aplikasi simulasi tes penerimaan calon pegawai...

20
APLIKASI SIMULASI TES PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL (CPNS) PADA PENGADILAN TINGGI AGAMA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN APP INVENTOR NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Gulam Hazmin 09.11.3285 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2013

Upload: buiquynh

Post on 07-Mar-2019

231 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

APLIKASI SIMULASI TES PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI

SIPIL (CPNS) PADA PENGADILAN TINGGI AGAMA YOGYAKARTA

MENGGUNAKAN APP INVENTOR

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Gulam Hazmin

09.11.3285

kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA

2013

SIMULATION APPLICATION OF CIVIL SERVANTS CANDIDATE ACCEPTANCE (CPNS) TEST IN HIGH COURT OF RELIGION OF YOGYAKARTA USING APP INVENTOR

APLIKASI SIMULASI TES PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL (CPNS) PADA PENGADILAN TINGGI AGAMA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN APP INVENTOR

Gulam Hazmin Bambang Sudaryatno

Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

Working as a civil servant is a dream for most of people in Indonesia. A stable salary, an equivalent workload and pension fund are some of main reasons why most people choose to work as civil servants. However, to become a civil servant, we are required to take the candidates for civil servants acceptance test. The test is considered as a test to prove whether or not someone is able to work in government.

With these assumptions, many of the candidates who feel less confident or depressed will use variety of ways in order to pass the test. One of the way is that cheating by using smartphone. Get answers via text message, seeking answers to the internet or saving answers in notes are considered as effective way.

Android is an operating system that is widely used by smartphone because it offers the exploration of its operating system to anyone and allows users to download a wide range of programs and applications that are made by others to support human activities.

With Android-based smartphone usage rates are high and by seeing the use of smartphones that are often used for cheating in the candidates for civil servants acceptance test, the writer tries to make the application of simulation tests to recruit civil servants for Android smartphone to provide a good and convenient alternative in preparing candidates based on actual simulation and tryouts. Keywords : Civil Service, smartphones, Android, applications, simulations, try out.

1

1. Pendahuluan

Penggunaan telepon genggam pintar (smartphone) saat ini bukan hanya sebagai

alat komunikasi semata tapi juga digunakan untuk membantu efektifitas dan mobilitas

pekerjaan penggunanya. Bahkan ada yang menggunakan smartphone mereka sebagai

asisten pribadi digital (Personal Digital Assistant) untuk membantu mereka dalam

mengambil, menyimpan dan memproses informasi..

Berbagai fitur dan aplikasi produktifitas pada smartphone membuat perangkat

teknologi ini digemari banyak orang. Mulai dari aplikasi penghitung jumlah pengeluaran

bulanan, membuat dokumen maupun presentasi bisnis atau hanya sekedar menghitung

jumlah kalori yang dibutuhkan perhari tersedia didalam smartphone.

Namun layaknya pedang bermata dua, kecanggihan dan keunggulan smartphone

dapat juga membawa efek buruk bagi penggunanya. Ketergantungan pengguna akan

smartphone yang dimilikinya dengan sejumlah data pribadi yang tersimpan, membuat

pengguna rentan akan kehilangan data tersebut jika smartphone pengguna juga hilang.

Disisi lain, kecanggihan smartphone dalam mengolah dan mendapatkan informasi sering

disalah gunakan. Salah satu hal yang paling sering menjadi bukti penyalahgunaan

smartphone adalah ketika momen ujian nasional maupun ujian masuk penerimaan calon

pegawai negeri sipil diadakan.

Hal ini menjadi salah satu petunjuk bahwa kecurangan secara konvensional telah

digantikan dengan kecurangan modern yang melibatkan unsur teknologi didalamnya.

Dibandingkan dengan mengikuti simulasi ujian, try out maupun kursus-kursus untuk

mempersiapkan diri, para peserta ujian lebih memilih menggunakan smartphone mereka

untuk “membantu” mereka dalam ujian.

