aplikasi surveilence pada penyakit tidak menular

14
APLIKASI SURVEILENCE PADA PENYAKIT TIDAK MENULAR oleh: Tri Buana Ratna Sari 132310101053 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSTAS JEMBER 2014

Upload: si-sari-wisholic

Post on 10-Dec-2015

22 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

kjnlsjk;dk'LD

TRANSCRIPT

Page 1: Aplikasi Surveilence Pada Penyakit Tidak Menular

APLIKASI SURVEILENCE PADA PENYAKIT TIDAK MENULAR

oleh:

Tri Buana Ratna Sari

132310101053

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSTAS JEMBER

2014

Page 2: Aplikasi Surveilence Pada Penyakit Tidak Menular

PEMBAHASAN

1. Pengertian Surveilence

Istilah Surveilence sebenarnya berasal dari bahasa Perancis yang berarti

mengamati tentang sesuatu, ataupun pengamatan secara teratur dan terus-

menerus terhadap semua aspek penyakit baik keadaan maupun

penyebarannya dalam suatu masyarakat tertentu untuk kepentingan

pencegahan dan penanggulangannya dengan terjun langsung di tempat-tempat

yang perlu di lakukannya dengan surveilence.

Menurut WHO terdapat 10 macam sumber data yang dapat digunakan,

yaitu:

1. Data Mortalitas (kematian)

2. Data Morbiditas (kesakitan)

3. Data Epidemik

4. Hasil Tes Laboratorium (laporan penggunaan laboratorium)

5. Laporan Investigasi Kasus secara Individual

6. Laporan investigasi epidemik (penyelidikan)

7. Survei Khusus (registrasi penyakit, survei serologis)

8. Informasi Binatang Sebagai Reservoir dan Vektor

9. Data Demografik

10. Data Lingkungan

Page 3: Aplikasi Surveilence Pada Penyakit Tidak Menular

Metode Surveilence

Terdapat beberapa metode untuk melakukan survailence, yaitu sebagai

berikut (Setiawati, 2009) :

a. Metode surveilence berdasarkan cara melaksanakan surveilans terdiri

dari

Survei pasif adalah penyelenggaraan surveilence epidemiologi dimana

unit surveilence mengumpulkan data dengan cara menerima data

tersebut dari unit pelayanan kesehatan, masyarakat atau sumber data

lainnya. Kelebihan surveilence pasif, relatif murah dan mudah untuk

dilakukan. Negara-negara anggota WHO diwajibkan melaporkan

sejumlah penyakit infeksi yang harus dilaporkan, sehingga dengan

surveilans pasif dapat dilakukan analisis perbandingan penyakit

internasional. Kekurangan surveilans pasif adalah kurang sensitif

dalam mendeteksi kecenderungan penyakit. Data yang dihasilkan

cenderung under-reported, karena tidak semua kasus datang ke

fasilitas pelayanan kesehatan formal. Selain itu, tingkat pelaporan dan

kelengkapan laporan biasanya rendah, karena waktu petugas terbagi

dengan tanggungjawab utama memberikan pelayanan kesehatan di

fasilitas kesehatan masing-masing. Untuk mengatasi problem tersebut,

instrumen pelaporan perlu dibuat sederhana dan ringkas.

Survei aktif adalah penyelenggaraan Surveilence epidemilogi dimana

unit Surveilence mengumpulkan data dengan cara mendatangi unit

pelayanan kesehatan, masyarakat atau sumber data lainnya pelayanan

kesehatan, masyarakat atau sumber data lainnya. Kelebihan

surveilence aktif, lebih akurat daripada surveilence pasif, sebab

dilakukan oleh petugas yang memang dipekerjakan untuk

menjalankan tanggung jawab itu. Selain itu, surveilence aktif dapat

Page 4: Aplikasi Surveilence Pada Penyakit Tidak Menular

mengidentifikasi outbreak lokal. Kelemahan surveilans aktif, lebih

mahal dan lebih sulit untuk dilakukan daripada surveilans pasif.

b. Metode surveilans berdasarkan waktu pelaksanaan surveilans :

Survei berkala

Survei per bagian yang berlangsung terus menerus

Survei yang dilaksanakan pada saat tertentu ( Point Surveilence )

2. Surveilence pada penyakit yang tidak menular

Merupakan analisis terus menerus dan sistematis terhadap penyakit tidak

menular dan faktor resiko untuk mendukung upaya pemberantasan penyakit

tidak menular dan juga penyakit yang tidak disebabkan oleh kuman, tetapi

disebabkan karena adanya problem fisiologis atau metabolisme pada jaringan

tubuh manusia seperti pada penyakit Diabetes Melitus (DM).

