apresiasi motif nusantara : strategi menumbuhkan kesadaran budaya

Upload: aline-noor

Post on 24-Feb-2018

231 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 APRESIASI MOTIF NUSANTARA : STRATEGI MENUMBUHKAN KESADARAN BUDAYA

    1/9

    213

    Illiyyin Nurul Arsy & Triyanto Halaman 213-220

    Apresiasi Motif Nusantara (indonesia) : Strategi Menumbuhkan Kesadaran Budaya

    (Bahasan dalam Kerangka Kurikulum Seni Rupa 2013)

    APRESIASI MOTIF NUSANTARA (INDONESIA) :

    STRATEGI MENUMBUHKAN KESADARAN BUDAYA

    (Bahasan dalam Kerangka Kurikulum Seni Rupa 2013)

    Illiyyin Nurul Arsy & Triyanto

    Jurusan Seni Rupa, FBS Universitas Negeri Semarang

    [email protected]

    Abstrak

    Kesadaran budaya adalah kemampuan seseorang untuk melihat keluar dirinya sendiridan menyadari akan nilai-nilai budaya, serta budaya seperti apakah yang akan masuk.Makalah ini akan mencoba membahas mengenai aspek apresiasi dalam konteks

    pembelajaran seni rupa sebagai wadah mengintegrasikan kesadaran budaya.Pembelajaran seni rupa sebagai upaya menumbuhkan kesadaran budaya mengacupada kerangka kurikulum 2013 yang sedang berlaku saat ini. Mengacu pada Kurikulum2013, pembelajaran seni budaya atau seni rupa dibagi dalam tiga kategori yaitupengetahuan, apresiasi serta kreasi seni rupa. Aspek apresiasi dalam kerangkakurikulum 2013 yang kiranya sesuai dengan penanaman kesadaran budaya harus puladisesesuaikan dengan KD yang terdapat pada kurikulum yang berlaku. Kesadaranbudaya adalah suatu sikap yang harus dimiliki peserta didik terlebih dalam derasnyaarus globalisasi.

    1. Pendahuluan

    Dewasa ini masyarakat selalu dihadapkan pada masalah kebudayaan global,bahasan multikultural serta jati diri bangsa. Permasalahan tergerusnya nilai budaya

    sebagai dampak mudahnya akses teknologi dan informasi menjadi permasalahan

    kontradiktif dalam segi budaya yaitu antara mengikuti arus yang ada sehingga tidak

    tertinggal arus jaman ataukah mempertahankan apa yang telah ada dan menolak

    segala bentuk hal baru yang masuk dalam tubuh budaya. Selain itu, maraknya

    upaya dalam menghadapi arus global ini selalu dibahas dan pada kenyataanya

    memang perlu selalu ada pemikiran mengenai permasalahan ini. Secara tidak

    langsung pemikiran serta bahasan yang lalu lalang terkait masalah ini adalah salah

    satu bentuk kontrol yang terwujud sebagai respos atas masalah yang ada.

    Demi menjawab pertanyaan dan permasalahan yang membludak berkenaan

    dengan budaya, bahasan mengenai kesadaran budaya menjadi penting untukdiketahui, terlebih bagi para peserta didik sebagai sasaran utamanya. Oleh

    karenanya diperlukan suatu pembelajaran yang secara nyata mengandung

    kesadaran budaya didalamya sehingga mampu mengkonstruksi pemikiran serta

    perilaku peserta didik untuk masa depannya. Pembelajaran yang relevan dengan

    kesadaran budaya namun juga tidak melupakan identitas bagi kepentingan

    pendidikan itu sendiri adalah pembelajaran seni rupa . Hal ini turut dikuatkan dengan

    pendapat Plato yang di kutip Read (1970:1) yang menyatakan that art should be the

  • 7/25/2019 APRESIASI MOTIF NUSANTARA : STRATEGI MENUMBUHKAN KESADARAN BUDAYA

    2/9

    214

    Illiyyin Nurul Arsy & Triyanto Halaman 213-220

    Apresiasi Motif Nusantara (indonesia) : Strategi Menumbuhkan Kesadaran

    Budaya (Bahasan dalam Kerangka Kurikulum Seni Rupa 2013)

    basic of educationbahwa seni seharusnya menjadi dasar pendidikan, sehingga seni

    atau pendidikan seni mempunyai peranan yang sangat penting dalam menunjang

    pendidikan secara umum.

