Apoteker klinis : Menghilangkan jarakantara pasien dan dokter

Presented by Andi Himyatul HidayahAmetty Amelia Sari

Abstrak  Farmasi klinik telah meluas secara drastis dalam kaitannya dengan jasa profesional dalam beberapa tahun belakangan. Apoteker (farmasis) klinis menjadi elemen penting dari tim pelayanan kesehatan (health care team) dan mendukung perawatan pasien melalui interaksi dengan dokter dan pasien. Tulisan ini bertujuan untuk menyoroti peran apoteker klinis di berbagai bidang. Penulis menyimpulkan bahwa corak interaksi yang terjadi antara dokter dan apoteker klinis mempengaruhi kerjasama antara dokter dan apoteker dan memberikan perawatan pasien yang lebih baik. Kata kunci : Asuhan kefarmasian (Pharmaceutical care), Apoteker Klinis (Clinical pharmacist)

 

Corak interaksi yang terjadi antara dokter dan apoteker klinis mempengaruhi kerjasama

antara dokter dan apoteker dalam memberikan perawatan pasien yang lebih

baik.

PROFESI APOTEKER KLINIS

Suatu profesi penting dalam multidisiplin bidang pelayanan kesehatan.

Mendukung perawatan pasien melalui interaksi dengan dokter dan pasien.

Sebagai apoteker klinis, mereka memiliki pengetahuan yang tepat tentang terapi dan interaksi yang reguler dengan penulis resep (prescribers).

Mereka idealnya ditempatkan untuk menghilangkan jarak antara dokter dan pasien.

Asosiasi apoteker klinis dapat memberikan suatu dasar yang kuat untuk jaminan mutu perawatan pasien.

Asosiasi Apoteker Klinis

Kehadiran apoteker klinis di ruang perawatan (bangsal) adalah suatu corak revolusioner dalam pengembangan di bidang farmasi.

Kunjungan ke bangsal (ronde)

o Apoteker klinis mengambil bagian pada kunjungan bangsal (ronde) dengan dokter dan memberikan rekomendasi atau usul mereka bilamana diperlukan.

o Dokter menentukan obat dan apoteker memeriksa resep obat untuk memastikan penggunaan obat yang rasional.

o Apoteker klinis memeriksa indikasi untuk obat tersebut, apakah obat/dosis/durasi/ bentuk sediaan/waktu yang tepat, dan lain lain.

Apoteker klinis membuat intervensi yang sesuai.

Mendokumentasikan intervensi tersebut.

Meninjau ulang pengobatan, Mengidentifikasi permasalahan-

permasalahan terkait obat, promosi dan rekomendasi pemenuhan pengobatan.

Menelaah data pengobatan dan riwayat medis,

Memeriksa kesalahan pengobatan yang mencakup resep obat, kesalahan penyerahan (dispensing) dan pemberian obat (administration),

Mengidentifikasi interaksi obat, memonitor reaksi obat yang merugikan (ADR),

Menyarankan dosis individual, Memberikan konsultasi pasien, dan lain lain.

Pelayanan farmasi klinik

Memberikan informasi tentang penggunaan obat dan alat medis seperti inhaler, pen insulin, tetes mata, nasal spray, dan lain lain.

Keikutsertaan apoteker klinis di dalam bangsal /ICU dan diskusi klinis membantu ke arah identifikasi, mencegah atau mengurangi interaksi obat dan ADR.

Apoteker klinis dapat juga dengan aktif mengambil bagian dalam membangun pemenuhan biaya yang ringan untuk terapi pasien.

Pelayanan farmasi klinik

Apoteker klinis aktif mengambil bagian dalam menciptakan suatu database untuk masing-masing obat seperti halnya dalam percobaan klinis.

Apoteker mempunyai suatu pengetahuan terbaru dalam perubahan dunia pengobatan dan mereka dapat mendukung secara efektif untuk proyek riset klinis dan program riset berkelanjutan lainnya.

Sebagai tambahan, apoteker klinis melakukan pengenceran obat, pembuatan obat-obat racikan (extemporaneous preparation), kalkulasi dosis, dan lain lain.

Pelayanan farmasi klinik

Bekerja sama dengan tenaga medis dan perawat untuk mengoptimalkan aspek-aspek farmakoterapi pada perawatan pasien.

Hal ini memberikan pemilihan yang optimal pada bahan-bahan farmakologik, dan perancangan aturan pakai (rejimen) untuk memaksimalkan manfaat pengobatan dan memperkecil toksisitas.

