application builder untuk website berbasis...

10
APPLICATION BUILDER UNTUK WEBSITE BERBASIS ANDROID DAN CLIENT SERVER NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Mifta Aulia Larasati 13.21.0721 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2015

Upload: vukhanh

Post on 05-Jun-2018

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: APPLICATION BUILDER UNTUK WEBSITE BERBASIS …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_13.21.0721.pdf · Package (APK) yang nantinya juga dapat dipasang ke ... buku, jurnal serta karya

APPLICATION BUILDER UNTUK WEBSITE BERBASIS

ANDROID DAN CLIENT SERVER

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Mifta Aulia Larasati

13.21.0721

kepada

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2015

Page 2: APPLICATION BUILDER UNTUK WEBSITE BERBASIS …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_13.21.0721.pdf · Package (APK) yang nantinya juga dapat dipasang ke ... buku, jurnal serta karya
Page 3: APPLICATION BUILDER UNTUK WEBSITE BERBASIS …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_13.21.0721.pdf · Package (APK) yang nantinya juga dapat dipasang ke ... buku, jurnal serta karya

1

APPLICATION BUILDER UNTUK WEBSITE BERBASIS ANDROID DAN

CLIENT SERVER

Mifta Aulia Larasati1)

, Emha Taufiq Luthfi, ST, M.Kom2)

,

1)Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta

2)Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta

Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283

Email : [email protected]), [email protected]

2)

Abstract - In this technological age, there are

many companies that have websites as their information

media to the general public. It also can be used as

reputation formation, promotion or transaction 24

hours, and a positive image.

Android is a mobile operating system,

modification of the Linux kernel. Android smart phones

have been widely used for a variety of community

amenities that can be utilized.

With the android application builder, the company as a

client can make their website into the version of android

applications without coding ability at all. Application of

this builder will be placed on a virtual private server

(VPS).

Keywords - Client Server, VPS, Android Application

Builder, Linux

1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi

dewasa ini dapat dikatakan sangat pesat. Salah satunya

adalah website. Aplikasi berisikan dokumen-dokumen

multimedia menggunakan Hypertext Trasnsfer Protocol

(HTTP) ini telah banyak digunakan sebagai media

promosi, sebagai nilai tambah dalam kepuasan

pelanggan, membentuk reputasi perusahaan, dan

membentuk citra positif baik untuk personal maupun

perusahaan.

Seiring dengan meluasnya penggunaan smartphone

bersistem operasi Android, tentunya membuka peluang

bagi para web blogger maupun perusahaan yang ingin

mengembangkan fasilitas website mereka. Mereka dapat

menjadikan websitenya ke dalam bentuk aplikasi android

yang mudah diakses para pengguna smartphone.

Dengan dibangunnya application builder ini, para

web blogger dan perusahaan yang memiliki website

sebagai media informasi mereka dapat membuat aplikasi

android tanpa kemampuan pengkodean sama sekali.

Cukup dengan memasukkan beberapa informasi yang

akan digunakan dalam penamaan aplikasi yang akan

dibuat, kemudian dapat langsung dibuild. Hasilnya

berupa compress file yang biasa disebut Android

Package (APK) yang nantinya juga dapat dipasang ke

Play Store untuk dipasarkan kepada para pengguna

smartphone Android.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang ditimbulkan atas dasar

prinsip latar belakang masalah adalah sebagai berikut

bagaimana cara membangun application builder berbasis

Android dan client server untuk menjadikan website ke

dalam versi aplikasi android?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dan penyusunan skripsi ini adalah

membuat application builder berbasis android dan client

server yang dapat membantu orang maupun perusahaan

menjadikan website mereka ke dalam versi aplikasi

android tanpa perlu kemampuan pengkodean program.

