensi secara konsekuen dan konsisten. Dengan demikian, seluruh

komponen pelatihan berkomitmen menjalankan visi organisasi yakni

“Terwujudnya Sumber Daya Manusia yang kompeten dan terampil

untuk meningkatkan diri dan kesejahteraan keluarganya”, serta misi

organisasinya yakni mempersiapkan tenaga kerja profesional melalui

pelatihan kerja berbasis kompetensi.

4. Evaluasi pelatihan pada BLKI harus dilakukan oleh assessor eksternal

atau evaluasi dilakukan bukan oleh pemberi materi. Sebaiknya dibuat

Page 13: Aprilia Surya Setya Widayu_stie Widya Manggala_pkmgt

tim khusus (tim penguji/assessor) yang melakukan evaluasi pada

penilaian kelulusan peserta maupun evaluasi penyelenggara pelatihan

baik pada sisi mutu pelaksanaan maupun pada kualitas pelayanannya.

5. Skema pembiayaan BLK harus dicukupi, disertai pengawasan yang

ketat agar dana tersebut tidak bocor. BLKI segera melaksanakan dan

mensukseskan Kebijakan Menakertrans tentang Program 3IN1 (three in

one) yaitu suatu program yang menyatukan informasi, sertifikasi dan

penempatan kerja, yang dulunya terpisah-pisah karena diselenggarakan

oleh unit-unit yang berbeda.

Pihak-pihak yang Dipertimbangkan Dapat Membantu

Mengimplementasikan Optimalisasi Balai Latihan Kerja Industri (BLKI)

Dalam penerapan program ini diperlukan pihak-pihak yang diharapkan

dapat membantu mengimplementasikan gagasan yang diajukan penulis. Adapun

pihak-pihak yang dapat membantu mengimplementasikan gagasan ini sebagai

berikut:

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) dan Direktur Jenderal

Bina Pelatihan dan Pengembangan Produktivitas (Dirjen Binalattas)

Kemenakertrans

Menakertrans dan Dirjen Binalattas memilki peranan yang sangat penting

dalam upaya pengimplementasian gagasan dalam program ini. Hal ini disebabkan

Menakertrans dan Dirjen Binalattas merupakan lembaga tinggi di Indonesia yang

menangani masalah ketenagakerjaan. Peranannya dalam mengimplementasikan

gagasan ini dapat berupa perbaikan sarana dan prasarana BLKI, penambahan

instruktur, memberikan dana stimulus, serta pemberian sosialisasi ke masyarakat

tentang pentingnya Balai Latihan Kerja Industri (BLKI).

Masyarakat harus tahu bahwa BLKI memiliki program pelatihan usaha

mandiri, pelatihan teknis manajerial tenaga kerja, padat karya produktif,

pemagangan, teknologi tepat guna dan pendampingan serta pelatihan lainnya yang

disesuaikan dengan minat, bakat dan prestasi masyarakat.

Instruktur

Page 14: Aprilia Surya Setya Widayu_stie Widya Manggala_pkmgt

Instruktur juga memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya

pengimplementasian gagasan pada program ini. hal ini disebabkan peranan

instruktur terhadap masyarakat yang dibinanya sangat tinggi. Instruktur harus

serius dalam melatih masyarakat agar mereka menjadi handal dan kreatif.

Manajemen BLKI

Manajemen BLKI juga memiliki peranan untuk mengimplementasikan

gagasan pada program ini. Manajemen BLKI harus mengembangkan program

pelatihan dengan banyak melakukan rekayasa produk, modul, materi dan

peralatan penunjang pelatihan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat terkini.

Masyarakat

Masyarakat sebagai sasaran utama dalam penerapan program ini memiliki

peranan yang sangat penting demi terwujudnya gagasan pada program ini. Dengan

mengikuti program pelatihan yang ada di BLKI, masyarakat akan memperoleh

peningkatan kompetensi. Jika peningkatan tersebut dimanfaatkan secara baik,

maka pengangguran di negeri ini dapat dientaskan.