    Permasalahan utama yang perlu dibahas dalam Bagaimana kesadaranbudaya dapat diterapkan dalam pembelajaran apresiasi seni rupa? Hal tersebut

    sangat penting untuk dibahas, karena siswa akan kurang mengenal kebudayaan

    yang dimiliki apabila terlarut dalam arus globalisasi dan modernisasi tanpa kesadaran

    yang baik terhadap kebudayaan. Masa depan suatu bangsa dimasa depan

    sesungguhnya bergantung pada generasi mudanya.Pembelajaran yang di dalamnya

    mengandung nilai budaya dan penanaman kesadaran budaya,dapat dilakukan

    melalui pembelajaran apresiasi. Melalui kegiatan apresiasi, siswa akan menghargai

    karya seni dan memiliki kepekaan estetis. Dari sinilah diharapkan kepekaan estetis

    peserta didik dapat berimplikasiterhadap kepekaan moral dan spiritual termasuk nilai-

    nilai yang ada didalamya. Mengacu pada Kurikulum 2013, pembelajaran seni budaya

    atau seni rupa dibagi dalam tiga kategori yaitu pengetahuan, apresiasi serta kreasi

    seni rupa. Aspek apresiasi dalam kerangka kurikulum 2013 yang kiranya sesuai

    dengan penanaman kesadaran budaya harus pula disesesuaikan dengan KD yang

    terdapat pada kurikulum yang berlaku.

    Berdasarkan konteks tersebut makalah ini akan mencoba membahas mengenai

    aspek apresiasi dalam konteks pembelajaran seni rupa sebagai wadah

    mengintegrasikan kesadaran budaya. Pembelajaran seni rupa sebagai upaya

    menumbuhkan kesadaran budaya mengacu pada kerangka kurikulum 2013 yang

    sedang berlaku saat ini. Salah satu yang mengakomidasi asperk apresiasi bermuatan

    kesadaran budaya adalah KD 3.2 Memahami konsep dan prosedur menggambar

    gubahan flora dan fauna serta geometrik menjadi ragam hias. KD tersebut

    sesungguhnya mengandung subtansi motif nusantara.

    2. Apresiasi dalam Konteks Pembelajaran Seni Rupa

    Ditinjau secara etimologis, apresiasi berasal dari kata appreciation(Inggris), dan

    menurut kamus dalam bahasa Inggris di antaranya to appreciate, yaitu bentuk kata

    kerjanya, berarti to judge the value of; understand or enjoy fully in the right way

    (Oxford). Sementara itu, istilah apresiasi menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia

    (1988: 46) adalah: (1) kesadaran terhadap nilai-nilai seni dan budaya; (2) penilaian

    (penghargaan) terhadap sesuatu. Berdasarkan pengertian tersebut makasecara

    umum apresiasi seni dapat diartikan sebagai upaya untuk menyadari akan nilai-nilai

    yang terdapat pada sesuatu (misalnya orang, benda, atau peristiwa) untuk

    selanjutnya diberikan penghargaan atau penilaian mengenai kualitas sesuatutersebut.

    Apresiasi dapat terapilikasi secara nyata dalam proses pembelajaran, lebih

    khususnya lagi pada pendidikan seni. Melalui pembelajaran apresiasi, peserta didik

    diajarkan untuk memahami , menghayati serta menghargai suatu karya seni. Hal ini

    turut ditegaskan oleh Soedarso (1990:77) bahwa apresiasi adalah: Mengerti dan

    menyadari sepenuhnya seluk-beluk sesuatu hasil seni serta menjadi sensitif terhadap