1.4 Metode Penelitian

Adapun metodologi penelitian yang digunakan

oleh penulis dalam menyelesaikan skripsi ini adalah

sebagai berikut

a. Studi Literatur

Merupakan metode yang dilakukan dengan

memanfaatkan literatur yang tersedia, seperti

memanfaatkan fasilitas internet yaitu dengan

mengunjungi situs web yang berhubungan dengan

masalah yang dihadapi oleh penulis. Serta

mengumpulkan referensi buku-buku yang

tersedia.

b. Metode Kepustakaan

Metode ini dilakukan dengan cara membaca

buku, jurnal serta karya ilmiah sebagai bahan

pertimbangan dalam penyusunan data penulis.

c. Analisis

Metode ini dilakukan dengan menganalisa

permasalahan yang dihadapi penulis sehingga

dapat menyelesaikannya dengan mudah.

d. Perancangan Sistem

Tahap ini merancang sistem yang akan dibuat

berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan.

e. Pembuatan Program

Tahap ini melakukan implemetasi dari hasil

perancangan sistem yang telah dilakukan.

f. Pengujian Program

Pada tahap ini dilakukan pengujian program

apakah sudah berjalan dengan baik atau belum,

dan dapat di gunakan sesuai harapan.

Page 4: APPLICATION BUILDER UNTUK WEBSITE BERBASIS …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_13.21.0721.pdf · Package (APK) yang nantinya juga dapat dipasang ke ... buku, jurnal serta karya

2

2. Landasan Teori

2.1 Tinjauan Pustaka

Sebagai tinjauan pustaka, yaitu beberapa

application builder sudah ada sebelumnya. Pertama

adalah Appy Pie, salah satu application builder paling

cepat yang digunakan di seluruh dunia. Platform drag-

and-drop membuatnya mudah untuk membangun

aplikasi mobile untuk semua platform utama seperti iOS,

Android, Windows Phone, dan BlackBerry. Apps Appy

Pie menawarkan pengguna bisnis satu set lengkap fitur

untuk dapat tetap terhubung dengan pelanggan. Appy Pie

juga menyediakan serangkaian alat manajemen aplikasi

untuk lebih mengukur kinerja aplikasi dan meningkatkan

interaksi pelanggan: analisis aplikasi, revisi real-time

dan update, custom coding, serta monetisasi aplikasi1

( Angeles, 2015).

Kedua yaitu AppMachine, application builder

yang efektif membuat aplikasi secara professional, baik

buatan user sendiri maupun dengan bantuan desainer.

Dengan AppMachine, bisnis yang dimiliki user dapat

dibuatkan aplikasi gratis dan hanya membayar untuk

servis ketika aplikasi siap untuk dipublish. AppMachine

menawarkan fitur standar maupun lanjutan. Fitur standar

termasuk kegiatan, foto, video, musik, media social,

informasi kontak, analisis, dan masih banyak lagi.

Sedang fitur lanjutan termasuk sebuah toko online,

custom coding, dan layanan web untuk memungkinkan

koneksi ke sumber data eksternal2 (Angeles, 2015).

Selanjutnya adalah Appery.io yang merupakan

application builder, drag-and-drop platform berbasis

cloud dengan alat pengembangan visual dan layanan

back-end yang terintegrasi. Ini berarti pembangunan

aplikasi sepenuhnya berjalan di cloud, sehingga tidak

ada yang perlu diinstall atau didownload, membuatnya

mudah untuk membangun dan meluncurkan aplikasi

milik user. Semua user walaupun tidak memiliki

ketrampilan pemrograman dapat membuat aplikasinya

sendiri, juga mencakup fitur lanjutan untuk

pengembang3(Angeles, 2015).

2.2 Konsep Dasar Web

2.2.1 Web atau World Wide Web

World wide web pertama kali ditemukan oleh Tim

Burners-Lee pada tahun 1991. World wide web atau

yang disebut dengan web adalah suatu layanan di dalam

jaringan internet yang berupa ruang informasi4. Web

terdiri dari jutaan situs web (web site) dan setiap website

terdiri dari banyak halaman web (web page). Halaman-

halaman web ini tersebar di seluruh dunia melalui

computer-komputer server yang telah terhubung dengan

jaringan internet (Raharjo, 2011).

2.2.2 Hypertext Transfer Protocol (HTTP)

Hypertext Transfer Protocol (HTTP) merupakan

protokol TCP/IP yang digunakan untuk mendistribusikan

sistem informasi berbasis hypertext. Diimplementasikan

pertama kali pada akhir tahun 1990. HTTP adalah

protokol request-response. Sebuah program klien HTTP

membuat koneksi dengan HTTP server dan meminta

halaman tertentu dari server, program HTTP menerima

koneksi tersebut dan menjawab permintaandari klien.