2

2 Landasan Teori

2.1 Definisi Sistem, Informasi, Sistem Informasi

Suatu sistem pada dasarnya adalah sekolompok unsur yang erat hubungannya satu

dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Secara

sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur,

komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama

lain, dan terpadu. Dari defenisi ini dapat dirinci lebih lanjut pengertian sistem secara umum,

yaitu:

1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur

2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan.

3. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.

4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.

2.1.1 Klasifikasi Sistem

Dari berbagai sudut pandang, sistem dapat diklasifikasikan menjadi beberapa

bagian, yaitu:

1. Sistem Abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system).

2. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan (artificial system).

3. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system).

4. Sistem tertutup (closed system) dan terbuka (open system)

2.1.2 Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan

(building block), yang terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output,

komponen teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data, dan

komponen kontrol. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain

membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.

3

2.1.3 Arsitektur Sistem Informasi

Sistem informasi dapat di bentuk sesuai kebutuhan organisasi masing-masing. Oleh

karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan,

pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing-masing organisasi. Guna

dari sistem yang efektif dan efisien tidak lain untuk mendapatkan keunggulan dalam

berkompetisi.

2.1.4 Data Flow Diagram

DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan

darai mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data

disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang

tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut.

Untuk menyusun suatu DFD, terdapat elemen elemen penting DFD, yaitu:

1. Proses

Aktifitas atau fungsi untuk mentransformasikan data secara umum yang dilakukan

untuk alasan bisnis yang spesifik, bisa berupa manual atau terkomputerisasi

2. Data Flow

Satu data tunggal atau kumpulan logis suatu data, selalu diawali atau berakhir pada

suatu proses.

3. Data Store

Kumpulan data yang disimpan dengan cara tertentu. Data yang mengalir disimpan

dalam data store. Aliran data diupdate atau ditambahkan ke data store.

4. External Entity

Orang, organisasi atau sistem yang berada diluar sistem tetapi berinteraksi dengan

sistem.

4

2.1.5 Flowchart

Flowchart atau diagram alir merupakan sebuah diagram dengan simbol-simbol grafis

yang menyatakan aliran algoritma atau proses yang menampilkan langkah-langkah yang

disimbolkan dalam bentuk kotak, beserta urutannya dengan menghubungkan masing masing

langkah tersebut menggunakan tanda panah.

Flowchart sistem merupakan penggambaran suatu sistem peralatan komputer yang

digunakan dalam proses pengolahan data serta hubungan antar peralatan tersebut.

Flowchart sistem tidak digunakan untuk menggambarkan urutan langkah untuk memecahkan

masalah. Melainkan hanya untuk menggambarkan prosedur dalam sistem yang dibentuk.

2.2 Android

Android adalah sistem operasi yang berbasis Linux untuk telepon seluler seperti

telepon pintar dan komputer tablet. Android menyediakan platform terbuka bagi para

pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam

peranti bergerak. ''Akhir tahun 2011 pengguna Android baru sekitar 170 ribu, sekarang

mencapai 2,5 juta atau mengalami kenaikan hingga 15 kali lipat.'' (Gideon)..

5

2.3 Google App Inventor

Pada saat menciptakan App Inventor, Google.inc telah membuat sebuah penelitian

tentang pendidikan komputer yang dilakukan oleh sistem online. Blocks Editor menggunakan

Open Blocks Java Libraries untuk menciptakan pemrograman berbasis visual blocks. Open

Blocks disebarluaskan oleh Institut Teknologi Massachusetts, yang berasal dari penelitian

tesis yang dilakukan oleh Ricarose Roque.

2.3.1 App Inventor Designer

Pada saat membuka website App Inventor (appinventor.mit.edu) untuk pertama

kalinya, yang akan muncul terlebih dahulu ialah halaman Project yang masih kosong.

Komponen App Inventor terletak di sisi sebelah kiri dari halama designer di bawah tab

Palette. Komponen adalah elemen-elemen dasar yang digunakan untuk membuat aplikasi

pada smartphone Android.