Langkah yang Harus Dilakukan untuk Mengimplementasikan Optimalisasi

Balai Latihan Kerja Industri (BLKI)

Berdasarkan pihak-pihak yang terlibat dalam pengimplementasian gagasan

seperti yang telah diuraikan di atas, maka diperlukan langkah-langkah yang harus

dilakukan agar pengimplementasian gagasan tersebut dapat terwujud. Langkah-

langkah yang harus dilakukan untuk mengimplementasikan gagasan ini adalah

sebagai berikut:

1. Mengadakan kunjungan ke Menakertrans dan Dirjen Binalattas untuk

menyosialisasikan tentang permasalahan pengangguran yang dialami

masyarakat dan memberikan solusi untuk mengatasi permasalahan

tersebut dengan menawarkan optimalisasi Balai Latihan Kerja Industri

(BLKI).

2. Mengadakan seminar ketenagakerjaan di sekolah-sekolah negeri

maupun swasta di Indonesia yang dapat diikuti oleh semua kalangan

tentang optimalisasi BLKI sebagai langkah strategis pengentasan

pengangguran.

Page 15: Aprilia Surya Setya Widayu_stie Widya Manggala_pkmgt

3. Memberikan informasi dalam bentuk spanduk maupun baliho yang

berisi program-program kejuruan yang ada di BLKI dan ajakan untuk

mengikuti program tersebut.

4. Membuat artikel untuk dikirim ke berbagai media massa seperti koran

dan majalah, rajin memposting ke berbagai jejaring sosial seperti

facebook dan twitter mengenai optimalisasi BLKI sebagai solusi untuk

mengatasi pengangguran.

KESIMPULAN

Gagasan yang Diajukan

Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) akan optimal bila Pihak

Depnakertrans Pusat, para perancang program pelatihan serta pengambil

kebijakan pelatihan segera melakukan revitalisasi kegiatan training need

assessment (TNA) secara lebih serius, bahkan sebaiknya menjadi kegiatan khusus

agar pelatihan benar-benar sesuai standar yang dibutuhkan oleh pasar

kerja/standar yang ditetapkan oleh perusahaan. Pengembangan program pelatihan

harus didorong oleh manajemen agar lebih dinamis. Diperlukan dukungan

regulasi Pemerintah Daerah yang dapat membuka akses dan memotivasi pengguna

(user) dari perusahaan dapat bekerjasama lebih intens dengan BLKI.

Manajemen harus mendorong agar segenap sumber daya pelatihan

menerapkan competency based training (CBT) atau pelatihan berbasis kompetensi

secara konsekuen dan konsisten. Evaluasi pelatihan pada BLKI harus dilakukan

oleh assessor eksternal atau evaluasi dilakukan bukan oleh pemberi materi.

Sebaiknya dibuat tim khusus (tim penguji/assessor) yang melakukan evaluasi

pada penilaian kelulusan peserta maupun evaluasi penyelenggara pelatihan baik

pada sisi mutu pelaksanaan maupun pada kualitas pelayanannya.

Skema pembiayaan BLK harus dicukupi, disertai pengawasan yang ketat

agar dana tersebut tidak bocor. BLKI segera melaksanakan dan mensukseskan

Kebijakan Menakertrans tentang Program 3IN1 (three in one) yaitu suatu program

yang menyatukan informasi, sertifikasi dan penempatan kerja, yang dulunya

terpisah-pisah karena diselenggarakan oleh unit-unit yang berbeda.

Page 16: Aprilia Surya Setya Widayu_stie Widya Manggala_pkmgt

Implementasi Optimalisasi Balai Latihan Kerja Industri (BLKI)

Dalam mengimplementasikan gagasan pada program ini, teknik yang

dilakukan penulis adalah dengan memberikan penyuluhan dan sosialisasi ke

berbagai badan atau lembaga yang bergerak dalam bidang ketenagakerjaan.

