aplikasi sekuen stratigrafi untuk data

2
APLIKASI SEKUEN STRATIGRAFI UNTUK DATA WELLLOG 13 April 2011Prihatin Tri SetyobudiMeninggalkan komentarGo to comments APLIKASI SEKUEN STRATIGRAFI UNTUK DATA WELLLOG Sebelum masuk ke tema ini hendaknya dipahami mengenai sekuen stratigrafi dahulu. Sebagai referensi bisa dilihat di halaman https://ptbudie.wordpress.com/2010/12/17/sekuen-stratigrafi/. System tract secara genesa diasosiasikan dengan unit stratigrafi yang mengendap selama fase tertentu oleh siklus muka laut relatif (Posamentier, et al, 1988). Unit itu menjelaskan kembali rekaman batuan berupa tiga dimensi pembentuk fasies. Ketiga dimensi itu berupa tipe dari permukaan batas, posisi dalam sebuah sekuen, dan pola tumpukan parasekuen (Van Wagoner et al., 1988). Menurut Van Wagoner et al.(1987), system tract yang membentuk sebuah single depositional sequence adalah 1. Lowstand System Tract (LST) 2. Transgressive System Tract (TST) 3. Highstand System Tract (HST) 4. Shelf Margin System Tract (SMFT) Berikut di bawah adalah diagram sequen stratigrafi yang normal tanpa ada ganguan struktur sekunder yang memberikan gambaran hubungan antara systems tract serta batas-batas yang memisahkan antar sytems tract tersebut. Diagram Sikuen Stratigrafi (Tanpa Terganggu Oleh Adanya Struktur Sekunder) (Vail et al, 1987) Log yang biasanya digunakan dalam analisis stratigrafi ini adalah log gamma ray (GR) dan Log Spontaneous Potentian (SP) yang merupakan log yang menceriminkan ukuran butir dari sedimen. Dalam pengapalikasian sekuen stratigrafi perlu diketahui marker-marker dalam sekuen stratigrafi yaitu seperti 1. Batas sekuen atau sequence boundary (SB); SB-1 dan SB-2 2. Transgressive Surface 3. Maximum Flooding Surface Setelah diketahui marker-marker tersebut kemudian dapat dilakukan kronokorelasi untuk setiap system tract-nya. prinsip kronokorelasi adalah mengkorelasikan kejadian- kejadian geologi yang terekam pada batuan. Kejadian geologi bisa terjadi secara lokal, regional, dan global, dalam jangka waktu menit hingga ratusan juta tahun, sehingga rekaman kejadian ini digolongkan dalam beberapa orde. Pembagian orde-orde tersebut dapat dibaca di halaman sekuen stratigrafi sesuai link di atas. Setelah kerangka kronologi geologi diketahui kemudian dilakukan korelasi yang lebih detil biasanya adalah mengunakan prinsip litokorelasi seperti sand to sand correlation dan kemudian dapat dibuat peta isopach dan paleogeografinya. Berikut adalah aplikasi sekuen stratigrafi dalam data log: HIGHSTAND SYSTEMS TRACT (EXXON) TRANSGRESSIVE SYSTEMS TRACT (EXXON) LST-PROGRADING WEDGE (EXXON)

Upload: igun-rastafara

Post on 05-Sep-2015

19 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

data

TRANSCRIPT

APLIKASI SEKUEN STRATIGRAFI UNTUK DATAWELLLOG13 April 2011Prihatin Tri SetyobudiMeninggalkan komentarGo to commentsAPLIKASI SEKUEN STRATIGRAFI UNTUK DATA WELLLOGSebelum masuk ke tema ini hendaknya dipahami mengenai sekuen stratigrafi dahulu. Sebagai referensi bisa dilihat di halamanhttps://ptbudie.wordpress.com/2010/12/17/sekuen-stratigrafi/.System tractsecara genesa diasosiasikan dengan unit stratigrafi yang mengendap selama fase tertentu oleh siklus muka laut relatif (Posamentier, et al, 1988). Unit itu menjelaskan kembali rekaman batuan berupa tiga dimensi pembentuk fasies. Ketiga dimensi itu berupa tipe dari permukaan batas, posisi dalam sebuah sekuen, dan pola tumpukan parasekuen (Van Wagoner et al., 1988).Menurut Van Wagoner et al.(1987),system tractyang membentuk sebuahsingle depositional sequenceadalah1. Lowstand System Tract(LST)2. Transgressive System Tract(TST)3. Highstand System Tract(HST)4. Shelf Margin System Tract (SMFT)Berikut di bawah adalah diagram sequen stratigrafi yang normal tanpa ada ganguan struktur sekunder yang memberikan gambaran hubungan antara systems tract serta batas-batas yang memisahkan antar sytems tract tersebut.

Diagram Sikuen Stratigrafi (Tanpa Terganggu Oleh Adanya Struktur Sekunder) (Vail et al, 1987)Log yang biasanya digunakan dalam analisis stratigrafi ini adalah log gamma ray (GR) dan Log Spontaneous Potentian (SP) yang merupakan log yang menceriminkan ukuran butir dari sedimen. Dalam pengapalikasian sekuen stratigrafi perlu diketahui marker-marker dalam sekuen stratigrafi yaitu seperti1. Batas sekuen atausequence boundary(SB); SB-1 dan SB-22. Transgressive Surface3. Maximum Flooding SurfaceSetelah diketahui marker-marker tersebut kemudian dapat dilakukan kronokorelasi untuk setiap system tract-nya. prinsip kronokorelasi adalah mengkorelasikan kejadian-kejadian geologi yang terekam pada batuan. Kejadian geologi bisa terjadi secara lokal, regional, dan global, dalam jangka waktu menit hingga ratusan juta tahun, sehingga rekaman kejadian ini digolongkan dalam beberapa orde. Pembagian orde-orde tersebut dapat dibaca di halaman sekuen stratigrafi sesuai link di atas. Setelah kerangka kronologi geologi diketahui kemudian dilakukan korelasi yang lebih detil biasanya adalah mengunakan prinsip litokorelasi seperti sand to sand correlationdan kemudian dapat dibuat peta isopach dan paleogeografinya.Berikut adalah aplikasi sekuen stratigrafi dalam data log:

HIGHSTAND SYSTEMS TRACT (EXXON)

TRANSGRESSIVE SYSTEMS TRACT (EXXON)

LST-PROGRADING WEDGE (EXXON)

LST-SLOPE FAN COMPLEX (EXXON)

LST-BASIN FLOOR FAN (EXXON)posted by: [email protected]