  • 7/25/2019 APRESIASI MOTIF NUSANTARA : STRATEGI MENUMBUHKAN KESADARAN BUDAYA

    3/9

    215

    Illiyyin Nurul Arsy & Triyanto Halaman 213-220

    Apresiasi Motif Nusantara (indonesia) : Strategi Menumbuhkan Kesadaran Budaya

    (Bahasan dalam Kerangka Kurikulum Seni Rupa 2013)

    segi-segi estetiknya sehingga mampu menikmati dan menilai karya tersebut dengan

    semestinya. Pembelajaran apresiasi dapat dilakukan dalam berbagai bentuk

    kegiatan. Kegiatan dalam apresiasi bisa berupa pengamatan, diskusi, dan

    pembahasan hasil karya seni. Bentuk kegiatan tersebut kurang lebih bertujuanuntuk menanamkan nilai, pemahaman serta pengalaman estetik terkait dengan karya

    seni.

    3. Kesadaran Budaya dalam Menghadapi Kebudayaan Global.

    Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta budhayah, yang merupakan

    bentuk jamak dari budhi(akal) selanjutnya Koentjaraningrat (dalam Bastomi 2012:7)

    menyebutkan bahwa kebudayaan berarti hal-hal yang berkaitan dengan akal.

    Kebudayaansendiri memiliki artian segala macam daya dan aktivitas manusia untuk

    mengolah dan mengubah alam.(Koentjaranongrat, 2000). Budaya ini tidak bisa

    terlepas dari manusia dan secara tidak langsung membentuk identitas manusia itu

    sendiri.

    Dalam pesatnya arus perkembangan yang terjadi proses akulturasi budaya

    menjadi hal nyata yang sulit dielakkan , bukan berarti adanya akulturasi ini menjadi

    sesuatu yang buruk melainkan harus diperhatikan konteks dan proporsinya .

    Masuknya budaya dengan mudah bukan tidak mungkin menggeser nilai-nilai yang

    telah lama dianut terlebih lagi sifat kebudayaan itu sendiri yang tidak abadi sesuai

    dengan yang diungkapkan Bastomi(2013:8) bahwa kebudayaan tidak memiliki

    bentuk abadi, tetapi terus menerius berganti wujudnya sebab selalu berganti alam

    dan jamannya. Ini menjadikan munculnya kebudayaan global yaitu suatu budaya

    yang satu atau sejumlah unsurnya memiliki kemiripan atau serupa antara satu

    wilayah budaya ( merujuk pada wilayah kedaulatan negara ) dan wilayah budaya

    yang yang lain.

    Wunderle (dalam Kertamuda 2011:6) menyebutkan bahwa kesadaran budaya

    (cultural awareness) sebagai suatu kemampuan mengakui dan memahami pengaruh

    budaya terhadap nilai-nilai dan perilaku manusia. Prinsip untuk mendapatkan

    pemahaman tentang kesadaran budaya adalah mengumpulkan informasi tentang

    budaya dan mentranformasikannya melalui penambahan dalam memberikan makna

    secara progresif sebagai suatu pemahaman terhadap budaya.

    Selanjutnya, seseorang dapat menilai apakah hal tersebut normal dan dapat

    diterima pada budayanya atau mungkin tidak lazim atau tidak dapat diterima di

    budaya lain. Wunderle (dalam Kertamuda 2011:6) mengemukakan lima tingkat

    kesadaran budaya sebagai berikut:

    a) Data dan information(data dan informasi)b) Culture consideration(pertimbangan budaya)

    c) Cultural knowledge(pengetahuanbudaya)

    d) Cultural Understanding(pemahaman budaya)

    e) Cultural Competence(kompetensibudaya)

  • 7/25/2019 APRESIASI MOTIF NUSANTARA : STRATEGI MENUMBUHKAN KESADARAN BUDAYA

    4/9

    216

    Illiyyin Nurul Arsy & Triyanto Halaman 213-220

    Apresiasi Motif Nusantara (indonesia) : Strategi Menumbuhkan Kesadaran

    Budaya (Bahasan dalam Kerangka Kurikulum Seni Rupa 2013)