Lembaga-lembaga tersebut yaitu Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi,

Direktorat Jenderal Bina Pelatihan dan Produktivitas, dan BLKI di berbagai

daerah. Selain dengan cara tersebut, penulis juga mengimplementasikan dengan

cara mengadakan seminar ketenagakerjaan di sekolah-sekolah negeri maupun

swasta di Indonesia tentang pentingnya BLKI yang dapat diikuti oleh masyarakat

umum. Teknik lain yang dilakukan untuk mengimplementasikan gagasan ini

adalah dengan menyebarluaskan informasi mengenai optimalisasi BLKI sebagai

langkah strategis pengentasan pengangguran melalui pembuatan spanduk –

spanduk maupun baliho-baliho. Teknik terakhir yang dilakukan untuk

mengimplementasikan gagasan pada program ini adalah dengan mengirimkan

artikel ke media massa seperti koran dan majalah serta memposting ke jejaring

sosial seperti facebook dan twitter mengenai optimalisasi BLKI sebagai solusi

untuk mengatasi pengangguran sehingga masyarakat dapat dengan mudah

mendapatkan informasi tersebut.

Manfaat dan Dampak Optimalisasi Balai Latihan Kerja Industri (BLKI)Gagasan pada program kreativitas mahasiswa ini diharapkan dapat

memberikan dampak positif pada dunia ketenagakerjaan. Melalui gagasan

optimalisasi Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) diharapkan dapat mengatasi

masalah pengangguran di Indonesia. Keberadaan BLK juga mampu membangun

positivitas yang kuat bagi calon tenaga kerja. Karena profesi apa pun bentuknya

bila ditekuni secara konsisten dan bersungguh-sungguh, hal itu akan

mendatangkan reward yang baik. Dengan demikian, visi organisasi yakni

“Terwujudnya Sumber Daya Manusia yang kompeten dan terampil untuk

meningkatkan diri dan kesejahteraan keluarganya”, serta misi organisasinya yakni

mempersiapkan tenaga kerja profesional melalui pelatihan kerja berbasis

kompetensi akan tercapai.

Page 17: Aprilia Surya Setya Widayu_stie Widya Manggala_pkmgt

DAFTAR PUSTAKA

Depnakertrans RI. 2007. Kebijakan “Three In One” (Pelatihan, Sertifikasi dan

Penempatan). Dirjen Binalattas. Direktorat Bina Lembaga dan Sarana

Pelatihan Kerja.

Dessler, Gary. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jilid 1, Edisi Kesepuluh.

Jakarta: PT INDEKS.

Permenakertrans No. Per 06 /MEN/III/2006 tentang struktur organisasi di

lingkungan Depnakertrans RI.

Surat Kabar Harian Fajar. Pemerintah Stimulus BLKI. Tanggal 08 Maret 2009.

Undang-Undang RI Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Jakarta: PT

Tata Nusa.

Admin. 2009. Peluang Kerja? Kios Three In One Jawabannya, (online),

(http://m.suaramerdeka.com/index.php/read/cetak/2009/03/08/55073, 08

Maret 2009).

Admin. 2012. BLK Efektif Tingkatkan Keterampilan Pencari Kerja, (online),

(http://m.okezone.com/read/2012/02/29/320/584801, 29 Februari 2012).

Cristian, K. 2008. Analisis Revitalisasi Balai Latihan Kerja. Tesis. UI

http://www.scribd.com/doc/22775139/revitalisasi.

Daniel, Wahyu. 2013. Indonesia dalam Status Darurat SDM, (online),

(http://m.detik.com/finance/read/2013/10/30/161901/2399667/4/, 30

Oktober 2013).

Fajar, Adiatmaputra. 2013. Pengangguran di Indonesia Mencapai 7,39 Juta

Orang,(online),

(http://m.tribunnews.com/bisnis/2013/11/06/pengangguran-di-indonesia-

mencapai-739-juta-orang, 06 Nopember 2013).

Puspitarini, Margaret. 2013. Rekomendasi UNESCO Atasi Pengangguran RI,

(online), (http://m.okezone.com/read/2013/03/14/373/775694, 14 Maret

2013).

Page 18: Aprilia Surya Setya Widayu_stie Widya Manggala_pkmgt

LAMPIRAN

Gambar 1. Balai Latihan Kerja Industri

Gambar 2. Program Kejuruan Menjahit di BLKI

Gambar 3. Pelatihan Perakitan Mesin di BLKI

Page 19: Aprilia Surya Setya Widayu_stie Widya Manggala_pkmgt

BIODATA KETUA

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Aprilia Surya Setya Widayu2 Jenis Kelamin Perempuan3 Jurusan Akuntansi4 NIM 11200495 Tempat dan Tanggal Lahir Semarang, 29 April 19936 E-mail [email protected] Nomor Telepon/HP 08985686302

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMANama Institusi SDN Candi 05 SMPN 08

SemarangSMKN 02 Semarang

Jurusan AkuntansiTahun Masuk-Lulus 1998-2004 2004-2007 2007-2010

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar

Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

1 - - -2 - - -3 - - -

D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau institusi lainnya)

No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan

Tahun

1 - - -2 - - -3 - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah “Optimalisasi Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Sebagai Langkah Strategis Pengentasan Pengangguran”.