Secara singkat, HTTP adalah protokol yang melakukan

hubungan antara klien dan server. Pada sisi server, akan

menerima permintaan berupa halaman web dari klien,

kemudian akan mengirim permintaan tersebut ke klien.

2.3 Android

Android adalah sistem operasi bergerak (mobile

operating system) yang mengadopsi sistem operasi

Linux, namun telah dimodifikasi. Android diambil alih

oleh Google pada tahun 2006 dari Android Inc. Sebagai

bagian strategi untuk mengisi pasar sistem operasi

bergerak. Google mengambil alih seluruh hasil kerja

Android termasuk tim yang mengembangkan Android 5(Suprianto, 2012).

2.4 System Development Life Cycle (SDLC)

System Development Life Cycle (SDLC) dalam

rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak adalah

proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model

dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan

sistem-sistem tersebut. Konsep ini umumnya merujuk

pada sistem komputer atau informasi. Dalam rekayasa

perangkat lunak, konsep SDLC mendasari bebagai jenis

metodologi pengembangan perangkat lunak.

Metodologi-metodologi ini membentuk suatu kerangka

kerja untuk perancanaan dan pengendalian pembuatan

sistem informasi, yaitu proses pengembangan perangkat

lunak 6 ((Rahman, 2014).). Berikut ini beberapa model

yang dapat digunakan untuk pembangunan perangkat

lunak:

2.4.1 Waterfall Model

Model ini sama seperti linear sequential model.

Waterfall model merupakan model pengembangan

perangkat lunak yang paling kuno, tetapi merupakan

model yang paling banyak dipakai didalam Software

Engineering. Model ini melakukan pendekatan secara

sistematis dan urut mulai dari level kebutuhan sistem

lalu menuju ke tahap analisis, design, coding, testing,

dan maintenance. Disebut dengan waterfall karena tahap

demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya

tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Sebagai

Page 5: APPLICATION BUILDER UNTUK WEBSITE BERBASIS …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_13.21.0721.pdf · Package (APK) yang nantinya juga dapat dipasang ke ... buku, jurnal serta karya

3

contoh tahap coding harus menunggu tahap desaign

selesai 1(Rahman, 2014).

2.5 Virtual Private Server (VPS)

Virtual Private Server atau yang lebih dikenal

dengan sebutan VPS ini adalah sebuah metode untuk

mempartisi sebuah computer server menjadi beberapa

server yang sepertinya server-server tersebut berdiri

sendiri. Ia seolah-olah sebagai server mandiri dan b

erlaku benar-benar layaknya sebuah komputer2.

Meskipun kenyataannya dalam satu komputer terdapat

beberapa akun VPS, namun satu akum dengan akun

lainnya tidak akan saling mempengaruhi karena masing-

masing akun seolah-olah memiliki sebuah komputer

server yang terpisah satu sama lain.

2.6 Unified Modelling Language (UML)

Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah

bahasa yang telah menjadi standar untuk visualisasi,

merancang dan mendokumentasikan sistem piranti

lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk

merancang model sebuah sistem. Model piranti lunak

dapat dianologikan seperti pembuatan blueprint pada

pembangunan gedung. Membuat model dari sebuah

sistem yang kompleks sangatlah penting, karena kita

tidak dapat memahami sistem semacam itu secara

menyeluruh. Semakin kompleks sebuah sistem, semakin

penting pula penggunaan teknik pemodelan yang baik

(Huda, 2010).

2.7 Bahasa Pemrograman

2.7.1 Java

Sejarah java berawal pada tahun 1991 ketika

perusahaan Sun Microsystem memulai Green Project,

yakni proyek penelitian untuk device intelligent

customer electronic. Bahasa tersebut haruslah bersifat

multiplatform, tidak tergantung kepada vendor yang

memanufactur chip tersebut 3.

Dalam penelitiannya, Project Green berhasil

membuat prototype semacam PDA (Personal Data

Assistance) yang dapat berkomunikasi antara satu

dengan yang lain dan diberi nama Star 7. Ide berawal

untuk mrmbuat sistem operasi bagi Star 7 berbasis C dan

C++. Setelah berjalan beberapa lama, James Gosling,

salah seorang anggota tim, merasa kurang puas dengan

beberapa karakteristik dari kedua bahasa tersebut

kemudian diberi nama Oak, di inspirasi ketika dia

melihat pohon di seberang kaca ruang kantornya.