2.3.2 App Inventor Blocks Editor

Blocks Editor merupakan perangkat kunci berikutnya untuk membangun sebuah

aplikasi. Blocks Editor digunakan untuk menetapkan perilaku dan kegiatan pada komponen-

komponen, seperti apa yang akan terjadi ketika pengguna menekan sebuah tombol (button).

2.3.3 Android Emulator

Sebelum melanjutkan membuat aplikasi, kita harus menyalakan emulator yang

/tersedia atau menghubungkan smartphone Android kita. Jika belum mempunyai smartphone

Android, kita bisa menggunakan Emulator yang telah disediakan oleh App Inventor.

3. Analisis dan Perancangan

3.1 Analisis

3.1.1 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)

Calon Pegawai Negeri Sipil (disingkat CPNS) adalah pegawai yang baru lulus tes

seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil tahap pertama. Calon Pegawai Negeri Sipil

belum mengikuti kewajiban untuk memenuhi syarat sebagai Pegawai Negeri Sipil dengan

6

gaji 100%. Mereka digaji dengan persentase sejumlah 80% berdasarkan SK CPNS yang

telah ditentukan dengan berpedoman pada undang-undang yang berlaku di Indonesia.

Saat berstatus sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil, kompetensi dan kinerja mereka

dinilai berdasarkan formasi di saat mereka dinyatakan lulus seleksi menjadi Calon Pegawai

Negeri Sipil. Jika mereka belum memenuhi kriteria penilaian tahap kedua, status calon dapat

ditunda dengan ketentuan waktu tertentu. Jika belum memenuhi persyaratan berdasarkan

waktu yang telah ditentukan, mereka dinyatakan gugur atau dibatalkan untuk menjadi

Pegawai Negeri Sipil.

3.1.2 Pengadilan Tinggi Agama

Peradilan Agama adalah lingkungan peradilan di bawah Mahkamah Agung bagi

rakyat pencari keadilan yang beragama Islam mengenai perkara perdata tertentu yang diatur

dalam Undang-Undang.

Lingkungan Peradilan Agama meliputi:

Pengadilan Tinggi Agama

Pengadilan Agama

Pengadilan Khusus

Pengadilan Tinggi Agama merupakan sebuah lembaga peradilan di lingkungan

Peradilan Agama yang berkedudukan di ibu kota Provinsi. Sebagai Pengadilan Tingkat

Banding, Pengadilan Tinggi Agama memiliki tugas dan wewenang untuk mengadili perkara

yang menjadi kewenangan Pengadilan Agama dalam tingkat banding.

Selain itu, Pengadilan Tinggi Agama juga bertugas dan berwenang untuk mengadili

di tingkat pertama dan terakhir sengketa kewenangan mengadili antar Pengadilan Agama di

daerah hukumnya.

Pengadilan Tinggi Agama dibentuk melalui Undang-Undang dengan daerah hukum

meliputi wilayah Provinsi. Susunan Pengadilan Tinggi Agama terdiri dari Pimpinan (Ketua

dan Wakil Ketua), Hakim Anggota, Panitera, dan Sekretaris

3.1.3 Tes Calon Pegawai Negeri Sipil

Tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dimulai dari Formasi Pegawai.

7

“Formasi Pegawai adalah penentu kebutuhan pegawai yang dibutuhkan oleh

organisasi atau oleh lembaga tempat lembaga atau organisasi tersebut memerlukan berapa

jumlah pegawai yang harus diterima”(Mukhsan).

Jadi belum tentu setiap tahun itu ada tes CPNS, karena pegawai-pegawai masih

diperlukan atau dianggap cukup. Apabila pada suatu tahun jumlah pegawai yang pensiun

banyak, maka tes CPNS bisa saja diadakan.

Secara umum, seluruh instansi pemerintah mengadakan tes CPNS atau recruitment

pegawai negeri sipil dengan melihat kondisi yang telah disebutkan sebelumnya. Kemudian

otonomi daerah juga mempengaruhi formasi perekrutan pegawai. Kalau di Mahkamah

Agung, dimana Pengadilan Tinggi Agama Yogyakarta bernaung formasi pegawainya berupa

vertikal atau terpusat dari atas sehingga memerlukan otoritas terlebih dahulu.