Apoteker klinis memberikan tindak lanjut harian pada efek klinis dari rejimen dengan penyesuaian yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Pelayanan farmasi klinik

Apoteker klinis di bagian pediatri dan neonatologi

Membantu dalam kalkulasi dosis dan modifikasi bentuk sediaan.

Melakukan penyesuaian dosis individu pada pasien berdasarkan pada umur, usia kehamilan, berat badan dan luas permukaan tubuh,

Membantu mempersiapkan formula pediatrik/ neonatal.

Memberikan konseling ke orang tua mengenai pengobatan dan imunisasi.

Apoteker klinis di unit stroke

Mengidentifikasi risiko kelompok pasien (pendarahan), potensi interaksi obat dan mengurangi efek buruk.

Memonitor range INR pada pasien yang menerima warfarin, dan memberi nasihat yang sesuai untuk melakukan penyesuaian dosis warfarin setelah merundingkannya dengan dokter.

Memberikan nasihat mengenai diet, kebutuhan untuk monitoring INR, efek buruk, manajemennya, dan lain lain.

Apoteker klinis di bagian onkologi

Mengkalkulasi luas permukaan tubuh ( BSA) pada pasien yang datang untuk kemoterapi berikutnya berdasar pada tinggi dan berat badan mereka.

Pelayanan khusus pada penderita ginjal

Menekankan pada penyesuaian dosis obat.

Menaksir pemeriksaan creatinine sebelum pemesanan obat dan menggunakan petunjuk dosis yang terpercaya.Penyesuaian dosis bisa dilakukan dengan pengurangan dosis atau perluasan interval.

Perkiraan fungsi ginjal sangat membantu dalam mengidentifikasi pasien yang mungkin memerlukan interval dosis yang lebih pendek (klirens yang tinggi) atau dapat cukup diobati dengan jumlah dosis yang lebih rendah atau interval dosis lebih panjang (klirens yang rendah).

Pasien-pasien yang telah menjalani transplantasi organ yang juga diharuskan menggunakan lebih banyak obat pemantauan pada obat-obat ini adalah penting kemungkinan efek penolakan dampak pada pertimbangan biaya medis.

Apoteker klinis dapat benar-benar sangat membantu untuk mencegah perkembangan ESRD dengan memberikan konseling pada pasien tentang modifikasi gaya hidup dan mendidik dan memotivasi pasien kelompok risiko untuk checkup reguler dan mematuhi terapi.

Pelayanan khusus pada pasien yang telah menjalani transplantasi organ

Apoteker klinis bertanggung jawab untuk melakukan suatu wawancara pasien yang lengkap tentang riwayat medis, sosial dan riwayat keluarga, riwayat alergi, penggunaan obat-obat OTC, suplemen makanan dan sistem pengobatan alternatif.

Apoteker klinis melaksanakan tinjauan ulang terapi obat yang mana membantu mengenali dan menggunakan tindakan klinis yang relevan.

Tanggungjawab yang lain apoteker klinis

Tanggungjawab yang lain apoteker klinis

Menggunakan data laboratorium untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah obat yang berhubungan dengan permasalahan seperti :

duplikasi terapi, interaksi obat dengan obat lain serta interaksi obat dan makanan, kontraindikasi, dosis yang tidak sesuai (frekwensi, kekuatan), kurangnya monitoring dasar data laboratorium yang dibutuhkan, potensi reaksi obat yang merugikan (ADR), pemilihan obat yang tidak sesuai, terapi obat tanpa indikasi atau bukan golongan obat untuk suatu indikasi, ketidakpatuhan pada pengobatan dan alternatif biaya yang hemat. Mereka dapat membantu dalam pengambilan keputusan pengobatan dan menyusun pedoman penggunaan antibiotik dengan menilai efektifitas biaya.

Tanggungjawab yang lain apoteker klinis

Ketaatan yang tidak memihak, informasi terbaru atas segala aspek penggunaan obat adalah tanggung jawab utama yang lain apoteker klinis. Mereka mampu untuk memberikan informasi atas kekuatan, formulasi obat, merek dan biaya.

Pelayanan farmasi klinis tidaklah terbatas pada aktivitas yang tersebut di atas. Apoteker klinis dapat

menerapkan peran yang pernah diperluas seperti monitoring pengobatan dan mengatur farmakoterapi pasien yang meningkatkan kepedulian pasien secara

signifikan.

TERIMA KASIHnenengfarmasi89@gmail.c

om