    4. Apresiasi Motif Nusantara (Indonesia) : Menumbuhkan Kesadaran

    Budaya dalam Kur iku lum Seni Rupa 2013

    Apresiasi yang berada dalam ranah seni memiliki kaitan erat dengankebudayaan, sebagaimanakesenian yang menjadi unsur suatu kebudayaan

    (Koentjaraningrat : 1986). Masyarakat pendukung seni rupa tentunya akan

    berupaya melestarikan atau mempertahankan serta mengembangkan dengan

    berbagai cara hal yang berkaitan dengan budaya visual yang estetik. Syafii (2006 :

    11) turut pula menegaskan bahwa kekayaan budaya visual yang berkembang

    dimasyarakat perlu untuk dilestarikan salah satunya melalui jalur pendidikan.

    Karena jika tidak,kebudayaan visual tersebut bisa saja tidak dikenal oleh generasi

    selanjutnya. Cara yang dapat ditempuh adalah melalui pewarisan keterampilan

    atau paling tidak melalui kegiatan apresiasi. Hal ini sesuai dengan fungsi

    pembelajaran seni rupa bagi institusi pendidikan yaitu adanya suatu pendidikan

    dimaksudkan sebagai upaya pelestarian sistem nilai oleh suatu masyarakat.

    Dalam sebuah kelompok masyarakat tentunya memiliki budaya atau kultur tertentu

    yang diwariskan secara turun-temurun.

    Melalui apresiasi dalam pembelajaran seni rupa , khususnya pada motif

    nusantara (Indonesia) peserta didik diajarkan dan ditanamkan budaya dalam

    artian peserta didik ditanamkan nilai-nilai apresiatif yang terkandung dalam karya

    tradisional motif nusantara (Indonesia). Tentunya pembelajaran apresiasi ini tidak

    terlepas dari kompetensi yang termuat dalam kurikulum 2013. Lebih jelasnya,

    posisi pembelajaran apresiasi motif nusantara yang bermuatan kesadaran budaya

    dalam kurikulum 2013 ditunjukkan pada Gambar 1.

    Gambar 1. Posisi Pembelajaran Apresiasi Motif Nusantara dalam

    Kurikulum 2013

    Dalam kurikulum 2013 pada jenjang Sekolah Menengah Pertama, kelas VII

    menekankan pada kemampuan siswa untuk mampu menggambar dan melakukan

    gubahan gambar sebagai ragam hias flora, fauna dan geometris (Tabel 1). Ragam

    hias ini yang selanjutnya dapat diaplikasikan kegiatan pembelajaran apresiasi

    motif nusantara (Indonesia).

  • 7/25/2019 APRESIASI MOTIF NUSANTARA : STRATEGI MENUMBUHKAN KESADARAN BUDAYA

    5/9

    217

    Illiyyin Nurul Arsy & Triyanto Halaman 213-220

    Apresiasi Motif Nusantara (indonesia) : Strategi Menumbuhkan Kesadaran Budaya

    (Bahasan dalam Kerangka Kurikulum Seni Rupa 2013)

    KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

    3.Memahami pengetahuan

    (faktual, konseptual, danprosedural) berdasarkan

    rasa ingin tahunya

    tentang ilmu

    pengetahuan, teknologi,

    seni, budaya terkait

    fenomena dan kejadian

    tampak mata

    3.1 Memahami konsep dan prosedur

    menggambar flora, fauna danbenda alam

    3.2 Memahami konsep dan prosedur

    menggambar gubahan flora dan

    fauna serta geometrik menjadi

    ragam hias

    3.3 Memahami konsep dan prosedur

    penerapan ragam hias pada

    bahan tekstil

    3.4 Memahami konsep dan prosedur

    penerapan ragam hias pada

    bahan kayu .