3.2 Analisis Sistem

Analisis sistem adalah proses mendetailkan data dari suatu sistem informasi yang

utuh menjadi bagian bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan

mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang ada dan kebutuhan yang

diharapkan sehingga dapat diajukan perbaikannya. Tahapan analisis adalah tahapan yang

paling penting, karena kesalahan pada tahap ini akan menyebabkan kesalahan pada

tahapan berikutnya.

Hasil dari analisis sistem adalah laporan yang dapat menggambarkan sistem yang

telah dipelajari dan diketahui bentuk permasalahnnya serta rancangan sistem baru yang

akan dibuat atau dikembangkan. Setelah tahap analisis sistem, sebagai tindak lanjut untuk

penyelesaian masalah, maka dibuat suatu rancangan sistem. Perancangan sistem adalah

tahapan yang berguna untuk memperbaiki efesiensi kerja suatu sistem yang telah ada.

3.2.1 Analisis SWOT

1. Analisis Kelebihan (Strength)

Kelebihan aplikasi simulasi tes CPNS ini adalah menyediakan sarana yang efektif

dan hemat waktu untuk mempersiapkan peserta tes menghadapi ujian. Dengan tidak

diadakannya simulasi maupun try out ujian CPNS oleh pemerintah, maka peserta tes harus

mempersiapkan diri sendiri. Dengan aplikasi berbasis Android ini, para pengguna

8

smartphone yang berbasis Android dapat memaksimlkan gadget mereka dengan sebaik-

baiknya.

2. Analisis Kelemahan (Weakness)

Kelemahan aplikasi ini ialah jumlah soal yang disediakan belum mampu menyamai

jumlah soal yang diterapkan pada tes CPNS, dikarenakan ada pembatasan ukuran aplikasi

yang dibuat.

3. Analisis Peluang (Opportunity)

Peluang untuk dapat dikembangakan lebih baik lagi tentu saja masih ada. Integrasi

dengan sistem pemerintah misalnya, membuat aplikasi ini dapat menjadi sumber informasi

langusung dari pemerintah terhadap peserta ujiannya. Pembuatan aplikasi dengan software

yang memungkinkan penggunaan kapasitas yang lebih besar dapat menambah jumlah

variasi soal.

4. Analisis Ancaman (Threat)

Hampir dapat dipastikan, penggunaan aplikasi ini tidak memiliki bahaya terhadap

penggunanya. Hanya saja, penyimpangan yang mungkin saja terjadi adalah pemahaman

bahwa prediksi-prediksi soal dalam aplikasi ialahs soal yang sebenarnya akan keluar dalam

ujian CPNS yang sebenarnya. Hal ini tidak benar karena tidak ada referensi resmi dari

pemerintah mengenai soal-soal CPNS yang terkait dengan rahasia Negara.

3.2.2 Kebutuhan Fungsional

Kebutuhan fungsional merupakan pernyataan layanan sistem yang harus disediakan,

bagaimana sistem bereaksi pada input tertentu dan bagaimana perilaku sistem pada suatu

tertentu. Sistem ini terdiri atas beberapa fungsi utama yang saling berhubungan dan

mendukung satu sama lain yang meliputi fungsi-fungsi sebagai berikut :

Aplikasi mampu menampilkan gambar soal yang mirip dengan soal-soal prediksi tes

CPNS.

Aplikasi mampu mengkalkulasi nilai pengguna setelah mengerjakan soal latihan

maupun prediksi.

Aplikasi mampu mencocokkan jawaban yang dimasukkan pengguna dengan

jawaban yang benar.

9

Aplikasi mampu memberitahu pengguna status jawabannya benar atau salah.

Aplikasi mampu menampilkan manual penggunaan aplikasi untuk membantu

pengguna menjalankan aplikasi dengan baik.