Belakangan Oak beralih nama menjadi Java 4.

2.7.2 Konsep OOP (Object Oriented Programming)

Pemrograman berorientasi objek berarti sebuah

teknik pemrograman yang dalam proses

pengembangannya menggunakan terminologi objek,

dimana setiap objek memiliki atribut beserta dengan

fungsi yang dapat saling berinteraksi satu dengan yang

lain seperti halnya objek. Objek sendiri adalah bentuk

nyata dari sebuah class dan class merupakan kumpulan

dari atribut dan method/fungsi (Sakur, 2011).

2.8 Perangkat Lunak Yang Digunakan

2.8.1 Android Studio

Android Studio merupakan IDE untuk android

yang diperkenalkan Mei 2013 di acara Google I/O

developers, dan dimaksudkan sebagai alternatif dari

Eclipse. Android Studio didasarkan pada Java IDE yang

disebut IntelliJ. semua produk IntelliJ berbagi IDE shell

yang sama, yang akan kita lihat setelah membuka

Android Studio. Android Studio ini dikemas dengan

shortcut untuk keyboard yang baik sehingga dapat

digunakan dengan lebih produktif daripada Android

development sebelumnya, kecuali untuk IntelliJ yang

merupakan dasar Android Studio5 (Wolfson, 2013).

2.8.2 IDE Eclipse

Software ini merupakan IDE yang dikembangkan

oleh IBM. Sayangnya, software ini memerlukan RAM

yang relatif besar, IDE ini kompleks (baik visual

maupun console) dan pengembangan aplikasi-aplikasi

mobile 6 (Raharjo, 2012).

2.8.3 Android Software Development Kit 7

Android SDK adalah tools API (Application

Programming Interface) yang diperlukan untuk mulai

mengembangkan aplikasi pada platform Android

menggunakan bahasa pemrograman java. Android

merupakan subset perangkat lunak untuk ponsel yang

meliputi sistem operasi, middleware dan aplikasi kunci

yang di release untuk Google. Saat ini disediakan

Android SDK (Software Development Kit) sebagai alat

bantu dan API untuk memulai pengembangan windows,

maupun versi linux, arena SDK Android sifatnya gratis

serta bebas di distribusikan (Raharjo, 2012).

2.8.4 Android Development Tools 8

Android Development Tool (ADT) adalah plugin

yang didesain untuk IDE Eclipse yang memberikan kita

kemudahan dalam mengembangkan aplikasi Android

dengan mengguanakan IDE Eclipse. Dengan

menggunakan ADT untuk Eclipse akan memudahkan

kita dalam membuat aplikasi project Android, membuat

GUI aplikasi, dan menambahkan komponen-komponen

Page 6: APPLICATION BUILDER UNTUK WEBSITE BERBASIS …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_13.21.0721.pdf · Package (APK) yang nantinya juga dapat dipasang ke ... buku, jurnal serta karya

4

yang lainnya, begitu juga kita dapat melakukan running

aplikasi menggunakan Android SDK melalui Eclipse.

Dengan ADT juga kita dapat melakukan pembuatan

package android (.apk) yang digunakan untuk distribusi

aplikasi Android yang kita rancang.

2.8.5 NetBeans

NetBeans mengacu pada dua hal, yaitu platform

untuk pengembangan aplikasi desktop java, sebuah

Integrated Development Environment (IDE), adalah

sebuah program/alat bantu yang terdiri atas Editor,

Compiler, Debuger, dan Design yang terintegrasi

dalam satu aplikasi, yang dibangun menggunakan

platform Netbeans1.