    Tabel 1. KI dan KD Seni Rupa kelas VII dalam Kurikulum 2013

    Bahasan ragam hiasdiaplikasikan dalam kegiatan apresiasi motif nusantara

    (Indonesia) dikarenakan Indonesia sebagai negara multikultural memiliki beragam

    karya ornamen yang khas pada masing-masing daerah. Sunaryo (2009:14)

    menyebutkan dalam ornamen, motif merupakan unsur pokok yang merupakan

    gubahan atas bentuk-bentuk yang ada di alam, representasi alam, atau dapat pula

    hasil khayalan (imajinatif). Motif menurut Susanto (2011 :267) merupakan pola,

    corak ragam, atau elemen yang berbeda antara satu lukisan dengan yang

    lain.Motif Nusantara (Indonesia) adalah salah satu kekayaan serta hasil karya

    keberagaman budaya yang didalamnya terdapat nilai-nilai yang diambil dari

    masyarakat.Melalui motif nusantara (Indonesia) inilah kesadaran budaya termuat,

    kesadaran budaya menjadi salah satu tujuan diadakanya pembelajaran apresiasi

    motif nusantara. Tentunya untuk memastikan bahwa siswa benar-benar

    memahami dan memiliki kesadaran budaya, diperlukan proses pembelajaran yang

    sesuai. Untuk lebih jelasnya lihat pada Gambar 2 berikut.

  • 7/25/2019 APRESIASI MOTIF NUSANTARA : STRATEGI MENUMBUHKAN KESADARAN BUDAYA

    6/9

    218

    Illiyyin Nurul Arsy & Triyanto Halaman 213-220

    Apresiasi Motif Nusantara (indonesia) : Strategi Menumbuhkan Kesadaran

    Budaya (Bahasan dalam Kerangka Kurikulum Seni Rupa 2013)

    Gambar 2. Konten Motif Nusantara dalam pembelajaran apresiasi

    Dalam pembelajaran apresiasi motif nusantara , KD yang sesuai adalahKD 3.2 yaitu Memahami konsep dan prosedur menggambar gubahan flora dan

    fauna serta geometrik menjadi ragam hias. Untuk membelajarkan konsep dan

    prosedurnya, guru dapat melaksanakannya melalui kegiatan apresiasi dengan

    menggunakan motif nusantara sebagai acuan serta karya nyata gubahan gambar

    menjadi ragam hias. Mengingat KD yang menyatakan menggambar gubahan flora

    , fauna dan geometris maka motif nusantara yang digunakan juga harus sesuai

    yaitu motif flora, fauna dan geometris nusantara. Pembelajaran apresiasi motif

    nusantara dalam pelaksanaanya memuat dua aspek yaitu aspek kognitif dan

    apresiatif. Pada aspek kognitif atau pengetahuan, peserta didik dibekali pengertian

    motif atau gubahan bentuk, lalu jenis motif nusantara (guru dapat memilahnya

    jenisnya sesuai dengan asal motif, misal jawa, kalimantan, papua dll.) lalu dapatpula disertai kelebihan dan keunikan dari masing masing jenis dan asal motif.

    Untuk aspek afektif atau sikap apresiatif guru menyajikan contoh motif nusantara

    serta ulasan atau tanggapan terkait motif tersebut. Berikut keterangan konten

    materi pembelajaran apresiasi motif nusantara (Gambar 3).

    Gambar 3. Pemetaan materi Apresiasi Motif Nusantara

  • 7/25/2019 APRESIASI MOTIF NUSANTARA : STRATEGI MENUMBUHKAN KESADARAN BUDAYA

    7/9

    219

    Illiyyin Nurul Arsy & Triyanto Halaman 213-220

    Apresiasi Motif Nusantara (indonesia) : Strategi Menumbuhkan Kesadaran Budaya

    (Bahasan dalam Kerangka Kurikulum Seni Rupa 2013)