Aplikasi mampu menjalankan penghitung waktu yang digunakan untuk membatasi

waktu pengguna menjalankan simulasi.

Aplikasi mampu menghentikan simulasi yang sedang aktif jika penghitung waktu

telah habis.

Aplikasi mampu mengacak uruan soal-soal.

3.2.3 Kebutuhan Non Fungsional

Kebutuhan non fungsional adalah batasan layanan atau fungsi yang ditawarkan

sistem seperti batasan waktu, batasan pengembangan proses, standarisasi dan lain-lain.

Dalam aplikasi ini, kebutuhan yang mendukung kelancaran fungsi-fungsi utama dapat

didefinisikan sebagai berikut :

1. Availability

Aplikasi mampu dijalankan kapan saja menurut keinginan pengguna.

2. Reliability

Toleransi untuk kegagalan aplikasi (crash) adalah 0.5% setiap digunakan.

3. Ergonomic

Aplikasi dirancang dengan interface yang user-friendly

4. Portability

Aplikasi dijalankan pada smartphone sehingga portabilitasnya tinggi.

5. Reponse time

Aplikasi merespon semua input jawaban dengan waktu yang cepat.

6. Laporan

Dalam setiap laporan terdapat nilai akhir dari pengguna

7. Device.

Jenis smartphone yang digunakan adalah smartphone yang memiliki sistem operasi

berbasis Android 1.6 keatas.

3.2.4 Flowchart Sistem

Flowchart sistem merupakan penggambaran suatu sistem peralatan komputer yang

digunakan dalam proses pengolahan data serta hubungan antar peralatan tersebut.

10

Flowchart sistem tidak digunakan untuk menggambarkan urutan langkah untuk memecahkan

masalah, melainkan hanya untuk menggambarkan prosedur dalam sistem yang dibentuk.

3.3.2 Diagram Alir Data (Data Flow Diagram)

Merupakan hasil dari pengamatan analisis yang dilakukan untuk mempelajari

pemanfaatan data pada setiap aktifitas, yang berupa tampilan grafis yang memunculkan

relasi/hubungan antara proses dan data beserta kamus data yang menjelaskan rincian data

yang dipergunakan.

Pada context digram di atas, terdapat berbagai aliran informasi dari 2 entitas yang

terlibat, yaitu user yang terlibat langsung dengan sistem (menggunakan aplikasi) dan admin

yang membuat aplikasi. Dari context diagram, akan dikembangkan lagi dengan menambah

detail proses sehingga menjadi DFD Level 1 seperti terlihat pada gambar.

11

3.2.6 Perancangan Interface/Antarmuka

1. Rancangan Tampilan Layar Utama Aplikasi

Pada saat pengguna membuka aplikasi, maka layar inilah yang akan selalu muncul

pertama kali. Memiliki 2 tombol utama, yakni tombol Menu untuk membuka layar menu, dan

tombol keluar untuk keluar dari aplikasi. Didalam layar ini juga terdapat rancangan tempat

teks untuk menyambut pengguna.

2. Rancangan Tampilan Layar Menu Utama

Pada rancangan layar menu utama ini, terdapat 6 tombol pilihan yang terdiri atas;

tombol Latihan, tombol Prediksi 1, tombol Prediksi 2, tombol Kamus CPNS, tombol Bantuan,

dan tombol Keluar. Masing-masing tombol akan membawa pengguna untuk berlatih dan

mengetahui beberapa hal tentang penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil.

Gambar 3.5. Rancangan Tampilan Layar Menu Utama

12

4. Implementasi dan Pemrograman

4.1 Implementasi

Aplikasi simulasi tes CPNS ini memiliki ide dasar yang berupa kumpulan-kumpulan

soal yang diprediksi mendekati soal CPNS yang sebenarnya untuk membantu calon peserta

tes CPNS dalam menghadapi ujian CPNS tahap pertama. Ujian CPNS dari pemerintah

seperti yang diketahui tidak menyediakan try out atau pra-test CPNS untuk para pesertanya.