Semarang, 17 Januari 2014Pengusul

( Aprilia Surya Setya Widayu )

Page 20: Aprilia Surya Setya Widayu_stie Widya Manggala_pkmgt

BIODATA ANGGOTA

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Nur Giyanti2 Jenis Kelamin Perempuan3 Jurusan Akuntansi4 NIM 12200405 Tempat dan Tanggal Lahir Rembang, 20 Oktober 19906 E-mail [email protected] Nomor Telepon/HP 085727847965

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMANama Institusi SDN Jatihadi 1

Sumber-RembangSMPN 1 Sumber-

RembangSMAN 1 Sumber-

RembangJurusan IPATahun Masuk-Lulus 1997-2003 2003-2006 2006-2009

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar

Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

1 - - -2 - - -3 - - -

D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau institusi lainnya)

No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan

Tahun

1 - - -2 - - -3 - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah “Optimalisasi Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Sebagai Langkah Strategis Pengentasan Pengangguran”.

Semarang, 17 Januari 2014Pengusul

( Nur Giyanti )

Page 21: Aprilia Surya Setya Widayu_stie Widya Manggala_pkmgt

BIODATA ANGGOTA

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Ayu Heriyati Disma Musfia2 Jenis Kelamin Perempuan3 Jurusan Akuntansi4 NIM 13200275 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 28 Agustus 19956 E-mail [email protected] Nomor Telepon/HP 089669304573

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMANama Institusi SDN Pongangan

01SMP Al-Islam Gunungpati

SMK Widya Praja Ungaran

Jurusan AkuntansiTahun Masuk-Lulus 2001-2007 2007-2009 2010-2013

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar

Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

1 - - -2 - - -3 - - -

D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau institusi lainnya)

No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan

Tahun

1 - - -2 - - -3 - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah “Optimalisasi Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Sebagai Langkah Strategis Pengentasan Pengangguran”.

Semarang, 17 Januari 2014Pengusul

( Ayu Heriyati Disma Musfia )

Page 22: Aprilia Surya Setya Widayu_stie Widya Manggala_pkmgt

Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

No Nama/NIMProgram

Studi

Bidang

Ilmu

Alokasi

Waktu

(jam/minggu)

Uraian Tugas

1 Aprilia Surya

Setya

Akuntansi Ekonomi 7 jam/minggu Mencari bahan

penulisan PKM-

Page 23: Aprilia Surya Setya Widayu_stie Widya Manggala_pkmgt

Widayu/1120049 GT, bertanya

kepada

narasumber,

mengolah bahan

penulisan

menjadi PKM-

GT.

2 Nur

Giyanti/1220040

Akuntansi Ekonomi 3 jam/minggu Mencari bahan

penulisan PKM-

GT.

3 Ayu Heriyati

Disma

Musfia/1320027

Akuntansi Ekonomi 2 jam/minggu Mengetik dan

menyediakan

akomodasi.

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Aprilia Surya Setya Widayu

NIM : 1120049

Jurusan : Akuntansi

Page 24: Aprilia Surya Setya Widayu_stie Widya Manggala_pkmgt

Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM GT saya dengan judul:

“Optimalisasi Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Sebagai Langkah

Strategis Pengentasan Pengangguran”

yang diusulkan untuk tahun anggaran 2015 bersifat original dan belum pernah

dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,

maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku

dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-

benarnya.

Semarang, 17 Januari 2014Mengetahui, Yang menyatakan,Pembantu Rektor/KetuaBidang kemahasiswaan,

Meterai Rp6.000Cap dan tanda tangan Tanda tangan

( Iin Indarti ) ( Aprilia Surya Setya Widayu )NIDN. 0613077101 NIM. 1120049