2.8.6 AdMob

AdMob adalah salah satu jaringan mobile

advertising terbesar di dunia, yang menawarkan solusi

untuk discovery, branding, dan monetisasi pada mobile

phone. Dengan AdMod Libraries, kita dapat mulai

menggunakan iklan ke dalam aplikasi gratis yang kita

miliki, mendapatkan pemasukan setiap saat user

mengklik iklannya (Darwin, 2012).2

3. Pembahasan

3.1 Analisis SWOT

Tabel 3. 1 Analisis Kelemahan Sistem

Sistem Lama Sistem Baru

Strenghts

(Kekuatan)

User dapat

membuat

berbagai macam

aplikasi android

User dapat

membuat

aplikasi

android

dengan mudah

dan tanpa

kemampuan

coding sama

sekali

Weakness

(Kelemahan)

User yang tidak

memiliki

kemampuan

coding akan

sedikit kesulitan

untuk

mengembangkan

aplikasi yang

diinginkan

Hanya dapat

digunakan

untuk aplikasi

tertentu, yaitu

website yang

dibuat ke

dalam versi

aplikasi

android

Opportunity

(Peluang)

Hingga saat ini,

berbagai jenis

aplikasi android

yang diciptakan

masih

berkembang

sangat pesat

Ada peluang

besar bagi

application

builder ini

karena user

(pemilik

website) dapat

membuat ke

dalam versi

aplikasi

android

dengan tanpa

kemampuan

coding sama

sekali dan

kemudian

dapat

mempublish

aplikasinya

kepada

pengguna

smartphone

yang

mayoritas

bersistem

operasi

android

Threats

(Ancaman)

Aplikasi android

yang dibuat akan

tersisih oleh

aplikasi-aplikasi

baru yang serupa

dengan kualitas

lebih baik

Ada

application

builder sejenis

dengan fitur

manajemen

untuk

maintenance

aplikasi yang

dibuild

3.2 Analisis Kebutuhan Sistem

Analisis kebutuhan sistem adalah untuk

mengetahui kebutuhan-kebutuhan apa saja yang

diperlukan untuk merealisasikan sistem aplikasi yang

akan di bangun, dalam bagian ini akan dibagi menjadi

dua bagian yaitu kebutuhan fungsional dan kebutuhan

non fungsional.

3.2.1 Kebutuhan Fungsional

Analisis kebutuhan fungsional adalah paparan

mengenai fitur yang akan dimasukkan ke dalam android

application builder, yaitu

1. Build aplikasi, fitur di mana user dapat

membuat aplikasi android sesuai keinginannya dari

sebuah website yang dimilikinya.

2. Menu link download, fitur di mana user dapat

mengunduh apk dari hasil build aplikasi.

3.2.2 Kebutuhan Non Fungsional

Analisis kebutuhan non-fungsional adalah

bagian yang akan mendukung jalannya pembuatan

android application builder. Berikut ini merupakan

beberapa kebutuhan non fungsional antara lain:

Page 7: APPLICATION BUILDER UNTUK WEBSITE BERBASIS …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_13.21.0721.pdf · Package (APK) yang nantinya juga dapat dipasang ke ... buku, jurnal serta karya

5

a. Kebutuhan Perangkat Keras

1. Spesifikasi perangkat keras yang digunakan

untuk membangun android application builder

adalah:

a) Dell Inspiron N3010

b) Processor : Intel® Core™ i3 M350

@2.27GHz

c) RAM : 2048MB

d) Harddisk : 250GB Sata

e) VGA : Intel HD Graphics

2. Perangkat server yang digunakan untuk

peletakan sistem application builder dengan

spesifikasi sebagai berikut

a) Sistem operasi CentOS ver.7

b) Processor Single Core

c) Memory 1GB

b. Analisis Perangkat Lunak

1. Sistem Operasi Windows 8

2. Putty

3. Android Studio

4. JDK 1.8.0

5. Tomcat 8.0.15

6. Apache Ant 1.9.4

7. Griddle 2.2.1

8. Android SDK rev.24

9. Notepad++

10. PHP 5.4

c. Analisis Kebutuhan Sistem Sumber Daya

Manusia (Brainware) d. Programmer: pengembang application builder

yang bertanggung jawab mengimplementasikan

perancangan dari analisis kedalam bentuk

program dan application builder secara

keseluruhan.

e. 2. Pengguna : user yang dapat

menggunakan application builder ini yaitu

pemilik website yang ingin membuat website

mereka ke dalam versi aplikasi android.