Tujuan dibuatnya aplikasi ini ialah untuk membantu orang yang ingin mempersiapkan diri

mengikuti tes CPNS tanpa harus mengikuti kursus, les ataupun bimbingan terlebih dahulu.

Aplikasi ini diimplementasikan pada perangkat mobile dengan sistem operasi Android 1.6

dan atau yang lebih tinggi.

4.1.1 Pemrograman

Dalam membuat aplikasi melalui App Inventor, pembuat aplikasi harus memiliki

sebuah akun email dari Google (Gmail), yang nantinya akan digunakan untuk

menghubungkan seluruh aktifitas pembuatan aplikasi dengan akun Google milik kita. Ketika

pertama kali membuat aplikasi, kita harus membuat project baru dengan mengisi nama

project kita.

4.1.1.1 White Box Testing

Contoh bentuk uji coba White Box yang akan dibahas yaitu kemampuan aplikasi

untuk menilai jawaban pengguna dan kemampuan aplikasi untuk mengacak soal dalam

beberapa sesi pengulangan. Uji coba ini berhasil apabila fungsi-fungsi pada aplikasi sesuai

dengan yang diharapkan oleh pengguna.

4.1.1.2 Black Box Testing

Black Box Testing merupakan tahap pengujian yang berfokus pada persyaratan

fungsional perangkat lunak. Pengembang dapat mengetahui kondisi input yang

mempergunakan semua persyaratan fungsional program. Black Box Testing bukan alternatif

White Box Testing, namun merupakan pelengkap yang mampu mengungkap kesalahan

dalam beberapa kategori.

13

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pembahasan Listing program

App Inventor telah membuat syntax coding menjadi lebih praktis dengan mengubah

bentuk tulisan menjadi bentuk potongan puzzle yang tinggal dipasangkan. Namun, tentu saja

tidak asal memasang melainkan disesuaikan dengan kebutuhan.

4.2.1.1 Layar Utama & Menu Utama

Blok kode layar utama dan menu utama pada NoteBlock App Inventor adalah blok

kode utama pada program ini, dikarenakan pada blok inilah semua layar untuk menampilkan

dan memproses Menu Utama berada.

Gambar 4.41 Code Blocks Layar Utama

14

4.2.2 Pembahasan Interface/ antarmuka program

4.2.2.1 Menu Utama

Menu Utama yang terdiri atas beberapa tombol yaitu tombol Latihan, tombol Simulasi

1, tombol Simulasi 2, tombol Kamus CPNS, tombol Bantuan dan tombol Keluar. Masing-

masing tombol akan membawa pengguna ke layar yang sesuai dengan tombol yang dipilih.

Misalnya jika pengguna menekan tombol latihan, maka pengguna akan memasuki layar

Latihan.

Gambar 4.56 Tampilan Layar Menu Utama

15

5. Penutup

5.1 Kesimpulan

Dari rangkaian proses analisis masalah, perancangan, pembuatan, pengujian

aplikasi simulasi tes penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil, dapat ditarik beberapa

kesimpulan penting yang berkaitan dengan perancangan dan pembuatan aplikasi simulasi

tes antara lain sebagai berikut :

1. Penggunaan App Inventor untuk membangun sebuah aplikasi simulasi tes

penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil berjalan sesuai dengan rencana dan

mempermudah penggunaan bahasa pemrograman yang dibuat dalam bentuk

puzzle block code sehingga pemahaman akan bahasa pemrograman menjadi

lebih menarik dan tidak membosankan.

2. Tampilan antarmuka aplikasi yang dibuat dengan App Inventor memiliki kesan

sederhana dan mudah dimengerti oleh pengguna sehingga tujuan dibuatnya

aplikasi ini untuk dapat membantu mempersiapkan peserta tes dapat tercapai.

3. Aplikasi ini merupakan alternatif bagi para peserta tes yang kebingungan dalam

mencari tempat untuk mempersiapkan diri menghadapi tes tanpa harus

membuang biaya, waktu dan tenaga, karena selain tidak diadakannya ujian try-

out maupun pra-test oleh pemerintah penerima Pegawai Negeri Sipil, aplikasi ini

didasarkan pada soal-soal yang dianggap mendekati soal-soal tes sebenarnya

untuk mengukur kesiapan peserta.