    Pelaksanaan pembelajaran apresiasi motif nusantara selain menanamkan

    kesadaran budaya pada peserta didik turut pula memiliki tujuan agar peserta didik

    memiliki pengetahuan akan karya hasil budayanya, kepekaan estetis sertamenanamkan nilai sikap apresiatif terhadap karya budaya. Media yang sesuai

    dengan pembelajaran ini bisa berupa media elektronik berupa slide atau media

    non elektronik yang tentunya disesuaikan dengan kondisi peserta didik dan

    kreativitas guru dalam menyajikan materi. Dalam pelaksanaanya agar kegiatan

    pembelajaran dapat mencapai tujuan ada beberapa prinsip yang perlu

    diperhatikan, yaitu (1) Pengetahuan motif nusantara diberikan untuk memperkaya

    pengertahuan peserta didik,(2) Guru harus mengajarkan cara mengapresiasi,

    pengamatan, memahami, dan menaggapi atau respon, (3) Guru memberikan

    penanaman nilai-nilai budaya melamui makna motif atau motif nusantara itu

    sendiri untuk membangun kesadaran budaya peserta didik. (4) Evaluasi harus

    mampu mengukurtingkat pemahaman dan sikap apresiatif (5) Dalam pengajaran,

    guru harus mampu membangun keaktifan dan minat peserta didik dalam belajar

    dan terakhir (6) Mengemas pembelajaran dengan menarik (misalnya dengan

    gamesatau reward).

    Contoh dari pelaksanaan pembelajaran apresiasi motif nusantara di kelas

    VII SMP menggunakan media elektonikadalah sebagai berikut

    1. Guru mengawakli pembelajaran dengan apersepsi

    2. Guru menyiapkan slide yang berisi point materi contoh motif nusantara,

    keunikan atau makna motifnya,peserta didik memperhatikan. Untuk lebih jelas

    guru demonstrasi terkait gubahan bentuk flora, fauna dan geometris agar

    menambah pemahaman peserta didik

    3. Guru membuka diskusi kelas yang membahas motif nusantara (Indonesia)

    sebagai bagian dari kekayaan budaya yang dimiliki oleh bangsa, siswa

    menanya dan berdiskusi dengan guru sebagai moderator.

    4. Guru memberikan contoh gambar motif nusantara di layar slide dan

    memberikan tugas kepada siswa untuk menanggapi motif nusantara . Guru

    menyediakan beberapa contoh motif dan membagi tugas kepada siswa untuk

    menaggapi motif yang ditentukan untuknya.

    5. Guru memilih beberapa siswa mengkomunikasikan tanggapanya didepan kelas

    dan membuka diskusi bagi siswa yang ingin berkomentar. Hasil tanggapan

    dikumpulkan sebagai evaluasi.

    6. Guru memberikan penguatan materi serta penanaman pentingnya menghargai

    budaya dan kesadaran budaya.

    4. SIMPULAN

    Kesadaran budaya adalah suatu sikap yang harus dimiliki peserta didik terlebih

    dalam derasnya arus globalisasi. Kesadaran budaya adalah kemampuan seseorang

    untuk melihat keluar dirinya sendiri dan menyadari akan nilai-nilaibudaya, serta budaya

    seperti apakah yang akan masuk. Selanjutnya, seseorang dapat menilai apakah hal

  • 7/25/2019 APRESIASI MOTIF NUSANTARA : STRATEGI MENUMBUHKAN KESADARAN BUDAYA

    8/9

    220

    Illiyyin Nurul Arsy & Triyanto Halaman 213-220

    Apresiasi Motif Nusantara (indonesia) : Strategi Menumbuhkan Kesadaran

    Budaya (Bahasan dalam Kerangka Kurikulum Seni Rupa 2013)

    tersebut normal dandapat diterima masuk pada budayanya atau mungkin tidak dapat

    diterima sama sekali. Pembelajaran seni rupa yang berlangsung di sekolah dalam

    pelaksanaanya dapat pula diarahkan untuk mendidik siswa agar memiliki kesadaran

    budaya dan mengembangkan nilai-nilai yang dapat menunjang kesadaran budaya diera dimana kebudayaan global mulai mendominasi.

    Pembelajaran seni rupa yang kiranya sesuai adalah apresiasi motif nusantara

    (Indonesia) yang pula selaras dengan kurikulum 2013 khususnya bagi jenjang sekolah

    menengah pertama (SMP). Pemilihan kegiatan apresiatif dalam pelaksanaanya adalah

    suatu bentuk penanaman kesadaran budaya. Peserta didik menjadi lebih mengenal

    wujud karya hasil budaya bangsanya serta di tanamkan nilai dan kepekaan estetis

    yang harapannya mempu merangsang sisi afektif, moral adan spiritual peserta didik.