3.3 Analisis Kelayakan Sistem

Tujuan utama dari analisis kelayakan sistem

adalah mengetahui apakah sistem baru yang akan

digunakan sudah layak pakai atau belum. Dalam hal ini

tentunya diperlukan pertimbangan dan pemahaman yang

matang seberapa besar kegunaan atau keuntungan yang

di dapat dari sistem yang baru.

3.4 Perancangan Sistem

3.4.1 Use Case Diagram

Berikut ini adalah bentuk dari use case diagram

Android Application Builder yang digambarkan dalam

perancangan sistem.

Gambar 3. 1 Use Case Diagram Android Application

Builder

3.4.1.1 Skenario Use Case Build Aplikasi

Tabel 3. 2 Skenario Use Case Build Aplikasi

Identifikasi

Nama Build Aplikasi

Tujuan Agar user dapat membuat

aplikasi android dari website

yang dimiliki

Deskripsi User melakukan input parameter

yang dibutuhkan

Aktor User

Skenario

Aksi Aktor Reaksi Sistem

User input

detail

aplikasi

Membuild aplikasi berdasarkan

input dari user

3.4.2 Activity Diagram

Gambar 3. 2 Activity Diagram Build Aplikasi

Page 8: APPLICATION BUILDER UNTUK WEBSITE BERBASIS …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_13.21.0721.pdf · Package (APK) yang nantinya juga dapat dipasang ke ... buku, jurnal serta karya

6

3.4.3 Class Diagram

Gambar 3. 3 Class Diagram Build Aplikasi

3.4.4 Sequence Diagram

Gambar 3. 4 Sequence Diagram Build Aplikasi

3.5 Rancangan Antarmuka

Rancangan yang akan dibuat harus memberikan

gambaran dan penjelasan dari setiap gambar, teks dan

navigasi. Rancangan tampilan ini menggambarkan

keterkaitan setiap halaman dan juga menjelaskan arah

komunikasinya.Rancangan tampilan ini bertujuan agar

aplikasi yang dihasilkan terlihat lebih menarik, mudah

dipahami dan dioperasikan.

3.5.1 Rancangan Homepage Android Application

Builder

Homepage android application builder merupakan

halaman pertama yang ditampilkan setelah user

mengakses application builder. Di dalamnya ada

beberapa parameter yang harus diisi oleh user untuk

membuild aplikasi androidnya, diantaranya package

name, application name, launcher icon, version code,

version name, danurl. Kemudian user dapat mengklik

menu Build.

Gambar 3. 5 Rancangan Homepage Android

Application Builder

4 Rancangan Halaman Build

Pada halaman ini, sistem akan menampilkan proses

build aplikasi. Kemudian setelah selesai, user akan

mendapatkan menu link download apk dari aplikasinya.

Gambar 3. 6 Rancangan Halaman Build

4. Implementasi

4.1 Implementasi Antarmuka

4.1.1 Homepage Application Builder

Halaman ini adalah halaman pertama yang

ditampilkan kepada user.User dapat mengisi beberapa

parameter yang dibutuhkan untuk membuild project

aplikasi. Parameter yang perlu diisikan antara lain,

package name, application name, launcher icon, version

code, version name, danurldari website yang dimiliki

oleh user.

Gambar 4. 1 Homepage Application Builder

Page 9: APPLICATION BUILDER UNTUK WEBSITE BERBASIS …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_13.21.0721.pdf · Package (APK) yang nantinya juga dapat dipasang ke ... buku, jurnal serta karya

7

4.1.2 Halaman Proses Build

Pada halaman ini, userakan menyaksikan proses

pembuildan project aplikasi. Ada beberapa tahap antara

lain init, refactor, compile, dan destroy. Setelah selesai,

maka akan muncul menu link download apk yang

kemudian dapat diunduh oleh user.

Gambar 4. 2 Halaman Proses Build

4.1.3 Halaman Screenshot File Apk Hasil Build

Berikut ini adalah screenshot file apk yang telah

didownload.

Gambar 4. 3 Screenshot File Apk Hasil Build

5. Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan pada bab sebelumnya

hingga akhir dari android application builder, maka

dapat disimpulkan:

1. Android application builder merupakan sebuah

builder yang dibangun untuk membuat website ke

dalam versi aplikasi android. Sehingga dapat

dimanfaatkan oleh personal maupun perusahaan

yang memiliki website guna mengoptimalkan

promosi dan citra positif yang dimiliki.