4. Kombinasi interaktif antara penggunaan smartphone dan aplikasi simulasi tes

penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil ini merupakan kombinasi antara

mobilitas dan portabilitas yang dapat digunakan secara efektif oleh pengguna

untuk dapat belajar di mana saja dan kapan saja sesuai dengan keinginan.

5.2 Saran

Dalam perancangan dan pembuatan aplikasi simulasi tes penerimaan Calon

Pegawai Negeri Sipil penulis member saran-saran pengembangan lebih lanjut untuk

mencapai aplikasi yang lebih sempurna antara lain :

16

1. Pemberian solusi untuk memilih jawaban dengan cepat dan tepat mungkin

lebih baik menggunakan tipe jawaban pilihan ganda, dimana pengembang

aplikasi menyediakan jawaban untuk bisa dipilih langsung oleh pengguna

tanpa harus mengetikan huruf pilihan jawaban.

2. Penampilan soal sebaiknya mengikuti tampilan pilihan jawaban soal, jika

menggunakan pilihan ganda, maka penggunaan gambar sebagai soal tidak

perlu digunakan, cukup menggunakan list (daftar) teks soal.

3. Memperbaiki fitur dalam penyelesaian jawaban, yakni menggunakan tombol

“back” dalam menjawab soal, artinya pengguna bisa kembali memilih soal

yang telah ia lewati dengan sengaja sehingga bisa kembali dikerjakan nanti.

4. Menggunakan nama Pengadilan Tinggi Agama sebagai sebuah instansi

pemerintah yang bisa menggunakan aplikasi ini, merupakan sebuah simbol

baku. Akan lebih baik jika pengembang aplikasi mengmebnagkan aplikasi ini

untuk bisa digunakan untuk setiap instansi pemerintah.

5. Berkomunikasi dengan pihak pemerintah terkait yang membahas tentang

penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil agar sistem aplikasi ini dapat

diterima untuk digunakan secara online dan bertanggung jawab, atau

sebagai tolak ukur kesiapan peserta tes penerimaan Calon Pegawai Negeri

Sipil.

6. Penggunaan variasi soal yang lebih banyak agar materi dan pelajaran yang

dapat diambil oleh pengguna juga semakin besar. Walaupun untuk

sementara ini App Inventor hanya mengizinkan untuk mengemas aplikasi

dengan ukuran tidak lebih dari 5 MB, namun pengunaan variasi soal dan

logika pemrograman yang lebih kreatif akan membuat aplikasi buatan App

Inventor ini layak untuk dicoba.

7. Membuat penyimpanan jawaban dan nilai dalam basis data yang bersifat

web agar tidak terlalu memakan kapasitas memori yang besar, karena selain

memiliki ruang akses yang lebih besar, nilai pengguna bisa dibandingkan

dengan pengguna aplikasi yang lain.

8. Membuat proteksi file gambar pertanyaan yang ada agar tidak langsung bisa

disimpan ke dalam kartu memori smartphone pengguna.

17

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Pemrograman Android Dengan App Inventor: NO Experience Required!.

Yogyakarta : Andi

Anonim. 2013. Membuat Aplikasi Android Tanpa Coding Dengan App Inventor. Jakarta : Elex

Media

Eueung Mulyana, 2012. App Inventor: Ciptakan Sendiri Aplikasi Androidmu, Yogyakarta :

Andi

Android.Inc. 2012. Diakses pada tanggal 5 Oktober 2012 jam 10.06 malam. <http://android.com>

Pengadilan Tinggi Agama. 2012. Informasi Pengadilan Tinggi Agama Yogyakarta. Diakses pada tanggal 10 Januari 2013 jam 9 pagi. <www.pta-yogyakarta.go.id>

Mukhsan. Interview. 2 Oktober 2012.