    Hal inilah yang kemudian membawa peserta didik pada kesadaran budaya.

    Kiranya pembelajaran apresiatif melalui motif nusantara (Indonesia)

    memberikan sumbangan yang signifikan terhadap upaya menumbuhkan kesadaran

    budaya sehingga siswa sebegai peserta didik dibekali sikap dalam menghadapi

    derasnya arus kebudayaan global dan dapat menyikapinya dengan cerdas serta

    bertanggungjawab. Dengan demikian sebagai calon pendidik seni rupa baiknya

    memahami fenomena kebudayaan global serta tetap melaksanakan pembelajaran seni

    rupa tanpa mengabaikan fungsi didik yang dikandung dalam pendidikan seni yaitu seni

    dengan segala karakteristiknya dapat digunakan dalam usaha mempersiapkan calon

    masyarakat generasi baru yang dijadikan tumpuan harapan bagi bangsa dan negara

    ke depan.

    DAFTAR PUSTAKA

    Bastomi, Suwadji. 2013. Pegantar Ilmu Budaya,Handout MK. Pegantar Ilmu Budaya

    Bastomi, Suwadji. 2013. Estetika Kriya Kontemporer dan Kritiknya. Semarang : UPT

    UNNES Press

    Ismiyanto, PC. S. 2012. Strategi Pembelajaran Seni Rupa, Handout MK. Strategi

    Pembelajaran Seni Rupa

    Koentjaraningrat, 2000. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Rineka Cipta

    Soedarso Sp., Sejarah Perkembangan Seni Rupa Modern, CV Studio Delapanpuluh

    Enterprise & BP ISI Yogyakarta, Yogyakarta, 2000

    Soehardjo, A.J. 2012.Pendidikan Seni: dari Konsep sampai Program (Buku Satu).

    Malang: Balai kajian Seni dan Desain Jurusan Seni dan Desain UM.

    Sunaryo, Aryo, 2009. Ornemen Nusantara. Semarang: Dahara Pize

    Susanto, Mike.2012. Diksi Rupa Kumpulan Istilah dan Gerakan Seni Rupa.

    Yogyakarta: Dicti Art LabSyafii. 2006. Konsep dan Model Pembelajaran Seni Rupa, Bahan Ajar TertulisMK.

    Konsep dan Model Pembelajaran Seni Rupa

    Kertamuda, Fatichah. 2011. Konselor dan Kesadaran Budaya (Cultural Awareness).

    http://fip.unp.ac.id/bk/impact/07.Fatchiah_Kertamuda_Prosiding_Konselor_dan_ul

    ture_Awareness.pdfdiakses pada tanggal 17 November 2014 pada jam 09.10

  • 7/25/2019 APRESIASI MOTIF NUSANTARA : STRATEGI MENUMBUHKAN KESADARAN BUDAYA

    9/9

    221

    Illiyyin Nurul Arsy & Triyanto Halaman 213-220

    Apresiasi Motif Nusantara (indonesia) : Strategi Menumbuhkan Kesadaran Budaya

    (Bahasan dalam Kerangka Kurikulum Seni Rupa 2013)

    http://sosiologibudaya.wordpress.com/2012/03/01/budaya-dan-kesadaran-

    budaya/diakses pada 17 November 2014 pada jam 09.15

    http://threenafathy.blogspot.com/p/pendidikan-seni-rupa.html diakses pada 17

    November 2014 pada jam 10.34

    CURICULUM VITAE

    Nama : Illiyyin Nurul Arsy

    Tanggal lahir : 30 Desember 1994

    Alamat rumah : gg Slamet RT:01/08 Blubuk Kec. Dukuhwaru Kab.Tegal

    Institusi : Universitas Negeri Semarang

    No. Hp :085729054094

    Email :[email protected]