2. Application builder ini dipasang pada sebuah server

yang memudahkan pengunjung/user untuk

mengaksesnya. User dapat menginputkan beberapa

parameter yang dibutuhkan, seperti package name,

application name, launcher icon, version code,

version name, dan url dari website yang dimiliki

untuk selanjutkan dibuild menjadi file berekstensi

apk. User dapat mengunduhnya setelah sistem

menampilkan menu link download.

3. User yang mengakses application builder dapat

diberikan ruang tersendiri dengan disediakan menu

untuk sign up dan sign in, sehingga user dapat

memanage aplikasi-aplikasi androidnya dalam satu

ruang.

4. Application builder ini dapat dikembangkan tidak

hanya untuk sistem operasi android saja, sehingga

dapat dimanfaatkan lebih luas lagi oleh masyarakat.

5. Application builder ini dapat dikembangkan tidak

hanya untuk website, jadi bisa dipakai untuk

membuild aplikasi wallpaper dan sebagainya.

Daftar Pustaka

[1] Sara Angeles, “14 Best App Makers,”

http://www.businessnewsdaily.com/4901-best -app-

makers-creators.html, diakses pada tanggal 27

Januari 2015, pukul 22.13 WIB.

[2] I. F Darwin, “Android Cookbook,” California:

O’reilly Media, 2012.

[3] Dodit Suprianto, Rini Agustina, “Pemrograman

Aplikasi Android,” Jakarta: MediaKom, 2012.

[4] Iqbal Farabi, “Apa Saja Fitur Fitur Baru Android 4.4

Kitkat,” http://www.trenologi.com/2013110127178/

apa-saja-fitur-fitur-baru-android-4-4-kitkat, diakses

tanggal 1 November 2013, pukul 21:20 WIB.

[5] Nazaruddin Safaat H, “Pemrograman Aplikasi

Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android

Edisi Revisi,” Bandung: Informatika Bandung,

2012.

[6] Miftahul Huda, Bonafit Komputer, “Membangun

Aplikasi Database,” Jakarta: PT.Elex Media, 2010.

[7] Mike Wolfson, D. F, “Android Developer Tools

Essentials: Android Studio to Zipalign,” California:

O’reilly Media, 2013.

[8] Budi Raharjo, “Belajar Pemrograman Web,”.

Bandung: Modula, 2011. [9] Budi Raharjo, Imam Haryanto, Arif Haryanto,.

“Mudah Belajar Java Edisi revisi Kedua,” Bandung:

Informatika Bandung, 2012.

[10] Muh. Auliya Rahman, D. S, “Systems Development

Life Cycle (SDLC),” teknologi.kompasiana.com:

http://teknologi.kompasiana. com/terapan/2010/09

/28/systems-development-life-cycle-sdlc-271352.

htm, diakses tanggal 29 Desember 2014, pukul 21:40

WIB.

Page 10: APPLICATION BUILDER UNTUK WEBSITE BERBASIS …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_13.21.0721.pdf · Package (APK) yang nantinya juga dapat dipasang ke ... buku, jurnal serta karya

8

[11] Stendy B Sakur, “PHP5 Pemrograman Berorientasi

Objek – Konsep & Implementasi,” Yogyakarta:

Penerbit ANDI, 2011.

[12] Yuniar Supardi, “Sistem Operasi Andal Android,”

Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2012.

Biodata Penulis

Mifta Aulia Larasati, memperoleh gelar Sarjana

Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK

AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2015.

Emha Taufiq Luthfi, ST, M.Kom, memperoleh gelar

Diploma 3 Teknik Elektro (A.Md) Fakultas Teknik

Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Memperoleh gelar

Sarjana Teknik Elektro (ST) Fakultas Teknik Universitas

Gajah Mada Yogyakarta. Memperoleh gelar Magister

Ilmu Komputer (M.Kom) Program Pasca Sarjana

Magister Ilmu Komputer Fakultas MIPA Universitas

Gajah Mada Yogyakarta. Saat ini menjadi Dosen di

STMIK AMIKOM Yogyakarta.