3. Pengertian Diabetes Melitus

Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit yang akhir-akhir ini semakin

banyak dijumpai. Penyakit Diabetes Melitus juga sering kita sebut dengan

istilah kencing manis atau penyakit gula darah Penyakit yang satu ini

termasuk jenis penyakit kronis yang tanda awalnya yaitu meningkatnya kadar

gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam

tubuh. Organ tubuh yang terganggu adalah pankreas yang mana sudah tidak

berfungsi sebagaimana mestinya. Pankreas sudah tidak mampu memproduksi

hormon insulin dalam memenuhi kebutuhan tubuh.

Menurut sumber wikipedia Insulin adalah sejenis hormon jenis polipeptida

yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas. Fungsi utama insulin ialah untuk

menjaga keseimbangan glukosa dalam darah dan bertindak meningkatkan

pengambilan glukosa oleh sel badan. Kegagalan tubuh untuk menghasilkan

insulin, atau jumlah insulin yang tidak mencukupi akan menyebabkan

glukosa tidak dapat masuk ke dalam tubuh dan digunakan oleh sel-sel dalam

Page 5: Aplikasi Surveilence Pada Penyakit Tidak Menular

tubuh (tidak terserap oleh sel-sel dalam tubuh). Dengan demikian glukosa

meningkat di dalam darah menyebabkan berlakunya penyakit kencing manis

juga dikenal sebagai Diabetes Melitus.

Dalam jumlah prevalensi spenduduk dunia dengan DM di perhitungkan

mencapai 125 juta pertahun dengan DM, dengan prediksi berlipat ganda

mencapai 250 juta dalam 10 tahun mendatang (tahun 2010). Peningkatan

prevalensi akan lebih menonjol perkembangannya di negara berkembang

dibandingkan dengan negara maju. Prevalensi DM di Indonesia besarnya

1,2% – 2,3% dari penduduk usia lebih 15 tahun.

4. Aplikasi Surveilence pada Penyakit Tidak Menular

Kasus: Seorang mahasiswi keperawatan di sebuah perguruan tinggi negeri

Jember sedang melakukan penelitian di sebuah desa di kota A. Dia tertarik

melakukan penelitian karena angka kesakitan (morbiditas) dan kematian

(mortalitas) didesa tersebut tinggi diakibatkan karena penyakit diabetes

melitus (DM).

Dari kasus tersebut, seorang perawat mencoba untuk melakukan pengamatan

di daerah tersebut. Dia memperkirakan banyak masyarakat di desa tersebut

menderita penyakit diabetes melitus diakibatkan karena suka mengkonsumsi

makanan dan minuman yang manis-manis.

Komponen Surveilans DM :

Pengumpulan/pencatatan (sumber data)

Analisis dan interpretasi data untuk keperluan kegiatan (survei aktif)

Metode point surveilans

Evaluasi/kesimpulan data

Dari hasil pengamatan disebuah desa tersebut didapatkan hasil penyebab antara

lain :

Page 6: Aplikasi Surveilence Pada Penyakit Tidak Menular

a. Banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung gula

b. Kurang tidur

c. Makan terlalu banyak karbohidrat dari nasi atau roti

d. Merokok

e. Kurangnya Aktivitas Fisik

f. Faktor Keturunan

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa faktor yang

menyebabkan seseorang menderita penyakit diabetes, yaitu : pola makan yang

salah, gaya hidup yang kurang sehat, umur, dan kelainan genetik. Sedapat

mungkin kita harus mengurangi atau bahkan menghindari kebiasaan-kebiasaan

buruk yang dapat memicu terjadinya diabetes.

Jadi mahasiswa keperawatan pada saat itu memberikan edukasi atau penyuluhan

mengenai penyakit Diabetes Melitus (DM) mengenai pencegahan supaya di desa

tersebut dapat mengurangi penyakit Diabetes Melitus tersebut dan juga

mengurangi angka kematian dan begitu masyarakat yang terdapat di desa terebut

juga bisa mengetahui faktor-faktor yang dapat mengakibatkan penyakit Diabetes

Melitus (DM) tersebut.

Page 7: Aplikasi Surveilence Pada Penyakit Tidak Menular

SOAL DAN JAWABAN

1. Angka kesakitan disebut dengan?

a. Pengumpulan data d. Jumlah kasus

b. Analisis data e. Morbiditas

c. Interprestasi data

2. Pengamatan yang dilakukan terjun langsung di tempat yang perlu dilakukan

pengamatan disebut?

a. Surveilence d. Vaksinasi

b. Biostatistik e. Pendidikan Kesehatan

c. Penyuluhan Kesehatan

3. Terdapat 10 macam suber data dalam penggunaan surveilence menurut

siapakah sumber data tersebut?

a. World Health Organization (WHO)

b. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

c. The Centers for Disease Control (CDC)

d. Setiawati Elsa dalam Surveilans Infeksi Nosokomial

e. Kamus Saku Kedokteran Dorland

4.Metode yang paling murah dan mudah digunakan termasuk kelebihan dari

metode apa?

a. Survei Pasif d Surveilence

b. surveilence bersasaran e. Metode Waktu

Page 8: Aplikasi Surveilence Pada Penyakit Tidak Menular

c. point surveilans

5. Survei yang dilaksanakan pada saat tertentu saja (point surveilans). Dari

keterangan terebut metode yang dilakukan berdasarkan..

a. Waktu d. Kondisi

b. Cara e. Struktur

c. Tempat

6. Penyakit apa yang mempunyai ciri-ciri peningkatan kadar gula (glukosa),faktor

genetik, dan juga obesias?

a.TBC d. Jantung

b. Demam Berdarah e. Diare

c. Diabetes Melitus

7. Organ tubuh yang terganggu dalam penyakit Diabetes Melitus organ apa?

a. Pankreas d. Hati

b. Lambung e. Usus

c. Jantung

8. Dalam jumlah prevalensi penduduk dunia dengan DM di perhitungkan

mencapai berapa juta?

a. 100 d. 150

b. 300 e. 90

c. 125

Page 9: Aplikasi Surveilence Pada Penyakit Tidak Menular

9. Angka kematian disebut dengan apa?

a. Survei berkala d. Mortalitas

b. surveilence bersasaran e. Morbiditas

c. point surveilans

10. Diabetes Melitus pada awalnya disebut dengan apa?

a. Penyakit menular d. Vaksinasi

b. Survei pasif` e. Penyakit Kronis

c. Survei Aktif

Page 10: Aplikasi Surveilence Pada Penyakit Tidak Menular

DAFTAR PUSTAKA

Masrocha, Siti. 2006. Sistem Informasi Surveilans Epidemiologi Sebagai

Pendukung Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit Di Dinas

Kesehatan Kota Semarang.

http://eprints.undip.ac.id/18184/1/Siti_Masrochah.pdf. [ 9 maret 2012]

Setiawati, Elsa Pudji.2009. Surveilans Infeksi Nosokomial.

http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/surveilans_infeksi_nosoko

mial.pdf. [ 9 maret 2012]

http://pusparima.wordpress.com/2013/05/31/makalah-diabetes-melitus/

https://srtkksmdw.wordpress.com/tag/surveilans-epidemiologi/.

http://surveilansmaros.wordpress.com/2011/01/26/batasan-pengertian-surveilans-

epidemiologi/.

http://biartambahtahu.files.wordpress.com/2012/12/surveilans.ppt.

http://rossisanusi.wordpress.com/2009/07/12/surveilans-penyakit-tidak-menular/